Anda di halaman 1dari 3

Sistematika Anotasi Bibliografi

Sistematika penulisan Anotasi Bibliografi (Noviana, 2011) terdiri atas:


Bagian Depan, terdiri dari:
1. Halaman judul, meliputi Identitas Mata Kuliah, Identitas penyusun (Nama, Nomor Induk Masiswa,
dan Kelas), Identitas Institusi (Nama Program Studi, Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universitas,
Tempat dan Tahun disusun). (catatan: dapat dirubah dan disesuaikan sesuai keperluan).
2. Kata Pengantar, memuat uraian yang mengantarkan pembaca untuk memberikan gambaran
mengenai permasalahan yang diangkat. Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan terima
kasih dan apresiasi mahasiswa kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiahnya. Ucapan terima kasih disampaikan secara singkat, dan…
[12.15, 21/4/2022] Mawaddah Warohmah: Kata
Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
Daftar Gambar (bila ada) ........................................................................ iv
Daftar Tabel (bila ada) ........................................................................... v
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------
BAB I RINGKASAN SINGKAT BUKU/ARTIKEL
A. Ringkasan Buku A 1 .............................................................. 1
1. Identitas Buku*) ...............................................................
2. Pokok-pokok Isi Buku ...................................................
B. Ringkasan Buku B .............................................................
1. Identitas Buku*) ...................................................................
2. Pokok-pokok Isi Buku ...................................................
C. Ringkasan Artikel A ...........................................................
1. Identitas Artikel*) ..........................................................
2. Pokok-pokok Isi Artikel ..................................................
D. Ringkasan Artikel B ...........................................................
1. Identitas Artikel*) ..........................................................
2. Pokok-pokok Isi Artikel .........................................................
BAB II TANGGAPAN
A. Tanggapan Isi Buku A ........................................................... 10
B. Tanggapan Isi Buku B ...............................................................
C. Tanggapan Isi Artikel A ......................................................
D. Tanggapan Isi Artikel B ......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------
Catatan:
*) Memuat judul buku/artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci.

ANOTASI  BIBLIOGRAFI
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
1.      Lie, Anita (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas 
Jakarta : Grasindo (96 Halaman)

Yang diperkenalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning atau istilah pembelajaran gotong
royong yaitu system pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama
dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Sajian dalam buku ini bertolak dari sebuah premis bahwa tidak semua kerja kelompok dianggap sebagai
belajar dengan metode cooperative learning. Keinginan baik para guru untuk mengaktifkan para siswa
perlu dihargai, namun para guru juga perlu dibekali dengan sedikit latar belakang, landasan  pemikiran,
dan penerapan metode pembelajaran gotong royong untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Sajian isi buku ini dikemas kedalam 8 bab, bab 1  berisi tentang perubahan paradigma lama pendidikan
ke metode pembelajaran gotong royong, bab 2 berisi tentang kajian transformasi pendidikan dan
globalisasi dari transformasi sosial, ekonomi dan demografis, bab 3  nilai-nilai gotong royong dalam
budaya Indonesia yang sangat memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran cooperative
learning  ,  bab 4 tentang model-model pembelajaran cooperative learning, bab 5 lima unsur model
pembelajaran  cooperative learning, bab 6,7 dan 8 berisi tentang pengelolaan kelas , teknik
pembelajaran dan model evaluasi pembelajaran cooperative learning serta aplikasinya oleh guru  di
dalam kelas. 
Pada akhir penutup buku ini penulis merekomendasikan agar metode cooperative learning bisa
memberikan kesempatan kepada siswa  untuk mencintai pelajaran dan sekolah/guru serta siswa merasa
lebih terdorong untuk belajar dan berpikir.  

Komentar:
      Sistem pendidikan gotong royong merupakan alternative menarik yang bisa mencegah tumbuhnya
keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam system individu tanpa mengorbankan aspek
kognitif. Buku ini membahas berbagai aspek yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
metode pembelajaran kooperatif mulai dari landasan teoritis sampai dengan penerapannya dalam
pembelajaran. Belajar bagaimana yang  perlu diajarkan pada siswa misalnya bagaimana menggali dan
memproses informasi dengan kelompok.

2.      Isjoni (2009). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok  Bandung:  Alfabeta (112


Halaman)
        Buku ini membahas bagaimana sebenarnya konsep inti dari cooperative learning, siapa yang
berperan didalamnya, dan bagaimana strategi menerapkannya. Konsep cooperative learning pada
intinya menempatkan pengetahuan yang dipunyai siswa merupakan hasil daripada aktivitas yang
dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif . diantara kelebihan pembelajaran secara
konstruktivisme yang biasa dikaitkan dengan cooperative learning adalah menerusi proses berfikir.
Bagaimana konsep inti dari cooperative learning, siapa yang berperan di dalamnya, bagaimana strategi
menerapkannya, dan bagaimana menempatkan pengetahuan yang dipunyai siswa sebagai hasil daripada
aktifitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif, pemikiran itulah tampaknya
yang memicu penulis menyusun buku ini. Isu-isu yang terkait dengan efektifitas pembelajaran kelompok
dalam cooperative learning dalam buku ini dikemas ke dalam 10 bab.
Bagian  pertama mengupas dasar kontruktivitistik dalam cooperative learning,  bagian  kedua  penulis
memfokuskan bahasannya pada pengertian cooperative learning dari pendapat para ahli (diantaranya
Robert Slavin dan Jigsaw) serta topik-topik penting yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran. Melalui bab-bab dalam buku ini guru diharapkan memiliki wawasan dan kemampuan
dalam menerapkan perencanaan pembelajaran cooperative learning, termasuk di dalamnya
karakteristik, model, peranan guru dan strategi cooperative learning. Bagian  terakhir dari buku ini
memusatkan sajiannya pada tes eksperimen cooperative learning, dan pada penutup buku ini gambaran
penulis tentang bagaimana cooperative learning sebagai sebuah tawaran kepada guru untuk
dilaksanakan sebagai model proses pembelajaran di kelas.
Komentar:
Dalam proses membina pengetahuan baru, siswa akan berfikir untuk menyelesaikan masalah,
mengeluarkan ide, dan membuat keputusan yang bijak dalam menghadapi belbagai kemungkinan dan
tantangan. Buku Cooperative learning karangan Isjoni ini membahas tentang konsep inti
dari cooperative learning, siapa yang berperan didalamnya, dan bagaimana strategi menerapkannya. Inti
dari konsep cooperative learning ialah menempatkan pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil
daripada aktivitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anotasi bibilografi merupakan bentuk tulisan yang memaparkan kajian atau ringkasan singkat dari
beberapa buku atau artikel yang saling berkaitan. Di samping itu, uraiannya menggambarkan
pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang dibahas.
Anotasi bibliografi memuat judul buku atau artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-
kata kunci, dan isi pokok buku/artikel jurnal. Adapun bagian akhir anotasi bibliografi berisi pendapat
mahasiswa tentang buku atau artikel yang dikaji
B.     Saran
Untuk para mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai karya tulis ilmiah yaitu mengenai anotasi
bibliografi, karena dengan memahami anotasi bibliografi kita dapat memhami mengenai bagaimana
caranya meringkas suatu buku dan memahami isi buku tersebut dan itu sangat bermanfaat sekaliuntuk
memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang atau disiplin yang
relevan.

DAFTAR PUSTAKA
Hoerudin, A, dkk. (2006). Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktik. Bandung: UPI Press.
Kartadinata, S. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI
Press
Eldiyra. (2013). Menulis Anotasi Bibliografi dan Mini Research-Based Paper[Online].
Tersedia: http://www.blogspot.com. [08 April 2015].
Sasrawan, H. (2013). Ciri-ciri Ringkasan  [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [08 April 2015].
Noviana, dkk. (2011). Panduan Karya Tulis Ilmiah  [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [12 April
2015].

Anda mungkin juga menyukai