PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila selalu melakukan perbaikan di
bidang pendidikan. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting sebagai
sarana dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peran guru dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui hasil belajar berbanding lurus
dengan upaya peningkatan kompetensi dari setiap sisi sebagai seorang pendidik.
Sehingga keberhasilan proses pendidikan salah satunya ditentukan oleh kompetensi
seorang pendidik tersebut.
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai produk
interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna
yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber
belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009: 17).
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan
dari suatu kelas, dimana guru dan peserta didik saling terkait dalam pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelola
tunggal di dalam kelas. Oleh karena itu bila peserta didik kurang menunjukan
keterampilan dalam suatu mata pelajaran maka tuduhan kekurang berhasilan juga
tertuju pada guru.
Salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari adalah mata
pelajaran IPA. Karena IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam sekitar. Oleh karena itu, apabila siswa tidak dikaitkan secara
langsung dengan lingkungan dan hanya menekankan pada konsep-konsep yang
terdapat di dalam buku tentu saja menyebabkan menurunnya antusiasme siswa
terhadap pelajaran IPA, hal tersebut didukung dengan pasifnya proses pembelajaran
di kelas, dimana alur pembelajarannya hanya terjadi satu arah. Dominas guru,
membuat anak hanya sebagai objek saja, sehingga tidak ada hubungan timbal balik
dalam proses pembelajarannya.
Menurut pendapat guru kelas IV SDN 018091 Hessa Perlompongan, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, diantaranya
adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, metode
pembelajaran yang kurang tepat, serta masih kurangnya pemahaman anak tentang
materi yang diajarkan. Selain itu, pembelajaran IPA masih menekankan pada
konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan
pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa
berinteraksi langsung dengan lingkungan jarang dilakukan. Guru masih
mempertahankan urutan-urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian
dengan lingkungan belajar siswa sehingga siswa pasif dalam penerimaan informasi
dalam proses pembelajaran, mereka menganggap IPA sebagai ilmu yang penuh
hafalan. Hal ini membuat kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari materi. Hal
ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas SDN 018091 Hessa
Perlompongan.
Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di SDN 018091 Hessa
Perlompongan, Kec. Air Batu, Kab. Asahan, peneliti mempunyai alternatif solusi
untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menerapkan metode
demonstrasi. Dengan adanya metode demonstrasi ini diharapkan kemampuan siswa
dalam memahami materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan benar–benar
mengalami kemajuan semakin tinggi motivasinya, tertarik dan aktif dalam
pembelajaran.
Mencermati permasalahan di atas, maka peneliti memandang perlu untuk
mengatasi hal tersebut melalui penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SD Melalui metode Demonstrasi pada Materi Struktur dan Fungsi
Bagian Tumbuhan di SDN 018091 Hessa Perlompongan Tahun Pelajaran
2021/2022”.
B. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Dari Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
1) Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar
2) Dapat merefleksi kegiatan belajar mengajar
c. Bagi Sekolah