Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVALUASI DAN PENGAWASAN STRATEGI


Disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah
Manajemen Strategi
Dosen Pengampu
Esti Suntari, SH., M.Pd

Disusun Oleh :

1. YOGI SAEPUL ANWAR 181010550946


2. MELISA 181010551480

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS MEKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada penemu internet sehingga
dengan mudah kami bisa menyusun makalah ini.
dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan ,

                                                                                           Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................1
BAB II
2.1. Pendahuluan...........................................................................................2
2.2. Tinjuan Pustaka.....................................................................................2
BAB III
3.1. Pengertian Evaluasi dan Pengembangan Strategi..................................3
3.2. Pengawasan Dalam Manajemen Strategi...............................................4
3.2.1 Proses Manajemen Strategi.................................................................4
3.2.2 Prinip Manajemen Strategi.................................................................5
3.2.3 Komponen Proses Manajemen Strategi..............................................5
3.3 Studi Kasus dan Analisis ......................................................................9
PENUTUP....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

3
BAB I

1.1   Latar Belakang

Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis dan di
pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun waktu tertentu.
Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam
upaya menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sring
berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak mungkin di perhitungkan
sepenuhnya sebelumnya. Suatu strategi per definisi berorientasi pada masa depan. Karena
orientasi demikian pemilihan strategi tertentu pada umumnya di dasarkan pada berbagai
asumsi yang berdasarkan asumsi yang di gunakan oleh para perusmus dan penentu strategi itu
dengan sepenuhnya menyadari bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada
implementasi strategi dapat di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
Setelah perusahan merumuskan srtategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang berada
dibawah kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan perusahaan yang
terlibat membuat strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang dilakukan oleh perusahaan
adalah mengimlementasikan seluruh strategi yang telah dibuat.
Pengawasan ini dilakun jua dengan alasan karena kita juga mengetahui bahwa prekonomian
kadang-kadang juga tidak stabil, daur hidup produk semakin singkat, keunggulan tekologi
menjadi sebentar, perubahan terjadi lebih sering dan lain-lain, oleh sebab itu jugalah maka
diperlukan sebuah pengawasan dalam manajemen srategi.
Ada tiga hal yang akan diawasi dalam pengawasan sterategik, yaitu pengawasan perilaku,
pengawasan output dan pengawasan input.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi dan Pengawasan
2. Pengawasan dalam Manajemen Strategi
3. Proses Manajemen Strategi
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami Tentang Evaluasi dan Pengawasan ?
2. Mengetahui Apa Pentingnya Strategi ?
3. Mengetahui Apa Saja Proses Manajemen Strategi ?

1
BAB II

2.1 Pendahuluan

Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan atau
juga program yang dilaksanakan itu sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin
dicapai.
Evaluasi strategi adalah usaha-usaha untuk memonitor hasil-hasil dari perumusan (formulasi)
dan penerapan (implementasi) strategi termasuk mengngukur kinerja organisasi, serta
mengambil langkahlangkah perbaikan jika diperlukan.
David Hunger dan L. Wheelen menegaskan bahwa walaupun evaluasi merupakan elemen
terakhir dari manajemen strategik, namun dapat menunjukan secara tepat kelemahan-
kelemahan dalam implementasi strategik sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan
untuk dimulai kembali. Agar evaluasi dapat berjalan dengan efektif, maka seorang manajer
harus mendapatkan umpan balik yang jelas, tepat dan tidk bias dari bawahannya yang ada
dalam organisasi tersebut.

Fokus utama dalam evaluasi strategi adalah pengukuran dan penciptaan mekanisme umpan
balik yang efektif. Pengukuran kinerja merupakan tahap yang penting untuk melihat dan
meengevaluasi capaian atau hasil pekerjaan yang telah dilakukan organiasi untuk mencapai
tujuan yang menjadi sasaran pekerjaan tersbut

2.2 Tinjuan Pustaka


Menurut provos mendevinisikan evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada dengan suatu
standart untuk mengetahui apakah ada selisih.
Masrokan Mutohar juga menjelaskan bahwa strategi evaluasi adalah merupakan strategi yang
mampu mengukur, mengevaluasi program, dan memberikan umpan balik (feed back) kinerja
organisasi. Strategi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu; (a) pengukuran dan analisis kinerja, (b)
pelaporan dan pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja merupakan tahapan yang paling
penting untuk melihat dan mengevaluasi kinerja organisasi dalam mencapai tujuan.
bahwa proses manajemen strategik berjalan seperti sebuah siklus yang mana antara satu
komponen dengan komponen yang lainnya saling berkaitan. Berawal dari pengamatan
lingkungan, kemudian merumuskan strategi dilanjutkan ke implementasi strategi dan diakhiri
dengan pengawasan dan evaluasi, kemudian kembali lagi ke pengamatan lingkungan. Begitu
seterusnya proses manajemen ini berjalan.

2
BAB III

3.1 Pengertian Evaluasi Dan Pengembangan Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.

Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah

a. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,

b. Mengukur prestasi,

c. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi


terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis
strategis, dan fungsional.

Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.

Pengawasan dapat berarti juga mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan suatu faktor
penunjang penting terhadap efisiensi organisasi, demikian juga pada perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan. Pengawasan merupakan suatu fungsi yang positif dalam
menghindarkan dan memperkecil penyimpangan-penyimpangan dari sasaran-sasaran atau
target yang telah direncanakan.

Pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen-komitmen tersebut


dilaksanakan. Kegiatan pengawasan berarti cepat atau lambat adanya kegagalan perencanaan-
pereancanaan dan suksesnya perencanaan berarti suksesnya pengawasan.

3
3.2 Pengawasan dalam Manajemen Strategi

Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan, pengorganisasian,


pemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan padapenggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansecara efektif dan efisien. Pengawasan
(Controlling) adalah proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan
manajemen tercapai.

Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu merumuskan,
mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional
organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan
eksternal, yang senantiasa berubah sehigga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk
mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Defnisi ini secara tidak langsung menunjuk
dan memusatkan pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, sumberdaya manusia,
keuangan,riset dan pengembangan.

3.2.1 Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi terdiri dari 4 (empat) tahapan: (a) perumusan (formulasi) strategi,
(b) implementasi strategi, dan (c) evaluasi strategi.

Formulasi Strategi, meliputi pengembangan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan


ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta memilih strategi-strategi khusus yang
akan diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu. D dalam formulasi strategi telah mencakup
tentang obyek organisasi baru yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan,
pengalokasian sumber daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial),
apakah perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi produk, apakh akan masuk pasar
internasional atau cukup pada pasar domestik, apakah diperlukan merger atau tidak, dan
bagaimana menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi oleh pesaing. Karena tidak
ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak terbatas, maka strategi harus berni
memutuskan strategi alternatif mana yang akan memberi dampak positif terbaik sehingga
akan memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Strategi harus memberikan
keunggulan komparatif dan pada khirnya dalam jangka panjang dapat memberikan
keunggulan kompetitif.

4
Mengimplementasikan strategi, sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan manajemen
strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan
tahunan (annual objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi
karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan
organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan berbagai usaha
pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi,
serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin.
Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus diimbangi
dengan imbalan yang memadai.

Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi, evaluasi dan eratpengawasan merupakan tahap


terakhir dalam proses strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa yang
akan datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan selalu mengalami perubahan.
Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu (1) mereview faktor internal dan eksternal yang
menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, (2) mengukur kinerja yang telah
dilakukan, dan (3) mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi sangat diperlukan bagi
suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan usaha saat ini tidak akan menjadi keberhasilan
perusahaan di masa yang akan datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan
persoalan-persoalan baru yang berbeda. Demikian juga apabila terjadi kegagalan, maka
persoalan baru muncul dan harus dihadapi agar menghidupkan kembali usaha yang sudah
gagal.

3.2.2 Prinsip Manajemen Strategi

1. Perencanaan Strategis Menembus (merembes), Semua manajer pada berbagai divisi


harus belajar berfikir strategis. Semua tingkat manajerial temasuk supervisor akan terlibat
dalam manajemen strategi dengan cara tertentu. Setiap tingkat pola dan cara yang akan
diambil berbeda, tetapi mengarah pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2. Proses Perencanaan Komprehensif, artinya perencaan di dasarkan pada kebutuhan dan


pengembangan usaha, bukan di buat asal-asalan.

3.2.3 Komponen Proses Manajemen Strategi

5
1. Misi Perusahaan (organisasi), menggambarkan tujuan atau alasan mengenai keberadaan
organisasi (perusahaan). Di dalam misi telah mencakup tipe, ruang lingkup dan karekteristik
aktivitas yang akan dikerjakan

2. Tujuan, yang merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja.Dalam tujuan ini
akan dtegaskan apa yang akan dicapai, kapan, berapa yang harus dicapai.

3. Strategi, yaitu keterampilan dan ilmu memenangkan persaingan. Karena persaingan


merupakan perebutan pangsa pasar (konsumen), sedangkan konsumen stiap saat mengalami
perubahan, maka strategi harus dikelola sedemikian rupa agar tujuan jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang perusahaan dapat trcapai.

4. Kebijakan, yaitu cara mencapai tujuan perusahan. Kebijakan meliputi garis pedoman,
aturan dan peraturan serta prosedur guna mendukung usaha pencapaian tujuan.

5. Profil Perusahaan, yang menggambarkan keaadan perusahaan baik dari sisi keuangan,
sumberdaya manusia, dan sumberdaya pisik.

6. Lingkungan ekternal, semua kekuatan yang akan mempengruhi pilihan strategi sert
mendefinisikan situasi kompotitifnya.

7. Lingkungan Internal, meliputi semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan.

8. Analisis Strategi dan Pilihan, terutama ditujukan pada keputusan investasi untuk masa
yang akan datang.

9. Strategi Unggulan, yaitu rencana umum dan komprehensif dari semua tindakan utama
yang ditujukan kepada pencapaian tujuan dalam lingkungan yang dinamis.

10. Strategi Fungsional, merupakan penjabaran dari strategi umum yang akan dilaksanakan
oleh bagian-bagian (divisi)

11. Pelembagaan Strategi.

3.2.4 Pijakan Dasar Untuk Manajemen Strategi

Manajer strategi yang ingin berhasil harus dapat menganalisis fungsi utama bisnis yang ada di
dalam organisasi dan mengerti bagaimana mempengaruhi proses manajemen strategi serta

6
bagaimana pula cara mengintegrasikannya Manfaat hubungan antara fungsi bisnis dan proses
manajemen strategi tidak boleh diabaikan.

Secara umum ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu produksi, pemasaran, dan keuangan. Selain
itu terdapat juga fungsi yang lain seperti sumberdaya manusia, riset dan pengembangan, serta
hubungan dengan masyarakat. Kesemuanya mempunyai pengaruh langsung, utama, dan
sangat besar terhadap proses manajemen strategi.

1. Fungsi Produksi Dalam Manajemen Strategi

Produksi merupakan nama lain dari operasi. Fungsi produksi dikejakan oleh orang-orang yang
ada di dalam organisasi yang bertugas menghasilkan barang dan jasa (produk) yang nantinya
akan dikirim kepada konsumen. Produk yang dihasilkan baik ukuran, kuantitas, kualitas,
maupun harganya harus sesuai dengan karekteritik konsumen, karena jika tidak konsumen
akan menolaknya. dari sisi produsen. Jadi pada akhirnya konsumen adalah penentu segala-
galanya.

2. Fungsi Pemasaran Dalam Manajemen Strategi

Fungsi pemasaran merupakan dimensi pertama dan utama dari perusahaan. Pemasaran berada
pada garis terdepan karena akan berhadapan langsung dengan masyarakat konsumen.
Pemasaran meliputi: perencanaan dan pelaksanaan penetapan harga, promosi, dan distribusi
produk. Pmasaran juga harus dapat mengetahui secara tepat setiap perubahan yang terjadi
dengan prilaku konsumen. Dari hasil pemantauan pemasaran ini dibawa ke rapat manajemen
puncak untuk dibahas dan dirumuskan dalam proses manajemen strategi. Analisis pasar akan
meliputi: analisis pasar, analisis kecenderungan pasar, analisis peluang pasar, dan analisis
segmentasi pasar. Prinsip utama dalam pemasaran adalah bagaimana mengupayakan agar
produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen.

3. Fungsi Keuangan Dalam Manajemen Strategi

Fungsi keuangan merupakan aktivitas yang dihasilkan oleh perpaduan dari aktivitas produksi,
aktivitas pemasaran, aktivitas sumberdaya manusia, dan aktivitas lainnya. Aktivitas
pemasaran merupakan aktivitas yang menghasilkan uang, sedangkan aktivitas lain di luar
pemasaran merupakan aktivitas mengeluarkan uang. Pengeluaran uang dapat berbentuk biaya,
dapat pula berbentuk beban. Sedangkan enerimaan uang dapat berupa pinjaman, setoran
modal, atau penerimaan dari hasil penjualan.

7
Untuk mengetahui sampai sejauhmana fungsi keuangan berjalan dengan efektif, maka analisis
yang dilakukan berhubungan dengan analisis rasio, analisis pulang pokok (break event),
analisis nilai sekarang, analisis nilai akan datang, analisis potensi, analisis penyimpangan dan
keberhasilan, dan berbagai analisis lainnya. Dalam melakukan analisis di atas data yang
diunakan biasanya diambil dari laporan keungan perusahaan.

4. Fungsi Sumberdaya Dalam Manajemen Strategi

Semua fungsi bisnis tidak akan berjalan dengan sendirinya meskipun telah dilengkapi dengan
berbagai peralatan modern. Semua fungsi hanya akan bergerak jika dilengkapi dengan
sumberdaya manusia. Kualitas pekerja biasanya sangat tergantung pada kualitas sumberdaya
manusia. Semakin baik kualitas sumberdaya manusia, semakin baik pula kinerja dan produk
yang dihasilkan dan akan semakin berkualitas pula proses manajemen strateginya. Analisis
sumberdaya manusia dalam proses manajemen strategi meliputi: rekrutmen, pelatihan dan
pengembangan.

Dalam proses manajemen strategi, penerimaan (rekrutmen) sumberdaya manusia harus


melalui proses merit yaitu proses rekrutmen tenaga kerja berdasarkan pertimbangan rasional,
obyektif. Tidak dibenarkan menggunakan sistem Spoil, yaitu proses rekrumen berdasarkan
pertimbangan kenalan, hubungan baik, keluarga, suka dan tidak suka, serta belas kasihan.

5. Fungsi Riset dan Pengembangan Dalam Manajemen Strategi

Karena lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan dan karena di dalam


manajemen strategi setiap perubahan harus diantisipasi, maka untuk mengetahi secara lebih
cepat dan tepat tentang perubahan yang terjadi perlu dilakukan penelitian. Perubahan
lingkungan biasanya mengarah pada perubahan kualitas yang lebih baik, oleh karenanya
penelitian yang dilakukan harus ditujukan untuk pengembangan produk.

8
STUDI KASUS DAN ANALISIS

STUDI KASUS

PT. Elco Indonesia Sejahtera atau ELCO (Endies Leather Company) merupakan industri
penyamakan kulit dengan produk kulit finish (kulit domba, kambing, dan sapi) untuk bahan
garments, gloves, dan aneka barang kerajinan dari kulit. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1992 oleh Bapak Moch. Yusuf Tojiri dengan nama PD. Endies. Berawal dari bisnis kecil-
kecilan yang hanya memproduksi beberapa puluh lembar kulit, sampai banyaknya pesanan
dari konsumen menjadikan perusahaan terus berkembang dan menunjukan pertumbuhan
dengan baik Namun seiring bertumbuhnya industri kulit samak di sukaregang maka
persaingan pun semakin ketat, di tambah sulitnya mencari bahan baku akibat kebijakan
karantina yang ketat. Sementara produk impor sangat mudah masuk ke pasar dalam negeri.
Kondisi tersebut berdampak juga pada stagnansi penjualan kulit samak PT Elco Indonesia
Sejahtera. Karena selama ini PT Elco masih berfokus pada pasar regional. Menurut manajer
pemasaran PT ELCO menyebutkan pada tahun 2014 - 2016 penjualan kulit samak mengalami
stagnansi. Hal tersebut terjadi karena PT Elco Indonesia Sejahtera masih berfokus pada pasar
lokal belum merambah ke pasar mancanegara. Sehingga penjualannya tidak mengalami
peningkatan.Selain alasan eksternal diatas. Operasional perusahaan belum berjalan dengan
maksimal. Hal ini tampak dari belum dibukukanya SOP perusahaan sehingga produktivitas
karyawan tidak dapat diukur. Secara sadar maupun tidak, PT. Elco Indonesia Sejahtera
mengaplikasikan salah satu strategi tertentu dalam operasional perusahaan saat ini. Namun,
Perusahaan ini belum optimal melakukan tinjauan dan evaluasi atas strategi bisnis yang
diimplementasikannya, sehingga PT. Elco Indonesia Sejahtera belum mengetahui strategi
yang digunakannya dalam operasional perusahaan tepat bagi bisnisnya

9
ANALISIS

Terdapat berbagai cara untuk mengevaluasi strategi dalam bisnis, salah satunya adalah
analisis SERVO. Analisis SERVO didasari pada prinsip bahwa perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam industri yang sama tidak perlu bersaing dalam cara atau strategi yang sama.
Artinya untuk melakukan evaluasi strategi perusahaan tidak perlu mengikuti cara atau strategi
yang digunakan perusahaan lain sebagai pembanding. Tetapi dengan menggunakan analisis
SERVO perusahaan hanya meninjau kembali strategi yang telah di implementasikan dengan
cara memeriksa konsistensi atau kesesuian antara strategy, environment, resource, value, dan
organization.Berdasarkan analisis SERVO, strategi bisnis yang digunakan perusahaan saat ini
masih relevan atau fit dalam strategi bisnis. Elemen strategy, environment, resources, value,
dan organization menunjukkan adanya hubungan saling mendukung satu sama lain. PT Elco
Indonesia Sejahtera menggunakan strategi bisnis berupa strategi fokus Porter, dimana
perusahaan berkonsentrasi pada konsumen menengah keatas.

10
PENUTUP

Kesimpulan

Pengawasan adalah proses yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi dituntun ke arah pencapaian sasaran atau target yang direncanakan. Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini jarang terjadi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai.

Pada bagian atas kiri langkah-langkah berurutan dimulai. Pengawasan terdiri daripada suatu
proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni :

• Mengukur hasil pekerjaan.

• Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila


ada perbedaan).

• Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.

Tujuan pengawasan menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil atau
output yang sesuai syarat-syarat sistem.

Pengertian pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan pekerjaan, pengukuran


pelaksanaan dibandingkan dengan standar dan mengoreksi kesenjangan-kesenjangan maka
proses pengawasan tidak akan terlaksana tanpa proses informasi.

Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien.
Kata “ alat “ biasa disebut juga dengan istilah ” instrumen “ . dengan demikian maka alat
evaluasi juga dikenal dengan instrument evaluasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukiswa,Drs. Iwa,1986,Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan,Bandung:Tarsit

Amir Taufiq. 2011. Manajemen Strategik ” Konsep dan Aplikasi”. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada

Sule Erni Tisnawati & Saefullah Kurniawan. 2008. “Pengantar Manajemen”. Jakarta.
Prenada Media Group

Bateman T.S., Snell S.A. (2008). Manajemen, Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Dunia
yang Kompetitif. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

12

Anda mungkin juga menyukai