PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan yang keluar langsung dari payudara
seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna,
praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi
kolostrum, ASI masa peralihan dan ASI mature. ASI memiliki kandungan gizi
(2011) juga merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI)
selama paling sedikit enam bulan untuk menurunkan angka kesakitan dan
menyatakan bahwa bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi
perkembangan bayi yang optimal ASI perlu diberikan secara Eksklusif sampai
umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua)
tahun.
ASI eksklusif sangat penting bagi kelangsungan hidup bayi (Ballard & Morrow,
2013). ASI mengandung growth faktor dan zat antibodi. Growth faktor dalam ASI
berperan dalam membantu proses pematangan organ dan hormon, sedangkan zat
antibodi berfungsi membantu proses pematangan sistem imun. Proses pematangan
sistem imun sangat penting karena sistem imun bayi baru lahir belum sempurna.
Apabila ASI tidak diberikan secara eksklusif, proses pematangan sistem imun akan
terganggu dan menyebabkan bayi mudah terserang infeksi. Penanganan infeksi yang
terlambat dapat memicu kematian (Buonocore, Bracci, & Weindling, 2013). Selain
itu, kegagalan ASI eksklusif juga dapat mengganggu proses pematangan organ dan
hormon.
ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia dan dapat
30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10juta kematian anak balita di dunia setiap
tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak
kematian perinatal seratus kali lebih besar dari pada negara maju. Salah satu
neonatal. Sebanyak 136.700.000 bayi dilahirkan diseluruh dunia dan hanya 32,6%
dari mereka yang mendapat ASI secara eksklusif pada usia 0 sampai 6 bulan
bawah 80% dan masih sedikitnya ibu yang memberikan ASI Eksklusif pada bayi
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi
sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi.
Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga.
Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein,
dan laktosa lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih
tinggi dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI
juga mengandung zat menyerap enzim tersendiri yang tidak akan menganggu
apakah ada hubungan perilaku ibu dengan pemberian asi eksklusif di Wilaya kerja
Untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dengan pemberian asi eksklusif di Wilayah
sulabesi barat
Secara praktis, penelitian ini di harapkan kepada pembaca dapat mengetahui maksud
yang di sampaikan penulis tentang hubungan perilaku ibu dengan pemberian asi
eksklusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku secara umum dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau
suatu aktivasi dari manusia itu sendiri. Perilaku sebagai respon atau reaksi terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Untuk kepentingan kerangka analis dapat dikatakan
bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh manusia, baik dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung termasuk saat ibu memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya.
a. Klasifikasi
tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behaviour, tindakan nyata
Kerangka teori pada penelitian ini mengacu pada model PRECEDE yang
dikembangkan Green dan Kreutor (1980). Model ini merupakan model yang
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan atau
pokok, yakni faktor perilaku (behavior cause) dan faktor diluar perilaku (non behavior
cause). Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor- faktor pembentuk perilaku
kesehatan menurut Green. Selanjutnya Green menganalisis, bahwa faktor perilaku itu
diperoleh dari orang terdekat dan adanya dukungan sosial yang diberikan
perilaku dan pengawasan yang terwujud dalam sikap dan perilaku, yang
merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Dengan adanya dukungan
2.1.2 Sikap
sebagai pengaruh atau penolakan, penilaian, suka atau tidak suka, atau
saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. Sesuatu itu bisa benda,
a. Komponen Sikap
yang kontroversial.
b. Tingkatan Sikap
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuting)
gizi anak.
c. Sifat Sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif,
antara lain:
d. Pengukuran Sikap
masing item dalam skala yang terdiri dari 5 point (Sangat setuju,
e. Tingkatan Sikap
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuting)
gizi anak.
f. Sifat Sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif,
antara lain:
g. Pengukuran Sikap
masing item dalam skala yang terdiri dari 5 point (Sangat setuju,
2.2.1
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan dan minuman
pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir
sampai dengan usia 6 bulan. Setelah bayi berumur enam bulan, bayi boleh diberikan
makanan pendamping ASI (MP-ASI), karena ASI tidak dapat memenuhi lagi
keseluruhan kebutuhan gizi bayi sesudah umur enam bulan. Akan tetapi, pemberian
ASI bisa diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun (Maritalia, 2012).
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
menurunkan angka kematian bayi (AKB). ASI merupakan makanan pertama dan alami
bagi bayi yang mengandung berbagai macam vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya
yang sesuai bagi kebutuhan bayi dalam enam bulan pertama kehidupan. Selain
kandungan nutrisi, ASI juga mengandung IgA, IgM, IgG, IgE, laktoferin, lisosom,
immunoglobulin, dan zat lainnya yang merupakan zat kekebalan bagi tubuh bayi
1
2
sehingga tubuh bayi dapat terhindar dari berbagai macam penyakit infeksi.2 Oleh
karena itu, dalam dua tahun pertama kehidupan, setengah atau lebih kebutuhan gizi
dapat terpenuhi oleh pemberian ASI pada bayi.3
merasakan
1
4
jantung ibunya.
2)
3) Bagi Ibu
a) Aspek kontrasepsi
kembali.
hamil.
d) Aspek psikologis
tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan,
yaitu:2
a) Aspek ekonomi
1
7
berobat.
b) Aspek psikologi
c) Aspek kemudahan
5) Bagi Negara
formula.
terjamin.
Ada dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses
laktasi, yaitu:14
6) Refleks Prolaktin
Pada saat bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat pada
jumlah
2
2
transisi, dan air susu matur. Komposisi ASI hari 1-4 (kolostrum)
8) Kolostrum
matur. Vitamin yang larut dalam lemak, dan mineral yang lebih
9) Asi transisi
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-5 sampai hari ke-10.
ASI matang.
foremilk. ASI matur disekresi pada hari ke-11 dan seterusnya. ASI
2
5
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.
satu di depan.
menghadapa payudara
lahan.
B. 2.2.2 Faktor_Faktor
C. faktor– faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain
karakteristik ibu (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, usia, paritas dan etnis),
karakteristik bayi (berat lahir dan kondisi kesehatan bayi), lingkungan
(keyakinan, dukungan keluarga, tempat tinggal dan sosial ekonomi) dan
pelayanan kesehatan (pemeriksaan kehamilan, konseling laktasi, tempat
persalinan, penolong persalinan dan kebijakan). Semua faktor tersebut
memiliki
Pekerjaan
orang yang bekerja dalam menerima upah atau imbalan dalam bentuk
lain.28
suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya yang bernilai
jam kerja ini telah diatur pasal 77 ayat 2, UU No. 13/2003 yaitu: 28
3
0
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
Kesehatan no.48/MEN.PP/XII/2008,PER.27/MEN/XII/2008.29
ayat 2 dan 3.30 Ibu yang bekerja, tetap dapat memberikan bayinya ASI
ASI. Oleh sebab itu ibu yang bekerja di luar rumah dapat lebih praktis
bayi untuk menjadi manusia yang sehat secara fisik saja, tapi juga
spiritual yang baik, serta perkembangan sosial yang baik. Selain itu,
pada ibu yang bekerja, singkatnya masa cuti hamil atau melahirkan
Yogyakarta.31
a. Paritas
yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu). Paritas dapat dibedakan
menjadi:32
tidak bekerja dan ekonomi yang rendah. Ibu multipara tidak memberikan
ASI eksklusif karena ibu kurangnya motivasi dari suami dan keluarga.
cenderung untuk lebih baik daripada pertama. Laktasi yang kedua yang
dengan bertambahnya jumlah anak dimana anak ke tiga atau lebih akan
perilaku kesehatan.11
suasana nyaman bagi ibu sehingga kondisi psikis ibu lebih sehat.
yang diberikan oleh suami. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
seperti:36
b. Manfaat Dukungan
produktifitas.
ASI perah dan memijat bayi, kecuali menyusui semua tugas tadi dapat
saja tetapi juga tergantung pada suami. Suami dapat berperan aktif
d. Peran Suami
yaitu:37
kehamilan.
eksklusif sebesar 2 kali dibanding ibu yang kurang mendapat dukungan dari
suaminya.38