Anda di halaman 1dari 6

5.

PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP PROSES


FOTOSINTESIS
Pendahuluan
Fotosintesis merupakan suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan yaitu suatu kemampuan menggunakan zat karbon dari udara untuk
diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman,
peristiwa ini hanya berlangsung pada kondisi cahaya cukup (Dwijoseputro,
1989). Pada proses fotosintesis, organisme mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia dalam bentuk pengurangan tenaga (seperti NADPH atau
NADH) dan ATP, dan menggunakan bahan kimia ini untuk proses fiksasi
karbon dioksida dan reduksi untuk menghasilkan gula. Pada organisme
fotosintetis oxygenic, termasuk tanaman tingkat tinggi, sumber pengurangan
ekuivalen adalah H2O dan melepaskan O2 sebagai produk sampingan. Reaksi
keseluruhan fotosintesis oxygenic dapat digambarkan sebagai:

CO2 + 2H2O → (CH2O) + H2O + O2


Proses ini bertanggung jawab untuk memproduksi hampir semua
oksigen di atmosfer dan untuk memperbaiki sekitar 1011 ton karbon dari CO2
menjadi senyawa organik setiap tahun (Bowyer and Leegood, 1997).
Gula yang dihasilkan oleh fiksasi fotosintesis CO2 menyediakan bahan
mentah untuk biosintesis semua molekul organik yang ditemukan dalam
tanaman dan sumber bahan bakar kimia yang dioksidasi oleh oksigen dalam
mitokondria untuk menghasilkan ATP dalam berbagai proses seperti
biosintesis, transportasi aktif ion dan metabolisme di membran, dan gerakan
intrakellular dari organel. Pada tanaman, fotosintesis terutama terjadi dalam
sel-sel daun di organel yang disebut kloroplas, yang panjangnya sekitar 5 μm
dan terikat oleh dua amplop membran. Jumlah kloroplas per sel daun
bervariasi dari 1 hingga lebih dari 100, bergantung pada jenis sel, spesies,
dan kondisi pertumbuhannya (Bowyer and Leegood, 1997).
Penggunaan energi cahaya untuk mendorong sintesis NADPH dan
ATP terjadi dalam sistem membran tertutup di dalam kloroplas yang disebut
sebagai membran thylakoid, dan reaksi yang terlibat dalam fiksasi CO2 dan
reduksi gula adalah katalis oleh enzim larut dalam matriks kloroplas yang
disebut sebagai stroma (Bowyer and Leegood, 1997).
Laju fotosintesis bisa diukur pada jumlah CO2 (karbon dioksida) yang
diserap atau pada jumlah O2 (oksigen) yang dihasilkan. Laju fotosintesis
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, antara lain ketersediaan sinar
sebagai sumber energi, kecocokan sinar (panjang gelombang atau warna
cahaya), suhu, dan juga pH air. Cahaya matahari merupakan salah satu faktor
yang berperan penting dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya
putih yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena panjang
gelombang cahaya yang berbeda untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-
komponen warna tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

Gambar 1. Spektrum cahaya dalam spektrum elektromagnetik

Menurut Loveless (1991), cahaya matahari memiliki sifat polikromatik bila


dibiaskan akan menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya
monokromatik inilah yang ditangkap oleh klorofil dan digunakan dalam proses
fotosintesis. Dalam suatu percobaan diketahui bahwa gelombang cahaya biru dan
cahaya merah adalah yang paling efektif dalam melakukan proses fotosintesis
Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang hidup di kolam maupun
danau yang airnya relatif jernih atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki daun
yang kecil berwarna hijau karena mengandung klorofil. Untuk bertumbuhnya
tanaman ini tidak terlepas dari pengaruh cahaya yang dapat diterima pada tanaman
tersebut yang digunakan untuk berfotosintesis.
Menurut Handoko dan Fajariyanti (2008), cahaya yang mampu diserap
tanaman pada kisaran panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm.
Klorofil berfungsi dengan baik dalam proses fotosintesis pada panjang
gelombang 660 nm pada sinar merah dan paling buruk pada panjang
gelombang 430 nm pada sinar biru. Sinar kuning dan hijau dipantulkan
tanaman, namun jika diteruskan kembali ke tanaman akan terserap dan
mampu membantu proses fotosintesis.
Tujuan Praktikum
1. Membuktikan tanaman melakukan proses fotosintesis
2. Membuktikan bahwa warna berpengaruh terhadap proses fotosintesis
3. Membuktikan bahwa proses fotosintesis mengeluarkan oksigen (O2)

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah :

- 4 Labu Erlenmeyer 125 Ml


- Plastik Mika (Warna Merah, Kuning, Hijau Dan Biru)
- Plastik Kaca
- Karet
- Ember
- Spatula
- Aluminium Foil
- Selotip
- Stepler
- Gunting
- Timbangan Analitik
- Kamera
- Alat Tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah :
- Tumbuhan Hydrilla
- Aquadest
- Baking Soda

Gambar 2. Tumbuhan Hydrilla


(Sumber : Koleksi Pribadi)
Cara Kerja :

1. Siapkan ember berisi air yang ditambahkan baking soda dengan


perbandingan 1 gram baking soda per 100 ml air.
2. Siapkan 1 potongan Hydrilla sepanjang 10 cm dan masukkan ke dalam labu
erlenmeyer.
3. Isi erlenmeyer dengan air hingga penuh dan segera ditutup dengan
plastik kaca.
4. Pastikan tidak ada udara dalam tabung erlenmeyer dan diikat
menggunakan karet.
5. Sungkup botol dengan plastik mika berbagai warna. Bentuk plastik mika
sedemikian rupa hingga bisa menutupi labu erlenmeyer dengan sempurna
6. Letakkan labu erlenmeyer dibawah sinar matahari.
7. Amati dan catat jumlah gelembung yang berada pada labu erlenmeyer dan
Hydrilla pada 0 menit, 15 menit, 30 menit dan 45 menit.
8. Bandingkan jumlah gelembung yang terdapat pada masing-masing labu
erlenmeyer dengan warna plastik mika yang berbeda, apakah warna
berpengaruh terhadap proses fotosintesis.

Gambar 3. Perlakuan siap ditempatkan dibawah sinar matahari


(Sumber : Koleksi Pribadi)
Data dan Hasil Pengamatan

Data yang diperoleh pada percobaan ini adalah jumlah gelembung udara
yang ada pada masing-masing perlakuan. Berdasarkan data yang diperoleh
dapat diberikan penjelasan secara komprehensif mengapa fenomena ini bisa
terjadi yang dikaitkan dengan kecocokan warna cahaya terhadap proses
fotosintesis.
Tabel Hasil Pengamatan Fotosintesis

Warna Jumlah Gelembung


No. Plastik Mika
0 menit 15 menit 30 menit 45 menit
1. Merah

2. Kuning

3. Hijau

4. Biru
Soal Latihan
1. Jelaskan pengaruh warna terhadap proses fotosintesis?
2. Jelaskan mengapa dalam proses fotosistensis mengeluarkan Oksigen (O2)?
Referensi
Dwidjoseputro. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Handoko, P ., dan Y. Fajariyanti. 2008. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak


Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla Verticillata. Jurnal
Prodi Pendidikan Biologi FKIP. Universitas Nusantara PGRI. Kediri.

J.R. Bowyer, R.C. Leegood, 1997. Plant Biochemistry, ISBN 978-0-12-214674-9

Loveless, A.R. 1991. Principles of Plant Biology for the Tropics. Logman Group Limited.

Anda mungkin juga menyukai