Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRATIKUM KIMIA DASAR


Nama : Ozhy Fahrul Rizky
NIM : 2106125769
Fakultas/Prodi : Pertanian/Teknologi Hasil Pertanian
Tanggal Percobaan : 30 September 2021

PERCOBAAN II
REAKSI-REAKSI ALKOHOL
1. Reaksi Iodoform
Pengamatan

Zat-zat yang Warna endapan/larutan Bau


direaksikan
Etanol + I2 + NaOH Kuning Antiseptic (iodoform)
1-Propanol + I2 + NaOH Bening Tidak Berbau
2-Propanol + I2 + NaOH Kuning Antiseptic (iodoform)
1-Butanol + I2 + NaOH Bening Tidak Berbau
Pertanyaan
1. Zat yang dihasilkan adalah iodoform
Warnanya kuning
Rumus kimianya CHI3
Tulis reaksi lengkapnya
C2H5OH + I2 + NaOH CHI3 + HCOONa + 5NaI + 5H2O
2. Zat yang dihasilkan adalah non iodoform
Warnanya bening
Rumus kimianya C3H6O
Tulis reaksi lengkapnya
C3H8O + I2 + 2NaOH C3H6O + 2NaI + 2H2O
3. Zat yang dihasilkan adalah iodoform
Warnanya kuning
Rumus kimianya CHI3
Tulis reaksi lengkapnya
C3H7OH + 6I2 + NaOH 2CHI3 + HCOONa + 6NaI + 6H2O

4. Zat yang dihasilkan adalah non iodoform


Warnanya bening
Rumus kimianya C4H9O2
Tulis reaksi lengkapnya
2C4H10O2 + 3I2 + 6NaOH 2C4H9O + 6NaI + 4H2O

2. Reaksi Adisi
Pengamatan

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan Bau


Aseton + NaHSO3 Tidak ada endapan/ Larutan Menyengat
kuning pucat
Aseton + NaHSO3 + etanol Endapan kristal putih -

Pertanyaan
Adisi adalah peristiwa reaksi penggabungan dua atau lebih molekul menjadi sebuah molekul
yang lebih besar dengan disertai berkurangnya ikatan rangkap dari salah satu molekul yang
bereaksi akibat adanya penggabungan.
Tulis reaksi lengkap yang terjadi
CH3COCH3 + NaHSO3 (CH3)2C(OH)SO3-Na+

3. Reaksi Esterifikasi
Pengamatan
Bau larutan setelah esterifikasi aroma buah
Pertanyaan
Esterifikasi adalah peristiwa reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol
menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam.
Tulis persamaan reaksi lengkap yang terjadi
H2SO4 CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

4. Pembahasan

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai
atau cincin hidrokarbon sifat fisik alkohol, yaitu alkohol memeliki titik didih yang tinggi
dibandingkan alkana alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara
molekul alkohol membentuk ikatan hydrogen. Rumus umum alkohol R – OH dengan R
adalah alkil baik alifatis maupun sisik. Dalam alkohol semakin banyak cabang semakin
rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, methanol, etanol, propanol, mudah larut dan
hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan. (Brady, 1999)

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi subtitusi, reaksi
eliminasi, reaksi oksidasi, dan reaksi esterifikasi. Dalam suatu alkohol semakin panjang
rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat
hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil. Banyaknya gugus
hidroksildapat memperbesar kelarutan dalam air. (Hart,1990)

Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam bidang farmasi
sebagai desinfektan dan antiseptic. Antiseptik merupakan zat yang bekerja bakteriostatik,
biasanya dipakai pada infeksi bakteri pada kulit, mukosa dan melawan bakteri pada luka.
Sedangkan desinfektan merupakan zat yang bekerja bakterisid, digunakan untuk
membebaskan ruang dan pakaian dari mikroba. Iodoform sering digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan di bidang kedokteran gigi (Mardy,dkk., 2014 dalam Utami,
2014).

Pada percobaan reaksi iodoform yang telah dilakukan,reaksi reaksi alkohol terdapat
zat zat yang apabila di reaksikan menghasilkan reaksi iodoform dan terdapat pula zat zat
yang apabila direaksikan menghasilkan reaksi non iodoform. Percobaan reaksi etanol
yang ditambahkan senyawa Iodium (I2) dan senyawa Natrium Karboksilat (NaOH)
menghasilkan zat iodoform yang memiliki endapan/larutan yang berwarna kuning dan
berbau iodoform (seperti antiseptic) serta memiliki rumus kimia CHI3. Begitu pula pada
percobaan dengan menggunakan 2 propanol yang ditambahkan atau dicampurkan dengan
senyawa Iodium (I2) dan senyawa Natrium Karboksilat (NaOH) juga menghasilkan zat
iodoform dan memiliki endapan/larutan berwarna kuning dan bau antiseptik dengan
rumus kimianya juga CHI3. Sedangkan pada percobaan 1 propanol yang diberi senyawa
Iodium (I2) dan senyawa Natrium Karboksilat (NaOH) menghasilkan reaksi non
iodoform dan memiliki endapan/larutan berwarna bening (tidak berbau) serta memiliki
rumus kimia C3H6O. Dan pada percobaan menggunakan 1 butanol yang dicampurkan
dengan senyawa Iodium (I2) dan senyawa Natrium Karboksilat (NaOH) juga
menghasilkan zat yang non iodoform dengan memiliki endapan/larutan berwarna
bening,tidak berbau dan memiliki rumus kimia C4H9O2.

Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (pengubahan ikatan rangkap
menjadi ikatan kovalen tunggal). Reaksi adisi dapat digunakan nuntuk membedakan
alkana dan alkena. (Parning, 2006). Adisi adalah peristiwa reaksi penggabungan dua atau
lebih molekul menjadi sebuah molekul yang lebih besar dengan disertai berkurangnya
ikatan rangkap dari salah satu molekul yang bereaksi akibat adanya penggabungan.

Pada percobaan ini dilakukan berbagai pengamatan diantaranya pada zat reaksi
menggunakan senyawa aseton yang ditambahkan Natrium Bisulfit (NaHSO3) yang tidak
menghasilkan atau memiliki endapan dan larutan berwarna kuning pucat. Selanjutnya
pengamatan reaksi senyawa aseton yang ditambahkan Natrium Bisulfit (NaHSO 3) dan
etanol yang menghasilkan endapan berupa kristal berwarna putih.

Ester merupakan suatu kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Ester
adalah nama dari gugus fungsi -COO- yang terdapat pada golongan senyawa alkil-
alkanoat. Rumus umum ester adalah RCOOR atau CnH2nO2. Ester adalah turunan dari
asam karboksilat atau asam alkanoat, RCOOH. Beberapa ester digunakan sebagai bahan
aktif dalam tabir surya di antaranya senyawa yang berasal dari turunan asam sinamat dan
asam salisilat. Turunan dari asam sinamat dan asam salisilat ini berupa ester yang
memiliki rantai karbon panjang. Adapun kandungan dalam tabir surya untuk turu-nan
asam sinamat maksimal 7,5%, dalam bentuk Oktil-p-metoksisinamat atau oktinoxat,
sedangkan untuk turunan asam salisilat maksimal 5% dalam bentuk oktil-salisilat atau
oktisalat (Rgmaisyah, 2009 dalam Dwipa, 2014).

Esterifikasi yang merupakan suatu reaksi yang lambat. Untuk mempercepat


terjadinya reaksi dapat dilakukan dengan pemanasan. Panas akan menyebabkan partikel
bergerak lebih cepat karena adanya peningkatan energi kinetik dari pereaksi sehingga
peluang terjadinya tumbukan akan semakin besar dan terben-tuknya produk juga
semakin besar. Panas yang diperlukan untuk mempercepat reaksi juga harus
memperhatikan karakteristik dari zat yang bereaksi. Panas yang terlalu tinggi bisa
merusak pereaksi sehingga perlu diperhatikan sifatsifat pereaksi dan ditentukan panas
optimum yang digunakan dalam reaksi esterifikasi.

Pada pengamatan reaksi esterifikasi menghasilkan bau yang beraroma buah dengan
reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu
H2SO4 CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O.

Dalam percobaan ini dapat di ketahui bahwa esterifikasi merupakan peristiwa reaksi
pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan
menggunakan katalis asam.
Untuk memperoleh hasil yang optimum pada esterifikasi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu menghilangkan produk atau dengan menggunakan pereaksi berlebih. Untuk
memperoleh hasil yang optimum digunakan pereaksi berlebih yaitu dengan
memperbanyak jumlah mol dari alkohol. Dengan mol alkohol yang lebih besar maka
akan terjadi pergeseran kesetimbangan sehingga produk ester akan lebih banyak. Jadi
ada tiga faktor yang mempengaruhi proses esterifikasi yaitu jumlah asam sulfat yang
ditambahkan, lama waktu reaksi, dan komposisi jumlah pereaksi yang digunakan
(Morisson, 2002 dalam Dwipa,2014).

5. Kesimpulan

Dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa reaksi-reaksi yang terjadi dalam
alkohol antara lain reaksi subtitusi, reaksi eliminasi, reaksi oksidasi, dan reaksi
esterifikasi dan dalam suatu alkohol semakin panjang rantai hidrokarbon maka semakin
rendah kelarutannya. Pada percobaan pertama terdapat empat pengamatan yang
menghasilkan dua zat teriodoform dan dua zat yang non iodoform, lalu pada percobaan
kedua yaitu percobaan adisi terdapat dua pengamatan dimana pengamatan pertama tidak
dijumpai pengkristalan dan yang kedua dijumpai atau terbentuknya kristal, dan yang
terakhir yaitu pengamatan reaksi esterifikasi yaitu reaksi pengubahan dari suatu asam
karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam.

6. Daftar Pustaka

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1. Binarupa Aksara,
Jakarta

Dwipa, I. B. M. A., Nurlita, F., dan Tika, I. N. 2014. Optimasi Proses Esterifikasi Asam
Salisilat Dengan n-Oktanol. Jurnal Wahana Matematika dan Sains. Vol 8(1)
111

Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta.

Parning., dkk. 2006. Kimia I B. Yudhistira, Jakarta.

Utami, R. D. 2014. Iodoform Dari Aseton. Jurnal Praktikum Kimia Ornagik 2. 1-5.

Anda mungkin juga menyukai