Anda di halaman 1dari 12

Memahami konsep dasar tentang lingkungan sebagai media pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk


membantu melancarkan jalannya pembelajaran agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Guru dalam meneggunakan media pembelajaran harus sesuai dengan tata
aturannya, diantaranya yakni dengan memperhatikan perkembangan dan karakteristik anak
yang akan menggunakan media. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan. (Djamarah, 2006:122)
Secara umum media pembelajaran dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang secara
khusus (by design) untuk pembelajaran dan media yang tidak dirancang untuk belajar
tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran (by utilization). Salah satu bentuk
media belajar yang tidak dirancang tersebut adalah lingkungan (Anderson, 1994),
(AECT, 1984).
Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal terhadap diri individu,
karena lingkungan merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui pancaindera yang
kemudian diterima oleh otak (Djaafar, 2001). Lingkungan menyediakan berbagai hal yang
dapat menjadi bahan pembelajaran. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini
tidaklah terbatas. Hal ini sangat bergantung pada sejauh mana yang bersangkutan bisa
memanfaatkannya secara efektif.
Lingkungan diasumsikan memiliki keefektifan belajar dalam meningkatkan
kemampuan. Dale (Sadiman, dkk, 1986) mengklasifikasikan pengalaman belajar
menurut tingkat yang paling kongkrit ke yang paling asbtrak, yang dikenal dengan nama
Kerucut Pengalaman (core of experience). Menurut Dale, proses belajar yang paling
rendah diperoleh melalui pesan verbal, sedangkan yang paling tinggi adalah melalui
pengalaman langsung. Ini berarti proses belajar yang efektif bagi penyuluh adalah
pengalaman- pengalaman yang langsung ditemukan, dirasakan, dan dilakukan di
lingkungan tempat tugasnya.

Jenis lingkungan sebagai sumber pembelajaran


Semua lingkungan yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai media
pembelajaran (Muhammad Efendi,2013). Dari semua lingkungan yang dapat digunakan
dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga
macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan.
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian,
kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.
Lingkungan sosial tepat digunakan untuk
mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
b. Lingkungan Alam
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah,
seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh- tumbuhan dan hewan
(flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan
lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-
gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat
menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut
berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
c. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia
untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan
antara lain adalah irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang,
perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.

Nilai-Nilai Lingkungan sebagai Sumber Belajar


Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak usia
dini.
a. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak. Jumlah sumber belajar
yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak
dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini
akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka
belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat,
sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan
menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran
belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka
penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa
mendatang.
b. Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities) yang
lebih meningkat.
Penggunaan cara atau metode yang bervariasi merupakan tuntutan dan kebutuhan
yang harus dipenuhi dalam pendidikan untuk anak usia dini. Begitu banyaknya nilai dan
manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan anak
usia dini bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun
demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-
anak. Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai binatang,
dengan memanfaatkan lingkungan anak
akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih
banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat
membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam
ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun
jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas,
nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti
halnya jika guru mengajak anak untuk
memanfaatkan lingkungan.
Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-
anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan
dalam kegiatan belajar. Artinya belajr tidak hanya terjadi di
ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini
lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan fisik,
keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta
intelektual.

Lingkungan Alam
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh
dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat
tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam
sekitar dengan iklimnya, flora faunanya. Besar kecilnya pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya
bergantung pada lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan
rohaninya. (Ifrianti, 2016: 220)
Lingkungan sebagai media pendidikan merupakan faktor
yang penting dan mempengaruhi tingkah laku individu.
Keberadaan lingkungan disekitar anak dapat digunakan sebagai
media pembelajaran mereka. Lingkungan pembelajaran meliputi
masyarakat dan segala bentuk fisik yang dapat dimanfaatkan untuk
dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran
lingkungan adalah pemahaman terhadap tingkah laku suatu objek
tertentu yang dapat dilihat secara langsung dan ada keterkaitan
dengn materi yang ada disekolah, sehingga dari pengamatan anak
dapat mendapatkan pengetahuan baru di lingkungan mereka.
(Baharun, 2016: 7)
Media pembelajaran yang disediakan oleh Al Mawaddah
mengenalkan bagaimana kekuasaan Allah, yakni melalui mahluk
atau tumbuhan disekeliling lingkungan pembelajaran anak. Allah
sebagai sang Kholiq(Maha Pencipta) menciptakan berbagai macam
hewan dan tumbuhan. Tema yang terkait dengan media yang
ditawarkan Al Mawaddah yakni dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlak dengan tema Asmaul Husna dalam lafalnya “Al Khaliq”
(Sang Pencipta), selain itu juga termuat dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dalam tema tumbuhan dan binatang.
Melalui media lingkungan alam tersebut akan membantu guru
dalam menjelaskan materi terkait tema-tema tersebut. Konsep
itulah yang dibangun oleh Al Mawaddah melalui berbagai macam
wahana pembelajaran, diantaranya;
a. Bercocok Tanam Melalui Hidroponik
Hidroponik adalah menanam dengan menggunakan air,
bukan dengan menggunakan tanah. Berbagai jenis tanaman yang
dikembangkan di pondok pesantren Mawaddah melalui hidroponik
yakni; pakcoi, bayam merah, kangkung, selada merah dan selada
hijau, daun mint dan lain- lain.
Dari sini anak diajarkan bahwa kekuasaan allah begitu luasnya.
Bahwa tanaman tidak selalu harus tumbuh di tanah, melainkan juga
bisa tumbuh di air. Diantara tanaman hidroponik tersebut, ada yang
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari anak, yakni daun mint yang
digunakan untuk bahan pembuatan pasta gigi.
b. Budidaya Buah Naga
Budidaya buah naga merupakan budidaya terbesar yang
dikembangkan oleh pesantren Al Mawaddah. Setiap pengunjung
pesantren Al Mawaddah, dalam hal ini anak diperkenankan untuk
membawa oleh-oleh buah naga yang bisa dipetiknya secara
langsung di perkebunan buah naga untuk dibawa pulang. Hal ini
mengajarkan kepada anak sejak dini bahwa berbagi itu indah,
sebagaimana hadits “al yadul ulya khoirun min yadissufla”. Selain
bisa dikonsumsi secara langsung, buah naga juga bisa diolah
menjadi berbagai jenis makanan; keripik buahnaga, selai buah
naga, dan sirup buah naga. Dari sini anak diajarkan bahwa dari satu
jenis tanaman ciptaan Allah bisa diolah menjadi begitu beragamnya
jenis makanan.
c. Apotek Hidup
Tanaman-tanaman tersebut dioalah menjadi jamu instant,
temulawak instan, jahe instan, dan permen. Melalui apotek hidup,
anak diajarkan bahwa ada berbagai jenis tanamanyang tumbuh di
sekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan.
Sebagaimana agama Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk
selalu menjaga kesehatan. Dalam proses menjelaskan tentang
fungsinya masing-masing, anak secara tidak sadar bahwa ia sedang
menerima pembelajaran dengan cara yang sangat menarik, yaitu
dengan media lingkungan.
d. Terapi Ikan Garra Rufa
Selain dapat menikmati keindahan tanaman-tanaman yang memang
sengaja di budidayakan oleh pondok pesantren Al Mawaddah, anak
(pengunjung) juga ditawarkan untuk bermain di kolam ikan garra
rufa, yakni terapi ikan garra rufa. Ikan memiliki banyak fungsi bagi
manusia, selain bisa digunakan untuk terapi kecantikan kaki
(pedicure), ikan ini juga bisa membantu proses pengelupasan kulit
mati secara alamiah, membantu melembabkan kulit, membantu
mengurangi bekas luka, meremajakan kulit sehingga kulit akan
terlihat lebih halusdan bersih.
Melalui ikan garra rufa ini, anak mendapatkan pengetahuan bahwa
makhluk Allah sekecil apapun dapat memberikan manfaat positif
bagi manusia. Bahwa ikan bukan hanya binatang untuk dikonsumsi
sebagai lauk pauk saja, melainkan dapat memberikan segudang
manfaat untuk kesehatan manusia. Karenanya kita harus menjaga
lingkungan alam agar tetap terjaga dan lestari.

e. Taman Kelinci
Pesantren Al Mawaddah juga menyedikan taman kelinci, dimana
anak bisa melihat langsung kehidupan kelinci. Pola saat kelinci
makan, berkumpul dan tidur anak dapat mengamati dan bisa
mengambil kesimpulan tentang pola kehidupan kelinci, serta
tentunya anak dapat memegang langsung kelinci dan anak-anak
menjadi senang. Dari sini anak diajarkan untuk menyayangi
binatang.
B. Simpulan
Kegiatan belajar merupakan proses yang harus ada dan berlangsung
sepanjang hidupnya (long life eduction). Proses belajar bisa terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Hal ini karenatidak selamanya kegiatan pembelajaranberlangsung
didalam kelas. Memberdayakan lingkungan sebagai media dalam
belajar adalah hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa,
tidak hanya pembelajaran secara langsung terhadap alam akan
tetapi siswa diajarkan bagaimana cara mengenal dan mengetahui
kekuasaan Allah SWT secara langsung, ini karena penanaman nilai
religius sangatlah penting bagi anak sekolah dasar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa; Tema yang terkait dengan media yang
ditawarkan Al Mawaddah yakni mata pelajaran Aqidah Akhlak
dalam tema Asmaul Husna dalam lafalnya “Al Khaliq” (Sang
Pencipta), selain itu juga termuat dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dalam tema tumbuhan dan binatang.
Melalui media lingkungan alam tersebut akan membantu guru
dalam menjelaskan materi terkait tema-tema tersebut. konsep yang
ditawarkan pondok pesantren Al Mawaddah untuk mengenalkan
kekuasaan Allah meliputi; budidaya buah naga, apotek hidup,
hidroponik, taman kelinci, terapi ikan garra rafa.
Menjelaskan pengertianlingkungan sebagai media pembelajaran dan tujuannya.
Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa siswa-siswa untuk

mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya

belajr tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal

ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual.

1. Perkembangan aspek keterampilan sosial

Lingkungan secara alami mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa-

siswa yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Pada saat siswa mengamati

objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin mencritakan hasil

penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya diketahui oleh teman-

temnannya siswa tersebut mencoba mendekati siswa yang lain sehinga terjadilah

proses interaksi/hubungan yang harmonis.

Siswa-siswa dapat membangun kterampilan sosialnya ketika mereka

membuat perjanjian dengan teman-temannya untuk bergantian dalam menggunakan

alat-alat tertentu pada saat mereka memainkan objek-objek yang ada di lingkungan

tertentu. Melalui kegiatan sepeti ini siswa berteman dan saling menikmati suasana

yang santai dan menyenangkan.


2. Perkembangan aspek emosi

Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan

untuk dilalui oleh siswa- siswa. Pemanfaatannya akan

memungkinkan siswa untuk mengembangkan rasa percaya

diri yang positif. Misalnya bila siswa diajak ke sebuah taman

yang terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk

mereka panjat. Dengan memanjat pohon tersebut siswa

mengembangkan aspek keberaniannya sebagai bagian dari

pengembangan aspek emosinya.

Rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa terhadap

dirinya sendiri dan orang lain dikembangkan melalui

pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan sendiri

menyediakan fasilitas bagi siswa untuk mendapatkan

pengalaman hidup yang nyata.

3. Perkembangan intelektual

Siswa-siswa belajar melalui interaksi langsung

dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan

kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-

konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.

Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan

konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang

diketahui dan dipahami siswa di dalam kelas tentunya akan


semakin nyata apabila guru mengarahkan siswa-siswa untuk

melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan

sekitar

Anda mungkin juga menyukai