Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ELASTISITAS PENAWARAN
Tugas mata kuliah Ekonomi manajerial

KELOMPOK 2

Disusun oleh :

ANDI ANUGERAH RAHMA AKIP (201820739)

HISFINA DILLA SUMARDI.A (201810728)

AGUSTIN RANDA MANGIWA (201830780)

WINDI RATU INDAR BARANITA (201820777)

RENI RANDA (201810734)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan dan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ElastisitasPenawaran”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari
Dosen Mata Kuliah EKONOMI MANAJERIAL.

Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber daya berkaitan dengan materi
EKONOMI MANAJERIAL tentang Elastisitas Penawaran.Tak lupa penyusun sampaikan terima
kasih kepada pengajar mata kuliah Pengantar ekonomi manajerial atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Danjuga kepada rekan-rekan yang telah memberikan masukan
kepada pandangan sehingga terselesaikannya makalah ini.

Penyusun berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai pengantar ekonomi
manajeria terutama materi elastisitas penawaran.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhannya
akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang
menghendaki seseorang atau suatu perusahaan atau suatu masyarakat harus membuat keputusan
tentang cara yang terbaik dan menentukan prioritas untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau penyedia barang atau jasa di hadapkan pada
masalah salah satunya adalah penentuan jumlah penawaran barang. Banyak hal yang
menentukan jumlah penawaran barang. Dalam hukum penawaran yang telah di jelaskan pada
materi sebelumnya, menyatakan bahwa “jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu
barang meningkat, maka jumlah penawarannya akan meningkat pula”.Namun, suatu perusahan
dihadapkan pada pasar yang kompleks, sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran hingga
pada suatu kondisi baik elastisitas ataupun inelastisitas.

B.Rumusan Masalah

1.Apa yang di maksud dengan Elastisitas Penawaran ?

2.Apa saja Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran ?

3.Apa saja jenis-jenis Penawaran ?

4.Bagaimana cara pengukuran Elastisitas Penawaran ?

C.Tujuan

1.Memahami apa yang di maksud dengan Elastisitas penawaran

2.Memahami Faktor apa saja yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran

3.Memahami Jenis-jenis Penawaran

4.Memahami bagaimana cara mengukur Elastisitas Penawaran


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Elastisitas Penawaran

Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan
kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga.Dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaranterhadap perubahan harga.

Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaransejumlah
barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran (Sukirno, 2010: 25).

Menurut pendapat beberapa ahli lain, pengertian elastisitas penawaran ( supply) adalah:

1. Elastisitas supply atau elastisitas penawaran merupakan sebuah ukuran akan seberapa besar respons
para penjual terhadap perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar (Gasperz, 1999: 10).Elastisitas
penawaran mengukur sensitivitas penawaran produk oleh produsen terhadap perubahan harga jual produk
itu, dengan mengasumsikan beberapa faktor lain yangmempengaruhi penawaran produk itu konstan
(ceteris paribus) (Gasperz, 1999: 10).

2. Elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan kuantitas yang ditawarkanterhadap perubahan
harga, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagidengan persentase perubahan harga
(McEachern, 2014 Vol 1: 21).

3. Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yangdiakibatkan
karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut (Hastuti, 2011: 30).

Jadi kesimpulannya elastisitas penawaran adalah ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang
dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran
yang terjadi akibat persentase perubahan harga.
B. Jenis Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran menggambarkan pengaruh dari harga suatu barang terhadap jumlah yang
akan dijual. Jika kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan barangyang ditawarkan maka
kejadian penawaran ini disebut dengan elastis. Akan tetapi padasebaliknya, jika peningkatan harga tidak
diikuti dengan adanya peningkatan barang yangditawarkan maka kejadian penawarannya disebut dengan
inelastis

Elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.Penawaran elastisitas sempurna

Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu barang tidak berubah, akan tetapi
penyediaan dari barang berubah, atau dengan kata lain, penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan
penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga,sehingga nilai kooefisiennya = (tidak
terhingga).

Contohnya terjadi pada produk-produk baru di pasaran seperti mie instan dengan merk baru. Pada
harga yang tetap, produksi akan dapat bertambah dalam berbagai jumlah sebabmemang masih memiliki
banyak stok barang.

2.Penawaran Elastis

Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yanglebih besar.
Atau dengan kata lain, penawaran elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih besar
dari persentase perubahan harga atau apabila nilaikoofisiennya >1.Contoh kasus ini adalah pada
perusahaan tekstil dimana terjadi kenaikan harga kainsebesar 22%, hal tersebut akan mebuat pabrik tekstil
yang sudah memiliki stok bahan yangcukup besar sehingga dapat menambah jumlah produksi kain
dengan presentase sebesar 67%.

3.Penawaran dengan elastisitas uniter

Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah
penawaran Atau bisa dikatakan elastisitas uniter jika persentase perubahan hargasama dengan persentase
perubahan penawaran atau jika nilai koofisiennya =1.

Kasus ini bisa dicontohkan pada penjual daging sapi yang sekaligus memiliki peternakansapi. Pada saat
terjadi peningkatan harga daging sebesar 22%, penjual daging tersebut akan melakukan kenaikan
penawarannya jumlah daging sebesar 22%, mengingat daging masih dapat di simpan dalam lemari
pendingin.

4.Penawaran tidak elastis (Inelastis)

Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Atau
dengan kata lain penawaran tidak elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih kecil
dari persentase perubahan harga atau jika nilai koofisiennya<1.
Contohnya pada kasus peningkatan harga cabai melonjak tinggi sebesar 22%, haltersebut akan membuat
para petani cabai berusaha untuk meningkatkan produksinya, namunkarena keterbatasan biaya produksi
dan luas lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksitidak mencapai 22%, hanya sekitar 10%.

5.Penawaran inelastis sempurna

Penawaran inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapatmempengaruhi
jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah

Penawaran inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapatmempengaruhi
jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah 0.

Contoh dari jenis elastisisitas ini adalah ikan, yang tidak tahan lama yang dibawa ke pasar untuk
dijual dengan berapa pun harga yang akan mereka peroleh, sebab apabilamereka tidak menuruti harga
yang ada kemungkinan ikan akan busuk dan tidak dapt dijualkembali.

Namun, dalam dunia nyata.elastisitas yang terjadi hanya ada dua macam yaitu inelastissempurna
dan inelastis. Hal tersebut dikarenakan supply atau penawaran terkait erat denganfungsi produksi. Salah
satu unsur utama dalam fungsi produksi yang akhirnyamempengaruhi kurva penawaran adalah biaya
produksi. Apabila biaya produksi untuk barang rendah, maka akan menguntungkan bagi produsen untuk
menawarkan dalam jumlahyang banyak. Apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan memproduksi
sedikit. Biaya produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input, seperti tenaga kerja, energi atau
mesinyang jelas mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap biaya untuk memproduksi suatutingkat
produksi tertentu. Sehingga dalam jenis elastisitas supply, hanya ada 2 jenis yangmungkin terjadi dalam
dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan harga tidakakan banyak mempengaruhi jumlah
barang ditawarkan dikarenakan sebuah proses penambahan produk memerlukan penambahan biaya
produksi yang juga besar dan biaya produksi tersebut tidak dapat dipenuhi dengan mudah sehingga tidak
akan mempengaruhi prosentase perubahan jumlah produk seperti digambarkan pada kurva inelastis
sempurna, kalaupun dapat dipenuhi prosentase perubahan jamlah produk yang ditawarkan tidak akan
terlalu besar dan relative lebih rendah dari presentase perubahan harga,seperti yang tergambar dalam
kurva inlastis.

C. Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Dua faktor dapat dianggap sebagai faktor yang penting di dalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut
dianalisis (Sukirno, 2010: 30).

1.Sifat Perubahan Biaya Produksi

Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi, sangat
besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastis
apabilakenaikan penawaran hanya dapat dilakukan denganmengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Tetapi jika penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak
terlalu besar, penawaran akan bersifat elastic.
Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan mengalami pertambahan yang
sedikit saja, apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyakfaktor. Salah satu faktornya
yang penting adalah sampai dimana tingkat penggunaankapasitas alat produksi yang dimiliki
perusahaan. Apabila kapasitasnya telahmencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah
dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak
elastis, terutamaapabila faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar
diperoleh.

2.Jangka Waktu Analisis

Di dalam menganalisis pengaruh waktu, kepada elastisitas penawaran, biasanyadibedakan tiga


jenis jangka waktu, yaitu:

a.Masa Amat Singkat

Yang dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah jangka waktu di mana para penjual tidak dapat
menambah penawarannya. Dalam waktu satu/beberapa hari sajasemua input tetap; oleh karena itu, para
produsen/penjual tidak dapat segeramenambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia
membayar hargayang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaanyang
ada pada saat itu. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastissempurna.

b. Jangka Pendek

Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.Tetapi setiap
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yangtersedia itu dengan cara menggunakan
faktor produksi, termasuk barang modal,secara lebih intensif. Antara lain caranya adalah memperpanjang
jam kerja,memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dansebagainya.
Usaha ini akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan.Tetapi tidak cukup lama untuk
memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-
mesin, dll). Dalam keadaandemikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang
dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengancepat, maka
penawaran akan bersifat tidak elastis (inelastic). Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan
pertambahan produksi, maka penawaran akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya
inelastic, sedang hasil pabriklebih elastis.

c.Jangka Panjang

Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambahkapasitas produksi
dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin, perluasanareal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan
produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran. Dalam
jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar malahdapat
menyebabkan harga turun, sehingga barang yang dulu dipandang barangmewah dan mahal menjadi
barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dan
sebagainya).Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka
panjang, oleh karena itu, penawaran bersifat elastis.Untuk ketiga kasus diatas mungkin bisa diilustrasikan
bagaimana penawaranmungkin berubah pada kasus perikanan. Pada kasus amat singkat, mungkin
berlakuuntuk ikan pada hari mereka dibawa ke pasar, dimana mereka harus benar-benar dilelang habis
seluruhnya. Pada kasus kedua yaitu jangka pendek mungkin berlakukira-kira dengan stok kapal ikan
dalam jumlah tertentu dan sebelum tenaga kerja baru tertarik pada industri tersebut. Untuk jangka waktu
yang panjang, ketika kapal-kapal ikan baru dibangun, tenaga kerja baru tertarik, dan usaha-usaha
perikanan barudidirikan, penawaran ikan mungkin akan bersifat sangat elastis.

E.Faktor Lain

Adapun beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu:

1. Kemampuan penjual/ produsen merubah jumlah produksi, penawaran akan cenderung tidak
elastic aabila sala satu dari berbagai hal berikut terjadi:
 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak eonomis.
 Atau kepasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapsitas akan
memerlukan pabrik atau mesin baru,misalnya, yang membutuhkan investasi besar
sementara penawaran akan cenderung elastic jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Stok persediaan.Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen
dapatsegeramemenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada

3. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan
permintaan yang terjadi, ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel, sehingga dapat di tambah
atau dikurangi sewaktu-waktu di butuhkan.

D. SECARA KOEFISIEN ELASTISITAS ADA DUA CARA

1. elastisitas titik

Merupakan suatu pengukuran koefisien elastisitas permintaan yang di lakukan pada suatu titik
tertentu dari kurva permintaan itu.

2.elastisitas busur

Merupakan koefisien elastisitas permintaan di hitung suatu interval tertentu dari suatu kurva
permintaan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah. Elastisitas harga di tunjukan dalam bentuk presentasi perubahan atas kuantitas yang di
tawarkan sebagai akibat dari suatu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan merubah
kuantitas yang di minta akan tetapi sampai di mana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbeda di antaranya satu barang dengan barang yang lainya. Ada yang menimbulkan perubahan
kuantitas yang besar tetapi ada pula perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas pengeluaran
merupakan ukuran yang menunjukan sampai di mana kuantitas yang di tawarkan akan mengalami
perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga dari pihak produsen maupun monsumen.

B. SARAN

Penawaran pada umunya lebih elastis dalam jangka panjang dari pada jangka pendek. Dalam jangka
pendek jumlah penawaran tidak terlalu responsif terhadap harga, karena dalam jangka pendek perusahaan
tidak dapat merubah ukuran besarnya pabrik untuk membuat lebih banyak atau lebih sedikit barang. Jadi
ingin mengubah harga penawaran ada baiknya di lihat terlebih dahulu dari segi apa yang produsen
inginkan.

Anda mungkin juga menyukai