Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan beribu-ribu nikmat.

Tidak lupa solawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, beserta sahabat. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya
dan mendapat petunjuk hingga hari kiamat nanti.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan Kultum yang
berjudul “Ramadhan Bulan Kepedulian Sosial”

Mengapa Islam mengajarkan kewajiban membayar zakat fitrah sebelum


mengakhiri puasa sebulan penuh? Salah satu makna yang terkandung adalah
puasa kita 'tidak akan diterima' oleh Allah SWT tanpa kita melunaskan salah
satu kewajiban untuk berbagi kepada sesama, tanpa kemauan untuk
menyisihkan apa yang kita miliki untuk kita bagikan kepada sesama.

Puasa Ramadhan sangat erat hubungannya dengan kepedulian sosial. Nabi


Muhammad SAW semasa hidupnya meningkatkan amalan shalat malamnya
pada bulan suci ini sekaligus memberi teladan untuk berbagi.

Secara esensial berpuasa Ramadhan adalah mengendalikan diri dan


meningkatkan tradisi  berbagi  dan  terbinanya  kepedulian sosial. Dalam
ajaran Islam dikenal bahwa salah satu nama yang lekat dengan bulan
Ramadhan adalah syahrul Jud, yaitu bulan memberi, selain dikenal sebagai
syahrul Muwassah, yaitu bulan bermurah tangan dan bulan memberikan
pertolongan kepada yang membutuhkan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bulan Ramadhan ini, Allah SWT
memberi kesempatan kepada kaum Muslimin untuk meningkatkan solidaritas
sosial, memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan secara
sukarela, yang dilandasi oleh ketakwaan dan diwujudkan dengan nilai 
kemanusiaan tanpa pamrih. Ramadhan bisa menciptakan kultur gotong
royong dan keceriaan dalam berbagi. Ramadhan adalah tarbiyah untuk
bersedekah, sekolah yang efektif untuk menyapa mereka yang kurang
beruntung.

Semangat Ramadhan bisa meningkatkan virus positif filantropisme, yaitu


semangat atau kesadaran mendekati Sang Pencipta dengan jalan memberi,
mencintai orang papa, dan membantu sesama. Ajaran berpuasa dapat
berhubungan kuat dengan pesan moral untuk berbahagia dalam membantu
sesama atau happy to help others. Ramadhan adalah kawah candradimuka
untuk meningkatkan rasa yang berkaitan dengan kata giving, loving, and
caring; memberi, mencintai, dan peduli.

Jadi, menurut hemat saya, makna puasa Ramadhan lebih jelas impact-nya
kalau kita merasa ada semacam kebahagiaan tersendiri ketika dapat
membantu. Sebagaimana ajaran Islam dan agama-agama sebelumnya,
hakikat membantu orang lain itu sesungguhnya membantu diri sendiri untuk
bahagia. Banyak testimoni yang datang dari kalangan orang kaya papan atas,
yang mengatakan hidupnya seakan benar-benar merasa bahagia setelah
mereka bisa membantu sesama.
 
Bagi saya, bulan Ramadhan sangat erat dengan visi dan misi serta amanat
kami dalam memimpin Kementerian Sosial. Kami diamanati oleh pemerintah
untuk menjadikan semua bulan laksana bulan Ramadhan. Sebagaimana
Undang-Undang 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial mengamanatkan
kami untuk menangani berbagai masalah sosial masyarakat yang makin
dinamis dan variatif, bahkan masalah-masalah tersebut secara kualitatif dan
kuantitatif cenderung mendalam dan meluas spektrumnya di seluruh
Indonesia.

Kami mencatat di setiap bulan Ramadhan, kesukacitaan masyarakat untuk


membantu dan memperhatikan mereka yang membutuhkan pertolongan
serasa meningkat di berbagai kalangan. Orang-orang kaya menyisihkan
sebagian hartanya untuk mereka yang membutuhkan. Tampak jelas nyata
bahwa Ramadhan ikut meningkatkan kepedulian sosial.

Semoga melalui bulan Ramadhan, kita bisa meningkatkan gerakan peduli


sesama demi kemanusiaan; membantu mereka yang mempunyai
keterbatasan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan asasinya, seperti
halnya apabila terdapat bencana atau kerawanan. Hanya dengan itulah
manisnya bulan suci Ramadhan terasa jelas di bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai