Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan beribu-ribu nikmat.
Tidak lupa solawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, beserta sahabat. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya
dan mendapat petunjuk hingga hari kiamat nanti.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan Kultum yang
berjudul “Ramadhan Bulan Kepedulian Sosial”
Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bulan Ramadhan ini, Allah SWT
memberi kesempatan kepada kaum Muslimin untuk meningkatkan solidaritas
sosial, memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan secara
sukarela, yang dilandasi oleh ketakwaan dan diwujudkan dengan nilai
kemanusiaan tanpa pamrih. Ramadhan bisa menciptakan kultur gotong
royong dan keceriaan dalam berbagi. Ramadhan adalah tarbiyah untuk
bersedekah, sekolah yang efektif untuk menyapa mereka yang kurang
beruntung.
Jadi, menurut hemat saya, makna puasa Ramadhan lebih jelas impact-nya
kalau kita merasa ada semacam kebahagiaan tersendiri ketika dapat
membantu. Sebagaimana ajaran Islam dan agama-agama sebelumnya,
hakikat membantu orang lain itu sesungguhnya membantu diri sendiri untuk
bahagia. Banyak testimoni yang datang dari kalangan orang kaya papan atas,
yang mengatakan hidupnya seakan benar-benar merasa bahagia setelah
mereka bisa membantu sesama.
Bagi saya, bulan Ramadhan sangat erat dengan visi dan misi serta amanat
kami dalam memimpin Kementerian Sosial. Kami diamanati oleh pemerintah
untuk menjadikan semua bulan laksana bulan Ramadhan. Sebagaimana
Undang-Undang 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial mengamanatkan
kami untuk menangani berbagai masalah sosial masyarakat yang makin
dinamis dan variatif, bahkan masalah-masalah tersebut secara kualitatif dan
kuantitatif cenderung mendalam dan meluas spektrumnya di seluruh
Indonesia.