’’Bulan Rabiul Awwal tidak termasuk bulan mulia, namun menjadi mulia karena di
dalam bulan itu lahir manusia mulia,’’ tuturnya.
Nah, segala sesuatu yang berkaitan dengan yang istimewa, maka akan menjadi
istimewa. ’’Ketika seseorang menjadi presiden, tentu yang istimewa tidak hanya
dirinya, melainkan istrinya, anaknya, menantunya, saudaranya, dan cucunya. Semua
menjadi istimewa,’’ tegasnya.
Demikian juga dengan sosok Nabi Muhammad SAW, semua yang berkaitan dengan
beliau menjadi istimewa. Gus Anam lantas merincinya menjadi tiga.
Pertama, lahirnya Nabi Muhammad istimewa. Karena merupakan nikmat terbesar bagi
umat. Sebagaimana maqolah Imam Suyuti bahwa nikmat terbesar bagi umat adalah
lahirnya Nabi Muhammad. Dalam hadits qudsi Allah menegaskan; seandainya bukan
karena kamu wahai Muhammad maka tidak Aku ciptakan langit dan bumi.
’’Jadi kita ada karena adanya Nabi Muhammad. Alam semesta ada, juga karena
adanya Nabi Muhammad,’’ urainya
Kedua, hari kelahiran Nabi Muhammad juga istimewa. ’’Siapa yang memperingati
hari kelahiran Nabi Muhammad SAW akan mendapat syafaat di akherat,’’ jelasnya.
Abu Lahab orang kafir yang habis-habisan memusuhi Nabi. Kelak dia akan masuk
neraka sebagaimana disebut dalam QS Al Lahab. Namun setiap siksanya diliburkan.
Karena ia pernah meluapkan rasa gembira atas lahirnya Nabi Muhammad yang tak
lain adalah keponakannya sendiri. Sampai-sampai budaknya, Tsuwaibah Al
Aslamiyah, dia merdekakan karena saking gembiranya menyambut lahirnya Nabi
Muhammad. ’’Kalau yang kafir saja mendapat keringanan siksa karena merasa
gembira atas lahirnya Nabi Muhammad, apalagi jika yang merasa gembira itu umat
Islam sendiri,’’ tandasnya. Bisa jadi keringanan siksa itu tidak hanya hari Senin, tapi
seminggu siksanya libur semua.
Ketiga, penyebutan nama Nabi Muhammad juga istimewa. Nabi Adam AS selama 40
tahun taubatnya tidak diterima Allah, namun setelah beliau menyebut nama Nabi
Muhammad lewat ucapan Laa ilaaha illallah Muhammadurrosulullah, Allah menerima
taubatnya. Begitu pula ketika Nabi Adam menikah dengan Hawa, maharnya adalah
menyebut nama Nabi Muhammad dengan membaca salawat. ’’Dan istimewanya lagi
yang bersalawat kepada Nabi Muhammad itu tidak hanya manusia, tetapi Allah dan
para malaikat juga bersalawat kepada Nabi Muhammad,’’ urainya seraya mengutip
QS Al Ahzab 56
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari lahir Nabi
Muhammad SAW dari pasangan Sayyidah Aminah dan Abdullah.
Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, sebuah kabilah yang
paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat Arab.
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib, seorang kepala suku Quraisy
yang besar pengaruhnya. Ibunya bernama Aminah binti Wahab dari Bani
Zuhrah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama Tahun Gajah,
karena pada tahun itu terjadi peristiwa besar, yaitu datangnya pasukan
gajah menyerbu Mekah dengan tujuan menghancurkan Ka’bah.
Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa’ yang terletak tidak
jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana. Setelah ibunya meninggal,
Muhammad dijaga oleh kakeknya, ’Abd al-Muththalib.
Adalah suatu kebiasaan di Mekah, anak yang baru lahir diasuh dan disusui
oleh wanita desa dengan maksud supaya ia bisa tumbuh dalam pergaulan
masyarakat yang baik dan udara yang lebih bersih. Saat Muhammad lahir,
ibu – ibu dari desa Sa’ad datang ke Mekah menghubungi keluarga-keluarga
yang ingin menyusui anaknya.
Desa Sa’ad terletak kira-kira 60 km dari Mekah, dekat kota Ta’if, suatu
wilayah pegunungan yang sangat baik udaranya. di antara ibu-ibu tsb
terdapat seorang wanita bernama Halimah binti Abu Du’aib as Sa’diyah.
Sang ayah telah meninggal dunia saat Muhammad SAW masih berada
dalam kandungan.( 2 bulan )
Menurut hadits riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas,
Rasulullah dilahirkan pada malam yang tenang:
10. Pada malam ke sepuluh Aminah melihat tanah Mina dan Khaif
bergembira menyambut kelahiran Muhammad.
11. Pada hari ke-11 Aminah melihat seluruh masyarakat senang
menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
12. Kemudian pada malam ke-12 Aminah melihat langit begitu cerah.
Hadis Pertama:
}صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َع ْشرًا
َ Rًاح َدة َّ صلَّى َعل
ِ ي َو َ { َم ْن:قال النبي صلى هللا عليه وسلم.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku satu kali, maka Allah akan
bershalawat (memberikan rahmat) untuknya sepuluh kali.”
Hadis Kedua:
Hadis Ketiga:
Hadis Keempat:
}الجنَّ ِة
َ ق َ ي فَقَ ْد أَ ْخطَأ َ طَ ِر ْي
َّ َصالَةَ َعل
َّ { َم ْن نَ ِس َي ال:وقال صلى هللا عليه وسلم.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang lupa membaca shalawat atasku (dengan sengaja), maka
sungguh ia telah salah (dalam melewati) jalan surga.”
Hadis Kelima:
Hadis Keenam:
}ٌي َمحَّاقَة
َّ َ{صالَتُ ُك ْم َعل
َ :وقال صلى هللا عليه وسلم.
Nabi saw. bersabda, “Shalawat kalian atasku adalah dapat menjadi pelebur (dosa-dosa
kalian).”
Hadis Ketujuh:
Hadis Kedelapan:
ُصلِّ َي
َ { َما ِم ْن ُدعا ٍء إال بَ ْينَهُ َوبَي َْن السَّما ِء ِح َجابٌ َحتَّى ي:وقال صلى هللا عليه وسلم
}الح َجابُ َو ُرفِ َع ال ُّد َعا ُء
ِ ك Rَ ِق ذال َّ َصلَّى َعل
َ ي ا ْن َخ َر َ فإذا، ي َّ َ َعل.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada doa kecuali antaranya dan langit terdapat penghalang sampai
ia bershalawat atasku, jika ia bershalawat atasku maka hijab (penghalang) itu akan terkoyak
dan doa akan diangkat (tembus ke langit).”
Hadis Kesembilan:
Hadis Kesepuluh: