Aktivitas seni merupakan bagian yang penting dalam kehidupan dini seorang anak. Para
guru dalam hal ini mempunyai kesempatan yang banyak sekali untuk membantu anak
memenuhi tujuan-tujuan yang ingin dicapainya melalui kegiatan seni (menggambar, melukis
dsb) guna mencapai perkembangan serta pertumbuhan yang optimal. Pengertian mengenai
tahap-tahap dalam ekspresi seni akan membantu guru merencanakan bimbingan bagi setiap
anak. Dengan mendengarkan anak secara individual Anda akan dapat belajar banyak
mengenai pikiran serta perasaan anak.
Beberapa hal perlu diketahui dalam membimbing anak untuk melakukan aktivitas seni
adalah :
1. Tekankanlah pada proses, dan bukan pada hasilnya, bila sedang memperlihatkan atau
memberikan komentar mengenai hasil kerja seni anak.
3. Hargailah berbagai macam tahapan yang biasa dilalui anak dalam usahanya
mengekspresikan “realitas”.
4. Sediakanlah semua peralatan dan persiapan sebuah kegiatan jauh sebelumnya agar
Anda mempunyai waktu untuk menikmati serta menghargai setiap respon individu dari
setiap anak ketika memakai bahan-bahan yang ada.
5. Sediakan pula bahan-bahan lainnya yang dapat digunakan untuk menambah kreativitas
anak.
6. Hindari pertanyaan “kamu sedang membuat apa?” atau menebak apa yang telah mereka
buat. Dengarkanlah dan mereka akan memberitahu.
7. Gunakan bimbingan fisik, verbal dan afektif yang sesuai dengan umur dan tahapan
perkembangan setiap anak.
9. Ajarkanlah konsep-konsep kognitif melalui aktivitas seni, seperti misalnya warna, ukuran
dan bentuk.
10. Berilah pengertian kepada orang tua mengenai tujuan serta prosedur dari pendidikan
kreativitas anak-anak.
Waktu bercerita maupun waktu bernyanyi memerlukan waktu yang cukup banyak dalam
perencanaannya. Kedua aktivitas ini merupakan aktivitas yang penting karena merangsang
proses belajar si anak serta memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan
kreativitas emosionilnya. Dalam hal ini guru harus mengusahakan agar anak secara aktif ikut
dalam setiap “obrolan” yang terjadi. Kehangatan yang dirasakan setiap anak terhadap
gurunya merupakan factor yang penting dalam mengungkapkan ide-ide mereka.
Waktu Bercerita
Di bawah ini terdapat beberapa alas an mengapa bercerita atau literature imasukkan ke
dalam aktivitas sehari-hari :
Untuk mendorong komunikasi secara verbal dengan anak seusianya dan orang
dewasa.
Untuk kenikmatan yang diberikan oleh cerita-cerita sebagai aktivitas yang tenang,
pengulangan dari buku yang disenangi atau sebagai kesempatan untuk dapat dekat
secara fisik dengan gurunya.
Untuk mendorong sikap yang positif terhadap pemeliharaan serta pemakaian buku-
buku dan terhadap membaca.
Memberikan waktu kepada anak untuk mendiskusikan cerita yang baru didengar :
Berilah kesempatan untuk anak mendiskusikan cerita tersebut, jangan mengubah
diskusi yang sedang berlangsung dengan memberikan semacam kuis. Bantulah anak
untuk mengungkapkan perasaannya secara verbal atau melalui menggambar.
Berlatihlah :
Dengan berlatih Anda dapat menjadi ahli dalam mendongeng.
Menyesuaikan kecepatan :
Sesuaikan kecepatan membaca Anda dengan ceritanya. Bilamana diperlukan suara
yang cepat-cepat, suara disesuikan dan bila perlu perlahan-lahan juga disesuaikan.
Dengan demikian Anda selalu mengundang perhatian anak-anak.
Gunakan ekspresi :
Gunakalah ekspresi yang banyak dalam bercerita. Bila mungkin rubahlah suara bila
cerita menghendaki demikian.
Persiapan diri :
Bacalah buku cerita sebelumnya agar dapat mempersiapkan diri bila waktu bercerita
tiba serta dapat sebelumnya mengetahui bagian mana yang hendak dihilangkan atau
diperbanyak.
Janganlah membaca buku yang tidak Anda sukai, karena ketidaksenangan Anda
akan tampak ketika sedang membaca.
Jangan meneruskan sebuah cerita kalau terlihat kurang menarik. Akuilah kesalahan
Anda lalu pelihlah cerita yang lain. Hal ini bisa terhindar bila Anda sudah
mempersiapkan diri sebelumnya.
Perhatikanlah selalu tahap intelektual, social serta emosi dari pendengar Anda.
Hindarilah memilih buku yang sudah sering didengar anak atau melihatnya di televisi.
Janganlah bercerita kalau memang waktu tidak mengijinkan. Karena bila haurs
berhenti di tengah jalan sering meninbulkan frustasi serta protes ari pendengar.
Jangan terlalu santai dan enak dalam posisi Anda. Karena hal ini dapat membuat
Anda malas dan bahkan mengantuk.
Waktu bernyanyi
2. Ajarkan lagu yang baru dengan menggunakan tempo yang asli. Nyanyikanlah selama
bebera hari sampai anak memahaminya. Jangan memaksakan dalam sehari anak
harus sudah mahir.
4. Alat pengiring musik jangan dimainkan terlalu keras. Pengiringnya hanyalah sebagai
latar belakang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membimbing anak ketika sedang berada di
sudut ini.
Manipulatif
1. Mainan diletakkan di dalam atau di atas rak, sebagian diatur di atas meja supaya
menarik.
2. Anda boleh menawarkan kepada anak mainan yang ia suka, tetapi jangan memilih
atau menentukan yang mana. Setelah selesai Anda minta anak untuk mengembalikan
mainan ke dalam rak.
Konstruksi
1. balok-balok diatur di dalam rak, sebagian disusun didepan rak balok tempat bermain.
3. Jagalah supaya anak bermain dengan tertib, ia boleh membangun rak tapi tidak boleh
melempar atau menggunakan sebagai senjata. Bisa saja bila ia ingin merobohkan
bangunannya, asal jangan milik temannya.
4. Ajaklah anak membereskan mainannya, meskipun tidak haurs, meskipun hanya dua
atau tiga potong balok ia kembalikan pada tempatnya, atau hanya sebuah mobil,
janganlah lupa mengucapkan terima kasih.
5. Meskipun komunikasi dengan anak sedang berlangsung, tetapi mata Anda harus
selalu awas dan siap terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi di sudut yang
Anda jaga.
Rumah Tangga
Ketika anak bermain di sudut ini, maka ia akan puas secara emosional melalui permainan
fantasi. Ia bermain sendiri atau dengan temannya dalam peran orang dewasa,
mereproduksi kehidupan nyata. Bimbingan yang mereka perlukan adalah :
3. Memperhatikan jumlah anak yang berada di sudut tersebut. Jangan sampai terlalu
penuh. Anda bisa menawarkan sudut lainuntuk anak yang sudah terlalu lama disana
atau bisa juga menolak anak yang baru datangdengan cara menawarkan kegiatan
lainnya.
4. Anda dapat merangsang anak berfantasi dengan memulai sesuatu kegiatan, seperti
mengurus boneka sebagai bayi, menyusun kursi sehingga menjadi kereta api dsb.
Setelah anak dapat bermain sendiri dalam fantasinya, Anda dapat perlahan-lahan
mengundurkan diri.
Playdough
2. Anak dapat membuat berbagai bentuk sesuai minatnya. Anda tidak perlu mengatakan
apa yang perlu dibuat.