Anda di halaman 1dari 2

Rahasia Malam Seribu Bulan

Ramadhan adalah bulan yang sarat keutamaan. Salah satu keutamaannya


adalah adanya malam kemuliaan atau yang disebut dengan malam seribu
bulan. Malam seribu bulan merupakan rahasia Allah SWT, hanya Dia yang
mengetahui. Meski demikian, Nabi SAW memberikan isyarat terkait
turunnya malam seribu bulan itu pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27,
29) di 10 hari terakhir Ramadhan.

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Rasulullah RA memberitahukan ka mi


tentang Lailatul Qadar. Beliau ber kata, 'Ia ada pada bulan Ramadhan, di
malam sepuluh terakhir, malam ke- 21, 23, 25, 27, 29, atau pada malam
terakhir bulan Ramadhan. Barang siapa yang melaksanakan qiyam pada
malamnya dengan keimanan dan selalu bermuhasabah, Allah SWT akan
mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.'"

Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada 10


malam terakhir di bulan Ramadhan." Lalu, beliau mendekat kan perkiraan
itu dengan sabdanya, "Carilah Lailatul Qadar pada witir (hari ganjil) pada 10
terakhir di bulan Ramadhan." Kemudian, beliau lebih mendekatkan
gambaran itu, "Barang siapa yang ingin mencarinya maka hendaklah ia
mencarinya pada malam ke-27 di bulan Ramadhan."

Ada hikmah di balik rahasia turunnya malam seribu bulan. Pertama, agar
kaum Muslimin terus giat dan sungguh-sungguh beribadah, tidak hanya
beribadah pada hari-hari tertentu dan meninggalkan ibadah di hari-hari yang
lain.

Kedua, memotivasi kaum Muslimin agar tetap semangat beribadah


(istiqamah) sepanjang malam, bah kan sepanjang bulan Ramadhan. Ketiga,
agar kaum Muslimin lebih memak si malkan pada 10 hari terakhir Ramadhan
dengan tidak membedakan antara malam ganjil dan malam genap.

Dr Yusuf Qardhawi dalam bukunya, Fiqh Shiyam, menjelaskan, jika penen


tuan Ramadhan berbeda antara satu negeri dan negeri yang lain, malam
ganjil pada suatu negeri ter jadi pada malam genap di negeri yang lain,
tindakan yang paling ihtiyath (hatihati) adalah mencari Lailatul Qadarnya
pada setiap malam 10 hari ter akhir Ramadhan (al-asyrul awakhir).

Selain itu, kaum Muslimin hendaknya juga memperhatikan tanda-tanda


turunnya malam seribu bulan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Lailatul
Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari
pada hari itu bersinar kemerahan pucat." (HR Ibnu Khuzaimah).

Dalam hadis lain, Nabi SAW ber sabda, "Sesungguhnya aku diperlihatkan
Lailatul Qadar lalu aku dilupakan, ia ada di 10 malam terakhir. Malam itu
cerah, tidak panas dan tidak dingin, bagaikan bulan menyingkap bintang-
bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya." (HR Ibnu Hibban).

Dan, "Sesunguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke
bumi daripada jumlah pepasiran." (HR Ibnu Khuzaimah). Dan, Rasulullah
SAW bersabda, "Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah
tanpa sinar." (HR Muslim). Semoga Allah memberikan kemudahan kepada
kita agar dapat meraih malam seribu bulan tersebut. Amin.

Anda mungkin juga menyukai