Anda di halaman 1dari 43

BAB I

Hukum puasa di hari Syak (Ragu)

Hukum puasa hari Syak/ragu, puasa pada Hari Syak yang diragukan Apakah sudah Ramadhan atau belum.
berarti tepatnya di bulan sebelum ramadhan yaitu tepatnya di sekitar ahir bulan Sya'ban atau orang Jawa
mengatakan bulan ''ruwah'' hukum tersebut ada 7 macam yaitu tiga macam boleh tapi Makruh, tiga macam lagi
boleh tanpa di dimakruhkan, dan 1 macam tidak boleh sama sekali, Adapun perinciannya adalah sebagai
berikut:

7 Hukum Puasa Syak

Tiga hari yang boleh tetapi makruh ialah:

1. Berpuasa dengan niat puasa ramadhan.


2.  Berpuasa dengan niat puasa Ramadhan dan kewajiban lain.
3. Berpuasa dengan niat yang tidak pasti, maksudnya kalau memang hari itu telah Masuk Ramadhan maka
puasa Ramadhan, dan kalau masih termasuk bulan Sya'ban maka puasa Sya'ban hal yang demikian ini
boleh tetapi makruh.

Tiga macam yang boleh tanpa disertai kemakruhan yaitu:

1. Berpuasa dengan niat puasa sunat.


2. Niat puasa Sya'ban
3. Niat puasa sunat mutlak.

1 Macam yang tidak boleh dan haram yaitu berpuasa hari syak (keraguan) dengan niat kalau termasuk Ramadan
maka puasa Ramadhan, dan kalau tidak maka tidak berpuasa. keterangan dari qodli khan.

Balasan orang yang melaksanakan kebaikan di bulan Ramadhan

Di dalam sebuah khobar (hadits) disebutkan ''sesungguhnya Ramadan itu di hari kiamat nanti akan menjelma
dalam bentuk yang sangat indah, dia bersujud di hadapan Allah SWT. Lalu Allah SWT. berfirman ''hai
Ramadhan Mintalah apa yang kau perlukan dan peganglah tangan orang-orang yang mengerti akan hakmu''
maka ia berkeliling di arena kiamat dan menuntun tangan orang yang telah memenuhi hak Ramadhan itu.

Ia lalu berhenti di depan Allah SWT. dan Allah berfirman ''Hai Ramadhan apa yang Engkau kehendaki?'' ia
menjawab ''aku ingin agar engkau memberi mahkota kebesaran padanya'' kemudian Allah memberikan mahkota
pada orang tersebut dengan 1000 mahkota kemudian menerima syafaatnya pada 70000 orang yang berdosa
besar, mengawinkannya dengan seribu bidadari yang setiap Bidadari diikuti 70000 gadis, kemudian
menaikkannya diatas Burok.

Lalu berfirmanlah Allah SWT. ''apalagi yang Engkau kehendaki hai Ramadhan'' dia menjawab ''tempatkanlah
Dia disamping nabimu'' Lalu Allah menempatkannya di surga firdaus. Allah berfirman hai Ramadhan apalagi
yang Engkau kehendaki?'' dia menjawab ''aku telah memenuhi hajat ku ya Tuhanku lalu di mana kemurahanmu''
maka Allah berikan 100 kota dari mutiara Yakut merah dan Zamrud hijau dan di setiap kota terdapat 1000
gedung. keterangan diambil zahrotur riyadh.

Keutamaan bulan Ramadhan

Keutamaan bulan Ramadhan ''(beberapa hari yang ditentukan) itu adalah bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya telah diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk itu
sebagai pembeda (antara kebenaran dan kebatilan).

Anjuran membaca shalawat ketika disebut Nabi Muhammad Saw

Dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu Dia berkata Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda ''Celaka bagi
seseorang yang ketika namaku disebut disampingnya, tapi dia tidak mau membacakan shalawat kepadaku.
Celakalah seorang laki-laki yang kedua Bapak ibunya atau seorang dari mereka masih di sampingnya, Tetapi
dia tidak mau melakukan amal untuk memenuhi hak-hak mereka yang menyebabkan dia dapat masuk Surga.
dan Celakalah seseorang yang menjumpai bulan Ramadhan, tetapi sampai bulan Ramadhan selesai dia masih
belum mendapat ampunan''. Zubdatul waizhin

Karena bulan ramadhan adalah bulan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. maka jika dia tidak mendapat
ampunan dalam bulan itu berarti dia telah tertipu.

Dan dari Nabi Muhammad SAW. ''Barangsiapa membaca sholawat padaku pada hari Jumat 100 kali, Maka
besok hari kiamat dia datang dengan bersinar, jika Sinar cahaya itu dibagikan kepada semua makhluk, tentu
akan mencukupi' zubdatul waizhin.

Keutamaan menyambut kedatangan bulan Ramadhan

Nabi Muhammad SAW sesungguhnya beliau bersabda: ''Barangsiapa yang bergembira karena bulan Ramadhan
datang, maka Allah akan mengharamkan tubuhnya atas neraka''.

Nabi Muhammad SAW bersabda :   ketika malam bulan Ramadhan masuk maka Allah SWT berfirman : ''
barangsiapa yang mencintai Aku, maka Aku akan mencintainya. barang siapa yang mencariKu maka Aku akan
mencarinya, dan barang siapa yang memohon ampunan kepadaKu maka Aku akan memerintahkan para
malaikat petugas pencatat yang mulia, agar pada Bulan Ramadhan hanya mencatat segala kebaikan mereka, dan
tidak mencatat kejahatan nya dan Allah menghapus dosa-dosa mereka yang telah lampau''.

Bulan Ramadhan bulan kitab kitab suci diturunkan

Diriwayatkan bahwa suhuf Ibrahim AS diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, kitab taurot pada
malam ke 6 bulan Ramadhan berselang 700 tahun sesudah suhuf Ibrahim As.   Kitab Zabur pada Malam Kedua
belas dalam bulan Ramadhan berselang 500 tahun sesudah Taurat. Injil pada malam ke-18 dari bulan Ramadhan
berselang 1200 tahun sesudah Zabur. dan Alquran diturunkan malam 27 dari bulan Ramadhan berselang 620
tahun sesudah Injil.  keterangan dari kitabul hayat.

Dari Ibnu Abbas RA Dia berkata aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : ''seandainya umatku
mengetahui apa yang ada pada bulan Ramadhan, maka mereka pasti akan menginginkan masa 1 tahun itu
menjadi Ramadhan seluruhnya''

Hal ini disebabkan semua kebaikan berkumpul di dalam bulan Ramadhan ini, ketaatan selalu diterima di sisi
Allah doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni dan surga merindukan mereka'' zubdatul wa'izhin.

Hafs Al Kabir berkata bahwa Daud at-tho'i ia berkata ''pada suatu malam pertama dari bulan Ramadan saya
terlalu mengantuk, lalu tertidur dan bermimpi Melihat Surga. saya seakan-akan duduk di tepi sebuah sungai dan
bersinar aku berkata :''  lailahailallah muhammadurrasulullah'' mereka serentak membaca ''laa ilaaha Illallah
Muhammadur Rasulullah'' dan berkata : ''Kami adalah untuk orang-orang yang suka memuji Allah, berpuasa,
ahli rukuk dan ahli sujud di bulan Romadhon.''

Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW bersabda :''surga itu merindukan 4 golongan : orang yang membaca al-
quran, orang yang memelihara lidah, orang yang memberi makan orang-orang yang sedang kelaparan dan
orang-orang yang berpuasa pada Bulan Ramadhan.'' Kitab rounaqul majalis.

Bulan Ramadhan bulan pengampunan   dalam sebuah khobar Hadis disebutkan ''apabila Hilal tanggal satu bulan
Ramadhan telah tampak maka berteriaklah arasy, kursi, para malaikat dan makhluk yang lain. yang berkata
''Sungguh beruntung umat Muhammad karena mereka mempunyai kemuliaan di sisi Allah. matahari, bulan,
bintang-bintang burung di udara, ikan di air dan semua yang bernyawa di permukaan bumi,  semuanya
memohonkan ampun mereka siang dan malam kecuali setan-setan Laknatullah Alaihi. dan di waktu pagi hari
Tidak seorangpun dari mereka kecuali telah diampuni. Allah SWT. berfirman kepada para malaikat jadikanlah
Sholat dan bacaan tasbihmu selama bulan Ramadhan untuk umat Muhammad saw.

Hikayat berkenaan bulan ramadhan

Ada sebuah cerita, bahwa seorang laki-laki bernama Muhammad tidak pernah mengerjakan shalat.   tetapi
ketika bulan Ramadhan tiba, dia berdandan dan berhias diri dengan pakaian bagus dan memakai wangi-
wangian, lalu mengerjakan shalat dan mengqadha shalat shalat yang telah ditinggalkan. ditanya oleh
seorang :''Mengapa engkau mengerjakan demikian?''dia menjawab ''Ini adalah bulan tobat rahmat dan barokah
mudah-mudahan Allah mengampuni saya berkat karuniaNya''

Setelah dia meninggal dunia di Lihatlah dia dalam mimpi dan ditanya ''apa yang diperbuat Allah padamu?'' dia
menjawab ''Allah telah mengampuni saya berkat saya mengagungkan bulan Ramadhan''.

''Dan dari Umar bin khotob Ra. dari Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda ''Apabila seseorang di antara kamu
bangun dari tidurnya pada bulan Ramadhan bergerak-gerak di tempat tidurnya dan membolak-balikkan tubuh
ke kanan dan kekiri maka malaikat berkata ''bangunlah Semoga Allah memberkatimu dan memberi Rahmat
kepadamu'', apabila dia berdiri dengan niat mengerjakan sholat maka tempat tidurnya mendoakannya dan
berkata ''Ya Allah berikanlah padanya tempat tempat tidur yang tinggi'' apabila dia memakai pakaiannya maka
pakaian itu mendoakannya dan berkata ''Ya Allah berikanlah padanya pakaian-pakaian surga'' apabila ia
memakai kedua sandalnya mata kedua sandal itu berdoa untuknya dan berkata ''Ya Allah teguhkanlah Kedua
telapak kakinya ketika berjalan diatas shirot'' apabila dia menyentuh tempat air maka tempat air itu berdoa dan
berkata ''Ya Allah berikanlah padanya gelas-gelas surga'' apabila dia berwudhu maka air berdoa dan berkata ''Ya
Allah sucikanlah dia dari segala dosa dan kesalahan'' dan apabila dia berdiri dan mengerjakan shalat maka
rumah yang ditempati berdoa dan berkata ''Ya Allah Lapangkanlah kuburnya terangilah liang lahat nya dan
penuhilah dengan rahmat'' Allah memandangnya dengan pandangan penuh rahmat serta berfirman ''Hai
hambaku engkau berdoa dan kamilah yang akan mengabulkan, engkau meminta dan kami lah yang akan
memberi dan engkau memohon ampun dan kamilah yang akan memberi ampunan''. zubdatul waizhin.

Bulan Ramadhan bulan pembebasan dari siksa neraka

Dari Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda ''apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba maka setan-setan
dan para Jin yang durhaka di Belenggu, Pintu-pintu Surga dibuka dan tak satupun pintu ditutup. pada setiap
malam di bulan Ramadhan Allah berfirman tiga kali ''Adakah orang yang meminta maka aku akan memenuhi
permintaannya, Adakah orang yang bertaubat maka aku akan menerima tobatnya, dan Adakah orang yang
memohon ampun maka aku akan memberikan ampunan.

dan Allah akan memerdekakan 1000000 orang yang seharusnya menerima siksa pada setiap hari di bulan
Ramadhan. apabila hari Jumat di bulan Ramadhan itu tiba maka Allah akan memerdekakan 1000000 orang dari
neraka pada setiap jam. apabila datang hari terakhir dari bulan Ramadhan maka Allah akan memerdekakan
orang sebanyak orang yang telah dimerdekakan Sejak hari pertama bulan Ramadhan itu''. Zubdatul waizhin

BAB II

Perbedaan Pendapat ulama' tentang arti puasa untuk Allah

Berikut adalah kajian tentang perbedaan pendapat para ulama tentang arti puasa untuk Allah. para ulama
berbeda pendapat mengenai firman Allah SWT dalam Hadits Qudsi yang berbunyi "Puasa itu untukKu dan
Akulah yang akan membalasnya. karena semua amal adalah untuk Allah dan Dia pula yang akan membalasnya.
pendapat ulama itu ialah sebagai berikut :
Bahwa dalam puasa tidak mungkin dimasuki unsur riya' (pamer) seperti amal ibadah yang lain, sebab seseorang
berbuat riya' itu ditujukan kepada manusia, sedang puasa hanyalah sesuatu yang ada dalam hati, yang demikian
ini karena amal-amal manusia tidaklah mungkin kecuali dengan gerakan anggota tubuh, kecuali puasa. ia
hanyalah niat yang tersembunyi dalam hati dan tidak diketahui manusia.
yang dimaksud dengan firman Allah "Aku akan membalasnya sendiri" adalah Allah sendiri yang mengetahui
kadar pahalanya dan kelipatan balasannya. Adapun amal yang lain maka kadang-kadang sebagian orang dapat
mengetahuinya.
Arti puasa untukKu dan Akulah yang akan membalasnya adalah ibadah puasa, ibadah yang paling disukai Allah
SWT.
Dihubungkannya dan disandarkannya puasa kepada Allah adalah untuk menunjukkan keagungan dan kelipatan
pahalanya seperti kata Baitullah (rumah Allah).
Tidak Menghajatkan makan atau keinginan syahwat yang lain adalah bagian dari sifat-sifat Allah. lalu Karena
orang yang berpuasa beribadah dengan keadaan yang sesuai dengan sifat-sifatNya maka disandarkannyalah
ibadah itu kepada Dzatnya.
Sama dengan pendapat nomor 5 hanya saja dihubungkan dengan para malaikat, karena demikian itu adalah
sifat-sifat mereka.
Semua ibadah, akan digunakan untuk membayar penganiayaan-penganiayaan yang dikerjakan terhadap sesama
manusia kecuali puasa.
Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud puasa dalam FirmanNya "Puasa adalah untukKu dan Aku yang akan
membalasnya" adalah puasa yang selamat dari perbuatan-perbuatan maksiat baik berupa ucapan atau perbuatan.
miftahus solat.

Hadits tentang pahala puasa ramadhan

Dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Barang siapa yang mengerjakan puasa di bulan Ramadhan karena
beriman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni Allah".

Pahala amal baik di bulan ramadhan

Baiklah kajian kali ini adalah tentang Pahala amal baik ketika di bulan ramadhan. Kami mengambil keterangan
ini dari kitab terjemah durratun nasihin yang di ambil dari hadits rosulullah Saw.

Hadits tentang pahala amal baik serta puasa di bulan ramadhan

Dari Rasulullah SAW beliau menceritakan Firman Tuhannya yang berbunyi "Setiap kebaikan yang dikerjakan
anak cucu Adam akan dilipat gandakan pahalanya mulai dari 10 kali sampai 700 kali lipat, kecuali puasa.
sesungguhnya puasa itu untukKu dan Akulah yang akan membalasnya.

Setelah membaca dari hadits diatas membuktikan bahwa begitu besarnya pahala amal baik ketika di bulan
ramadhan, bahkan pahala puasa di kususkan oleh Allah Swt. Dialah yang akan membalasnya sendiri.

Hikayat Orang majusi menghormati bulan ramadhan

Demikian sedikit cerita atau kisah seorang majusi yang telah menghormati bulan ramadhan. Diceritakan bahwa
ada seorang majusi melihat anaknya sedang makan di pasar pada bulan Ramadhan. maka dia memukulnya dan
berkata "Mengapa engkau tidak menjaga kehormatan kaum muslimin di bulan Ramadhan?" ketika orang majusi
itu meninggal Ada seorang alim yang melihatnya dalam mimpi, Dia sedang duduk di atas Singgasana kebesaran
di surga Orang alim itu bertanya "bukankah Engkau seorang kafir majusi?" dia menjawab "Benar, ketika akan
mati aku telah mendengar sebuah panggilan di atasku : "hai malaikat-malaikat Ku janganlah engkau
membiarkannya dalam keadaan majusi, muliakanlah dia dengan islam, karena dia telah menghormati bulan
ramadhan.

Kesimpulan kisah majusi di atas

Isyarat yang dapat di pahami dari cerita ini adalah, bahwa seorang majusi dapat menemukan iman berkat
memuliakan Ramadhan. Lalu bagaimana orang yang berpuasa dalam bulan ramadhan dan memuliakannya?"
zubdatul majali.

Tambahan : Orang majusi adalah orang yang menyembah api, berarti ia telah syirik dan kafir. Karena
yangvwajib di sembah hanyalah Allah Swt.

Asal usul Wajibnya Puasa

Kali ini kajian tentang Asal usul kenapa diwajibnya puasa, telah diriwayatkan sehubungan dengan
disyariatkannya puasa, bahwa Allah telah menciptakan akal lalu Dia berfirman "menghadaplah!" maka akal itu
menghadap, kemudian Allah berfirman lagi "berbaliklah!" lalu akal berbalik. kemudian Allah berfirman lagi
"siapakah engkau ini dan Siapakah Aku?" akal menjawab "Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hambaMu
yang lemah Allah SWT berfirman "Hai akal tidak pernah aku Menciptakan makhluk yang lebih mulia daripada
engkau".

Kemudian Allah SWT. menciptakan nafsu dan berfirmanlah Allah kepadanya "menghadaplah!" Tetapi dia tidak
menurut, kemudian Allah berfirman kepadanya "Siapakah engkau ini dan Siapakah Aku?", nafsu itu menjawab
"aku ya Aku dan engkau ya engkau". maka Allah menyiksanya dengan api neraka jahanam 100 tahun lamanya,
kemudian Allah mengeluarkannya dan berfirman "Siapakah engkau dan Siapakah Aku?" dia tetap menjawab
"Aku adalah aku dan engkau adalah engkau" seperti semula. Maka Allah meletakkannya di dalam neraka
selama 100 tahun, lalu Allah Bertanya kepadanya dan barulah dia mengakui bahwa dirinya adalah hamba
sedang Allah adalah Tuhan nya. akhirnya Allah mewajibkan berpuasa disebabkan semua itu. Misykatul anwar.

Tujuan disyariatkan puasa

Disebutkan bahwa maksud puasa adalah menjatuhkan musuh Allah SWT. karena sarana yang dipergunakan
setan untuk menjerumuskan seseorang adalah nafsu syahwat, dan hanya dengan makan dan minum syahwat itu
bisa menjadi kuat, maka puasa untuk mengalahkan musuh Allah hanyalah puasa dengan sedikit makan.

Hikmah puasa satu bulan penuh

Dikatakan, bahwa hikmah diwajibkannya berpuasa selama 30 hari adalah karena Bapak kita Adam As. setelah
makan sajaratul khuldi di surga dan sejarah itu bercokol di perutnya selama 30 hari. setelah Nabi Adam bertobat
kepada Allah maka Allah memerintahkannya berpuasa selama 30 hari 30 malam. karena kenikmatan dunia ini
ada empat macam yaitu : makanan, minuman, bersetubuh dan tidur. semua itu sebagai penghalang antara hamba
dan Allah SWT. Allah mewajibkan puasa atas nabi Muhammad Saw. dan umatnya pada siang hari dan
membolehkan makan di malam harinya adalah suatu anugerah dan kemurahan Allah pada umat Muhammad
Saw. bahjatul anwar.

HUKUM menyentuh dan mencium istri ketika berpuasa

Hukum menyentuh dan mencium istri ketika berpuasa, bagaimanakah hukumnya menyentuh/mencium istri saat
berpuasa? silahkan simak yang saya dapatkan dari kitab terjemah durratun nasihin berikut ini: orang yang
berpuasa boleh menyentuh istrinya dan menciumnya apabila ia dapat menahan diri tidak sampai melakukan
hubungan seks. jika dia menghawatirkan persetubuhan atau mengeluarkan air mani dengan hanya bersentuhan,
makan haram hukumnya. demikian menurut madzhab kita.

Said bin Al musayyab berkata "Orang yang berpuasa tidak boleh mencium atau menyentuh, baik dia khawatir
atau tidak. berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas bahwa ada seorang pemuda datang menghadap pada Ibnu
Abbas dan bertanya "Bolehkah aku mencium sedang aku berpuasa?" dia menjawab "tidak" lalu datang pulang
seorang kakek-kakek menghadap kepadanya dan bertanya "Bolehkah aku mencium sedang aku berpuasa"? dia
menjawab "Ya, boleh".

Pemuda itu kembali kepada Ibnu Abbas dan berkata "Apakah engkau menghalalkan apa yang telah engkau
haramkan kepadaku Padahal kami dalam satu hal yang sama"? Ibnu Abbas berkata "karena dia adalah seorang
kakek yang dapat menguasai anggota Dan auratnya, sedang engkau adalah pemuda yang tidak dapat
menguasai anggota dan auratmu". Roudlotul ulama.

Hakekat Puasa

Hakikat puasa, ketahuilah bahwa puasa adalah sebuah ibadah yang tidak dapat dijangkau indera manusia,
karena tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah dan orang itu sendiri. dengan demikian ibadah itu
merupakan ibadah antara Allah dengan hamba itu. karena puasa itu ibadah dan bentuk ketaatan yang hanya
diketahui oleh Allah. maka dia menghubungkan puasa itu pada dzatNya. Dia berfirman dalam hadits qudsi:

''Puasa itu adalah untukku dan akulah yang akan membalasnya''

Hadits qudsi di atas adalah mengenai hakekat ibadah puasa di sisi Allah. Tetapi ada yang mengatakan bahwa
dihubungkannya dengan dzatNya adalah karena Puasa merupakan sebuah ibadah yang tidak pernah digunakan
oleh seorang pun untuk menyekutukan Allah SWT. berbeda dengan ibadah-ibadah lain seperti sholat dan
sedekah. sebagian orang menyembah berhala dan bersujud padanya, bersembahyang pada matahari dan bulan
serta bersedekah untuk berhala. mereka itu adalah orang-orang kafir. tetapi tidak ada diantara manusia ini
seorang pun yang berpuasa untuk berhala, matahari, dan bulan melainkan berpuasa murni karena Allah SWT.
dan Ia merupakan ibadah murni kepada Allah. Oleh sebab itu dihubungkan dengan dzatNya. Allah berfirman
''puasa itu untuk Ku dan Akulah yang membalasnya''

Lanjut tentang Hakekat puasa ini dari Arti Firman Allah ''Dan aku lah yang membalasnya" adalah Allah
membalas puasanya atas dasar kemurahan Tuhan, bukan karena hak peribadatannya. Abul Hasan menjelaskan
Firman "Aku yang membalasnya" bahwa semua ibadah pahalanya adalah surga, sedang puasa balasannya
adalah pertemuan denganKu, Aku memandangnya dan dia dapat memandangKu dan dia dapat berbicara
kepadaKu dan Aku akan berfirman kepadanya tanpa seorang perantara dan penerjemah. Muhtashor roudloh.

Tingkatan-tingkatan orang berpuasa

Tingkatan tingkatan puasa, disebutkan bahwa puasa itu ada tiga tingkatan, berikut adalah beberapa tingkatan
atau derajat orang berpuasa, kira-kira anda nantinya tergolong tingkatan yang mana.

1. Puasa orang-orang awam


2. Puasa orang-orang khusus
3. Puasa orang-orang lebih khusus

1) Adapun puasa orang awam adalah menghindarkan perut dan kemaluan dari keinginan syahwatnya.
2) Sedangkan puasa orang khusus yaitu puasa orang-orang Shaleh menghindarkan semua anggota tubuh dari
perbuatan perbuatan dosa hal itu tidak dapat terlaksana sempurna kecuali menekuni lima hal yaitu:

1. Menjaga mata dari melihat segala hal yang tercela menurut agama
2. Memelihara lidah dari pergunjingan bohong dan Adu Domba serta sumpah palsu, diriwayatkan dari
AnaS dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda "5 perkara yang menghapus pahala puasa yaitu
bohong, menggunjing, adu domba, sumpah palsu dan memandang dengan syahwat".
3. Menjaga telinga untuk tidak mendengar hal-hal yang dibenci
4. Menjaga semua organ tubuh dari hal-hal yang tercela menurut agama, menahan perut dari perkara-
perkara subhat ketika berbuka, karena tidak ada artinya berpuasa (menjauhi) makanan halal, kemudian
berbuka dengan makanan haram perumpamaannya adalah seperti orang-orang yang membangun sebuah
istana tetapi menghancurkan sebuah kota. Nabi Muhammad SAW bersabda "Banyak sekali orang yang
berpuasa tetapi hasil puasanya hanya lapar dan dahaga".
5. Tidak memperbanyak makan makanan yang halal, sekalipun pada waktu berbuka, sehingga kenyang
perutnya Karena itulah Nabi Muhammad SAW bersabda "Tiada wadah yang lebih dibenci oleh Allah
daripada perut yang dipenuhi dengan makanan halal"

3) Puasa orang yang lebih khusus (istimewa) adalah puasa hati dari tujuan-tujuan rendah dan pemikiran tentang
duniawi serta menahanya dari segala hal selain Allah   apabila orang istimewa berpuasa berpikir tentang sesuatu
selain Allah maka batallah puasanya, puasa seperti ini adalah puasa para Nabi dan shiddiqin (jujur dalam
imannya) untuk merealisasikan puasa dalam tingkatan seperti ini berarti harus konsentrasi kepada Allah SWT
sepenuhnya dan berpaling dari yang lainnYA.

Menyesali Berahirnya bulan ramadhan

Menyesali berakhirnya bulan Ramadhan, Berdasarkan hadits dari Jabir dari Nabi Muhammad SAW beliau
bersabda "Apabila malam terakhir dari bulan Ramadhan tiba maka menangislah semua langit dan bumi serta
para malaikat atas musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad SAW" di tanyakanlah Kepada beliau "Ya
Rasulallah musibah Apakah itu?" Nabi Muhammad SAW bersabda "Kepergian bulan Ramadhan karena
sesungguhnya doa-doa di dalam bulan Ramadhan itu dikabulkan, sedekah-sedekah diterima, kebaikan kebaikan
dilipatgandakan pahalanya dan Siksa dihentikan".

Apakah ada musibah yang lebih besar daripada kehilangan Ramadhan kalau Langit Dan Bumi Menangis
Karena kita, maka tentunya kita lebih patut menangis dan bersedih karena ditinggal bulan Mulia ini namun
kenyataannya masyarakat kita sekarang ini justru menampakan kesenangan dan tidak ada rasa penyesalan sama
sekali atas berlalunya bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmat ampunan dan pembebasan dari siksa.

Keistimewaan Ummat Nabi Muhammad SAW

Keistimewaan umat Muhammad SAW, Berikut adalah hadis yang berkenaan dengan keistimewaan umat nabi
muhammad SWA juga masih berkaitan dengan keutamaan-keutamaan orang berpuasa di bulan ramadhan.

Dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada
seorang pun sebelum mereka
1. Apabila malam pertama bulan Ramadhan tiba maka Allah memandang mereka dengan penuh rahmat,
dan barangsiapa dipandang Allah dengan penuh rahmat maka Allah tidak akan menyiksanya untuk
selama-lamanyA
2. Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk memohonkan ampun bagi mereka
3. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau musik
4. Allah SWT berfirman kepada surga "Ambillah perhiasanmu dan berfirman beruntung sekali hamba-
hamba-ku yang mukmin itu mereka adalah Kekasih-kekasihku
5. Allah SWT mengampuni mereka seluruhnya.

Keutamaan Berpuasa pada bulan ramadhan

Keutamaan berpuasa pada Bulan Ramadhan, Allah berfirman "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, yaitu pada
hari-hari yang telah ditentukan, maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan maka baginya
wajib berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan pada waktu sakit dan bepergian pada hari-hari yang lain (Jika
dia tidak berpuasa) Quran surat Al Baqarah 183-184.

1. Balasan puasa diberikan oleh Allah sendiri

Dari Nabi Muhammad SAW beliau menceritakan dari Tuhannya Allah berfirman "semua amal perbuatan anak
cucu Adam adalah untuknya kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untukKu dan akulah yang akan
membalasnya karena puasa adalah amalan rahasia yang didalamnya tidak terdapat   amalan yang dapat
diperlihatkan seperti ibadah-ibadah yang lain, juga karena Puasa itu adalah rahasia yang tidak diketahui oleh
seorang pun kecuali Allah maka Allah sendiri yang memberi balasannya"

2. Tanpa hisab dan melewati siroth

Telah diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Apabila hari kiamat telah tiba maka datanglah
sekelompok orang yang mempunyai sayap seperti sayap-sayap burung dan mereka terbang dengan sayap sayap
itu di atas tembok surga, malaikat penjaga surga bertanya kepada mereka "siapakah kalian ini?" mereka
menjawab "Kami adalah dari umat Muhammad SAW", penjaga surga berkata "Apakah kamu melihat HISAB?"
mereka menjawab "tidak" kemudian penjaga surga berkata "Apakah kamu melihat siroth" mereka menjawab
"tidak" kemudian penjaga surga berkata "sebab Apakah kamu mendapat derajat setinggi ini?" mereka menjawab
"Kami beribadah kepada Allah di dunia dengan cara samar dan Allah memasukkan kami disurga dengan cara
rahasia"

Apabila orang yang berpuasa itu menghawatirkan dirinya mati karena lapar dan haus atau orang sakit
menghawatirkan bertambah parah maka bolehlah baginya berbuka dalam arti tidak puasa karena keadaan
seperti ini adalah keadaan darurat sedangkan darurat adalah membolehkan hal-hal yang terlarang. keterangan
dari Roudlotul ulama.

3. Di ampuni dosa-dosanya

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra Dia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda "Barang siapa yang berpuasa
bulan Ramadhan karena beriman dan mencari pahala, maka di ampunilah dosa-dosanya yang telah lewat".

Dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan malaikat
malaikat pencatat amal baik dalam bulan Ramadhan agar mereka tidak menulis segala kejahatan atas mereka,
serta menghapus dosa-dosa mereka yang telah lampau". dari Muhammad SAW bersabda barangsiapa yang
berpuasa bulan Ramadhan karena beriman dan mencari pahala Allah maka diampunilah baginya dosa yang
telah berlalu. Zahrotur riyadl.

4. Pembebas siksa neraka

Diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Sesungguhnya Allah SWT pada setiap jam dari
bulan Ramadhan selalu memerdekakan 600000 orang yang seharusnya disiksa sampai pada malam lailatul
qadar, Dia memerdekakan sebanyak orang yang telah dimerdekakan sejak permulaan bulan Ramadhan dan
dalam Idul Fitri dia memerdekakan orang sebanyak orang yang telah dimerdekakan sejak permulaan bulan
sampai hari raya Idul Fitri. keterangan dari misykatul Anwar.
5. Di doakan Malaikat

Dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda "Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan malaikat yang
berwajah empat satu wajah ke wajah lain terdapat jarak 1000 tahun perjalanan, dengan satu wajah dia bersujud
kepada Allah sampai pada hari kiamat Seraya membaca Maha Suci engkau alangkah besarnya keindahanmu,
dengan satu Wajah dia melihat ke neraka jahanam dan berkata Celakalah bagi orang yang akan memasuki nya,
dengan satu wajah yang lain dia memandang ke surga dan berkata beruntunglah orang yang akan memasukinya,
dan dengan satu Wajah dia memandang kearah arah Tuhan Yang Maha Pemurah dan berkata Ya Tuhanku
berilah rahmat dan janganlah engkau menyiksa orang orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dari umat-umat
Muhammad. Zahroturriyadl.

Keutamaan Membaca Sholawat Nabi

Keutamaan membaca shalawat nabi, Disini akan saya bagikan manfaat membaca sholawat nabi Muhammad
Saw yang tertera di dalam kitab duratun nasihin, diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf dari Nabi Muhammad
SAW beliau bersabda "Malaikat Jibril telah datang padaku dan berkata Hai Muhammad tidaklah seseorang
membaca shalawat kepadamu kecuali 70000 malaikat mendo'akannya dan barangsiapa yang didoakan para
malaikat maka dia termasuk penghuni surga" Datul Wahidin.

Memahami dari pada hadits tersebut di atas memberikan sebuah kesipulan bahwasanya keutamaan membaca
shalawat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yaitu akan masuk surga.

BAB III

Keutamaan shalat dan dzikir sesudahnya

Baiklah pemirsa blog terjemahdurratunnasihin kali ini kita bahas Keutamaan shalat dan dzikir sesudah nya.
Baiklah langsung saja dasar keutamaan shalat serta dzikir setelahnya ini sesuai sabdanya Nabi Muhammad
SAW. "Barang siapa yang mengerjakan shalat jamaah bersama kaum muslimin selama 40 hari dan tidak pernah
ketinggalan satu rakaat pun, maka Allah akan menetapkan nya bebas dari kemunafikan"

Nabi Muhammad SAW. bersabda lagi "barangsiapa mengerjakan shalat subuh lalu duduk berdzikir kepada
Allah SWT. maka Allah SWT. akan memberinya 70 buah istana emas dan perak di surga firdaus."

Nabi Muhammad SAW. bersabda lagi "sesungguhnya perumpamaan Sholat itu seperti sebuah sungai yang
mengalir di depan pintu rumah seorang diantara kamu yang dia mandi di dalamnya setiap hari 5 kali, apakah
masih tersisa pada dirinya sebuah kotoran? para sahabat berkata "tidak" beliau bersabda "demikianlah sholat, ia
mencuci segala dosa."( daqoiqul Akhbar).

Pahala membiayai orang yang mencari ilmu

Kali ini kajian tentang pahala membiayai orang yang sedang mencari ilmu, jika anda ingin menambah pahala
yang besar dan berlipat ganda, mungkin artikel ini sangat menarik untuk anda baca. Berbicara tentang biaya
tentu hampir semua aktifitas membutuhkan biaya, bahkan ibadah solat pun butuh biaya, begitu halnya jika
seseorang yang sedang mancari ilmu mereka pun butuh biaya. Orang yang mengais ilmu tanpa biaya nanti di
kira biayaan ( java : ngeluyur).

Lalu bagaimana jika ada seseorang yang rela membiayai pengeluaran dari seorang yang sedang menuntut ilmu?
Ternyata pahala sangatlah besar. Masalah menanggung biaya orang yang menuntut ilmu ini tertera dalam
haditsnya nabi Saw. Yang berbunyi:

"Barang siapa menginfaqkan 1 dirham untuk orang mencari ilmu, maka dia seolah-olah telah menginfakkan
satu gunung uhud emas merah di jalan Allah SWT."
Jadi membiayai orang yang mencari ilmu itu pahalanya sangat besar laksana infaq 1 Gunung uhud emas merah
di jalan Allah Swt.

4 Hal yang menjadi tegaknya Dunia

Empat hal yang menjadi tegaknya dunia. Kali ini kita akan membahas tentang hal-hal yang menjadi sebab
tegaknya dunia, keterangan ini di ambil dari kitab terjemag durratunnasihin, yang dalam kitab tersebut
menguraikan penyebab tegaknya dunia berdasarkan hadits Nabi muhammad Saw bersabda yang artinya :

" Tegaknya dunia ini karena 4 hal, yaitu: ilmu ulama', keadilan para penguasa, kedermawanan orang-orang kaya
dan doa orang-orang fakir. seandainya tiada ilmu ulama', niscaya orang-orang yang bodoh binasa. seandainya
tiada kedemawanan orang-orang kaya, maka binasalah orang-orang fakir. seandainya tiada doa orang-orang
fakir, maka binasalah orang-orang kaya. dan seandainya tiada keadilan para penguasa, niscaya sebagian
manusia makan sebagian yang lain, seperti srigala memakan domba."

Demikianlah pembahasan kali ini tentang 4 hal yang menjadikan dunia tetap tegak. dari hadis diatas dapat saya
ambil sebuah kesimpulan yaitu sebagai berikut:

4 Penyebab tegaknya Dunia

1. Ilmu  ulama, dengan begitu semakin ulma' banyak maka semakin kokoh juga agana kita.
2. Kaadilan para penguasa, artinya jika pimpinan sebuah lembaga, negara dan lain sebagainya tersebut
seperti peresident, perdana menteri, kepala sekolah, kepala sebuah perusahan yang lainnya.
3. Kedermawanan orang-orang kaya, jika anda salah satu yang termasuk dalam golongan ahli sedekah atau
sodaqoh, maka jangan sampai anda lupa untuk niat karena Allah, maka Allah akan menambahkan
nikmatny, berbeda halnya  jika anda yang sedekah tadi karena ingin di puji oleh orang sekelilingmu
niscaya pahala dari orang tersebut akan sia-sia.
4. Doa seorang fakir, orang fakir adalah orang yang ekonominya sangat lemah. Ibaratnya jika dia butuh
10000 maka ia hanya memiliki 2500 saja, jadi serba kekurangan untuk membiayai hidup. dan jika
mereka berdoa maka akan berdoa dengan sungguh-sungguh, dan Allah maha mengabulkan doa, apalagi
di lakukan dengan bersungguh- sungguh.

Tanda tanda ahli surga dan ahli neraka

Tanda-tanda Ahli Surga dan ahli neraka, Baiklah para pemirsa blog terjemah kitab Durratun Nashihin yang
kami muliakan, kali ini saya akan menguraikan tentang tanda-tanda irang ahli surga dan ahli neraka. Apakah
kita termasuk orang yang Ahli Surga? Dan apakah kita termasuk Orang yang ahli neraka? semua bisa diketahui
dengan adanya tanda-tanda tersebut.

Baiklah tidak perlu panjang lebar dalam uraian ini, saya hanya akan menuliskan beberapa hadits yang
berkenaan dengan tanda-tanda ahli surga dan ahli neraka. Berikut hadits dari rosululah Saw. Yang artinya:

"Sesungguhnya Allah SWT. telah menjadikan anak cucu Adam dalam 8 perkara yaitu : empat diantaranya
untuk penghuni surga: muka yang manis, lidah yang fasih, hati yang bertakwa, dan tangan yang dermawan. dan
empat lain untuk penghuni neraka yaitu : muka yang masam, lidah yang kotor, hati yang keras dan tangan yang
kikir".

Ada juga sebuah sabda dari Nabi Muhammad Saw. yang masih senada tentang tanda-tanda ahli sorga dan ahli
neraka yanf artinya:

"Hati-hatilah terhadap tiga golongan manusia yaitu: ulama yang lengah, orang-orang fakir yang suka menipu,
dan ahli tasawwuf yang bodoh".

Dari uraian hadits di atas dapat kami simpulkan bahwasanya tanda-tanda orang ahli surga sesuai hadits di atas
ada 4 yaitu:

1. Muka yang manis, yaitu orang-orang yang gemar menjalankan solat, jika orang itu konsisten
menjalankan solat tentu ia akan konsisten berwudlu, barang siapa yang wajahnya tersiram air wudlu
secara konsisten pasti akan tampak tampan, manis dan bercahaya.
2. Lidah yang fasih, yaitu orang-orang yang gemar membaca alquran dengan benar sesuai ilmu tajwidnya
serta mengamalkannya.
3. Hati yamg bertaqwa, artinya jika hatinya yang bertaqwa maka dimanapun ia berada dan menempat akan
senantiasa taqwa dan takut kepada Allah Swt.
4. Tangan yang dermawan, artinya orang yang suka sodaqoh, infaq, sedekah tanpa rasa pamer.

Sedangkan tanda-tanda dari orang yang ahli neraka adalah sebaliknya dari 4 tanda diatas, dan saya rasa anda
sudah dapat mengetahuinya, jadi tidak perlu saya jelaskan lagi.

Kedudukan Orang yang berilmu

Baiklah pemirsa pengunjung blog terjemah kitab Durratun Nashihin yang saya muliakan, kali ini saya akan
membahas tentang kedudukan orang yang berilmu, banyak sekali hadits yang berkenaan dengan keutamaan
orang yang berilmu salah satunya adalah sesuai sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi" fadllul 'alim 'alal
'abid ka fadllii 'ala adnaakum" yang artinya: "  keutamaan Orang alim atas seorang ahli ibadah seperti
keutamaan saya atas seseorang yang paling rendah diantara kamu"

Bahkan Allah SWT juga telah mewahyukan kepada Nabi Ibrahim AS tentang kedudukan orang yang berilmu
yaitu Allah berfirman "Ana 'Aalimun ukhibbu 'aaman yang artinya aku adalah 'Aalim (Maha Mengetahui) dan
menyukai orang alim".

Masih berkenaan dengan kedudukan atau keutamaan orang yang alim yaitu sabda Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:

"Kun 'Aliman aw muta'alliman aw sami'an walaa takun Robi'an Fatahlika, qiila " yaa rosulallah.. ayyul a'maali
afdhal? fa qoola "al-'ilmu billah".

artinya: " jadilah engkau seorang Aalim (mengajar) atau orang yang mencari ilmu, atau orang yang
mendengarkan dan janganlah menjadi orang yang ke-4 maka engkau menjadi celaka. ditanyakan kepada
Rasulullah SAW. " hai Rosululloh.. amal apakah yang paling mulia"? beliau menjawab "mengenal Allah".

Sebab amal yang sedikit disertai ilmu akan bermanfaat, sedangkan amal yang banyak disertai kebodohan jelas
tidak bermanfaat. dari sini dapat diketahui bahwa ilmu adalah mutiara yang lebih berharga daripada ibadah,
tetapi seorang hamba harus mengerjakan Ibadah dengan didasari ilmu, jika tidak maka ilmunya akan sia-sia
belaka.

Nabi bersabda lagi yang berkaitan dengan keutamaan orang yang berilmu "An nadzru ila al-'alim ibadatun"
yang artinya : " Memandang ke wajah orang alim adalah sesuatu ibadah" nabi muhammad bersabda lagi yang
artinya "Sesungguhnya Allah, malaikat-malaikat-nya penghuni langit dan bumi sampai semut dalam liangnya
dan ikan di laut semuanya mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. (zubdatul Wa'idin".

Orang yang mengamalkan ilmunya akan masuk surga sebelum orang yang mati syahid

lebih baik manakah orang yang mengamalkan ilmunya dengan orang yang mati syahid, maksudnya kelak di
Hari Kiamat atau akhirat   masuk surganya lebih dahulu mana antara orang yang mengamalkan ilmunya dengan
orang yang mati syahid.

Dalam kitab terjemah durratunnasihin terdapat sebuah sebuah pembahasan tentang pengamal ilmunya dengan
orang mati syahid dengan judul "Orang yang mengamalkan ilmunya akan masuk surga sebelum orang yang
mati syahid" tepatnya pada halaman 52.

Disana tertulis sebuah hadis nabi yang berbunyi:

diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW. beliau bersabda "apabila hari kiamat tiba maka empat golongan
dihadapkan di depan pintu surga tanpa melalui proses hisab maupun adzab mereka itu adalah :

1. Orang alim yang mengamalkan ilmunya.


2. orang yang beribadah Haji denganbaik (tidak mengerjakan fasad).
3. orang mati syahid yang terbunuh dalam medan perang.
4. orang Dermawan yang telah Mencari harta halal dan menginfakkannya di jalan Allah tanpa disertai
Riya' atau pamer.

Mereka saling berebut untuk masuk surga lebih dahulu. Lalu Allah SWT. mengutus Malaikat Jibril agar
memutuskan diantara mereka itu, pertama kali Jibril bertanya kepada orang yang mati syahid itu "apa yang telah
engkau kerjakan di dunia sehingga engkau ingin masuk surga lebih dahulu" orang Syahid itu menjawab "aku
telah terbunuh di medan perang untuk mencari Ridha Allah SWT. Jibril bertanya lagi "dari siapakah engkau
dapat mendengar pahala orang mati syahid" dia menjawab "dari para ulama" Jibril berkata "jagalah kesopanan
dan janganlah mendahului gurumu."

Kemudian Jibril menghadapkan wajahnya kepada orang yang beribadah Haji dan berkata seperti kepada orang
yang mati syahid itu, demikian juga kepada orang Dermawan, kemudian orang yang berilmu Alim berkata "Ya
Tuhanku aku tidak dapat menghasilkan ilmu kecuali berkat kedermawanan dan kebaikannya" maka Allah SWT.
berfirman "Benar Orang alim itu Hai Ridwan (penjaga surga) bukalah pintu-pintu surga sehingga orang yang
dermawan masuk surga sedang mereka semua sesudahnya." Misykatul anwar

3 Bahaya Membenci Ulama

Kajian terjemah kitab durratunnasihin selanjutnya adalah tentang Bahaya membenci ulama atau orang-orang
yang berilmu terkhusus ilmy agama. masalah bahayanya membenci Ulama ini tertera di dalam kitab Al kawasyi
diterangkan " Barangsiapa yang memakai seorang yang memiliki ilmu dengan kata persetubuhan, maka kafirlah
dia Dan tertalaklah istrinya dengan talak Bain menurut Muhammad, dan orang-orang ahli fiqih".

Shadar asy-Syahid didalam fatawi badi'uddiin juga berkata"Barang siapa yang menghina orang alim, maka dia
kafir dan tertalaklah istrinya secara Bain". Nabi Muhammad SAW bersabda:

Akan datang kepada umatku suatu masa, Dimana mereka lari dari para ulama dan Fuqoha' (ahli ilmu fikih),
maka Allah SWT menurunkan tiga macam bala':

1. Dihilangkan berkah dari mata pencaharian mereka


2. Allah menguasakan mereka pada penguasa yang dzalim
3. mereka keluar dari dunia (mati) tanpa membawa Iman.". (mukasyafatul Asror)

Keutamaan bersedih karena kematian orang alim

Dan kali ini akan kami uraikan Keutamaan bersedih karena kematian orang alim, apa saja Hikmah saat
seseorang bersedih karena adanya kematian Orang yang alim. Disini akan saya nukil sebuah hadis tentang hal
tersebut dari sebuah hadits nabi.

Nabi Muhammad SAW bersabda "Ma min mukminin yahzanu bimauti alimin illa kataballahu Ta'ala lahu
Sawaba Alfi alimin wa alfisyahidin" yang artinya "tiada seorang mukmin yang bersedih hati karena kematian
seorang Alim kecuali Allah akan menulis untuknya pahala 1000 orang alim dan 1000 orang mati syahid

Dan Nabi Muhammad SAW. bersabda lagi "mautul alimin mautul alam" yang artinya "kematian seorang Alim
adalah kematian seluruh alam"

Cara agar Mudah Menghafal Ilmu

Baiklah pemirsa blog terjemah Durratun Nashihin yang kami muliakan, kali ini kami akan membahas tentang
cara agar mudah menghafal ilmu dan tidak lupa lagi. Mungkin anda salah satu orang yang sering lupa dengan
hafalannya? Jika benar tentu artikel ini sangat menarik untuk anda pahami. Siapa sih yang tidak ingin ilmunya
selalu menempel dalam otak pikiran danbtidaknlupa? Tentu semua orang ingin ilmunya selalu di ingat dan tidak
gampang lupa. Baiklah langsung saja demikianlah agar mudah menghafal sebuah ilmu:

Agar cepat hafal ilmu

1. Solat malam, walaupun 2 rokaat


2. Keadaan tubuh selalu suci dari hadas maupun najis
3. Senantiasa takut kepada Allah Swt dimanapun anda berada
4. Makan yang halal dengan niat mencari kekuatan beribadah
5. Siwakan (bersiwak)

Cara agar cepat hafal dalam belajar ini berdasarkan Sabda rosululloh solallohu alaihi wasallam, "barangsiapa
yang ingin mudah menghafal ilmu, maka dia wajib menekuni lima hal yaitu sholat malam walaupun hanya dua
rokaat, melanggengkan wudhu, bertakwa baik ketika sendirian maupun di depan orang, makan dengan niat
mencari kekuatan bukan untuk memenuhi kesenangan nafsu, bersiwak."

Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda lagi "kebaikan dunia dan akhirat itu harus dicapai
dengan ilmu, kemuliaan dunia dan akhirat juga harus dengan ilmu, seorang Alim adalah lebih besar
keutamaannya di sisi Allah SWT. daripada 1000 orang syahid."

yang dimaksud dengan orang Alim dalam hadis diatas adalah orang alim yang mengamalkan ilmunya.
"Sesungguhnya Allah SWT. telah menciptakan sebuah kota di bawah arasy dan di pintunya tertulis "Barang
siapa yang mengunjungi para ulama maka seolah-olah dia mengunjungi para nabi."

karena itu Nabi Muhammad SAW. bersabda "berkumpul ulama sesaat adalah lebih dicintai Allah dari pada
beribadah 1000 tahun."

diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW. "Sesungguhnya Allah SWT. telah menciptakan sebuah kota dari
cahaya dibawa Arasy 10 kali besar dunia, didalamnya terdapat 1000 pohon dari mutiara, yaqut, zamrud, berlian
dan marjan. ketika hari kiamat tiba berkembanglah daun-daunnya, kemudian ada panggilan dari Tuhan yang
maha pengasih "Di manakah orang-orang yang mengerjakan sholat dengan berjamaah lima waktu lalu duduk
dalam majelis ilmu. henndaklah mereka Hari ini datang di bawah naungan pohon-pohon ini, maka mereka
berdatangan dan duduk dibawah pohon tersebut kemudian dihidangkanlah hidangan dari Nur yang didalamnya
terdapat apa saja yang diinginkan oleh nafsu dan menyenangkan mata. di katakanlah kepada mereka "makanlah
semua hidangan itu." Mukasyafatul asrar.

Kisah iblis takut kepada orang alim yang sesang tidur

Kisah iblis takut kepada orang alim yang tidur. dan kali ini akan saya ceritakan   tentang Iblis yang takut kepada
orang alim yang sedang tidur dan tidak takut kepada orang bodoh yang ibadah. Baiklah langsung saja kami
ceritakan kisahnya yang saya dapatkan dari kitab Durratun Nasihin berikut ini :

Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW. hendak masuk ke sebuah pintu masjid. beliau melihat setan berada
di pintu masjid itu. beliau bertanya : "hai iblis Apa yang sedang kau kerjakan di sini?" setan berkata "aku
hendak masuk masjid dan merusak shalat orang yang sedang salat ini, tetapi aku takut kepada laki-laki yang
sedang tidur ini.

Nabi Muhammad bertanya : "hai iblis Mengapa engkau tidak takut kepada orang yang Sholat ini, padahal ia
sedang ibadah dan Munajat dengan Tuhannya. tetapi engkau malah takut kepada laki-laki yang sedang tidur dan
sedang dalam keadaan lengah.

Setan berkata "orang yang sedang sholat itu adalah seseorang yang bodoh dan mudah diganggu, tetapi orang
yang sedang tidur ini adalah seorang Alim. jika aku mengganggu orang yang shalat dan membatalkan salatnya,
aku takut dia bangun dan memperbaikinya dengan segera". Nabi Muhammad SAW. telah bersabda :"Naumul
'alim khoirun min ibadatil jahil (Minhajul muta'allimin). yang artinya :"tidur seseorang yang alim adalah lebih
baik daripada ibadahnya seorang yang bodoh. ( Minhajul mutakallimin ).

Kelebihan Ilmu atas Harta

Kelebihan ilmu atas harta baiklah kali ini kajian tentang kelebihan atau keutamaan ilmu daripada harta,
langsung saja demikianlah kelebihan sebuah ilmu daripada harta: diriwayatkan dari ibnu abbas ra dia berkata : "
khoyyiro sulaimanu alahi salam baina al-ilmi wa al-mulki, fahtaaro al-ilma fa u'tiya al-ilma wa al-mulka". yang
artinya : "Nabi Sulaiman pernah diberi kebebasan memilih antara ilmu dan kerajaan, Tetapi dia memilih ilmu
dan akhirnya dia diberi ilmu dan kerajaan".

Sebagian orang-orang ahli hikmah berkata "kata ilmu adalah tiga huruf yaitu 'ain, lam dan mim. huruf 'Ain
adalah dari kata 'illiyyin artinya ketinggian atau surga illiyin, laam dari kata Latif artinya lembut dan belas
kasihan, sedangkan Miim dari kata Malik artinya raja.

Huruf 'Ain mengisyaratkan bahwa yang empunya akan dibawa ke tingkat yang tinggi, laam mengisyaratkan
bahwa ilmu membuat empunya bersifat lembut dan penuh belas kasih, sedangkan Miim mengisyaratkan bahwa
ilmu akan menjadikan orang yang empunya sebagai raja dan penguasa atas manusia lain.

Ada juga yang menerangkan bahwa untuk menunjukkan bukti kemuliaan itu adalah Firman Allah kepada Nabi
Muhammad SAW. " wa qul Rabbi Zidnii 'Ilma", yang artinya : "Katakanlah ya Tuhanku tambahkanlah ilmu
kepadaku".

Kelebihan Ilmu atas Amal

Baiklah pemirsa kali ini akan saya bahas tentang apa kelebihan sebuah ilmu atas amal. Keterangan ini nantinya
akan membuka lebar bagi anda agar tetap terus semangat Dalam menuntut ilmu. Kelebihan ilmu atas amal,
disebutkan bahwa ilmu adalah lebih utama daripada amal karena 5 hal yairu sebagai berikut :

Keutamaan Ilmu atas amal

1. lmu tanpa amal tetap untuk keadaannya, tetapi amal tanpa ilmu tidak mungkin terwujud.
2. Ilmu tanpa amal masih bermanfaat, sedang amal tanpa ilmu tidak akan bermanfaat.
3. Amal itu bersifat terbatas (pasif) sedang ilmu aktif, menyinari kegelapan di sekelilingnya seperti lampu.
4. Ilmu adalah kedudukan para nabi sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. : " ulamau ummati ka
anbiyai bani isroil". yang artinya : "ulama-ulama umatku seperti nabi-nabi Bani Israil.
5. Ilmu adalah sifat Allah Sedang amal adalah sifat para hamba, jelas sifat Allah lebih utama dari para
hamba. ( tafsir at taisir).

Keutamaan Mencari Ilmu dari kitab Durroh

Dan kali ini tentang keutamaan mencari ilmu dari kitab Durratun Nasihin diriwayatkan dari Abu Hurairah dari
Nabi Muhammad SAW. sesungguhnya beliau bersabda ''Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan untuk
mencari ilmu, maka Allah menuntunnya ke jalan menuju surga. Sesungguhnya orang alim itu dimohonkan
ampunan oleh malaikat-malaikat di langit dan makhluk-makhluk di bumi sampai ikan-ikan di laut. dan
sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi.''

Dan dari Abu Dzar Dia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda ''Hai Abu Dzar Sesungguhnya engkau pergi
pagi-pagi lalu mengajarkan Satu bab ilmu dari kitab Allah SWT. adalah lebih baik bagimu daripada engkau
mengerjakan sholat 100 rokaat, dan Sesungguhnya engkau pergi pagi lalu mengajarkan satu bab tentang ilmu
yang diamalkan atau tidak, adalah lebih baik daripada engkau mengerjakan sholat 1000 rokaat."

Nabi Muhammad SAW juga bersabda ''Barangsiapa yang mempelajari Satu bab ilmu untuk diajarkan kepada
manusia, maka dia diberi pahala 70 orang nabi."

Nabi Muhammad SAW. bersabda lagi barang siapa duduk di sisi Orang alim 2 jam, maka bersamanya dua suap,
mendengar darinya dua kalimat, atau melangkah bersama nya 2 langkah maka Allah akan memberinya 2 buah
surga, setiap surga sebesar 2 kali dunia." misykatul anwar.

Dari Ali karramallahu wajhah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam beliau bersabda "Aku telah
bertanya kepada Jibril mengenai orang-orang yang berilmu Jibril berkata "mereka adalah lampu-lampu umatmu
di dunia dan di akhirat, beruntunglah orang yang mengenal orang-orang yang berilmu dan celaka bagi mereka
yang menentang orang-orang yang berilmu dan membencinya." Al kawasi

Dari Nabi Muhammad SAW bersabda   "Barang siapa yang mengerjakan shalat dengan berjamaah, duduk
dalam majelis ilmu, mendengarkan kalam Allah dan mengamalkannya, maka Allah akan memberinya 6 perkara
yaitu :

1. Rezeki halal
2. selamat dari siksa kubur
3. diberikan catatan amal melalui tangan kanannya
4. lewat diatas sirath seperti kilat menyambar
5. dikumpulkan di Mahsyar bersama para nabi
6. dan Allah akan membangun untuknya sebuah istana di Surga dari bahan mutiara Yakut merah dan
berpintu 40 buah

Dari Ibnu Abbas RA ia berkata "para ulama memiliki derajat di atas derajat orang mukmin yang lain dengan
selisih 700 derajat dan di antara 2 derajat terdapat jarak 500 tahun perjalanan.

Dasar Keutamaan Ilmu

Baiklah pemirsa blog terjemah DurratunNasihin kali ini saya akan mengulas tentang keutamaan ilmu yang
terdapat dari kitab terjemah durratunnasihin, Yaitu dalam kitab tersebut disebutkan beberapa dasar keutamaan
sebuah ilmu. sesuai Firman Allah ''Dan Allah telah mengajarkan kepada Adam, nama-nama (benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman ''Sebutkanlah kepadaku nama-nama benda
itu, jika kamu memang benar (dalam sangkaanmu, bahwa kamu lebih berhak menjadi khalifah di bumi).''
mereka menjawab ''Maha Suci engkau, tiada ilmu bagi kami, kecuali apa yang engkau ajarkan kepada kami.
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi maha bijaksana.'' QS Al-Baqarah 31-32.

Diriwayatkan dari nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam beliau bersabda ''Sesungguhnya orang yang
paling selamat diantara kamu di hari kiamat dari segala penderitaan dan tempat-tempat yang menyusahkan
adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku'' Syifa' syarif.

BAB VI

Itikaf dan Keutamaannya

I'tikaf dan keutamaannya dari Aisyah Ra dari Nabi Muhammad SAW sesungguhnya beliau bersabda "
barangsiapa yang beri'tikaf karena beriman dan mencari pahala (beriman tentang pahalanya dan ikhlas karena
Allah) maka dosa-dosanya yang telah berlalu diampuni oleh Allah. (hadits riwayat Imam Bukhari Muslim)

Masih senada tentang i'tikaf serta kutamaannya sesuai kisah dari Aisyah ra sesungguhnya Dia berkata Nabi
Muhammad SAW selalu beri'tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan sehingga beliau wafat. Kemudian
istri-istri beliau sepeninggalnya juga beri'tikaf mereka beritikaf di rumah masing-masing.

Karena itu para ulama ahli fiqih berkata bahwa orang perempuan sunnah beri'tikaf di tempat masing-masing.

Rukun I'tikaf

1. Niat
2. Diam di masjid

Niat i'tikaf

Sebenarnya niat itu wajib di lakukan dalam hati namun juga disunnahkan juga pada lisan atau mulut. Baiklah
demikian adalahbbunyo niat i'tikaf di masjid:

" Nawaitu al-i'tikaf lillahi ta'ala"

Dan setelah anda berniat akan beriktikaf maka silahkan anda berdiam diri di masjid, minimal 1 x tuma'ninah
yang ada pada sholat. Sedang untuk keadannya tidak wajib suci , namun demikian juga tetap harus terhindar
dari hadats besar.
Shalat Tarawih dan keutamaannya

Shalat Tarawih dan keutamaannya, dari Ali bin Abi Tholib ra. Dia berkata : Nabi Muhammad SAW pernah
ditanya mengenai keutamaan keutamaan shalat tarawih dalam bulan Ramadhan beliau bersabda :

"Pada malam ke-1 seorang mukmin akan keluar dosanya seperti hari ibunya melahirkannya, pada malam kedua
di ampunkanlah dia dan kedua orang tuanya, jika keduanya beriman. pada malam ke 3 malaikat memanggil dari
bawah arasy "mulailah beramal, tentu Allah akan mengampuni dosa mu yang telah lalu." pada malam keempat
dia akan mendapat pahala seperti membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqon. pada malam kelima Allah SWT
memberinya pahala, seperti orang yang mengerjakan sholat di masjidil haram, masjid madinah, masjid al-aqsha.
Pada malam ke-6 Allah swt. Memberinya pahala orang yang thowwaf di baitul makmur danbmemouonkan
ampun untuk semua debu dan batu.

Pada malam ke-7 seakan-akan dia telah berjumpa Nabi Musa dan membelanya melawan Firaun dan Haman,
pada malam ke-8 Allah swt akan memberinya seperti apa yang diberikannya kepada nabi ibrohim as. Pada
malam ke-9 seakan-akan ia telah beribadah kepada Allah Swt. Seperti ibadah nabi muhammad saw. Pada
malam ke-10 Allah swt. Menganugerahkan kepadanya dan dua buah kebaikan dunia dan akhirat. Pada malam
ke-11 dia keluar dari dunia kelak seperti pada hari dia dilahirkan ibunya. Pada malam ke 12 dia akan datang di
hari kiamat, sedang wajahnya bagaikan bulan pada malam purnama. Pada malam ke-13 dia akan datang di hati
kiamat dalam keadaan aman dari segala sesuatu yang menyusahkan. Pada malam ke 14 para malaikat akan
datang beraksi untuknya, bahkan dia benar-benar telah mengerjakan shalat tarawih, lalu tidaklah Allah
menghisabnya di hari kiamat.

Pada malam ke-15 semua malaikat pemikul Arash dan pemikul al-kursi mendoakan kepadanya, pada malam ke
16 Allah menulis untuknya kebebasan dari neraka dan kebebasan masuk surga,  pada malam ke 17 dia akan
diberi pahala seperti pahala para nabi,   pada malam ke 18 malaikat memanggilnya "Hai hamba Allah
Sesungguhnya Allah telah Ridho kepadamu dan kedua orang tuamu,   pada malam ke-19 Allah mengangkat
derajatnya di surga Firdaus. pada malam kedua puluh dia diberi pahala orang orang mati syahid dan para
Sholihin.

Pada malam kedua puluh satu Allah membangun untuknya sebuah gedung dari Nur di Surga, pada malam
kedua puluh dua hati yang akan datang di hari kiamat dengan aman dari segala macam kesusahan dan
kesedihan, pada malam ke 23 Allah membangun untuknya sebuah kota di Surga pada malam ke-24 dia akan
memiliki 24 doa yang dikabulkan, pada malam ke 25 Allah SWT akan menghilangkan Siksa Kubur Dari
Dirinya, pada malam ke 26 Allah akan mengangkat pahalanya selama 40 tahun, Pada malam ke-27 dia akan
lewat di atas siroth di hari kiamat seperti kilat yang menyambar, pada malam ke 28 Allah akan mengangkat
1000 derajat untuknya di Surga, pada malam ke-29 Allah memberinya pahala seribu kali ibadah haji yang
diterima, dan malam ke-30 Allah berfirman "Hai hamba-ku Makanlah dari buah-buahan surga mandilah dari air
sungai Salsabil dan minumlah dari Telaga Kautsar, aku adalah Tuhan MU dan engkau adalah hamba-Ku
(majalis).

Keutamaan bulan Ramadhan Part II

Keutamaan bulan Ramadhan bagian 2. Sebelum kita bahas lebih dalam tentang  keutaman bulan ramadhan ini
maka akan sedikit saya urailan bahwasannya Allah Swt. Berfirrman "dan apabila hamba-hamba-ku bertanya
kepadamu tentang aku, maka Jawablah "Sesungguhnya aku adalah Tuhan mengabulkan permohonan orang
yang berdoa", apabila dia berdoa kepadaku maka hendaklah mereka memenuhi perintahku dan hendaklah
mereka beriman kepadaku agar mereka mendapat petunjuk kebenaran." Al Quran surat Al Baqarah 186.

Kata "dekat" dalam ayat diatas menunjukkan kesempurnaan ilmu Allah terhadap semua perbuatan dan
perkataan hamba, diriwayatkan bahwa ada seorang anak a'robi datang kepada Nabi Muhammad SAW dan
bertanya : "apakah Tuhan kita itu dekat sehingga berbisik kepadanya?atau jauh sehingga aku memanggilnya
lalu turunlah ayat ini.

Keutamaan membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW

dari Anas bin Malik dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda : "tiada doa kecuali terdapat hijab diantara doa
itu dengan langit, sehingga seseorang membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Jika dia telah
membaca shalawat kepada nabi maka tersingkaplah hijab itu, lalu doa itu masuk. tapi jika dia tidak mengerjakan
itu, maka doanya kembali."

Hikayat orang lupa tidak membaca solawat


ada seorang Soleh shalat dan ketika duduk tasyahud Ia lupa membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW.
lalu dia bermimpi dalam tidurnya Nabi Muhammad SAW berdiri dan bersabda "Mengapa engkau sampai lupa
membaca shalawat kepadaku? dia menjawab "Ya Rasulallah aku tenggelam dalam memuji Allah dan beribadah
kepadaNya, lalu aku lupa untuk membaca shalawat kepadamu." beliau bersabda "bukankah Engkau telah
mendengar Sabdaku "segala amal akan dihentikan, dan doa-doa pun ditahan, sehingga dibacakan shalawat
kepadaku. dan seandainya ada seorang hamba datang di hari kiamat dengan membawa seluruh kebaikan
penghuni dunia, tetapi tidak ada didalamnya bacaan Shalawat kepadaku, tentu kebaikan itu akan dikembalikan
kepadanya. dan kebaikan itu tidak diterima sedikitpun." (Datul wa'izhin

diriwayatkan bahwa pada suatu hari Nabi Musa as. bermunajat kepada Allah, Dia berkata dalam munajatnya
"ya Tuhanku, Apakah engkau memuliakan seseorang seperti engkau memuliakan aku. karena Engkau telah
memberi aku, dapat mendengar kalam Allah SWT.Allah Swt. berfirman Hai Musa Sesungguhnya aku
mempunyai hamba-hamba yang akan aku munculkan di akhir zaman. aku muliakan mereka dengan bulan
Ramadhan, dan aku lebih dekat kepada mereka daripada kepadamu, karena aku menjatuhkan kalam kepadamu
sedang antara engkau dan aku terdapat 70.000 hijab (penghalang). tetapi ketika umat manusia berpuasa dan
bibir mereka telah memutih serta warna kulitnya menjadi pucat, aku Singkirkan semua hijab itu waktu mereka
berbuka. "Hai Musa.. beruntunglah orang yang jantungnya kering dan lapar pada Bulan Ramadhan, karena aku
tidak membalas mereka selain bertemu aku."

Taqwa | Asas diterimanya ibadah puasa


Orang yang mempunyai akal seharusnya menghormati bulan Ramadhan ini dan berusaha memelihara hatinya
dari sifat dengki dan permusuhan terhadap kaum muslimin. Disamping itu dia pun harus khawatir dan takut
kepada Allah, akan menerima puasanya atau tidak? karena Allah berfirman :

"Innama yataqobalallahu Mina al-muttaqin". yang artinya : "sesungguhnya Allah hanya menerima amal dari
orang-orang yang bertakwa."

Orang-orang yang berpuasa kelak Bangkit Dari Kubur mereka dan mereka mengenali puasa mereka masing-
masing. mereka disambut beberapa hidangan, hadiah-hadiah dan gelas gelas minuman. di katakanlah kepada
mereka "Makanlah, Karena kamu telah merasakan lapar saat orang-orang merasa kenyang. minumlah, Karena
kamu telah kehausan pada saat orang merasa segar dan basah kerongkongannya. lalu mereka makan dan minum
sedangkan orang-orang lain sibuk menghadapi Hisab." Tanbihul ghofilin.

BAB V

Kisah rabiatul adawiyah dilamar Hasan Bashri

Sebenarnya judul dalam embahasan ini yang tertera dalam kitab terjemah durratunnasihin yaitu berbunyi "Pelajaran
memperihatinkan nasib diri di dunia akhirat" Namun judul saya rubah sedemikian rupa mengungat saya menggunakan
Blog sebagai mei dakwah, sehingga agar mudah di search pada mesin telusur. Jadi kali ini akan kami bahas tentang Kisah
rabiatul adawiyah dilamar oleh syeh Hasan Bashri, Diceritakan bahwa Hasan Al bashri, Malik bin Dinar dan Tsabit Al
banani bertamu pada Robi'ah al-adawiyah. Hasan al-bashri berkata " hai robi'ah Pilihlah seorang dari kami, karena
sesungguhnya nikah itu termasuk sunah Nabi Muhammad SAW. robi'ah berkata "aku mempunyai beberapa masalah,
barangsiapa yang dapat memecahkan, aku akan kawin dengannya."

Jawaban Robi'ah adawiyah saat di pinang

Setelah Hasan menemui siti robi'ah al-adawiyah sang waliyullah perempuan, dengan tujuan untuk melamar beliau namun
jawaban dari robi'ah adawiyah yaitu sebagai berikut :

Rabi'ah bertanya kepada Hasan "Bagaimana pendapatmu ketika Allah berfirman pada hari perjanjian :  "Mereka semua di
surga dan aku tidak memperdulikan, mereka semua di neraka dan aku pun tidak mempedulikannya". tetapi dari golongan
manakah aku kelak?" Hasan menjawab : "Aku tidak tahu".

Robi'ah bertanya lagi "waktu malaikat membentuk tubuhku didalam rahim Ibuku, Apakah aku termasuk orang yang
beruntung atau orang yang celaka?" Hasan menjawab : "Aku tidak tahu".

Rabiah bertanya "apabila dikatakan kepada seseorang   "janganlah engkau takut dan jangan bersedih". tetapi dikatakan
pula kepada yang lain "tidak ada kegembiraan bagimu lagi" Lalu termasuk golongan yang manakah aku? jawab Hasan
"Aku tidak tahu".

 Robi'ah bertanya "pada hari wajah-wajah ada yang bersinar terang dan wajah-wajah yang lain gelap, lalu Bagaimanakah
dengan wajahku? Hasan menjawab "Aku tidak tahu".

Robiah bertanya lagi "Ketika Malaikat penyeru di hari kiamat mengumunkan : ingat..! sesungguhnya Fulan bin Fulan
telah beruntung, Fulan bin Fulan celaka. Lalu termasuk orang yang manakah aku ini? hasan menjawab "Aku tidak tahu".
maka ketiganya menangis dan keluar dari rumah Robiah Adawiyah." (bahjatul Anwar)

Demikianlah sekilas tentang Kisah rabiatul adawiyah dilamar syeh Hasan Bashri dan memberi sebuah jawaban yang
membuat syeh hasan bashri berfikir ulang untuk melanjutkan lamarannya.

Kisah kedua robiatul adawiyah di pinang


Dalam riwayat lain yang masih berkaitan dengan robiatul adawiyah saat di pinang disebutkan, ketika suami Robiah
Adawiyah telah wafat, Hasan Al bashri beserta kawannya minta izin masuk ke rumahnya, lalu Robi"ah mempersilahkan
mereka masuk dan menurunkan tabir serta duduk di belakang tabir itu Hasan dan kawan-kawannya berkata " suamimu
sudah lama meninggal dan engkau tentu memerlukan suami, Robi'ah menjawab "Benar tetapi Siapakah yang paling alim
diantara kamu?" mereka menjawab serentak "Hasan al-bashri". Robiah berkata "jika engkau dapat menjawabku dalam 4
pertanyaan, maka aku akan sanggup menjadi istrimu. Hasan berkata "bertanyalah Jika Allah memberi Taufiq kepadaku
tentu aku akan menjawabmu. robi'ah mulai bertanya :

Apa pendapatmu jika aku mati dan keluar dari dunia, Apakah aku akan keluar dengan membawa Iman atau tidak? Hasan
menjawab "ini adalah yang ghoib,dan tidak ada yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.

"Apa pendapatmu jika aku diletakkan di alam kubur dan Malaikat Munkar dan Nakir bertanya kepadaku Apakah aku akan
dapat menjawab mereka atau tidak?" Hasan menjawab "ini sesuatu yang ghaib pula dan tidak ada yang mengetahui
perkara Ghaib kecuali Allah."

"Ketika manusia dikumpulkan di mahsyar pada hari kiamat dan buku-buku catatan amal manusia dibagikan Apakah aku
akan menerima buku catatan amalku dengan tangan kananku atau tangan kiriku?" Hasan menjawab "ini pun suatu hal
yang ghaib".

Kemudian robi'ah bertanya "ketika Diumumkan kepada manusia tentang Ahli Surga dan ahli neraka Aku termasuk
golongan yang manakah dari 2 golongan itu? Hasan menjawab "ini pun suatu hal yang ghaib".

Kemudian Robiah berkata "orang yang masih memprihatinkan empat hal itu bagaimana Sempat berpikir tentang kawin?"
Dia berkata Hai Hasan, Terangkanlah kepadaku berapa bagiankah Allah menciptakan akal? Hasan menjawab "10 bagian,
9 untuk kaum laki-laki dan 1 untuk kaum perempuan" Robi'ah berkata berapa bagian pula Allah menciptakan nafsu
syahwat?" Hasan menjawab "juga10 bagian, 9 untuk kaum perempuan dan satu bagian untuk kaum laki-laki" kemudian
Robi'ah berkata "Hai Hasan aku dapat memelihara 9 bagian dari nafsu syahwat dengan satu bagian dari akal, sedang
engkau tidak dapat memelihara satu bagian nafsu syahwat dengan 9 bagian dari akal.

Maka Hasan menangis dan keluar dari rumahnya".(misykatul Anwar).

Aktivitas Kehidupan setelah di Dunia

Pemirsa yang budiman, tentu kita percaya bahwa akan ada sebuah kehidupan setelah kehidupan di dunia, sesuai
dengan judul artikel ini yaitu aktivitas kehidupan setelah di dunia, maka pasti akan menebak setelah kehidupan
di dunia yaitu kehidupan ahirat, karena anda adalah seorang yang beriman, namun bagaimana jika orang
tersebut belum mengenal islam, lalu apakah mungkin ia langsung mempercayai kehidupan setelah di dunia ini?
Jadi kali ini akan kami bahas mengenai aktivitas kehidupan di dunia berlanjut di ahirat. Pembahasan ini saya
ambil dari kitab terjemah durratun nasihin. Jadi aktivitas Atau segala kegiatan manusia di dunia tidak berhenti
begitu saja setelah mereka mati, akan tetapi masih terus berlangsung urusannya hingga di akhirat nanti. di
akhirat inilah semua kegiatan mereka di dunia baik yang berkaitan dengan hak-hak Allah maupun hak-hak yang
berkaitan dengan sesama manusia akan diselesaikan.

Kisah yang berkenaan dengan kehidupan setelah di dunia

Tersebut dalam sebuah khobar (hadits) dari Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda mengenai akan ada sebuah
kehidupan setelah di dunia ini yang artinya :" Barangsiapa yang mempunyai tanggungan sebuah penganiayaan
terhadap saudaranya baik berupa kehormatan atau harta benda, hendaklah dia memohon kepada orang yang
dianiaya agar memberikan tanggungan penganiayaan itu kepadanya. minta halalnya atau membayarnya kepada
saudaranya yang dianiaya itu. sebelum musuh-musuhnya mengambil dari dirinya pada hari yang tidak lagi
ditemukan Dinar atau Dirham."

Dalam pembahasan tentang aktivitas kehidupan setelah di dunia ini ada sebuah kisah yaitu Pada zaman dahulu
ada seorang nelayan telah berhasil menangkap seekor ikan. tetapi seorang pemuda perkasa telah merampas ikan
itu dari tangannya dan memukulnya. nelayan itu berkata : "Ya Tuhanku engkau telah menciptakan aku dalam
keadaan lemah dan engkau ciptakan dia dalam keadaan gagah perkasa, sehingga dia dapat memperdaya aku,
karena itu kirimkanlah makhluk-Mu agar memperdaya (mengalahkan)nya supaya menjadi pelajaran bagi setiap
Muslimin."

setelah Pemuda Perkasa itu sampai di rumah dia menggoreng ikan itu, ketika dia meletakkan ikan itu di atas
hidangan, duri ikan itu menyengatnya dengan izin Allah SWT. tangan yang Tertusuk Duri ikan itu bertambah
parah dan berulat. ulat ulat itu memakan tangannya. dia tidak tahan lagi dan terpaksa tangan itu harus dipotong,
tetapi ular itu malah menjalar ke lengannya dan terpaksa dipotong lagi. kemudian dia tidur dan bermimpi
melihat seseorang berkata kepadanya : "Kembalikanlah hak itu kepada pemiliknya, Agar engkau selamat dari
penyakit ini" setelah itu dia bangun Dia teringat bahwa sakitnya berhubungan dengan penganiayaan itu. maka
datanglah dia pada nelayan dan memberinya 10000 dirham dan meminta halal kepadanya. ketika nelayan itu
menghalalkannya, berjatuhanlah ulat itu dari dirinya dan tangan itu mulai sembuh seperti sedia kala dengan
kekuasaan Allah SWT. diambil dari mukasyafatul Qulub.

hadits yang senada dari Abu umamah ra. yang masih ada kaitannya tentang aktivitas kehidupan setelah
dindunia, Dia berkata "ketika ada seseorang laki-laki meninggal dunia dan diletakkan dalam kuburnya maka
malaikat datang kepadanya dan duduk di arah kepalanya. malaikat itu menyiksa dan memukulnya dengan
sebuah palu dan semua anggota tubuhnya terbakar api dalam kuburnya. kemudian dikatakan kepada-nya "Ayo
berdiri dengan ijin Allah tiba-tiba dia berdiri tegak dan berteriak keras, yang didengar semua makhluk yang ada
di langit dan bumi kecuali jin dan manusia. mayat itu berkata kepadanya "Mengapa engkau kerjakan semua ini
dan mengapa engkau semua menyiksaku sedang aku mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa
Romadhon?"

malaikat menjawab "aku menyiksamu karena engkau pernah melewati orang yang dianiaya, sedang dia minta
tolong kepadamu tetapi engkau tidak menolongnya. engkau pun mengerjakan shalat tetapi engkau tidak
membersihkan diri dari air kencingmu."

karena itulah dapat disimpulkan tentang kehidupan setelah di dunia akan berlanjut di ahirat, bahwa menolong
orang yang dianiaya adalah wajib, sebagaimana diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW yang artinya :
"Barang siapa yang melihat seseorang yang dianiaya dan orang-orang itu minta tolong padanya, Tetapi dia tidak
mau menolongnya maka dia dipukul dalam kuburnya dengan 100 cambuk dari api." (mukasyafatul Qulub)

Masih mengenai kehidupan setelah di dunia, nabi muhammad saw bersabda : "yang artinya : "barangsiapa yang
berzina dengan seorang perempuan muslim atau bukan muslim, merdeka atau Budak, lalu dia mati sebelum
bertobat maka Allah membuka 300 buah pintu neraka yang mengarah pada kuburnya. Dia menyiksanya di
dalam kubur itu sampai hari kiamat, lalu ketika hari kiamat tiba dia masuk neraka bersama orang-orang yang
memasukinya." (Hayatul Qulub

Seputar Kekuasaan Allah dalam menciptakan Alam

Baiklah masih dari kitab terjemah durrotunnasihin tentang seputar kekuasaan Allah dalam menciptakan alam.
diriwayatkan bahwa Allah SWT ketika hendak menciptakan langit dan bumi dia menciptakan sesuatu benda
berwarna hijau, yang besarnya beberapa kali lipat Bumi dan langit. kemudian memandangnya dengan
pandangan yang tajam dan penuh arti. maka benda itu berubah menjadi air, kemudian Allah memandangan air
itu hingga mendidih, serta mengeluarkan buih, asap, uap. air itu terus mengguncang karena takut kepada Allah
Karena itulah air tersebut akan tetap bergelombang sampai hari kiamat.

Masih seputar Kekuasan Allah sebagai lanjutan riwayat di atad bahwa Allah menciptakan langit dari asap air itu
dan menciptakan bumi dari buihnya, kemudian dia mengutus malaikat dari bawah arasy turun ke bumi sehingga
masuk di bawah ke tujuh buah bumi. diletakkannya lah bumi di atas pundaknya, satu tangannya di dunia timur
dan satu lagi di dunia barat. dibentangkannya kedua belah tangannya itu dengan erat Seraya menggenggam
bumi yang 7 ini. Tetapi dia tidak mempunyai tempat berpijak untuk Kedua telapak kakinya, maka Allah
menurunkan seekor sapi dari Firdaus yang mempunyai 70 tanduk dan 40000 kaki. Allah meletakkan tempat
berpijak malaikat pada punggungnya, ternyata Kedua telapak kaki malaikat tidak dapat menetap.

Masih lanjutan riwayat tentang kekuasaan Allah dalam menciptakan Alam di atas, maka Allah menurunkan
sebuah mutiara yakut hijau dari surga yang tertinggi yang besarnya 500 tahun perjalanan. diletakkanyalah
mutiara itu diatas punuk dan ekornya. lalu menetaplah Kedua telapak kaki malaikat. tanduk-tanduk sapi itu
keluar dari daerah daerah permukaan bumi tetapi sapi itu berada di lautan dan bernafas dalam sehari dua kali.
setiap dia bernafas pasanglah air laut dan ketika menarik nafas Surutlah air itu.

Sapi itu belum mempunyai tempat berpijak untuk kaki-kakinya, maka Allah menciptakan batu besar sebesar 7
langit dan tujuh bumi, barulah kaki-kaki sapi itu Dapat menetap di atas batu-batu besar itu tetapi batu besar itu
sendiri belum mempunyai tempat berpijak, maka Allah menciptakan Nuun sebuah ikan besar yang bernama
Nuun. berkuniyah "yalhub" dan berlaqob "yahmut". Allah meletakkan batu di atas punggungnya, sedang
seluruh tubuhnya kosong, tidak terdapat sesuatu yang dapat digunakan bersandar. ikan itu berada di laut sedang
Laut berada di pusaran angin dan angin berada dalam keluasaan Allah.

Ka'ab al-ahbar berkata "sesungguhnya iblis itu telah masuk ke dalam badan ikan itu. yang di atas punggungnya
terletak bumi seluruhnya, pepohonan, binatang-binatang dan lainnya. iblis berkata kepadanya "lemparkanlah
semua beban yang ada itu dari punggungmu..!" Ka'ab berkata "ikan itu sudah bermaksud untuk mengerjakan
bujukan iblis. maka Allah mengutus seekor binatang dan masuklah binatang itu ke dalam hidungnya dan sampai
pada otaknya, berteriaklah ikan itu kepada Allah akibat ulah binatang tersebut, dan Allah mengijinkan binatang
itu keluar. Ka'ab berkata ikan itu selalu memandangnya dan binatang itu juga demikian.  Jika ikan itu berbuat
sesuatu yang mencurigakan, maka binatang itu kembali seperti semula, demikian seterusnya. ikan indah yang
digunakan Allah bersumpah dalam firmanNya :

"Nuun, walqolami wamaa yasthuruun" yang artinya : "Nuun, demi Kalam dan demi apa yang mereka tulis".

semua itu adalah kekuasaan Allah SWT yang Maha Tinggi maha besar lagi Maha Agung demikianlah sekilas
tentang kekuasaan Allah dalam menciptakan alam dunia ini semoga bisa menjadi sebuah renungan kita
sehingganya kita senantiasa bertafakkur kepada kekuasaan Allah Swt. Yang tafakkur adalah ibadah yang
pahalanya sangat besar.

Cara agar Keimanan semakin tebal

Cara agar keimanan semakin tebal, Baiklah pemirsa pengunjung blog terjemah Durratun Nashihin yang kami
muliakan, kali ini saya akan membahas tentang Bagaimana cara mempertebal keimanan seorang hamba kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang mana kajian ini saya ambil dari kitab durratun nasihin.

Sebenarnya ada banyak cara dalam mempertebal keimanan seorang hamba kepada Allah Swt. karena sifat
keimanan seorang hamba ini memang bertambah dan berkurang ketika orang tersebut gemar beribadah maka
keimanan tersebut akan bertambah, dan jika sebaliknya yaity ia gemar melakukan kemaksiatan maka keimanan
pun akan berkurang. Jadi secara sederhana cara agar iman kita bertambah dan tebal yaitu gemarlah beribadah
kepada Allah Swt.

Cara mempertebal keimanan

Dan pada kesempatan ini sebuah cara untuk mempertebal keumanan seorang hamba dengan i'tibar dari kisah
nabi Ibrohim As. Dan demikianlah kisahnya:

Al-hasan berkata : "sebab-sebab pertanyaan yang dikemukakan Nabi Ibrahim itu ialah karena pada sewaktu
waktu beliau menjumpai sebuah bangkai binatang" ibnu juraij  mengatakan : "yaitu bangkai keledai di tepi
pantai. dilihatnya bangkai binatang itu telah diperebutkan binatang-binatang laut dan darat sebab ketika laut
pasang datanglah ikan-ikan dan binatang laut yang lain untuk makan dagingnya. sedang yang tercecer dari
daging itu akan hilang di laut. demikian pula Ketika Air Laut surut datanglah binatang darat makan dagingnya,
sedang daging yang tercecer menjadi tanah. setelah binatang-binatang buas itu pergi, giliran burung-burung
yang datang dan makan dagingnya sedangkan daging yang tercecer Terhempas oleh angin di udara.

Melihat semua itu Nabi Ibrahim As merasa heran dan berkata : "Ya Tuhanku, aku yakin bahwa engkau sanggup
mengumpulkan daging-daging itu dari binatang darat dari perut burung dan perut binatang laut, tetapi
Perlihatkanlah kepadaku Bagaimana engkau menghidupkannya agar aku menyaksikannya dengan nyata maka
bertambahlah keyakinanku. Allah menegurnya dalam firmanNya: " Adakah engkau tidak percaya?" Ibrahim
berkata "aku percaya dan beriman, ya Tuhanku. tetapi agar hatiku menjadi tenang.

Nabi Ibrahim AS. dalam hal ini mengharap dapat memperoleh ilmu yakin dan Ainul Yakin. Allah lalu
berfirman kalau begitu Ambillah 4 ekor burung. Mujahid berkata : "Nabi Ibrahim mengambil 4 ekor burung
yaitu merak, ayam, merpati, gagak. ada pula yang mengatakan bahwa yang diambil adalah itik hijau, Gagak
Hitam, merpati putih, dan ayam merah. maka potong-potonglah mereka didekatmu, yakni potonglah dan robek-
robeklah mereka.

Tetapi ada pula yang menafsirkan kumpulkanlah mereka ke hadapanmu, kemudian letakkanlah di atas setiap
gunung bagian dari mereka. para ahli tafsir berkata : " bahwa Allah memerintahkan nabi Ibrahim supaya
menyembelih burung burung itu, mencabut bulunya, memotong-motongnya, mencampur-adukkan bulu, darah
dan dagingnya dan semua itu dikerjakan Nabi Ibrahim dengan baik". kemudian Allah memerintahkannya
meletakkan bagian-bagiannya di atas gunung, para ahli tafsir berbeda pendapat tentang jumlah Gunung itu, Ibnu
Abbas berkata bahwa Allah memerintahkan agar setiap burung dijadikan 4 bagian dan diletakkan di atas 4 buah
gunung.

Ada yang mengatakan "sebuah gunung di sebelah timur, sebuah gunung di sebelah barat, sebuah gunung di
sebelah utara dan sebuah gunung lagi di sebelah selatan. ada yang mengatakan burung-burung itu dijadikan 7
bagian semua bagian diletakkan di atas 7 buah gunung. sedang kepalanya dipegangnya dengan tangan
kemudian dia memanggil 4 ekor burung "kemarilah semua dengan izin Allah Swt." maka setiap tetes dari
seekor burung mulai terbang ke tetes darah yang lain dan setiap daging ke daging yang lain. Sedang Nabi
Ibrahim mengamati semua itu. hingga pada akhirnya semua bagian dari burung-burung itu bertemu dengan
bagian yang lain di udara tanpa kepala. Jika dia menemukan kepalanya dia akan maju mendekat, tetapi jika
tidak dia akan mundur, sehingga setiap burung menemukan kepalanya masing-masing. itulah firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala : "tsumma ud'uhunna ya'tiinaka sa'yan". Yangbartinya : "kemudian panggillah mereka
tentu mereka akan berdatangan kepadamu dengan cepat".

ada yang mengatakan bahwa  sa'yan adalah segera dan berlari, ada pula yang mengatakan bahwa sa'yan adalah
berjalan seperti firman Allah SWT " Fas'au ila dzikrillah" bersegeralah kamu kepada mengingat Allah.

Hikmah dalam kata "berjalan" dan bukan "terbang" menurut pendapat terakhir ini, karena hal itu lebih bisa
menepis kecurigaan, sebab seandainya burung-burung itu terbang akan timbul kecurigaan bahwa burung-burung
yang terbang itu bukan burung-burung yang terpotong-potong tetapi burung-burung lain, atau kakinya tidak
utuh lagi, tetapi ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah "terbang".

Allah berfirman :" wa'lam annaAllaha' aziizun hakiim.". Yang artinya : "dan kethuilah, bahwa sesungguhnya
Allah maha menang lagi maha bijaksana".

BAB IV

Keutamaan sedekah dengan menjamu tamu

Keutamaan sedekah dengan menjamu tamu


Baiklah para pemirsa, melanjutkan tentang keutamaan-keutamaan dari sedekah, disini akan saya bagikan juga
tentang fadilah sedekah untuk menjamu tamu anda, dan keterangan ini saya ambil dari kitab durratun nasihin.
Baiklah langsung saja Rosulullah SAW. Bersabda “Barang siapa memuliakan tamu, maka dia telah memuliakan
aku, dan barang siapa yang memuliakan aku, berarti telah memuliakan Allah SWT. barangsiapa yang
menjengkelkan tamu, berarti dia membuat aku jengkel, dan barangsiapa yang membuat aku jengkel, berarti
telah membuat murka Allah SWT. Nabi

Ada sebuah hadits lagi yang masih berkenaan dengan fadilah sedekah untuk menjamu tamu, Nabi Muhammad
bersabda lagi Bismillahirrohmanirrohim “ inna adldloifa idza dakhola baita al-mu’min, dakhola ma’ahu alfu
barokatin wa alfu rohmatin” yang artinya “sesungguhnya tamu itu apabila masuk sebuah rumah orang mukmin,
maka masuk pula bersamanya 1000 macam berkah dan seribu macam Rahmat.” Sungguh sangat berharga tamu
untuk kita.

Nabi Muhammad SAW bersabda lagi masih berkaitan dengan sedekah untuk tamu, yang artinya “tiada seorang
yang didatangi tamu lalu dia memuliakan dengan makanan apa saja yang dimilikinya kecuali Allah akan
membuka baginya sebuah pintu di surge, Barang siapa yang membangun sebuah tempat gersang yakni
membuat kenyang orang yang lapar maka dia berhak masuk surga dan barangsiapa yang enggan memberi
makanan kepada orang yang lapar maka Allah akan menghalangi karunianya daripadanya kelak di Hari Kiamat
dan Allah akan mengadzabnya di neraka. dan barangsiapa yang memberi makan orang yang lapar karena
mencari ridho Allah SWT. maka dia wajib masuk surga.” Sungguh sangat besar pahala sedekah untuk para
tamu yang dating ke rumah kita. Jadi tiada alasan lagi bagi kita untuk tidak menghormati tamu yang datang.

Masih dari Nabi Muhammad bersabda lagi yang artinya “amal yang paling mulia di permukaan bumi ini ada 3
yaitu :

1. mencari ilmu
2. jihad
3. dan mencari rezeki halal

orang yang mencari ilmu adalah dicintai Allah SWT. orang yang berjihad adalah Wali Allah dan orang yang
mencari rezeki halal adalah dimuliakan di sisi Allah. (diambil dari kitab daqoiqul Akhbar)

Masih dari hadits nabi yang menyangkut tentang keutamaan sedekah kepada tamu, Nabi Muhammad SAW
bersabda lagi “Ittquu an-naro walau bi syiqqi tamrin” yang artinya “takutlah kamu dari neraka (yakni Buatlah
tameng (perisai) antara kamu dan neraka ) meskipun dengan sedekah berupa separuh butir kurma, karena
setengah butir kurma itu sudah dapat mempertahankan nyawa lebih-lebih bagi seorang anak kecil maka
janganlah sekali-kali orang yang bersedekah itu meremehkannya. hadis tersebut diriwayatkan Al Bukhari dan
Muslim berdasarkan riwayat dari Adi bin Hatim Al jami' as-shoghir.

Hikayat berkenaan dengan Sedekah

Hikayat berkenaan dengan Sedekah, Baiklah pemirsa yang budiman, kali ini blog terjemah durratun nasihin
akan menguraikan tentang kisah atau cerita tentang kehebatan sedekah, kisah atau hikayat ini tertulis dalam
kitab durratun nasihin. baiklah langsung saja demikianlah hikayatnya.

Kisah sedekah dengan sepotong roti

Ada seekor elang datang menghadap kepada Nabi Sulaiman as. bin Daud as. dan berkata "ada seorang laki-laki
yang memiliki sebuah pohon dan aku mengerami telur ku di atas pohon itu, dan dia mengangkat anak-anakku
dibawa pulang, Nabi Sulaiman memanggil laki-laki pemilik pohon dan melarang perbuatan itu.   Nabi Sulaiman
berkata kepada dua setan "aku memerintahkan engkau berdua, Jika datang tahun depan dan laki-laki itu
mengambil anak Burung ini, maka tangkaplah dia dan belahlah dia menjadi dua bagian, lalu lemparkan
sebagian ke dunia timur dan sebagian lagi ke dunia barat.

Masih lanjutan dari kisah sedekah di atas, Ketika tiba awal tahun, pemilik pohon itu hendak memanjat
pohonnya, dia lupa terhadap pesan Nabi Sulaiman as. tetapi Sebelumnya dia sempat bersedekah dengan sesuap
makanan. diangkatnya anak burung itu dan dibawa pulang. burung elang datang menghadap Nabi Sulaiman as.
dan melaporkan perbuatan pemilik pohon, Nabi Sulaiman memanggil 2 setan dan bermaksud menghukum
keduanya   Nabi Sulaiman berkata "Mengapa engkau berdua tidak melaksanakan tugas yang Aku perintahkan
pada engkau berdua? mereka menjawab "wahai khalifah Allah Sesungguhnya kami bermaksud menangkap
pemilik pohon itu, ketika dia memanjatnya tetapi karena dia telah bersedekah kepada seorang laki-laki muslim
dengan sepotong roti maka Allah mengutus dua malaikat Dari Langit, sehingga mereka menangkap kami
berdua dan melemparkan kami seorang dari kami dilemparkan ke dunia timur dan yang lain dilempar ke dunia
barat, dan mereka menghalangi usaha kami untuk mencelakakannya berkat sedekah. sungguh sangat besar
fadilah dari sedekah ini.

Hikayat sedekah sepotong roti


Diceritakan bahwa pernah terjadi paceklik menimpa Bani Israel, pada saat itu ada seorang fakir berhenti di
depan pintu seorang kaya dan berkata "berilah sedekah kepadaku dengan sepotong roti untuk mencari ridho
Allah SWT. putri dari seorang kaya itu keluar membawa roti yang masih hangat dan diberikannya kepada
seorang fakir, lalu ayahnya yang kaya itu datang dan memotong tangan putrinya. Allah mengubah keadaannya
dan membinasakan semua hartanya sehingga dia menjadi miskin dan meninggal dalam keadaan hina. sedang
putrinya yang cantik itu berkeliling dari pintu ke pintu yang lain untuk minta minta. suatu hari dia berhenti di
depan pintu seorang laki-laki kaya. lalu laki-laki itu keluar dan dia memandang Putri itu dan memperhatikan
kecantikannya, lalu menyuruh masuk ke dalam rumahnya dia tertarik dan ingin mengawinkan dengan anaknya.
Setelah dia mengawinkannya dia menghiasi dan menghidangkan sebuah hidangan pada malam hari. Putri itu
mengeluarkan tangannya sebelah kiri untuk makan bersama suaminya suami berkata "Sungguh aku memang
sering mendengar bahwa orang fakir adalah kurang berpendidikan, keluarkanlah tangan kananmu" Putri itu
tetap mengeluarkan tangan kirinya dan berkali-kali suaminya melarangnya. lalu apakah yang akan terjadi
tentang hikayat yang berkenaaan dengan sedekah ini? silahkan anda baca terus.

Kemudian terdengarlah suara dari sudut pintu "keluarkan tanganmu sebelah kanan Hai perempuan hamba
Allah, engkau benar-benar telah memberikan roti itu karena Allah, tentu Allah akan memberikan tanganmu
kepada dirimu, Maka dikeluarkannya tangan kanannya dan ternyata keadaannya utuh berkat kekuasaan Allah.

Orang-orang yang mempunyai akal Ambillah pelajaran hikayat tersebut dan sedekahkan, infaqkanlah hartamu
dijalan Allah. sehingga engkau memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat (zubdatul waidzin).

Keutamaan Sifat Kedermawanan

Baiklah pemirsa blog terjemah Durratun Nashihin yang kami muliakan, kali ini kita akan mengkaji agama
tentang keutamaan sikap dermawan bagi umat manusia, jadi Apa saja keutamaan-keutamaan sifat dermawan
tersebut? Berikut kita kaji bersama-sama.

sifat demawan yaitu sifat mulia yang timbul karena rasa iba dan ingin membantu tanpa mengharapkan balasan.
berbeda lagu jika seseorang yang memberi namun ada sesuatu yang diharaokan, hal ini namanya bukan
dermawan tapi thoma' dan sangat tercela.

Sebuah hadits yang berkenaan dengan sifat kedermawanan tersebut yaitu Nabi Muhammad SAW. bersabda
"assakhiyyu qoribun Minal haqqi wal kholqi wal bakhilu ba'idyn minal haqqi wal kholqi" yang artinya "seorang
Dermawan itu dekat kepada Allah yang Maha haq dan dekat kepada manusia,  sedangkan seseorang yang kikir
(pelit) itu jauh dari Allah yang Maha haq dan jauh dari manusia."

Nabi Muhammad SAW. bersabda lagi "al bakhilu la yadhulul jannah walau kana zaahidan" yang artinya "orang
kikir itu tidak akan masuk surga meskipun dia seorang yang zuhud."

Bahaya Sifat Kikir bagi manusia

 Bahaya kekikiran atau pelit bagi manusia baik di dunia maupun di ahirat. Aisyah ra. menceritakan "ada seorang
perempuan datang kepada Nabi Muhammad SAW. sedang tangan kanannya kering lumpuh, perempuan itu
berkata "Hai nabi Allah, berdoalah agar Allah menyembuhkan tanganku" Nabi Muhammad SAW. bersabda
kepadanya "Apakah yang menyebabkan tanganmu lumpuh seperti ini" dia berkata "aku bermimpi, dalam
tidurku bahwa kiamat telah datang, neraka jahanam telah dinyalakan dan surga telah dibuka. lalu Kulihat Ibuku
di neraka jahannam.
Masih lanjutan pada hadist tentang bahaya sifat kikir atau pelit di atas. sedang dalam tangannya terdapat lemak
(keju) dan pada tangan kanan yang lain terdapat di sepotong kain kecil, dia menjaga dirinya dengan kedua
benda itu dari api. aku bertanya "Mengapa ibu berada dalam jurang ini? sedang engkau adalah seorang
perempuan yang taat kepada Allah, Tuhanmu dan suamimu pun Ridho kepadamu. Ibuku berkata "Hai anakku
Aku adalah orang yang kikir ketika di dunia tempat ini adalah untuk orang yang kikir.

aku bertanya lagi "lalu apa artinya lemak dan sepotong kain dalam tanganmu itu?" dia menjawab "keduanya
itulah yang pernah aku sedekahkan di dunia, Aku tidak pernah bersedekah sepanjang umurku, kecuali dengan
keduanya itu" aku bertanya "dimanakah ayah?" dia menjawab "Dia seorang Dermawan, sekarang dia berada di
tempat orang-orang dermawan." Demikian tentang hadist tentang bahanya sifat kikir yang masih panjang.

Kemudian aku datang ke surga, tiba-tiba aku melihat Ayahku sedang berdiri di tepi Telaga mu, sedang memberi
minum orang banyak, Ya Rasulallah aku berkata "Wahai Ayah, Ibu adalah seorang yang taat kepada TuhanNya
dan engkaupun Ridho kepadanya   Tetapi dia sekarang berada dalam neraka jahanam terbakar. sedangkan
engkau memberi minum orang-orang dari Telaga Nabi Muhammad SAW. berilah dia seteguk minum dari
telaga itu" Ayah menjawab "puteriku Allah telah mengharamkan Telaga Nabi Muhammad SAW atas orang-
orang kikir dan orang-orang berdosa. Sangat mengerikan bukan sifat kikir bagi kita?

Masih lanjutan tentang hadits bahaya sifat kikir di atas. Kemudian aku mengambil segelas air dari Telaga itu
tanpa seijin ayahku, dan aku beri minum ibuku yang sangat kehausan itu. kemudian aku mendengar sebuah
suara yang berkata   "Semoga Allah SWT membuat lumpuh tanganmu karena engkau berani memberi minum
perempuan durhaka lagi kikir dari Telaga Nabi Muhammad SAW. sesudah itu aku terbangun dan tiba-tiba
tanganku benar-benar telah lumpuh." Aisyah berkata "setelah Nabi Muhammad SAW. mendengar cerita
perempuan itu beliau meletakkan tongkatnya di atas tangan kanan perempuan itu dan bersabda "Ya Tuhanku
dengan hak mimpi yang diceritakan perempuan itu, sembuhkanlah tangannya. maka tangannya sembuh dan
kembali seperti semula."

Nabi Muhammad SAW. bersabda yang artinya "kedermawanan ibarat sebuah pohon di surga yang dahan-
dahannya   menjuntai ke dunia, maka barangsiapa yang mengambil sebuah bahan darinya maka dahan itu akan
menariknya ke surga. sedang kekikiran adalah sebuah pohon di neraka Dahannyapun menjuntai ke dunia. maka
barangsiapa yang mengambil sebuah dahan darinya, maka dahan itu akan menyeret nya ke neraka.

Hikayat sedekah dengan sepotong roti

Hikayat sedekah dengan sepotong roti Diceritakan bahwa pada suatu masa paceklik berat menimpa Bani Israel
selama bertahun-tahun dan waktu ada perempuan memiliki sepotong roti diletakkannya roti itu pada mulutnya
hendak di makanya. tiba-tiba datang seorang peminta-minta di depan pintu dan berkata "Berilah aku karena
Allah sepotong roti saja". perempuan itu mengeluarkan roti itu dari mulutnya dan diserahkannya kepada
peminta-minta.

Kemudian dia keluar ke Padang belantara untuk mencari kayu dengan membawa seorang anak kecil, lalu
datanglah seekor Serigala menangkap anak kecil itu dan membawa lari. anak itu menjerit keras, Bergegaslah
perempuan itu mencari jejak Serigala. Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril agar mengeluarkan anak itu dari
mulut Serigala. diserahkannya anak itu pada ibunya dan berkata kepadanya "hai perempuan hamba Allah,
bukankah Engkau senang sesuap roti diganti dengan seorang anak".

Sedekah bisa menyelamatkan dari bencana dan siksa

sedekah bisa menyelamatkan dari bencana dan siksa, sesuai hadits Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
bersabda "tiada seorang muslim yang memberi makan saudaranya sehingga kenyang, dan memberinya minum
sehingga dia merasa segar, kecuali Allah akan menjauhkannya dari neraka, dan membuat batas pemisah antara
dia dan neraka 7 buah Parit dan jarak diantara dua parit itu sejauh 500 tahun perjalanan.

Jahanam berseru " Ya Tuhan.. izinkanlah aku untuk sujud karena bersyukur kepadaMu Sebab engkau telah
berkenan memerdekakan seorang dari umat Nabi Muhammad SAW. dari azab ku Sesungguhnya aku merasa
malu kepada nabi Muhammad SAW. kalau sampai menyiksa orang yang mau bersedekah dari umatnya tetapi
aku harus taat kepadaMu. kemudian Allah SWT. memerintahkan masuk surga orang yang bersedekah dengan
sepotong roti atau Segenggam kurma."
Harta yang disedekahkan terus berkembang nilainya

Harta yang disedekahkan terus berkembang nilainya tersebut dalam hadis dari Nabi Muhammad Saw. beliau
bersabda yang artinya "sedekah itu ketika keluar dari tangan pemiliknya akan berbicara dengan 5 kalimat :

1. dulu aku kecil lalu engkau membesarkanku


2. dulu engkau menjagaku dan sekarang aku jadi penjagamu
3. dulu aku musuhmu Tapi engkau Mengasihiku
4. Aku adalah sesuatu yang fana tetapi kemudian engkau membuatku kekal
5. aku adalah sesuatu yang sedikit tetapi kemudian engkau membuatku banyak"

Sebagaimana firman Allah Swt. Man jaa a bil hasanati falahu 'asyru amtsaliha" yang artinya:""Barang siapa
yang datang dengan membawa kebaikan maka dia akan mendapat 10 kali lipat dari kebaikan itu." Quran Surat
Al An'am :160

Syarat bersedekah yang terpuji dan diterima

Syarat bersedekah yang terpuji dan diterima ada beberapa syarat dalam bersedekah yang harus diperhatikan
agar sedekah yang dikeluarkan itu terpuji dan diterima oleh Allah SWT. syarat tersebut ialah:

1. Merahasiakan sedekah itu sebagaimana firman Allah SWT :

"wa in tukhfuuhaa wa tu'tuuhaa al-fuqorooa fahuwa Khairul lakum" yang artinya "dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang faqir maka demikian itu lebih baik bagimu". Quran
surat Al-Baqarah : 271.

sebab itulah orang-orang Salaf dahulu berusaha sekuatnya untuk merahasiakan sedekah mereka dari pandangan
manusia agar sedekahnya bisa di terima oleh Allah Swt. sehingga sebagian mereka ada yang mencari orang-
orang fakir buta, agar tidak mengenali orang yang bersedekah Adapula di antara mereka yang mengikat
sedekahnya pada pakaian seorang fakir yang sedang tidur. ada lagi yang sengaja melemparkan sedekahnya di
jalan yang akan dilalui orang-orang fakir, agar mereka mengambilnya.

2. Menghindarkan diri dari menyebut-nyebut dan menyakiti hati (mengundat-undat). sebagaimana firman Allah
SWT

"ya ayyuhalladziina aamanuu la tubthiluu shodaqootikum bilmanni wal adza kalladzii yunfiqu ma lahu riyaa
annas"

yang artinya Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu batalkan pahala sedekahmu dengan menyebut-
nyebut dan menyakiti hati (si penerima) seperti orang yang menginfakkan hartanya dengan Riya kepada
manusia" Quran surat al-baqarah:261

3. Mengeluarkan sedekah dari harta yang terbaik, sebagaimana firman Allah SWT. "lan tanaalul birro hatta tun
fiquu mimmaa tuhibbun" yang artinya: " Kamu tidak akan mencapai kebaikan sehingga kamu menginfakkan
sebagian harta yang masih kamu cintai" Quran surat al imron: 92

Agar engkau tidak termasuk orang-orang yang difirmankan oleh Allah yang artinya"dan mereka menjadikan
Derma untuk Allah apa yang mereka sendiri membencinya". Karena itu rosulullah Saw. Bersabda
"seaungguhnya allah swt. Itu baik ( sempurna dan bersih dari kekurangan dan cela), maka tidak menerima,
kecuali dengan sesuatu yang halal."

4. Harus diberikan dengan wajah yang berseri, rumah, perasaan senang atau gembira dan tidak karena terpaksa
Allah SWT berfirman yang artinya " orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah, kemudian mereka
tidak mengiringi apa yang diinfakkan itu dengan menyebut- nyebut pemberiannya dan tidak menyakiti hati,
mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka
bersedih". Quran surat al-baqarah 262.

karena itu pula Nabi Muhammad SAW. bersabda sabaqo dirhamun 'ala miati alfin dirhamin" yang artinya :
"satu dirham dapat mengungguli 100000 Dirham. Maksudnya satu dirham yang halal diberikan dengan senang
hati, itu lebih utama dari pada 100000 dirham diberikan dengan rasa terpaksa dan jengkel. Jadi jika anda ingin
pahala sedekah anda di terima dan dianggap terpuji maka saat sedekah jangan anda jengkel.

5. Harus memperhatikan sasaran sedekah yang hendak diberikan. kepada orang alim yang bertakwa yang akan
digunakan untuk taat kepada Allah SWT. dan taqwa kepada Nya atau kepada orang soleh dan fakir.
sebagaimana firman Allah SWT " innamasshodaqotu lil fuqoro'i lil fuqoro'i wa-al masaakin". Yang artinya
"sesungguhnya sedekah sedang itu hanyalah untuk orang-orang fakir orang-orang miskin". QS Attaubah : 60

Nilai sedekah secara rahasia

Nilai sedekah secara rahasia, dari Anas ra. berkata Nabi Muhammad SAW bersabda "Setelah Allah SWT
menciptakan bumi yang selalu berguncang, maka Allah menciptakan gunung-gunung dan diletakkan di atasnya,
sehingga bumi itu tenang. para malaikat kagum dan bertanya "ya Tuhanku Apakah ada di antara makhluk-Mu
yang lebih berat daripada gunung-gunung itu?" Allah berfirman ya, besi.'

Masih lanjutan hadits di atas tentang kehebatan sedekah secara rahasia/sirr. Mereka bertanya lagi "apakah ada di
antara makhluk-Mu yang lebih dahsyat dari pada besi?" Allah berfirman ya, ada api.' Mereka bertanya "ya
Tuhanku Adakah di antara makhluk Mu yang dahsyat daripada api Allah berfirman "ya ada air.' Mereka
bertanya "ya Tuhanku Adakah di antara makhluk Mu yang lebih dahsyat daripada air?" Allah berfirman "ya
Ada yaitu angin. Mereka bertanya "ya Tuhanku Adakah di antara makhluk Mu yang lebih dahsyat dari pada
angin?" Allah berfirman "ya Ada yaitu anak cucu Adam yang bersedekah dengan tangan kanannya secara
rahasia, sehingga tangan kirinya tidak mengetahuinya. itulah yang lebih dahsyat daripada angin itu."

Anjuran Membaca Shalawat Nabi SAW

Anjuran membaca shalawat kepada Nabi SAW Nabi Muhammad bersabda " inna aulannasi bii yauma al-
qiyamati aktsaruhum Alayya solatan" yang artinya "sesungguhnya orang yang paling mulia di sisiku pada hari
kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat Padaku".

Dan masih berkaitan dengan anjuran membaca sholawat nabi tersebut sesuai yang telah di ceritakan oleh
shohabat Ali bin Abi Tholib ra Dia berkata "Nabi Muhammad SAW bersabda "tiada sebuah do'a kecuali antara
doa itu dengan Allah terdapat penghalang, sehingga yang berdoa itu membaca shalawat nabi Muhammad SAW.
ketika dia mengerjakan itu maka tersingkaplah penghalang itu dan doanya dikabulkan.

Dalam Al-quran juga sangatlah jelas bahwa Allah saja dan para malaikat membacakan sholawat kepada Nabi,
membuktikan bahwa membaca sholawat nabi itu memang sangatlah di anjurkan.

Anjuran sedekah dan infaq di jalan Allah

Baiklah pemirsa budiman sekarang kita akan ngaji dengan pembahasan Anjuran sedekah dan infaq di jalan
Allah. Pembahasan ini dalam kitab durratun nasihin tepat pada bab VI dengan judul asli "Sedekah dan infaq
dijalan Allah SWT" hal ini sesuai Firman allah yang menceritakan tentang orang-orang yang mau
menginfakkan hartanya di jalan Allah yaitu laksana menanam 1 butir biji padi yang nantinya akan
menumbuhkan 7 tunas, kemudian setiap 1 tunasnya akan menghasilkan buah atau biji 100 biji. Untuk lebih
jelasnya tentang hal ini silahkan anda lihat Q.S al-baqoroh: 261 yang artinya:

"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta benda mereka dijalan Allah adalah seperti butir biji yang
menumbuhkan tujuh bulir, dan pada setiap bulir terdapat 100 biji. dan Allah melipatgandakan pahala bagi orang
yang dikehendaki-nya Allah Maha luas karunianya lagi Maha Mengetahui".

Sebab turunnya ayat anjuran infaq

ayat tersebut di atas tentang anjuran sedekah infaq di jalan Allah turun berhubungan dengan sikap Utsman bin
Affan dan Abdurrahman bin Auf, ketika Rasulullah menganjurkan kaum muslimin agar bersedekah sewaktu
beliau hendak berangkat ke Perang Tabuk. maka datanglah Abdurrahman bin Auf dengan membawa 4000
dirham Dia berkata Ya Rasulallah Aku memiliki 8000 dirham. lalu aku menyimpannya 4000 dirham
daripadanya untuk diriku dan keluargaku sendiri, dan yang 4000 dirham aku hutangkan kepada Tuhanku.
maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya "Semoga Allah memberkati Apa yang kau simpan dan apa yang
kau infakkan". Utsman bin Affan juga berkata "Ya Rasulullah aku menanggung perlengkapan orang-orang yang
belum memiliki perlengkapan, lalu turunlah Ayat tersebut di atas".

Al Kalabi dan muqatil berkata "ayat ini diturunkan sehubungan dengan sikap Ali bin Abi Tholib ra. dia
memiliki empat dirham Setelah turun ayat yang menganjurkan sedekah, maka menyedekahkan satu dirham pada
malam hari, satu dirham di siang hari satu dirham dirahasiakan, dan satu dirham selagi dengan terang-terangan
lalu turunlah ayat diatas.

BAB VII

Rekayasa hilah syar'i dalam riba

Rekayasa hilah syar'i dalam riba, baiklah pemirsa blog terjemahdurratunnasihin yang budiman, sebuah materi
tentang Rekayasa dagang (hilah syar'i) dalam riba untuk pemirsa sekalian.

rekayasa (hilah) syar'i dalam riba ketahuilah bahwa rekayasa (hilah) syar'i untuk menghindari riba walaupun
menurut Sebagian ulama ahli fiqih boleh, tetapi tetap makruh menurut sebagian yang lain, pendapat makruh
itulah yang lebih kuat. untuk rekayasa atau hilah itu sebagaimana ada seorang yang berhutang 10 dirham kepada
orang lain dan akan dibayar 10 setengah dirham dalam tempo 1 bulan.

Contoh Rekayasa hilah syar'i dalam riba

1. semisal seseorang (a) menjual sepotong pakaian yang berharga 10 dirham dengan harga 10 dirham pula
kepada orang lain (b). dia (a) mengambil 10 dirham dan orang lain itu mengambil pakaian dalam majelis
itu. orang lain (b)  berkata "aku akan menjual pakaian ini dengan harga 10 setengah dirham". dia yang
mau berhutang uang mengambil 10 dirham dan orang lain itu mengambil pakaian. lalu dalam majelis
membelinya dengan harga tersebut dengan tanpa waktu tertentu. riba di sini telah hilang tetapi yang
lebih baik bila seperti itu tidak dikerjakan karena Taqwa adalah lebih baik daripada fatwa.
2. orang yang berhutang (x) menjual sepotong kain senilai 12 dirham kepada orang yang berhutang (y)
dengan harga 12 dirham pula, tetapi dibayar dalam waktu tertentu (bulan berikutnya, misalnya)
kemudian orang yang berhutang menjualnya kepada orang lain (Z )  dengan harga 10 Dirham.   orang
lain (z) menjualnya lagi kepada penjual pertama yang juga pemberi hutang (X) dengan harga 10 dirham
pula sambil berkata "berikanlah 10 dirham itu kepadanya (y) yang telah telah menjual pakaian ini
kepadaku". apabila penjual pertama, yaitu orang yang membeli dari orang lain, sekaligus orang orang
memberi hutang (x) telah memberi sepuluh dirham kepada orang yang berhutang (y) maka orang yang
berhutang (y) adalah sebagai orang yang berhutang kepada orangvyang memberi hutang itu (x) dengan
dua belas dirham. kelebihan dua dirham ini pun bukan riba. tetapi bagi seorang mukmin hendaklah
memelihara diri dari mu'amalah yang tidak memenuhi aturan agama, sehingga tidak dituntut di akhirat
kelak.

Adapun mengenai perincian masalah riba yang telah disebutkan diatas ada dalam kitab-kitab fikih. Oleh karena
itu hendaklah kalian semua menela'ah / mempelajari sumber asli cuplikan ini, dan berdoalah bagi
pencuplikannya yaitu kami Alfaqir (penyusun) dengan doa-doa yang baik, tentu engkau akan memperoleh
syafaat dari Nabi Muhammad SAW. karena berpegang teguh dengan sunnah-sunnah yang luhur.

dan janganlah sekali-kali ragu terhadap nikmat Allah yang besar, yang dilimpahkan kepada hamba hamba yang
berdosa, Agar engkau tidak terhalang dari kebahagiaan yang abadi. perhatikanlah pula apa yang telah kami
Uraikan kepadamu itu dengan seksama.

Sebab sebab diharamkan Riba

Sebab-sebab diharamkan riba, sebab sebab diharamkannya riba itu ada beberapa segi seperti dibawah ini:

1. karena riba itu mengharuskan pemungutan harta orang lain tanpa ganti. sebab orang yang menjual satu
dirham dengan 2 dirham misalnya, baik dengan cara kontan atau kredit maka dia telah mendapat
kelebihan satu dirham tanpa ada pengganti. yang demikian ini adalah haram
2. karena riba menghambat orang untuk berusaha. sebab pemilik uang mendapat kesempatan mengeruk
keuntungan tanpa susah payah. ini akan membuat macet sumber daya manusia dalam bidang ekonomi
3. karena riba menyebabkan hilang tolong-menolong di antara sesama. Tetapi setelah diharamkan riba,
maka orang-orang akan dengan senang hati memberi hutang uang kepada orang yang menghajatkan atau
membutuhkannya dan hanya mengambil kembali dengan jumlah yang sama karena menginginkan
pahala dari Allah SWT.
4. larangan riba telah ditetapkan oleh dalil Nash dan tidak semua hukum yang ditentukan Allah harus
diketahui hikmahnya bagi manusia. jadi larangan riba wajib ditegaskan, walaupun kita belum
mengetahui hikmahnya. ini adalah suatu penegasan bahwa dalil Nash membatalkan dalil qiyas, karena
dalil Nash itu menentukan bahwa yang dihalalkan atau diharamkan Allah adalah sebagai dalil atas
batalnya qiyas para ulama (Hayatul Qulub).

ada sebuah hadits yang berkenaan dengan sebab-sebab diharamkannya riba yaitu sebuah hadis dari ubadah bin
shamit ra. ia berkata "Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya "janganlah kamu sekalian menjual emas
dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, gandum syair dengan gandum syair, kurma dengan
kurma, dan garam dengan garam, kecuali dengan takaran dan berat timbangan yang sama, ijab qobul dalam
waktu yang sama, tapi juallah emas dengan uang atau sebaliknya beras dengan jagung, buah-buahan dengan
garam, dalam satu waktu, ijab qobul. tentang kelebihan diatur menurut kehendak kalian"

Sebab kelebihan bukanlah riba, disebabkan tidak sejenis perhatikanlah. semua barang yang telah diterangkan
oleh Nash atas keharaman riba nya jika dengan cara ditimbang, maka untuk mengetahui persamaannya
selamanya juga harus ditimbang seperti gandum Syair dan kurma, jika dengan cara ditakar maka selamanya
juga harus dengan ditakar, seperti emas dan perak, walaupun umumnya orang kebiasaan memperlakukan
sebaliknya. karena Nash adalah dalil qoth'i (pasti) dan lebih kuat daripada kebiasaan. dalil yang lebih kuat tidak
boleh dikalahkan oleh dalil yang lebih rendah.

Adapun barang-barang yang tidak ada dalil nashnya tetapi ada ribanya, maka dikembalikan kepada kebiasaan
seperti barang-barang selain 6 yang disebut dalam sabda Nabi SAW yang artinya "janganlah kamu menjual
emas dengan emas dan seterusnya"

Perbedaan jual beli dan riba

Perbedaan jual beli dan riba, baiklah pemirsa blog durratunnasihin yang budiman. Sebuah kajian islami dengan
judul Perbedaan antara jual beli dengan riba untuk anda ketahui. Materi tentang perbedaan jual beli dan riba ini
saya dapatkan dari kitab terjemah durratun nasihin halaman 96. Silahkan anda lihat pada halaman tersebut agar
lebih gamblang mengetahui tentang perbedaan jual beli dengan riba.

Salah seorang ulama menjelaskan perbedaan jual beli dan riba Dia berkata "Apabila seseorang menjual pakaian
senilai 10 dirham (pada umumnya) dengan harga 20 berarti pakaian menjadi sebanding 20. Apabila terjadi ijab
qobul dengan perbandingan tersebut maka masing-masing barang telah sebanding menurut mereka berdua. jika
demikian maka tidak boleh dianggap bahwa penjual kain itu telah mengambil sesuatu secara (riba 10 dirham
sebagai laba) tanpa pengganti, inilah jual beli.

Hal ini berbeda dengan orang menjual 10 dirham dengan 20 dirham, maka ia telah mengambil tambahan 10
tanpa pakai pengganti. dan tidak mungkin dikatakan bahwa penggantinya adalah tenggang waktu. karena
tenggang waktu bukanlah uang atau bernilai uang yang dapat dijadikan sebagai pengganti dari 10 yang lebih itu.
dengan demikian jelaslah perbedaan di antara dua contoh jual beli Rimba (Hayatul Qulub).

Ancaman Bagi Pemakan Harta Riba

Ancaman dari Memakan Riba, Baiklah para pemirsa kali ini pembahasan tentang ancaman bagi pelaku riba,
pemakan harta riba, pemakan hasil dari Riba dan lain sebagainya, namun sebelum lebih dalam kami bahas,
maka sebaiknya anda ketahui juga atas Celaan terhadap orang yang makan riba yang tertera dalam kitab suci
Al-qur’an yang artinya “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti
berdirinya orang yang kerasukan setan karena tekanan penyakit gila, keadaan mereka seperti itu adalah
dikarenakan mereka berkata bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal allah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Quran surat Al- Baqarah 275.

Dalam kitab durratun nasihin setelah pembahasan di tentang bahaya riba di atas tiba-tiba membahas keutamaan
membaca sholawat nabi, jadi silahkan baca saja tidak ada masalah. Keutamaan membaca shalawat kepada nabi
Muhammad SAW. dari Zaid bin Khattab Dia berkata yang artinya "barangsiapa yang membaca shalawat
dengan Allahumma sholli ‘ala Muhammadin wa aanzilhu manzil al-muqorroba indaka yaumal qiyamati." Ya
Allah berikanlah tambahan rahmat pada nabi Muhammad SAW dari tempatkanlah dia di tempat yang dekat
dengan engkau kelak di hari kiamat, maka dia berhak mendapat syafaat ku.

Lalu ancaman apakah bagi pelaku pemakan harta riba? Di ceritakan dari Abi Hurairah Ra. dari Nabi
Muhammad SAW sesungguhnya beliau bersabda yang artinya " 4 orang yang seharusnya tidak dimasukkan ke
dalam surga oleh Allah dan dia tidak mencicipi kenikmatan surga, mereka itu adalah :

1. Peminum arak
2. Pemakan riba
3. Pemakan harta anak yatim tanpa hak
4. dan orang durhaka kepada ayah dan ibunya (Hadis riwayat Al Hakim)

Dalam hadis ini terdapat dua penafsiran

1. hadis ini diarahkan kepada orang yang mengerjakan 4 hal seperti dalam hadis dan menganggapnya halal
2. Allah SWT tidak memasukkan mereka ke dalam surga bersama orang-orang yang beruntung dan orang-
orang yang Selamat masuk surga. kemudian Allah mungkin menghukumnya dengan melarangnya
masuk surga, tetapi kemudian memasukkannya ke surga, dan mungkin tidak menghukum demikian
tetapi allah mengampuninya.

Masih berkenaan dengan ancaman harta dari hasil Riba yaitu sabda Nabi yang di riwayatkan Dari Abu Hurairah
ra. Dia berkata Nabi Muhammad SAW. bersabda yang artinya " Hindarilah 7 macam dosa yang membinasakan,
Mereka bertanya apakah tujuh dosa itu, beliau bersabda:

1. menyekutukan Allah
2. sihir
3. membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan hak
4. makan riba
5. makan harta anak yatim
6. mundur dan melarikan diri dari medan perang
7. dan menuduh zina perempuan baik-baik yang lemah dan beriman

Dari Abdullah Bin Mas'ud ra Dia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya "riba itu ada 73 bidang
dan yang paling ringan dari 73 itu adalah seorang laki-laki berzina dengan ibunya." (Hadis riwayat Al Hakim)
Nabi Muhammad SAW bersabda lagi yang artinya nilai atau dosa riba itu lebih besar di sisi Allah daripada 33
kali zina yang dilakukan seorang laki-laki dalam Islam” Nabi Muhammad SAW juga bersabda yang artinya
"satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang sedang dia mengetahui itu lebih berat siksa-nya daripada 36 kali
zina" ( hayatul  qulub)

Kutukan dan siksaan orang yang bersangkut paut riba

Kutukan dan Siksaan orang yang bersangkut-paut riba seperti Pemakan riba, pelaku, pencatat dan saksi-saksi
riba. dari Jabir bin Abdillah ra berkata "Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan
riba, penulis dan saksinya (dari kitab Al Firdaus al-ahbar).

dari Abu Sa'id Al hudori ra ia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda dalam kisah Isra'

"lalu Jibril berangkat membawaku kepada seorang laki-laki yang banyak sekali masing-masing perutnya
sebesar perut unta yang gemuk. mereka saling berebut satu sama lainnya, mengikuti jalan yang dilalui
rombongan Fir'aun. rombongan Firaun itu mendorong-dorong mereka bersama-sama masuk ke neraka pagi dan
sore, dan mereka datang seperti unta yang rakus, yakni seperti unta yang diteriaki agar cepat jalannya. atau
seperti unta yang rakus yang segera ingin makan makanan karena lapar. mereka menerobos batu-batuan dan
pepohonan tidak mau mendengarkan dan tidak mau memikirkan akibatnya. ketika gerombolan laki-laki yang
berperut besar itu merasakan desakan rombongan Firaun berdirilah mereka dan tapi perut maka perut mereka
membuat mereka roboh kembali dan pingsan. demikianlah setiap seorang dari Mereka berdiri maka perutnya
membuat roboh dan pingsan. mereka tidak kuasa untuk kembali yakni pindah dari tempat mereka itu sehingga
rombongan Fir'aun selalu mendorong mereka baik ketika berangkat maupun kembalinya. itulah siksa mereka di
alam barzah.
Dan masih mengenai hadits tentang kutukan dan siksaan bagi pelaku riba Nabi Muhammad SAW bersabda
yang artinya "dan rombongan Firaun berkata "Ya Allah, janganlah engkau datangkan kiamat untuk selama-
lamanya". Allah berfirman yang artinya "masukkanlah Firaun dan rombongannya ke dalam siksa yang paling
dahsyat. aku bertanya "hai Jibril Siapakah mereka itu? Jibril menjawab "mereka adalah pemakan pemakan riba
dari umatmu.

"mereka tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang-orang yang kerasukan setan karena gila".

dari samurah bin jundub ra. Dia berkata "Nabi Muhammad SAW ketika Selesai mengerjakan sholat subuh
beliau menghadap kepada kami Dan bersabda kepada para sahabatnya "Adakah seorang diantara kamu yang
telah bermimpi? lalu dia bercerita tentang banyak hal. beliau bertanya "apakah ada seorang diantara kamu yang
bermimpi semalam? kami berkata "tidak" beliau bersabda lagi "aku tadi malam bermimpi melihat 2 orang yang
datang kepadaku. mereka membawaku keluarga sebuah tanah yang disucikan. kami berangkat dan sampailah
pada sebuah sungai darah. di sana terdapat seorang laki-laki lain yang menghadap pada batu. laki-laki yang
berada dalam Sungai datang dan bermaksud untuk naik, tetapi ketika hendak naik laki-laki yang berada di tepi
sungai melempar mulutnya dengan batu dan kembalilah dia pada tempat semula. aku lalu bertanya "siapakah
yang aku lihat dalam Sungai itu? Jibril menjawab "orang yang makan riba" ( hadis riwayat Imam Bukhari).

Masih berkenaan dengan siksaan bagi pelaku, pemakan riba dari Rifa'i ra. Dia berkata "aku pernah menjual
gelang kaki yang terbuat dari perak kepada Abu Bakar, gelang kaki itu diletakkan pada timbangannya yang
sebelah dan dirham dirham diletakkan pada sebelah lain, ternyata gelang kaki itu sedikit lebih berat. diambilnya
gunting untuk memotongnya maka aku berkata "kelebihannya untukmu wahai khalifah Rasulullah". Abu Bakar
berkata "aku telah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda "az zaaidu wa al mustaziidu fi an-annaar". yang
artinya "orang yang menambah dan orang yang minta tambahan adalah di neraka".

BAB VIII

Keistimewaan shalat berjamaah di Masjid

Keistimewaan shalat berjamaah di Masjid Baiklah para pemirsa blog terjemah Durratun Nasihin, kali ini akan
kami bahas tentang keutamaan orang yang shalat berjamaah di Masjid, sesuai haditsnya nabi sallallahu alaihi
wasallam bersabda yang artinya:

"sesungguhnya pada hari kiamat nanti Allah SWT. akan menghimpun masjid-masjid dunia di Mahsyar, masjid-
masjid itu seperti unta unta yang putih kaki-kakinya dari anbar, lehernya dari za'faron, kepalanya dari misik dan
telinganya dari Zamrud hijau. Muaddzinnya menuntunnya sedang imam-imamnya menggiringnya. mereka
melewati arena-arena kiamat seperti kilat yang menyambar orang-orang di arena kiamat berkata "Apakah
mereka dari golongan malaikat Muqorrobin atau dari golongan nabi dan rasul?" diserukan "tidak" tetapi dari
umat Nabi Muhammad SAW. yang mengerjakan salat secara berjamaah.

masih berkenaan dengan keutamaan shalat berjamaah di masjid yaitu sabda nabi muhammad Saw. yang artinya:

"Barangsiapa yang berwudhu dengan air yang mengalir dan mengerjakan salat di belakang imam yang baik
bacaannya, maka dia benar-benar berhak mendapatkan rahmat Allah Yang Maha Pencipta zip Datul Faizin.

Shalat adalah amalan yang menghapus dosa

Shalat adalah amalan yang menghapus dosa, Baiklah para pemirsa blog terjemah Durratun Nashihin yang kami
muliakan, pada mateti kali ini akan saya Uraikan salah satu hadits yang berkenaan dengan amalan yang dapat
menghapus dosa, yaitu shalat. Jadi shalat adalah amalan yang dapat menghapus dosa sesuai hadits Nabi
Muhammad Saw. :

diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW beliau bersabda yang artinya "Apabila seorang hamba bertakbir untuk
shalat Allah SWT berfirman kepada malaikat "Angkatlah dosa-dosa hambaMu dari pundaknya agar dia dapat
menyembahku dalam keadaan suci", para malaikat mengambil dosa-dosa itu seluruhnya.

Masih lanjutan hadits tentang amalan yang dapat menghapus dosa di atas, Lalu setelah hamba itu selesai dari
shalat maka para malaikat berkata "ya Tuhan kami Apakah kami harus mengembalikan dosa itu"? Allah SWT
berfirman "Hai para malaikatKu demi kemurahanKu aku benar-benar telah mengampuni dosa-dosanya dari
kitab terjemah Durratun Nasihin halaman 105.

Hadits keutamaan membaca shalawat Nabi Muhammad SAW

Hadits keutamaan membaca shalawat Nabi Muhammad Saw. Baiklah pemirsa blog terjemah Durratun Nashihin
yang Budiman, kali ini akan saya Uraikan salah satu hadits yang membahas atau berkenaan tentang keutamaan
membaca shalawat kepada nabi Muhammad Saw.

Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari nabi Muhammad Saw. yang artinya "Sesungguhnya Beliau pernah
duduk di masjid, Lalu ada seorang pemuda menghadap beliau, beliau menghormatinya dan mendudukkannya
disisi beliau di atas tempat duduk Abu Bakar ra. beliau kemudian menerangkan alasan kepada Abu Bakar ra.
beliau bersabda:

" Hai Abu Bakar Sesungguhnya aku mendudukkannya lebih tinggi daripada engkau karena tidak ada
seorangpun di dunia ini yang lebih banyak bacaan Shalawat nya kepadaku daripada dia. dia membaca setiap
pagi dan petang "Ya Allah limpahkanlah tambahan Rahmat atas nabi Muhammad Saw. Sebanyak orang yang
membaca shalawat kepadanya, Limpahkanlah atas nabi Muhammad Saw. Sebanyak orang yang tidak membaca
shalawat kepadanya. Limpahkanlah atas nabi Muhammad SAW sebagaimana engkau sukai bacaan Shalawat
kepadanya. limpahkanlah rahmat atas nabi Muhammad SAW. Sebagaimana telah engkau perintahkan kepada
kami supaya membaca shalawat kepadanya dan melimpahkan rahmat atas nabi Muhammad SAW. sebagaimana
shalawat yang pantas untuknya Karena itulah aku mendudukkannya lebih tinggi daripada engkau.

Keutamaan shalat secara berjamaah

Keutamaan shalat secara berjamaah, dari Muhammad SAW. bersabda yang beekenaan dengan keutamaan shalat
berjamaah yang artinya "shalat seseorang secara berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian di
rumahnya selama 40 tahun".

dalam hadits lain yang masih senada dengan keutamaan shalat berjamaah yaitu yang artinya "sesungguhnya
shalat berjamaah itu melebihi shalat sendirian dengan 27 derajat".

Balasan pahala orang yang shalat secara berjamaah

masih tentang keutamaan shalat berjamaah, blog durratunnasihin.blogspot.com juga akan membagikann
keutamaan dalam hal pahala, Diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW yang artinya "barangsiapa yang
mengerjakan shalat lima waktu dengan berjamaah maka dia akan mendapatkan 5 hal

1. Tidak akan ditimpa kefakiran di dunia


2. Allah SWT menghindarkannya dari siksa kubur
3. menerima buku catatan amalan dengan tangan kanannya
4. lewat diatas sirath seperti kilat yang menyambar
5. Allah SWT memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab dan tanpa adzab (Almashabih).

Keutamaan bersegera ke masjid ketika adzan


di dalam kabar Hadis disebutkan dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda yang artinya "apabila hari kiamat
datang maka Allah menghimpun sekelompok orang dengan wajah mereka seperti bintang-bintang, para
malaikat bertanya kepada mereka "Apakah amalmu?" mereka menjawab "ketika kami mendengar adzan Kami
selalu berdiri untuk bersuci dan berwudhu serta tidak menyibukkan diri dengan urusan laun". sekelompok lagi
berwajah seperti bulan ditanyakan kepada mereka "apa amalmu?" mereka menjawab "Kami selalu wudhu
sebelum adzan", dan sekelompok lain berwajah seperti matahari mereka ditanya "apa amal kalian?" mereka
menjawab "Kami mendengarkan adzan di dalam masjid. terjemah Durratun nasihin hlm 103.
MUQADDIMAH
Bismillah Ar-rahman Ar-rahim
Segala puji bagi Allah, zat yang telah menjadikan kita dari golongan orang-orang yang menginginkan kebaikan. Dan zat
yang telah memberikan kefahaman pada kita dari beberapa ilmunya ulama’ yang mendarahdaging.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Seseorang (Rasulullah) yang agamanya telah merombak pada
beberapa agama kaum kafir dan kaum yang melampaui batas. Semoga (berkah dan keselamatan dari Allah) juga
tercurahkan pada para keluarga Rasulullah dan juga pada para sahabat-sahabatnya, yaitu, mereka yang selalu berpegang
teguh pada syari’at Rasulullah itulah golongan orang-orang shalih.
Setelah basmalah, hamdalah dan shalawat, maka berkatalah seseorang hamba yang sangat membutuhkan akan belas asih
Rahmat Tuhannya, Tuhan yang maha kuasa. Dialah Utsman bin hasan bin ahmad asy-syakir al-khaubawi (semoga Allah
memulyakan mereka dengan kasihNya, kemulyaanNya dan keluhuranNya.
“Kami berdomisili di negara besar yang dinamakan Qosthanthiniyah (Semoga Allah menjaganya dan juga menjaga
daerah-daerah lain dari cobaan dan marabahaya). Sewaktu kami melihat pada Nasehat diantara para pelajar dan para guru
yang alim, mereka yang bagaikan lampu di tengah gelapnya malam. Nasehat tersebut sangat digemari diantara mereka
dan juga oleh para ulama’ terkemuka. Yaitu mereka para pewaris nabi yang selalu berpegang teguh pada dasar ilmu (Al-
quran dan Al-hadits).
Dikarenakan Nasehat-nasehat tsb belum berurutan seperti urut-urutan Al-quran Al-adzim dan Al-quran sbg pembeda
antara yang haq dan bathil. Maka kami berusaha untuk menyusunnya dan lebih meminimalisasi akan kekurangannya
dengan pertolongan Allah.
Kami menemukan Ada beberapa teman yang berkata tentang perkara yang kami tulis dan justru mereka ingkar terhadap
nasehat ulama’ dan kemudian mereka pun terseret arus mengikuti orang-orang yang bodoh. Mereka mengikuti setan-setan
yang membaur dalam hati manusia.
Aku berlindung kepada Allah dari beberapa kejahatan tubuh dan dari keburukan amal.
Semoga Allah memalingkan fitnah-fitnah yang jatuh di hati kita.
Ketika ada waktu untuk menulis semua itu, aku jatuh sakit parah yang kesemuanya memang atas kehendak Allah semata.
Aku pun berada di atas pembaringan beberapa hari lamanya. Di tengah penderitaan itu aku berjanji, apabila aku sembuh,
akan aku susun nasehat-nasehat (para ulama’) yang akan digemari para manusia, dan akan ku teliti tiap kertasnya supaya
dapat bersinar dgn terang, akan kubuat seteliti mungkin supaya dpt berfaidah.
Hingga, akupun sembuh. Maka sesegera mungkin aku segera meniti semua nasehat. Dan tak satupun ada kesalahan dalam
nasehat ulama’. Atas pertolongan Allah aku susun nasehat-nasehat tsb yang spt intan mutiara, yang belum tersentuh oleh
jin dan manusia. Aku sertakan juga ayat-ayat al-quran di dalamnya, ku pilih dalil-dalil yg menerangkan surga dan neraka
serta ku nukilkan juga hadits dan kisah-kisah teladan. Seperti halnya kisah kaum Luth yang melakukan perbuatan
abnormal. Akan ku paparkan juga perkara-perkara yang berkaitan dgn dunia dan akherat. Baik itu tentang wajibnya
batasan dan hukuman rajam pada pezina laki-laki maupun wanita.
Ketika kitab nasehat tsb keluar dari hati penyusun sampai hari kiyamat, dan kitab tsb butuh sebuah nama, maka aku
namakan “DURRATUN NASHIHIN.”
Semoga Allah memberikan manfaaat pada orang-orang yang shalih, kritik dan saran pun kami harap dari para
cendikiawan dan para ulama untuk membenahi kesalahan yang saya buat. Maafpun kami haturkan atas segala kelalaian.
Sebab manusia adalah tempatnya kelalaian. Supaya orang-orang spt saya bisa lebih berhati-hati dalam menulis. Supaya
kitab ini tak sia-sia adanya.
Adapun penyusunan kitab ini dgn harapan menggali keilmuan yg laksana mutiara berharga. Tiada maaf dan hilangnya
dosa kecuali dgn ampunan, tak ada dosa dan keteledoran kecuali durhaka.
Semoga Allah menunjukkan jalan yg lurus pada orang yg dikehendaki. Allah adalah zat yg mencukupi dan sebaik-baiknya
zat yg menguasai. Segala puji bagi Allah pada setiap tindakan selain kufur dan penyelewengan. Dialah Allah zat yang suci
dari segala bentuk penyerupaan.
DO’A YANG DIUCAPKAN KETIKA MEMULAI SEBUAH MAJELIS

Shallu ‘ala rasulina muhammad, shallu ‘ala thabibi qulubina muhammad, shallu ‘ala syafi’i dzunubina
muhammad. Allahumma shalli ala muhammad wa ‘ali muhammad, a’udzu billahi minas syaithani rajim
bismillahir rahmanir rahim. Wa’bud rabbaka hatta yaktiyakal yaqin. Shadaqallahul adzim. Wa ballagha
rasuluhul karim, wa nahnu ‘ala ma qala khaliquna wa raziquna wa maulana minas syahidin asy syakirin
biqalbin salim.
Kemudian mengucapkan: “Bismillahir rahmanir rahim. Alif lam mim. Dzalikal kitabu … Sampai selesai.

DO’A YANG DIUCAPKAN KETIKA MENGAKHIRI SEBUAH MAJELIS Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,
wal ‘aqibatul lil muttaqin. Was shalatu was salamu ‘ala rasulina muhammad wa alihi wa shahbihi ajma’in.
Allahumma nadzim ahwalana wa hassin af’alana, wa khallisna min alamil faqri wadz dzul wa’shimna minal
bala-i wal waba-i wath tha’un, wa min syururil a’da-i wasy syayathin wan nafsil amarati bis su-i. Allahumma
ba’idna minas syarri wal’ishyan. Allahumma inna na’udzu bika min jahdil bala-i wa darkisy syiqa-i wa su-il
qadha-i wa syamatatil a’da-i. Ya muhaiwwilal hauli wal ahwal, hawwil halana ila ahsani hal. Allahumma ya
katsiran nawali, wa ya khaliqa jami’il af’ali, waffiqna liniyatil khairi fi jami’il aqwali wal ahwal. Allahumma
sallimna wa sallim dinana, wala tusallib waqtan naza’i imanana, wala tusallith ‘alaina man la yakhafuka wala
yarhamna, warzuqna kharaid dunya wal akhirah. Innaka ‘ala kulli syai-in qadir. “Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam. Dan puncak kebaikan bagi orang-orang yang bertaqwa. Semoga rahmat ta’dzim dan berkah
keselamatan selalu tercurah atas rasul kita muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya dan kesemunya
(umat islam). Ya Allah, peliharalah tingkah kami dan baguskanlah kelakuan kami. Dan selamatkanlah kami dari
sakitnya kefakiran dan kehinaan. Jauhkanlah kami dari cobaan, malapetaka dan penyakit tha’un. Jauhkanlah
kami dari kejahatan musuh dan para setan dan dari nafsu keinginan yang mengajak pada kerusakan. Ya Allah,
mudahkan kami dalam segala urusan agama dan urusan dunia. Berikanlah keberhasilan tujuan kami dengan
kebaikan. Ya allah, jauhkanlah kami dari kejahatan dan pendurhakaan. Ya allah, sesungguhnya kami berlindung
kepadaMU dari parahnya cobaan, menghadapi kecelakaan, buruknya kepastian dan dari ucapan buruknya para
musuh. Wahai zat yang menggerakkan daya dan kekuatan. Gerakkanlah tingkah kami pada sebaik-baiknya
tingkah laku. Ya allah, wahai zat yang banyak memberikan anugerah, wahai zat yang menciptakan setiap
kejadian, berikanlah pertolonganMu supaya kami dapat berniat baik dalam setiap ucapan dan perbuatan. Ya
allah, selamatkanlah kami dan selamatkanlah agama kami. Jangan sampai Kau rusak iman kami di saat
putusnya nyawa dari raga. Jangan pula Kau serahkan kami pada penguasa yang tak bertaqwa kepadaMu dan
tiada belas kasian kepada kami. Berikanlah kami dua kebaikan, yakni kebaikan dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Engkau maha berkuasa pada tiap sesuatu.”

DOA YANG DIUCAPKAN KETIKA KHATAM AL QURAN

Allahumma rabbana ya rabbana taqabbal minna, innaka antas sami’ul ‘alim. Wa tub ‘alaina ya maulana innaka
antat tawwabur rahim. Wahdina wa waffiqna ilal haqqi wa ila thariqim mustaqim. Bi barakati khatmil qur’anil
adzim, wa bihurmati habibika wa rasulikal karim. Wa’fu ‘anna ya karim, wa’fu ‘anna ya rahim. Waghfir lana
dzunubana bifadhlika wa karomika ya akromal akromin, wa ya arhamar rohimin.
Allahumma zayyinna bizinati khotmil qur’an. Wa akrimna bikaromati khotmil qur’an. Wa syarrifna bisyarofati
khotmil qur’an. Wa albisna bikhil’ati khotmil qur’an. Wa adkhilnal jannata ma’al qur’an. Wa ‘afina min kulli
bala-id dunya wa ‘adzabil akhiroti bihurmati khotmil qur’an.
Warham jami’a ummata muhammadin bihurmati khotmil qur’an. Allahumaj’alil qur’ana lana fid dunya qorina,
wa fil qobri mu-annisa, wa fil qiyamati syafi’a, wa ‘alash shirothi nuro, wa ilal jannati rofiqo, wa minan nari
sitro wa hijaba, wa ilal khoiroti kulliha dalila wa imama. Bifadhlika wa judika ka karomika ya arhamar rohimin.
Allahummarzuqna bikulli harfin minal qur’ani halawah. Wa bikulli kalimatin karomah. Wa bikulli ayatin
sa’adah. Wa bikulli surotin salamah. Wa bikulli juz-in jaza-a. Wa sholallohu ‘ala sayyidina muhammadin wa
alihi wa shohbihi ajma’ina ath thoyyibina ath thohirin.
Allahumma unshur sulthonana sulthonal muslimin. Wanshur wuzaro-ahu wa wukala-ahu wa ‘asakirohu ila
yaumiddin. Waktubis salamata wal ‘afiyata ‘alaina wa ‘alal hujjaji wal ghuzzati wal musafirina wal muqimina fi
barrika wa bahrika min ummati muhammadin ajma’in.
Allahumma balligh tsawaba ma qoroknahu wa nuro ma talaunahu ba’dal qobuli minna bil fadhli wal ihsani
hadiyatan washilatan ila ruhi nabiyyina muhammadin sholallohu ta’ala ‘alaihi wa sallam, wa ila arwahi auladihi
wa azwajihi wa ashabihi ridhwanullohi ta’ala ‘alaihim ajma’in. Wa ila arwahi aba-ina wa ummahatina wa abna-
ina wa abnatina wa ikhwanina wa ikhwatina wa a’mamina wa ‘ammatina wa akhwalina wa kholatina wa
ashdiqo-ina wa asatidzatina wa aqroba-ina wa masyayikhina wa liman lahu haqqun ‘alaina. Wa ila arwahi
jami’il mukminina wal mukminati wal muslimina wal muslimati al ahya-i minhum wal amwat. Birohmatika ya
arhamar rohimin.
Jazallohu ‘anna sayyidana muhammadan sholallohu ‘alaihi wa sallam bima huwa ahluh. Subhana robbika robbil
‘izzati ‘amma yashifun. Wa salamun ‘alal mursalin. Walhamdu lillahi robbil ‘alamin.
Al fatihah

“Ya Allah, ya Tuhanku.


Ya tuhanku terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau adalah zat yang maha mendengar lagi maha
mengetahui. Dan terimalah taubat kami wahai Tuhan. Sesungguhnya Engkau adalah zat yang menerima taubat
lagi maha pengasih. Tunjukkanlah kami dan tolonglah kami perkara hak pada jalan yang lurus. Dengan
barokahnya khatam al qur’an. Dan dengan kemulyaan kekasihMu dan rasulMu yang mulya. Ampuni kami
wahai zat yang mulia. Ampunilah kami wahai zat yang pengasih. Ampuni segala dosa-dosa kami dengan
keutamaanMu dan kemulyaanMu, wahai semulia-mulianya zat yang mulia, wahai zat yang paling pengasih
diantara para pengasih.
Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan khatam al qur’an, muliakanlah kami sebab mulianya khatam al
qur’an. Utamakanlah kami sebab kemulyaan khatam al qur’an. Pakaikan kepada kami pakaian kebesaran
khatam al qur’an. Masukkanlah kami ke dalam surga beserta al qur’an. Selamatkanlah kami dari segala cobaan
dunia dan siksa akhirat sebab kemulyaan khatam al qur’an. Kasihanilah semua umat muhammad sebab
mulianya khatam al qur’an.
Ya allah, jadikanlah al qur’an bagi kami di dunia sbg teman sejati, di dalam kubur sbg pelipur, di hari kiamat
sbg penolong, di atas shirot sbg cahaya, di dalam surga sbg kawan, menjadi benteng dan penghalang dari api
neraka, sbg tanda dan pimpinan dalam kebaikan. Sebab keutamaan dan kemulyaanMu wahai sang maha
pengasih diantara para pengasih.
Ya allah, pada tiap huruf al qur’an berikanlah kami kelezatan. Pada tiap kalimatnya berikanlah kami kemulyaan.
Pada tiap ayatnya berikanlah kami kebahagiaan. Pada tiap suratnya berikanlah kami keselamatan. Pada tiap
juznya berikanlah kami balasan. Semoga Allah mencurahkan rahmatNya pada baginda muhammad, keluarga,
para sahabatnya dan semua orang yang berhati bersih dan suci.
Ya Allah, tolonglah pemimpin kami pemimpin kaum muslimin. Berikan juga pertolonganMu pada wakil-
wakilnya, menteri dan bala tentaranya hingga hari akhir. Dan pastikanlah keselamatan pada kami dan pada
mereka yg berhaji dan berperang, mereka yang bepergian dan bermukim dalam daratanMU dan lautanMU, dari
semua umat muhammad.
Ya Allah, sampaikanlah pahala al qur’an yg kami baca dengan keutamaan dan kebaikan sbg hadiah dan
sanjungan pada ruh nabi kami muhammad sholallohu alaihi wasalam, putra-putrinya, istri-istrinya dan para
sahabatnya yg semoga ridho Allah selalu terlimpahkan pada mereka. Limpahkan juga pahala bacaan kami buat
arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, putra-putri kami, saudara-saudari kami, pamam bibi, om dan tante
kami, teman sebaya, para ustad, sanak saudara kami, para guru kami dan mereka yang berhak menerimanya.
Juga bagi mukmin mukminat, muslimin muslimat yang masih hidup dan yang sudah mati dgn sebab rahmatMu
wahai zat yg paling pemurah diantara para pemurah.
Semoga Allah menyampaikan dari kami kpd nabi muhammad sholallohu alaihi wa sallam karenanya beliau
lebih berhak daripada kami. Maha suci Tuhanmu, Tuhan yg maha suci dari segala sesuatu yang mereka (kuffar)
sifatkan. Dan keselamatan semoga tetap tercurah pada para utusan. Segala puji milik Allah semata.”

DOA YANG DIUCAPKAN KETIKA SELESAI MAKAN

Segala pujian milik Allah semata, zat yang telah berfirman di dalam kitabNya “Dan makan minumlah kalian
semua. Dan janganlah kalian berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan (boros). Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas rasul kita muhammad shalallahu alaihi wa
sallam, beliau yang mencintai para dermawan yang gemar bersedekah dan orang-orang kaya yang gemar
memberi makan.
Dan semoga juga tercurahkan pada keluarga dan para sahabatnya, yaitu mereka orang-orang mulia yang
mencintai kaum fakir dan miskin.
Allohumma ij’al ni’matana da-imah. Wa daulatana qo-imah. Wa auladana ulama’. Wala tusallith ‘alaina
dzolima. Allahumma irham shohiba hadza tho’ami wal akilin. Wa’thil barokata li mali shohiba hadza tho’ami
wal hadhirin. Wa ath’imna min tho’amil jannah, wa asqina min syarobil kautsar. Wa zawwijna bihurin ‘in. Wa
akrimna bi rukyati jamalika. Ya ilahal ‘alamin.
Allahumma zid wala tuqollil bihurmati sayyidil mursalin. Walhamdulillahi robbil ‘alamin. Al fatihah
Ya Allah, langgengkanlah nikmat kami. Tegakkanlah kekuasaan kami. Jadikan putra-putra kami ulama’. Dan
janganlah Engkau kuasakan pemimpin dzalim kepada kami.
Ya Allah, kasihanilah orang yang mempunyai makanan ini beserta orang yang mengkonsumsinya. Berikanlah
keberkahan pada harta benda sang dermawan ini dan juga mereka yang hadir di sini. Berikanlah kami makanan
dari surga dan minuman dari telaga kautsar. Dan nikahkanlah kami dengan bidadari yang bermata jeli.
Muliakanlah kami untuk melihat keagunganMu, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah, tambahkan berkah pada makanan kami dan jangan Engkau menguranginya. Dan sesungguhnya segala
pujian hanya milik Allah Tuhan seru sekalian alam. Al fatihah

MAJELIS PERTAMA
Keutamaan Bulan Ramadhan

“Bulan Ramadlan adalah bulan dimana telah diturunkan Al-quran yang menjadi petunjuk dan penerangan bagi
manusia, pembeda antara haq dan bathil…” (QS Al-Baqarah: 185)
Diriwayatkan dari Abu hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Kerusakan bagi seseorang yang disebut namaku di sisinya, dia tak mau bershalawat kepadaku.
Kerusakan bagi seseorang yang mempunyai kedua orang tua atau salah satu dari mereka berdua, dia tak
melakukan amal kebaikan pada keduanya, kebaikan yang membawanya masuk ke surga. Kerusakan bagi
seseorang yang telah melewati Ramadlan namun dosanya belum terampuni.”
Sebab Ramadlan adalah bulan rahmah (Kasih) dan ampunan dari Allah ta’ala. Apabila ada orang yang belum
terampuni dosa-dosanya di bulan ramadlan, maka ia adalah orang yang merugi.
Diriwayatkan dari beliau nabi shalallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa membaca shalawat kepadaku pada hari
jumat sebanyak 100 kali, maka di hari kiamat nanti dia akan datang dengan wajah yang bercahaya, bilamana
cahaya tersebut dibagi rata buat semua makhluk niscaya mampu terangi keseluruhannya. (Zubdah Al-Wa’idzin)
Dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barangsiapa gembira dengan kehadiran
Ramadlan, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka.”
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bila datang malam Ramadlan yang pertama, maka Allah
berfirman, Dimanakah hamba yang mencintaiKu maka Aku akan mencintainya. Dimanakah hamba yang
mencariKu maka Aku akan menemuinya. Dimanakah hamba yang meminta ampunan, maka dengan kemuliaan
Ramadlan, Aku mengampuninya. Kemudian Allah memerintahkan pada malaikat pencatat amal di bulan
Ramadlan, “Catatlah kebaikan-kebaikan mereka dan jangan kalian catat amal keburukan mereka. Allah telah
mengampuni dosanya yang telah lalu.”
Diriwayatkan, sesungguhnya suhuf Ibrahim alaihi salam diturunkan pada malam pertama Ramadlan, dan Taurat
pada malam keenam Ramadlan dengan selisih waktu 700 tahun setelah suhuf Ibrahim alaihi salam. Dan Zabur
diturunkan pada malam kedua belas ramadlan dengan selisih waktu 500 tahun sejak diturunkan Taurat. Dan
Injil diturunkan pada malam kedelapan belas setelah turunnya zabur dengan selisih waktu 1200 tahun. Dan Al
Furqan diturunkan pada malam kedua puluh tujuh ramadlan setelah turunnya injil dengan selisih waktu 620
tahun. (Kitab Al-Hayat)
Dari Ibnu abbas radhiyallahu anhuma dia berkata, sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam bersabda: “Apabila umatku mengetahui perkara di dalam Ramadlan, niscaya mereka akan
berharap bahwa satu tahun penuh berupa bulan ramadlan semua.”
Dikarenakan banyaknya kebaikan di dalamnya, ibadah diterima, doa-doa dijawab, dosa-dosa diampuni dan
surga merindukan mereka yang berpuasa. (Zubdah Al wa’idhin)
Dan diriwayatkan dari Hafsh al kabir, dia berkata, Dawud ath-tho’i berkata: “Rasa kantuk menyerangku di
malam pertama ramadlan, aku bermimpi melihat surga, seolah-olah aku duduk di pinggir sungai yang terbuat
dari intan dan yaqut. Tiba-tiba kulihat beberapa bidadari surga yang wajahnya bersinar gemilang laksana
matahari, akupun lalu mengucap La Ilaha illalloh Muhammadun Rasulullah. Merekapun berucap “La ilaha
illalloh muhammadur rasulullah. Kami adalah diperuntukkan mereka yang bersyukur, berpuasa, rukuk dan
bersujud di dalam bulan ramadlan.”
Dari kejadian itu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ramadlan merindukan empat golongan:
Orang yang membaca al-quran, orang yang menjaga lisannya, orang yang memberikan makan pada mereka
yang kelaparan dan orang yang berpuasa di bulan ramadlan.” (Raunaqul majalis)
Dalam sebuah hadits, “Apabila hilal ramadlan telah tampak, maka berteriaklah Arsy, Kursy, para malaikat dan
makhluk lain, sambil berkata: “Kebahagiaan bagi umat muhammad shalallahu alaihi wa sallam yang
memperoleh kemuliaan dari Tuhannya. Matahari, bulan, bintang, burung-burung yang beterbangan, ikan-ikan
yang di lautan dan semua makhluk hidup yang berada di atas bumi kecuali setan yang terlaknat, siang dan
malam memintakan ampunan untuk mereka. Maka saat pagi menjelang, tiada seorangpun yang luput dari
ampunan Tuhan. Kemudian Allah berfirman pada malaikat, “Jadikanlah pahala sholat dan tasbih kalian selama
ramadlan ini untuk umat muhammad shalallahu alaihi wa sallam.”

Dihikayatkan, sesungguhnya ada seorang laki-laki bernama muhammad, dia belum pernah melakukan shalat sama sekali.
Ketika ramadhan telah tiba, dia pun menghias dirinya dengan pakaian dan wewangian segera ia melakukan shalat serta
mengqadha’ semua shalat yang selama ini dia tinggalkan.
Bertanyalah seseorang kepadanya, “Hai muhammad, dengan alasan apa kau melakukan semua kebajikan ini?”
Dia, muhammad menjawab, “Saat ini adalah bulan yang tepat untuk bertaubat, bulan yang penuh dengan rahmat dan
barokah. Siapa tahu dengan segala keutamaan yang berada pada bulan ramadhan Allah kemudian mengampuni segala
dosa-dosaku.”
Setelah muhammad meninggal dunia, ada seorang alim ulama’ yang bermimpi dan bertemu dengannya. Maka bertanyalah
dia kepada muhammad, “Apakah yang telah diberikan oleh Allah kepadamu?”
Muhammad menjawab, “Allah telah mengampuni segala dosa-dosaku karena kemuliaanNya dan keutamaan bulan
ramadhan.”
Diriwayatkan dari Umar bin khathab radhiyallahu anhu, dari nabi shalallahu alaihi wa sallam beliau bersabda, “Apabila
salah seorang dari kalian bangun tidur di malam bulan ramadhan, dan dia hanya menggeliat ke kanan kiri di atas tikar
tempat tidurnya, maka berkatalah seorang malaikat kepadanya,
“Hai, bangkit dan berdirilah, semoga Allah memberkati dan memberikan rahmat kepadamu!”
Ketika dia bangun dan bangkit berkehendak melakukan shalat, maka berdoalah tikar tempat tidurnya, “Ya Allah semoga
Engkau berikan tempat tidur yang indah dari surga kepadanya.”
Ketika dia mengenakan pakaian, maka mendoakan pakaian itu kepadanya, “Ya Allah, berikanlah kepada pakaian dan
perhiasan yang indah dari surga.”
Ketika dia memakai sandal, maka sepasang sandal tersebut pun mendoakan kepadanya, mereka berdua berucap, Ya Allah,
semoga Engkau teguhkan kedua kakinya di atas shirath.”
Ketika dia mengambil wadah air wudhu, maka ember itupun berdoa untuknya, Ya Allah, berikanlah kepadanya guci yang
indah dari surga.”
Ketika dia mengambil air wudhu, maka air itupun berdoa pula untuknya, Ya Allah, sucikan (ampunilah) dirinya dari
segala dosa dan kesalahannya.”
Ketika dia berdiri melaksanakan shalat, maka rumah tempat dimana dia berdiri shalat pun mendoakan kepadanya, Ya
Allah, lapangkanlah dan terangilah kuburnya dan tambahkanlah rahmatMu kepadanya.”
Ketika dia berdoa (setelah shalat), maka kemudian Allah pun memandangnya dengan penuh kasih sayang, dan Allah
berfirman, “Wahai hambaKu, darimu terucap untaian doa, maka Akulah yang akan mengabulkan. Darimu sebuah
permohonan, maka Akulah yang akan memberikan. Darimu rangkaian pintaan ampun, maka akulah yang akan
memberikan pengampunan.” (Zubdatul Wa’idzin)

Di dalam hadits, “Sesungguhnya bulan ramadhan akan datang pada hari qiyamat dengan seindah-indahnya wujud dan
rupa. Dia bersujud di hadapan Allah ta’ala dan kemudian Allah berfirman kepadanya, “Hai Ramadhan, ungkapkanlah
semua permintaanmu dan carilah orang-orang yang menunaikan puasa di waktumu, pegang dan gandenglah tangan
mereka ke hadapanKu!”
Dia, ramadhan segera berputar-putar mencari para shoim di hamparan padang mahsyar. Kemudian dipeganglah tangan
mereka, dituntun menghadap Allah ta’ala.
Allah berfirman, “Wahai ramadhan, apakah permintaanmu?”
Dia menjawab, “Semoga Engkau berkenan memberikan mereka mahkota kebesaran.”
Allah pun kemudian meletakkan 1000 mahkota dan perhiasan pada mereka (para shoim), juga memberikan kekuasaan
menolong saudara-saudaranya yang telah melakukan dosa sebanyak 1000 orang. Mereka kemudian dinikahkan dengan
1000 bidadari bermata jeli, yang setiap perempuan dari mereka memiliki 1000 dayang-dayang serta Allah
memperkenankan mereka untuk menaiki buraq.
Allah berfirman, “Wahai ramadhan, apa permintaanmu?”
Ramadhan menjawab, “Tempatkanlah mereka (para shoim) di surga menjadi tetangga para nabi-Mu.” kemudian Allah
pun menempatkan mereka dalam surga al firdaus menjadi tetangga para anbiya-wal mursalin.
Allah berfirman, “Wahai ramadhan, apakah permintaanmu lagi?”
Ramadhan menjawab, “Hamba telah memohonkan semua yang pantas diterima para shoim, demi kemuliaanMu, sekarang
berikanlah mereka sesuatu!”
Kemudian Allah berikan pada mereka para shoim 100 kota yang terbuat dari yakut merah dan zabarjud hijau, yang tiap
satu kota terdiri dari 1000 istana. (ZAHRAH AR RIYADH)

Diriwayatkan dari ibnu mas’ud radhiyallahu anhu dari nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya bersabda,
“Sesungguhnya manusia yang paling utama bersamaku di hari qiyamat nanti adalah manusia yang paling banyak
bershalawat kepadaku.”
Diriwayatkan dari zaid bin rafi’, dari nabi shalallahu alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda, “Barangsiapa
membaca shalawat ke atasku sebanyak seratus kali pada setiap hari jumat, maka Allah akan mengampuni dosanya
walaupun dosa-dosanya laksana buih di lautan.” HR BUKHARI DARI ABU HURAIRAH (ZUBDATUL WA’IDZIN)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, “Barangsiapa menegakkan ramadhan dengan didasari oleh keyakinan
dan beramal karena Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Makna dari “Menegakkan ramadhan” adalah menghidupkan malam-malam ramadhan kecuali malam lailatulkadar dengan
melakukan ibadah, secara lafadz atau makna adalah berarti melakukan shalat-shalat tarawih di dalamnya. (MASYARIQ)
Dari Ibnu abbas ra dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Apabila telah masuk hari
pertama ramadhan maka bertiuplah angin dari bawah arsy, angin tersebut dinamakan angin matsiroh (semilir), dedaunan
surgapun kemudian bergoyang mengeluarkan suara (irama indah) yang belum pernah terdengar oleh manusia. Para
Bidadari lalu memandang dedaunan yang bergesek-gesek sambil berkata, “Ya Allah, jadikanlah kami menjadi istri
hamba-hambaMU yang melakukan puasa di dalam ramadhan.”
Maka tak satupun dari seorang hamba yang melakukan puasa ramadhan kecuali Allah akan menikahkannya dengan
seorang bidadari yang berada dalam istana yang indah. Firman Allah dalam Al-quran, “Beberapa bidadari itu terlindungi
di dalam istana yang indah.”
Setiap satu bidadari mengenakan 70 macam perhiasan yang satu dan lainnya berbeda warna. Bagi seorang bidadari akan
diberikan ranjang indah yang terbuat dari yakut merang yang pinggirnya dihiasi dengan intan. Di atas ranjang tersebut
telah tersedia 70 alas tidur dan 70 macam menu makanan, dan itu semua merupakan pahala amalan puasa dan bukan
pahala amal baik lainnya.
Maka seharusnya yang dilakukan oleh seorang mukmin adalah memuliakan bulan ramadhan serta menjaga diri dari
kemunkaran. Dan sebaiknya pula menyibukkan diri dengan sholat, tasbih, dzikir dan membaca Al-quran.
Allah ta’ala berfirman, kepada nabi Musa as “Sesungguhnya AKU memberi dua cahaya pada umatnya Muhammad
supaya mereka tidak terperosok dalam dua kegelapan.”
Nabi musa bertanya, “Apakah dua cahaya itu, ya Allah?”
Allah menjawab, “Yaitu cahaya ramadhan dan cahaya Al-quran.”
Nabi Musa bertanya, “Apakah dua kegelapan itu wahai Tuhanku?”
Allah menjawab, “Yaitu kegelapan kubur dan kegelapan hari kiamat.” (DURRATUL WA’IDZIN)

Dari Anas bin malik radhiyallahu anhu, dari nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda,
“Barangsiapa menghadiri majelis ilmu pada bulan ramadhan, maka Allah akan mencatat tiap langkahnya seperti pahala
ibadah setahun dan dia akan bersamaku di bawah arsy. Dan barangsiapa membiasakan diri melakukan jamaah shalat pada
bulan ramadhan, maka Allah ta’ala akan memberikannya pada tiap-tiap rakaat sebuah kota yang penuh dengan nikmat-
nikmat Allah. Dan barangsiapa berbakti pada kedua orang tuanya di bulan ramadhan, maka dia akan dipandang oleh Allah
dengan penuh kasih sayang. Dan aku menanggungnya untuk masuk ke surga. Tak ada seorang perempuan yang mencari
ridha suaminya di bulan ramadhan, kecuali ia akan memperoleh seperti ganjaran Maryam dan Asiyah. Dan barangsiapa
memudahkan kebutuhan saudara seagamanya di bulan ramadhan, maka Allah akan memudahkan seribu kebutuhannya di
hari kiamat.”
Diriwayatkan dari Abu hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa memberikan penerangan pada sebuah masjid dari masjid-masjidnya Allah ta’ala pada bulan ramadhan,
maka dia akan memperoleh terang dalam kuburnya. Dan dia juga akan mendapatkan pahala dari orang-orang yang
melakukan shalat dalam masjid tsb, semua malaikat akan mendoakan dan malaikat arsy juga memintakan ampun padanya,
selama lampu masih terpakai dalam masjid tsb.” (DAKHIRATUL ABIDIN)

Puasa (YAUMUL SYAK) hari yang meragukan ada 7 macam, tiga diantaranya hukumnya diperbolehkan
dengan embel-embel makruh dan tiga diantaranya hukumnya tidak makruh dan yang satu tidak diperbolehkan
sama sekali. Yang pertama (diperbolehkan dengan embel-embel makruh) yaitu, 1. Puasa pada hari yang
meragukan dengan niat puasa ramadhan. 2. Apabila seseorang berpuasa pada yaum syak dengan niat puasa
wajib yang lainnya (seperti puasa nadzar dll). 3. Apabila seseorang berpuasa pada yaum syak dengan niat yang
tidak tetap. Yaitu apabila hari tersebut sudah masuk ramadhan maka dia puasa ramadhan, namun bila hari tsb
masih terbilang bulan sya’ban, maka orang tsb puasa sya’ban. Adapun hal seperti ini hukumnya diperbolehkan.
Adapun tiga yang diperbolehkan tanpa dimakruhkan adalah apabila seseorang berpuasa pada yaum syak dengan
niat puasa sunah atau dengan niat puasa sya’ban atau dengan niat puasa muthlaq. Adapun satu yang keadaan
hukumnya tidak diperbolehkan sama sekali adalah apabila seseorang berpuasa pada yaum syak dengan
pertimbangan “Bila hari tsb masuk ramadhan, maka aku akan berpuasa, bila tidak maka aku tidak berpuasa.”
Hal seperti ini tidak diperbolehkan sama sekali. (QODHIKHONI)
MAJELIS KEDUA
MENERANGKAN FADHILAH PUASA

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa seperti halnya telah diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kamu, supaya kalian menjadi orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

*Orang-orang sebelum kamu adalah para nabi dan umat-umat mulai dari nabi adam as.
*Supaya kalian menjadi orang yang bertakwa, adalah takut melakukan kemaksiatan. Sebab, sesungguhnya
puasa adalah untuk menghancurkan keinginan, dan keinginan adalah awal mulanya kemaksiatan. Seperti sabda
nabi shalallahu alaihi wa sallam, “Hai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu memberikan
nafkah (lahir maupun batin), maka hendaklah ia menikah. Sesungguhnya nikah lebih mampu memejamkan
mata dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa adalah
benteng baginya.”
Puasa secara bahasa adalah mencegah diri dari perkara yang diinginkan hati. Di dalam syar’i puasa adalah
mencegah diri dari tiga perkara yang membatalkan pada waktu siang hari. Sesungguhnya tiga perkara itu sangat
diinginkan oleh hati.

“Maka barangsiapa diantara kalian sakit atau di dalam perjalanan, maka wajib baginya (mengqada’) sebanyak
bilangan hari (yang ditinggal) pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah: 184)

*Sakit disini adalah sakit yang apabila dia berpuasa maka akan membahayakan dirinya
(QADHI BAIDHOWY)

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin auf, dari nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda,
“Jibril telah datang kepadaku dan dia berkata, ‘Hai Muhammad, tidaklah seseorang membaca shalawat ke
atasmu kecuali 70 ribu malaikat akan memintakan ampunan untuknya. Dan barangsiapa telah dimintakan
ampunan oleh malaikat maka dia masuk golongan penghuni surga.'” (ZUBDATUL WA’IDZHIN)

Dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda yang menceritakan dari Allah ta’ala (hadits qudsi), “Setiap amalnya
anak adam itu bermanfaat buat dia kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu buat AKU dan AKU akan membalas (pahala)
puasanya.”
Karena sesungguhnya puasa adalah rahasia dan tak ada amalan yang bisa dilihat di dalamnya, berbeda dari ibadah-
ibadah lain. Dan dikarenakan puasa itu rahasia maka tak seorangpun yang dapat melihatnya kecuali Allah ta’ala, maka
wajib bagiNya untuk membalasnya.
Berdasar hal tsb, maka diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Ketika hari
kiamat telah tiba, maka datanglah sekelompok kaum yang mana mereka mempunyai sayap seperti sayapnya burung.
Mereka kemudian terbang menggunakan sayapnya dan melewati pagar pembatas surga. Bertanyalah malaikat penjaga
surga, “Siapakah kalian semua?”
Maka kaum itu menjawab, “Kami adalah umat Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.”
Malaikat penjaga surga bertanya lagi, “Apakah kalian tidak tahu tentang hari perhitungan amal?”
“Tidak!” jawab mereka.
Kemudian malaikat bertanya untuk yang kedua kalinya, “Apakah kalian tidak mengetahui tentang shirath?”
“Tidak!” jawab mereka
Kemudian malaikat bertanya, “Sebab apakah kalian mendapatkan derajat mulia seperti ini?”
Mereka menjawab, “Kami sewaktu hidup di dunia menyembah Allah ta’ala secara rahasia, maka di akherat Allah
memasukkan kami ke dalam surga dengan cara rahasia pula.” (ZUBDATUL WA’IDZHIN)

Dan apabila orang yang berpuasa takut terjadi bahaya dalam dirinya akibat dari lapar dan dahaga, atau orang tersebut
sedang menderita penyakit maka dia khawatir dengan sebab puasa bertambah pulalah penyakitnya, maka
diperbolehkan baginya tidak berpuasa.
Hal tersebut dikarenakan sesuatu yang darurat, sedangkan perkara-perkara yang darurat itu membolehkan sesuatu yang
dilarang. (RAUDHATUL ‘ULAMA’)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Telah diberikan lima perkara kepada
umat Muhammad yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya:
1. Apabila malam pertama ramadhan, maka Allah memandang mereka dengan penuh kasih sayang. Dan barangsiapa
yang Allah memandangnya dengan penuh kasih sayang, maka setelah pandangan tsb ia tak akan menerima siksa
selamanya.
2. Allah memerintahkan malaikat supaya mendoakan bagi umat Muhammad.
3. Sesungguhnya bau mulutnya orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah ta’ala bila dibanding wanginya minyak misik.
4. Allah ta’ala berfirman pada surga, “Ambillah olehmu segala perhiasanmu.” Surga berkata, “Sungguh kebahagiaan yang
tiada tara bagi hamba-hamba yang beriman, merekalah para kekasihku.”
5. Allah ta’ala mengampuni semua umat muhammad.
Dari hadits diatas, diriwayatkan juga sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya ia berkata,
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengerjakan puasa ramadhan dengan dilandasi keyakinan
dan keikhlasan karena Allah, maka diampunilah semua dosa-dosanya yang telah lalu. (ZUBDATUL WA’IDZHIN)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala di bulan
Ramadhan pada setiap jam membebaskan 600 ribu hamba dari neraka, yang mana mereka seharusnya berhak untuk
disiksa. Masa pembebasan tsb berlangsung hingga Lailatul qadar. Pada malam Lailatul qadar Allah membebaskan hamba
sejumlah bilangan hamba yang sudah dibebaskan mulai dari awal ramadhan. (Hitungannya seumpama lailatulkadar
jatuh pada malam 23, berarti perhari Allah membebaskan hamba sebanyak 14.400.000. Bila mulai awal bulan sampai tgl
23 maka 14.400.000×23=331.200.000 orang)
Dan Allah membebaskan hamba pada hari raya idul fitri sejumlah bilangan hamba yang telah dibebaskan mulai awal
ramadhan hingga hari raya idul fitri.
(Hitungannya, per hari dibebaskan 14.400.000 x 30 hari ditambah bilangan hamba yang dibebaskan pada lailatulkadar,
hasilnya yaitu 763.200.000 orang)
(MISYKATUL ANWAR)

Diriwayatkan dari Jabir, dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Apabila telah
masuk hari terakhir di bulan ramadhan, maka menangislah langit, bumi dan malaikat disebabkan musibah bakal
menimpa umat Muhammad alaihi shalatu wa sallam.” Maka ditanyakanlah pada beliau, “Ya Rasulullah, apakah
musibah itu?”
Bersabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam, “Itulah kepergian ramadhan. Sebab di dalamnya bermacam doa
terkabulkan, bermacam sedekah diterima, berbagai amal kebajikan dilipatgandakan pahalanya serta ditolaknya
semua siksaan. Maka musibah manakah yang lebih besar daripada kepergian ramadhan?
Ketika langit, bumi sama menangis untuk kita, maka sebenarnya kitalah yang lebih pantas untuk menangis dan
nelangsa karena terputusnya segala keutamaan dan kemuliaan dari kita.” (HAYATUL QULUB)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala
menciptakan seorang malaikat yang mempunyai empat wajah, dari wajah yang satu ke wajah yang lain berjarak tempuh
1000 tahun perjalanan.
Wajah yang satu, malaikat tsb mempergunakannya untuk bersujud kepada Allah sampai hari kiamat nanti dan dia
berdoa dalam sujudnya, “Maha suci Engkau yang maha agung dalam dzatMu.”
Wajah yang kedua dipergunakan untuk memandang neraka jahanam dan iapun berkata, “Celakalah bagi mereka yang
masuk di dalamnya.”
Wajah yang ketiga memandang pada surga dan iapun berkata, “Berbahagialah bagi mereka yang masuk di dalamnya.”
Wajah yang keempat memandang pada singgasana Allah yang pengasih dan diapun berdoa, “Wahai Tuhanku,
kasihanilah serta jangan sampai Engkau siksa mereka dari golongan umat Muhammad alaih shalatu wa sallam, mereka
yang berpuasa di bulan ramadhan.” (ZAHRAH AR RIYADH)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala
memerintahkan pada malaikat Kiramul Katibin di waktu bulan ramadhan untuk menulis semua kebaikan bagi
umat Muhammad alaih shalatu wa sallam dan supaya mereka tidak menulis tentang keburukan umat
muhammad, mereka juga diperintah untuk menghapus dosa-dosanya umat muhammad.”
Telah bersabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa mengerjakan puasa dengan didasari oleh
keyakinan dan ikhlas karena Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (ZAHRAH AR-
RIYADH)
Tingkatan di dalam puasa itu ada tiga macam, yaitu shaum awam, shaum khawash dan shaum khawashul khawash.
1. SHAUMUL ‘AWAM (puasa orang umum)
Adalah mencegah perut dan kemaluan dari melampiaskan hasratnya.
2. SHAUMUL KHAWAS (puasa orang khusus)
Adalah puasanya orang-orang yang shalih, yaitu mencegah anggota tubuh dari melakukan dosa. Hal tersebut tak akan
bisa sampurna sebelum membiasakan lima perkara:
① Memejamkan pandangan dari segala sesuatu yang dilarang oleh syar’i
② Menjaga lisan dari ghibah, berbohong, mengadu domba dan bersumpah palsu.
Ada satu hadits yang diriwayatkan anas, dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Ada lima
perkara yang bisa membuat rusak pahalanya puasa (membatalkan ganjaran puasa), yaitu berkata bohong, ghibah,
mengadu domba, bersumpah palsu dan memandang (sesuatu) dengan syahwat.”
③ Mencegah telinga dari mendengarkan perkara yang dilarang.
④ Mencegah semua anggota tubuh dari perkara yang dilarang dan mencegah perut dari memakan perkara syubhat
(perkara yang tidak jelas antara halal haramnya) di waktu berbuka. Karena puasa tak akan ada artinya bila makan
dengan perkara halal tetapi berbuka dengan perkara haram. Seperti halnya seseorang yang membangun sebuah rumah
tetapi menghancur-leburkan seluruh kota.
Telah bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tak mendapatkan
apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga saja.”
⑤ Hendaknya tidak memperbanyak memakan perkara halal di waktu berbuka sekiranya sampai memenuhi perutnya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tak ada wadah yang lebih dimurkai oleh Allah kecuali perut yang
dipenuhi dengan makanan halal.”
3. SHAUM KHAWASHUL KHAWASH
Adalah puasanya hati dari segala pikiran rendah dan memikirkan perkara duniawi serta mencegah detak hati dari
memikirkan perkara selain Allah. Maka apabila seseorang yang berpuasa memikirkan hal selain Allah, batallah puasanya.
Dan inilah derajat puasanya para nabi dan kaum yang bersungguh-sungguh. Kenyataan dari derajat ini adalah
menghadapnya hati selalu padaNya serta berpaling dari perkara selain Allah. (ZUBDATUL WA’IDZIN)

Ketahuilah, sesungguhnya puasa adalah ibadah yang tidak dititikberatkan pada panca indera manusia, maka dari itu tak
ada yang mengetahui kecuali Allah dan si sho’im itu sendiri. Maka puasa menjadi ibadah diantara Allah dan hamba.
Di saat ibadah dan taat itu tak ada yang mengetahui kecuali Allah, maka Allah menyandarkan ibadah dan taat tsb pada
zatNya. Allah telah berfirman, “Puasa itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”
Ada yang mengatakan, bahwa penyandaran puasa pada zatNya dikarenakan puasa adalah ibadah yang tidak bisa
menyertakan dan mengikut sertakan pihak lain mengiringi Allah ta’ala.
Sebab sebagian manusia, ada kaum yang menyembah dan sujud pada berhala, pengagungan pada matahari bulan, dan
membuat sesaji atas nama berhala dan mereka adalah orang-orang kafir. Dan puasa adalah ibadah yang tak bisa
dilakukan untuk selain Allah, karena puasa itu murni dikerjakan karena Allah maka Allah menyandarkan puasa pada
zatNya semata.
Adapun makna “Aku sendiri yang akan membalasnya” adalah Dalam puasa seseorang, Aku berada pada kemuliaan sifat
ketuhanan bukan menempati pada hakikat penyembahan.
Abul hasan berkata, “Makna dari firman Allah _Aku sendiri yang akan membalasnya_ adalah setiap ketaatan akan
berbuah surga, sedang berpuasa pahalanya berupa dapat berjumpa denganKu, hamba bisa memandang-Ku dan Aku juga
memandangnya, hamba dapat berbicara pada-Ku dan Aku berbicara padanya tanpa melalui Utusan dan penterjemah
bahasa. Demikian perkataan Abul hasan yg tertera dalam kitab Mukhtashar ar-raudhah.
Maka jagalah olehmu nasehat tsb dan berbuat baiklah pada manusia, jangan sampai menjadi bagian dari orang-orang
yang salah pemikiran.
Menurut saya, diperbolehkan bagi seorang yang berpuasa bersentuhan kulit dan mencium istri di saat ramadhan.
Syaratnya apabila orang tsb yakin dan mantap tak akan terjatuh dalam persetubuhan atau keluar mani saat
bersentuhan. Namun bila ia khawatir akan jatuh pada hal tsb, maka tidak diperbolehkan bersentuhan maupun mencium
istri.
Said bin musayyab berkata, “Tidak diperbolehkan bersentuhan kulit dan mencium istri bagi orang yang berpuasa, baik ia
khawatir terjatuh dalam persetubuhan atau pun tidak.”
Hal ini didasarkan pada kisah dari ibnu abbas, ada seorang pemuda bertanya pada ibnu abbas, “Bolehkah aku mencium
(istri) di saat sedang berpuasa?”
“Tidak boleh!” jawab ibnu abbas.
Kemudian ada kakek-kakek bertanya, “Bolehkan aku mencium (istri) di saat aku sedang berpuasa?”
“Boleh!” jawab ibnu abbas.
Seketika juga pemuda tadi bertanya lagi, “Kenapa tuan menghalalkan hal itu padanya sedang hal tsb tuan haramkan
kepadaku, Padahal aku dan dia (kakek) pemeluk agama yg sama?”
Ibnu abbas menjawab, “Karena dia sudah tua, yang bisa menahan hasrat birahinya, sedangkan kamu masih muda dan
pasti tak mampu menahan gejolak hasrat birahimu, yakni gejolak birahi anggota tubuh dan kemaluanmu!” (RAUDHATUL
‘ULAMA’)

Ada seseorang Ulama’ berpendapat bahwa yang dimaksud dengan puasa adalah mengekang musuh Allah,
karena setan menggoda manusia melalui syahwat. Sewaktu syahwat kuat karena makan dan minum, maka puasa
yang mengekang musuh Allah dan memecah syahwat tidak akan berfaidah tanpa melemahkan diri dengan
menyedikitkan makan.
Dari cara mengerjakan puasa seperti tsb, telah diriwayatkan bahwa sewaktu Allah menciptakan akal, maka
Allah bertanya padanya, “Hai akal, menghadaplah kemari!”
Kemudian akal pun menghadapkan wajahnya pada Allah. Sewaktu Allah berfirman, “Hai akal, berbaliklah!”
Maka akal pun kemudian berbalik.
Lalu Allah bertanya, “Hai akal, siapakah kamu dan siapakah engkau?”
Akal pun menjawab, “Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hambaMu yang lemah.”
Kemudian Allah berfirman, “Hai akal, Aku tidak menciptakan makhluk yang mulia melebihi engkau.”
Kemudian Allah ta’ala menciptakan nafsu, maka Allah bertanya kepadanya, “Hai nafsu, menghadaplah
kepadaKu!” Nafsu diam dan tak menjawab perintahNya.
Kemudian Allah bertanya lagi, “Hai nafsu, siapakah kamu dan siapakah Aku?”
Nafsu menjawab, “Aku adalah aku, kamu adalah kamu!”
Maka Allah menghukumnya di dalam neraka jahanam selama 100 tahun. Kemudian Allah mengeluarkannya
dari jahanam, Allah menanyainya lagi, “Hai nafsu, siapakah aku dan siapakah kamu?”
Nafsu menjawab, “Aku adalah aku dan kamu adalah kamu!”
Kemudian Allah pun meletakkan nafsu dalam neraka ju’ (neraka kelaparan) selama 100 tahun, lalu setelah
diangkat, Allah bertanya padanya, “Hai nafsu, siapakah Aku dan siapakah kamu?”
Baru setelah menderita kelaparan ia menjawab, “Aku adalah hambaMu dan Engkau adalah Tuhanku!”
Dari situlah, berawal dari kejadian tersebut maka Allah ta’ala mewajibkan kita mengerjakan ibadah puasa.
(MISYKATUL ANWAR)

Hikmah diwajibkannya puasa selama 30 hari adalah, sesungguhnya sewaktu bapak kita adam alaihi sallam
memakan buah terlarang di surga, maka mengendaplah buah tersebut di dalam perut Adam selama 30 hari.
Setelah beliau bertaubat kepada Allah ta’ala, maka Allah memerintahkannya untuk melakukan puasa selama 30
hari, baik siang maupun malam hari.
Karena sesungguhnya kelezatan dunia ada empat perkara, yakni makan, minum, bersenggama dan tidur. Dan
empat hal tersebut merupakan penghalang diantara seorang hamba dan Allah ta’ala.
Sedangkan puasa bagi rasulullah shalallahu alaihi wa sallam beserta umatnya pada siang hari dan diperbolehkan
makan pada malam hari. Dan itulah salah satu anugrah dan kemuliaan dari Allah ta’ala kepada kita umat islam.
(BAHJATUL ANWAR)

Dihikayatkan, sesungguhnya pada suatu ramadhan ada seorang pemeluk majusi melihat anaknya sedang makan di
pasar. Kemudian dia memukuli anaknya sambil berkata, “Kenapa kamu tidak menghargai kaum muslimin (yang sedang
berpuasa) di bulan ramadhan?”
Ketika wafatnya sang majusi, maka ada seorang ‘alim ‘ulama’ yang melihatnya di dalam mimpi, dalam mimpi tsb sang
majusi sedang berbaring di atas ranjang indah di dalam surga. Maka berkatalah alim ulama’, “Bukankah anda seorang
pemeluk majusi?”
Sang majusi menjawab, “Benar saya pemeluk majusi, tetapi sewaktu aku sakaratulmaut, aku mendengar sebuah seruan
dari atas (langit) yang menyeru, “Wahai malaikatku, jangan kau mencabut nyawanya dalam keadaan masih menjadi
pemeluk majusi, mulyakanlah dia dengan masuk agama islam sebab dia memuliakan bulan ramadhan.
Pendek kata, pemeluk majusi yang memuliakan ramadhan saja bisa mendapatkan hidayah iman, maka bagaimana
halnya dengan orang yang berpuasa serta memuliakan bulan ramadhan? (ZUBDATUL MAJALIS)
Diriwayatkan dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dengan menceritakan dari Tuhannya yaitu Allah ta’ala (hadits
qudsi), “Setiap anak adam yang mengerjakan amal kebajikan, maka pahala untuknya akan dilipat gandakan mulai dari
sepuluh hingga 700 kali kelipatan kecuali pahala ibadah puasa, sesungguhnya puasa adalah untukKu dan Aku sendiri
yang akan membalasnya.”
Ulama’ saling beda pendapat dalam penafsiran “Sesungguhnya puasa adalah untukKu dan Aku sendiri yang akan
membalasnya” yang mana sesungguhnya setiap amal baik maka Allahlah sendirilah yang akan memberikan pahala.
Pendapat pertama: sesungguhnya di dalam puasa tidak akan terjadi riya’ seperti halnya terjadi pada selainnya. Riya’ bisa
terjadi pada (ibadah lahiriah) anak adam sedangkan puasa adalah sesuatu ibadah di dalam hati (batin). Hal tsb di
dasarkan bahwa setiap ibadah bertumpu pada gerakan anggota tubuh lahir dan sedangkan puasa bertumpu pada niat
yang samar dari penglihatan manusia.
Pendapat kedua, sesungguhnya yang dimaksud dari hadits qudsi di atas, bahwa hanya Allah sajalah yang mengetahui
akan kadar dan pelipat gandaan pahala puasa. Sedang ibadah-ibadah selain puasa maka terkadang orang lain bisa
mengetahui tentang kadar pahalanya.
Pendapat ketiga, hadits qudsi tsb menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang paling dicintai oleh Allah.
Pendapat keempat, penyandaran kepada Allah adalah sebuah penyandaran kemuliaan dan besarnya pelipat gandaan,
seperti dalam lafadz baitullah.
Pendapat kelima, bahwa sebenarnya tidak butuh terhadap makanan atau selainnya yang masuk pada kategori syahwat
merupakan sifat ketuhanan, maka ketika seorang yang berpuasa mendekatkan diri pada Allah dengan menetapi sifat-
sifat ketuhanan berarti dia menyandarkan dirinya pada Allah.
Pendapat keenam, hampir sama dengan pendapat kelima hanya saja penyandaran ketidak butuhan makanan tidak
disandarkan pada Allah, melainkan disandarkan pada sifat-sifatnya malaikat.
Pendapat ketujuh, kesemuanya ibadah bisa saja dilakukan orang yang sewenang-wenang kecuali puasa.
Dan para ulama’ akhirnya sepakat bahwa makna dari hadits qudsi itu menunjukkan tentang puasanya seseorang yang
selamat ditilik dari segi ucapan maupun perbuatannya. (MIFTAHUS SHALAT)
Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Barangsiapa menegakkan ramadhan
dengan didasari oleh keyakinan dan ikhlas karena Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”
Kebenaran bagi Rasulullah dalam setiap ajaran yang dibawanya

Bismillahir rahmanir rahiim

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya
kepada para Malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”
‫َﻭﻋَﻠَّ َﻢ ﺀَﺍ َﺩ َﻡ ﭐﺄْﻟ َ ْﺳ َﻤﺎٓﺀَ ُﻛﻠَّﻬَﺎ ﺛُ َّﻢ‬
ٓ
‫ﺎﻝ‬ َ َ‫ﺿﻬُ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ْﭐﻟ َﻤ ٰﻠﺌِ َﻜ ِﺔ ﻓَﻘ‬ َ ‫ﻋ ََﺮ‬
ٓ ‫ُﺎَﻟ‬ ٓ
‫ﺃَ ۢﻧﺒِٔـُ|ُٔﻮﻧِﻰ ﺑِﺄ ْﺳ َﻤﺎﺀِ ﻫﺆ ﺀِ ﺇِﻥ‬
ٰ ٓ َ
َ‫ﺻ ِﺪﻗِﻴﻦ‬ ٰ ‫﴿ ُﻛﻨﺘُ ْﻢ‬
٣١‫ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬:﴾
‫ﻚ ﺎَﻟ ِﻋ ْﻠ َﻢ ﻟَﻨَﺎٓ ﺇِﺎَّﻟ َﻣﺎ‬ َ َ‫ﻮﺍ ُﺳﺒ ْٰﺤﻨ‬ ۟ ُ‫ﻗَﺎﻟ‬
‫َﻋﻠَّ ْﻤﺘَﻨَﺎٓ ۖ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧﺖَ ْﭐﻟ َﻌﻠِﻴ ُﻢ‬
٣٢‫ ْﭐﻟ َﺤ ِﻜﻴ ُﻢ ﴿ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬:﴾
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah 31-32)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang
paling selamat diantara kalian dari kesulitan dan jurang-jurangnya hari kiamat adalah orang yang paling banyak
membaca shalawat kepadaku. (SYIFA-U SYARIF)

Dari Abu Hurairah dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Barangsiapa
melangkahkan kaki pada jalan menuju pencarian ilmu, maka Allah akan melangkahkan kakinya menuju surga.
Dan sesungguhnya semua makhluk mulai dari yang ada di langit dan di bumi hingga ikan-ikan di lautan,
semuanya memintakan ampunan pada orang yang berilmu (agama). Sesungguhnya para Ulama’ adalah ahli
warisnya para nabi.”
Dari Abu dzar, dia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Wahai Abu dzar,
sesungguhnya langkah-langkah kakimu di pagi hari yang bermaksud mengaji satu bab tentang kitabullah (Al-
quran), adalah lebih baik bila dibandingkan dengan pahala shalat (sunah)mu 100 rakaat. Dan sesungguhnya
langkah-langkah kakimu di sore hari, yang bermaksud mengajarkan kepada manusia tentang satu bab ilmu
agama yang telah diamalkan atau belum diamalkan, maka itu semua lebih baik bagimu daripada engkau shalat
sunah 1000 rakaat. “
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Barangsiapa belajar ilmu (agama) satu bab dengan
maksud untuk mencerdaskan umat manusia, maka akan diberikan kepadanya sama seperti pahalanya 70 Nabi.”
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa duduk di sisi orang alim dua jam, atau ia
menyertainya makan meskipun hanya dua sendok, atau ia mendengar dari orang alim tadi dua kalimat saja, atau
ia menyertainya meskipun hanya dua langkah saja, maka Allah akan memberikan dua kebun surga kepadanya,
yang masing-masing satu kebun luasnya sama dengan dua kali luasnya dunia.” (MISYKATUL ANWAR)

Diriwayatkan dari Ali karramallahu wajhah, dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau
bersabda, “Aku bertanya pada Jibril as tentang ASHABUL ILMI, maka dia menjawab, “ASHABUL ILMI
adalah mereka yang menjadi penyuluh umatmu di dalam dunia dan akhirat. Maka berbahagialah bagi mereka
yang mengenalnya. Dan celakalah bagi mereka-mereka yang ingkar dan memusuhinya.” (KAWASYI)

Diriwayatkan dari Nabi shalallahu ta’ala alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau bersabda, “Barangsiapa
mengerjakan shalat dengan berjamaah dan dia mau duduk dalam majelis ilmu, mendengarkan kalamullah serta
mengamalkannya, maka Allah ta’ala akan menganugerahinya dengan lima perkara, yaitu:
1. Mendapatkan rejeki yang halal
2. Selamat dari siksa kubur
3. Diberikan catatan amalnya dengan tangan kanan
4. Dapat berjalan di atas shirath seperti kecepatan kilat yang menyambar
5. Dikumpulkan dengan para Nabi dan kemudian Allah membangun istana dengan 40 pintu untuknya yang
terbuat dari yakut merah.” (ZUBDATUL WA’IDZIN)

Diriwayatkan dari Ibnu abbas radhiyallah anhuma, sesungguhnya beliau shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Ulama’ itu mempunyai derajat di atas derajat kaum mukmin selisih 700 derajat. Adapun derajat diantara
derajat yang lain membutuhkan waktu 500 tahun perjalanan.”
Ada Ulama’ berpendapat bahwa ilmu itu lebih baik daripada amal. Hal tersebut didasarkan pada lima perkara,
1. Ilmu tanpa amal masih ada harapan ketemu tujuan, namun amal tanpa ilmu sampai kapanpun tak akan sampai
pada tujuan.
2. Ilmu tanpa amal masih bisa bermanfaat, tetapi amal tanpa ilmu tak akan bisa bermanfaat.
3. Amal itu monoton, sedangkan ilmu itu bisa memancarkan sinar seperti halnya lampu.
4. Ilmu adalah maqam persinggahan para nabi.
Seperti sabda rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Ulama’-ulama’nya umatku (umat islam) derajatnya sama
dengan para nabinya bani israel.”
5. Ilmu adalah sifatnya Allah, sedangkan amal adalah sifatnya hamba. Sifat Allah itu lebih mulia daripada
sifatnya hamba. (TAFSIRUT TAYSIR)

Diriwayatkan dari Ibnu abbas radhiyallah anhuma, dia berkata, “Nabi Sulaiman alaihi salam diperintahkan memilih
diantara ilmu dan kerajaan, kemudian beliau memilih ilmu. Di kemudian hari ia mendapatkan ilmu dan juga kerajaan.”
Seorang ahli hikmah berkata, “Ilmu itu terdiri dari tiga huruf yaitu ‘ain, lam dan juga mim. Adapun huruf ‘ain tercetak
dari lafadz ‘illiyin (Luhur), dan lam tercetak dari lafadz Luthf (belas asih), sedangkan mim tercetak dari lafadz Mulk
(kerajaan).
Maka dengan ‘ain (‘Illiyin) orang yang berilmu akan mendapatkan keluhuran. Dan lam (Luthf) akan menjadikannya orang
yang bersifat belas asih. Dan mim (Mulk) akan menjadikan dia sebagai raja dari para makhluk.”
Seorang ulama berkata, “Sesuatu yang menunjukkan pada keutamaan ilmu adalah firman Allah ta’ala kepada Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam,
“Dan ucapkanlah hai Muhammad, wahai Tuhanku tambahkanlah pengetahuan kepadaku.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah ta’ala memberikan berbagai macam pengetahuan kepada
Rasulullah, dan Allah tidak memerintah Rasulullah kecuali meminta pada tambahnya pengetahuan. (MAJALISUL ABROR)

Anda mungkin juga menyukai