Yth.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi
c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam
se-Indonesia
Agar Kanwil Kementerian Agama Provinsi mempedomani Petunjuk Teknis ini dalam
pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja Guru PNS Madrasah.
a.n.Direktur Jenderal,
Direktur Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah
Suyitno
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 7 291 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 6243 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA
MADRASAH
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di d akarta
Pada tanggal 18 De sember 2019
TTD
KA MA RU DDI N AM I N
5
LAM PI RAN
KEPUTUSAN D I RE KTU R JEN D ERAL PEND I D I KAN I SLAM
NO M O R 7201 TAH U N 2 0 19
TENTAN G
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6243 TAHUN 2018 TENTANG
PETUNJUK TEKN IS PELAKSANAAN PEM BAYARAN
TU NJAN GAN KI N ERJA GURU PEGAWAI NEGERI SI PI L
PADA MAD RASAH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Presides Nomor 130 Tahun 2018 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lirigkungan Kementerian Agama, Pasal 9
Ayat ( 1) diatur bahwa Pegawai di Linglcungan Kementerian Agamci yang
diarigkat sebagai pejQbat fungsioticil dun mendapatkan Wnjnngon Profesi
moka Wnjangan fftne a dibagarkan sebesar sefisih antara Tunyangan
Kinerja pada kelas jabotonnyn dengan Tunjatigan Profesi pada
Jeiijangnyâ’. Ketentuan tersebut lebih lanjut diatur dalam Peraturan
Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2019 tentang Pemberian Tunjangan
Kinerja Pegawai pada Kementerian Agama.
Berkenaan dengan ketentuan tersebut di atas, agar pembayaran
Tunjangan Kinerja Guru Pegawai Negereri Sipil pada madrasah dapat
dilaksanakan secara tertib dan akuntabel, maka pembayaran Tunjangan
Kinerja dilaksanakan sesuai mekanisme yang tercantum dalam Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja Guru Pegawai Negeri
Sipil Pada Madrasah.
6
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:
1. penghitungan Tunjangan Kinerja Guru;
2. beban kerja, kehadiran, dan capaian kinc.ja Guru;
3. tata cara pembayaran Tunjangan Kinerja Guru;
4. pengendalian, pengawasan, dan pelaporan dan evaluasi.
D. Pengextiazs
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, merribimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Kepala Madrasah adalah Guru Pegawa-' Negeri Sipil yang diberi tugas
untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi
Raudhatul Athfal (RA), Madrasah lbtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK].
3. Pengawas Madrasah adalah Guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
dalam jabatan fungsional pengawas satuan pendidikan yang
bertugas, bertanggungjawab, dan wewenangnya melakukan
pengawasari akademik dan manajerial pada madrasah.
4. Pegawai Negeri Sipil, selanjutnya disingkat PNS, adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
5 Calon Pegawai Negeri Sipil, selanjutnya disingkat CPNS, adalah
warga negara Indonesla yang telah lulus tes seleksi penerimaan calon
pegawai negeri sipil, tetapi belum melakukan kewajiban untuk
memenuhi syarat sebagai PNS.
6. PNS dipekerjakan adalah PNS daerah atau PNS instansi lain yang
dipekerjakan di lingkungan Kementerian Agama yang diangkat dalam
suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada
satuan organisasi dt Kementerian Agama.
7. Madrasah adalah madrasah formal dalam binaan Menteri Agama
yang menyelenggarakan pendidikan umum dari kejuruan dengari
kekhasan agama Islam yang mencakup iiaudhatul Athfal, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah
Aliyah Kejuruan.
8. Tunjangan Profesi Guru adalah tunjangan yang diberikan kepada
guru yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas
profesionalitasnya.
9. Tunjangan Kinerja adalah tunlangan yang diberikan kepada pegawai
di lingkungan Kementerian Agama yang pelaksanaannya sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2018 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama.
10. Satuan Kerja, selanjutnya disingkat S•tLer, adalah unit organisasi
yang melaksanakan kegiatan- Kementerian Agama yang memiliki
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.
11. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil pada
Kementerian Agama.
12 Kelas Jabatan adalah klasifikasi jabatan dalam suatu organisasi yang
didasarkan hasil evaluasi jabatan strukturalmdan fungsional dalam
suatu unit organisasi pada Kementerian Agama yang digunakan
sebagai dasar pemberian Tunjangan Kinerja.
13. Capaian Kinerja adalah hasil kerja yang 5icapai oleh setiap Pegawai
berdasarkan laporan kinerja setiap bulan.
14. Prestasi Kerja Pegawai adalah hasil kerja Pegawai di unit organisasi
pada Kementerian Agama sesuai sasaran kerja pegawai dan prilaku
kerja.
15. Jam Kerja adalah waktu yang telah ditentukan bagi Pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
8
A. Prinsip Dasar
Prinsip dasar pemberian Tunjangan Kinerja Guru PNS atau calon
PNS pada Madrasah adalah sebagai berikut.
1. Tunjangan Kinerja diberikan setiap bulan kepada guru madrasah yang
berstatus PNS atau calon PNS.
2. Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:
a. guru yang tidak memiliki jabatan fungsional;
b. guru yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam
bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pension;
guru yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
d. guru yang dikenakan hukuman disiplin Pemberhentian Dengan
Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri (PDHTAPS), Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat (PTDH), atau dalam proses keberatan atas
kedua htikuman disiplin tersebut ke Badan Pertimbangan
Kepegawaian.
e. guru yang sedang menjalani hukuman penjara berdasarkan
putusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap;
atau ditahan aparat hukum karena dugaan tindak pidana;
3. Tunjangan Kinerja Ouru Madrasah dihitung berdasarkan:
a. kehadiran kerja; dan
b. capaian kinerja bulanan.
4. Pengurangan Tunjangan Kinerja diberlakukan kepada:
a. guru yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah;
b. guru yang terlambat masuk kerja tanpa alasan yang sah;
c. guru yang pulang sebelum waktunya ranpa alasan yang sah;
d. guru yang tidak berada di tempat kerja (antara waktu masuk keria
dan waktu pulang kerja) tanpa penugasan atau izin tertulis dari
atasan langsung;
e. guru yang tidak melakukan rekam kehadiran elektronik masuk
kerja dan/ atau pulang kerja tanpa alasan yang sah;
9
15. 3 Rp2.216.000,00
16. 2 Rp2.089.000,00
17. 1 Rpl .968.000,00
Keterangan:
STK = Selisih Tunjangan Kinerja
TK = Tunjangan Kinerja
TPG = Tunjangan Profesi Guru
g. Dalam hal Tunjangan Profesi yang ditc tea sebagairriana dimaksud
pada huruf (f) lebih besar daripada Tunjangan Kinerja pada Kelas
Jabatannya, maka yang dibayarkan adalah Tunjangan Profesi pada
jenjangnya.
Misalnoa: Seorana auru PNS pump mendapotkan Tun/ansnn Profesi
memiliki aofonaan ruona III/ b denpnn masa kerla aolonaaii ruona
adofah 2 4 tahun, maka besaran Ttiniononn Kinerja puru sebesar
Rp3.S 19.000,OO sedanakan besnrnn Turiianaan f'rofesi guru tersebut
adaloh Rpm.340.300,OO. Karena TltU loUaan Pro(eSi lebih benar dari
Funinnqan Kineria mo/ca tidak diberika n selisih Wnianaan Kinerja.
h. Tunjangan Kinerja bagi guru yang merriiiiki beban kerja kurang dari
24 (dna puluh empat) jam tatap muka (termasuk tugas tambahan
yang diekuivalensikan dengan jam tatap muka) dibayarkan sebesar
proporsi dari jumlah beban .‹erja yang dimilikinya dengan faktor
pembagi 24 {dna puluh empat) jam tatap muka dikalikan dengan
jumlah Tunjangan Kinerja pada Kelas Jabatannya.
ñfisa/uUa: Seorang auru calon PNS ynrtq belum bersertiñk:at pendidik
dari memiliki aoloiiaan ruang IH/ a denaan mama k:erla pofonpon ruana
ndnfoh 0 tohun, dun bebas keria 1 6 (etiani belas} ram tntap muka per
pekan, maka perhitungan besciran Tuclanaan Kinerlanya adalah:
Kelas labatan guru tersebut adalah grade 8 fdelapan) dengan besaran
Tunjangan Kinerja sebesar Rp3.319.000,00.
TK —— 80% 3.319.000
TK —— 1.770.133
Jadi Tunjangan Kineria guru tersebut adalah Rpl.770.133.00.
Tunjangan Kinerja Guru calon PNS yang mendapatkan Tunjangan
Profesi, dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari selisih
antara Tunjangan Kinerja Kelas Jabatannya dengan Tunjangan
Profesi pada jenjangriya.
Misalntfo: Seorang puru calon PNS ifnnp bensertihk:at pendidik dan
menerima Tunjangan f'rofesi puru memiliki aofononn mana III/ a
denpnn mnso kerla pofonpon runny adnfnh 0 tahun. Besaran
Tttri/angan Kinerja cad a Kelas Jabntannt/n adofnh Rp3.219.000,OO
sedangkan besaran Wn/anpon Profesint/a ndafah Rpm!.5T9.400,OO.
Penphitunpnn selisih tu<l8Uaan- kinerjnnua ndofoh:
STK - 80% x (TK - TPG )
—— 80% (3.3J 9.000 — 2.5T9.400)
-- 80% x T39.600
- 591.680
Sehinaan selisih Wnlanaon Kinerja guru tersebut adnfnh
RaS91.080,OO.
MisalnUa seorang guru PNS Oofonpnn fl/d mosa Serra J 6 tahun dam
sudah bernertiEk:at pendidiJc, maka Tunianaan Kinerlauya sebesar
Raj.493.000, OO sedanclkan Tunjangan Pro(esinua sebesar
Rp2.889.800, OO. Karena Jninnpon Profesi lebih besor dari
Wnlnnaan Kineria m.aka tidak diberikan Selisih Wnjnnpon ffineria.
14. Bagi guru yang mendapatkan nilai prestasi kerja pada tahun berjalan
di bawah nilai baik, dikenakan pengurangan Tunjangan Kinerja
sebagai berikut.
a. Guru yang mendapatkan r.ilai prestasi kerja pada tahun berjalan
dengan nilai cukup, pada tahun berikutnya kepada guru tersebut
diberikan pengurangan Tunjangan Kinerjanya sebesar 25% (dna
puluh lima per seratus) dari Tunjangan Kinerja yang diterimanya;
b. Guru yang mendapatkan nilai prestasi kerja pada tahun
berjalan dengan nilai kurang, pada tahun berikutnya kepada
guru tersebut diberikan pengurangan Tunjangan Kinerjanya
sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari Tunjangan Kinerja
yang diterimanya; dan
c. Guru yang mendapatkan nilai prestasi kerja pada tahun
berjalan dengan nilai buruk, pada tahun berikutnya kepada
guru tersebut diberikan pengurangan Tunjangan Kinerjanya
sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari Tunjangan
Kinerja yang diterimanya.
Kepala Madrasah 24
2. Wakil Kepala Madrasah
Koordinator Bidang pada MI
4. 12
Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi,
program keahlian
Pembina Asrama
7. Pembimbing khusus pada madrasah yang Maksimal 6
menyelenggarakan pendidikan inklusi
8. Koordinator Program PKB/ PKG
9. Pembina ekstrakurikuler, OSIS, UKS, dan Maksimal 6
Pramuka
10. Wali kelas di satminkal Makaima1 6
10. Pada saat libur dalam Kalender Pendidikan, Tunjangan Kinerja guru
dikenakan pengurangan sebesar 0% (* 1 per seratus).
11. Libiir pada Kalender Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka
(10) didasarkan pada Kalender Pendidikan Madrasah yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
A. Alokasi Anggaran
Anggarari pembayaran Tctnjangan Kinerja guru PNS pada
Madrasah dialokaslkan pada DIPA b“atuan Kerja Pengelola Keuangan pada
Program Pendidikan Islam (MTsN atau MAN/MAKN atau Kankemenag
Kabupaten/ Kota atau Kanwil Kementerian Agama Provinsi) dengan
mempertimbangkan efektifitas penyalurannyo..
BAB V
PENGENDALIAN, PENGAWAHAN, DAN PELAPORAN DAN EVALUASI
Pengendalian
Pengendalian pembayaran Tunjangan Kinerja guru PNS pada
Madrasah dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Sosialisai pembayaran Tunjangan Kinerja guru oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam .‹epada Kanwil Kementerian Agama
Provinsi, selanjutnya Kanwil Kementerian Agama Provinsi
mensosialisasikan kepada Satker di wilayahnya sesuai dengan
kewenangannya.
2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan o1c1 anit organisasi Kementerian
Agama sesuai kewenangannya.
3. Penyelesaian atas permasalahan yang terjadi dalam proses
pembayaran Tunjangan Kinerja guru PNS pada Madrasah.
4. Pendataan yang lebih akurat terhadap guru yang berhak menerima
pembayaran Tunjangan Kinerja guru beserta besarannya.
5. Madrasah Negeri, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota
berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi untuk
membuat perencanaan anggaran yang cermat agar semua guru yang
telah memenuhi syarat dapat menerima pembayaran Tunjangan
Kinerja guru.
B Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh aparat fungsional internal dan
eksternal sesuai pengan peraturan perundang-undangan. Pengawasari
terhadap pembayaran Tunjangan Kinerja guru pada Madrasah
dimaksudkan untuk memastikan bahwa pembayaran pembayaran
tersebut terlaksana sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku.
Pengawasn tersebut meliputi aspe.‹ ( 1) penghitungan (2) pembayaran, (3)
pelaporan, dan (4) pertanggungjawaban pembayaran Tunjangan Kinerja
guru PNS pada Madrasah.
Sanksi akan diberikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
kepada pihak yang melakukan pelanggaran berupa teguran tertulis apabila
ditemukan indikasi melakukan penyimpangan. Jika teguran
29
D. Sanksi
1. Guru wajib mengembalikan Tunjangan Kinerja yang pernah diterima
apabila data penerima tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Bagi Satker yang membayarkan tidak sesuai dengan ketentuan, akan
diberi sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
E. Layanan Informasi
Konsultasi dan pengaduan terkait pembayaran Tunjangan Kinerja
guru PNS pada Madrasah dapat 5isampaikan ke Direktorat Guru dan
Tenaga Kependidikan Madrasah, G*dung Kementerian Agama RI Lantai 8,
30
PENUTUP
Di tetapk as di I akarta
Pada tan ggal i s Des em ber 2019
D I R E KTU R 6 E N D ERAL
TTD
KA MARU D D I N AM I N