Anda di halaman 1dari 2

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar, atau malam kemuliaan, merupakan salah satu malam yang paling istimewa
dalam agama Islam. Secara harfiah, Lailatul Qadar berarti "malam kekuatan" atau "malam
ketetapan". Malam ini terjadi pada bulan Ramadan, di antara tanggal 21 hingga 29, namun
tanggal pastinya tidak diketahui banyak orang. Masih misterius.
Lailatul Qadar diyakini sebagai malam di mana Allah menetapkan turunnya Al-Quran,
menurunkan berbagai keberkahan, ampunan, dan rahmat. Pada malam ini, para malaikat
juga turun ke bumi membawa pesan-pesan ilahi. Keistimewaan malam ini membuat umat
Islam berlomba-lomba dalam ibadah dan memohon ampunan serta keberkahan kepada
Allah.
Dengan keberkahan dan ampunan yang besar yang terkait dengan malam ini, para muslim
dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan melakukan amal saleh. Meskipun
tanggal pasti Lailatul Qadar tidak diketahui, namun berdoa dan beribadah di malam-malam
terakhir bulan Ramadan merupakan suatu kebiasaan yang dianjurkan dalam Islam.
Dalam Al-Quran, penamaan Lailatul Qadar ini secara khusus disebutkan dalam Surah Al-
Qadr. Malam ini juga disebut dalam Surah ad-Dukhan ayat 3 sebagai Lailatul Mubarakah.
Ayat-ayat tersebut memberikan penghargaan khusus kepada malam tersebut sebagai malam
yang penuh kemuliaan dan keberkahan.
Selain itu, dalam beberapa hadis, seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari
sahabat Abu Hurairah, penamaan Lailatul Qadar juga disebutkan. Dalam hadis tersebut
disebutkan bahwa "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan orang yang
beribadah di malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala juga akan diampuni
dosa-dosanya.”
Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Istilah "seribu
bulan" di sini mengacu pada keutamaan dan kemuliaan malam tersebut yang melebihi
ribuan bulan. Penekanan ini ditemukan dalam Surah Al-Qadr, di mana disebutkan bahwa
malam itu lebih baik dari seribu bulan. Penafsiran atas makna "seribu bulan" ini beragam di
antara para ulama.
Lebih Baik dari Seribu Bulan
Beberapa mufassir menyatakan bahwa kualitas amal yang dilakukan pada malam itu lebih
baik daripada amal yang dilakukan selama seribu bulan. Mereka menafsirkan bahwa malam
tersebut memiliki keistimewaan yang begitu besar sehingga nilai amal yang dilakukan di
malam itu lebih tinggi daripada amal-amal lainnya yang dilakukan dalam seribu bulan. Di sisi
lain, ada juga penafsiran yang mengartikan bahwa kemuliaan malam tersebut setara dengan
seribu bulan.
Keutamaan lain dari Lailatul Qadar adalah turunnya para Malaikat ke bumi. Para Malaikat
turun dengan membawa berkah dan rahmat, mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan oleh
manusia hingga waktu subuh. Dalam hal ini, malam tersebut dianggap sebagai waktu yang
sangat utama, di mana berbagai amalan baik seperti membaca Al-Quran, berzikir, dan
amalan-amalan lainnya diberkahi oleh Allah.
Selain itu, Lailatul Qadar juga dianggap sebagai malam yang mendatangkan kedamaian dan
keselamatan. Para ulama seperti Mujahid mengatakan bahwa pada malam itu, kehadiran
para setan menjadi lemah, sehingga orang yang beriman tidak terpengaruh untuk
melakukan keburukan dan kejahatan. Malam tersebut menjadi suatu periode di mana
kebaikan lebih mudah dicapai dan dijaga, karena gangguan setan yang berkurang.
Waktu Lailatul Qadar
Dalam kitab Lailatul Qadr fi Dhauil Kitab was-Sunnah disebutkan bahwa ada hikmah yang
terkandung di balik ketidakpastian tanggal pasti Lailatul Qadar. Hal ini bertujuan untuk
memelihara semangat dan motivasi orang-orang beriman untuk secara konsisten
melaksanakan ibadah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan hingga akhir. Jika tanggal
Lailatul Qadar diketahui secara pasti, mungkin orang-orang hanya akan bersemangat pada
tanggal tersebut, dan mengabaikan ibadah di malam-malam lainnya.
Apalagi saat ini, dengan adanya perbedaan kriteria dan metode dalam menentukan awal
bulan baru Islam, seperti hilal atau rukyat, konsep ganjil dan genap menjadi kurang relevan
sebagai penentu malam-malam yang istimewa. Dengan demikian, setiap malam di bulan
Ramadhan menjadi potensial untuk menjadi Lailatul Qadar.
Dengan ketidakpastian ini, orang-orang diajak untuk terus memperbanyak ibadah dan
memperdalam hubungan spiritual mereka sepanjang bulan Ramadan, tanpa terpaku pada
satu tanggal tertentu. Hal ini memicu semangat untuk terus berusaha mengejar Lailatul
Qadar setiap malamnya, sehingga meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri
kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai