Anda di halaman 1dari 6

Menggali Khazanah di Malam Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu
wassalamu ala asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wassohbihi ajma’in ama ba’du
Alhamdulillah jemaat yang dimuliakan oleh Allah SWT tanpa terasa sudah

separuh perjalanan kita tempuh di Bulan yang penuh berkah dan hikmah ini, yaitu

Bulan Ramadhan. Dengan kesabaran dan sekuat tenaga kita lalui, beribu-ribu amal

kebaikan menuju hari yang Fitri nantinya. Semoga puasa dan ibadah kita semua di

bulan yang penuh ampunan ini diterima oleh Allah SWT, Amin.

Bagi umat muslim, pasti sudah tidak asing lagi dengan Malam Nuzulul Qur’an

dan Malam Lailatul Qadar. secara harfiah Nuzulul Qur’an mempunyai arti turunnya

Al Qur'an yang merujuk kepada peristiwa penting yaitu turunnya wahyu Allah

pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi Wasallam

Seperti yang telah kita ketahui selama ini bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang paling agung bila dibandingkan

dengan mukjizat yang lain yang dimiliki oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad

SAW. Al-Qur’an sebagai undang-undang umat islam yang dapat mengontrol dan

menjadi pedoman terhadap segala sesuatunya. Yang di dalamnya tertera apa -apa

yang diperbolehkan dan apa -apa yang tidak diperbolehkan, apa -apa yang

dihalalkan dan diharamkan, semua dikupas tuntas melalui kitab suci Al-Qur’an. Yang
sampai saat ini bahkan sampai hari kiamat nanti, kitab suci umat islam ini masih

terjaga keasliannya dan mustahil jika ada satu orangpun yang merubah/memalsukan

ayat-ayat Al-Qur’an apalagi menyaingi keindahan kalam-kalam Al-Qur’an.

Dalam surat (Al Qadr : 1-5)

Bismillahirrahmanirrahim

1. Inna anzalna Hufilailatil qodr.

2. wamaa ad-ro kama-lailatul qodr

3. lailatul qod-ri khoirum min-al fi-syaH (r)

4. tanaz-zalul malaa ikatu warruhu fii-Habi idz-ni robbiHim minkulli am (r)

5. sala-mun Hiya hatta mat (tho) la-'il fajr

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih Lagi maha Penyayang.

1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian

2. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

4. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin

Tuhannya untuk mengatur segala urusan

5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

yang sering kita kaji disebutkan bahwa Allah menurunkan Al Qur’an pada Lailatul

Qadar. Terlihat dalam surat pendek ini , dari awal sampai akhir hanya melukiskan

malam yang agung dengan segala keistimewaannya, dan setidaknya ada

keutamaan-keutamaan yang kita dapat dari gambaran surat tersebut. Dalam ayat

yang lain disebutkan “Malam ini adalah malam yang diberkahi” ;

‫انإ هانلزنأ يف ةليل ةكرابم‬


innaa anzalnaahu fii laylatin mubaarakatin innaa kunnaa mundziriina
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi” (QS. Ad

Dukhon: 3).
Malam yang diberkahi yang dimaksud di sini adalah Lailatul Qadar yang

terdapat di bulan Ramadhan, karena Al Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadhan

seperti disebut dalam ayat ;

‫رهش ناضمر يذلا لزنأ هيف نآرقلا‬


syahru ramadaana alladzii unzila fiihi alqur-aanu hudan lilnnaasi wabayyinaatin
mina alhudaa waalfurqaani

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya

diturunkan (permulaan) Al Quran ” (QS. Al Baqarah: 185).

Terdapat banyak pendapat tentang malam Lailatul Qadar diantaranya

menurut seorang mufassir kontemporer Dr. Wahbah Al Zuhaily menyebutkan

sebuah malam yang menyimpan kedamaian, ketenangan dan berkah yang tiada

bandingannya , suatu kedamaian yang ditandai dengan turunya segala kebaikan


dan keberkahan, turunnya malaikat silih berganti sambil mengantarkan rahmat Allah

SWT. Demikian suasana itu mengalir seperti air bah, hingga menjelang fajar. Pada

waktu itu, malam menjadi seperti mekanisme Ilahiyah yang berbeda dengan malam-

malam lainnya.

Dari difinisi Lailatul Qadar atau dikenal dengan malam yang lebih baik dari

seribu bulan ini, ada beberapa hal yang cukup penting untuk digaris bawahi, yaitu

jika pada malam itu seseorang melakukan amal baik maka nilai perbuatan itu lebih

besar dibandingkan dengan seribu bulan perbuatan serupa di malam-malam lainnya.

Hal ini selaras dengan riwayat yang dikisahkan oleh Imam Ibnu Abi Hatim dan Al

Wahidy, bahwa suatu hari Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa diantara

seorang Bani Israil yang berjuang merangkul senjata dijalan Allah SWT selama

seribu bulan. Pada waktu itu, para sahabat terkagum-kagum atas kepribadian

mujahid yang dicerutakan oleh Rasulullah SAW itu, sejak itulah Allah SWT

menurunkan surat Al Qadr ini, yang menerangkan bahawa beribadah di malam

Lailatul Qadar masih lebih utama dari seribu bulan berjihad dijalan Allah SWT.

Subhanallah, sungguh besar keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-

hamba-Nya.

Dalam sejarah islam, pada abad ke 14 silam, tepatnya di malam Lailatul

Qadar tanggal 17 Ramadhan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang saat itu tengah berusia 40

tahun di suatu tempat bernama Gua Hira. Dengan diturunkannya kitab suci Al-

Qur’an, diharapkan mampu merubah paradigma peradaban ummat manusia dari

kesesatan menuju kebenaran dan kebahagiaan dunia maupun akhirat.


Sebagian umat muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa

tersebut(Nuzulul Qur’an) secara khusus. Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan,

biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus yang bertemakan Nuzulul

Qur'an. meski Peringatan malam Nuzulul Qur’an oleh sebagian besar masyarakat

masih mengundang beberapa persepsi yang berbeda-beda. Ada yang meyakini

bahwa tanggal 17 Ramadhan merupakan tanggal Nuzulul Qur’an, dan ada pula yang

mengatakan tanggal 21 Ramadhan.

Malam Nuzulul Qur'an mempunyai keutamaan keutamaan yang bisa kita

rasakan saat di bulan Ramadhan adalah ketika Al-Qur’an tutun secara berangsur-

angsur selama 22 tahun yang kemudian menjadi rangkaian sempurna yang sangat

cermat dan penuh makna, indah, dan fasih bahasanya. Terjalin antara satu ayat

dengan ayat lainnya untaian mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, hal

ini semakin menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar kalam ilahi. Sungguh sangat

disayangkan bila kita melewatkan malam baik ini yang terjadi hanya sekali setiap

tahunnya.

Sebagai hamba-Nya yang penuh kekurangan dan kelemahan Tiada kata

yang mampu mewakili rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala yang

telah menurunkan undang-undang kehidupan ummat manusia untuk menuju

kebahagiaan dunia dan akhirat. Bayangkan jika tidak ada suatu aturan dalam Al-

Qur’an? Apa jadinya manusia di muka bumi ini? mereka akan bertindak semena-

mena dan seenaknya sendiri. Astaghfirullahal’adzim. Semoga Allah Swt menjadikan


kita seseorang yang terus berada di jalan-Nya dan mampu bersyukur tiada habisnya

atas ciptaan-Nya. Semoga Allah Swt melindungi kita semua.

Oleh ; Moh. Afifur Rahman Asal Pagendingan Galis Pamekasan

Anda mungkin juga menyukai