Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum wr wb

Hamdan Wa syukron lillah, Wa shollatu wa sallamu ‘ala Muhammad Rosulillah, wa’ala alihi
washohbihi wamawwala

Yang terhormat bapak/ibu pembimbing kelas, dan juga teman temanku yang kusayangi dan
kubanggakan

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan judul “Kemuliaan Malam Lailatul Qadr,
malam yang lebih baik dari seribuu bulan”

Teman teman…..
Malam Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut,
takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir
tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.
Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut,
yaitu:
1. Waktu turunnya Alquran pertama kali
Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya Al-
Qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an:
Innaa andzalnaahu fii lailatil qodr
Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-
Qadr: 1).
2. Lebih baik dari seribu bulan
Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan
seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
Dari hadist tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita
dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik
dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya
3. Keselamatan yang selalu menyertai
Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai. Seperti halnya yang
tertuang dalam Surat Al-Qadr:
Salamun hiya hatta mathlangil fajr
Artinya: “Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).
Menyambut lailatul qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:
Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT,
tadarusan membaca Alquran. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist Aisyah Ra menyebut bahwa,
“Rasulullah SAW melakukan itikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadhan sampai beliau
meninggal dunia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengerjakan Itikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunah yang
dapat mendatangkan pahala. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa mengerjakan salat (sunah di malam hari) bulan Ramadhan karena iman dan
mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Memperbanyak dzikir
dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak istighfar dan selawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah
diamalkan di sela-sela kesibukan. Selawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca
artinya dan juga meresapinya saat setiap mengamalkannya.
Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan kemuliaan dari malam 1000 bulan ini

Cukup sekian kultum dari saya bila ada kekurangan saat menyampaikan kultum mohon
dimaafkan sebesar2nya

Astaghfirullahal’adzim
Wassaalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai