Anda di halaman 1dari 2

KEISTIMEWAAN MALAM QADAR

Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, pembina Boarding School
SMK N 1 SUMBAR, ustadz dan ustadzah, dan teman-teman dan adik-adik yang saya
banggakan yang insyaallah dirahmati olrh Allah swt.

Mengawali pertemuan kita melalui mimbar ini , pertama-tama, marilah kita


ucapkan puji syukur terhadap kehadiran Allah, karena atas rahmat, taufiq dan
petunjuk-Nya, kita dapat berkumpul dalam tempat yang baik ini tanpa ada suatu
halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad saw. sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan
yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju
ke neraka.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan.


Malam qadar (lailatul qadar) merupakan malam kemulian yang teristimewa.
Tidak ada suatu malam yang mendapat kehormatan begitu tingginya, selain lailatul
qadar. Di dalam Al-Qur’an terdapat satu surat yang secara khusus yang menceritakan
tentang malam lailatul qadar. Surat itu turun sewaktu Nabi masih di Mekkah, pada
tahun-tahun permulaan dari ke Nabian.
Allah swt. Berfirman dalam surat Al-Qadar ayat 1-5, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan dia (Al-Qur’an) pada malam kemulian. Dan
tahukah kamu apakah malam kemulian itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
(QS. Al-Qadar: 1-5).
Sungguh keistimewaan terbesar telah diberikan oleh Allah kepada umat Nabi
Muhammad saw. di dalam bulan Ramadhan yaitu malam kemulian (lailatul qadar)
yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
Surat Al-Qadar yang terdiri dari 5 ayat itu menyebutkan, pentingnya malam
yang semalam itu. Suatu peristiwa besar sudah terjadi, turunya kitab suci Al-Qur’an
dari Tuhan kepada Nabi Muhammad. Untuk mengakhiri zaman kegelapan yang
menyelubungi seluruh masyarakat manusia, untuk dibawa ke zaman terang benderang
dengan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran yang maha tinggi dari Tuhan. Pemindahan
zaman yang penting ini di tandai Tuhan dengan lailatul qadar, malam maha kuat yang
merobek dan mengoyak-ngoyak segala kegelapan. Dengan segala upacara kebesaran,
turunya Al-Qur’an pada malam itu dihantarkan suatu barisan demonstran besar dari
seluruh malaikat yang suci-suci dibawah pimpinan malaikat Jibril.
Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah saw.
bersabda: “Ketika terjadi malam lailatul qadar, maka turunlah malaikat Jibril dengan
rombongan malaikat. Mereka membacakan shalawat dan salam pada setiap hamba
yang berdiri atau duduk yang sedang zikir kepada Allah swt.”
Abu Hurairah r.a. berkata: “Malaikat-malaikat turun ke bumi pada malam
lailatul qadar lebih banyak daripada bilangan batu kerikil.” Dibukalah pintu-pintu
langit untuk turunya malaikat itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat
bahwa cahaya memancar ke genap penjuru menyibak dan mengusir segala gulita,
kondisinya menjadi demikian sakral dan agung, alam malakut menjadi terbuka.
Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan.
Demikianlah ceramah singkat yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan
yang mulia ini, semoga Allah senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya kepada kita semua, amin. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan
mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma’in, was
salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai