Anda di halaman 1dari 2

Alquran Membuat Manusia Jadi Mulia Qur’anul Karim.

Qur’anul Karim. Kemuliaan itu juga diperoleh Lalu bagaimana dengan kita umat Nabi
karena akhlak dan perilaku beliau merupakan Muhammad SAW?
Tahap turunnya Al qur’an:
cerminan dari Al-Qur’an. Hisyam bin Amir Kita akan mendapatkan kemuliaan dan status
Pertama, Allah SWT menurunkan Al-Quran pernah bertanya kepada Sayyidah Aisyah RA “termasuk manusia terbaik” jika kita
keseluruhan (jumlatan wahidah) dari Lauh Al- mengenai akhlak Rasulullah SAW. Beliau RA mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya
Mahfuz ke Baitul Izzah (langit dunia) di malam menjawab: “Akhlak Nabi SAW adalah Al-Qur’an” kepada orang lain. Sebagaimana Rasulullah SAW
(HR Muslim).
Lailatulqadar. bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang
Jawaban Sayyidah Aisyah RA ini singkat, namun mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”
Kedua, Al-Quran diturunkan secara berangsur-
sangat padat dan sarat makna. Aisyah RA (HR. Bukhari).
angsur (najman najman) dari langit dunia mendeskripsikan Rasulullah SAW dengan satu Al-Qur’an menjadi sebab makhluk Allah SWT
kepada Rasulullah SAW sesuai kebutuhan beliau. sifat yang dapat mewakili seluruh sifat yang mendapatkan level kemuliaan tertinggi di sisi-
Ayat Al-Quran yang pertama kali turun kepada dimiliki oleh beliau. Sifat-sifat beliau yang Nya. Tatkala kita menancapkan Al-Qur’an di
Nabi Muhammad SAW adalah surah Al-Alaq ayat lainnya bersumber dari satu sifat ini dan sanubari, menyematkannya di dada,
1-5 pada 17 Ramadan sebelum hijriah/16 bermuara pada Al-Qur’an. memilikinya di relung jiwa, bersahabat dan
Agustus 610 M Memang tepat, akhlak Nabi Muhammad SAW bercengkerama dengannya di sepanjang waktu,
Semua yang berhubungan dan berkaitan dengan adalah Al-Qur’an. Dengan akhlak dan ruh yang dan mengimplementasikannya dalam perilaku,
menyatu dengan Al-Qur’an, cahaya kemuliaan maka niscaya puncak kemuliaan akan berhasil
Alquran pasti menjadi mulia dan dimuliakan
beliau SAW semakin terang benderang. Ini kita peroleh.
oleh Allah SWT. menjadi salah satu penegas bahwa Al-Qur’an “Jikalau anda mendapati debu di mushaf anda,
Lailatul qadar mendapat kemuliaan sebagai adalah petunjuk bagi manusia ke jalan yang
artinya debu di hati anda jauh lebih parah.” Saat
malam yang lebih baik daripada seribu bulan paling lurus. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
“...Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) jiwa dan hati manusia jauh dari Al-Qur’an dan
karena malam tersebut adalah malam
diturunkannya Al-Qur’an dari lauhul mahfudz ke yang paling lurus...” (Al-Israa’: 9). enggan menjamahnya, hanya kekeringanlah
langit dunia. yang akan dirasakannya. Kertas putih pun
Ramadan merupakan bulan Iqra’, bulan literasi.
Bulan yang menumbuhkan semangat membaca. seakan dipenuhi tinta hitam yang mengotorinya.
Malaikat Jibril AS mendapatkan kemuliaan
dengan gelar ruhul qudus, ruhul amin, dan ruhul Sebab, kata Iqra’ mengubah wajah peradaban Di saat itulah, Allah SWT akan mencabut
haq dari Allah SWT karena ia mengemban tugas dunia. Hegemoni peradaban Romawi dan Persia kemuliaan darinya.
mulia, yaitu menyampaikan Al-Qur’an kepada hancur dan berhasil digantikan oleh peradaban
Bagaimana berinteraksi dengan Al Qur’an?
Nabi Muhammad SAW. Islam. Spirit Al-Qur’an inilah yang
melatarbelakangi kejayaan peradaban Islam Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya
Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat mulia. hingga mencapai masa keemasannya. Iqra’.
Kemuliaan itu tidak hanya karena beliau sebagai kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang
Bacalah apa saja, tapi harus bismi rabbika.
nabi dan utusan Allah saja, namun juga karena tidak diacuhkan“ (QS. Al-Furqon: 30)
Dengan nama Tuhanmu. Niscaya kesuksesan
beliau datang dengan dan kemuliaan akan menyertaimu. Apa yang dimaksud dengan ‘Al Mahjuro” (Ibnu
membawa Kalamullah yang mulia, yaitu Al-
Katsir)
o Tidak mempelajari 4. Mentadabburi  memikirkan secara
o Tidak menghafalkannya mendalam kesudahan sesuatu urusan dan
o Tidak mengimaninya akibat-akibat yang ditimbulkannya
o Tidak mentadabburinya 5. Belajar, Mengajarkan & Mendakwahkan
o Tidak menjalankan perintahnya 6. Mengamalkan dalam Kehidupan
o Berpaling menuju yg lainnya 7. Membela dan Mensyiarkan  “Barang siapa
mengagungkan syiar Allah, maka itu adalah
Karakateristik Al Qur’an  Al-Quran adalah
bagian dari ketakwaan dalam hati” (QS. Al
Kitab Ilahi
Hajj: 32)
o Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara
o Kitab Suci yang menjadi mukjizat
o Kitab Suci yang dimudahkan pemahamannya
o Kitab Suci yang komprehensif
o Kitab Suci untuk segala zaman
o Kitab Suci untuk seluruh umat manusia
7 Interaksi Kita Terhadap Al-Qur’an
1. Mendengarkan dan Menyimak 7:204,
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling
baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-
ayatnya) lagi berulangulang, gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka
di waktu mengingat Allah” (QS. Zumar: 23)
2. Membaca dengan Tartil (memperjelas semua
huruf dan memenuhi hak huruf)
3. Menjaga dan Menghafalkan  "Orang yang
tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit
pun adalah seperti rumah kumuh yang mau
runtuh." (HR. Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai