Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Januari 23, 2013

Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya

fajar 12 Rabiul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada

waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Kabah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka

datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil

yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.

Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak.

Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli

sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabiul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat

tanggal 12 Rabiul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal

tersebut.

Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan

Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabiul Awal, musimnya bunga berkembang adalah

merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.

Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545

M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin

Murrah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin

Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak

Syits dan Adam.


Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia

singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu

Nabi saw masih di dalam kandungan.

Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad

masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus

dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi

subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-

binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.

Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu

malam seraya mengatakan Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin besar, apabila

lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !

Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Kabah. Menjelang kelahiran

Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung

menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di

hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya

memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul

Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal

mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Firaun yang beriman, Maryam anak Imran dan

bidadari dari surga.

Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor

burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata yakut memenuhi kamarku.

Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1

di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Kabah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan

dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke
langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan

masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya. Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada

malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai

isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.

Menurut seorang Ulama, Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan

ibunya, tapi dari dalam perut ibunyakeluar cahaya yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw dalam keadaan

bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai,

mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir

dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat

Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam

suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan Muhammad.

Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang

Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya juga, ketika

kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Kabah jatuh lalu bersujud karena kelahiran Nabi saw

Pertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan

telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh

Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir.

Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum

itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.

Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sadiah, di desa Bani Saad. Beliau diasuh oleh

putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya,

kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw,

Halimah mendapat berkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.
Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah

meninggal dunia di Abwa, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw.

Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau

saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala alih Sayyidina Muhammad

Anda mungkin juga menyukai