Satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah Hatib bin Abi
Balta’ah radhiyallahu ‘anhu adalah bahwa sesungguhnya orang yang memberikan
loyalitas terhadap orang kafir sampai menyebabkan ancaman bahaya terhadap Islam,
pelakunya tidaklah divonis kafir, selama loyalitas ini tidak menyebabkan kecintaan
karena agamanya. Pada ayat di atas, Allah menyebut orang yang melakukan tindakan
semacam ini dengan panggilan, “Hai orang-orang yang beriman……” Ini
menunjukkan bahwa status mereka belum kafir.
Kemudian Rasululllah Saw dan para sahabat melanjutkan perjalanan hingga
sampai di Dzu Thuwa. Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad Saw membagi
pasukannya, yang terdiri dari tiga bagian, namun ada pendapat lain membagi
kedalam empat bagian masing-masing adalah:
Dan berkata: “Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangankan tentang apa yang
akan aku lakukan terhadap kalian?”
Merekapun menjawab, “Yang baik-baik.…. sebagai saudara yang mulia.… anak dari
saudara yang mulia.”
Beliau bersabda,
“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya:
‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha
penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”