Anda di halaman 1dari 4

Kasus Onkologi

Tn. NN usia 58 tahun dengan BB 50 kg dan TB 168 cm datang ke klinik onkologi pada tgl
14/12/2019 untuk meminta rekomendasi pengobatan untuk kasus kanker Diffuse Large B-cell
Lymphoma (DLBCL) stage IIIB yang baru saja didiagnosa oleh dokter seminggu yang lalu.

Dua minggu lalu pasien masuk UGD dengan keluhan batuk yang semakin memberat,
terkadang batuk darah dan demam tinggi. Pasien sempat rawat inap untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut, dan diketahui pula pasien mengalami penurunan berat badan yang
signifikan dalam 1 bulan terakhir. Dari hasil pemeriksaan fisik, terdapat massa di bagian
nodus limfa supra-klavikular di sisi kiri, dengan ukuran sekitar 2 mm, oleh karena itu
dilakukan biopsi untuk menegakkan diagnosa.

Diketahui pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 15 tahun lalu, dan Hiperkolesterolemia
sejak 5 tahun lalu. Pasien memiliki riwayat obat rutin yaitu: lisinopril 1 x 10 mg;
Hydrochlorthiazide 1 x 25 mg; dan simvastatin 1 x 20 mg malam hari. Pasien memiliki
riwayat alergi penicillin (manifestasi: rash).

Berikut pemeriksaan TTV saat pasien kontrol rawat jalan:

TD 140/95
RR 95
HR 14
Suhu 37,9

Pemeriksaan laboratorium pada tgl 13/12/2019

Lab Rentang Hasil


normal
Hb 12,1-15,1 10 g/dl
g/dl
Hct 30%
WBC 4-10x 9,9 x 103
103/mm3
Band 0-5% 2%
Neutrofil 50-65% 70%
Lymphosit 25-35% 18%
Eosinofil 0-3% 1%
Platelet 140-440 x 438 x 103
103
BUN 8-25 mg/dl 17 mg/dl
SCr 0,6-1,1 mg/dl 0,7 mg/dl
SGOT 11-47 UI/L 29 UI/L
SGPT 7-43 UI/L 27 UI/L
Natrium 135-145 138 mEq/L
mEq/L
Kalium 3,3-4,9 4,2 mEq/L
mEq/L
Chloride 97-110 98 mEq/L
mEq/L

Dari hasil patologi tumor menunjukkan Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL): CD20 +.
Hasil echocardiography: LVEF 55%

Kelompok 1-3

Pertanyaan:
1. Apa yang kalian ketahui tentang Non-Hodgkin Diffuse Large-B-Cell Lymphoma
(DLBCL)?
2. Antara kedua regimen kemoterapi R-CHOP dan CHOP, manakah yang
menguntungkan untuk kasus Tn NN? Jelaskan, sertakan evidence literatur primer!
3. Tentukan dosis regimen kemoterapi yang dipilih untuk Tn. NN dan jadwal pemberian
kemoterapi (interval antar siklus kemoterapi)!
4. Rekomendasikan jenis pelarut dan volume pelarut untuk pemberian obat kemoterapi
dengan regimen yang terpilih (RCHOP/CHOP)?
5. Tentukan urutan obat kemoterapi yang diberikan untuk regimen R-CHOP/CHOP!
Mana obat yang diberikan pertama kali hingga urutan yang terakhir

Jawab :
1. Apa yang kalian ketahui tentang Non-Hodgkin Diffuse Large-B-Cell Lymphoma
(DLBCL)?
PENGERTIAN
Limfoma adalah sekumpulan keganasan primer pada kelenjar getah bening dan
jaringan limfoid. Berdasarkan tipe histologiknya, limfoma dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu Limfoma Non Hodgkin dan Hodgkin.
DLBCL atau diffuse large B-cell lymphoma merupakan salah satu jenis limfoma non-
Hodgkin. Limfoma Non Hodgkin (LNH) merupakan sekumpulan besar keganasan primer
kelenjar getah bening dan jaringan limfoid ekstra nodal, yang dapat berasal dari limfosit
B, limfosit T, dan sel NK *”natural killer”.
Jenis kanker ini menyerang sel limfosit B dalam sistem limfatik atau sistem yang
berfungsi untuk melawan infeksi pada tubuh. Limfoma dapat menyerang beberapa organ
tubuh, seperti sumsum tulang, kelenjar timus, dan limpa. Pada DLBCL, kanker biasanya
berawal dari kelenjar getah bening.
Gejala umum dari diffuse large B-cell lymphoma adalah pembesaran kelenjar getah
bening, keringat berlebih di malam hari, penurunan berat badan secara tiba-tiba,
kehilangan nafsu makan, kelelahan yang ekstrem, demam, dan muncul rasa gatal
Umur >60 tahun lebih rentan mengalami LNH diperkirakan karena peningkatan umur
dapat menyebabkan penurunan imunitas tubuh yang sering dikaitkan dengan terdapat
penyakit yang menjadi faktor komorbid penyakit LNH, perubahan farmakokinetik pada
pasien umur tua

2. Antara kedua regimen kemoterapi R-CHOP dan CHOP, manakah yang


menguntungkan untuk kasus Tn NN? Jelaskan, sertakan evidence literatur primer!

Kemoterapi lini pertama yang digunakan untuk kasus LNH terdiri dari dua, yaitu
regimen CHOP dan kombinasi antara regimen CHOP dengan Rituximab (R-CHOP).
Yang menguntungkan untuk kasus Tn NN adalah R-CHOP karena seiring
perkembangan ilmu medis saat ini, regimen R-CHOP dapat meningkatkan harapan
hidup pasien LNH secara signifikan.Tingkat harapan hidup pasien LNH tidak dapat
dihubungkan dari aspek pengobatan saja, namun alat ukur tingkatan hidup seharusnya
bersifat multidimensional.

LNH STADIUM I -II (BULKY), III DAN IV


• Bila memungkinkan, pemberian kemoterpi RCHOP 6 siklus ± radioterapi
konsolidasi, dipertimbangkan pada stadium I dan II
• Uji klinik pada stadium III dan IV

3. Tentukan dosis regimen kemoterapi yang dipilih untuk Tn. NN dan jadwal pemberian
kemoterapi (interval antar siklus kemoterapi)!

Pasien DLBCL stage III B

LNH INDOLEN / low grade STADIUM II bulky, III, IV


Standar pilihan terapi :
1. Observasi (kategori 1) bila tidak terdapat indikasi untuk terapi. Termasuk dalam
indikasi untuk terapi:
- Terdapat gejala.
- Mengancam fungsi organ.
- Sitopenia sekunder terhadap limfoma.
- Bulky.
- Progresif.
- Uji Klinik
2. Terapi yang dapat diberikan:
1. Rituximab dapat diberikan sebagai kombinasi terapi lini pertama yaitu R-CVP.
Pada kondisi dimana Rituximab tidak dapat diberikan maka kemoterapi kombinasi
misalnya: COPP, CHOP dan FND.
2. Purine nucleoside analogs (Fludarabin) pada LNH primer
3. Alkylating agent oral (dengan/tanpa steroid), bila kemoterapi kombinasi tidak dapat
diberikan/ditoleransi (cyclofosfamid, chlorambucil)
4. Rituximab maintenance dapat dipertimbangkan
5. Kemoterapi intensif ± Total Body irradiation (TBI) diikuti dengan stem cell resque
dapat dipertimbangkan pada kasus tertentu
6. Raditerapi paliatif, diberikan pada tumor yang besar (bulky) untuk mengurangi
nyeri/obstruksi.

LNH STADIUM I -II (BULKY), III DAN IV


• Bila memungkinkan, pemberian kemoterpi RCHOP 6 siklus ± radioterapi
konsolidasi, dipertimbangkan pada stadium I dan II
• Uji klinik pada stadium III dan IV

DUKUNGAN NUTRISI
Status gizi merupakan salah satu faktor yang berperan penting pada kualitas hidup
pasien kanker.

REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN KANKER LIMFOMA NONHOGDKIN


Rehabilitasi medik bertujuan untuk mengoptimalkan pengembalian gangguan
kemampuan fungsi dan aktivitas kehidupan sehari-hari serta meningkatkan kualitas
hidup pasien dengan cara aman & efektif, sesuai kemampuan fungsi yang ada.
Pendekatan rehabilitasi medik dapat diberikan sedini mungkin sejak sebelum
pengobatan definitif diberikan dan dapat dilakukan pada berbagai tahapan &
pengobatan penyakit yang disesuaikan dengan tujuan penanganan rehabilitasi
kanker: preventif, restorasi, suportif atau paliatif.

Telah dilaporkan kasus pasien laki-laki dengan Diffuse Large B-cell Lymphoma yang
hasil laboratorium CD 20 yang dinyatakan positif, yang menunjukaan LNH jenis
tersebut sensitif dengan tambahan regimen rituximab.
Selanjutnya pasien rutin mendapatkan kemoterapi rituximab 375 mg/m2 (600 mg)
intravena (IV), cyclofosfamid 750 mg/m2 (1000 mg) IV, doxorubicin 50 mg/m2 (75
mg) IV selama 5 hari sebanyak 6 siklus.

Anda mungkin juga menyukai