Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GIZI DAN DIET

“KONSEP PENCEGAHAN Dan PENANGANAN KEKURANGAN VITAMIN

KALORI, PROTEIN Dan CACINGAN

Disusun Oleh :

1. Mayariana Falentina Seda


2. Mega Yonita
3. Novanita Triutami
4. Nur Alfian
5. Nur Fitriani
6. Rosrahmania
7. Sesilia Desi Yanti Lani
8. Sonia Febrianti Zulkifli
9. Ulfa Sartika Dewi
10. Veronika Sama
11. Viberti Priska Ere
12. Vinsensia Libertha Bhara
13. Wilhelmina Mone
14. Yosefina Anggreni Nggeru

POLTEKES KEMENKES KUPANG

PRODI DIII KEP. ENDE


TA : 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan
Rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun makalah
yang kami buat ini, kami beri judul “KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN VITAMIN, CACINGAN, DAN KURANG KALORI PROTEIN“.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami memohon kritik, saran, dan
masukan guna lebih menyempurnakan makalah ini. Kami juga mengucapkan Terima Kasih
kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami mengucapkan Salam Sehat untuk kita semua.

Ende, 27 februari 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN

A. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Vitamin.


B. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Cacingan.
C. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Kalori Protein.

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia di zaman modern ini, melihat sepintas saja sudah terlintas permasalahan di
Indonesia yang cukup Indonesia yang cukup rumit. penyakit akibat atau yang
berhubungan dengan gizi saat ini banyak terjadi di kalangan perkotaan. Penyebab
utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. Perilaku dan
gaya hidup yang tidak sehat didukung dengan pengetahuan yang tidak memadai apalagi
masyarakat yang berada di kalangan ekonomi menengah kebawah. Negara kita pada saat
ini mengalami 4 masalah gizi yang cukup bahkan sangat serius diantaranya adalah gizi
darurat dan penanggulangan. masalah Gizi buruk yang lebih ataupun kuran lebih kurang
gizi, kemudian angka kecukupan gizi dan terakhir adalah gizi daur hidup. Pada era
modern ini mulai banyak bermunculan beraneka ragam jenis pangan atau bahan makanan
dari yang tradisional sampai yang instant. Hal inilah yang membuat kita kurang berhati-
hati pada masa ini. konsumsi makanan yang tidak seimbang tanpa kita sadari telah
memunculkan permasalahan gizi yang serius salah satunya adalah KEP atau kekurangan
energi Protein. Masalah Gizi adalah masalah kesehatan masyarakat. Namun
penangulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah Gizi adalah multi faktor, karena itu
pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Kekurangan
Vitamin, Cacingan, dan Kekurangan Kalori Protein adalah suatu kondisi yang dialami
oleh seseorang yang mengalami malnutrisi, tentunya dari masalah-masalah tersebut
diperlukan penanganan dan pengobatan untuk menangulangi masalah menyebabkan
resiko yang lebih besar.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas diantaranya, yaitu:
1. Bagaimana Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Vitamin?
2. Bagaimana Konsep Pencegahan Dan Penanganan Cacingan?
3. Bagaimana Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Kalori Protein?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Memahami Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Vitamin.
2. Memahami Konsep Pencegahan Dan Penanganan Cacingan.
3. Memahami Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Kalori Protein.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Vitamin
a. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa latin vita yang
artinya “hidup” dan amina (Amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), Karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam
reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin
adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit dan harus
disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Vitamin merupakan
zat makanan yang berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi didalam
tubuh.
b. Jenis-jenis Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak pertama yang ditemukan secara
luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol.
 Fungsi:Vitamin A berperan dalam pengelihatan dan merupakan salah satu
komponen penyususun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut
berperan penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan
perkembanga,dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit.
 Pencegah kekurangan Vitamin A:Hewani: hati kuning telur, susu, mentega
dan minyak ikan. Nabati: karoten= sumber karoten adalah sayuran berwarna
hijau dan buah-buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti wortel,
pisang, dan pepaya.
2. Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragisisa
industry bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman.
Mereka menyebutnya sebagai vitamin antiraktis. Vitamin D mulaidikenal dan
dibedakan dari Vitamin A di dalam kandungan minyak ikan, yangsanggup
menghindari penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan. Vitamin D juga
meningkatkan absorbs kalsium dari saluran pencernaan dan juga membantu
mengontrol penyimpanan kalsium ditulang.
 Fungsi:Vitamin D Antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam
darah,memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu
peroses penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
 Pencegah Kekurangan Vitamin D Setiap dua sampai tiga kali seminggu,
sebaiknya anda berjemur dibawah sinarmatahari pagi yang bisa
memberikan asupan Vitamin D secara maksimal. Dapatkan sumber
Vitamin D lain dari makanan misalnya dapat diperoleh darihati, telur,
susu, daging, minyak ikan, mentega dan kacang-kacangan.
3. Vitamin E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat
antioksidan,Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik,
timah,garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV.
 FungsiAntioksidan kuat, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan,
mencegah PJK, melindungi sel darah merah dari hemolysis, reproduksi,
dan mencegah keguguran.
 Pencegah kekurangan Vitamin E Memakan makanan yang mengandung
Vitamin E adalah benih gandum,minyak biji bunga matahari serta biji
safflower dan minyak jagung serta kedelai nabati.
4. Vitamin K
Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh
radiasi,asam dan alkali.
 Fungsi Vitamin K sangat penting bagi pembentukan protombin. Kadar
protombindalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.
 Pencegahan kekurangan Vitamin K Sumber Vitamin K adalah telur, susu,
dan sayuran segar berwarna hijau.

c. Cara Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin


Memperbaiki pola makan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga
masyarakat kita semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.

B. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Cacingan


a. Pengertian Cacingan
Penyakit cacingan erat hubungannya dengan kebiasaan hidup sehari-hari. Penyakit
cacingan biasanya tidak menyebabkan penyakit yang berat dan angka kematian tidak
terlalu tinggi namun dalam keadaan kronis pada anak dapat menyebabkan kekurangan
gizi yang berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan pada akhirnya akan
menimbulkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Khusus pada anak usia sekolah,
keadaan ini akan mengakibatkan kemampuan mereka dalam mengikuti pelajaran akan
menjadi berkurang.
b. Cara Pencegahan
1) Berikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menggunakan fasilitas jamban
yang memenuhi syarat kesehatan.
2) Sediakan fasilitas yang cukup memadai untuk pembuangan kotoran yang layak
dan cegah kontaminasi tanah pada daerah yang berdekatan langsung dengan
rumah, terutama di tempat anak bermain.
3) Di daerah pedesaan, buatlah jamban umum yang konstruksinya sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah penyebaran telur Ascaris melalui aliran air, angin, dan
lain-lain. Kompos yang dibuat dari kotoran manusia untuk digunakan sebagai
pupuk kemungkinan tidak membunuh semua telur.
4) Dorong kebiasaan berperilaku higienis pada anak-anak, misalnya ajarkan mereka
untuk mencuci tangan sebelum makan dan menjamah makanan.
5) Di daerah endemis, jaga agar makanan selalu ditutup supaya tidak terkena debu
dan kotoran. Makanan yang telah jatuh ke lantai jangan dimakan kecuali telah
dicuci atau dipanaskan.
6) Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan untuk
mencegah terjadinya pencemaran/kontaminasi tinja terhadap tanah, air, makanan
dan pakan ternak dengan cara mencegah penggunaan air limbah untuk irigasi;
anjurkan untuk memasak daging sapi atau daging babi secara sempurna.
7) Lakukan diagnosa dini dan pengobatan terhadap penderita. Lakukan kewaspadaan
enterik pada institusi dimana penghuninya diketahui ada menderita infeksi T.
solium untuk mencegah terjadinya cysticercosis. Telur Taenia solium sudah
infektif segera setelah keluar melalui tinja penderita dan dapat menyebabkan
penyakit yang berat pada manusia. Perlu dilakukan tindakan tepat untuk
mencegah reinfeksi dan untuk mencegah penularan kepada kontak.
8) Jauhkan ternak babi kontak dengan jamban dan kotoran manusia.
c. Cara Penanganan
Pengendalian penyakit cacingan sangat penting dilakukan untuk menurunkan
prevalensi penyakit ini agar dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam
mewujudkan Indonesia yang sehat. Cara utama dalam mengendalikan penyakit
cacingan Memutus mata rantai lingkungan hidup cacing, yang dapat dilakukanpada
tingkatan cacing ini dilingkungan, tubuh manusia, sosial dan budaya.Upaya dalam
mengatasi kejadian penyakit cacingan, tidak cukup dengan melakukan pengobatan
saja. Namun,ada faktor-faktor lain yang berperan dalam menunjang pencegahan
penyakit ini, yaitu pengetahuan Pengetahuan anak tentunya dimulai dari lingkungan
keluarga, yaitu dengan cara menanamkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan,
menggunakan toilet dengan benar dan tepat, setelah toilet cuci tangan menggunakan
sabun memotong kuku, membuang sampah pada tempat yang disediakan. Semuanya
ini dapat ditanamkan sejak dini sehingga anak-anak terbiasa hidup bersih baik
dilingkungan keluarga maupun dilingkungan sosialnya dilakukan pada tingkatan
cacing dilingkungan, tubuh manusia, sosial dan budaya.
C. Konsep Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan Kalori Protein
1. Pengertian kurang kalori protein
Kurang kalori protein adalah keadaan tubuh yang kurang zat gizi kalori dan protein.
Kurang yang dimaksud adalah tidak mencukupi kebutuhan minimal (standar) yang
biasanya terlihat dari berat dan tinggi badan. Kekurangan kalori protein adalah
defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang
cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama
(Ngastiy
Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan
adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi
protein maupun energi
 Klasifikasi Kurang Kalori Protein
Berdasarkan berat dan tidaknya, KKP dibagi menjadi:
 KKP ringan/sedang disebut juga sebagai gizi kurang (undernutrition) ditandai
oleh adanya hambatan pertumbuhan.
 KKP berat, meliputi: Kwashiorkor, marasmus, marasmik-kwashiorkor.
2. Pencegahan kurang kalori protein
Untuk mencegah malnutrisi energi protein, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan, yaitu:
 Memastikan anak mendapatkan asupan makanan yang cukup dengan pola gizi
sehat seimbang (mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral)
sepanjang masa pertumbuhannya.
 Memantau tumbuh kembang anak secara berkala.
 Bila ada infeksi yang dialami, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
3. Penanganan kurang kalori protein
Prinsip pengobatan MEP adalah :
1) Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik tinggi,
tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.
2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap.
3) Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat
rendah. Protein yang diperlukan 3-4 gr/kg/hari, dan kalori 160-175 kalori.
4) Antibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta.
5) Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi
terhadap keluarga.

BAB

PENUTUP

A. Kesimpulan
Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu
vitamin yang larut dalamlemak yaitu vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut
dalam air yaitu vitamin Cdan B.3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanyaakan segera hilang bersama aliran makanan.4.
Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.5.
Tubuh memerlukan asupan vitamin yang cukup sebagai zat pengatur danmemperlancar
proses metabolisme dalam tubuh.
Kesimpulan Cacingan, dan KKP merupakan penyakit yang sering diderita oleh
masyarakat. Penyebabnya sangat beragam. Pengaruh cacingan bisa sangat mengganggu
terutama pada anak-anak. Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang mendasar di
negeri ini. Selain itu asupan gizi yang kurang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan.
Menurut WHO untuk pemeriksaan atau pengkajian pada pasien dengan kekurangan
kalori protein (KKP) adalah dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang(baik
pemeriksaan lab maupun radiologik) (Behrman, 2007).
B. Saran
Dari penjelasan diatas ini, Kita dapat mengambil beberapa hal yang sangat disarankan
untuk menjaga kesehatan kita. Makalah kami ini juga masih belum sempurna dan masih
banyan sekali kekurangannya. Oleh karena itu, saran dari kita semua sangatlah
dibutuhkan guna semakin meningkatkan kesempurnaan dari makalah kami ini agar
menjadi lebih bermanfaat lagi baik untuk pihak pembaca maupun semua pihak lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unmul.ac.id

http://adeleverything.blogspot.com

https://pspk.fkunisulla.ac.id

Anda mungkin juga menyukai