Anda di halaman 1dari 6

Teknik menghitung

Teknik menghitung meliputi beberapa peraturan yakni sebagai berikut:

A.teknik penjumlahan

Aturan penjumlahan

Penjumlahan peluang terjadi pada kejadian saling lepas. Contoh kejadian pada saat kita melakukan tos
dengan dua koin, dimisalkan akan muncul kejadian tepat 1 gambar (A) atau bisa juga tepat 2 gambar (B).

Jika ditulis secara matematis dapat dimisalkan A = {(G, A), (A, G)} dan B = {{G, G)}. Terlihat bahwa tidak
ada satupun elemen A yang sama dengan elemen B.

Aturan penjumlahan terjadi apabila terdapat 2 kegiatan, misalkan kegiatan 1 terjadi sebanyak A cara dan
kegiatan 2 terjadi sebanyak B cara. Maka dua kegiatan tersebut akan terjadi sebanyakan A+B

Dikutip dari Combinations, Permutations, and Probabilities (1994) oleh Anthony Nicolaides, persamaan
penjumlahan peluang pada dua kejadian A dan B yang saling lepas adalah:

P(A atau B)=P(A)+P(B)

P(A∪B)=P(A)+P(B)

Teknik menghitung penjumlahan:

• Menghitung Menggunakan Jari Tangan (Jarimatika)


Jarimatika merupakan cara menghitung cepat dengan jari-jari tangan. Teknik ini sudah lama diterapkan,
dan merupakan teknik yang ampuh untuk menghitung matematika. Penggunaan teknik ini bisa untuk
penjumlahan, pengurangan, perkalian. Jika untuk penjumlahan maka bisa dilakukan dengan
menggunakan kesepuluh jari tangan. Jika penjumlahannya diatas angka 10 maka tetap bisa
menggunakan semua jari tangan. Dan dilakukan dengan menggunakan suara hati.

• Menghitung menggunakan kalkulator


Cara yang paling praktis menghitung matematika dengan menggunakan kalkulator. Tinggal ketik saja di
Kalkulator semua perhitungan bisa diselesaikan.

Contoh:
Jabatan ketua himpunan dapat diduduki oleh mahasiswa angkatan tahun 1997 atau angkatan tahun
1998. Jika terdapat 45 orang mahasiswa angkatan 1997 dan 52 orang mahasiswa angkatan 1998,
berapa cara memilih pejabat ketua himpunan?
Penyelesaian :
Jabatan yang ditawarkan hanya ada satu, yang dapat diduduki oleh salah seorang mahasiswa dari
dua angkatan yang ada. Ada 45 cara memilih satu orang mahasiswa dari Angkatan 1997, dan 52
cara memilih satu orang dari angkatan 1998, namun hanya satu dari kedua angkatan itu yang
terpilih (angkatan 1997 atau angkatan 1998). Dalam kombinatorial, dari kedua kejadian, hanya satu
dari dua kejadian yang dilakukan, sehingga dengan menggunakan kaidah penjumlahan, jumlah cara
memilih pejabat ketua himpunan tersebut sama dengan jumlah mahasiswa pada kedua angkatan,
yaitu 45 + 52 = 97 cara.

B.Teknik perkalian

1. Aturan Perkalian

Perkalian peluang terjadi pada kejadian saling bebas (tidak saling lepas). Misalnya adalah pada saat kita
melakukan tos dengan dua dadu, dimana peluang munculnya mata dadu 2 pada dadu pertama tidak
memengaruhi peluang munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.

Sehingga munculnya kejadian pertama tidak memengaruhi peluang munculnya kejadian kedua. Aturan
perkalian terjadi apabila terdapat 2 kegiatan, misalkan kegiatan 1 terjadi sebanyak A cara dan kegiatan 2
terjadi sebanyak B cara.

Maka dua kegiatan tersebut akan terjadi sebanyakan AB. Persamaan perkalian peluang pada dua
kejadian A dan B yang saling bebas adalah:

P(A dan B)=P(A)×P(B)

P(A∩B)=P(A)×P(B)

Teknik menghitung perkalian:

• Cara menghitung perkalian dengan pengulangan penambahan


Misalnya saja teman – teman akan mengerjkan soal 2 x 3. Dari soal 2 x 3 kita juga dapat mengatakan
bahwa 2 adalah kelompok dari angka 3. Sehingga kita dapat menambahkan angka 2 secara belulang
sebanyak 3 kali.

Perkalian 2 kali 3 dapat kita tulis sebagai berikut 2 x 3

adalah = 2 + 2 + 2= 6

• 2. Cara menghitung perkalian dengan susun ke bawah


Untuk lebih memudahkan dalam perhitungan sebaiknya tempatkan angka yang lebih besar pada posisi
di atas dari angka yang yang lebih kecil, tapi kalau yang kecil posisinya di atas juga tidak apa-apa.
Selanjutnya susunlah dalam ratusan, puluhan dan satuan dalam satu garis lurus vertikal. Misalnya pada
soal perkalian 123 x 45, teman-teman dapat menusunnya dengan cara angka 3 di atas 5, angka 2

di atas 4, dan untuk angka 1 tidak di atas angka apa pun, hal ini disebabkan bilangan 45 tidak
mempunyai ratusan. Tulislah tanda perkalian di sebelah angka 45 dan buatlah garis di bawah angka 45.
Selanjutnya teman - teman akan mulai melakukan perkalian angka-angka di bawah dari garis yang telah
dibuat.
Sebuah restoran menyediakan lima jenis makanan, misalnya nasi goring, roti, soto ayam, sate dan
sop. Serta tiga jenis minuman, misalnya susu, kopi dan teh. Jika setiap orang boleh memesan satu
makanan dan satu minuman, berapa banyak pasangan makanan dan minuman yang dapat
dipesan?
Penyelesaian:
Kita data menggunakan diagram pohon untuk menentukan jumlah pasangan makanan dan
minuman yang dapat dipesan. Pada diagram pohon tersebut, akar adalah awal pemilihan, cabang
adalah alternative solusi dan daun merupakan akhir solusi.

Berdasarkan diagram pohon diatas, kita mengenumerasi semua kemungkinan pasangan makanan
dan minuman yang dapat dipesan, yaitu:
 
Nasi goreng dan susu Soto ayam dan teh
Nasi goreng dan kopi Sate dan susu
Nasi goreng dan teh Sate dan kopi
Roti dan susu Sate dan teh
Roti dan kopi Sop dan susu
Roti dan teh Sop dan kopi
Soto ayam dan susu Sop dan teh
Soto ayam dan kopi

Semuanya ada 15 pasang.


Dalam kombinatorial, kita memandang bahwa dalam kejadian ini orang harus memilih makanan dan
minuman. Ada 5 kemungkinan memilih makanan, yaitu nasi goreng, roti, soto ayam , sate dan sop.
Ada 3 kemungkinan memilih minuman yaitu susu, kopi dan teh, sehingga dengan menggunakan
kaidah perkalian, jumlah kemungkinan pasangan makanan dan minuman yang dapat dipesan
adalah pasang.
C.teknik inklusi ekslusi

1. Prinsip inklusi ekslusi

Prinsip Inklusi-Eksklusi

Banyaknya anggota himpunan gabungan antara himpunan A dan himpunan B merupakan jumlah
banyaknya anggota dalam himpunan tersebut dikurangi banyaknya anggota di dalam irisannya. Dengan
demikian,

N(A B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)

D.Teknik menghitung pembagian

1.aturan pembagian

Dapat Dibagi dengan 2

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 2 jika angka terakhir dalam bilangan tersebut adala 0, 2, 4, 6, atau 8.

Dapat Dibagi dengan 3

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 3 jika jumlah angka-angkanya dapat dibagi dengan 3

Dapat Dibagi dengan 4

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 4 jika dua angka terakhir dari bilangan tersebut membentuk
bilangan yang dapat dibagi dengan 4

Dapat Dibagi dengan 5

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 5 jika angka terakhirnya 0 atau 5

Dapat Dibagi dengan 6

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 6 jika bilangan tersebut bisa dibagi baik dengan 2 maupun dengan 3.
Ini berarti harus berakhir dengan angka 0, 2, 4, 6, atau 8 dan jumlah angkanya harus bisa dibagi dengan
3

Dapat Dibagi dengan 8

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 8 jika tiga angka terakhirnya membentuk bilangan yang dapat dibagi
dengan 8

Dapat Dibagi dengan 9

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 9 jika jumlah angkanya dapat dibagi dengan 9

Dapat Dibagi dengan 10


Suatu bilangan dapat dibagi dengan 10 jika angka terakhirna 0

Dapat Dibagi dengan 11

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 11 jika jumlah angka-angka berselingnya memiliki selisih yang sama
dengan 0, 11, 22, 33, atau bilangan yang terdiri atas dua angka yang merupakan kelipatan 11

Dapat Dibagi dengan 12

Suatu bilangan dapat dibagi dengan 12 jika dua angka terakhirnya membentuk bilangan yang dapat
dibagi dengan 4 dan jika jumlah angka-angkanya dapat dibagi dengan 3

2.teknik menghitung pembagian

• Tabel Pembagian 1-10


• Cara Pembagian Bersusun (Porogapit)

Contoh

876:6 = ...

Maka penyelesaiannya:

Daftar pustaka https://www.google.com/amp/s/nusacaraka.com/2019/02/12/cara -menghitung-


cepatpertambahan/amp/

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/11/25/224701669/
aturanpenjumlahan-dan-perkalian-pada-peluang

https://www.google.com/amp/s/www.advernesia.com/blog/matematika/pembagian/amp/

https://www.google.com/amp/s/farrasyil.wordpress.com/2013/06/28/sepuluh-aturan-pembagian/

amp/

https://mathcyber1997.com/prinsip-inklusi-
eksklusi/#:~:text=Prinsip%20Inklusi%2DEksklusi%20(Inclusion%2D,diaplikasikan%20secara%20va riatif
%20pada%20kombinatorika.

Anda mungkin juga menyukai