Teknik Menghitung
Teknik Menghitung
A.teknik penjumlahan
Aturan penjumlahan
Penjumlahan peluang terjadi pada kejadian saling lepas. Contoh kejadian pada saat kita melakukan tos
dengan dua koin, dimisalkan akan muncul kejadian tepat 1 gambar (A) atau bisa juga tepat 2 gambar (B).
Jika ditulis secara matematis dapat dimisalkan A = {(G, A), (A, G)} dan B = {{G, G)}. Terlihat bahwa tidak
ada satupun elemen A yang sama dengan elemen B.
Aturan penjumlahan terjadi apabila terdapat 2 kegiatan, misalkan kegiatan 1 terjadi sebanyak A cara dan
kegiatan 2 terjadi sebanyak B cara. Maka dua kegiatan tersebut akan terjadi sebanyakan A+B
Dikutip dari Combinations, Permutations, and Probabilities (1994) oleh Anthony Nicolaides, persamaan
penjumlahan peluang pada dua kejadian A dan B yang saling lepas adalah:
P(A∪B)=P(A)+P(B)
Contoh:
Jabatan ketua himpunan dapat diduduki oleh mahasiswa angkatan tahun 1997 atau angkatan tahun
1998. Jika terdapat 45 orang mahasiswa angkatan 1997 dan 52 orang mahasiswa angkatan 1998,
berapa cara memilih pejabat ketua himpunan?
Penyelesaian :
Jabatan yang ditawarkan hanya ada satu, yang dapat diduduki oleh salah seorang mahasiswa dari
dua angkatan yang ada. Ada 45 cara memilih satu orang mahasiswa dari Angkatan 1997, dan 52
cara memilih satu orang dari angkatan 1998, namun hanya satu dari kedua angkatan itu yang
terpilih (angkatan 1997 atau angkatan 1998). Dalam kombinatorial, dari kedua kejadian, hanya satu
dari dua kejadian yang dilakukan, sehingga dengan menggunakan kaidah penjumlahan, jumlah cara
memilih pejabat ketua himpunan tersebut sama dengan jumlah mahasiswa pada kedua angkatan,
yaitu 45 + 52 = 97 cara.
B.Teknik perkalian
1. Aturan Perkalian
Perkalian peluang terjadi pada kejadian saling bebas (tidak saling lepas). Misalnya adalah pada saat kita
melakukan tos dengan dua dadu, dimana peluang munculnya mata dadu 2 pada dadu pertama tidak
memengaruhi peluang munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.
Sehingga munculnya kejadian pertama tidak memengaruhi peluang munculnya kejadian kedua. Aturan
perkalian terjadi apabila terdapat 2 kegiatan, misalkan kegiatan 1 terjadi sebanyak A cara dan kegiatan 2
terjadi sebanyak B cara.
Maka dua kegiatan tersebut akan terjadi sebanyakan AB. Persamaan perkalian peluang pada dua
kejadian A dan B yang saling bebas adalah:
P(A∩B)=P(A)×P(B)
adalah = 2 + 2 + 2= 6
di atas 4, dan untuk angka 1 tidak di atas angka apa pun, hal ini disebabkan bilangan 45 tidak
mempunyai ratusan. Tulislah tanda perkalian di sebelah angka 45 dan buatlah garis di bawah angka 45.
Selanjutnya teman - teman akan mulai melakukan perkalian angka-angka di bawah dari garis yang telah
dibuat.
Sebuah restoran menyediakan lima jenis makanan, misalnya nasi goring, roti, soto ayam, sate dan
sop. Serta tiga jenis minuman, misalnya susu, kopi dan teh. Jika setiap orang boleh memesan satu
makanan dan satu minuman, berapa banyak pasangan makanan dan minuman yang dapat
dipesan?
Penyelesaian:
Kita data menggunakan diagram pohon untuk menentukan jumlah pasangan makanan dan
minuman yang dapat dipesan. Pada diagram pohon tersebut, akar adalah awal pemilihan, cabang
adalah alternative solusi dan daun merupakan akhir solusi.
Berdasarkan diagram pohon diatas, kita mengenumerasi semua kemungkinan pasangan makanan
dan minuman yang dapat dipesan, yaitu:
Nasi goreng dan susu Soto ayam dan teh
Nasi goreng dan kopi Sate dan susu
Nasi goreng dan teh Sate dan kopi
Roti dan susu Sate dan teh
Roti dan kopi Sop dan susu
Roti dan teh Sop dan kopi
Soto ayam dan susu Sop dan teh
Soto ayam dan kopi
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Banyaknya anggota himpunan gabungan antara himpunan A dan himpunan B merupakan jumlah
banyaknya anggota dalam himpunan tersebut dikurangi banyaknya anggota di dalam irisannya. Dengan
demikian,
1.aturan pembagian
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 2 jika angka terakhir dalam bilangan tersebut adala 0, 2, 4, 6, atau 8.
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 3 jika jumlah angka-angkanya dapat dibagi dengan 3
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 4 jika dua angka terakhir dari bilangan tersebut membentuk
bilangan yang dapat dibagi dengan 4
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 6 jika bilangan tersebut bisa dibagi baik dengan 2 maupun dengan 3.
Ini berarti harus berakhir dengan angka 0, 2, 4, 6, atau 8 dan jumlah angkanya harus bisa dibagi dengan
3
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 8 jika tiga angka terakhirnya membentuk bilangan yang dapat dibagi
dengan 8
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 9 jika jumlah angkanya dapat dibagi dengan 9
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 11 jika jumlah angka-angka berselingnya memiliki selisih yang sama
dengan 0, 11, 22, 33, atau bilangan yang terdiri atas dua angka yang merupakan kelipatan 11
Suatu bilangan dapat dibagi dengan 12 jika dua angka terakhirnya membentuk bilangan yang dapat
dibagi dengan 4 dan jika jumlah angka-angkanya dapat dibagi dengan 3
Contoh
876:6 = ...
Maka penyelesaiannya:
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/11/25/224701669/
aturanpenjumlahan-dan-perkalian-pada-peluang
https://www.google.com/amp/s/www.advernesia.com/blog/matematika/pembagian/amp/
https://www.google.com/amp/s/farrasyil.wordpress.com/2013/06/28/sepuluh-aturan-pembagian/
amp/
https://mathcyber1997.com/prinsip-inklusi-
eksklusi/#:~:text=Prinsip%20Inklusi%2DEksklusi%20(Inclusion%2D,diaplikasikan%20secara%20va riatif
%20pada%20kombinatorika.