DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Temuan Yang Ditargetkan ......................................................................3
1.4 Urgensi Riset ...........................................................................................3
1.5 Luaran Riset ............................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Banjir Bandang.........................................................................................4
2.2 Masjid dan Rumah Ibadah........................................................................5
2.3 Speaker Pengeras Suara............................................................................5
2.4 Internet of Things (IoT)...........................................................................5
2.5 Mikrokontroler ........................................................................................6
BAB III. METODE RISET.....................................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu Penelitiaan................................................................7
3.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan ............................................................7
3.3 Variabel riset ...........................................................................................7
3.4 Tahapan riset ...........................................................................................7
3.5 Prosedur riset ...........................................................................................8
3.6 Luaran dan Indikator capaian ..................................................................8
3.7 Analisis data ............................................................................................8
3.8 Cara Penafsiran.........................................................................................8
3.9 Penyimpulan hasil riset ...........................................................................8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................9
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................1 0
Lampiran 1. Biodata Ketua Dan Anggota serta Dosen Pendamping ................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan;.........................................................1 1
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas; ...........1 9
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................. 21
i
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir bandang merupakan banjir yang berada di daerah dengan
permukaan rendah akibat dari turunnya hujan secara terus menerus.
Banjir bandang sering juga disebut sebagai air bah yang datangnya secara
tiba-tiba dalam aliran yang deras dan dalam waktu yang cepat. Bencana
ini terjadi disebabkan karena keadaan air di wilayah yang terkena banjir ini
sudah berada pada titik jenuhnya sehingga air tidak lagi mampu diserap oleh
lapisan tanah, sedangkan jumlah aliran air dari daerah hulu sangat
besar. Bencana ini tergolong dalam bencana besar dan memberikan
kerugian yang juga besar, terutama dari segi ekonomi. Kerugian ini
umumnya diakibatkan oleh aliran air yang deras sehingga mampu
menghanyutkan bahkan menghancurkan benda- benda yang dilaluinya.
Selain itu, genangan air yang disisakan juga dapat menimbulkan
kerugian, misalnya menimbulkan wabah penyakit. (Firdaus, 2020).
Belakangan ini marak terjadinya suatu bencana terutama bencana
akibat faktor dari curah hujan seperti banjir bandang yang pernah terjadi di
beberapa tempat di Indonesia salah satunya yang terjadi di Garut pada tahun
2016. Garut ini merupakan kabupaten yang memiliki indeks risiko bencana
tertinggi kedua di Indonesia. Garut juga salah satu kabupaten yang
memiliki indeks risiko tinggi untuk bencana banjir. Banjir bandang yang
telah terjadi di Kabupaten Garut pada tahun 2016 adalah salah satu dari lima
bencana terbesar yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun. Banjir tersebut
juga bencana paling besar yang terjadi di Jawa Barat selama tahun 2016.
Selain itu, banjir bandang Garut ini bahkan dianggap sebagai banjir
bandang terbesar sepanjang sejarah di Kabupaten Garut. Banjir bandang
Garut 2016 mengakibatkan 6.361 orang mengungsi, 35 orang luka-luka, 34
orang meninggal dunia dan 19 orang hilang. Selain menimbulkan korban
jiwa, banjir bandang tersebut juga menyebabkan 575 rumah warga rusak
berat dan 1.209 mengalami rusak sedang dan ringan. Dua fasilitas kesehatan,
yaitu Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Slamet dan Balai Kesehatan Paru
Masyarakat (BKPM) juga mengalami kerusakan yang menyebabkan
kerugian hingga 2,8 miliar. Kerugian total akibat banjir bandang ini pun
mencapai 296 miliar (Dina Adlina Amu, 2019).
2
tanpa adanya hambatan karena kita ketahui bahwa Masjid ada di setiap
daerah bahkan di daerah terpencil sehingga lebih memasifkan penyaluran
informasi ketika akan terjadi suatu bencana banjir bandang.
30
1
20 1
10 1 1 1
0
Flores Lembata Kupang Malaka Alor Ende Sikka Rote Sabu
Timur Ndao Raijua
Nama Daerah
Gambar 2.1 : grafik korban jiwa banjir bandang di
NTT. Sumber : Penulis dikutip dari merdeka.com
5
Maka dari itu kami dari tim program kreativitas mahasiswa di bidang
riset eksakta akan melakukan riset terhadap sistem peringatan dini banjir
bandang yang telah ada apakah efektif untuk meminimalsirkan korban
jiwa ketika terjadinya suatu peristiwa banjir bandang.
2.5 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah chip IC (Integrated Circuit) yang bertugas
untuk menerima sinyal input, mengolah serta memberikan sinyal output
sesuai dengan program yang dimasukkan. Dalam mikrokontroller terdapat
CPU, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap
lainnya. Mikrokontroler digunakan dalam produk dan alat yang
dikendalikan secara otomatis oleh sistem. mikrokontroler mengandung
beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan. Tujuan utama
digunakannya mikrokontroler adalah untuk efektivitas sistem elektronik
yang akan lebih ringkas, rangkai bangun sistem elektronik akan lebih
cepat karena pada dasarnya sebagian besar dari sistem adalah perangkat
lunak yang bisa dimodifikasi serta pencarian gangguan atau error pada sistem
akan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak (Adam Ahlul
Karim Ramadhan, 2020).
Oleh karena itu, manfaat atau fungsi mikrokontroler pada penelitian kami
saat ini yaitu digunakan sebagai alat pengatur kendali sebuah sistem
mitigasi bencana. Sistem kendali yang terhubung oleh mikrokontroler
merupakan sistem pengatur sebuah relay yang tersambung dengan 4 speaker.
Speaker yang digunakan adalah speaker yang telah dipasang di rumah ibadah
tersebut.
Early Warning System Berbasis IoT yang dibuat pada penelitian ini
yaitu sebuah prototype. Prototype ini akan mendeteksi ketika akan terjadi
banjir bandang di bendungan atau sungai dan terhubung ke menara
masjid lalu terhubung ke pawer supply masjid dan kemudian akan
mengeluarkan bunyi.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Ahlul Karim Ramadhan, E. K. (2020). perancangan sistem peringatan
dini banjir berbasis mikrokontroler dan short message service
(sms). e- Proceeding of Engineering. 7 (1) : 178- 186.
Artharini, I. (2016). Tidak ada peringatan dini' dalam baqanjir di Garut. URL
: https://www.bbc.com/indonesia/berita indonesia/2016/09/160925
indones ia banjir garut.Diakses tanggal 17 maret 2022
Firdaus, F., Kadir, A., Nur, M., & Yasin, H. (2020). Perubahan Sosial Pasca
Banjir Bandang pada Masyarakat Rabadompu Timur Kota Bima.
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan. 7(1), 12-28.
Supriatin. (2021). Total Korban Jiwa akibat Siklon Tropis di NTT Jadi 182
Orang. URL : https://www.merdeka.com/peristiwa/total-korban-
jiwa-akibat- siklon-tropis-di-ntt-jadi- 182-orang.html. Diakses tanggal 21
Maret 2022.
11
12
13
14
15
16
17
• Pembuatan
3 Anugrah Pendidikan Ilmu 28 jam/minggu • Membantu
/2102095 Teknik Komputer ketua untuk
02003 Informatika melaksanakan
dan kegiatan
Komputer PKM-RE
terutama
terkait
pengambilan
sampel.
• Penyusunan
laporan dan
analisa
penyajian
data.
• Pengambilan
sampel serta
pengujian
sampel
• Pembuatan
Laporan
21