Anda di halaman 1dari 14

 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
BAB II
 
TINJAUAN PUSTAKA
 

  2.1 Proyek Konstruksi


Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung
 
dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
 
dimaksudkan (Soeharto, 1995). Ada tiga karakteristik yang dimiliki oleh
  sebuah proyek konstruksi (Ervianto, 2005). Karakteristik tersebut adalah
  sebagai berikut.
1. Bersifat unik. Suatu kegiatan konstruksi tidak pernah terjadi
sebelumnya secara persis ataupun dengan cara-cara yang identik
sama. Selain itu, proyek bersifat sementara, dan selalu melibatkan
kelompok-kelompok kerja yang beragam.
2. Membutuhkan sumber daya. Setiap proyek konstruksi
membutuhkan 5M, yaitu manusia, money (uang), mesin, metode,
dan material.
3. Organisasi. Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggung jawab. Dari
definisi tersebut, sebuah proyek konstruksi otomatis bisa dikatakan
sebagai suatu organisasi.
Di dalam suatu proyek, ada tiga hal yang menjadi batasan untuk mencapai
tujuan. Tiga hal ini disebut triple constraint, yang terdiri dari biaya, mutu,
dan waktu. Dalam hal biaya, proyek dikendalikan oleh pedoman anggaran
biaya proyek yang direncanakan oleh konsultan (berupa RAB) dan oleh
pihak kontraktor (berupa RAP). Pengendalian mutu dilakukan dengan
pengawasan terhadap spesifikasi material sesuai standar dan pembiayaan
upah yang memenuhi syarat. Sedangkan dari segi waktu, proyek dikontrol
melalui penjadwalan pelaksanaan dalam bentuk kurva s.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 4


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
2.1.1 Tahapan Proyek
 
Suatu proyekKonstruksi memiliki tahapan kerja yang sistematis dan logis..
 
Tahapan-tahapan tersebut tercantum dalam Gambar 2.1 sebagai berikut.
 

Gambar 2.1 Tahapan Proyek.


Sumber : galeripustaka.com

Tahap Inisiasi Proyek


Tujuan dari tahap inisiasi adalah proses identifikasi terhadap segala hal yang
harus dilakukan, serta memahami lingkup proyek. Pada tahap ini, seorang
manajer proyek akan dipilih dan diberi wewenang untuk membentuk tim
yang akan menjalankan proyek.

Tahap Perencanaan Proyek


Perencanaan proyek merupakan proses pengembangan detail atas
perencanaan suatu proyek, yang meliputi daftar semua tugas, pengalokasian
sumber daya, penjadwalan, perencanaan anggaran / budget, manajemen
resiko, dan lain-lain.

Tahap Pelaksanaan dan Pengontrolan Proyek


Pengontrolan proyek berjalan beriringan dengan proses pelaksanaan proyek.
Pengawas proyek harus memantau tugas agar proyek dapat berjalan tepat
waktu, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan berada pada budget
yang telah ditetapkan.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 4


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
Tahap Penutupan Proyek
 
Tahap ini memiliki tiga subtahap penting, yaitu : pertanggungjawaban,
 
pembelajaran proyek dan perayaan. Setelah proyek selesai, manajer proyek
  mempertanggungjawabkan hasil proyek kepada sponsor (pemilik proyek) dan

  recipient (pihak yang akan menggunakan / menerima hasil proyek). Pada


umumnya, pihak sponsorlah yang akan memberikan pernyataan resmi
 
mengenai selesainya proyek tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah penting
 
adalah mengevaluasi pelaksanaan suatu proyek dan diakhiri dengan perayaan.
  Perayaan disini adalah penghargaan kepada semua pihak yang berkontribusi

  pada proyek dan berguna untuk mempererat hubungan antara semua pihak
yang terkait tersebut.

2.1.2 Estimasi Biaya

Estimasi biaya proyek adalah nilai prediksi yang didasarkan pada faktor-
faktor utama yaitu keadaan proyek, rencana kontrak, jadwal konstruksi,
teknologi yang digunakan, dasar produksivitas tenaga kerja, metode estimasi
biaya. Berikut adalah beberapa macam estimasi biaya dalam suatu proyek
konstruksi.

1. Feasibility Estimate. Feasibility estimate adalah metode yang


menggambarkan estimasi biaya kasar proyek konstruksi yang dilakukan
sebelum proses desain dimulai. Tujuannya adalah untuk menentukan
kelayakan kelangsungan suatu proyek.

2. Conceptual Estimate. Estimasi biaya tahap konseptual didefinisikan


sebagai perkiraan biaya proyek yang dilakukan sebelum sejumlah informasi
yang signifikan terkumpul dari detail desain dengan lingkup pekerjaan yang
masih belum lengkap. Tahapan ini merupakan salah satu output perencanaan
biaya awal.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 5


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
3. Engineering Estimate. Engineering Estimate adalah perhitungan biaya
 
untuk suatu paket pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh konsultan
 
perencana atau orang yang dapat melakukan perhitungan biaya konstruksi.
 
4. Owner Estimate. Owner Estimate dibuat oleh pemilik proyek, sifatnya
 
sama dengan budget hanya lebih sederhana dan hanya untuk proyek yang
  berskala sedang sampai kecil. Perhitungannya berdasarkan pada biaya umum
  yang dipakai untuk membangun property sejenis pada wilayah tertentu.

  5. Contractor Estimate. Estimasi ini adalah biaya penawaran yang dibuat oleh

  kontraktor mencakup total biaya proyek ditambah dengan keuntungan


perusahaan, yang minimal harus terdiri dari gambar tender, spesifikasi teknis,
ketentuan umum, ketentuan administratif, dan risalah rapat penjelasan proyek.

6. Budget Estimate. Budget Estimate adalah biaya sumber daya yang


dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas proyek dan tidak terbatas hanya
pada biaya upah, material dan alat, tetapi juga biaya katergori khusus, seperti
inflasi yang diijinkan atau biaya cadangan.

2.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah prakiraan biaya material,
biaya upah, dan biaya lain-lain yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu
bangunan. RAB diperlukan sebagai pedoman sebuah proyek agar
pembangunan proyek berjalan efisien dan efektif,. Perhitungan RAB yang
tidak tepat akan berimbas kepada pelaksanaan proyek yang tidak tepat
dalam penggunaan dana dan mengacaukan proyek tersebut.
Menurut John W. Niron (1992), RAB adalah himpunan planning
termasuk detail dan tata cara pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan,
anggaran adalah perhitungan biaya berdasarkan gambar bestek (gambar
rencana) pada suatu bangunan, dan biaya adalah besarnya pengeluaran yang
ada hubungannya dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan yang
ada. Sementara menurut Bachtiar Ibrahim (2012), RAB adalah perhitungan

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 6


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya
 
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
 
Pihak yang menyusun RAB adalah konsultan perencana, dengan
  mengacu pada gambar rencana untuk menghitung volume pekerjaan. RAB

  dijadikan dasar acuan biaya untuk mendapatkan kontrak saat proses lelang.
Ada tiga istilah khusus yang harus diperhatikan dalam RAB, yaitu harga
 
satuan bahan, harga satuan upah, dan harga satuan pekerjaan. Harga satuan
 
bahan adalah harga bahan yang didapat dari pasaran, lalu dikumpulkan
  dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Harga satuan

  upah adalah standar acuan upah untuk tenaga kerja di lapangan pada
masing-masing jenis pekerjaan. Dari penjumlahan data harga satuan bahan
dan harga satuan upah tersebut didapatkan harga satuan pekerjaan. Rumus
harga satuan pekerjaan adalah seperti ditunjukkan oleh Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Rumus Harga Satuan Pekerjaan.

Harga Satuan Pekerjaan = Harga Satuan Bahan +


Harga Satuan Upah

Contoh RAB ditunjukkan pada Gambar 2.2 seperti di bawah ini.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 7


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar 2.2 Contoh RAB.

Sumber: kimuragallery.blogspot.co.id

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 8


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
Harga satuan pada tabel perhitungan RAB didapatkan dari AHS (Analisa
 
Harga Satuan). AHS terdiri dari koefisien produktivitas dan harga bahan atau
 
upah yang memiliki standar masing-masing. Koefisien pekerjaan AHS
berstandarkan
  pada SNI dan harga material/upah ditentukan oleh pemerintah
  dengan harga yang berbeda di masing-masing daerah. Contoh AHS ditunjukkan
oleh Gambar 2.3.
 

Gambar 2.3 Contoh AHS.


Sumber : Google

SNI terbaru yang digunakan untuk menghitung RAB bangunan gedung 3


lantai sampai saat ini adalah SNI tahun 2008. Berikut daftar SNI mengenai RAB
bangunan gedung dan perumahan yang bersumber dari BSN (Badan Standarisasi
Nasional).

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 9


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar 2.4 SNI tahun 2008 untuk Perhitungan RAB Bangunan Gedung dan
Perumahan. Sumber : Google

Koefisien pekerjaan yang dibutuhkan untuk menghitung AHS ada dalam


SNI 2008 di atas, masing-masing menurut jenis pekerjaannya. Dari
Gambar 2.5 di bawah ini, bisa dilihat contoh koefisien pekerjaan menurut
SNI. Koefisien didapat dari nilai indeksnya.

Gambar 2.5 Satuan dan Koefisien Pekerjaan.


Sumber : Google

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 10


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
2.3 Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
 
Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) adalah rencana anggaran biaya
 
suatu proyek yang dibuat oleh pihak kontraktor sebagai pedoman untuk
  pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga, nilai kontrak, spesifikasi

  material yang sesuai dan telah disepakati. Harga selisih antara RAB dan
RAP merupakan keuntungan atau laba bagi pihak kontraktor.
 
Adapun fungsi RAP adalah sebagai berikut.
 
a. Sebagai pedoman dasar harga untuk perhitungan biaya material
  dan upah tenaga kerja.
  b. Sebagai acuan untuk harga yang diberikan kepada sub kontraktor
dan mandor bangunan.
c. Sebagai dasar perhitungan untuk mengetahui laba rugi proyek yang
sedang dilaksanakan.
Menyusun RAP adalah sama halnya dengan menyusun RAB, hanya
saja perbedaannya terletak pada harga satuan material dan pekerjaan
tersebut. Harga untuk bahan-bahan didapatkan dari PT. Sanbe sendiri
berupa data sekunder. Sementara koefisien produktivitas didapatkan dari
perhitungan data-data hasil pengamatan langsung di lapangan, yaitu berupa
volume per item pekerjaan, jumlah sumber daya, dan durasi pekerjaan. Dari
RAB dan RAP yang disusun, kita bisa mendapatkan kontrol atau
pengawasan atas suatu proyek dengan menyusun kurva s.
2.3.1 Shop Drawing
Jika dalam menyusun RAB gambar yang digunakan untuk
menghitung volume pekerjaan adalah gambar rencana dari pihak konsultan,
maka dalam menyusun RAP yang dibutuhkan adalah shop drawing. Shop
drawing atau gambar kerja dibuat setiap ada tahap pekerjaan yang akan
dilaksanakan, tidak langsung dalam satu bundel utuh seperti gambar
rencana. Gambar kerja ini sudah lebih detail daripada gambar rencana.
Semua informasi yang diperlukan seperti dimensi ruang, ukuran, notasi,
ukuran dan dimensi material, dan spesifikasi material sudah tercantum

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 11


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
dalam gambar kerja. Contoh shop drawing denah toilet ditunjukkan pada
 
Gambar 2.6.
 

Gambar 2.6 Shop drawing Denah Toilet.


Sumber : Kompasiana.com

2.3.2 WBS (Work Breakdown Structure)


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa suatu proyek
konstruksi adalah suatu organisasi yang kompleks dan memiliki tujuan
khusus. Di dalamnya terdapat banyak detail pekerjaan dan harus dibuat dalam
daftar pekerjaan yang terstruktur dan rinci untuk memudahkan perhitungan
volume dan harganya. Dalam dunia manajemen konstruksi, dikenal suatu
struktur yang memudahkan kita untuk membagi pekerjaan-pekerjaan yang
ada ke dalam satu kelompok tertentu menurut tipe dan tingkatannya.
Pengelompokkan tersebut dikenal dengan istilah WBS atau Work Breakdown
Structure. Di bawah ini adalah contoh WBS.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 12


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

  Gambar 2.7 Contoh WBS .


sumber : Google

Tingkatan dalam WBS adalah sebagai berikut.


a. Tingkat 1 : lingkup proyek.
b. Tingkat 2 : pekerjaan utama.
c. Tingkat 3 : pekerjaan utama diuraikan menjadi sub pekerjaan.
d. Tingkat 4 : bagian-bagian dari sub pekerjaan.
e. Tingkat 5 : menurut kode akuntansi, macam pekerjaan sampai ke paket
pekerjaan.

2.3.3 Analisa Harga Satuan Pelaksanaan (AHSP)


RAP merupakan perkalian antara volume pekerjaan dan AHSP.
AHSP terdiri dari koefisien pekerjaan dan harga satuan dasar material,
tenaga, dan alat yang digunakan. Koefisien pekerjaan untuk menghitung
RAP tidak menggunakan SNI tetapi menghitung manual sesuai data di
lapangan. Rumus perhitungan koefisien pekerjaan adalah seperti di bawah
ini.
Tabel2.2 Rumus Koefisien Pekerjaan .

Koefisien Pekerjaan = 1 /
Produktivitas

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 13


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
 
perbandingan antara output dan input yang menyatakan bagaimana baiknya
 
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
  Rumus produktivitas sendiri adalah sebagai berikut.
  Tabel 2.3 Rumus Produktivitas .

  Produktivitas = volume/
mandays
 

2.4.  Metode Penjadwalan


  Time Schedule atau penjadwalan adalah rencana alokasi waktu
untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara
keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
sebuah proyek. Schedule bisa berupa schedule harian, schedule mingguan,
bulanan, tahunan atau waktu tertentu. Dalam menyusun penjadwalan, ada
beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu penjadwalan dengan bar chart,
penjadwalan linier, dan dengan metode network planning.
2.4.1 Bar Chart
Barchart merupakan bagan balok dengan panjang balok sebagai
referentasi dari durasi setiap kegiatan. Diagram balok merupakan rencana
kerja yang paling mudah dan banyak digunakan pada proyek yang tidak
terlalu rumit karena kemudahan dalam membaca dan membuatnya.

Kelemahan dari diagram balok adalah terbatasnya informasi yang diberikan,


misalnya hubungan antar kegiatan yang tidak jelas serta tidak diketahui di
mana lintasan kritis suatu proyek.

2.4.2 Penjadwalan Linier

Metode ini sangat efektif digunakan pada proyek dengan kegiatan


yang berulang dan jumlah kegiatan yang relatif sedikit misalnya pada
proyek industri manufaktur. Metode ini digunakan karena menggunakan

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 14


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
sumber daya manusia yang relatif sedikit dan kegiatan yang dilakukan
 
pekerjaan yang dilakukan relatif sedikit
 
2.4.3 Network Planning
 

  Network Planning adalah jadwal kegiatan pekerjaan berbentuk


diagram network yang memungkinkan kita mengetahui area mana yang
 
termasuk jalur kritis dan harus diutamakan pelaksanaannya. Cara membuat
 
network planning bisa dengan cara manual atau menggunakan program
  seperti Ms. Project. Data-data yang dibutuhkan untuk membuat network
  planning adalah sebagai berikut.

1. Jenis pekerjaan, berikut detail dan rincian pekerjaan per item-nya.

2. Durasi masing-masing pekerjaan.

3. Jumlah total waktu pelaksanaan pekerjaan.

4. Metode pelaksanaan konstruksi, untuk mengetahui urutan kegiatan.

2.5 Kurva “S”


Kurva “S” adalah sebuah jadwal pelaksanaan proyek yang disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik menyerupai huruf S. Kurva S yang baik
adalah kurva yang menunjukkan grafik rendah di awal, lalu ada kenaikan
secara signifikan di tengah, dan dengan kenaikan yang konstan tapi tidak
drastis di akhir. Kurva s yang demikian menunjukkan progres yang santai di
awal, cepat di tengah-tengah pelaksanaan, dan kembali santai pada masa
menjelang akhir proyek.
Kurva s memiliki peranan penting dalam proyek yaitu sebagai
pedoman bagi pengawas untuk mengetahui jalannya proyek konstruksi,
apakah lambat, cepat, atau mendekati rencana awal. Berikut adalah fungsi
dari kurva s.

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 15


 
 

  D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

 
1. Sebagai patokan jadwal pelaksanaan proyek. Dalam kurva s akan terlihat
 
kapan pekerjaan dimulai dan kapan pekerjaan berakhir.
 
2. Sebagai dasar untuk manajemen keuangan proyek. Pada kurva s dapat
  terlihat perkiraan besarnya progress atau presentase pekerjaan. Seorang
  manajer keuangan dapat memperkirakan berapa dana yang akan tersedia
dan kapan akan meminta dana pada owner.
 
3. Untuk melihat pekerjaan yang masuk dalam lintasan kritis.
 
4. Untuk mengetahui pelaksanaan pekerjaan terlambat atau lebih cepat dari
  jadwal.
  5. Sebagai bahan laporan proyek dari kontraktor kepada manajemen
konstruksi, konsultan pengawas dan owner.
Baik kurva s rencana maupun kurva s realisasi, keduanya memiliki
bobot pekerjaan yang sama. Yang membedakan keduanya adalah volume
pekerjaan yang dipakai. Volume pekerjaan untuk kurva s rencana bersumber
dari RAB, sedangkan untuk kurva s realisasi, volume pekerjaannya dari
RAP. Contoh Kurva s dengan progress pelaksanaan yang tergolong cepat
ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Contoh Kurva S


Sumber : Google

Monica Pasaribu - Perhitungan Rencana Anggaran dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur… 16


 

Anda mungkin juga menyukai