Anda di halaman 1dari 3

Nama :Rifaldi Syahputra

Nim :170101094

Mata kuliah : Kriminologi

Soal dan jawaban

1. Apa pengertian kriminologi menurut W.A. Bonger ? 


Jawab :
W. A. Bonger memberikan defenisi Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan
menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya.

2. Apa pengertian kriminologi menurut Edwin H. Sutherland ?


Jawab :
dwin H. Sutherland mendefinisikan Kriminologi adalah kumpulan pengetahuan yang
membahas kenakalan remaja dan kejahatan sebagai gejala social.

3. Menurut BONGER kriminologi dibagi menjadi kriminologi murni dan terapan, jelaskan !
Jawab :
Kriminologi murni yang mencakup:
 Antropologi Kriminil, ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat
 sosiologi kriminil, ilmu penhetahuan tentang kejahatan sebagai gejala masyarakat
 Psikologi Kriminil, ilmu pengetahuan yang melihat penjahat dri sudut jiwanya
 Psikopatologi dan Neuropatologi kriminil, yaitu ilmu tentang penjahat yng sakit
jiwa dan urat syaraf
 Penologi, ilmu tentang tumbuh dan berkembangnya hukuman

Disamping itu Bonger juga membagi menjadi Kriminologi terapan yang berupa:

 Higiene Kriminil, usaha yang bertujuan mencegah terjadinya kejahatan


 Politik Kriminil, usaha penanggulangan kejahatan dimana satu kejahatn terjadi. disini
dilihat sebab-sebab seorang melakukan kejahatan, kalau karena faktor ekonomi maka
yng perlu diperbaiki adalah kesejhteraan masyarakatnya.
 Kriminalistik, yang merupakan ilmu tentang pelaksanaan penyidikan tekhnik
kejahatan dn pengusutan kejahatan.

4. Jelaskan hubungan ilmu kriminologi dengan hukum pidana ?


Jawab :
Kriminologi sebagai Ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab musabab kejahatan
dilihat dari berbagi segi.Maka Kriminologi merupakan pertanyaan MENGAPA DAN
BAGAIMANA ? artinya mengapa orang itu melakukan kejahatan ? dan Bagaimana upaya
yang harus dilakukan untuk Mencegahnya agar tidak terjadi kejahatan?
Jadi hubungan dari keduanya adalah Baik buruknya hukum pidana serta berhasil atau
tidaknya pemberantasan kejahatan di dalam masyarakat sangat tergantung bagaimana
ilmu kriminologi berperan melakukan analisa terhadap fenomena social.

5. Jelaskan apa yang maksud dengan pendekatan deskritif ?


Jawab:
Pendekata Deskritif, adalah suatu pendekatan dengan cara melakukan observasi dan
pengumpulan data yang berkaitan dengan fakta-fakta tentang kejahatan dan pelaku
kejahatan seperti : (a). bentuk tingkah laku kriminal, (b). bagaimana kejahatan dilakukan,
(c). frekuensi kejahatan pada waktu dan tempat yang berbeda, (d). ciri-ciri pelaku
kejahatan, seperti usia, jenis kelamin dan sebagainya, dan (e). perkembangan karir
seorang pelaku kejahatan.
Hermann Mannheim menegaskan adanya beberapa syarat yang harus dipenuhi bila
menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu :
Pengumpulan fakta tidak dapat dilakukan secara random. Oleh karena itu fakta-fakta
yang diperlukan harus secara selektif
Harus dilakukan penafsiran, evaluasi dan memberikan pengertian secara umumj terhadap
fakta-fakta yang diperoleh. Tanpa dilakukan penafsiran, evaluasi dan memberikan secara
umum, maka fakta-fakta tersebut tidak akan mempunyai arti.

6. Jelaskan apa yang di maksud dengan pendekatan sebab akibat ?


Jawab:
pendekatan yang melihat bahwa fakta-fakta yang terdapat dalam masyarakat dapat
ditafsirkan untuk mengetahui sebab musabab kejahatan, baik dalam kasus-kasus yang
bersifat individual maupun yang bersifat umum. Hubungan sebab akibat dalam
kriminologi berbeda dengan sebab-akibat yang terdapat dalam hukum pidana. Dalam
hukum pidana, agar suatu perkara dapat dilakukan suatu penuntutan harus dapat
dibuktikan adanya hubungan sebab-akibat antara suatu perbuatan dengan akibat yang
dilarang.

7. apa yang dimaksud dengan pendekatan normatif ?


Jawab:
Pendekatan normatif ialah pengabungan dari 2 pendekatan yaitu pendekatan deskritif dan
pendekatan sebab akibat, karena kriminologi mempelajari fakta-fakta, sebab-akibat, dan
kemungkinan-kemungkinan dalam kasus yang bersifat individual.
8. Apa saja ruang lingkup kriminologi menurut Sutherland ?
Jawab :
Menurut Sutherland kriminologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
1. etiologi kriminal, yaitu mencari secara analisis ilmiah sebab-sebab dari pada kejahatan;
2. penologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah lahirnya,
berkembangnya hukuman, arti dan faedahnya.
3. sosiologi hukum, yaitu analisis ilmiah terhadap kondisi-kondisi yang mempengaruhi
perkembangan hukum pidana.

9. Bagaimana tipe- tipe penjahat yang di lihat dari fisik menurut Lombroso ?
Jawab :
Penjahat sudah sejak lahirnya memiliki tipe tersendiri,tipe ini dapat dikenali melalui
beberapa ciri tertentu seperti :
 Tengkorak yang asimetris
 rahang bawah yang panjang
 hidung yang pesek
 rambut janggut yang jarang
 dan tahan sakit.

10. William H Shaldon membagi tubuh manusia menjadi beberapa tipe , sebut dan jelaskan
serta tipe mana yang paling berpotensi untuk melakukan kejahatan ?
Jawab:
-The Endomorph (memiliki tubuh gemuk)
-The Mesomorph (berotot dan bertubuh Atletis)
-The ectomorph (tinggi, kurus, fisik yang rapuh)
setiap tipe tadi mempunyi temperamen yang berbeda-beda. menurutnya ada korelasi
antara fisik dan temperamen tetapi tidak untuk satu hubungan. sehingga dalam
kesimpulan penelitiannya dia menyimpulkan bahwa orang yang didominasi sifat bawaan
Mesomorph (secara fisik kuat, agresif dan atletis) cenderung lebih dari orang lainnya
untuk terlibat dalam perilaku ilega.

Anda mungkin juga menyukai