Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIFALDI SYAHPUTRA

NIM : 170101094

MATA KULIAH : HUKUM PERKAWINAN

SOAL UTS

1. Tuliskan pengertian perkawinan menurut Pasal 1 UU Perkawinan?


2. Sebutkan syarat-syarat perkawinan baik pria dan wanita?
3. Sebutkan larangan-larangan perkawinan ?
4. Sebutkan pencegahan dan pembatalan perkawinan ?

Jawab

1. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (UU Perkawinan) mengatur beberapa hal yang
menjadi syarat bagi pelaksanaan perkawinan. Adapun syarat-syarat perkawinan yang
dimaksud yaitu:

 danya persetujuan dari kedua belah pihak, yaitu mempelai pria dan mempelai
wanita;
 Adanya izin dari pihak-pihak tertentu untuk melangsungkan perkawinan bagi
yang belum mencapai usia 21 tahun, yaitu:
a. Orang tua atau salah satu orang tua dalam hal salah satunya telah meninggal
dunia atau tidak mampu menyatakan kehendaknya;
b. Wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah
dalam garis keturunan lurus ke atas (kakek-nenek);

Syarat sah menikah untuk mempelai laki – laki, yaitu sebagai berikut :

1. Agama yang dianut merupakan agama Islam

2. Laki – laki tersebut, bukanlah mahram dengan calon pengantin wanita. Mahram dalam
artian merupakan saudara kandung.

3. Calon mempelai laki –laki harus mengetahui wali yang asli dalam pernikahannya.
4. Tidak sedang dalam keadaan naik haji atau umrah.

5. Pernikahaan dilakukan dengan suka rela, bukan paksaan orang lain.

6. Tidak diperkenankan memiliki empat orang istri pada saat menikah

7. Mengetahui calon pengantin perempuan yang akan dijadikan sebagai istrinya.

Syarat sah menikah untuk mempelai perempuan, yaitu sebagai berikut.

1. Menganut agama Islam.

2. Perempuan tersebut, bukanlah mahram dari calon mempelai laki – laki.

3. Perempuan yang dinikahi, bukanlah seorang perempuan yang menyukai sesama jenis.

4. Perempuan tersebut tidak sedang dalam melaksanakan ibadah haji atau umrah.

5. Perempuan tersebut bukanlah istri orang.

6. Calon pengantin perempuan, tidak sedang dalam masa iddah.

3. Larangan perkawinan
1.    Karena pertalian nasab:
a.    dengan seorang wanita yang melahirkan atau menurunkannya atau keturunannya
b.    dengan seorang wanita keturunan ayah atau ibu
c.    dengan seorang wanita saudara yang melahirkan
2.    Karena pertalian kerabat semenda:
a.    dengan seorang wanita yang melahirkan istrinya atau bekas istrinya
b.    dengan seorang wanita bekas istri orang yang menurunkannya
c.    dengan seorang wanita keturunan istri atau bekas istrinya, kecuali putusnya
hubungan perkawinan dengan bekas istrinya itu qabla ad dukhul
d.    dengan seorang wanita bekas istri keturunannya
3.    Karena pertalian sesusuan:
a.    dengan wanita yang menyusuinya dan seterusnya menurut garis lurus ke atas
b.    dengan seorang wanita sesusuan dan seterusnya menurut garis lurus kebawah
c.    dengan seorang wanita saudara sesusuan, dan kemenakan sesusuan ke bawah
d.    dengan seorang wanita bibi sesusuan dan nenek bibi sesusuan keatas
e.    dengan anak yang disusui oleh istrinya dan keturunannya

4. Pencegahan perkawinan
• Perkawinan memenuhi syarat
• Salah seorang dari calon mempelai berada dibawah pengampuan, sehingga dengan
perkawinan tersebut nyata-nyata mengakibatkan kesengsaraan bagi calon mempelai yang
lain.
• Calon mempelai masih terikat dengan perkawinan yang lain.
-Pembatalan perkawinan:
• Calon mempelai pria
• Keluarga calon mempelai
• Pejabat yang berwenang

Anda mungkin juga menyukai