Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak goreng 65o 1 jam Karakteristik sifat fisik biodiesel secara Setiawati
bekas umum telah memenuhi standar SNI-04- (2012)
7182-2006, namun hasil temperatur
destilasi 90% vol biodiesel telah
melampaui syarat mutu.
Lemak sapi 65o 3 jam Masih memiliki titik tuang yang melebihi Sutapa
standar SNI biodiesel. (2014)
biji kapuk 46,5o 125 Memiliki massa jenis yang sesuai dengan Tohari
randu menit SNI 7182:2012, tetapi nilai viskositas, titik (2015)
tuang, titik nyala dan kalor pembakarannya
belum memenuhi standar.
Biji alpukat 60o 1 jam Biodiesel yang dihasilkan dari kondisi Kurniasih
optimumnya mendekati syarat mutu (2013)
biodiesel indonesia.
Sifat Nilai
Bilangan asam Maksimum 3
Bilangan penyabunan Minimum 190
Bilangan iod 129-143
Bilangan tak tersabunkan (%) Maksimum 1,2
Bahan yang menguap (%) Maksimum 0,2
Indeks bias (20oC) 1,473-1,477
Bobot jenis (15,5/15,5oC) 0,924-0,928
Diagram 1
Ekstraksi
Penjernihan
Pemucatan
Pemucatan Deodorisasi
Deodorisasi Interesterifikasi
Plasticizing Pemurnian
Gambar ……………………………..
Gambar ……………….
Pelarut yang digunakan adalah heksana dan diberikan diatas
besar serpihan (flake) sehingga perkolasi akan turun melalui cawan
berlubang atau kasa berlubang. Serpihan yang terekstraksi terdiri dari
35% heksana, 2-8% ir dan 0,5-1,0% minyak. Ketebalan serpihan
adalah factor dalam pemindahan minyak secara efisien. Dibawah ini
dijelaskan ilustrasi perkolasi ekstraksi sel.
Gambar ………………….
2. Pemurnian (Purification)
4. Penyaringan Alkali
Penyaringan dilakukan untuk memindahkan objek kotoran
yang dapat mempengaruhi kualitas minyak. Soda kaustik
digunakan dalam penyaringan untuk membuat asam lemak bebas,
fosfotida dan gum, pewarnaan zat yang tidak terlarut dan materi
lainnya. Minyak yang kasar merupakan hasil dari heat exchanger
untuk mengatur suhu menjadi 38oC. Biasanya kaustik yang
ditambahkan pada pencampuran sekitar 0,10-0,13% untuk
memastikan terjadinya sponifikasi dari asam lemak bebas, hidrasi
dari fosfolipid dan reaksi dengan pigmen warna. Campuran ini
dipanaskan pada suhu 75-82oC dan sentrifius untuk memisahkan
kaustik dari minyak yang disaring. Kemudian minyak yang
disaring dipanaskan pada suhu 88oC dan di campurkan dengan 10-
20% air yang sudah dipanaskan pada suhu 93oC.
5. Pemucatan (bleaching)
6. Hidrogenesasi (Hydrogenation)
7. Deodorisasi (Deodorization)
8. Winterisasi (Winterization)
9. Dewaxing
2.2.3 Biodiesel
2. Viskositas
Rotor 1#
Rotor 2#
Rotor 3#
Rotor 4#
Gambar …………….
g. Thermometer Digital
5. Kalor pembakaran