INTERNATIONAL
Disunsun Oleh :
ABSATRAK
Wilayah zona ekonomi eksklusif digunakan oleh negara-negara sebagai medan perang
dan menimbulkan konflik antar negara. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh
negara-negara di zona ekonomi eksklusif adalah adanya tumpang tindih batas-batas
zona ekonomi eksklusif. Hukum Perjanjian Maritim menyatakan bahwa "lebar zona
ekonomi eksklusif ditentukan berdasarkan Pasal 57, dan zona ekonomi eksklusif tidak
boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal di mana lebar perairan teritorial
diukur."Misalnya, 200 mil adalah wilayah kedaulatan Indonesia, zona ekonomi
eksklusif adalah 200 mil laut dikurangi 24 mil, yang merupakan bagian dari wilayah
perairan, zona tambahan adalah 176 mil, dan ditarik tanah yang berdekatan. Ketika
batas-batas zona ekonomi eksklusif melewati satu sama lain, pertempuran berakhir dan
hukum internasional menjadi dasar hukum untuk regulasi. Duplikasi dengan negara
tetangga diselesaikan dengan perjanjian internasional yang harus mematuhi dan
menerapkan prinsip-prinsip yurisdiksi internasional. Banyak yang tidak bisa mencapai
kesepakatan di sini karena belum mencapai kesepakatan dan harus diselesaikan oleh
Mahkamah Internasional. Mekanisme penyelesaian sengketa kawasan ekonomi
eksklusif akibat tumpang tindih batas wilayah tidak perlu diselesaikan melalui sengketa
hukum, tetapi perlu diselesaikan melalui jalur non prosedural, yang pada akhirnya
menghasilkan solusi yang saling menguntungkan. Kedua, perjanjian internasional antara
negara-negara yang berkonflik adalah prosedur penyelesaian sengketa alternatif, dan
hak dan kewajiban negara-negara yang berkonflik harus diperhatikan.
1
ABSTRACT
The exclusive economic zone area is used by countries as a battlefield and causes
conflicts between countries. One of the reasons put forward by countries in the
exclusive economic zone is the overlapping of the boundaries of the exclusive economic
zone. The Law of the Maritime Treaty states that "the width of the exclusive economic
zone is determined under Article 57, and the exclusive economic zone must not exceed
200 nautical miles from the baseline where the width of the territorial waters is
measured." For example, 200 miles is the territory of Indonesia's sovereignty, the
exclusive economic zone is 200 nautical miles minus 24 miles, which is part of the
territorial waters, the additional zone is 176 miles, and is drawn adjacent land. When
the boundaries of exclusive economic zones cross each other, the fighting ends and
international law becomes the legal basis for regulation. Duplication with neighboring
countries is resolved by international agreements that must comply with and apply the
principles of international jurisdiction. Many are unable to reach an agreement here
because it has not yet reached an agreement and must be resolved by the International
Court of Justice. The mechanism for resolving disputes over exclusive economic areas
due to overlapping territorial boundaries does not need to be resolved through legal
disputes, but needs to be resolved through non-procedural channels, which in the end
will result in mutually beneficial solutions. Second, international agreements between
conflicting countries are alternative dispute resolution procedures, and the rights and
obligations of conflicting countries must be considered.
2
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
ekonomi eksklusif.
C. Manfaat Penelitian
1. Keuntungan Teoretis
3
Dan memahami kedaulatan maritim negara-negara dalam kerangka
2. Manfaat praktis
batas laut dari wilayah-wilayah yang dibuat atau diatur dalam Zona
Ekonomi Eksklusif.
D. Metode Penelitian
baru, baik berupa konsep hukum maupun teori. Hal ini diperlukan untuk
hukum.1
4
Metode Penelitian ini meliputi diantara lain :
Artinya, dari studi ilmiah menggunakan pendekatan dalam studi dalam literatur.
Sumber Sastra Bidang UU dibagi menjadi tiga kelompok. Hukum data, Dasar
Peneliti , Dasar Peneliti , poin dari titik awal artikel ini, menekankan analisis
batas pendekatan untuk masalah luar biasa. Tumpang Tindih Tumpang Tindih
orang lain. Data tersedia pada saat penelitian. Jika Anda ingat , adalah hierarki ,
data primer dan sekunder - situasi, yang sebenarnya adalah . Maka basis data
Studi tentang sistematika hukum bersifat unik untuk bahan hukum primer
dan sekunder. Artinya dalam sistem hukum , karena acuan yang digunakan
petunjuk dan penjelasan hukum tersier, yaitu materi hukum primer dan
sekunder.
b. Sumber Data
3
Bambang sunggono, 2013. Metodologi Penelitian Hukum, PT. RajaGrafindo, cet. XV, Jakarta. Hlm. 37
4
Soekanto Suryono, & Sri mamudji, 2001. Penelitian Hukum Normatif, PT. Raja Grafindo persada, cet.
V, Jakarta. Hlm. 74
5
Penelitian ini diperoleh melalui bahan hukum primer maupun bahan
hukum sekunder dan tersier. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan yang
berupa ; referensi lainnya yang berkaitan dengan judul skripsi yang bisa
6
diperoleh informasi mengenai pokok masalah yang sedang dipelajari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Berdasarkan pasal 73 ayat (1) Konvensi hukum laut 1982 menyatakan
bahwa “the coastal state may, in the exercise of its sovereign rights to explore,
exploit, conserve, and manage the living resourcesin the inspection, arrest and
judicial proceedings, as may be necessary to ensure compliance with the laws and
memiliki kedaulatan atas zona ekonomi eksklusif, oleh karena itu setiap Negara
dan penahanan jika seseorang melebihi batas tersebut. dan penuntutan yang
peraturan yang dikeluarkan oleh Negara pantai sesuai dengan Konvensi. Ini untuk
melindungi sumber daya laut setiap negara pantai. Batas wilayah laut dibagi
menjadi 3, yaitu;
Perbatasan adalah garis atau tepi yang membentuk batas bidang. (ruang,
area, dll.) Di antara dua zona ada titik yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat
diatasi. Dengan kata lain, batas adalah garis atau tepi yang memisahkan satu area
6
Dikdik M. Sodik, 2012 Op.cit. Hlm. 91
8
dari yang lain dan menunjukkan lokasi atau aturan. Setiap wilayah atau wilayah
memiliki batas letak untuk setiap wilayah, yang dibagi menjadi satu wilayah
bersama dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, terdapat garis pemisah atau
wajah yang memisahkan suatu wilayah atau wilayah dengan wilayah atau
wilayah lain. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, overlap berarti “lipat,
lipat, lipat, campur”. Dengan demikian, tumpang tindih antara hukum perjanjian
dan zona ekonomi eksklusif merupakan ketentuan yang campur aduk, kompleks,
dan tumpang tindih antara hukum perjanjian dan zona ekonomi eksklusif, dan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, usaha adalah usaha untuk mencapai
suatu tujuan, usaha, pemecahan suatu masalah, mencari jalan keluar, dsb.
Konsensus adalah proses, metode, tindakan, solusi, solusi. Jadi yang coba kita
pecahkan adalah suatu tindakan atau tindakan dalam proses pemecahan suatu
masalah, pemecahan suatu masalah, atau mencari jalan keluar dari suatu
masalah. Upaya dilakukan untuk mengatasi setiap masalah, dan upaya ini harus
mencakup proses rujukan yang dapat diterapkan kepada siapa saja yang ingin
a. Cara penyelesaian melalui damai, yaitu apabila para pihak telah dapat
9
b. Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu
penyelesaian lokal, atau perdamaian atas pilihan para pihak yang bersengketa.
atau masalah. Oleh karena itu, penyelesaian sengketa dapat diselesaikan secara
a. Konsiliasi
b. Mediasi
c. Arbritrase Internasional
d. Pengadilan Internasional
BAB III
PEMBAHASAN
Internasional
10
Zona ekonomi eksklusif merupakan wilayah yang membentang sejauh
370 kilometer di laut di mana sebuah negara memiliki hak eksklusif atas
perikanan dan eksploitasi cadangan gas dan minyak bawah laut, berdasarkan
Konvensi PBB mengenai Hukum Laut. Jika 2 negara memiliki wilayah laut
zona ekonomi eksklusif tidak bisa mencapai 200 mil. 7 Padahal berdasarkan
serta Undang undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations
Convention on the Law of the Sea, Batas Landas Kontinen Indonesia ditarik
sama lebar dengan batas zona ekonomi ekslusif, yaitu 200 mil laut atau sampai
dengan maksimum 350 mil laut dari garis pangkal kepulauan Indonesia. Apabila
kedua negara yang merupakan negara kepulauan samasama menarik garis Zona
bagian dari badan air (laut yang terletak di luar laut teritorial dan bersinggungan
dengan laut teritorial, lebarnya 200 mil laut, dan dengan demikian lebar laut
hanya dipisahkan oleh garis batas luar.8 Lebar zona ekonomi eksklusif adalah
200 mil, yang berhasil dicapai melalui negosiasi jangka panjang dengan
kesepakatan yang dicapai pada Konferensi PBB tentang Hukum Laut pada tahun
11
Salah satu Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah Indonesia dan
itu, Indonesia ingin atau ingin menyepakati terlebih dahulu batas-batas perairan
kontinen. Isu lainnya yaitu Indonesia dan Thailand belum terselesaikan, ada juga
laut selalu menjadi arena persaingan. sampai dengan , kemudian sampai dengan
batas laut, yaitu beberapa batas laut yaitu lebar laut teritorial, badan air
sehingga laut selalu menjadi arena persaingan. Batas Maritim, yaitu Beberapa
Batas Maritim, yaitu Lebar Laut Teritorial, Daerah Perairan Tambahan, Zona
12
Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut Tahun
antaranya adalah Indonesia dan Malaysia dan Kalimantan Timur 4.444. belum
terselesaikan. Ada juga laut. Selat Malaka Selatan Indonesia Ketika negosiasi
mereka yang membuatnya, akan tetapi asas pacta sunt servanda tersebut
mempunyai batasan. Asas Pacta Sunt Servanda hanya mengikat bagi mereka
yang membuatnya, jika terdapat pihak lain atau pihak ketiga perjanjian
persetujuannya, (Pacta tertiis nec nocount nec prosunt, perjanjian todak dapat
9
Dikdik M. Sodik, 2014. Hukum laut international, Refika Aditama, cet.II, Bandung. Hlm. 98
10
Ibid. Hlm 99
11
http://tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/183-diplomasi-ifebruari-2013/1598-permasahan-di-
perbatasan-ri.html
12
Serfiani, 2010. Hukum Internasional suatu pengantar, PT. Rajagrafindo Persada, Cet. I, Jakarta. Hlm.
296
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perbatasan antar negara merupakan suatu hal yang sangat bernilai strategis,
hal tersebut adalah dimana suatu wilayah dari suatu negara yaitu merupakan
yang diinginkan. Oleh sebab itu, maka setiap negara yang bersengketa
cara alternatif penyelesaian sengketa, maka hak dan kewajiban negara yang
B. SARAN
kesepakatan dan mengikat hak dan kewajiban dari negara tersebut dan
14