Riwayat Penyakit
A. Pengkajian
1. TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 96x/m
S : 36.6 0 C
RR : 20x/m
SpO2 : 98%
2. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri di kaki bagian kanan karena
luka pada kakinya
3. B1 (Breathing: Pernafasan)
Hidung bersih (tidak ada sekret), tidak ada pernafasan cuping hidung,
pergerakan dada simetris, tidak memakai otot bantu nafas. tidak terdengar
suara nafas.
4. Bleeding (Bleeding: Kardiovaskuler)
klien terpasang infus dengan cairan RL 0,9% di lengan kanan
(1000cc/24jam), akral hangat kering pucat, TD : 130/80 mmHg, Nadi :
198x/m, CRT >2 detik
Auskultasi : suara jantung S1 S2 tunggal, irama jantung sinus rhytm
5. B3 ( Brain : Persyarafan )
Tingkat kesadaran : Composmentis GCS 456
\Mata : Sklera putih,conjunghua anemis , pupil isokar 3mm/3mm
Leher :Tidak ada pembesaran vena jugulais ,tidak ada pembesaran kelenjar
tiriod, tidak mengalami susah menelan.
Telinga : pendegaran kanan-kiri normal
Pengecipan : Manis baik ,asin merasakam dan pahit bisa dirasakan.
Pengelihatan : +2/+2
Perabaan : tidak ada oedem , teraba panas pada luka insisi.
6. B4 (Bladder : Perkemihan )
Klien tidak memakai kateter produksi urin 350/3jam, warna kuning,bau
khas urine, bladder /kandung kemih ,tidak terjadi distensi pada bladder.
7. B5 (Bowel :Eleminasi ALVI)
Mulut : mukosa bibir kering ,gigi bersih ,lidah ,mulut bersih tidak ada
stomatitis, tenggorokan bersih tidak ada sekret.
Abdomen : tidak ada distensi abdomen
Restrum : rectum bersih ,tidak ada benjolan , tidak ada hemoroid , tidak
ada luka dekubitus
BAB :1x/1, konsistensi lembek , klien tidak memakai NGT, tidak
mengalami mual dan muntah , klien mendapatkan diit khusus TKTP
8. B6 (Bone : Tulang-Otot-Integumen)
Kemampuan pergerakan atas tidak ada kelainan, tidak patah tulang, pada
ekstremitas bawah terdapat terdapat luka post op ganren di kaki ssebelah
kanan
kekuatan otot D S
5 5
5 5
B. Diagnosis
Nyeri akut b.d post operasi
C. Intervensi ( Terapi relaksasi)
a. Indikasi : Kegiatan teknik relaksasi ini untuk membantu pasien supaya
nyerinya sedikit berkurang.
b. Kontra Indikasi : klien tidak mampu berkonsentrasi melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
D. Prinsip Tindakan : Berdesarkan EBN
selama pasien masih merasa nyeri, diharapkan pasien dapat melakukan terapi
relaksasi non farmakologi, selain menggunakan terapi farmakologi.
RASIONALISASI
Daftar Pustaka
Aini, Lela. Reskita, Reza. 2018. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Luka Ganren. Jurnal Kesehatan.
Vol 9 (2).
Liatiana, Devi. Pawiliyah. dkk. 2018. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas
DalamTerhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ganren Di
Ruang Seruni RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu. Jurnal Sains Kesehatan. Vol
25 (3)
Nurdin, Suhartini. Kiling, Maykel. dkk. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Poat Operasi Gangren Di Ruang
IRRNA A BLU RSUP Prof Dr.R.D Kandou Manad. Ejournal Keperawatan.
Vol 1 (1)
LOG BOOK
PEMBERIAN TERAPI AROMATERAPI
Riwayat Penyakit
A. Pengkajian
1. TTV
TD : 106/60 mmHg
N : 81 x/menit
S: 36,7
Rr : 20x/menit
Spo2 : 98
2. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah kuadran 4
3. B1 (Breathing) :
Tidak ada cuping hidung, tidak ada polip
Tidak ada pembengkakan/tidak ada kelainan pada trakea
Tidak ada suara tambahan seperti wheezing, ronchi, rales, dan crackles
Bentuk dada simetris
4. B2 (Cardiovaskular) :
Suara jantung normal (lubdub), tidak ada masalah
Tidak ada dema pada exstremitas bawah
5. B3 (Brain) :
Keadaan pasien composmentis, GCS: E: 4, V: 5, M: 6, Nilai total: 15,
Sklera: putih, Conjungtiva: merah muda, Pupil: isokor, Leher: tidak ada lesi,
tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada benjolan, Reflek: normal tidak ada
kelainan, Pendengaran: normal, masih bisa mendengarkan telinga kanan dan
kiri, Penciuman: normal, Penglihatan: normal tidak memakai
kacamata/tidak minus/plus
6. B4 (Bladder) :
Urine: 100 ml ± 4 jam, frekuensi 3-4 x/hari, Warna: kuning, Bau: khas urin
7. B5 (Bawel) :
Mulut dan tenggorokan : normal, tidak ada nyeri tenggorokan
Abdodem : I : adanya luka oprasi laparotomy di peut kanan bawah kuadran
4, A: terdapat suara bising usus 15x/m, peristaltik 15x/menit, P: tidak ada
kembung, P: ada nyeri tekan, Rectum: normal , BAB: - x/hari, konstipasi: -
8. B6 (Bone) :
Pergerakan sendi: bebas, Kekuatan otot: tidak ada gangguan, Ekstremitas
atas: tidak ada kelainan, tidak ada edema/pembengkakan pada, ektremitas
atas, Ektremitas bawah: tidak terdapat edema pada kedua kaki , Tulang
belakang: tidak ada kelainan , Warna kulit: merah, Akral: hangat, Turgor:
baik
Sistem endokrin: tidak ada terapi hormon, Sistem reproduksi: tidak dikaji
B. Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut
C. Intervensi
Indikasi: aromaterapi dapat mengurangi nyeri pada pasien appendisitis
Kontraindikasi: adapun kontraindikasi yang kemungkinan terjadi pada saat
pemberian terapi yaitu pasie mengantuk
D. Prinsip tindakan: Berdasarkan EBN
Tujuan pemberian aromaterapi adalah untuk meredakan / mengurangi rasa
nyeri pasca post operasi laparotomy apendisitis
E. Komplikasi mekanis : Pada saat melakukan tindakan klien sangat kooperatif
dan pada saat setelah dilakukan tindakan tidak ada komplikasi apapun
F. Hasil yang didapatkan : Setelah dilakukan tindakan aromaterapi dari jarak
waktu kurang lebih 2-3 jam pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
G. Kompetensi yang tercapai
a. Dapat melakukan terapi aromaterapi untuk mengurangi nyeri
b. Pasien tampak lebih nyaman setelah melakukan terapi aromaterapi
H. Evaluasi diri
Intervensi pemberian aromaterapi pada masalah keperawatan gangguan rasa
nyaman nyeri akut tetap dilanjutkan agar semakin berkurang
Daftar Pustaka