Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah, Volume 1 No.

1, Oktober 2021 e-
ISSN : 2808-4209 (Media Online)
https://jurnal.akperbaitulhikmah.com

PENERAPAN SENAM EGRENOMIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA


YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPTD PSLU
TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

1*
Sarinah Sri Wulan, Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung
2*
Ida Yatun Khomsah, Akademi Bunda Delima Bandar Lampung
Email : bintangsarina6@gmail.com

Abstrak

Hipertensi terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus-menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan satu atau beberapa factor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan
darah secara normal. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dari farmakologi maupun non farmakologi salah satunya
yaitu dengan senam egrenomik. Senam Egrenomik adalah suatu metode yang praktis, efektif, efisien, dan logis dalam
memelihara kesehatan tubuh manusia. Senam Egrenomik mampu mengembalikan dan memperbaiki posisi dan
kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak. Tujuan karya tulis ilmiah ini
memperoleh gambaran penerapan senam egrenomik terhadap tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di
UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2021. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif
dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek yang digunakan adalah dua orang pasien lansia yang mengalami
hipertensi. Hasil dari karya tulis ilmiah ini dapat menurunkan tekanan darah sesudah dilakukan penerapan senam
egrenomik. Saran Bagi Panti Social Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan menjadikan senam egrenomik
sebagai kegiatan rutin selama satu minggu sekali untuk mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi.

Kata Kunci : Senam egrenomik, lansia, hipertensi


Kepustakaan : 16 (2014-2021)

Abstract

Hypertension occurs when blood pressure is more than 140/90 mmHg. Hypertension is a condition in which there is an
abnormal and continuous increase in blood pressure on several blood pressure checks caused by one or more risk
factors that do not work properly in maintaining normal blood pressure. Treatment of hypertension can be done from
pharmacology and non-pharmacology, one of which is egrenomic exercise. Egrenomic Gymnastics is a method that is
practical, effective, efficient, and logical in maintaining the health of the human body. Egrenomic exercises are able to
restore and improve the position and flexibility of the nervous system and blood flow, maximizing the supply of oxygen
to the brain. Objective To obtain an overview of the application of egrenomic exercise to blood pressure in the elderly
with hypertension at the UPTD PSLU Tresna Werdha Natar South Lampung in 2021. The research design that will be
used in writing this scientific paper is descriptive using a case study approach. The subjects in this scientific paper are
two elderly patients with hypertension. The results of this scientific paper can reduce blood pressure after the
application of egrenomic exercise. Suggestions for Tresna Werdha Natar Elderly Social Homes, South Lampung, make
egrenomic gymnastics a routine activity once a week to reduce blood pressure in people with hypertension.

17
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

Keywords : Egrenomic gymnastics, elderly, hypertension


Literature : 16 (2014-2021)
PENDAHULUAN juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang
Penuaan merupakan suatu proses alami yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.
tidak dapat dihindari, berjalan secara terus
Kemenkes RI (2019). Penderita hipertensi di
menerus, dam berkesinambungan, selanjutnya
Indonesia adalah sebesar 34,11%. Dari total
akan menyebabkan perubahan anatomis,
angka 1,13 milyar orang, penyakit hipertensi
fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga
tertinggi berada di Provinsi Kalimantan
akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan
Selatan 44,13%, Provinsi Jawa Barat 39,60%,
tubuh secara keseluruhan. Kemunduran
Provinsi Kalimantan Timur 39,30%, 30,97%,
biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
sementara itu yang menduduki hipertensi
kemunduran fisik, anatara lain kulit mulai
terendah adalah Provinsi Sumatra Utara
memudar, timbul keriput, rambut beruban,
29,14%, di Provinsi Lampung Sendiri terdapat
pendengaran dan penglihatan berkurang,
29,94% yang mengalami hipertensi.
mudah lelah, gerakan mulai lamban, kurang
Berdasarkan data hipertensi Kabupaten Kota
lincah dan lemah (Siti et al, 2012).
Provinsi Lampung Lampung Selatan
menunjukan bahwa pasien hipertensi laki-laki
World Helth Organization (WHO) 2019.
8.079 dan pasien hipertensi perempuan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
mencapai 9.725 dengan mendapati Lampung
kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg
Selatan urutan pertama dalam data dengan
atau lebih. Jika tidak segera ditangani,
hipertensi terbanyak di wilayah Provinsi
hipertensi bisa menyebabkan munculnya
Lampung. Data hipetensi Lampung timur
penyakit-penyakit serius yang mengancam
dengan cakupan sebesar 11.378 dengan kasus
nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal,
hipertensi (Riskesdas, 2018).
dan stroke. Satu milyar orang di dunia
menderita hipertensi, dua pertiga di antaranya
Berdasarkan hasil presurvei pada tanggal 18
berada di Negara berkembang yang
Januari 2021, tepatnya di Panti Sosial Tresna
berpenghasilan rendah sedang. Prevalensi
Werdha Natar Lampung Selatan, terdapat 68
hipertensi akan terus meningkat tajam
lansia yang tinggal di panti tersebut. Sekitar
diprediksikan pada tahun 2025 nanti sekitar
32 (47%) Rhematoid Arthritis, Penyakit
29% orang dewasa di seluruh dunia menderita
hipertensi 15 (22%) perempuan yang terkena
hipertensi. Sehingga akan mengakibatkan
hipertensi berjumlah 7 0rang, laki-laki yang
kematian sekitar 8 juta orang, setiap tahun 1,5
terkena hipertensi berjumlah 7 0rang,

18
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

Gastritis 10 (14,7%), Gout Arthritis 8 (11,7%), jantung sebelah kiri, serangan jantung dan
Katarak 3 (4,4%) (PSTW, 2021). gagal jantung. Hipertensi yang tidak ditangani
bisa menyebabkan pembuluh darah rusak,
Hipertensi primer disebut hipertensi esensial. mengeras, dan mengencang. Gangguan pada
Penyebab ini berkembang dari waktu ke otak seperti stroke dan demensia. Tekanan
waktu tanpa penyebab yang dapat darah tinggi juga memicu gumpalan darah
diidentifikasi. Kebanyakan orang memiliki disepanjang pembuluh darah menuju otak
jenis tekanan darah tinggi. Para peneliti masih sehingga menghalangi aliran darah dan
belum jelas mekanisme apa yang menyebabkan stroke. Apabila pembuluh darah
menyebabkan tekanan darah meningkat secara kecil diorgan ini rusak karena tekanan darah
perlahan. Kombinasi faktor dapat berperan. tinggi yang tidak terkontrol maka ginjal akan
Faktor-faktor ini termasuk Gen Beberapa kesulitan menyaring zat yang tidak lagi
orang secara genetik cenderung diperlukan tubuh sehingga dapat
mengalaminya. Ini mungkin dari mutasi gen mengakibatkan gagal ginjal (Siregar 2017).
atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang
tua. Perubahan fisik Jika sesuatu dalam tubuh Upaya pencegahan dan penanggulangan
berubah, Anda mungkin mulai mengalami hipertensi dimulai dengan meningkatkan
masalah di seluruh tubuh. Tekanan darah kesadaran masyarakat dan perubahan pola
tinggi mungkin menjadi salah satu masalah hidup ke arah yang lebih sehat,
itu. Misalnya, diperkirakan perubahan fungsi mengembangkan dan memperkuat kegiatan
ginjal karena penuaan dapat mengganggu deteksi dini hipertensi secara aktif (skrining),
keseimbangan garam dan cairan alami tubuh. Meningkatkan akses masyarakat terhadap
Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan pelayanan deteksi dini melalui kegiatan
darah tubuh meningkat. Lingkungan Seiring Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM).
waktu, gaya hidup yang tidak sehat seperti Meningkatkan akses penderita terhadap
kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang pengobatan hipertensi melalui revitalisasi
buruk dapat berdampak buruk pada tubuh Puskesmas untuk pengendalian penyakit tidak
Anda. Pilihan gaya hidup dapat menyebabkan menular, bila ditemukan kasus, maka dapat
masalah berat badan (Ursula, 2020). dilakukan pengobatan secara dini, pencegahan
dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan
Hipertensi bisa meningkatkan risiko pengelolaan hipertensi yang tepat serta minum
penderitanya terhadap penyakit yang lebih obat teratur agar tekanan darah dapat
serius, komplikasi hipertensi termasuk terkontrol, dan melakukan senam untuk
penyakit jantung koroner , pembesaran menurunkan tekanan darah, antara lain senam

19
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

jantung sehat, senam hipertensi, senam lansia, terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa
senam yoga dan senam egrenomik (Prasetyo, dilakukan secara sistematis dan lebih
2015). menekankan pada data faktual dari pada
penyimpulan (Nursalam, 2013).
Senam egrenomik adalah suatu teknik senam Subyek yang di gunakan adalah dua orang
untuk mengembalikan atau membetulkan pasien lansia yang mengalami hipertensi di
posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran Pelayanan Sosial Tresna Werdha, dengan
darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, kriteria yaitu:
membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, Bersedia menjadi responden, koopratif,
sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran perempuan, Lanjut usia (elderly) usia 66 – 68
asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, tahun, lansia yang mengalami hipertensi
sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan derajat dua (sedang), atau tekanan darah
tubuh, mengalir darah darah ke otak, sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah
sehingga otak tidak kekurangan oksigen dan diastolik 100-109 mmHg, sedang tidak
nutrisi, terhindar dari kerusakan pembuluh melakukan terapi lain atau konsumsi obat
darah di otak. (Lumempouw, dkk. 2016).
Faktor utama yang mempengaruhi tekanan Metode pengumpulan data dengan cara
darah adalah curah jantung, tekanan darah wawancara. Wawancara hasil anamnesis berisi
pembulu darah perifer dan volume/aliran tentang identitas klien, keluhan utama,
darah. Rata-rata tekanan darah arteri Riwayat penyakit dahulu- sekarang. Sember
ditentukan oleh curah jantung dan resistensi data dari pasien atau keluarga. Observasi
perifer total. Penurunan takanan perifer dapat pengumpulan data yang telah digunakan
dijelaskan dari mekanisme adaptasi adalah dengan pengukuran terhadap tekanan
Neurohormoral yaitu Sistem saraf simpatik, darah pada lansia yang menderita hipertensi,
Hiperinsulinemia dan resistensi insulin, dengan data tersebut penulis akan melakukan
Sistem rennin-angiotensin (Manembu, dkk. penerapan senam egrenomik.
2013).

Instrument yang digunakan yaitu tensimeter,


METODOLOGI stetoskop, sound musik, musik senam
Desain yang digunakan dalam penulisan egrenomik, dan lembar obsevasi untuk
Karya tulis ilmiah ini adalah deskrif. mengetahui tekanan darah pada lansia.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang

20
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

Langkah pengumpulan data mulai dari yang terkumpul dalam hasil wawancara,
persiapan, mengurus surat izin karya tulis obseervasi dan studi dokumentasi. Hasil
ilmiah antara institusi Pendidikan dengan ditulis dalam bentuk catatan lapangan,
pihak UPTD PSLU Tresna Werdha Natar kemudian ditulis dalam bentuk transkrip
Lampung Selatan untuk melakukan karya tulis (catatan terstruktur). Merekduksi data hasil
ini. kemudian pelaksanaan. Pertama wawancara yang terkumpul dalam bentuk
menjelaskan tentang prosedur yang akan catatan lapangan dijadikan sutu dalam bentuk
dilaksanakan (informend), meminta responden transkrip dan dikelompokan menjadi data
menandatangani lembar informed consent subjektif dan objektif, dianalisis berdasarkan
sebagai bukti persetujuan, melakukan hasil pemeriksaan diagnostik
pengukuran tekanan darah sebelum diberikan kemudian dibandingkan dengan nilai normal.
penerapan senam egrenomik, melakukan
penerapan senam egrenomik selama 30 menit, Subyek Hari Tekanan Tekanan
karya darah darah
1x sehari yaitu pagi pukul 08:30 WIB, setelah tulis Sebelum Sesudah
ilmiah dilakukan dilakukan
diberikan penerapan senam egrenomik pasien senam senam
egrenomik egrenomik
diminta istirahat selama 30 menit, setelah
Subyek I 1 160/100 150/100
istirahat 30 menit melakukan pengukuran mmHg mmHg
tekanan darah, melakukan kontrak kepada 2 150/100 150/90
mmHg mmHg
pasien untuk pertemuan beriktnya, mencatat
3 150/100 150/100
hasil kedalam lembar observasi, lakukan mmHg mmHg

kegiatan pelaksanaan ini selama 5 hari sesuai 4 140/100 140/90


mmHg mmHg
dengan prosedur. 5 140/90 140/80
mmHg mmHg

Kemudian pelaporan, penulis membuat


Subyek II 1 150/100 140/90
laporan hasil kegiatan gambaran penerapan mmHg mmHg
2 140/90 140/80
senam egrenomik terhadap tekanan darah pada
mmHg mmHg
lansia yang mengalami hipertensi yang 3 140/90 140/80
dilakukan selama 5 hari. Analisis data dalam mmHg mmHg
4 140/90 140/90
karya tulis ilmiah ini dengan cara mmHg mmHg
mengemukakan fakta, selanjutnya 5 140/80 130/80
mmHg mmHg
membandingkan dengan teori yang ada
HASIL
selanjutnya dituangkan dalam opini
Hasil observasi sebelum dan sesudah
pembahasan. Urutan dalam analisis data
diberikan penerapan senam egrenomik
adalah sebagai berikut: Pengumpulan data
21
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

terhadap tekanan darah pada lansia yang total tampaknya menjadi mekanisme utama
mengalami hipertensi di UPTD PSLU Tresna yang menjadikan penurunan tekanan darah
Werdha Natar Lampung Selatan setelah olahraga.

PEMBAHASAN KESIMPULAN
Setelah dilakukan penerapan Penerapan karya tulis ilmiah ini dilakukan
senam egrenomik pada kedua subyek selama 5 selama 5 hari tentang senam egrenomik pada
hari terjadi penurunan yang signifikan. kedua responden di UPTD PSLU Tresna
Penurunan tekanan darah pada subjek I hari Werdha Natar Lampung Selatan diperoleh
pertama 160/100 mmHg hari ke lima 140/80 kesimpulan bahwa terjadi penurunan tekanan
mmHg, subjek II 150/100 mmHg hari ke lima darah yaitu
130/80 mmHg. Terjadi penurunan tekanan darah pada subjek I
Sejalan dengan teori Wratsongko, (2019), hari pertama 160/100 mmHg hari ke lima
Senam Egrenomik adalah suatu metode yang 140/80 mmHg, subjek II 150/100 mmHg hari
praktis, efektif, efisien, dan logis dalam ke lima 130/80 mmHg.Berdasarkan hasil
memelihara kesehatan tubuh manusia. Senam penerapan dan pembahasan tentang penerapan

Egrenomik mampu mengembalikan senam egrenomik terhadap tekanan darah pada

dan memperbaiki posisi dan kelenturan sistem lansia degan hipertensi di UPTD PSLU Tresna

saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai Werdha Natar Lampung Selatan dapat

oksigen ke otak. Gerakan-gerakan senam disimpulkan bahwa terdapat perubahan

Egrenomik sesuai dengan kaidah- tekanan darah pada lansia dengan hipertensi

kaidah penciptaan tubuh yang diilhami dari sebelum dan sesudah dilakukan senam

gerakan shalat sehingga lansia mudah egrenomik.

untuk melakukan gerakan senam ini.


Manembu, dkk, (2015). Faktor
utama yang mempengaruhi tekanan darah KEPUSTAKAAN
adalah curah jantung, tekanan darah pembulu Alifatun, v. (2019).
Pengaruh senam egrenomic
darah perifer dan volume/aliran darah. Rata- terhadap tekanan darah lansia
rata tekanan darah arteri ditentukan oleh curah mengalami hipertensi DC
dusun Kanugrahaan desa
jantung dan resistensi perifer total. Penurunan
Kanugrahan Kecamatan Madura
tekanan darah arteri setelah latihan harus Kabupaten Lamongan. diunduh pada
tanggal 18 februari 2021, dari
dimeditasi oleh penurunan satu atau kedua
https://repository.unair.ac.id/91250/
variable tersebut. Penurunan resistensi perifer

22
Jurnal Kesehatan Baitul Hikmah
Volume 1 No 1 Tahun 2021

Aspriani (2014). Buku ajar Nursalam. (2013). Metode penelitian.


asuhan keperawatan kisen Diunduh pada tanggal 25 februari 2021.
gangguan kardiovaskular, Yogyakarta:
EGC
KEMENKES RI. (2019). Dilihat pada tanggal
22 februari 2021.
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artike
l-sehat/hipertensi-dan-penanganannya
Lumempouw, dkk. (2019).
Penurunan tekanan darah pada lansia
hipertensi dengan senam egrenomik.
Diunduh
pada tanggl 11 februari 2021.
http://doi.org/10.22216/jen.v5il.4550
Majid Abdul (2017). Asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan sistem
kordiovaskular Yogyakarta: Pustaka
baru pres
Manembu, dkk, (2015). Pengaruh senam
egrenomik terhadap tekanan darah
lansia mengalami hipertensi di dusun
kanugrahan kecamatan maduran
kabupaten lamongan. Diunduh pada
tanggal 17 februari
2021 dari
http://repository.unair.ac.id/91250/1/F
V.KP.%2003-
19%20Ali%20p%20ABSTRAK.pdf
Maryam et al. (2018). Pengaruh senam
egrenomik terhadap tekanan darah
lansia mengalami hipertensi. Dilihat
pada tanggal 25 februari 2021 dari
https://disdik.bekasikab.go.id/
beritasenamergonomik.html#:~:text=S
enam%20er gonomik%20adalah
%20suatu,darah% 2C%20asam
%20laktat%2C%20sistem
%20kesegaran
Muhith & Siyoto. (2016). Pendidikan
keperawatan gerontik, salemba
medika. Jakarta

Murhani & Wardhani. (2019). Penurunan


tekanan darah pada lansia hipertensi
dengan senam egrenomik. Diunduh
pada tanggal 11 februari 2021.

23

Anda mungkin juga menyukai