Anda di halaman 1dari 20

Bagaimana Pelaksanaan Pendidik Politik Oleh Partai Politik

LAPORAN CRITICAL JOURNAL REVIE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Rutin Mata Kuliah Pendidikan Politik pada Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan

Dosen Pengampu : Drs. Halking, M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Tim 4 Kelas PPKn Reguler A 2020

CITRA SITOMORANG (3203111008)


SYARIFA AINI (3203111018)

MATA KULIAH : PENDIDIKAN POLITIK

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur alhamdullilah kami ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga laporan Critical Journal Review ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata Pendidikan Politik. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana pelaksanaan pendidikan politik oleh partai
politik di indonesia bagi para pembaca juga bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Halking, M.Si selaku
dosen pengampu pada mata kuliah pendidikan politik yang telah memberikan tugas
ini dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam makalah ini masih jauh
dari kata kesempurnaan, baik dalam sistematika penulisan dan tata pengunaan bahasa.
Oleh karena itu, penulis mengharapan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga apa yang tertuang dalam makalah ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Medan, 03 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
A. Rasionalisasi Critical Jurnal Report ................................................................... 4
B. Tujuan Critical Jurnal Report ............................................................................. 4
C. Manfaat Critical Jurnal Report ........................................................................... 4
D. Identitas Jurnal ................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN UMUM ARTIKEL JURNAL ........................................................... 6
A. Terjemahan Jurnal yang Dilaporkan/Direview .................................................. 6
B. Resume Artikel Jurnal Yang Dilaporkan/Direview ......................................... 12
BAB II ......................................................................................................................... 16
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 16
A. Latar Belakang Masalah yang dikaji ................................................................ 16
B. Permasalahan Yang Dikaji ............................................................................... 17
C. Kajian Teori atau Konsep yang Digunakan ..................................................... 17
D. Metode yang Digunakan .................................................................................. 17
E. Analisis CJR ..................................................................................................... 17
BAB IV ....................................................................................................................... 19
PENUTUP ................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Critical Jurnal Report
Dalam menambah pengetahuan serta wawasan yang luas kita pasti perlu yang
namanya membaca dan menulis. Dalam hal ini juga kami menggunakan salah satu
media baca yaitu buku untuk menambah wawasan. Memilih buku yang berkaitan
dengan materi yang hendak dipahami materi serta kasus yang terkait di baca dan
disimak dengan seksama kita akan menulis. Dengan hal itu kami akan mengkritik isi
buku yang ada lalu menuliskan kelebihan dan kekurangan serta pembahasan yang ada
dalam buku tersebut. Dengan itu kami dan para pembaca yang membaca tulisan ini
mendapat wawasan dari buku tersebut.

B. Tujuan Critical Jurnal Report


Critical Jurnal Review memudahkan kita untuk dapat dengan jelas
membandingkan sekaligus mengkritik mana jurnal yang paling baik diantara tiga
jurnal, dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana cara mengkritik serta
menganalisis dua jurnal yang sama dalam tema atau pembahasan namun berbeda isi
penyampaian, serta dapat megetahui kelebihan atau kelemahan dari dua jurnal yang
berbeda sebagai referensi pembelajaran Pendidikan Pancasila yang terkait dengan
kemanusiaan yang adil dan beradab: sebuah model integratif antara teologi reformasi
dan ideologi dari Pancasila.

C. Manfaat Critical Jurnal Report


Dapat dengan mudah mengetahui isi ringkasan atau pembahasan dari tiga jurnal
yang terkait dengan pemilihan umum. Dapat lebih teliti mengambil ringkasan yang
memiliki tingkat kelebihan yang lebih banyak, dapat membandingkan serta mendapat
kelebihan dan kekurangan langsung dari tiga jurnal

D. Identitas Jurnal
I. Identitas Jurnal Utama
1. Judul Artikel : Political Education To Dispel The Misinterpreted Negative
Campaign In General Election In Indonesia
2. Nama Jurnal : Indonesian Law Journal
3. Penulis : Said Muhammad Rizky, Jeremy Jordan, dkk
4. Edisin Jurnal : Vol. 11 Dec 2018
5. Nomor ISSN : 1907-8463
6. Kata Kunci : General Election, Negative Campaing, Political Education

II. Identitas Jurnal Pembanding


a. Jurnal Pembanding I
1. Judul Artikel : Implementasi Pendidikan Politik Pada Partai Politik
Di Indonesia
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan
3. Penulis : Iyep Candra Hermawan
4. Edisin Jurnal : Vol. 1 Maret 2020
5. Nomor ISSN : 2087-5185
6. Kata Kunci : Pendidikan politik, partai politik, demokrasi, rule of law

b. Jurnal Pembanding II
1. Judul Artikel : Pelaksanaan Pendidikan Politik Dalam Meningkatkan
Partisipasi Politik Generasi Muda
2. Nama Jurnal : Journal of Chemical Information and Modeling
3. Penulis : Firmansyah Noor Affandi
4. Edisin Jurnal : 2019
5. Nomor ISSN : 1689-1699
6. Kata Kunci : Implementation of Political Education, Political Participan
And Generation
BAB II
PEMBAHASAN UMUM ARTIKEL JURNAL
A. Terjemahan Jurnal yang Dilaporkan/Direview
ABSTRACT ABSTRAK
One of the tools that often used in Salah satu alat yang sering digunakan
political practice to gain the respect dalam praktik politik untuk
from the people is a campaign. Negative mendapatkan rasa hormat dari
campaign is a method used to provide masyarakat adalah kampanye.
negative information about election Kampanye negatif adalah metode yang
candidates for the public. Unfortunately,
digunakan untuk memberikan informasi
people do not like the parties in a negatif tentang calon-calon pemilu
general election who are using this untuk umum. Sayangnya, orang tidak
method. People often misinterpret the suka pesta dalam pemilihan umum yang
negative campaign as a black campaign. menggunakan metode ini. Orang sering
Contrary to the black campaign, the use salah mengartikan yang negatif
of a negative campaign is very kampanye sebagai kampanye hitam.
advantageous in providing negative Berlawanan dengan kampanye hitam,
actual facts about the candidates or penggunaan negatif kampanye sangat
political parties. Those facts can be used
menguntungkan dalam memberikan
by the voters to reconsider which of thefakta aktual negatif tentang calon atau
candidates that has the right to be partai politik. Fakta-fakta tersebut dapat
elected in terms of representing the digunakan oleh pemilih untuk
people in order to create prosperity formempertimbangkan kembali siapa calon
the community.This paper is written yang berhak dipilih dalam hal mewakili
using the juridical-normative method. masyarakat dalam rangka menciptakan
This research conclude that
kesejahteraan bagi masyarakat. Makalah
governments and political actors are ini ditulis dengan menggunakan metode
supposed to build a standardization of yuridis-normatif. Penelitian ini
political education and provide political
menyimpulkan bahwa pemerintah dan
educations to increase community’s politik aktor seharusnya membangun
political awareness. So, the use of standarisasi pendidikan politik dan
negative campaign methods can be memberikan pendidikan politik untuk
exercised and bring good benefits for meningkatkan kesadaran politik
the nation’s prosperity. masyarakat. Jadi, penggunaan metode
Keyword: General Election, Negative kampanye negatif dapat dilakukan dan
Campaign, Political Education, membawa manfaat yang baik bagi
bangsa kemakmuran.
Government, Political Actor.
Kata Kunci: Pemilihan Umum,
Kampanye Negatif, Pendidikan Politik,
Pemerintah,
Aktor Politik.
A. INTRODUCTION A. PENDAHULUAN
1. Background of the Paper 1. Latar Belakang Makalah
Political activities can be found in Aktivitas politik dapat ditemukan
state practices throughout the world. dalam praktik kenegaraan di seluruh
Politics does not only affect partieswho dunia. Politik tidak hanya
are directly involved in politics. The mempengaruhi pihak-pihak yang
definition of Politics itself is about terlibat langsung dalam politik.
matters and actions (policies, Pengertian Politik itu sendiri adalah
tactics,etc.) concerning government of tentang hal-hal dan tindakan-tindakan
the country or against other countries. (kebijakan, taktik, dsb) yang
Politics also affects all individuals in menyangkut pemerintahan suatu negara
society both directly and indirectly. atau terhadap negara lain. Politik juga
With the influence of this politics on mempengaruhi semua individu dalam
our society, politics can also affect the masyarakat baik secara langsung
Indonesian welfare. One of the tools maupun tidak langsung. Dengan
that often used in political practice to pengaruh politik ini pada masyarakat
gain the respect from the people is a kita, politik juga dapat mempengaruhi
campaign. The socalled campaign itself kesejahteraan Indonesia. Salah satu alat
is an activity carried out by political yang sering digunakan dalam praktik
organizations or competing candidates politik untuk mendapatkan rasa hormat
in order to get a voters in an election. dari rakyat adalah kampanye. Yang
disebut kampanye itu sendiri adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi politik atau calon yang
bersaing untuk mendapatkan pemilih
dalam suatu pemilihan.

Campaigns, in Indonesia, are things Kampanye di Indonesia adalah hal-hal


that can be done as long as they do not yang dapat dilakukan selama tidak
violate provisions such as questioning melanggar ketentuan seperti
the Pancasila, carrying out activities that mempertanyakan Pancasila, melakukan
endanger the integrity of Indonesia, kegiatan yang membahayakan keutuhan
inciting and provoking individuals or NKRI, menghasut dan memprovokasi
communities, etc. as stipulated inArticle individu atau masyarakat, dan lain-lain
280 of Law Number 7 of 2017 sebagaimana diatur dalam Pasal 280
concerning Election (hereinafter Undang-Undang. Nomor 7 Tahun 2017
referred to as "Election Law"). tentang Pemilu (selanjutnya disebut
“UU Pemilu”).

There is more than one method that Ada lebih dari satu metode yang bisa
could be done for campaigning and one dilakukan untuk berkampanye dan salah
of them is negative campaign technique. satunya adalah teknik kampanye
Negative campaign is a method used to negatif. Kampanye negatif adalah
provide negative information about metode yang digunakan untuk
election candidates for the public. This memberikan negatif
method could bring benefits to the informasi tentang calon peserta pemilu
community since it could be used to kepada masyarakat. Cara ini dapat
find out the bad side of the parties that membawa manfaat bagi masyarakat
being targeted by other parties that karena dapat digunakan untuk
using negative campaign method. mengetahui sisi buruk dari pihak-pihak
However there are two problems that yang menjadi sasaran pihak lain yang
can be found in using this method.The menggunakan metode kampanye
first problem is that people do not like negatif. Namun ada dua masalah yang
the parties who are using this method. ditemukan dalam penggunaan metode
Based on the research data that has been ini. Masalah pertama adalah masyarakat
derived from tidak menyukai pihak yang
menggunakan metode ini. Berdasarkan
data penelitian yang telah diperoleh dari

Gina M. Garramone, it was found that Gina M. Garramone, ditemukan bahwa


the use of this method often made the penggunaan metode ini seringkali
users get a negative response from the membuat pengguna mendapatkan
community. This negative response can respon negatif dari masyarakat. Respon
certainly make it rarely used in political negatif ini tentunya bisa membuat
practice, even though the existence of jarang digunakan dalam praktik politik,
negative facts from a particular party padahal adanya fakta negatif dari pihak
can be useful/helpful to provide tertentu dapat berguna/membantu untuk
consideration for selecting the memberikan pertimbangan dalam
candidates in an election. Although the memilih calon dalam pemilu. Meskipun
channels used to use the negative saluran yang digunakan untuk
campaign can also affect the level of menggunakan kampanye negatif juga
public trust, it does not change the fact dapat mempengaruhi tingkat
that the community has not clearly kepercayaan publik, namun tidak
understood the function of the negative mengubah fakta bahwa masyarakat
campaign method. belum memahami secara jelas fungsi
dari metode kampanye negatif.

The second problem is that people Masalah kedua adalah orang sering
often misinterpret the negative salah mengartikan kampanye negatif
campaign as a black campaign. In sebagai kampanye hitam. Akibatnya,
consequence, the community does not masyarakat tidak mau menerima
want to accept the usage of negative penggunaan metode kampanye negatif.
campaign method. According to Menurut Wirdyaningsih, di Indonesia
Wirdyaningsih, in Indonesia the term istilah kampanye hitam juga sering
black campaign is also often used to digunakan untuk menyebut kegiatan
refer to negative campaign activities. kampanye negatif. Sehingga karena
Thus, because the community often masyarakat sering menganggap
considers the negative campaign as a kampanye negatif sebagai kampanye
black campaign, the community grows a hitam, maka masyarakat tumbuh rasa
sense of dislike for those who do tidak suka terhadap mereka yang
negative campaigns. Whereas the melakukan kampanye negatif. Padahal
negative fact presented by the negative fakta negatif yang dihadirkan oleh
campaign method is not a baseless metode kampanye negatif bukanlah
statement and can help the community pernyataan yang tidak berdasar dan
to make a selection in the future dapat membantu masyarakat untuk
election. menentukan pilihan pada pemilu
mendatang.

B. DISCUSSION B. PEMBAHASAN
1.Value Investment of Negative 1.Nilai Investasi Kampanye Negatif
Campaign as an Innovation sebagai Inovasi
Information about electoral methods Informasi tentang metode pemilu
such as negative campaigns or black seperti kampanye negatif atau
campaigns are not commonly known by kampanye hitam belum banyak
the public. The easiest way to know diketahui oleh masyarakat. Cara
about this method is to do an internet- termudah untuk mengetahui metode ini
browsing-search about candidates that adalah dengan melakukan penelusuran
are competing in the election. The result internet tentang calon yang akan
of the searching then being compared bersaing dalam pemilu. Hasil
each to another, it can be seen that there penelusuran kemudian dibandingkan
are clear differences between negative satu sama lain, terlihat jelas perbedaan
campaigns and black campaigns. Agung antara kampanye negatif dan kampanye
Suprio stated what is meant by a hitam. Agung Suprio menyatakan yang
negative campaign is the disclosure of dimaksud kampanye negatif adalah
lack of facts about a candidate or party, pengungkapan kekurangan fakta tentang
while a black campaign is an accusation calon atau partai, sedangkan kampanye
that is not based on facts. hitam adalah tuduhan yang tidak
Wirdyaningsih stated that black berdasarkan fakta. Wirdyaningsih
campaigns were banned because they menyatakan kampanye hitam dilarang
tended to be slanderous and spread false karena cenderung fitnah dan
news related to certain candidates. menyebarkan berita bohong terkait
calon tertentu.
2. The Negative Campaign Education 2. Edukasi Kampanye Negatif oleh
by the Government as a Form of Pemerintah Sebagai Bentuk Pendidikan
Political Education Politik

The political educations are required Pendidikan politik diperlukan untuk


to provide understanding of the negative memberikan pemahaman tentang
campaign. However, negative campaign kampanye negatif. Namun, pendidikan
education will face a hardship, because kampanye negatif akan menghadapi
the concept of political education itself kesulitan, karena konsep pendidikan
isn’t being introduced well. The parties politik itu sendiri tidak diperkenalkan
that can play a significant role in dengan baik. Pihak yang dapat berperan
providing political education in penting dalam memberikan pendidikan
Indonesia are the Government and politik di Indonesia adalah Pemerintah
Political Actors. dan Aktor Politik.

The status quo of the provisions in Status quo ketentuan dalam undang-
the law that apply in Indonesia, it undang yang berlaku di Indonesia,
explained that the Government does not menjelaskan bahwa Pemerintah tidak
have an obligation to provide political memiliki kewajiban untuk memberikan
education to its people. But if we look pendidikan politik kepada rakyatnya.
at the provisions in the Constitution of Namun jika kita melihat ketentuan
the Republic of Indonesia ("the dalam Undang-Undang Dasar Negara
Constitution of the Republic of Republik Indonesia (“Undang-Undang
Indonesia"), the state actually has an Dasar Negara Republik Indonesia”),
obligation to provide education and sebenarnya negara memiliki kewajiban
political education. Article 28C of the untuk menyelenggarakan pendidikan
Constitution of the Republic of dan pendidikan politik. Pasal 28C
Indonesia clearly states that the state Undang-Undang Dasar Negara
gives the right to everyone in the Republik Indonesia dengan jelas
country to get education and benefit menyatakan bahwa negara memberikan
from knowledge in order to create hak kepada setiap orang di negara ini
human welfare.The people's right to get untuk mendapatkan pendidikan dan
education regulated by the NRI memperoleh manfaat dari ilmu
Constitution has to be fulfilled by the pengetahuan guna mewujudkan
government that runs the country. Thus kesejahteraan manusia. Hak rakyat
the government actually has certain untuk mendapatkan pendidikan yang
obligations to provide political diatur oleh UUD NRI harus dipenuhi
education which is one form of oleh pemerintah yang menjalankan
education. The benefits of political negara. Dengan demikian sebenarnya
education can be felt and can create pemerintah mempunyai kewajiban
prosperity for the people of Indonesia. tertentu untuk menyelenggarakan
However, until now Indonesia still does pendidikan politik yang merupakan
not have the provisions in an Act salah satu bentuk pendidikan. Manfaat
(“UU”) which executes the mandate of pendidikan politik dapat dirasakan dan
Article 28 C of the Constitution of the dapat menciptakan kesejahteraan bagi
Republic of Indonesia in terms of masyarakat Indonesia. Namun, hingga
providing political education by the saat ini Indonesia masih belum
Indonesian government. memiliki ketentuan dalam Undang-
Undang (“UU”) yang menjalankan
amanat Pasal 28 C Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia dalam
hal penyelenggaraan pendidikan politik
oleh pemerintah Indonesia.

There are several ways to provide Ada beberapa cara untuk memberikan
political education in Indonesia: pendidikan politik di Indonesia:

a. Facilitating Political Education for a. Memfasilitasi Pendidikan Politik bagi


Young Generation Generasi Muda

The government could provide Pemerintah dapat memberikan


political education to the community by pendidikan politik kepada masyarakat
facilitating it. Political education dengan memfasilitasinya. Fasilitas
facilities are also important to be taught pendidikan politik juga penting untuk
to the younger generation of the people. diajarkan kepada generasi muda
When the political education being masyarakat. Ketika pendidikan politik
taught to the young generation we could diajarkan kepada generasi muda
expect them to have a full awareness diharapkan mereka memiliki kesadaran
and to exercise their rights and penuh dan menjalankan hak dan
obligations in participating in the kewajibannya dalam mengikuti pemilu
political election; and using their right politik; dan menggunakan haknya untuk
to become a political actor. menjadi aktor politik.

b. Political Socialization and The b. Sosialisasi Politik dan Pemilu


Election
Indeed The socialization that can be Memang sosialisasi yang dapat
carried out includes understanding for dilakukan meliputi pemahaman kepada
masyarakat terkait agenda politik,
the community related to political
misalnya tujuan diadakannya pemilu,
agendas, for example the purpose of
jadwal pelaksanaan pemilu, tata cara
holding elections, the schedule for
conducting elections, the way to vote, pemungutan suara, dan pengetahuan
and the knowledge of the votes that tentang suara yang sah (penghitungan)
legitimate (count) and the votes that are dan suara yang tidak sah (tidak akan
not legitimated (won’t be counted) dihitung) Sosialisasi pemilu di sini
Election dissemination here aims to bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman publik terhadap agenda
increase public understanding of the
political agenda. This political politik. Sosialisasi politik ini dapat
socialization can be done directly or dilakukan secara langsung maupun
melalui media sosial.
through social media.
B. Resume Artikel Jurnal Yang Dilaporkan/Direview
1. Jurnal Utama
Salah satu alat yang sering digunakan dalam praktik politik untuk mendapatkan
rasa hormat dari masyarakat adalah kampanye. Kampanye negatif adalah metode
yang digunakan untuk memberikan informasi negatif tentang calon-calon pemilu
untuk umum. Sayangnya, orang tidak suka pesta dalam pemilihan umum yang
menggunakan metode ini. Orang sering salah mengartikan yang negatif kampanye
sebagai kampanye hitam. Berlawanan dengan kampanye hitam, penggunaan negatif
kampanye sangat menguntungkan dalam memberikan fakta aktual negatif tentang
calon atau partai politik. Fakta-fakta tersebut dapat digunakan oleh pemilih untuk
mempertimbangkan kembali siapa calon yang berhak dipilih dalam hal mewakili
masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Makalah ini
ditulis dengan menggunakan metode yuridis-normatif. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa pemerintah dan politik aktor seharusnya membangun standarisasi pendidikan
politik dan memberikan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran politik
masyarakat. Jadi, penggunaan metode kampanye negatif dapat dilakukan dan
membawa manfaat yang baik bagi bangsa kemakmuran.
Aktivitas politik dapat ditemukan dalam praktik kenegaraan di seluruh dunia.
Politik tidak hanya mempengaruhi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam politik.
Pengertian Politik itu sendiri adalah tentang hal-hal dan tindakan-tindakan (kebijakan,
taktik, dsb) yang menyangkut pemerintahan suatu negara atau terhadap negara lain.
Politik juga mempengaruhi semua individu dalam masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan pengaruh politik ini pada masyarakat kita, politik
juga dapat mempengaruhi kesejahteraan Indonesia. Salah satu alat yang sering
digunakan dalam praktik politik untuk mendapatkan rasa hormat dari rakyat adalah
kampanye. Yang disebut kampanye itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi politik atau calon yang bersaing untuk mendapatkan pemilih dalam
suatu pemilihan.

Kampanye di Indonesia adalah hal-hal yang dapat dilakukan selama tidak


melanggar ketentuan seperti mempertanyakan Pancasila, melakukan kegiatan yang
membahayakan keutuhan NKRI, menghasut dan memprovokasi individu atau
masyarakat, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Pasal 280 Undang-Undang.
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (selanjutnya disebut “UU Pemilu”).

Ada lebih dari satu metode yang bisa dilakukan untuk berkampanye dan salah
satunya adalah teknik kampanye negatif. Kampanye negatif adalah metode yang
digunakan untuk memberikan negatif
informasi tentang calon peserta pemilu kepada masyarakat. Cara ini dapat membawa
manfaat bagi masyarakat karena dapat digunakan untuk mengetahui sisi buruk dari
pihak-pihak yang menjadi sasaran pihak lain yang menggunakan metode kampanye
negatif. Namun ada dua masalah yang ditemukan dalam penggunaan metode ini.
Masalah pertama adalah masyarakat tidak menyukai pihak yang menggunakan
metode ini. Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh dari
Gina M. Garramone, ditemukan bahwa penggunaan metode ini seringkali membuat
pengguna mendapatkan respon negatif dari masyarakat. Respon negatif ini tentunya
bisa membuat jarang digunakan dalam praktik politik, padahal adanya fakta negatif
dari pihak tertentu dapat berguna/membantu untuk memberikan pertimbangan dalam
memilih calon dalam pemilu. Meskipun saluran yang digunakan untuk menggunakan
kampanye negatif juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik, namun tidak
mengubah fakta bahwa masyarakat belum memahami secara jelas fungsi dari metode
kampanye negatif.

Masalah kedua adalah orang sering salah mengartikan kampanye negatif sebagai
kampanye hitam. Akibatnya, masyarakat tidak mau menerima penggunaan metode
kampanye negatif. Menurut Wirdyaningsih, di Indonesia istilah kampanye hitam juga
sering digunakan untuk menyebut kegiatan kampanye negatif. Sehingga karena
masyarakat sering menganggap kampanye negatif sebagai kampanye hitam, maka
masyarakat tumbuh rasa tidak suka terhadap mereka yang melakukan kampanye
negatif. Padahal fakta negatif yang dihadirkan oleh metode kampanye negatif
bukanlah pernyataan yang tidak berdasar dan dapat membantu masyarakat untuk
menentukan pilihan pada pemilu mendatang.
2. Jurnal Pembanding
a. Jurnal Pembanding I
Artikel ini mengungkapkan tentang pendidikan politik pada partai politik di
Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan politik merupakan tuntutan yuridis yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Partai Politik Nomor 2 Tahun 2011. Partai
politik sebagai sarana demokrasi pada pemilu berkewajiban untuk menjalankannya.
Esensi pendidikan politik dimaksudkan untuk membentuk pemahaman, kesadaran,
dan partisipasi masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan berpolitik.
Berbagai bentuk pendidikan politik yang dijalankan partai politik, baik secara
perorangan ataupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung. Kampanye
politik berupa partisipasi dalam konferensi pers, peluncuran paket-paket kebijakan
politik, safari politik ke daerah-daerah, talk show di TV, perbincangan di
radio,penyampaian informasi di media cetak, debat antar-kandidat, pemasangan
spanduk/baliho/poster dan pidato-pidato politik dilihat sebagai media untuk
kampanye. Efektivitas kampanye politik sebagai media pendidikan politik
memberikan nuansa, wawasan, dan argumentasi bagi warga masyarakat atas
pilihannya. Hak-hak warga negara akan tersalurkan dan menentukan pada jumlah
suara yang didapatkan di saat hari pemilihan.
Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat)
dengan menganut sistem pemerintahan demokrasi, yang artinya pemegang kekuasaan
tertinggi ada di tangan rakyat namun tetap dalam koridor hukum. Secara yuridis, hal
ini tertuang pada pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, dinyatakan bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Memaknai pasal pada Undang-
Undang Dasar tersebut terdapat dua hal penegasan, yaitu: pertama, kekuasaan
pemerintahan di tangan rakyat. Hal ini sesuai dengan makna demokrasi
yaitukekuasaan pemerintahan dari, oleh, dan untuk (from, by and for the people).
Kedua, kekuasaan pemerintahan dilaksanakan menurut undang-undang dasar. Hal ini
menegaskan bahwa pemerintahan yang dijalankan berdasarkan atas hukum (rule of
law). Artinya dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan menurut hukum dasar
yang tertinggi, yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, dalam negara demokrasi seperti
Indonesia menghendaki atau menuntut pertanggungjawaban dari yang memerintah.
Sehingga dalam pelaksanaannya, pemerintah yang berjalan secara demokratis tidak
boleh melanggar hak-hak asasi manusia, dan bahkan pemerintah harus
melindunginya.
b. Jurnal Pembanding 2
Permasalahan politik di Indonesia sering mengalami pasang surut. Pasca
reformasi, keikutsertaan warga negara dalam arena politik menampakan gejala
kelesuan yang diindikasikan pada penurunan kualitas serta kuantitas partisipasi
politik. Dalam pelaksanaan pemilihan umum misalnya. Dibeberapa daerah di
Indonesia masih bermasalah terkait tingginya tingkat golongan putih (golput) akibat
ketidak puasan masyarakat terhadap kinerja partai politik maupun figur yang
ditawarkan. Pelaksanaan partisipasi politik masih terancam penggunaan politik uang
(money politics) dalam mempengaruhi proses pemilihan seseorang. Untuk menangani
semua permasalahan tersebut pemerintah harus mengurangi angka golput,
memberikan sanksi tegas pihak money politics, Sehingga kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah dan figur pemimpin turut meningkat.Melihat hal tersebut perlu
adanya penanganan serius dari pemerintah dalam menangani rendahnya partisipasi
politik masyarakat dan generasi muda. Sementara pemerintah melalui Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang (BAKESBANGPOL) telah melaksanakan
pendidikan politik kepada generasi muda setiap tahunnya. Menurut Rusadi
Kantaprawira pendidikan politik adalah sebagai upaya meningkatkan pengetahuan
politik rakyat agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem
politiknya, sesuai faham kedaulatan rakyat atau demokrasi bahwa rakyat harus
menjalankan tugas partisipasi. Politik sendiri tidak lepas dari partisipasi warga
negara. Pelaksanaan partisipasi politik termuat dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2015 tentang jaminan dan perlindungan negara terhadap hak-hak sipil dan
politik warga negara, seperti hak menyampaikan pendapat, hak berserikat, hak
memilih dan dipilih, hak yang sama dihadapkan hukum dan pemerintahan serta hak
mendapatkan keadilan. Partisipasi politik menurut Hantington dan Nelson yang
menyatakan partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam
menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi kehidupannya.3
Partisipasi politik pada dasarnya adalah kegiatan sekelompok orang untuk ikut dalam
kegiatan politik. Sementara untuk Kota Malang sendiri dalam mewujudkan tingkat
partisipasi pemuda masih terjadi kendala yaitu pemuda saat ini cenderung acuh, cuek,
masa bodoh terhadap proses politik atau perkembangan politik di negara ini. Serta
masih kurangnya peran pemerintah dalam politik pemuda saat ini belum diaraskan
secara penuh. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya golput, faktor tersebut menjadi
permasalahan yang cukup serius dan harus segera ditangani terkait rendahnya
partisipasi politik dan tingkat kesadaran generasi muda terhadap haknya sebagai
wargai negara. Generasi muda saat ini cenderung aktif terlibat dalam perkembangan
politik dalam negeri namun kepedulian generasi muda hanya pada media-media
sosial seperti facebook, twitter dan lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat
partisipasi generasi muda hanya berada di permukaan saja, belum ada partisipasi aktif
terlibat untuk ikut sebagai pengawas penyelenggaran pemilu dan lainnya. Pendidikan
politik yang diselengarakan sudah diatur dalam peraturan Walikota Nomor 12 Tahun
2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bakesbangpol. Pendidikan Politik yang
diselenggarakan oleh Bakesbangpol merupakan sarana membentuk karakter
kepemimpinan pada generasi muda. Bila melihat potensi generasi muda yang cukup
besar tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan politik sangatlah penting
untuk disampaikan sejak dini dan diketahui, dipahami oleh rakyat Indonsia serta
generasi muda agar rakyat tidak menjadi objek politik tetapi juga berperan sebagai
subjek politik. Dengan dilaksanakannya pendidikan politik oleh Bakesbangpol
diharapkan generasi muda menjadi “melek politik” agar bersinergidalam usaha
pembangunan serta partisipatif, karena rakyat akan sadar akan hak dan kewajibannya,
sadar hukum, kritis, aktif dan kreatif serta konstruktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah yang dikaji
Aktivitas politik dapat ditemukan dalam praktik kenegaraan di seluruh dunia.
Politik tidak hanya mempengaruhi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam politik.
Pengertian Politik itu sendiri adalah tentang hal-hal dan tindakan-tindakan (kebijakan,
taktik, dsb) yang menyangkut pemerintahan suatu negara atau terhadap negara lain.
Politik juga mempengaruhi semua individu dalam masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan pengaruh politik ini pada masyarakat kita, politik
juga dapat mempengaruhi kesejahteraan Indonesia. Salah satu alat yang sering
digunakan dalam praktik politik untuk mendapatkan rasa hormat dari rakyat adalah
kampanye. Yang disebut kampanye itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi politik atau calon yang bersaing untuk mendapatkan pemilih dalam
suatu pemilihan.
Kampanye di Indonesia adalah hal-hal yang dapat dilakukan selama tidak
melanggar ketentuan seperti mempertanyakan Pancasila, melakukan kegiatan yang
membahayakan keutuhan NKRI, menghasut dan memprovokasi individu atau
masyarakat, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Pasal 280 Undang-Undang.
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (selanjutnya disebut “UU Pemilu”).
Ada lebih dari satu metode yang bisa dilakukan untuk berkampanye dan salah
satunya adalah teknik kampanye negatif. Kampanye negatif adalah metode yang
digunakan untuk memberikan negatif informasi tentang calon peserta pemilu kepada
masyarakat. Cara ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat karena dapat
digunakan untuk mengetahui sisi buruk dari pihak-pihak yang menjadi sasaran pihak
lain yang menggunakan metode kampanye negatif. Namun ada dua masalah yang
ditemukan dalam penggunaan metode ini. Masalah pertama adalah masyarakat tidak
menyukai pihak yang menggunakan metode ini. Berdasarkan data penelitian yang
telah diperoleh dari Gina M. Garramone, ditemukan bahwa penggunaan metode ini
seringkali membuat pengguna mendapatkan respon negatif dari masyarakat. Respon
negatif ini tentunya bisa membuat jarang digunakan dalam praktik politik, padahal
adanya fakta negatif dari pihak tertentu dapat berguna/membantu untuk memberikan
pertimbangan dalam memilih calon dalam pemilu. Meskipun saluran yang digunakan
untuk menggunakan kampanye negatif juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan
publik, namun tidak mengubah fakta bahwa masyarakat belum memahami secara
jelas fungsi dari metode kampanye negatif.
Masalah kedua adalah orang sering salah mengartikan kampanye negatif sebagai
kampanye hitam. Akibatnya, masyarakat tidak mau menerima penggunaan metode
kampanye negatif. Menurut Wirdyaningsih, di Indonesia istilah kampanye hitam juga
sering digunakan untuk menyebut kegiatan kampanye negatif. Sehingga karena
masyarakat sering menganggap kampanye negatif sebagai kampanye hitam, maka
masyarakat tumbuh rasa tidak suka terhadap mereka yang melakukan kampanye
negatif. Padahal fakta negatif yang dihadirkan oleh metode kampanye negatif
bukanlah pernyataan yang tidak berdasar dan dapat membantu masyarakat untuk
menentukan pilihan pada pemilu mendatang.
B. Permasalahan Yang Dikaji
Dari dua pokok permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui
bahwa inti dari munculnya permasalahan tersebut adalah kurangnya pengetahuan
tentang fungsi kampanye negatif di Indonesia. Minimnya pengetahuan masyarakat
terhadap kampanye negatif ini pada akhirnya menyebabkan pengguna metode
kampanye negatif mendapatkan dampak buruk atau respon negatif dari masyarakat.
Akibat dampak buruk tersebut, metode kampanye negatif jarang digunakan dalam
kegiatan politik.

C. Kajian Teori atau Konsep yang Digunakan


Pada buku utama yaitu tentang “ political education to dispel the misinterpreted
negative campaign in general election in Indonesia”. Pada bagain jurnal ini yiatu
membahas tentang Nilai Investasi Kampanye Negatif sebagai Inovasi, selanjutnya
juga membahas tentang Edukasi Kampanye Negatif oleh Pemerintah Sebagai Bentuk
Pendidikan Politik.
Pada bagian buku pembanding yaitu membahas tentang “ implementasi
pendidikan politik pada partai politik di Indonesia” dan juga tentang “pelaksanaan
pendidikan politik dalam meningkatkan partisipasi politik generasi muda”

D. Metode yang Digunakan


Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode yuridis-normatif. Jenis data
yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder yang bersumber dari buku,
makalah, jurnal ilmiah, artikel, dan sumber elektronik. Metode analisis data yang
digunakan adalah kualitatif. Tulisan yang dihasilkan diterjemahkan ke dalam empat
bab dengan sistematika sebagai berikut: Pendahuluan, tinjauan pustaka, analisis dan
sintesis, dan penutup.

E. Analisis CJR
Membangun standarisasi politik pendidikan dan memberikan politik pendidikan
adalah tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan politik masyarakat
kesadaran. Dengan mendidik masyarakat dalam komunitas tentang politik, orang bisa
mengetahui dan memahami metode dalam kampanye, salah satunya negatif
kampanye. Kampanye negatif adalah metode penting untuk mempertahankan
penggunaannya untuk temukan fakta yang dapat digunakan untuk
mempertimbangkan pemilihan kandidat atau yang sudah ada Partai-partai politik.
Agar masyarakat agar tidak negatif terhadap penggunaan negatif dari kampanye ini,
publik perlu tahu manfaat negatif penggunaan kampanye dan kondisi ini akan
menjadi dibuat ketika komunitas telah diberikan pengetahuan politik pendidikan, dan
dengan demikian penggunaan negatif metode kampanye dapat dilakukan dan
membawa manfaat yang baik bagi bangsa sejahtera
Berdasarkan makalah di atas, kami menyarankan tentang penggunaan negatif
kampanye sebagai berikut:
1. Sarankan pemerintah untuk menyediakan standarisasi tentang pemberian
politik pendidikan untuk membantu masyarakat perkembangan pemahaman
praktik politik untuk pemilihan yang tepat kandidat politik atau partai politik
oleh masyarakat.
2. Sarankan pemerintah untuk lebih aktif memberikan pendidikan politik dan
juga mewajibkan para aktor politik untuk memberikan pendidikan politik
sebagaimana mestinya standarisasi politik pendidikan agar masyarakat
memiliki pengetahuan politik yang baik.
3. Merekomendasikan komunitas untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan
politik yang disediakan oleh pemerintah sebagai kontrol politik yang dapat
mempengaruhi sosial kesejahteraan dalam suatu negara.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil CJR kami ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut. Pertama, pentingnya pendidikan politik dilakukan oleh partai politik sebagai
amanat konstitusi. Kedua, pendidikan poltik bertujuan untuk memberikan
pemahaman, kesadaran dan partisipasi kepada masyarakat sebagai warga negara
dalam menyalurkan aspirasinya pada pemilu. Ketiga, berbagai bentuk kampanye
politik sebagai media pendidikan politik berpengaruh secara signifikan terhadap
wawasan dan argumentasi masyarakat dalam menentukan pilihan atas partai politik
dan kandidat calon.
Setiap jurnal pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu dengan
yang lain, baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannya. Jurnal
pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya
terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam setiap isi jurnal, namun sudah dapat
dipastikan setiap jurnal akan membawa kentungan bagi pembaca dalam pendapatan
informasi lebih. Dalam jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang
mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal
Ini seperti yang telah saya lakukan. Melalui pembahasan diatas telah kami sampaikan
review dari jurnal yang diharapkan dapat menjadi perbandingan atas pembaca atau
pengkritik jurnal tersebut
B. Saran
Kelebihan dari jurnal tersebut hendaknya lebih dipertahankan dan diperkuat
lagi, dan mengenai kekurangan isi jurnal hendaknya lebih diteliti lagi. Guna meneliti
kembali sebuah jurnal atau mereview suatu jurnal tersebut adalah untuk mencapai
hasil yang lebih maksimal. Ada baiknya dalam melakukan penulisan hendaknya
diteliti terlebih dahulu ejaan maupun sistematika penulisannya agar hasilnya lebih
baik dan menarik minat pembaca yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, F. N. (2019). Pelaksanaan Pendidikan Politik Dalam Meningkatkan
Partisipasi Politik Generasi Muda. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689-1699.

Hermawan, I. C. (2020). Implementasi Pendidikan Politik Pada Partai Politik di


Indonesia. Jurnal Pendidikan Politik, Hukum dan Kewarganegaraan, 10(1).

Rizky, S. M., Jordan, J., & Ridwan, M. (2018). Political Education to Dispel The
Misinterpreted Negative Campaign in General Election in Indonesia.
Indonesian Law Journal, 11, 1-18.

Anda mungkin juga menyukai