Anda di halaman 1dari 61

[

Y
e
a
r
]

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


TAHUN 2015 - 2019
PENGADILAN NEGERI KELAS I.B
PARIAMAN

PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN


Jalan Imam Bonjol No. 26 Pariaman
Telp. 0751-91132/92841 Fax. 0751-92841
Pariaman 2014
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pariaman
2015-2019.

Pengadilan Negeri Pariaman adalah pelaksana kekuasaan kehakiman di


Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Padang selaku kawal depan ( vrovost)
Mahkamah Agung yang berada di Propinsi Sumatera Barat.

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat


Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15
disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan
rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun
Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang
sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum
Pengadilan Negeri Pariaman

Pariaman, 7 Januari 2015


KETUA PENGADILAN NEGERI
PARIAMAN

EFFENDI MUKHTAR , SH. MH


NIP. 19620523 198803 1 003

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. i


DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum 1
1.2. Potensi dan Permasalahan 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi 14
2.2. Misi 16
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 17
2.4. Program dan Kegiatan 22
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 23
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 30
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Negeri 33
Pariaman
BAB IV PENUTUP 36
Lampiran
Matrik Rencana Strategi Pengadilan Negeri Pariaman

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. ii


BAB I – PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM


Pembentukan Pengadilan Negeri Pariaman berawal dari
Rekomendasi Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan
didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah TK. II Kabupaten Padang
Pariaman sesuai dengan surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum
dan Tata Usaha Negara Departemen Kehakiman Cq Direktur
Ketatalaksanaan, dimana pembentukan Pengadilan Negeri Pariaman
memang sangat diperlukan, karena sebelumnya Peradilan Tingkat Pertama
hanya ada di Kota Padang yang membawahi daerah hukum Kabupaten
Padang Pariaman dan Kota Administratif Pariaman.
Setelah melengkapi data dukung dan mendapatkan persetujuan
dari Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Propinsi Sumatera Barat dan
rekomendasi dari Pengadilan Tinggi Padang, maka pada tahun 1958 Menteri
Kehakiman RI mensetujui untuk mendirikan gedung Pengadilan Negeri
Kelas II Pariaman di atas tanah seluas 3.000 m2 dengan luas bangunan 945
m2 yang terletak di Jalan Dr. Saharjo.
Pada tahun 1992 dibangun kantor Pengadilan Negeri Pariaman
yang baru di atas tanah seluas 5230 m2 dengan luas bangunannya 784 m2.
Setelah pembangunan kantor Pengadilan Negeri Pariaman yang baru
seluruh personil baik tenaga teknis maupun tenaga administrasi yang ada
di kantor lama yang berada di Jalan Dr. saharjo pindah ke kantor yang baru
di Jalan Imam Bonjol No.26 Pariaman.
Pada tanggal 9 Agustus 2004 Pengadilan Negeri Kelas II Pariaman
berubah Menjadi Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman, karena
meningkatnya jumlah volume perkara baik perkara pidana maupun
perkara, yang masuk atau diajukan masyarakat pencari keadilan ke
Pengadilan Negeri Kelas II Pariaman. Perubahan Pengadilan Negeri Kelas II
Pariaman menjadi Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman tersebut,
diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia oleh Prof. Dr.
Baghir Manan, SH.MCL, maka kebutuhan masyarakat pencari keadilan di
Kota Pariaman dan Kabupaten padang Pariaman telah terwujud.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 1


Wilayah hukum Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman meliputi 4
(empat) Kecamatan di Kota Pariaman, yang terdiri dari: Kecamatan
Pariaman Selatan, Kecamatan Pariaman Utara, Kecamatan Pariaman
Tengah, Kecamatan Pariaman Timur dan 17 (tujuh belas) di Kabupaten
Padang Pariaman yaitu 1. Kecamatan Nan Sabaris, 2. Kecamatan Lubuk
Alung, 3. Kecamatan Batang Anai, 4. Kecamatan Batang Gasan, 5.
Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, 6. Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, 7.
Kecamatan Sungai Limau, 8. Kecamatan Sungai Geringging, 9. Kecamatan
Enam Lingkung, 10. Kecamatan IV Koto Aur Malintang, 11. Kecamatan
Padang Sago, 12. Kecamatan Patamuan, 13. Kecamatan Sintuk Toboh
Gadang, 14. Kecamatan Ulakan Tapakis, 15. Kecamatan V Koto Kampung
Dalam, 16. Kecamatan V Koto Timur, 17. Kecamatan VII Koto Sungai Sarik.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Kelas I.B
Pariaman merupakan Pengadilan Tingkat Pertama di wilayah hukum
Pengadilan Tinggi Padang dibawah naungan Mahkamah Agung Republik
Indonesia dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan
tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan
menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis,
periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk
mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman
dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian
tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat
kinerja yang dicapainya.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan
prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan,
daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan
efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas
ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang
aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk
menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja Aparatur
Negara/Pemerintah.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 2


Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar
bagi peran Pengadilan Negeri Pariaman dalam menjalankan tugas dan
fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan
Keuangan. Pengadilan Negeri Pariaman merupakan lingkungan Peradilan
Umum di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Negeri Pariaman
sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan
berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Negeri
Pariaman. Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang
kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak
didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya
manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Negeri Pariaman,
baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis.
Pengadilan Negeri Pariaman dalam menjalankan tugas dan
fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana
kekuasaan kehakiman di Indonesia.

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN


A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman mencakup hal-hal yang
memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai
dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup:
1. Pemegang kekuasaan kehakiman
2. Bersifat independen, lepas dari pengaruh lembaga lain.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 3


3. Memiliki rencana yang terstruktur mengenai reformasi peradilan
yang dituangkan dalam dokumen cetak biru dan rencana
strategis lima tahunan.
4. Memiliki pedoman perilaku hakim.
5. Secara rutin menerbitkan laporan Tahunan yang diumumkan
secara terbuka kepada publik.
6. Memiliki hubungan baik dengan lembaga lain.

B. Kelemahan (Weakness)
Tinjauan kelemahan dikelompokkan sesuai dengan area-area yang
menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan ini diperoleh dari
wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal maupun eksternal.
Berikut adalah kelemahan-kelemahan yang harus menjadi fokus
perbaikan.
1. Manajemen dan Kepemimpinan
a. Pola manajemen di pengadilan belum mengadopsi pola
manajemen modern.
b. Pengadilan tidak responsive terhadap dinamika masyarakat
c. Perencanaan masih belum sesuai kebutuhan
d. Organisasi kurang efisien
e. Banyaknya unit kerja/unit organisasi yang tumpang tindih
di setiap level.
f. Pemberian nomenkaltrur yang belum selesai
g. Struktur organisasi pengadilan belum jelas, terutama jika
dikaitkan dengan garis komando
h. Belum ada kejelasan mengenai peran dan tanggung jawab
antara fungsi teknis yang dikerjakan oleh Hakim dan
Kepaniteraan dan fungsi kesekretariatan
2. Kebijakan Pengadilan
a. Kebijakan yang tidak tersosialisasi dengan baik kepada
aparatur pengadilan.
b. Belum terbentuk kesatuan hukum
c. Belum mempunyai kewenangan mengatur sendiri urusan
kepegawaian dan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 4


3. Sumber Daya
a. Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas
dan kemampuan kerja yang memadai.
b. Banyaknya pegawai yang bekerja tidak di satu bidang sesuai
dengan tupoksi kerja mereka diakibatkan oleh kurangnya
pegawai.
c. Fasilitas pengadilan masih kurang memadai
d. Putusan pengadilan belum dapat diakses secara cepat oleh
masyarakat.
e. Sistem penilaian kinerja belum berbasis merit.
f. Sistim karir (promosi dan mutasi) belum mengacu pada asas-
asas system modern.
g. Masih berlangsung praktik rekruitmen didasarkan kepada
favoritism dan KKN.
h. Belum adanya tenaga IT yang dianggap cakap dan mampu.
i. Pengelolaan aset yang belum tersusun rapi.
4. Proses Peradilan/Pengadilan (Manajemen Perkara)
a. Masih terdapat ketidak sepakatan tentang suatu posisi
hukum tertentu dalam putusan.
b. Alur perkara yang belum sempurna yang dapat menghambat
penanganan kasus
c. Komposisi hakim belum sesuai dengan komposisi dan jumlah
perkara yang masuk.
d. Masih banyak tunggakan perkara masa lalu yang harus
diselesaikan terutama perkara perdata dan pidana.
e. Hukum acara belum mendukung perubahan proses
pengelolaan perkara
f. Manajemen perkara belum dibangun berbasis IT.
g. Adanya tumpukan limpahan perkara pada akhir tahun yang
dilimpahkan oleh Kejaksaan Negeri.
5. Kepuasan Pengguna Pengadilan
a. Pengadilan belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat
mengukur kepuasan masyarakat.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 5


6. Keterjangkauan Pengadilan
a. Pengadilan belum menyediakan infrastruktur yang
memudahkan masyarakat untuk berperkara
b. Sistim peradilan atau sistim alur perkara yang sekarang
menuntut biaya tinggi.
c. Biaya berperkara yang masih dianggap mahal
d. Pengadilan Negeri Pariaman belum maksimal menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan baik.
7. Kepercayaan Publik
a. Fungsi pengawasan masih lemah.
b. Pengawasan belum dilakukan secara sistematis
c. Penegakan disiplin/kode etik belum dilaksanakan dengan
baik.
d. Pengaturan fungsi pengawasan belum dilakukan dengan baik.

C. Peluang (Opportunities)
Tinjauan peluang yang dimiliki dikelompokkan sesuai dengan area-
area yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan ini
diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal
maupun eksternal. Berikut adalah peluang-peluang yang
dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan.

1. Area Manajemen dan Kepemimpinan


Meningkatkan proses sosialisasi visi dan misi yang sudah
terlaksana agar setiap bagian dari Pengadilan Negeri Pariaman
memiliki pemahaman yang sama mengani visi & misi yang
tertuang dalakm buku cetak biru Mahkamah Agung Republik
Indonesia, sehingga Pengadilan Negeri Pariaman dapat lebih
efektif dalam mencapai tujuannya.

2. Area Perencanaan dan Kebijakan Pengadilan (Internal)


a. Meningkatkan proses sosialisasi kebijakan Pengadilan Negeri
Pariaman yang sudah terlaksana, agar tiap aparat Pengadilan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 6


b. Negeri Pariaman memiliki pemahaman dan informasi yang
sama.
c. Penerapan sistem Meja terhadap perkara-perkara yang masuk
ke Pengadilan Negeri Pariaman perlu dilaksanakan, untuk
lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja Pengadilan
Negeri Pariaman sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi kerja
masing-masing.
3. Area Manajemen Sumberdaya (Manusia, Material, Keuangan)
a. Remunerasi yang telah meningkat.
b. Peningkatan peserta diklat.
c. Kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab perlu
ditingkatkan untuk dapat menciptakan efektifitas kinerja.
d. Sumber daya manusia yang dimiliki dalam hal penempatan
dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang
tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja menjadi
lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.

4. Area Proses Peradilan


a. Komitmen pimpinan Pengadilan Negeri Pariaman dan seluruh
jajaran aparatur peradilan untuk berubah.

b. Meningkatnya dukungan anggaran.

c. Meningkatnya keterbukaan di Institusi peradilan.

d. Kontribusi publik dan masyarakat.


e. Koordinasi yang sudah terlaksana dengan para pihak perlu
lebih ditingkatkan, agar efektifitas proses dan kualitas dari
putusan menjadi lebih baik.
5. Area Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan
a. Tersedianya sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
keadilan dan pelayanan publik.
b. Media dalam menampung kritik dan saran yang ada perlu lebih
dimaksimalkan, agar para pihak / masyarakat merasa hak-nya
terpenuhi dan juga agar Pengadilan Negeri Pariaman dapat
lebih terarah dalam melakukan pembenahan lembaga.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 7


c. Sistem informasi yang dimiliki saat ini harus dapat
memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan
masyarakat dalam mendapatkan informasi yang jujur
(transparan).
6. Area Pengadilan yang Terjangkau
a. Biaya prodeo yang sudah ditanggung negara.
b. Tersedianya Posbakum.
c. Dalam hal penempatan atau pengambilan keputusan dalam
menentukan letak ruang sidang/pengadilan, perlu
dipertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat.
d. Sistem informasi yang dimiliki saat ini perlu
mempertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat.
7. Area Kepercayaan Masyarakat
a. Suasana kehidupan sosial politik yang kondusif.
b. Terbukanya kesempatan merasionalisasi sistem anggaran.
c. Sosialisasi mengenai hukum yang sudah dilakukan saat ini
perlu ditingkatkan, agar pemahaman masyarakat mengenai
hukum menjadi lebih baik.
d. Melalui sistem informasi yang sudah dibangun saat ini, dari
sisi transparansi perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan,
agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi
yang akurat dan akuntabel.

D. Tantangan yang dihadapi (Threats)


Tinjauan tantangan yang dihadapi dikelompokkan sesuai dengan
area-area yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan
ini diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal
maupun eksternal. Berikut adalah tantangan-tantangan yang akan
dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat
melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1. Area Manajemen dan Kepemimpinan
a. Visi dan misi yang ada belum sesuai dengan kondisi saat ini.
Hal ini mengingat visi dan misi merupakan faktor penggerak
utama dari lembaga peradilan dalam menjalankan fungsinya.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 8


Diharapkan visi dan misi yang dimiliki oleh Pengadilan Negeri
Pariaman mampu disesuaikan atau diadaptasi dengan keadaan
yang ada saat ini dan tantangan yang dihadapi di depan,
sehingga nantinya dapat lebih mudah untuk diterapkan sebagai
acuan dalam melakukan kegiatan sesuai dengan keadaan yang
ada atau dihadapi.
b. Kurangnya sosialisasi visi dan misi. Mengingat visi dan misi
merupakan landasan dasar bagi Pengadilan mencapai tujuan
dan fungsinya sebagai suatu pemahaman dan pengetahuan
mengenai visi dan misi yang ada perlu dimiliki oleh setiap
aparat peradilan di semua jenjang. Sosialisasi ini dirasa perlu
dilakukan untuk menginformasikan visi dan misi yang berlaku
ke seluruh bagian lembaga peradilan, agar pemahaman yang
dimiliki oleh semua elemen di dalamnya menjadi seragam dan
standar. Berdasarkan data yang didapat di lapangan,
menunjukkan bahwa visi dan misi yang dimiliki oleh Pengadilan
Negeri Pariaman saat ini kurang tersosialisasi dengan baik
sehingga terdapat perbedaan pemahaman antar aparat
peradilan. Faktor lain yang menyebabkan kurang
tersosialisasikannya visi dan misi ini juga disebabkan karena
adanya keterbatasan sarana dan prasarana, terutama dalam
bidang TI (Teknologi Informasi).
c. Pimpinan yang dilihat sebagai bagian dari masalah. Seorang
pemimpin diharapkan dapat mampu menjadi motor penggerak
dan pengambil keputusan bagi bawahannya. Adanya pendapat
bahwa pimpinan yang dianggap sebagai bagian dari masalah
yang ada merupakan salah satu dampak dari kurang
tersosialisasinya kebijakan, visi dan misi. Selain itu, masalah
penempatan seorang pemimpin harus dapat didasarkan pada
kemampuan/kompetensi yang dimiliki individu untuk menjadi
seorang pemimpin yang akuntabel. Hal ini tentunya terkait juga
dengan masalah pengelolaan manajemen sumber daya
manusia.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 9


2. Area Perencanaan dan Kebijakan Pengadilan (Internal)
a. Perencanaan yang masih belum sesuai dengan kebutuhan.
Dalam membuat perencanaan kebijakan diharapkan hasilnya
adalah kebijakan yang mampu menjawab kebutuhan serta
kondisi di lapangan. Pada saat ini dalam perencanaan
kebijakan, Pengadilan Negeri Pariaman melakukan
modifikasi/adaptasi dari perencanaan dan kebijakan yang
sudah ada, hal ini disebabkan karena kebijakan yang
cenderung kaku dan bersifat normatif sehingga tidak dapat
diimplementasikankan langsung di lapangan.
b. Adanya inkonsistensi kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang
diterapkan di lapangan seringkali mengalami inkosistensi, hal
ini tentu membingungkan para aparat peradilan yang ada.
Selain adanya inkonsistensi kebijakan masih banyak juga
ditemukan terjadinya pelanggaran-pelanggaran dari kebijakan
yang sudah ditetapkan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh-pengaruh dari luar lembaga yang mampu
mengintervensi implementasi dari kebijakan tersebut. Hal ini
tentu saja mempengaruhi independensi dari lembaga peradilan
itu sendiri.
c. Kurangnya sosialisasi kebijakan. Pada saat ini sosialisasi
mengenai kebijakan-kebijakan yang ada masih kurang optimal
dilakukan. Hal ini menyebabkan banyaknya kebijakan yang
tidak terimplementasi karena ketidaktahuan aparat terhadap
kebijakan yang sudah ada tersebut.
3. Area Manajemen Sumberdaya (Manusia, Material, Keuangan)
Yang menjadi fokus perhatian pada area ini adalah:
a. Kurangnya sarana untuk meningkatkan
kemampuan/kompetensi para aparat pengadilan dalam
menghadapi perubahan. Peningkatan kemampuan atau
kompetensi dibutuhkan oleh aparat pengadilan dalam
menghadapi keadaan yang ada dan tuntutan masyarakat, serta
mengikuti perkembangan zaman. Nantinya diharapkan agar
lembaga peradilan memiliki sumberdaya yang mampu

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 10


beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi serta
tantangan-tantangan yang dihadapi.
b. Sistem rekrutmen yang kurang efektif. Sistem rekrutmen yang
dimaksud adalah suatu sistem yang mampu menyaring untuk
mendapatkan calon-calon hakim dan staf pengadilan yang
berkualitas. Hal ini dibutuhkan agar lembaga peradilan
memiliki sumberdaya manusia yang kompeten dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
c. Kurangnya remunerasi bagi aparat peradilan. Peningkatan
remunerasi dibutuhkan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan para aparat peradilan. Dengan meningkatnya
remunerasi ini diharapkan dapat meminimialisir terjadinya
pungli-pungli yang terjadi di lembaga peradilan dan diharapkan
tanggung jawab dari aparat peradilan menjadi lebih meningkat.
d. Kurang jelasnya peran, wewenang dan tanggung jawab antar
aparat peradilan. Kejelasan peran, wewenang dan tanggung
jawab dibutuhkan untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih pekerjaan dan juga berguna untuk meningkatkan
tanggung jawab dari tiap-tiap aparat peradilan.
e. Sistem pembinaan karir yang kurang objektif. Sistem
pembinaan karir dibutuhkan sebagai suatu bentuk dari
tanggung jawab lembaga peradilan dalam mengelola
sumberdaya manusianya. Hal ini bertujuan untuk memberikan
kejelasan mengenai jenjang karir, serta memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap aparat peradilan dalam
meningkatkan karirnya.
f. Penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan
kemampuan dan kapabilitasnya. Penempatan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kemampuan dan kapabilitasnya
bertujuan untuk dapat mengefektifkan kinerja dari lembaga
peradilan itu sendiri. Dengan dapat menempatkan sumber daya
yang sesuai dengan kemampuannya diharapkan tiap-tiap
bidang pekerjaan di dalam lembaga peradilan dapat tertangani

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 11


dengan baik sehingga mampu meningkatkan kinerja dari
lembaga peradilan.
g. Kurangnya jumlah hakim. Pada saat ini jumlah hakim yang ada
di dalam lembaga peradilan tidak sesuai dengan jumlah perkara
yang perlu ditangani. Dengan adanya peningkatan jumlah
Hakim diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja pengadilan
dan meminimalisir terjadinya tumpukan perkara.
h. Belum adanya sistem reward & punishment. Sistem reward dan
punishment bertujuan untuk dapat mengontrol kinerja dari para
aparat peradilan, sehingga mereka dapat lebih bertanggung
jawab dan termotivasi dalam melakukan fungsi dan tugasnya
sehari-hari, serta meningkatkan kinerjanya.
i. Belum adanya badan pengawas yang dapat mengawasi kinerja
setiap aparat peradilan. Badan pengawas ini dibutuhkan untuk
dapat meningkatkan kinerja dari para aparat peradilan. Selain
itu dengan adanya badan pengawas diharapkan penerapan
remunerasi, reward dan punishment, pembinaan karir dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
j. Anggaran yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan. Pada saat
ini anggaran yang dimiliki oleh Pengadilan Negeri Pariaman
tidak dapat mendukung setiap kegiatan, sarana dan prasarana
dari lembaga peradilan. Hal ini terjadi dikarenakan Pengadilan
Negeri Pariaman tidak diberikan kemandirian anggaran. Oleh
karena itu diharapkan agar Pengadilan Negeri Pariaman
diberikan keleluasaan dalam membuat suatu rancangan
anggaran yang mampu memenuhi kebutuhan dari Pengadilan
Negeri Pariaman. Dengan terpenuhinya kebutuhan dari
Pengadilan Negeri Pariaman melalui anggaran juga diharapkan
dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang ada,
meningkatkan kepuasan pengguna jasa dan atau meningkatnya
keterjangkauan masyarakat terhadap jasa pengadilan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 12


4. Area Proses Internal Peradilan
a. Belum adanya sistem peradilan yang dapat mempercepat suatu
proses berpekara. Perbaikan sistem peradilan diperlukan
dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengadilan agar dapat melakukan suatu proses perkara secara
efektif dan efisien.
b. Belum adanya standar yang diberlakukan secara tegas
mengenai waktu pelaksanaan dan penyelesaian proses
berpekara. Aturan yang tegas mengenai waktu pelaksanaan dan
penyelesaian proses persidangan ditujukan untuk memberikan
kejelasan kepada para pihak mengenai waktu/lamanya suatu
proses persidangan itu akan berlangsung. Hal ini menjadi
penting mengingat banyaknya keluhan dari para pihak
mengenai ketidakjelasan proses persidangan mereka dan pada
akhirnya akan berdampak pada kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja lembaga peradilan itu sendiri.
c. Kurangnya koordinasi dengan para pihak. Pentingnya
peningkatan koordinasi dengan para pihak bertujuan untuk
dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi suatu proses dan
putusan persidangan.
5. Area Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan
a. Kurang maksimalnya pemanfaatan media yang dapat
menampung kritik dan saran dari masyarakat. Dibutuhkan
suatu media yang dapat menampung aspirasi dari masyarakat
agar lembaga peradilan dapat mengetahui apa yang dibutuhkan
dan menjadi fokus perhatian dari masyarakat pencari keadilan.
Setelah mengetahui apa yang menjadi fokus perhatian dari
masyarakat diharapkan lembaga peradilan mampu
menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan kritik dari
masyarakat tersebut untuk meningkatkan kinerjanya.
b. Kurangnya sistem informasi yang transparan dan mudah
dijangkau oleh masyarkat. Hal ini berkaitan dengan perlunya
suatu sistem yang mampu memberikan akses informasi yang

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 13


jujur dan mudah diakses oleh masyarakat mengenai apa saja
yang terjadi di dalam lembaga pengadilan.
c. Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna
jasa pengadilan. Alat pengukuran ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana lembaga peradilan mampu
memberikan kepuasan kepada masyarakat. Diharapkan dengan
adanya alat pengukuran ini lembaga peradilan memiliki
data/masukan yang dapat dijadikan sebagai landasan atau
acuan bagi lembaga peradilan dalam membenahi diri.
d. Kurangnya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang
dimiliki Pengadilan Negeri Pariaman pada saat ini dirasa belum
memadai, kurang layak untuk digunakan, dan juga perawatan
yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang ada masih
minim. Hal ini disebabkan karena anggaran yang dimiliki oleh
Pengadilan Negeri Pariaman belum mampu memenuhi semua
kebutuhan yang ada dan juga karena dalam penyusunan
anggaran belum mengacu pada kebutuhan dari lembaga
tersebut. Padahal dengan sarana dan prasarana yang memadai
dipercaya dapat mampu meningkatkan kinerja aparat serta
mampu meningkatkan kepuasan para pengguna jasa
pengadilan.
6. Area Pengadilan yang Terjangkau
a. Masih adanya pungutan-pungutan liar yang terjadi di dalam
lembaga peradilan. Pungutan-pungutan liar yang terjadi di
lembaga peradilan membuat biaya perkara menjadi tinggi. Guna
mencapai jasa pengadilan yang terjangkau pungutan-pungutan
liar harus dapat diatasi. Apabila hal ini mampu diatasi maka
diharapkan selain jasa pengadilan yang terjangkau dapat
terpenuhi, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan
juga dapat meningkat.
b. Kurangnya tersedianya akses informasi seluas-luasnya yang
dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat. Pada saat ini
masyarakat masih merasa bahwa informasi yang mereka
dapatkan mengenai lembaga peradilan masih terbatas. Padahal

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 14


sebagai suatu lembaga peradilan sudah seharusnya dapat
memberikan akses penyediaan informasi yang seluas-luasnya
dan informasi yang dapat dipercaya. Dengan diberikannya
akses informasi seluas-luasnya diharapkan hak dari para pihak
dapat terpenuhi sehingga kepercayaan dari masyarakat
terhadap lembaga peradilan itu sendiri dapat meningkat.
c. Tidak tersedianya pengacara/advokat bagi para pihak yang
tidak mampu. Pada saat ini masih terdapat pihak yang beracara
yang tidak didampingi oleh pengacara, karena mereka tidak
memiliki biaya untuk mendatangkan pengacara. Padahal
mendapatkan perlindungan hukum merupakan hak dari setiap
warga negara. Oleh karena itu hendaknya lembaga peradilan
mampu menyediakan pengacara bagi para pihak yang beracara
untuk mendapatkan pembelaan sesuai dengan haknya.
7. Area Kepercayaan Masyarakat
a. Kurangnya sosialisasi mengenai hukum kepada masyarakat.
Sosialisasi hukum yang dimaksud adalah memberikan
pengetahuan mengenai hukum kepada masyarakat. Hal ini
perlu dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat yang
tidak mengenal hukum. Andaipun ada masyarakat yang
mengerti hukum, namun persepsi dan pemahaman mereka
terhadap penerapan hukum di Indonesia ini masih terlalu
beragam. Tujuan dari sosialisasi ini agar masyarakat umum
memiliki pengetahuan yang baik mengenai hukum, baik hukum
yang berlaku, proses hukum, putusan dan lainnya
b. Kurangnya transparansi dari lembaga peradilan. Transparansi
ini bertujuan memberikan gambaran yang jujur kepada
masyarakat mengenai proses peradilan, putusan peradilan,
biaya perkara, dll. Transparansi ini sangat dibutuhkan
mengingat hal ini mampu meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap suatu lembaga peradilan.
c. Kurangnya independensi lembaga peradilan. Saat ini para
stakeholder masih merasa banyaknya intervensi dari pihak luar
terhadap lembaga peradilan selama proses persidangan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 15


berlangsung. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap putusan yang dihasilkan oleh lembaga
peradilan tersebut, karena dianggap merupakan hasil dari
intervensi yang ada. Oleh karena itu diharapkan lembaga
peradilan yang berfungsi dalam memberikan rasa keadilan
kepada masyarakat mampu menjadi lembaga yang independen
dan bebas dari intervensi pihak manapun.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 16


BAB II – VISI, MISI, TUJUAN

2.1. VISI
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pariaman
merupakan gambaran atau visionable dari kinerja lembaga Badan Peradilan,
yang lingkupny dalam kurun waktu 5 tahunan sehingga dengan Rencana
Strategis (Renstr Tahun 2015-2019 merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yan ingin dicapai sebagai sarana atau proses untuk
tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan
organisasi
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pariaman Tahun 2015 – 2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan
dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan
efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Pariaman diselaraskan
denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan
dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok
dan fungsi Pengadilan Negeri Pariaman. Upaya untuk mencapai visi dan
misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan yang mudah,
diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang
dihadapi Pengadilan Negeri Pariaman dan rencana strategi yang tepat dan
menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya agar
dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat,
beribawa dan dihormati serta tegaknya supremasi hukum.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 17


Visi Pengadilan Negeri Pariaman mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI adalah sebagai berikut :
“ MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI PARIAMAN YANG AGUNG ”
Visi Pengadilan Negeri Pariaman tersebut di atas, dirumuskan dengan
merujuk pada Pembukaan UUD 1945, terutama alinea kedua dan alinea
keempat sebagai tujuan Negara Republik Indonesia.

Penjelasan
a. Badan Peradilan menunjukkan lembaga. Kata Badan Peradilan
digunakan untuk membedakannya dari lembaga penegak hukum
lainnya, seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, dsb;
b. Indonesia, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Pengadilan
Negeri Pariaman;
c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran,
kemuliaan, keluhuran;
Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Negeri Pariaman
sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim
dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap
dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara.
Badan Peradilan yang Indonesia yang agung, secara ideal dapat diwujudkan
sebagai sebuah Badan Peradilan yang :
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif
dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang
dialokasikan secara proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang
jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manajemen dan admisnistrasi proses perkara yang
sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
5. Mengelola saran prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan
criteria obyektif, sehingga tercapai personil peradilan yang berintegritas
dan professional.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 18


7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap prilaku, administrasi, dan
jalannya peradilan.
8. Berorientasi pada pelayanan public yang prima.
9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas,
kredibilitas, dan transparansi.
10. Modern dengan berbasis IT terpadu.
Visi tersebut merujuk pada TAP MPR No. 7/MPR/2001 Tentang
Visi Indonesia Masa Depan. Untuk memperjelas upaya pencapaian visi
tersebut, MA dan badan peradilan di bawahnya menurunkannya dalam 4
(empat) pilar misi – yang diuraikan pada bagian berikutnya.

2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Pariaman, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan umum
2. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparasi.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat
4. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan
5. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif
dan efisien
6. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Pengadilan Negeri Pariaman percaya dan memiliki keyakinan
bahwa ke-enam pilar misi ini, akan membawa pada visi yang telah
ditetapkan. Menyadari sepenuhnya, bahwa setiap upaya/proses mencapai
sesuatu, harus disertai dengan bagaimana mengevaluasinya, maka ke-enam
pilar misi ini, kelak akan bisa dievaluasi dengan kerangka Area of Court
Excellence, sebagaimana sudah dibahas di depan. Penggunaan kerangka ini
sekaligus menjaga dan memastikan integrasi perencanaan – proses

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 19


implementasi dan hasil yang ingin dicapai dari setiap program/aktivitas
yang dikembangkan kemudian. Berikut bagan Matriks Misi Vs Kerangka
Area Of Court Excellence

AREA OF COURT EXCELLENCE

PENDORONG PROSES DAN SISTEM HASIL


Manajemen Kebijakan Sumber Proses Pemenuhan Keterajangka Kepercayaa
MISI dan Peradilan Daya Peradilan Kebutuhan uan n Publik
Kepemimpinan Manusia, /Pengadil dan Pelayanan
Badan Material an Kepuasan Badan
Peradilan dan Pencari Peradilan
Keuangan Keadilan

Menjaga
kemandirian
badan
peradilan       
umum

Mewujudkan
peradilan yang
sederhana,
cepat, biaya       
ringan dan
transparasi.

Meningkatkan
kualitas
Sumber Daya
Aparatur
Peradilan
dalam rangka       
peningkatan
pelayanan
pada
masyarakat

Memberikan
pelayanan
hukum yang
berkeadilan
kepada       
pencari
keadilan

Melaksanakan
tertib
administrasi
dan
manajemen       
peradilan yang
efektif dan
efisien

Mengupayaka
n tersedianya
sarana dan
prasarana
peradilan       
sesuai dengan
ketentuan
yang berlaku

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 20


Melalui matriks di atas ingin dijelaskan bahwa pengukuran
keberhasilan ada pada kolom hasil, dengan parameter:
1. Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan
3. Kepercayaan publik
Oleh karena itu, setiap pembangunan/pengembangan perencanaan sistem,
kebijakan serta implementasinya haruslah berorientasi/mengacu pada 3
(tiga) hal penting di atas. Proses peradilan seperti apa yang perlu
dikembangkan untuk memastikan bahwa publik dapat
menjangkau/terlayani dengan baik oleh badan peradilan khususnya
Pengadilan Negeri Pengadilan.

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis


Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikan tujuan strategis Pengadilan
Negeri Pariaman akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus
dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun
waktu satu sampai dengan lima tahun ke depan dan memungkinkan untuk
mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai mengingat
tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi dari organisasi. Tujuan
Pengadilan Negeri Pariaman sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan rasa keadilan yang cepat, jujur impersial dan
independen.
Indikator: persentase perkara yang diputus sebelum 6 (enam) bulan
2. Memberikan pelayanan hukum dan peradilan kepada masyarakat
Indikator: persentase pemahaman masyarakat terhadap hukum
3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Lembaga Peradilan.
Indikator: persentase pegawai yang mengikuti pelatihan
4. Meningkatkan pelayanan lembaga peradilan secara efisien, efektif dan
berkualitas.
Indikator: persentase kepuasan masyarakat terhadap sistem satu
pintu

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 21


Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun
kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis
yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Pariaman. Ada 6 (enam) sasaran
strategis yang menjadi prioritas renstra 2015 – 2019. Keenam sasaran
strategis yang dimaksud, adalah sebagai berikut :
1. Internalisasi (go live – living the vision, mission and values) visi, misi
dan nilai-nilai.
2. Melanjutkan penyelesaian agenda reformasi birokrasi, utamanya
adalah penguatan organisasi melalui restrukturisasi organisasi,
pengembangan tatalaksana organisasi baru, penguatan kapabilitas
dan manajemen SDM
3. Melanjutkan cita cita modernisasi pengadilan
4. Menyelesaikan tunggakan perkara
5. Memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja pengawasan dan
pembinaan
6. Kemandirian anggaran
Untuk melihat keterkaitan antara sasaran strategis dengan misi
dan aspek dalam Pengadilan yang Ideal yang akan digunakan sebagai
parameter pengukuran keberhasilan, maka matriks di bawah ini akan
menjelaskan.

Bagan: Matriks Misi vs Sasaran Strategis vs Kerangka Area Of Court


Excellence

AREA OF COURT EXCELLENCE

PENDORONG PROSES DAN SISTEM HASIL

Manajemen Kebijakan Sumber Proses Pemenuhan Keterajangkauan Kepercayaan


MISI dan Peradilan Daya Peradilan Kebutuhan Pelayanan Publik
Kepemimpinan Manusia, /Pengadil dan Badan
Badan Material an Kepuasan Peradilan
Peradilan dan Pencari
Keuanga Keadilan
n
Memberikan
pelayanan
rasa keadilan
yang cepta, 4.5.6 4.5.6 4.5.6 4.5.6   
jujur,
impersial dan
independen

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 22


Memberikan
pelayanan
hukum dan
peradilan 2.3.4.5.6 2.3.4.5.6 2.3.4.5.6 2.3.4.5.6   
kepada
masyarakat

Memperbaiki
dan
meningkatkan
kualitas
sumber daya
manusia 1.5.6 1.5.6 1.5.6 1.5.6   
(SDM)
Lembaga
Peradilan

Meningkatkan
pelayanan
lembaga
peradilan 1.2.3.4.5. 1.2.3.4.5.
secara efisien, 1.2.3.4.5.6 1.2.3.4.5.6   
6 6
efektif dan
berkualitas

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas


keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan,
sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan


sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan
indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

KINERJA INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER


NO PENJELASAN
UTAMA KINERJA JAWAB DATA

1. Meningkatnya Persentase Perbandingan antara Panitera/Sekretaris Laporan


penyelesaian mediasi yang mediasi yang disepakati Bulanan dan
perkara diselesaikan dengan jumlah mediasi Laporan
yang diterima dan Tahunan
menjadi perkara
Persentase Perbadingan antara Hakim Mediasi Laporan
mediasi yang mediasi yg diproses Panitera/Sekretaris Bulanan dan
menjadi akta dengan jumlah mediasi yg Laporan
perdamaian menjadi akta perdamaian. Tahunan
Persentase Perbandingan sisa Hakim Majelis dan Laporan
sisa perkara perkara yang diselesaikan Panitera/Sekretaris Bulanan dan
yang dengan sisa perkara yang Laporan
diselesaikan harus diselesaikan Tahunan
Persentase Perbandingan perkara Hakim Majelis dan Laporan
perkara yang yang diselesaikan dengan Panitera/Sekretaris Bulanan dan
diselesaikan perkara yang akan Laporan
diselesaikan (saldo Tahunan
awaldan perkara yang
masuk)
Persentase Perbandingan perkara Hakim Majelis dan Laporan
perkara yang yang diselesaikan dalam Panitera/Sekretaris Bulanan dan
diselesaikan jangka waktu maksimal 6 Laporan
dalam jangka bulan dengan perkara Tahunan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 23


waktu yang harus diselesaikan
maksimal 6 dalam waktu maksimal 6
bulan bulan (diluar sisa
perkara)
Persentase Perbandingan perkara Hakim Majelis Laporan
perkara yang yang diselesaikan lebih Panitera/Sekretaris Bulanan dan
diselesaikan dari 6 bulan dengan Laporan
dalam jangka perkara yg diselesaikan Tahunan
waktu lebih dalam waktu kurang dari
dari 6 bulan 6 bulan.
2. Peningkatan Persentase Jumlah upaya hukum Hakim Majelis Laporan
aksepbilitas perkara yang selama tahun berjalan Bulanan dan
putusan tidak (Un) dibagi jumlah upaya Laporan
Hakim mengajukan hukum tahun lalu (un-1) Tahunan
upaya hukum: dibagi upaya hukum
- Banding tahun lalu (un-1)dikali
- Kasasi seratus persen
- Peninjauan
Kembali
3. Peningkatan Persentase Perbandingan antara Panitera/Sekretaris Laporan
efektifitas berkas yang berkas yang diajukan Bulanan dan
pengelolaan diajukan Kasasi dan PK yang Laporan
penyelesaian kasasi dan PK lengkap (terdiri dari Tahunan
perkara yang bundel A dan B) dengan
disampaikan jumlah berkas yang
secara lengkap diajukan Kasasi dan PK
Persentase Perbandingan antara Panitera/Sekretaris Laporan
berkas yang berkas perkara yang Bulanan dan
diregister dan diterima Kepaniteraan Laporan
siap dengan berkas perkara Tahunan
didistribusikan yang didistribusikan ke
ke Majelis Majelis
Persentase Perbandingan antara Panitera/Sekretaris Laporan
penyampaian berkas putusan dengan dan Juru Sita Bulanan dan
pemberitahua relas putusan yang Laporan
n relaas disampaikan ke para Tahunan
putusan tepat pihak tepat waktu.
waktu, tempat
dan para
pihak
Prosentase Perbandingan antara Panitera/Sekretaris Laporan
penyitaan permohonan penyitaan dan Juru Sita Bulanan dan
tepat waktu dengan pelaksanaan Laporan
dan tempat penyitaan tepat waktu Tahunan
dan tempat

Ratio Majelis Perbandingan ratio Majelis Hakim dan Laporan


Hakim Majelis Hakim Panitera/Sekretaris Bulanan dan
terhadap dibandingkan dengan Laporan
perkara perkara masuk Tahunan

4. Peningkatan Persentase Perbandingan perkara Majelis Hakim dan Laporan


aksesibilitas perkara prodeo predeo yang diselesaikan Panitera/Sekretaris Bulanan dan
masyarakat yang dengan perkarapredeo Laporan
terhadap diselesaikan yang masuk Tahunan
peradilan Persentase Perbandingan perkara Majelis Hakim dan Laporan
(acces to perkara yang yang dibawa ke lokasi Panitera/Sekretaris Bulanan dan
justice) dapat zetting plaat dengan Laporan
diselesaikan jumlah perkara yang Tahunan
dengan cara diselesaikan secara
zetting plaat zetting plaat
Persentase Perbandingan amar Kepanitera/Kesekre Laporan
(amar) putusan perkara tindak tariatan Bulanan dan
putusan pidana korupsi yang Laporan
perkara (yang ditayangkan di wibe site Tahunan
menarik dengan jumlah perkara
perhatian tindak pidana korupsi
masyarakat) yang tidak ditayangkan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 24


yang dapat
diakses secara
on line dalam
waktu
maksimal 1
hari kerja
sejak diputus.

5. Meningkatnya Persentase Perbandingan perkara Ketua Pengadilan & Laporan


kepatuhan permohonan perdata yang Pan/Sek Bulanan dan
terhadap eksekusi atas ditindaklanjuti Laporan
putusan putusan (dieksekusi) dengan Tahunan
pengadilan. perkara perkara perdata yang
perdata yang belum ditindaklanjuti
berkekuatan (dieksekusi)
hukum tetap
yang
ditindaklanjuti
6. Meningkatnya Persentase Perbandingan jumlah Ketua Pengadilan & Laporan
kualitas pengaduan pengaduan yang Panitera/Sekretaris Bulanan dan
pengawasan masyarakat ditindaklanjuti mengenai Laporan
yang perilaku aparatur Tahunan
ditindaklanjuti peradilan (teknis dan non
teknis) dengan jumlah
pengaduan yang
dilaporkan
Persentase Perbandingan jumlah
temuan hasil pengaduan yang
pemeriksaan ditindaklanjuti mengenai
eksternal yang perilaku aparatur
ditindaklanjuti peradilan (teknis dan non
. teknis) dengan jumlah
pengaduan yang
dilaporkan

2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN


Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi
Pengadilan Negeri Pariaman untuk mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program
untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara,
tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap
peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri
Pariaman dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 25


3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap
dan tepat waktu
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang
tepat waktu
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan
perkara

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis


Lainnya Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai
pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam
program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah


Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah
Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan
sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan
sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan
tingkat pertama.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 26


BAB III – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional


Sasaran pembangunan bidang hukum dan aparatur sebagaimana
ditetapkan di dalam RPJMN adalah terciptanya tata kelola pemerintahan
yang baik yang mencerminkan supremasi hukum dan penegakan hak asasi
manusia yang didukung oleh aparatur negara yang bersih, berwibawa,
bertanggung jawab serta profesional melalui:
a. Terwujudnya tertib peraturan perundang-undangan dengan
indikator terlaksananya akses terhadap keadilan di bidang politik
legislasi
b. Terwujudnya peradilan yang bersih dan berwibawa yang ditandai
dengan terwujudnya lembaga peradilan yang dihormati dan disegani
oleh setiap warga negara, dengan diterapkannya sistem peradilan
yang sederhana, cepat, transparan dan akuntabel, adanya
penurunan tunggakan perkara serta tersedianya jumlah unit
pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum
c. Terwujudnya pemenuhan, perlindungan, pemajuan dan penegakan
HAM, dengan indikator terlaksananya kebijakan jumlah
Kementerian/ Lembaga yang telah melaksanakan kebijakan yang
berdasarkan pendekatan hak asasi manusia (Human Rights Based
Approach)
d. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, ditandai
dengan meningkatnya indeks integritas nasional dan terbentuknya
nilai anti korupsi pada penyelenggara Negara dan masyarakat.
e. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik dan akses
masyarakat terhadap pelayanan publik berkualitas, ditandai dengan
meningkatnya skor Integritas Pelayanan Publik dan peringkat
Kemudahan Berusaha.
f. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas birokrasi
Sebagai dasar rencana pembangunan lima tahun selanjutnya,
prioritas pembangunan di bidang hukum dan HAM kembali dalam RPJM
Kedua tahun 2015-2019. Salah satu agenda utama pembangunan dalam

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 27


RPJM 2015-2019 pada bidang hukum dan aparatur adalah melalui
peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam rangka tercapainya
konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi
manusia serta kelanjutan penataan sistem hukum nasional melalui
perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik masih menjadi isu penting
dalam konteks nasional maupun internasional. Krisis ekonomi dalam negeri
yang lalu dan krisis keuangan global yang baru saja terjadi tidak terlepas
dari lemahnya good governance, baik di sektor pemerintah maupun sektor
swasta sehingga perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik akan
membantu meningkatkan daya tahan perekonomian, meningkatkan daya
saing nasional dan mengurangi ekonomi biaya tinggi.
Dari sisi pembangunan aparatur negara, tata kepemerintahan
yang baik adalah suatu kondisi yang mana aturan main dalam birokrasi
tertata dan dilaksanakan dengan baik, tidak terjadi penyimpangan dari
prosedur yang mengarah pada kepentingan pribadi atau kelompok,
melayani masyarakat dan demokratis. Berpijak atas hal di atas, maka
prioritas bidang hukum dan aparatur yakni tata kelola pemerintahan yang
baik, akan ditempuh melalui arah kebijakan, sebagai berikut:
1. Peningkatan efektifitas peraturan perundang-undangan
Upaya untuk menciptakan efektifitas peraturan perundang-undangan
nasional dilaksanakan melalui peningkatan kualitas substansi
peraturan perundang-undangan tersebut yang didukung oleh
penelitian/pengkajian Naskah Akademik. Hasil pengkajian/penelitian
tersebut akan menjadi bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan yang akan diharmonisasikan dan
disinkronisasikan dengan peraturan perundang-undangan yang sudah
ada.
Selain itu, proses pembentukan peraturan perundang-undangan perlu
disempurnakan mulai dari tahapan perencanaan, persiapan, teknik
penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan dan
penyebarluasan. Sementara itu, untuk menjamin tidak adanya
kesenjangan substansi dengan kebutuhan masyarakat, maka peran
masyarakat dalam setiap tahapan pembentukan peraturan perundang-
undangan, perlu diperkuat. Hal ini juga perlu didukung mekanisme

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 28


pelaksanaan Program Legislasi Nasional dan Daerah yang mengikat bagi
eksekutif maupun legislatif serta menjadi wadah menyelaraskan
kebutuhan kerangka regulasi yang mendukung prioritas pembangunan
nasional.
Banyaknya peraturan perundang-undangan memerlukan melalui
analisa peraturan perundang-undangan yang bermasalah atau
berpotensi menimbulkan masalah, yang selanjutnya akan
ditindaklanjuti dengan upaya pengurangan/ simplifikasi oleh
Kementerian/Lembaga terkait.
2. Peningkatan kinerja lembaga penegak hukum
Kinerja lembaga penegak hukum sangat ditentukan oleh sistem
manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga
masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Hal
ini dapat diukur dari rendahnya angka penyelesaian perkara, proses
peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel, serta
adanya perlindungan terhadap hak-hak pihak yang terlibat dalam
proses peradilan.
Akuntabilitas penegakan hukum harus didukung oleh profesionalisme
aparat penegak hukum yang terdiri dari Hakim, Jaksa, Polisi, Advokat
dan petugas pemasyarakatan. Hal tersebut terkait dengan kemampuan
aparat penegak hukum untuk menangani perkara-perkara yang
kompleksitasnya semakin tinggi. Disamping itu peningkatan
profesionalisme aparat penegak hukum dimaksudkan juga untuk
meningkatkan integritas aparat penegak hukum.
Sistem karir aparat penegak hukum juga sangat mempengaruhi kinerja
lembaga penegak hukum secara keseluruhan. Oleh karena itu
diperlukan perbaikan mekanisme seleksi, promosi dan mutasi aparat
penegak hukum yang bebas KKN, dan sesuai dengan kompetensi.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan adanya
pengawasan eksternal dan internal dari kegiatan penegakan hukum. Hal
ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum
yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Pelaksanaan pemberian bantuan hukum sebagai bagian dari tugas dan
fungsi pengadilan merupakan hal yang penting untuk ditindaklanjuti

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 29


dalam rangka meningkatkan pemberdayaan fungsi pengadilan untuk
memberikan bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan.
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana untuk
meningkatkan kinerja lembaga penegak hukum.
3. Peningkatan penghormatan, pemajuan dan penegakan terhadap
HAM
Dalam rangka melaksanakan pembangunan hukum perlu ditingkatkan
pembaruan materi hukum dengan tetap memperhatikan upaya
perlindungan melalui pengakuan dan penerapan prinsip-prinsip hak
asasi manusia dan berkeadilan gender ke dalam semua bentuk
pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.
Untuk mendukung pelaksanaan penegakan hukum perlu pula
memperhatikan kepastian dan perlindungan hak asasi manusia.
Peningkatan Pemberdayaan Hak Asasi Manusia dilakukan melalui
perwujudan keadilan rakyat yang dapat dilakukan dalam berbagai
dimensi, yaitu ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan dan hukum,
yang sangat tergantung satu sama lain. Diharapkan melalui integrasi
pendekatan hak asasi manusia ke dalam berbagai perencanaan
kebijakan dan kegiatan di berbagai bidang pembangunan dapat
memberikan manfaat dan hasil guna bagi pemajuan dan pemenuhan
hak asasi manusia untuk lima tahun mendatang.
Pendekatan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan rencana dan
kegiatan di semua bidang pembangunan juga perlu ditekankan kepada
aspek pemberian advokasi dan akses hukum terhadap masyarakat
miskin sebagai upaya untuk melakukan pembenahan dan melindungi
hak-hak masyarakat miskin dan terpinggirkan sehingga diharapkan
tidak terjadi diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
4. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN merupakan prasyarat utama
bagi terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik. Tanpa adanya
pemerintahan yang bersih akan sulit menjaga sumber daya
pembangunan yang berharga. Berkurangnya sumber daya
pembangunan ini akan berakibat langsung pada menurunnya kualitas

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 30


pelayanan publik, yang pada akhirnya berdampak pada menghilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Melalui perwujudan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, keadilan dan kepentingan
masyarakat luas akan terjaga.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih juga berfungsi untuk
menunjukkan martabat dan integritas bangsa di mata dunia. Melalui
pemerintahan yang bersih, penghargaan dan kepercayaan bangsa lain
akan meningkat dan Indonesia akan lebih mudah berperan dalam
percaturan kebijakan global dengan lebih terhormat.
Untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, diperlukan
upaya-upaya penegakan hukum yang kuat dan dipercaya. Penegakan
hukum diperlukan untuk memberikan kepastian dari suatu kebijakan
atau aturan dan untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Penegakan hukum juga diperlukan sebagai alat paksa agar kebijakan
dan aturan tersebut dipatuhi dan dilaksanakan. Tanpa adanya
penegakan hukum yang tegas, adil dan tanpa pandang bulu, maka
kepastian hukum akan menurun dan selanjutnya menciptakan
permasalahan lain yang sulit untuk diselesaikan.
Selain penegakan hukum, diperlukan upaya-upaya pencegahan untuk
menghindari terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Upaya
pencegahan dimaksudkan agar tindakan penyalahgunaan dapat
dikurangi atau bahkan dihilangkan. Tanpa adanya upaya pencegahan,
prevalensi penyalahgunaan kewenangan akan terus meluas dan tak
dapat ditanggulangi karena terbatasnya kemampuan upaya penegakan
hukum untuk melakukan penindakan. Upaya pencegahan antara lain
dilakukan melalui peningkatan efektifitas sistem pengawasan dan
pengendalian, peningkatan kuantitas dan kualitas auditor dan pengelola
keuangan negara, pemantapan penerapan sistem pengendalian intern
pemerintah melalui penyusunan pedoman dan peningkatan kapasitas
auditor, serta pengembangan sistem integritas seperti penerapan kode
etik dan pakta integritas.
Hal lain yang perlu dilakukan dalam pembentukan pemerintahan yang
bersih adalah adanya partisipasi masyarakat. Masyarakat berperan
besar untuk mengawasi dan mengadukan tejadinya mal-praktek dan

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 31


penyalahgunaan kewenangan serta untuk membantu pemerintah dalam
upaya-upaya pembenahan untuk mencapai pemerintahan yang bersih.
Partisipasi masyarakat merupakan sine qua non atau prakondisi dari
suatu kehidupan demokrasi yang sehat. Dengan demikian, partisipasi
masyarakat yang tinggi menjadi karakteristik penting dari adanya good
governance.
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik akan terus
ditingkatkan secara nyata. Kebijakan yang akan ditempuh adalah
menyusun kebijakan operasional agar kebijakan tentang pelayanan
publik yang telah ditetapkan dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik dapat segera dilaksanakan dengan efektif. Dalam
Undang-undang itu telah diatur bahwa setiap unit penyelenggara
pelayanan harus memiliki standar pelayanan dan maklumat yang
mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan
maupun penerima layanan. Di dalamnya juga diatur mekanisme
penanganan pengaduan oleh penerima layanan bila yang bersangkutan
merasa tidak memperoleh pelayanan sesuai standar pelayanan yang
ada. Apabila kebijakan operasional itu dapat segera dikeluarkan dan
dilaksanakan, maka harapan agar pemerintah dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas secara bertahap dapat segera diwujudkan.
Sejalan hal tersebut, untuk meningkatkan kompetensi SDM dan inovasi
dalam manajemen pelayanan, akan ditempuh langkah kebijakan untuk
meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
Di samping berbagai kebijakan tersebut di atas, beberapa kebijakan
lainnya juga akan diambil dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Di samping UU tentang Pelayanan Publik
mengamanatkan adanya standar pelayanan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
yang selanjutnya dijabarkan dalam PP No. 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, juga mengamanatkan setiap
kementerian/lembaga menyusun standar pelayanan minimal untuk
urusan masing-masing. Dalam kaitan ini, hingga saat ini sebagian besar
K/L belum menyusun SPM untuk urusannya masing-masing. Untuk itu

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 32


diperlukan upaya fasilitasi untuk mempercepat proses penyusunan SPM
oleh berbagai K/L.
Kebijakan lainnya adalah pengembangan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan yang sekaligus menerapkan sistem identitas tunggal
secara nasional dalam bentuk nomor induk kependudukan secara on-
line secara nasional, sebagaimana dimandatkan oleh Undang-Undang
No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Sistem ini
akan lebih menjamin pelaksanaan pelayanan publik di berbagai bidang
dengan lebih transparan dan akuntabel.
6. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas instansi pemerintah
Upaya peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pemerintah akan
terus ditingkatkan hingga mencapai sasaran nasional yang diharapkan.
Upaya ini meliputi penataan kelembagaan instansi pemerintah agar
menjadi lebih ramping dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas, tidak
tumpang tindih antar unit kerja maupun antar instansi. Hal ini akan
meningkatkan akuntabilitas, koordinasi, dan efisiensi. Kebijakan lainnya
adalah penataan ketatalaksanaan baik di tingkat instansi maupun
ketatalaksanaan yang melibatkan lebih dari satu instansi. Sasarannya
adalah bisnis proses dan prosedur standar yang pendek dan sederhana,
sehingga meningkatkan efisiensi kerja dan sumberdaya. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam pemerintahan juga akan ditingkatkan untuk
lebih meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam
proses kerja pemerintahan. Hal ini akan dicapai dengan penetapan
rencana induk penerapan e-government dan kemudian setiap instansi
menindaklanjutinya dengan menyusun rencana strategis penerapan e-
government di instansi masing-masing. Sejalan dengan kebijakan ini,
dalam rangka meningkatkan sistem administrasi yang modern, efisien
dan akuntabel, akan dikeluarkan kebijakan dan pelaksanaan penataan
sistem kearsipan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Kualitas pegawai negeri juga merupakan faktor penting dalam
menunjang peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Untuk itu, dalam rangka mencapai kualitas pegawai negeri,
akan didorong penerapan sistem merit dalam penyelenggaraan
manajemen kepegawaian. Terkait dengan hal ini, Undang-undang

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 33


Kepegawaian Negara akan direvisi sesuai dengan kebutuhan, antara lain
untuk menjamin penerapan sistem merit dalam manajemen
kepegawaian. Beberapa PP juga akan disempurnakan, untuk menjamin
adanya sistem rekrutmen yang terbuka, kompetitif dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi, sistem promosi dan mutasi berbasis kompetensi,
sistem penilaian kinerja pegawai yang lebih obyektif dan berbasis
kinerja, serta sistem diklat berbasis kompetensi yang serasi dengan
sistem promosi dan mutasi yang sehat. Tidak kurang pentingnya adalah
sistem penggajian dan pensiun yang layak, adil, dan berbasis kinerja
untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan mendorong motivasi,
semangat berprestasi, dan integritas pegawai. Untuk menunjang
pelaksanaan manajemen kepegawaian berbasis merit, akan dilanjutkan
upaya pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian
nasional untuk menghasilkan data kepegawaian yang lengkap, cepat
dan akurat. Di samping itu, juga akan ditingkatkan pemanfaatan pusat
penilaian kompetensi (assesment center) untuk menunjang sistem
pembinaan karir pegawai negeri berbasis kompetensi. Berbagai bentuk
pendidikan dan pelatihan akan terus dikembangkan dan
disempurnakan, yang disesuikan dengan perkembangan
penyelenggaraan pemerintahan dan manajemen birokrasi.
Aspek lainnya yang tidak ketinggalan dalam pembenahan birokrasi
pemerintah, adalah diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Akuntabilitas kinerja merupakan faktor penting sebagai
pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi yang diemban oleh instansi, baik dari sisi kinerja maupun
keuangan. Penting pula diformulasikan suatu langkah kebijakan untuk
mendorong penerapan sistem reward and punishment bagi kinerja
instansi pemerintah
7. Peningkatan koordinasi pelaksanaan reformasi birokrasi instansi.
Berbagai kebijakan makro untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik, pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, serta kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi perlu dijamin implementasinya di tingkat
mikro. Agar proses ini dapat berjalan secara komprehensif, terukur,

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 34


sistematis dan terencana, diperlukan peningkatan koordinasi
pelaksanaan reformasi instansi. Dalam kaitan ini peranan Kemeng PAN
akan terus diperkuat guna menghasilkan berbagai kebijakan
implementasi reformasi birokrasi instansi dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya. Untuk itu, Kemeneg PAN diharapkan segera
menetapkan rencana induk atau grand design reformasi birokrasi, serta
penyusunan dan penyempurnaan pedoman/juklak/juknis sebagai
pedoman teknis operasional pelaksanaan reformasi birokrasi instansi.
Salah satu pedoman yang harus disusun dan dilaksanakan adalah
pedoman dan koordinasi pelaksanaan kampanye publik secara masif
untuk menginternalisasikan nilai-nilai integritas dan budaya kerja di
kalangan pegawai negeri. Dengan upaya ini, dan simultan dengan
berbagai kebijakan lainnya yang menunjang, diharapkan dapat tercipta
etos kerja pegawai negeri yang “bersih, kompeten, dan bermental
melayani”.
Di samping itu, agar pelaksanaan reformasi birokrasi instansi dapat
mencapai sasaran yang diharapkan, peranan Kemeneg PAN termasuk
pula memberikan sosialisasi, asistensi, monitoring, evaluasi, dan
membuat penilaian atas pelaksanaan reformasi birokrasi instansi.
Selanjutnya, menyadari bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi akan
berdampak pada kelebihan atau kekurangan pegawai di suatu instansi
tertentu, BKN bertugas mengkoordinasikan mengeluarkan kebijakan
teknis dan mengkoordinasikan pelaksanaan penataan pegawai,
termasuk realokasi antar K/L maupun pemberhentian sebagai langkah
terakhir. Karena realokasi pegawai seringkali memerlukan dukungan
diklat, LAN diharapkan dapat memfasiltasinya dengan kebijakan diklat
yang diperlukan.
Pelaksanaan reformasi birokrasi instansi yang telah dicanangkan pada
tahun 2007 dan dimulai dengan pilot project di Depkeu, MA, dan BPK
ini, diharapkan dapat segera diperluas di seluruh instansi. Diharapkan
pada tahun 2011 seluruh instansi pusat telah berproses melaksanakan
reformasi birokrasi instansi dan secara bertahap mencapai kinerja yang
optimal pada tahun 2014.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 35


3.2 Arah Kebijakan Strategi Mahkamah Agung
Lima tahun sudah program pembaruan peradilan dilaksanakan
sejak dicanangkannya cetak biru (blue print) pada tahun 2003. Sejak saat
itu banyak rekomendasi dari blue print yang telah diimplementasikan baik
melalui dukungan dana APBN maupun dana bantuan lembaga donor.
Khusus untuk bantuan lembaga donor, Mahkamah Agung hanya menerima
dana hibah, dan Mahkamah Agung maupun pengadilan di bawahnya tidak
diperkenankan mengelola dana kas dari lembaga donor secara langsung.
Seperti yang telah disampaikan pada laporan tahunan
sebelumnya, Mahkamah Agung melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah
Agung (SK KMA) selanjutnya membentuk Tim Pembaruan Peradilan dan
Kelompok Kerja Pembaruan Peradilan untuk mengkoordinasikan berbagai
program pembaruan dan mempercepat implementasin rekomendasi cetak
biru pembaruan. Tim Pembaruan dan Kelompok Kerja Pembaruan
beranggotakan seluruh pimpinan Mahkamah Agung beserta pejabat eselon I
dan II serta perwakilan dari masyarakat sipil (civil society). Saat ini
Mahkamah Agung telah memiliki 6 kelompok kerja yaitu: (1) Kelompok Kerja
Manajemen Perkara; (2) Kelompok Kerja Teknologi Informasi; (3) Kelompok
Kerja Pendidikan dan Pelatihan; (4) Kelompok Kerja Pengelolaan Sumber
Daya Manusia; (5) Kelompok Kerja Manajemen Keuangan; (6) Kelompok
Kerja Pengawasan. Berbagai kegiatan pembaruan yang telah dilaksanakan,
sedang berjalan maupun dalam tahap perencanaan, pada hakekatnya
merupakan upaya Mahkamah Agung untuk mencapai pengadilan yang
modern.
Modernisasi pengadilan Indonesia bukanlah semata-mata
implementasi teknologi informasi saja namun juga modernisasi terhadap
pola kelembagaan, manajemen organisasi dan SDM lembaga peradilan.
Terdapat beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kinerja dan citra Pengadilan Negeri Pariaman di mata
masyarakat yang manjadi fokus peningkatan (highlight):
1. Program Keterbukaan Informasi
Keterbukaan informasi di lembaga peradilan telah dimulai dengan
disahkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor
144/KMA/VIII/2007 Tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan tanggal

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 36


28 Agustus 2007. Melalui acuan dalam SK KMA ini selanjutnya dilakukan
berbagai kegiatan dengan tujuan utama untuk memudahkan masyarakat
khususnya para pencari keadilan dalam mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Saat ini beberapa kegiatan yang dilakukan untuk menunjang
implementasi SK KMA tersebut antara lain adalah pengembangan website
baik di tingkat pusat maupun daerah. Setidaknya 250 website telah
dikembangkan oleh Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di
bawahnya yang tidak hanya menjelaskan profile umum pengadilan yang
bersangkutan namun juga memberikan informasi mengenai alur perkara di
pengadilan, biaya perkara hingga laporan keuangan perkara serta realisasi
anggaran.
Melihat besarnya kebutuhan masyarakat akan akses informasi,
Mahkamah Agung sepanjang secara bertahap memberikan informasi terkait
dengan kinerja Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya. Selain
informasi terkait perkara maka di tahun 2008 mulai dicanangkan
transparansi informasi anggaran dan keuangan pengadilan oleh Mahkamah
Agung Republik Indonesia.
Pada akhir tahun 2008 Mahkamah Agung mulai mengembangkan meja
informasi disertai dengan manual atau panduan teknis pelayan informasi di
tingkat Mahkamah Agung dengan membentuk tim khusus untuk mengenai
masalah ini melalui Surat Keputusan Wakil ketua MA Bidang Non Yudisial
(SK WKMA) Nomor: 1/2008, yang nantinya akan diterapkan oleh Pengadilan
Negeri Pariaman. Melalui meja informasi ini masyarakat dapat lebih mudah
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain itu meja ini juga
difungsikan sebagai pintu masuk pengaduan masyarakat akan kinerja
Pengadilan Negeri Pariaman sehingga pelapor dapat dengan mudah
mengetahui status pengaduannya.
2. Program Reformasi Birokrasi pada Pengadilan Negeri Pariaman
Pada tahun 2007 telah dijelaskan latar belakang serta berbagai
program reformasi birokrasi yang mulai dilaksanakan di Mahkamah Agung
sebagai salah satu lembaga percontohan dalam program tersebut. Melalui
peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi.
Pedoman reformasi birokrasi pada intinya digunakan sebagai dasar

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 37


kebijakan dalam menyusun rencana aksi serta mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan reformasi birokrasi di lembaga negara yang bersangkutan
termasuk Mahkamah Agung.
Salah satu upaya yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Pariaman
dalam program reformasi birokrasi pada tahun 2008 yaitu pengelolaan
SDM di Pengadilan Negeri Pariaman. Kegiatan tersebut diantaranya adalah
mengenai analisa beban kerja (staffing asessment/ workload analysis) dan
pengembangan database SDM beserta pelatihannya kepada para pegawai
Pengadilan Negeri Pariaman.
3. Upaya Percepatan Implementasi Cetak Biru Pembaruan dan
Peradilan, dan Pengembangan Lebih lanjut Dokumen Strategis
Pembaruan dan Perencanaan Lembaga Peradilan pada Pengadilan
Negeri Pariaman.
Berbagai rekomendasi atas cetak biru pembaruan Mahkamah
Agung dan kertas kerja pembaruan yang dilakukan pada tahun 2003 telah
selesai dilaksanakan. Sebagaimana rekomendasi lainnya sedang berjalan
dan dalam tahap perencanaan. Untuk menyesuaikan berbagai kegiatan
pembaruan dengan kondisi terkini Mahkamah Agung dan badan-badan
peradilan di bawahnya, Mahkamah Agung selanjutnya melakukan pemetaan
awal atas implementasi cetak biru dan kertas kerja pembaruan peradilan
pada Rakernas Akbar Mahkamah Agung di Jakarta bulan Agustus tahun
2008. Dalam Rakernas Akbar Mahkamah Agung berkomitmen untuk
menindaklanjuti hasil pemetaan tersebut dengan melakukan percepatan
program pembaruan.
Sampai saat ini Pengadilan Negeri Pariaman memiliki beberapa
dokumen strategis perencanaan diantaranya cetak biru pembaruan
peradilan dan kertas kerja pembaruan, rencana strategis Pengadilan Negeri
Pariaman dan pedoman reformasi birokrasi nasional. Dalam rangka
sinkronisasi ketiga dokumen tersebut, Pengadilan Negeri Pariaman ke
depannya akan mengembangkan cetak biru pembaruan peradilan yang
memberikan arahan jangka panjang dan pembentukan lembaga peradilan
yang modern. Cetak biru tersebut akan disesuaikan dengan kondisi terkini
Pengadilan Negeri Pariaman, dengan adanya sistem satu atap (one roof
system). Arahan ini selanjutnya akan diturunkan ke dalam Rencana

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 38


Strategis lima tahunan dan direalisasikan secara bertahap dalam rencana
tahunan Mahkamah Agung.

3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Negeri pariaman


Pengadilan Negeri Pariaman dalam mendukung kebijakan nasional dalam
mencapai sasaran pembangunan di bidang hukum telah menetapkan arah
kebijakan dan strategi lembaga. Pengadilan Negeri Pariaman menetapkan
tujuh sasaran strategis yang terdiri dari:
1. Internalisasi visi, misi dan nilai-nilai.
2. Melanjutkan penyelesaian agenda reformasi birokrasi, utamanya
adalah penguatan organisasi melalui restrukturisasi organisasi,
pengembangan tata laksana organisasi baru, penguatan kapabilitas
dan manajemen SDM
3. Melanjutkan upaya mewujudkan modernisasi pengadilan
4. Menyelesaikan tunggakan perkara
5. Memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja pengawasan dan
pembinaan
6. Kemandirian anggaran
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri
Pariaman untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan visi dan misi serta arahan strategis, maka Pengadilan Negeri
Pariaman membuat usulan program yang dilaksanakan. Adapun program
tersebut adalah:
a. Program: Penyelesaian perkara
Salah satu isu yang selalu mengemuka di masyarakat mengani
Badan Peradilan terutama Pengadilan Negeri Bekasi adalah
tumpukan perkara. Pengadilan Negeri Bekasi telah melakukan
serangkaian upaya untuk mengatasi penumpukan perkara, namun
jumlah perkara baru yang masuk setiap tahunnya selalu meningkat.
Oleh karena itu dipandang perlu untuk membuat program
peningkatan penyelesaian perkara di
Pengadilan Negeri Bekasi. Tingkat penyelesaian perkara di Pengadilan
Negeri Bekasi tidak hanya disebabkan oleh faktor kemampuan para
hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, namun juga masalah

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 39


minutasi dan informasi perkara serta adanya pelimpahan perkara
dari kejaksaan pada akhir tahun yang merupakan bagian dari
permasalahan terkait dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini
tentunya akan sangat merugikan bagi masyarakat pencari keadilan.
Maka dari itu upaya peningkatan dan pengefektifan penyelesaian
perkara harus dilakukan. Program ini juga sejalan dengan prioritas
RPJMN dalam hal peningkatan profesionalisme aparat penegak
hukum.
b. Program Peningkatan Manajemen
Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian pula halnya dengan
badan peradilan umum yang melaksanakan tugas pokok pengadilan
umum. Pengadilan Negeri Pariaman berusaha secara maksimal
memberikan pelayanan yang bersifat teknis peradilan kepada
masyarakat pencari keadilan oleh karena itu dalam melaksanakan
tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya.
c. Program Pendidikan dan Pelatihan
Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh
karena itu peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pengadilan
sangat ditentukan dari bagaimana lembaga tersebut mempersiapkan
aparatnya dengan pendidikan dan pelatihanyang mamadai. Pada sisi
yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga sanagt dipengaruhi
oleh hasil penelitian yang memadai untuk meningkatkan kemampuan
dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan aparatur pengadilan yang didukung dengan
hasl penelitian yang memadai diharapkan akan menghasilkan
lembaga peradilan yang kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan
prioritas RPJMN yaitu dalam rangka Peningkatan Profesionalisme
Aparat Hukum serta Peningkatan Pelayanan Hukum dan Bantuan
Hukum kepada Masyarakat.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 40


d. Program: Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya.
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan
bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari
kinerja hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan harus dukung oleh
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka
dari itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya.

e. Program : Sarana dan Prasarana Aparatur Negara.


Peningkatan sarana dan prasaran aparatur diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Negeri
Pariaman dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan
Negeri Pariaman dalam menegakkan supremasi hukum dan keadilan.
Sarana dan prasarana baik terkait langsung dengan fungsi pengadilan
maupun untuk kebutuhan aparatur Pengadilan.

f. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur


Negara.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
dilakukan agar sebuah lembaga peradilan dapat tetap berjalan sesuai
dengan tugas dan fungsi pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini
diharapkan kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
tugas tersebut dapat dengan segera diatasi. Fungsi pengawasan tidak
dapat dilihat secara sempit yaitu dalam hal mengawasi individu
aparatur pengadilan dalam melaksanakan tugasnya. Namun
pengawasan terhadap kesiapan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu
bagian yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi
pengawasan ini harus dilakukan oleh seorang pengawas yang
memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang tinggi. Fungsi
pengawasan yang berjalan dengan baik dan didukung oleh aparatur

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 41


pengawasan yang berintegritas dakan dalam mewujudkan prioritas di
dalam RPJMN yaitu dalam hal penegakan hukum dan HAM termasuk
penanganan kasus korupsi, dan peningkatan profesionalisme aparat
hukum.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 42


BAB IV – PENUTUP

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pariaman tahun 2015-2019


disusun dengan mengacu dan memperhatikan perkembangan lingkungan
strategis dalam kurun waktu tahun 2015-2019 dengan memperhitungkan
kondisi Mahkamah Agung dan badan peradilan yang terus berubah
khususnya Pengadilan Negeri Pariaman. Dokumen Renstra ini digunakan
sebagai acuan dalam menyusun program Pengadilan Negeri Pariaman agar
lebih terencana dan terpadu. Selanjutnya, setiap tahun usulan program/
kegiatan Pengadilan Negeri Pariaman yang telah mengacu pada rencana
strategis ini diajukan sebagai bahan masukan penyusunan RKAKL -
Pengadilan Negeri Pariaman.
Renstra Pengadilan Negeri Pariaman tahun 2015-2019 ini telah
memuat langkah-langkah kegiatan yang sejalan dengan pelaksanaan
reformasi di bidang peradilan sesuai dengan perubahan paradigma
peradilan satu atap (one roof system). Dengan penyusunan rencana strategis
ini diharapkan, Pengadilan Negeri Pariaman dapat menjalankan tugas dan
fungsinya dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan seperti yang diharapkan oleh
masyarakat, dalam hal tuntutan penegakkan supremasi hukum di era
reformasi ini serta mendukung terwujudnya lembaga Mahkamah Agung dan
badan peradilan di bawahnya yang bermartabat, berwibawa dan dihormati
melalui pengadilan yang modern.
Rencana strategis Pengadilan Negeri Pariaman tahun 2015-2019
diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal
maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk
menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan,
program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama
kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come
yang diharapkan.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 43


Rencana stretegis Pengadilan Negeri Pariaman harus terus
disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat
terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat
membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran
tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman 2015-2019 ….. 44


MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 – 2019
Tujuan:
1. Memberikan pelayanan rasa keadilan yang cepat, jujur impersial dan independen
2. Memberikan pelayanan hukum dan peradilan kepada masyarakat
3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Lembaga Peradilan
4. Meningkatkan pelayanan lembaga peradilan secara efisien, efektif dan berkualitas
TARGET KINERJA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya a. Persentase mediasi yang 100% 100% 100% 100% 100%


penyelesaian perkara. diselesaikan
b. Persentase Akta Mediasi yang 1% 2% 3% 4% 5%
diselesaikan
c. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
- perdata 100% 100% 100% 100% 100%
- pidana 100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase perkara yang
diselesaikan.
- perdata 90% 90% 95% 95% 95%
- pidana 90% 90% 95% 95% 95%
e. Persentase perkara yang 90% 90% 95% 95% 95%
diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 bulan
f. Persentase perkara yang 10% 10% 5% 5% 5%
diselesaikan lebih dari 5 bulan
Peningkatan aksebilitas Persentase perkara yang tidak
putusan Hakim. mengajukan upaya hukum:
- Banding 85% 85% 85% 90% 90%
- Kasasi 90% 90% 90% 95% 95%
- Peninjauan Kembali 95% 95% 95% 97% 97%

Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan 100% 100% 100% 100% 100%
pengelolaan penyelesaian kasasi dan PK yang disampaikan
perkara. secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister 100% 100% 100% 100% 100%
dan siap didistribusikan ke
Majelis.
c. Persentase penyampaian 100% 100% 100% 100% 100%
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100%
dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap 100% 100% 100% 100% 100%
perkara.

Peningkatan aksesibilitas a. Persentase perkara prodeo yang 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat terhadap diselesaikan.
peradilan (acces to b. Persentase perkara yang dapat - - - - -
justice) diselesaikan dengan cara zetting
Peningkatan plaat.
penyelesaian perkara. c. Persentase (amar) putusan 100% 100% 100% 100% 100%
perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak
diputus.

Meningkatnya kepatuhan Persentase permohonan eksekusi 80% 90% 100% 100% 100%
terhadap putusan atas putusan perkara perdata yang
pengadilan. berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti.

Meningkatnya kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat 100% 100% 100% 100% 100%
pengawasan. yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
MATRIKS KINERJA ANGGARAN

Target Jangka Menengah


Sasaran
No Program Tujuan Indikator Kinerja Ket
Strategis 2015 2016 2017 2018 2019
1 Program 1. Meningkatkan Mewujudkan Kelengkapan 200 250 250 300 300
Peningkatan Jumlah Stadarisasi berkas perkara Berkas Berkas Berkas Berkas Berkas
Manajemen Penyelesaian Kelengkapan
Peradilan Perkara. Formal Berkas
Umum Perkara Baik .

2. Meningkatkan a. Operasional - Penyelesaian 200 250 250 300 300


penyelesaian Persidangan administrasi Perkara Perkara Perkara Perkara Perkara
proses Peradilan perkara
administrasi

- Biaya 750 OKGT 1.500 1.500 1.800 1.800


konsumsi OKGT OKGT OKGT OKGT
untuk
terdakwa

- Biaya - 750 OKGT 750 1000 1000


konsumsi OKGT OKGT OKGT
pengaman
sidang

b. Penyampaia - Dana 20 20 20 20 20
n Berkas pengiriman Perkara Perkara Perkara Perkara Perkara
Perkara berkas kasasi
Kasasi, PK
dan Garasi - Biaya 100 OK 350 OK 350 OK 400 OK 400 OK
Yang pemberitahua
Lengkap n putusan
dan Tepat pidana
waktu
c. Pos - Honor Advokat 90 OJ 720 OJ 1000 OJ 1200 OJ 1200 OJ
Pelayanan
Hukum

d. Perkara - Bantuan Biaya - 4 6 8 10


Prodeo Perkara Perkara Perkara Perkara Perkara
Prodeo

2 Program Mewujudkan Meningkatkan Pembinaan


Dukungan tersedianya sumber daya administrasi dan
manjemen dukungan aparatur/tenag pengelolaan
dan manajemen dan a tekhnis keuangan Badan
Pelasanaan tugas teknis Pengadilan Urusan
Tugas Teknis lainnya Negeri Pariaman Administrasi
Lainnya yang profesional
Mahakamh dalam rangka - Layanan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Agung melayani Perkantoran
asyarakat
pencari - Pembayaran 1 THN 1 THN 1 THN 1 THN 1 THN
keadilan melalui Gaji dan
peradilan Tunjangan
umum yang
modern dan - Penyelenggara 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
berkualitas an
Operasional
dan
Pemeliharaan
Perkantoran

- Jamuan tamu 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

- Pakaiana - 44 Stel 44 Stel 44 Stel 44 Stel


dinas pegawai

- Pakaian sopir/ 8 Stel 11 Stel 11 Stel 11 Stel 11 Stel


pramubakti/
satpam
- Perawatan 1820 M2 1820 M2 1820 M2 1820 M2 1820 M2
gedung kantor

- Perawatan 120 M2 120 M2 120 M2 120 M2 120 M2


rumah dinas

- Penyelenggara 24 OH 24 OH 24 OB 24 OB 24 OB
an
administrasi
pengelola
keuangan

- Pembinaan 210 OH 350 OH 350 OH 380 OH 400 OH


dan Konsultasi

- Sewa Hosting 1 THN 1 THN 1 THN 1 THN 1 THN


web
3 Program Mewujudkan Penyelenggaraa Pengadaan sarana
Peningkatan Penyediaan Sarana n Peradilan dan Prasarana
Sarana Dan Dan Prasarana Berbasis - Pengadaan 1 Sist - - - -
Prasarana Yang Mendukung Teknologi Jaringan
Aparatur Penyelenggaraan Instalasi
Mahkamah Peradilan
Agung
- Pengadaan - - 10 Unit - -
Printer

- Pengadaan Air - 4 Unit 4 Unit - -


Conditioning

- Pengadaan - 1 Unit 1 Unit - -


Kendaraan
Roda 4

- Pengadaan - 3 Unit 3 Unit - -


Kendaraan
Roda 2
- Pengadaan PC - 5 Unit 3 Unit - -
Unit

- Pengadaan - 5 Unit 3 Unit - -


Laptop

- Pengadaan - 100 Bh - - -
Meubelair
Kantor

- Rehab Gedung - 1.800 M2 - - -


Kantor

- Rehab Rumah - 350 M2 350 M2 - -


Dinas
PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN

KEPUTUSAN
KETUA PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN
NOMOR : W3.U8/001/SK.KPN/I/2014

TENTANG
TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019
PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN

KETUA PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan dari Surat


Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun
2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas
Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan
Kinerja Tahun 2012;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang


Peradilan Militer;
2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
3. Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi;
4. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman;
5. Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang
2009 tentang perubahan kedua atas Undang-
undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum;
6. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
7. Undang-undang Nomor 51 Tahun 1997 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004 – 2009;
10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan
Tata Kerja;
11. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005
tentang Sekretariat Mahkamah Agung;
12. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005
tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung;
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomo 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP);

Memperhatikan : Surat Kepala Badan Urusan Administrasi


Mahkamah Agung Nomor 5/BUA/OT.01.11/I/2014
Tanggal 2 Januari 2014 tentang Permintaan Renstra
Tahun Anggaran 2015-2019 dan Surat Ketua
Pengadilan Tinggi Padang Nomor
W3.U/02/KU/I/2014 tanggal 10 Januari 2014
tentang Usulan Kegiatan Tahun 2015-2019 dan
Renstra Pengadilan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk dan mengangkat yang namanya tersebut
dalam Lampiran Keputusan ini sebagai TIM
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS TAHUN
2015 - 2019;

Kedua : Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 merupakan


gambaran atau visionable dari kinerja dan rencana
kerja kinerja lembaga Pengadilan Tinggi Padang,
sehingga berorientasi pada hasil yang dicapai
sebagai sarana atau proses untuk tercapainya Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran yang telah ditetapkan.

Ketiga : Melaksanakan Keputusan ini dengan penuh


tanggung jawab dan melaporkan hasilnya kepada
Ketua Pengadilan Tinggi Padang.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PARIAMAN
Pada Tanggal : 7 JANUARI 2014

Ketua Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman

Hj. INANG KASMAWATI, SH


NIP. 19590502 198512 2 001
Lampiran : Keputuan Ketua Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman.
Nomor : W3-U8/ 001 /SK.KPN/I/2014
Tanggal : 7 Januari 2014

TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019

Pembina : Ketua Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman /


Hj. INANG KASMAWATI, SH.

Penanggung Jawab : Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Kelas I.B


Pariaman /
ROSDIANA, SH.

Anggota : 1. Wakil Panitera Pengadilan Negeri Kelas I.B


Pariaman/
ERI SOFYAN, SH.

2. Kepala Sub Bagian Umum Pengadilan Negeri Kelas


I.B Pariaman/
ERYAN

Sekretariat : Sub Bagian Umum Pengadilan Negeri Kelas I.B


Pariaman/
1. EFRI ROZA,S.Kom.
2. RAFIATRI ZEIN, S.Kom

Ketua Pengadilan Negeri Kelas


I.B Pariaman

Hj. INANG KASMAWATI, SH


NIP. 19590502 198512 2 001
RENCANA STRATEGIS PERIODE 2015 – 2019

Instansi : Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman


Visi : Mewujudkan Pengadilan Negeri Kelas I.B Pariaman Yang Agung
Misi :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan umum
2. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat
4. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
5. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
6. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Tujuan Sasaran Strategi


No
Target Target Target
Uraian Indikator Uraian Indikator Kebijakan Program Kegiatan
2015 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Mewujudkan Persentase 100% Meningkatnya a. Persentase Mediasi 100% 100% Mewujudkan Peningkatan Penyempurnaa
Manajemen Penyelesaian Penyelesaian yang Diselesaikan perdamaian Manajemen Proses Mediasi
Peradilan Jumlah Perkara Jumlah Perkara dalam mediasi Peradilan
Umum b. Persentase Akta Mediasi 1% 1% Menyelesaikan Umum Menyempurnaka
Yang Diselesaikan Akta Mediasi n Akata Mediasi
Setelah Mediasi
c. Persentase Sisa Perkara Menyelesaikan Mewujudkan
Yang Diselesaikan Perkara Tepat Percepatan
- Perdata 100% 100% Waktu Penyelesaian
- Pidana 100% 100% Perkara Tepat
d. Persentase Perkara Waktu
Yang Diselesaikan
- Perdata 90% 90%
- Pidana 90% 90%
e. Persentase Perkara 90% 90%
Yang Diselesaikan
Dalam Jangka Waktu
Maksimal 5 Bulan
f. Persentase Perkara 10% 10%
Yang Diselesaikan
Lebih dari 5 Bulan
2 Mewujudkan Persentase 100% Peningkatan Persentase Perkara Yang 100% 100% Penerapan Peningkatan Meningkatkan
Aksebilitas Jumlah Aksebilitas Tidak Mengajukan Upaya 100% 100% Sistem Kamar Aksebilitas SDM Para Hakim
Putusan Aksebilitas Putusan Hakim Hukum: 100% 100% (Penyelesaian Putusan
Hakim Putusan Hakim - Banding Perkara Sesuai Hakim
- Kasasi Keahlian Para
- Peninjauan Kembali Hakim)
3 Mewujudkan Persentase 100% Peningkatan a. Persentase Berkas Yang 100% 100% Meningkatkan Peningkatan Pengawasan
Efektifitas Efektifitas Efektifitas Diajukan Kasasi dan Kualitas dan Efektifitas Pelaksanaan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Peninjauan Kembali Kuantitas Pengelolaan Teknis,
Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Yanng Disampaikan Kinerja Pegawai Penyelesaian Administrasi
Perkara Perkara Perkara Secara Lengkap Perkara Peradilan
b. Persentase Berkas 100% 100%
Yanng Diregister Dan
Siap Didistribusikan ke
Majelis
c. Persentase 100% 100%
Penyampaian
Pemberitahuan Relaas
Putusan Tepat Waktu,
Tempat dan Para Pihak
d. Persentase Penyitaan 100% 100%
Tepat waktu dan
Tempat
e. Ratio Majelis Hakim 100% 100%
Terhadap Perkara
4 Meningkatkan Persentase 100% Mewujudkan a. Persentase Perkara 100% 100% Pengembangan Peningkatan Menyipakan dana
Aksebilitas Aksebilitas Aksebilitas Prodeo Yang Sistem Aksebilitas Prodeo Pad
Masyarakat Masyarakat Masyarakat Diselesaikan Informasi Masyarakat Pengadilan
Terhadap Terhadap Terhadap Mahkamah Terhadap Negeri Pariaman
Peradilan Peradilan (Access Peradilan Agung Peradilan Tercapainya
(Access To To Justice) (Access To Terintegrasi (Access To Kegiatan Standar
Justice) Peningkatan Justice) Dengan Fungsi- Justice) Layanan Publik
Peningkatan Penyelesaian Peningkatan b. Persentase (Amar) 100% 100% Fungsi Peningkatan Tercapainya
Penyelesaian Perkara Penyelesaian Putusan Perkara (Yang Manajemen Penyelesaian Kegiatan Standar
Perkara Perkara menarik Perhatian Peradilan Perkara Layanan Publik
Masyarakat) Yang dapat
Diakses Secara Online
Dalam waktu Minimal 1
hari

5 Mewujudkan Persentase 80% Meningkatkan Persentase Permohonan 80% 80% Penegakan Peningkatan Penyediaan atau
Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Eksekusi Atas Putusan Konsistensi Kepatuhan Penyempurnaan
Terhadap Terhadap Terhadap Perkara Perdata Yang Kebijakan Terhadap Media/Sarana
Putusan Putusan Putusan Berkekuatan Hukum Dalam Upaya Putusan Informasi Bagi
Pengadilan Pengadilan Pengadilan Tetap Yang Menjaga Pengadilan Masyarakat
Ditindaklanjuti Independensi Untuk Lebih
Putusan Memahami
Peradilan Tahapan Suatu
Perkara
6 Meningkatkan Persentase 100% Peningkatan a. Persentase Pengaduan 100% 100% Meningkatkan Peningkatan Melakukan
Kualitas Kualitas Kualitas Masyarakat Yang Kualitas dan Pengawasan Analisis dan
Pengawasan Pengawasan Pengawasan Ditindak Lanjuti Kuantitas Dan Evaluasi
Kinerja Akuntabilitas
Pengawasan Aparatur
BAWAS
b. Persentase temuan hasil 100% 100%
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai