Y
e
a
r
]
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum 1
1.2. Potensi dan Permasalahan 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi 14
2.2. Misi 16
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis 17
2.4. Program dan Kegiatan 22
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 23
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 30
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Negeri 33
Pariaman
BAB IV PENUTUP 36
Lampiran
Matrik Rencana Strategi Pengadilan Negeri Pariaman
B. Kelemahan (Weakness)
Tinjauan kelemahan dikelompokkan sesuai dengan area-area yang
menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan ini diperoleh dari
wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal maupun eksternal.
Berikut adalah kelemahan-kelemahan yang harus menjadi fokus
perbaikan.
1. Manajemen dan Kepemimpinan
a. Pola manajemen di pengadilan belum mengadopsi pola
manajemen modern.
b. Pengadilan tidak responsive terhadap dinamika masyarakat
c. Perencanaan masih belum sesuai kebutuhan
d. Organisasi kurang efisien
e. Banyaknya unit kerja/unit organisasi yang tumpang tindih
di setiap level.
f. Pemberian nomenkaltrur yang belum selesai
g. Struktur organisasi pengadilan belum jelas, terutama jika
dikaitkan dengan garis komando
h. Belum ada kejelasan mengenai peran dan tanggung jawab
antara fungsi teknis yang dikerjakan oleh Hakim dan
Kepaniteraan dan fungsi kesekretariatan
2. Kebijakan Pengadilan
a. Kebijakan yang tidak tersosialisasi dengan baik kepada
aparatur pengadilan.
b. Belum terbentuk kesatuan hukum
c. Belum mempunyai kewenangan mengatur sendiri urusan
kepegawaian dan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
C. Peluang (Opportunities)
Tinjauan peluang yang dimiliki dikelompokkan sesuai dengan area-
area yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan ini
diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal
maupun eksternal. Berikut adalah peluang-peluang yang
dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan.
2.1. VISI
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pariaman
merupakan gambaran atau visionable dari kinerja lembaga Badan Peradilan,
yang lingkupny dalam kurun waktu 5 tahunan sehingga dengan Rencana
Strategis (Renstr Tahun 2015-2019 merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yan ingin dicapai sebagai sarana atau proses untuk
tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan
organisasi
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pariaman Tahun 2015 – 2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan
dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan
efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Pariaman diselaraskan
denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan
dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan
kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok
dan fungsi Pengadilan Negeri Pariaman. Upaya untuk mencapai visi dan
misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan yang mudah,
diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang
dihadapi Pengadilan Negeri Pariaman dan rencana strategi yang tepat dan
menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya agar
dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat,
beribawa dan dihormati serta tegaknya supremasi hukum.
Penjelasan
a. Badan Peradilan menunjukkan lembaga. Kata Badan Peradilan
digunakan untuk membedakannya dari lembaga penegak hukum
lainnya, seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, dsb;
b. Indonesia, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Pengadilan
Negeri Pariaman;
c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran,
kemuliaan, keluhuran;
Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Negeri Pariaman
sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim
dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap
dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara.
Badan Peradilan yang Indonesia yang agung, secara ideal dapat diwujudkan
sebagai sebuah Badan Peradilan yang :
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif
dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang
dialokasikan secara proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang
jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manajemen dan admisnistrasi proses perkara yang
sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
5. Mengelola saran prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan
criteria obyektif, sehingga tercapai personil peradilan yang berintegritas
dan professional.
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Pariaman, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan umum
2. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparasi.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat
4. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan
5. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif
dan efisien
6. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
Pengadilan Negeri Pariaman percaya dan memiliki keyakinan
bahwa ke-enam pilar misi ini, akan membawa pada visi yang telah
ditetapkan. Menyadari sepenuhnya, bahwa setiap upaya/proses mencapai
sesuatu, harus disertai dengan bagaimana mengevaluasinya, maka ke-enam
pilar misi ini, kelak akan bisa dievaluasi dengan kerangka Area of Court
Excellence, sebagaimana sudah dibahas di depan. Penggunaan kerangka ini
sekaligus menjaga dan memastikan integrasi perencanaan – proses
Menjaga
kemandirian
badan
peradilan
umum
Mewujudkan
peradilan yang
sederhana,
cepat, biaya
ringan dan
transparasi.
Meningkatkan
kualitas
Sumber Daya
Aparatur
Peradilan
dalam rangka
peningkatan
pelayanan
pada
masyarakat
Memberikan
pelayanan
hukum yang
berkeadilan
kepada
pencari
keadilan
Melaksanakan
tertib
administrasi
dan
manajemen
peradilan yang
efektif dan
efisien
Mengupayaka
n tersedianya
sarana dan
prasarana
peradilan
sesuai dengan
ketentuan
yang berlaku
Memperbaiki
dan
meningkatkan
kualitas
sumber daya
manusia 1.5.6 1.5.6 1.5.6 1.5.6
(SDM)
Lembaga
Peradilan
Meningkatkan
pelayanan
lembaga
peradilan 1.2.3.4.5. 1.2.3.4.5.
secara efisien, 1.2.3.4.5.6 1.2.3.4.5.6
6 6
efektif dan
berkualitas
Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan 100% 100% 100% 100% 100%
pengelolaan penyelesaian kasasi dan PK yang disampaikan
perkara. secara lengkap.
b. Persentase berkas yang diregister 100% 100% 100% 100% 100%
dan siap didistribusikan ke
Majelis.
c. Persentase penyampaian 100% 100% 100% 100% 100%
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
pihak.
d. Prosentase penyitaan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100%
dan tempat.
e. Ratio Majelis Hakim terhadap 100% 100% 100% 100% 100%
perkara.
Peningkatan aksesibilitas a. Persentase perkara prodeo yang 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat terhadap diselesaikan.
peradilan (acces to b. Persentase perkara yang dapat - - - - -
justice) diselesaikan dengan cara zetting
Peningkatan plaat.
penyelesaian perkara. c. Persentase (amar) putusan 100% 100% 100% 100% 100%
perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak
diputus.
Meningkatnya kepatuhan Persentase permohonan eksekusi 80% 90% 100% 100% 100%
terhadap putusan atas putusan perkara perdata yang
pengadilan. berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti.
Meningkatnya kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat 100% 100% 100% 100% 100%
pengawasan. yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
MATRIKS KINERJA ANGGARAN
b. Penyampaia - Dana 20 20 20 20 20
n Berkas pengiriman Perkara Perkara Perkara Perkara Perkara
Perkara berkas kasasi
Kasasi, PK
dan Garasi - Biaya 100 OK 350 OK 350 OK 400 OK 400 OK
Yang pemberitahua
Lengkap n putusan
dan Tepat pidana
waktu
c. Pos - Honor Advokat 90 OJ 720 OJ 1000 OJ 1200 OJ 1200 OJ
Pelayanan
Hukum
- Penyelenggara 24 OH 24 OH 24 OB 24 OB 24 OB
an
administrasi
pengelola
keuangan
- Pengadaan - 100 Bh - - -
Meubelair
Kantor
KEPUTUSAN
KETUA PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN
NOMOR : W3.U8/001/SK.KPN/I/2014
TENTANG
TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019
PENGADILAN NEGERI KELAS I.B PARIAMAN
Ditetapkan di : PARIAMAN
Pada Tanggal : 7 JANUARI 2014
5 Mewujudkan Persentase 80% Meningkatkan Persentase Permohonan 80% 80% Penegakan Peningkatan Penyediaan atau
Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Eksekusi Atas Putusan Konsistensi Kepatuhan Penyempurnaan
Terhadap Terhadap Terhadap Perkara Perdata Yang Kebijakan Terhadap Media/Sarana
Putusan Putusan Putusan Berkekuatan Hukum Dalam Upaya Putusan Informasi Bagi
Pengadilan Pengadilan Pengadilan Tetap Yang Menjaga Pengadilan Masyarakat
Ditindaklanjuti Independensi Untuk Lebih
Putusan Memahami
Peradilan Tahapan Suatu
Perkara
6 Meningkatkan Persentase 100% Peningkatan a. Persentase Pengaduan 100% 100% Meningkatkan Peningkatan Melakukan
Kualitas Kualitas Kualitas Masyarakat Yang Kualitas dan Pengawasan Analisis dan
Pengawasan Pengawasan Pengawasan Ditindak Lanjuti Kuantitas Dan Evaluasi
Kinerja Akuntabilitas
Pengawasan Aparatur
BAWAS
b. Persentase temuan hasil 100% 100%
pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.