Anda di halaman 1dari 64

Laporan Hasil Pelaksanaan Pembangunan

ZI menuju WBK dan WBBM Pada


Pengadilan Negeri kisaran

PENGADILAN NEGERI KISARAN KELAS I B


JL. JEND. A. YANI NO. 33 KISARAN (21214)
TELP. (0623) 41389 – 41396 FAX. (0623) 41389
Email : mail@pn-kisaran.go.id Website : pn-kisaran.go.id
KISARAN - SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tersusun Laporan
Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada
Pengadilan Negeri Kisaran.
Pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada
Pengadilan Negeri Kisaran bertujuan untuk mewujudkan tata organisasi
yang baik, efektif dan efisien sehingga dapat melayani masyarakat secara
cepat, tepat dan profesional dalam rangka terwujudnya good
governance dan clean government.
Untuk melaksanakan Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan
Negeri Kisaran, maka Ketua Pengadilan Negeri Kisaran telah membentuk
Tim Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM yang
bertugas untuk menyusun dan melaksanakan pembangunan Zona
Integritas sesuai program kerja yang telah ditetapkan dengan
berpedoman pada Keputusan PERMENPAN RB Nomor 10 tahun 2019
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 58/KMA/SK/III/2019 tentang Pedoman Pembanguna Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan dibawahnya.
Laporan Hasil Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) ini kami buat sebagai gambaran komitmen bersama
dan aksi nyata kami dalam mewujudkan WBK dan WBBM melalui
Reformasi Birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik. Laporan ini juga diharapkan

i
dapat memberikan manfaat dan sekaligus umpan balik untuk perbaikan
pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Kisaran

i
kedepannya. Kami menyadari bahwa upaya yang telah kami lakukan
masih belum sempurna, namun sesuai dengan motto kami “Bersama
Pasti Bisa”, kami yakin, kami mampu mewujudkan Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada
Pengadilan Negeri Kisaran.

3
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................ i
Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................. iii


Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang ....................................................................... .1


2. Dasar Hukum.... ......................................................................2

3. Tahap-Tahap Pembangunan Zona Integritas ........................... .3

4. Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah


Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri Kisaran .......….............5

Bab II Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas


Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan

Negeri Kisaran..............................................................................7
Bab III Pelaksanaan Pembangunan Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani Pengadilan Negeri Kisaran (WBBM).......................26

Bab IV Hasil Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas


Pengadilan Negeri Kisaran...........................................................43

Bab V Penutup

1. Kesimpulan............................................................................ 52

2. Rekomendasi ......................................................................... .56

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi


(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) merupakan
aksi nyata dari strategi pemerintah dalam pencegahan dan
pemberantasan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Pemerintah telah giat berupaya untuk mencegah pemberantasan korupsi
dengan berbagai strategi yang sangat jelas, sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka
Panjang tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.
Upaya percepatan pencegahan dan pemberantasan korupsi ini sejalan
dengan komitmen pemerintah yang telah meratifikasi Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi Tahun 2003.

Pemerintah juga telah memantabkan diri untuk berupaya menjadi


good government sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025. Sebagai tindak lanjut, pada tahun 2019 Ketua Mahkamah Agung
telah mengeluarkan keputusan Nomor: 58/KMA/SK/III/2019 tanggal 28
Maret 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di
Bawahnya, sehingga seluruh badan peradilan di Indonesia mulai
mencanangkan Pembangunan Zona Integritas.

Sejak dikeluarkan keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang


pedomanan Pembangunan Zona Integritas, maka Pengadilan Negeri
Kisaran dengan langkah tegas dan tegap bergerak untuk membangun
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Ketua Pengadilan Negeri Kisaran

1
membentuk Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) Pengadilan Negeri Kisaran. Tim Kerja ini betugas untuk
menyusun rencana dan agenda kerja, melakukan internalisasi dan
implementasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di
Pengadilan Negeri Kisaran, melakukan pemantauan atas pelaksanaan
pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM di Pengadilan
Negeri Kisaran, melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai
dengan program kerja yang telah ditetapkan, melakukan penilaian
mandiri pembangunan zona integritas baik secara manual maupun
secara elektronik, mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen
pendukung pembangunan zona integritas, melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap capaian target yang telah ditetapkan melalui penilaian
mandiri secara manual maupun secara elektronik, serta melaporkan
hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Negeri Kisaran.

Setelah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Tim Kerja


Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri
Kisaran, maka untuk melihat sejauh mana pembangunan Zona
Integritas WBK dan WBBM di Pengadilan Negeri Kisaran, maka
dipandang sangat perlu untuk dilakukan monitoring dan evaluasi.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
b. Undang-Undang Nonor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
c. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun
2012-20125 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014;
d. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi;
e. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2
f. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 58/KMA/SK/III/2019
tanggal 28 Maret 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada Mahkamah Agung
dan Badan Peradilan di Bawahnya;
g. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
3. TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor:
58/KMA/SK/III/2019 tanggal 28 Maret 2019 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada Mahkamah Agung
dan Badan Peradilan di Bawahnya, terdapat beberapa tahapan dalam
Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Kisaran, yakni:
a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Kisaran

Gambar 1.1, Pencanangan Zona Integritas

3
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di
Pengadilan Negeri Kisaran telah dilakukan pada tanggal 13 Juni 2017.

Bersamaan dengan acara tersebut pegawai Pengadilan Negeri Kisaran


sekaligus menandatangani Pakta Integritas. Pencanangan
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Pengadilan
Negeri Kisaran dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara
luas. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat
memantau, mengawal, mengawasi serta berperan serta dalam program
kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi
dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
b. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
Pengadilan Negeri Kisaran
Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
Pengadilan Negeri Kisaran difokuskan pada penerapan enam
komponen pengungkit. Enam komponen pengungkit tersebut adalah
Komponen Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penatan
Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan
Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Adapun tahapan dalam proses pembangunan Zona Integritas ada
empat, yakni pemilihan satuan kerja, evaluasi, pengusulan, dan
penetapan.
Selanjutnya proses pemilihan satuan kerja yang berpotensi sebagai
zona integritas dilakukan oleh Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
Lembaga/Kementerian.

4
4. TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH
BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
MELAYANI PENGADILAN NEGERI KISARAN
Tim kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
Pengadilan Negeri Kisaran terdiri dari Pembina, Ketua Tim, Koordinator
Teknikal, Koordinator Operasional, Koordinator Area Manajeman
Perubahan beserta anggota, Koordinator Area Penataan Tata Laksana
beserta anggota, Koordinator Area Penataan Sistem Manajemen SDM
beserta anggota, Koordinator Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja
beserta anggota, Koordinator Area Penguatan Pengawasan beserta
anggota dan Koordinator Area Penguatan Kualitas Pelayanan Publik
beserta anggota. Adapun tugas Tim Kerja Pembangan Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM Pengadilan Negeri Kisaran adalah :
1) Menyusun rencana dan agenda kerja;
2) Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona
integritas menuju WBK dan WBBM;
3) Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan zona
integritas menuju WBK dan WBBM;
4) Melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan program
kerja yang telah ditetapkan;
5) Melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas;
6) Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung
pembangunan zona integritas;
7) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang
telah ditetapkan melalui penilaian mandiri;
8) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Negeri
Kisaran.
Dalam proses pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM,
Pengadilan Negeri Kisaran membangun 6 (enam) komponen pengungkit,
yakni:
1. Komponen Manajemen Perubahan;
2. Komponen Penataan Tata Laksana;

5
3. Komponen Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia;
4. Komponen Penguatan Akuntabilitas;
5. Komponen Penguatan Pengawasan;
6. Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

6
BAB II
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH
BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
MELAYANI (WBBM) PENGADILAN NEGERI KISARAN

Untuk membangun Zona Integritas dibutuhkan Tim Kerja yang akan


bertugas untuk melaksanakan proses perubahan melalui program, kegiatan
dan inovasi di 6 area perubahan. Tim Kerja akan menjadi motor dalam
Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Tugas Tim Kerja adalah :
1. Menyusun rencana dan agenda kerja;
2. Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona integritas
menuju WBK dan WBBM;
3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan zona integritas
menuju WBK dan WBBM;
4. Melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan program kerja
yang telah ditetapkan;
5. Melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas;
6. Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung pembangunan
zona integritas;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang telah
ditetapkan melalui penilaian mandiri; dan
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Negeri
Kisaran;
Adapun Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri Kisaran adalah sebagai berikut:

7
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/ WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
(WBBM) PENGADILAN NEGERI KISARAN TAHUN 2020

NO PROGRAM INDIKATOR TARGET KEGIATAN HASIL


(%)

1 2 3 4 5 6

1 Mencanangkan Publikasi rencana Pembangunan Terpublikasinya kesiapan 1. Ikrar bersama Aparatur 100
kesiapan pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Pengadilan Negeri Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran
Zona Integritas di Negeri Kisaran dalam Pembangunan Zona Kelas IB
Pengadilan Negeri Integritas bagi aparat
Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran 2. Penandatanganan 100
dan masyarakat Piagam kesiapan
Pembangunan
Zona Integritas

3. Penandatangan Pakta 100


Integritas seluruh
aparatur Pengadilan
Negeri Kisaran
4. Pembukaan kain selubung 100
spanduk Pembangunan Zona
Integritas

2 Mensosialisasikan Rencana Kesiapan Aparat Pengadilan Terwujudnya kesiapan aparat 1. Penyampaian rencana kerja 100
Kerja Pembangunan Negeri Kisaran sebagai wilayah Pengadilan Negeri Kisaran kepada seluruh aparat
Zona Integritas di Pembangunan Zona menjadi wilayah Zona Integritas Pengadilan Negeri Kisaran
Pengadilan Negeri Kisaran Integritas
2. Penyampaian kebijakan 100
Ketua Pengadilan Negeri
Kisaran tentang batas
kebolehan dan larangan
dalam pelaksanaan
tugas

8
3. Mempublikasikan 100
pembangunan Zona
Integritas melalui website,
spanduk, banner dan
radio

3 Mewujudkan terwujudnya Penyusunan Tim Kerja Tersusunnya Tim kerja 1. Menentukan aparat yang 100
komponen pengungkit di pembangunan Zona menjadi Tim Kerja
bidang Manajemen Integritas di Pengadilan
Perubahan Negeri Kisaran

9
2. Menetapkan Tim Kerja 100
pembangunan Zona
Integritas dalam bentuk
Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Negeri Kisaran

Dokumen rencana Tersusunnya rencana 1. Menyusun rencana 100


Pembangunan Zona kerja pembangunan Zona kerja pembangunan Zona
Integritas Integritas di Pengadilan Integritas
Negeri Kisaran
2. Menetapkan rencana 100
kerja pembangunan Zona
Integritas dalam bentuk
Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Negeri Kisaran

3. Mensosialisasikan rencana 100


kerja pembangunan Zona
Integritas di Pengadilan
Negeri Kisaran

Pemantauan (monitoring) Terlaksananya kegiatan 1. Memantau dan 100


dan evaluasi rencana pelaksanaan pembangunan mengevaluasi
pembangunan Zona Zona Integritas di Pengadilan pembangunan Zona
Integritas Negeri Kisaran Integritas

2. Menindaklanjuti hasil 100


pemantauan dan evaluasi

3. Melaporkan hasil tindak 100


lanjut pemantauan dan
evaluasi

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Meningkatnya komitmen, pola 1. Menjadikan pimpinan sebagai 100
Kerja pikir, dan budaya kerja aparat role model dalam pelaksanaan

10
Pengadilan Negeri Kisaran pembangnan Zona Integritas

2. Menunjuk Hakim sebagai role


model dan pegawai sebagai
Agen Perubahan
3. Meningkatkan pelayanan satu
atap, dan ruang kerja pejabat
yang steril dari pertemuan
dengan para pihak yang
berperkara

4. Menetapkan agen
perubahan dengan
membuat aturan
pelarangan adanya
pertemuan aparat
Pengadilan Negeri Kisaran
dengan pihak yang
berperkara.

11
5. Melibatkan semua aparat 100
Pengadilan Negeri Kisaran
dalam pembangunan Zona
Integritas
4 Mewujudkan terciptanya Prosedur operasional tetap (SOP) Terwujudnya peta proses 1. Membuat SOP yang 100
komponen pengungkit di kegiatan utama penyelesaian tugas di Pengadilan mengacu kepada proses bisnis
bidang Tatalaksana Negeri Kisaran di Pengadilan Negeri Kisaran

2. Menerapkan SOP secara 100


konsisten

3. Mengevaluasi SOP dan 100


menindak lanjuti hasil
evaluasi

e-office Meningkatnya pengunaan 1. Membuat system 100


teknologi informasi dalam pengukuran kinerja
proses penyelenggaraan dengan menggunakan
manajemen, meningkatnya teknologi informasi
efisiensi dan efektivitas serta
meningkatnya kinerja aparat 2. Membuat aplikasi untuk 100
Pengadilan Negeri Kisaran memudahkan aparat
dalam pelaksaan tugas
(SIMPEG, SIKEP, SAKPA,
SIMAK BMN, dll)

3. Membuat aplikasi pelayanan 100


untuk memudahkan pencari
keadilan dalam
mendapatkan pelayanan
yang prima dari Pengadilan
Negeri Kisaran

12
4. Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi
informasi

Keterbukaan informasi public Terwujudnya kemudahan dalam 1. Membuat kebijakan


mendapatkan informasi dari tentang keterbukaan
Pengadilan Negeri Kisaran informasi public, berupa
surat keputusan Ketua
Pengadilan Negeri
Kisaran

2. Membuat brosur, audio


visual, spanduk, dan
banner dalam
memberikan informasi
kepada public

13
3. Memonitoring dan 100
mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan
informasi di Pengadilan
Negeri Kisaran

5 Mewujudkan terciptanya Perencanaan kebutuhan pegawai Meningkatnya efektifitas 1. Membuat rencana 100
komponen pengungkit di sesuai dengan kebutuhan manajemen SDM aparatur pada kebutuhan pegawai di
bidang penataan system organisasi Pengadilan Negeri Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran
manajemen SDM
2. Membuat analisis beban 100
kerja pegawai di
Pengadilan Negeri Kisaran

3. Memonitoring dan 100


mengevaluasi terhadap
rencana kebutuhan
pegawai di Pengadilan
Negeri Kisaran

Pola mutasi interna Meningkatnya efektifitas 1. Meratifikasi pola mutasi yang 100
manajemen SDM aparatur telah ditetapkan oleh
Pengadilan Negeri Kisaran Mahkamah Agung RI, dengan
membuat Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Negeri
Kisaran

2. Menerapkan kebijakan pola 100


mutasi internal sesuai dengan
kewenangan Ketua Pengadilan
Negeri Kisaran

3. Memonitoring dan 100


mengevaluasi kebijakan
pola rotasi internal

14
Pengembangan pegawai berbasis Meningkatnya profisinalisme 1. Mengusulkan aparatur 100
kompetensi SDM aparatur Pengadilan Pengadilan Negeri Kisaran untuk
Negeri Kisaran mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi

15
2. Melakukan upaya 100
pengembangan kompetensi
dengan berdiskusi dan
mentransfer pengetahuan
kepada aparatur Pengadilan
Negeri Kisaran

3. Mengikutkan aparatur 100


Pengadilan Negeri Kisaran
untuk mendapatkan sertifikasi
di bidang tugas masing-
masing

Penetapan kinerja individu Meningkatnya ketaatan yang 1. Membuat penilaian kinerja 100
terukur dan akuntabel pada masing- masing aparatur
aparatur Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Kisaran
Kisaran
2. Menyesuaikan kinerja 100
individu dengan indicator
kinerja individu level
diatasnya

3. Melakukan pengukuran 100


kinerja individu secara
periodic

4. Memberikan reward 100


kepada aparatur
berdasarkan penilaian
kinerja individu

Penegakan aturan disiplin Meningkatnya disiplin SDM 1. Membuat absensi pegawai 100
atau kode etik atau kode aparatur pada Pengadilan dengan fingerprint (sidik jari)
prilaku pegawai Negeri Kisaran yang terkoneksi dengan
Komdanas

16
2. Membuat surat tugas apabila
ada aparatur yang dinas luar

3. Membuat surat izin apabila


ada aparatur yang sengaja
terlambat masuk kantor dan
sengaja pulang cepat apabila
ada kepentingan yang tidak
bisa dihindari

17
System informasi Meningkatnya transparansi Memutakkhirkan data secara 100
kepegawaian dan keakuratan data aparatur berkala pada SIMPEG dan SIKEP
Pengadilan Negeri Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran

6 Mewujudkan terwujudnya Keterlibatan pimpinan Meningkatnya kinerja 1. Melibatkan pimpinan 100


komponen pengungkit di pada Pengadilan Negeri secara langsung pada saat
bidang akuntabilitas Kisaran penyusunan perencanaan
kinerja
2. Melibatkan secara 100
langsung pimpinan pada
saat penyusunan penetapan
kinerja

3. Memantau pencapaian 100


kinerja secara berkala

Pengelolaan akuntabilitas Meningkatnya akuntabilitas 1. Membuat dokumen 100


kinerja kinerja aparatur Pengadilan perencanaan yang
Negeri Kisaran berorientasi hasil

2. Membuta indicator kinerja 100


yang memiliki smart

3. Menyusun laporang kinerja 100


tepat waktu yang memuat
informasi tentang kinerja

4. Memberikan pelatihan untuk 100


meningkatnkan kapasitas SDM
yang menangani akuntabilitas
kinerja

5. Menempatkan aparatur yang 100


telah memiliki sertifikat di
bidang pengelolaan
akuntabilitas kinerja

18
7 Mewujudkan terciptanya Pengendalian grativikasi Terhindarnya 1. Membuat kampanye public 100
komponen pengungkit di penyalahgunaan wewenang (public compaign) tentang
bidang penguatan oleh aparatur Pengadilan pengendalian gratifikasi
pengawasan Negeri Kisaran

19
2. Mengimplementasikan 100
pengendalian grativikasi
di Pengadilan Negeri
Kisaran

Penerapan system Terwujudnya peningkatan 1. Membangun pengendalian 100


pengendalian intern terhadap kehandalan lingkungan di Pengadilan
pemerintah (SPIP) pengelolaan keuangan Negara Negeri Kisaran
dan status opini BPK
terhadap pengelolaan 2. Melakukan penilaian resiko 100
keuangan Negara atas pelaksanaan
kebijakan di Pengadilan
Negeri Kisaran

3. Melakukan pengendalian 100


untuk meminimalisir resiko
yang telah di identifikasi

4. Menginformasikan dan 100


mengkomunikasikan kepada
semua aparatur Pengadilan
Negeri Kisaran

Pengaduan masyarakat Terwujudnya aparatur yang 1. Mengimplementasikan 100


bersih dan terhindar dari kebijakan pengaduan
penyalahgunaan wewenang di masyarakat di Pengadilan
Pengadilan Negeri Kisaran Negeri Kisaran

2. Menindaklanjuti 100
penanganan pengaduan
masyarakat

3. Melakukan monitoring dan 100


evaluasi atas penanganan
pengaduan masyarakat

20
4. Menindaklanjuti hasil evaluasi
atas penanganan atas
pengaduan masyarakat

Whistle blowing system Meningkatnya kepatuhan 1. Menerapkan dan


terhadap pengelolaan keuangan mempublikasikan whistle blowing
negar di Pengadilan Negeri system di Pengadilan Negeri
Kisaran Kisaran

21
2. Mengevaluasi penerapan 100
whistle blowing system

3. Menindaklanjuti hasil evaluasi 100


atas penerapan whistle
blowing system

Penangan benturan Meningkatnya efektifitas 1. Mengidentifikasi 100


kepentingan terhadap pelaksaan tugsan benturan kepentingan
dan fungsi di Pengadilan dalam tugas fungsi
Negeri Kisaran utama
2. Mensosialisasikan 100
penanganan benturan
kepentingan

3. Mengimplementasikan 100
penanganan benturan
kepentingan

4. Melakukan evaluasi atas 100


penanganan benturan
kepentingan

5. Menindaklanjuti hasil evaluasi 100


atas penanganan benturan
kepentingan

8 Mewujudkan terciptanya Standar pelayanan Terwujudnya unit pelayanan 1. Membuat kebijakan 100
komponen pengungkit di yang memperoleh standarisasi standar pelayanan di
bidang peningkatan kualiatas pelayanan internasional di Pengadilan Negeri Kisaran
pelayanan publik Pengadilan Negeri kisaran
2. Mempublikasikan standar 100
pelayanan di Pengadilan
Negeri Kisaran

3. Membuat SOP untuk 100


pelaksanaan standar
22
pelayanan di Pengadilan
Negeri Kisaran
4. Melakuka review dan 100
perbaikan atas standar
pelayanan dan SOP di
Pengadilan Negeri Kisaran

23
Budaya pelayanan prima Terwujudnya peningkatan 1. Menyosialisasikan dan 100
kualiat pelayanan public lebih mengadakan pelatihan
cepat, lenih murah dan lebih terhadap kode etik, estetika
mudah dijangkau di Pengadilan dan capacity building di
Negeri Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran

2. Memilik informasi 100


tentang pelayanan mudah
yang dapat diakses melalui
berbagai media

3. Memiliki system reward 100


and punishment bagi
palksana pelayanan serta
memberikan kompensasi
kepada penerima layanan
bila layanan tidak sesuai
standar

4. Memiliki sarana pelayanan 100


terpadu/terintegrasi di
Pengadilan Negeri Kisaran

Penilaian kepuasan terhadap Meningkatnya indeks 1. Melakukan survey 100


pelayanan kepuasan masyarakat kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan terhadap pelayanan di
pelayanan public di Pengadilan Pengadilan Negeri Kisaran
Negeri Kisaran
2. Mempublikasikan hasil 100
survey kepuasan masyarakat
yang dapat diakses secara
terbuka

24
3. Menindaklanjuti atas hasil 100
survey kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan di
Pengadilan Negeri
Kisaran
9 Mewujudkan indicator Nilai persepsi korupsi Terwujudnya aparatur 1. Memfasilitasi pelaksanaan 100
hasil bidang pemerintahan Pengadilan Negeri Kisaran yang survey eksternal di
yang bersih dan bebas dari bersih dan bebas KKN Pengadilan Negeri Kisaran
KKN yang dilaksaan oleh instansi
yang berwenang

Presentase penyelesaian TLHP Terwujudnya penyelesaian 2. Melakukan perhitungan 100


tindaklanjut hasil atas penyelesaian tindak
pengaduan di Pengadilan lanjut hasil pengaduan di
Negeri Kisaran Pengadilan Negeri Kisaran

10 Mewujudkan indicator Nilai persepsi kualitas Meningkatnya kualiat public Memfasilitasi pelaksanaan 100
hasil bidang peningkatan pelayanan kepada masyarakat di survey eksternal di Pengadilan
kualitas pelayanan Pengadilan Negeri Kisaran Negeri Kisaran yang
publik dilaksanakan oleh instansi
yang berwenang

25
BAB III
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI PENGADILAN NEGERI
KISARAN

1. MANAJEMEN PERUBAHAN
Komponen pertama dalam Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) adalah Manajemen Perubahan. Manajemen Perubahan
ini bertujuan mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja,
pola pikir serta budaya kerja individu di Pengadilan Negeri Kisaran.
Indikator dari dilaksanakan menejemen perubahan adalah:
a. Telah disusunnya tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
b. Telah disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona
Integritas;
d. Serta telah melaksanakan perubahan pola pikir dan budaya kerja
di Pengadilan Negeri Kisaran.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Monitoring dan
Evaluasi Pembangunan Zona Integritas, maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
1. Ketua Pengadilan Negeri Kisaran telah membentuk Tim Pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri
Kisaran.
Tim terdiri dari :
Pembina : Dr. Ulina Marbun, S.H., M.H
Ketua : Nelson Angkat , S.H., M.H
Koordinator Teknikal : Idris, S.H., M.H
Koordinator Operasional : Mediana Br. Tarigan, SE
a. Komponen Manajemen Perubahan

2
Koordinator : Nelly Andriani, S.H.,M.H.
Anggota : 1. Irse Yanda Perima, S.H., M.H.

2
2. Azhar, S.H.
3. Sitiur Mala Sitorus, S.H.
4. Ribka Br. Ginting, S.Kom.
5. Desy Ratnasari Purba, A.Md.A.B.
6. Halimatussa’diyah

a. Komponen Penataan Tatalaksana


Koordinator : Ahmad Adib, S.H, M.H.
Anggota : 1. Diana Romin Harahap, S.H.
2. Imanuel Tarigan, S. Kom.
3. Subakti, S.H
4. Tika Sundari, S.H.
c. Komponen Penataan Sistem Manajemen SDM
Koordinator : Miduk Sinaga, S.H.

Anggota : 1. Yohana T. Pangaribuan, S.H., M.Hum.


2. Muhammad Reza Lubis, S.H.
3. Apriyanti M. Siahaan, S.Sos.
4. Sarie Wahyuni
d. Komponen Penguatan Akuntabilitas
Koordinator : Antoni Trivolta, S.H.
Anggota : 1 Noni Afrianti Damanik, S.H.
2.Yovani Apprillya A.Md
3.Yunita Aquarisa, S.T.
a. Komponen Penguatan Pengawasan
Koordinator : Nelly Rakhmasuri Lubis, S.H.M.H
Anggota : 1. Doharni Siregar
2.Mursal Pahri
3.Iin Angelina Pangaribuan, A.Md., A.B.
4.Alex Hamonangan Simbolon
e. Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Koordinator : Boy Aswin Aulia, S.H,. M.H.
Anggota : 1. Buyung Hardi, S.H.

2
2. Nida Syafwani, S.H.
3. Novita Siagian, S.H.
4. Meijusri
5. Antoni
2. Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas telah membuat
Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas.
3. Sedang dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona
Integritas.
4. Perubahan pola pikir telah dilakukan di Pengadilan Negeri Kisaran
dengan adanya tim agen perubahan.
5. Telah ditetapkan agen perubahan yaitu Subakti, SH (Staf Pidana) dan
Nida Syafwani Nasution, SH (Staf Pidana).
6. Pengadilan Negeri Kisaran juga telah melaksanakan 5 budaya kerja,
hal ini terlihat dari sosialisasi dan pelatihan budaya kerja.
Adapun dokumen yang telah ada di komponen ini adalah :
a. Dokumen pembentukan Tim Kerja;
b. Rapat Seleksi anggota Tim Pembangunan Zona Integritas;
c. Daftar hadir rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
d. Notulen rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
e. Mekanisme pembentukan tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
f. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
g. Foto, daftar hadir, notulen sosialisasi pembangunan zona integritas;
h. SK Role Model dan Agen Perubahan;

f. PENATAAN TATALAKSANA
Komponen kedua dalam Pembangunan Zona Integritas adalah
Penataan Tata Laksana. Penataan tata laksana ini bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem, proses dan prosedur
kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur.

Indikator dilakukannya penataan tata laksana ini adalah :


tersusunnya prosedur operasional tetap/ piranti lunak kegiatan
utama, e-office, dan keterbukaan informasi publik.

2
Pengadilan Negeri Kisaran telah mempunyai Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang telah disahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri
Kisaran pada tahun 2020. SOP Pengadilan Negeri Kisaran memuat
tentang SOP Kesekretariatan dan SOP Kepaniteraan.
Pengadilan Negeri Kisaran juga telah mempunyai Standar
Pelayanan. Standar pelayanan ini sudah direview dan telah diterapkan
di Pengadilan Negeri Kisaran.
Dalam pelaksanaan tupoksi sehari-hari Pengadilan Negeri
Kisaran telah menggunakan e-office, seperti SIPP (sistem informasi
penelusuran perkara), e-COURT, SIPT (Sistem Informasi Pidana
Terpadu), SIKEP (sistem informasi kepegawaian), SIMAK-BMN (sistem
informasi manajemen akuntansi barang milik negara), SAIBA (Sistem
Akuntasi Internal Berbasis Akrual) Aplikasi RKA-K/L (aplikasi
rencana kerja anggaran- kementerian/lembaga), dan aplikasi-aplikasi
lainnya untuk mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien.

Gambar 3.1 Halaman depan SIPP


Dalam hal keterbukaan informasi publik, melalui website
www.pn- kisaran.go.id, Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan
keterbukaan informasi publik. Masyarakat bisa mengetahui berbagai
informasi terkait Pengadilan Negeri Kisaran.

2
Gambar 3.2 Halaman Depan Website PN Kisaran

30
g. PENATAAN MANAJEMEN SISTEM SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Komponen ketiga dalam Pembangunan Zona Integritas adalah
Penataan Sistem Manajemen SDM. Penataan Sistem Manajemen SDM
ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM di Pengadilan
Negeri Kisaran. Dalam penataan SDM, Pengadilan Negeri Kisaran telah
melakukan beberapa hal penting yang mendukung terlaksananya
pembangunan zona integritas, yakni:
a. Merencanakan kebutuhan pegawai yang mengacu pada
kebutuhan;
b. Mengembangkan pola mutasi internal;
c. Melaksanakan pengembangan pegawai berbasis kompetensi;
d. Melakukan penetapan kinerja individu;
e. Menegakkan aturan disiplin/etika;
f. Serta mengembangkan sistem informasi pegawai.
Dalam komponen tiga ini, Pengadilan Negeri Kisaran telah memenuhi
beberapa dokumen yakni:
Tabel 3.3
Dokumen Komponen Penataan Sistem Manajemen
SDM Pengadilan Negeri Kisaran

No. Perihal Dokumen


1. Merencanakan a. Analisa beban kerja
kebutuhan
pegawai yang mengacu b. Mutasi pegawai
pada
kebutuhan; c. Monev mutasi pegawai
d. Monev atas mutasi internal
2. Mengembangkan pola a. SK Tim Baperjakat
mutasi
Internal

c. SK Pola Mutasi Internal


d. Monev Promosi Mutasi

31
3. Melaksanakan a. Foto, Undangan, Daftar Hadir,
pengembangan Notulen
pegawai berbasis Kebutuhan Diklat
kompetensi
b. Rencana Kompetensi dan
Pengembangan Pegawai
c. Penggunaan Aplikasi SIKEP
d. Surat Pengusulan Diklat
f. Surat Panggilan Diklat
g. Monev Pengembangan
Kompetensi
4. Penetapan Kinerja Individu a. Perjanjian Kinerja
b. Sasaran Kinerja Pegawai
c. SK Role Model
5. Penegakan Aturan a. Kode etik Hakim, Panitera,
Disiplin/ jurusita dan pegawai
Kode Etik Sosialisai aturan Kedisiplinan
b. SK Petugas absensi
c. Daftar Hadir Apel
6. Sistem Informasi a. Capture Aplikasi SIKEP
Kepegawaian

32
h. PENGUATAN AKUNTABILITAS
Komponen keempat dalam Pembangunan Zona Integritas adalah
Penguatan Akuntabilitas. Penguatan Akuntabilitas ini bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pengadilan
Negeri Kisaran.

Untuk menguatkan akuntabilitas, maka pimpinan Pengadilan


Negeri Kisaran terlibat secara langsung dalam penyusunan
Perencanaan seperti penyusunan RKA-KL, RKT dan Rencana
Strategis. Pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran juga terlibat secara
langsung dalam penyusunan penetapan kinerja. Selanjutnya
pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran pun memantau pencapaian
kinerja secara berkala.

Dalam mengelola akuntabilitas, Pengadilan Negeri Kisaran sudah


mempunyai dokumen perencanaan, seperti dokumen RKA-KL Dalam
menetapkan perencanaannya, rencana telah disusun dengan
berorientasi pada hasil.

Selanjutnya, untuk menguatkan akuntabilitas Pengadilan Negeri


Kisaran, telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang Specific,
Measurable, Aggressive, Realistic, and Time Bound (SMART).
Selanjutnya Laporan kinerja disusun sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Pengelolaan akuntabilitas kinerja di Pengadilan Negeri
Kisaran dilakukan oleh orang yang kompeten di bidangnya.

3
Gambar 4.1 Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan LKJIP

Gambar 4.2 Rencana Aksi Kinerja dan Rencana Kinerja


3
Gambar 4.3 Renstra dan IKU

i. PENGUATAN PENGAWASAN
Komponen kelima dalam Pembangunan Zona Integritas adalah
Penguatan Pengawasan. Penguatan pengawasan ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pengawasan dan penilaian pada pelaksanaan
pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Kisaran.
Indikator untuk pengukuran pencapaiannya: pengendalian
gratifikasi, penerapan SPIP, pengaduan masyarakat, WBS,
penanganan benturan kepentingan.
Pembangunan zona integritas Pengadilan Negeri Kisaran dalam
hal penguatan pengawasan antara lain dengan beberapa kegiatan
berikut ini:
a. Pengendalian Gratifikasi
Untuk mengendalikan gratifikasi Pengadilan Negeri Kisaran telah

3
melakukan public campaign gratifikasi, yakni melalui website
Pengadilan Negeri Kisaran di www.pn-kisaran.go.id dan banner.

Gambar 5.1 Banner Pencegahan Gratifikasi

b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah


Pengadilan Negeri Kisaran telah membentuk Satuan Tugas
Penyelenggara Sistem Pengawasan Internal Pemerintah dan telah
menyosialisasikan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah kepada

3
semua pegawai Pengadilan Negeri Kisaran, serta adanya
pemasangan cctv di beberapa titik gedung dan ruang pelayanan.

Gambar 5.2 Kamera pengawas (CCTV)

3
c. Pengaduan Masyarakat dan Whistle Blowing System (WBS)
Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan sosialisasi Pengaduan
Masyarakat. Pengadilan Negeri Kisaran juga sudah mempunyai
akun aplikasi Whistle Blowing System Mahkamah Agung dan
aplikasi LAPOR KemenPan-RB.

Gambar 5.3 Aplikasi Siwas (MARI)


d. Penanganan Benturan Kepentingan
Pengadilan Negeri Kisaran telah menerapkan kebijakan
penanganan benturan kepentingan, dengan cara
mensosialisasikannya kepada para Hakim, dan Aparatur Sipil
Negara (ASN) Pengadilan Negeri Kisaran. Disamping itu Pengadilan
Negeri Kisaran terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait
dengan benturan kepentingan.

3
Gambar 5.4 Laporan monev benturan kepentingan

j. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


Komponen keenam dalam Pembangunan Zona Integritas adalah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
inovasi pelayanan publik pada Pengadilan Negeri Kisaran. Untuk itu
Pengadilan Negeri Kisaran telah menyusun Standar Pelayanan,
Pengadilan Negeri Kisaran juga telah melaksanakan pelayanan yang
terintegrasi yang disebut PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
dimana para pihak pencari keadilan akan dilayani mulai dari
pendaftaran, pembayaran biaya panjar, dan legalisasi bukti
persidangan, sehingga dengan adanya PTSP ini para pencari keadilan
tanpa harus kesulitan dalam kepengurusan perkaranya di
Pengadilan Negeri Kisaran. Di Pengadilan Negeri Kisaran juga
dilengkapi fasilitas penunjang pelayanan, seperti ruang mediasi, ruang
laktasi (menyusuhi), ruang bermain anak, kursi roda, kamar kecil
difabel serta parkir khusus untuk difabel.

3
Gambar 6.1 Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
40
Pengadilan Negeri Kisaran juga memberikan inovasi pelayanan
kepada masyarakat pencari keadilan yang disebut dengan SIPT
(Sistem Informasi Pidana Terpadu) yaitu sebuah terobosan Pelayanan
Publik bagi Instansi Penegak Hukum lainnya di Wilayah Hukum
Pengadilan Negeri Kisaran antara lain Polres Asahan dan Polres
Batubara, Kejaksaan Negeri Asahan dan Kejaksaan Negeri Batubara
dan LAPAS Labuhan Ruku. Aplikasi ini mengintegrasikan informasi
Permohonan Izin Penyitaan, Penggeledahan, Perpanjangan
Penahanan, Informasi Putusan dan Jadwal Sidang.

4
Gambar 6.2 Aplikasi SIPT (Sistem Informasi Terpadu)

Pengadilan Negeri Kisaran setiap 6 (enam) bulan melakukan


survey layanan kepuasan untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh Pengadilan Negeri
Kisaran, yang mana hasil dari survey kepuasan tersebut akan
dipublish di website Pengadilan Negeri Kisaran.

Gambar 6.3 Hasil Survey Kepuasan


Masyarakat yang dipublish Di Website
Pengadilan Negeri Kisaran

4
BAB IV
HASIL PENILAIAN MANDIRI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PENGADILAN NEGERI KISARAN TAHUN 2020

Pada tahun 2020 Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan


penilaian mandiri pembangunan zona integritas. Penilaian mandiri ini
bertujuan untuk:
1. Memudahkan Mahkamah Agung dalam menyediakan informasi
mengenai perkembangan pelaksanaan pembangunan zona
integritas dan upaya-upaya perbaikan yang perlu dilakukan oleh
Pengadilan Negeri Kisaran.
2. Menyediakan data/ informasi bagi Mahkamah Agung dalam rangka
menyusun profil pelaksanaan pembangunan Zona Integritas pada
Mahkamah Agung.
Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas mencakup
penilaian terhadap dua komponen : Pengungkit (Enablers) dan Hasil
(Results). Pengungkit adalah seluruh upaya yang dilakukan
Pengadilan Negeri Kisaran dalam menjalankan fungsinya, sedangkan
hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen pengungkit.
Hubungan sebab- akibat antara komponen pengungkit dan komponen
hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi Pengadilan Negeri
Kisaran melalui inovasi dan pembelajaran, dimana proses perbaikan
ini akan meningkatkan kinerja Pengadilan Negeri Kisaran secara
berkelanjutan. Komponen pengungkit sangat menentukan
keberhasilan tugas, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan
kepuasan para pemangku kepentingan. Hasil penilaian mandiri
pembangunan zona integritas Pengadilan Negeri Kisaran adalah
sebagai berikut:

4
LEMBAR KERJA ELEKTRONIK EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI)
MENUJU WBK/WBBM
SATUAN KERJA : PENGADILAN NEGERI KISARAN

TAHUN : 2020

4
45
46
47
48
49
50
51
BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, dapat


disimpulkan sebagai berikut :
a. Manajemen Perubahan
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa
program dan kegiatan dalam hal Manajemen Perubahan.
Program dan kegiatan ini bertujuan untuk mengubah secara
sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir serta budaya
kerja individu di Pengadilan Negeri kisaran. Program kerja dan
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
1. Telah membentuk tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
2. Telah menyusun Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas
dengan target-target prioritas yang relevan dengan tujuan
pembangunan WBK/WBBM;
3. Telah mensosialisasikan pencanangan Zona Integritas dengan
berbagai media sehingga dapat di ketahui oleh masyarakat luas;
4. Telah melakukan evaluasi dan pemantauan atas pelaksanaan
kegiatan pembangunan zona integritas;
5. Telah meningkatkan komitmen, membangun budaya kerja dan
pola pikir aparatur Pengadilan Negeri kisaran;
6. Telah menetapkan Role model dan agen perubahan;
7. Pengadilan Negeri Kisaran juga telah melaksanakan lima
budaya kerja.
b. Penataan Tata Laksana
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa

5
program dan kegiatan dalam hal Penataan Tata Laksana.
Program dan

5
kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien dan terukur. Program kerja dan kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah:
1. Telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
mengacu pada peta proses bisnis instansi, telah menerapkan
dan mengevaluasi SOP secara berkala;
2. Telah menerapkan teknologi informasi untuk meningkatkan
kinerja dan pelayanan publik.
3. Telah menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan
kualitas pelayanan;
4. Serta sudah menjalankan keterbukaan informasi publik melalui
website www.pn-kisaran.go.id, sehingga masyarakat bisa
mengetahui berbagai informasi terkait Pengadilan Negeri
Kisaran;
c. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa
program dan kegiatan dalam hal Penataan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM). Program dan kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan profesionalisme SDM di Pengadilan Negeri
Kisaran. Program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan
adalah:
1. Telah membuat perencanakan kebutuhan pegawai yang
mengacu pada kebutuhan Pengadilan Negeri Kisaran;
2. Telah melakukan monev terhadap penempatan pegawai dan
mengembangkan Pola Mutasi Internal;
3. Melaksanakan Pengembangan pegawai berbasis kompetensi;
4. Melakukan penetapan kinerja individu;
5. Menegakkan aturan disiplin/etika; dan
6. Mengembangkan sistem informasi pegawai.

5
d. Penguatan Akuntabilitas
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa
program dan kegiatan dalam hal Penguatan Akuntabilitas.
Program dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan akuntabilitas kinerja di Pengadilan Negeri Kisaran.
Program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
1. Pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran terlibat secara langsung
dalam penyusunan Perencanaan seperti penyusunan RKAKL,
RKT, Rencana Strategis (Renstra);
2. Pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran juga terlibat secara
langsung dalam penyusunan penetapan kinerja;
3. Pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan penilaian
pencapaian kinerja secara berkala;
4. Telah disusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang Specific,
Measurable, Aggressive, Realistic, and Time Bound (SMART);
5. Laporan kinerja disusun sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan; dan;
6. Pengelolaan kauntabilitas kinerja di Pengadilan Negeri Kisaran
dilakukan oleh orang yang kompeten di bidangnya.
e. Pengutan Pengawasan
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa
program dan kegiatan dalam hal Penguatan Pengawasan. Program
dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pengawasan dan penilaian pelaksanaan pembangunan Zona
Integritas di Pengadilan Negeri Kisaran. Program kerja dan
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:
1. Untuk mengendalikan gratifikasi, Pengadilan Negeri Kisaran
telah melakukan public campaign gratifikasi, yakni melalui

5
website Pengadilan Negeri Kisaran di www.pn-kisaran.go.id dan
banner;
2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) juga
telah disosialisasikan kepada semua pegawai;
3. Pengadilan Negeri Kisaran telah menerapkan sistem Pengaduan
Masyarakat, baik melalui layanan pengaduan di area pelayanan
Terpadu Saru Pintu (PTSP) maupun melalui aplikasi SIWAS;
4. Pengadilan Negeri Kisaran juga telah menerapkan system
Whistel
Blowing System (WBS).
f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM), Pengadilan Negeri Kisaran telah melaksanakan beberapa
program dan kegiatan dalam hal Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik. Program dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan inovasi pelayanan publik pada Pengadilan Negeri
Kisaran. Program kerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan
adalah:
1. Telah mempunyai Standar Pelayanan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan menjadi lebih cepat, lebih murah, lebih
aman dan lebih mudah dijangkau sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan;
2. Telah membuat maklumat standar pelayanan dan memasang di
tempat pelayanan;
3. Telah menyusun SOP pelaksanaan standar pelayanan,
melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan
SOP
4. Telah melakukan sosialisasi/pelatihan dalam rangka
menerapkan budaya pelayanan budaya prima.

5
5. Telah menyediakan sarana layanan informasi yang mudah
diakses masyarakat seperti SIPP, SIWAS, Direktori Putusan,
Website Pengadilan Negeri kisaran dll;
6. Telah memberikan reward dan punishment kepada pegawai;

5
7. Telah menyediakan sarana layanan terpadu/terintegrasi seperti
layanan pembayaran biaya perkara melalui Bank, Layanan
PTSP;
8. Serta telah melakukan survey kepuasan masyarakat setiap 6
(enam) bulan, telah menindaklanjuti hasil survey dan telah
melakukan monev atas tindaklanjut hasil survey.

2. REKOMENDASI
Merujuk pada hasil Lembar Kerja Evaluasi (LKE) bahwa dokumen
Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Kisaran telah
terpenuhi 100%, oleh karena itu kami berharap bahwa Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Kisaran menjadi salah satu Satker di bawah
Mahkamah Agung pada tahun 2021 ini mengikuti penilai
Pembangunan Zona Integritas tingkat nasional dan berhasil
memperoleh predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi).

Anda mungkin juga menyukai