UK
PEMBANGUNAN ZONAI
NTEGRI
TAS
MENUJ
U WI
LAYAH BEBASDARIKORUPSI
DAN
WI
LAYAH BI
ROKRASIBERSI
H DAN MELAYANI
DILI
NGKUNGAN POLRI
J
akar
ta,7Apr
il2022
DAFTAR ISI
BAB I
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………… 1
2. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………..…………… 3
3. Pengertian Umum ……………………………………………………………………………………… 3
4. Dasar ………………………………………………………………………………………………..…… 4
BAB II
6
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
5. Mekanisme Pembangunan Zona Integritas ................................................................................ 6
6. Kerangka Logis Pembangunan Zona Integritas ……………………………………….………..….. 9
7. Komponen Pengungkit dan Hasil …………………………………………………….………….…… 10
BAB III
24
EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS OLEH TPI
8. Mekanisme Evaluasi Zona Integritas Mandiri oleh TPI ……………………….……………………. 24
BAB IV
PENGAJUAN SATKER BERPREDIKAT MENUJU WBK DAN WBBM 28
BAB V
EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS OLEH TPN 30
9. Pra Evaluasi ................................................................................................................................. 30
10. Desk Evaluasi oleh TPN ………………………………………………………………………………. 31
11. Evaluasi Lapangan oleh TPN …………………………………………………………………………. 31
12. Penetapan Predikat Menuju WBK/WBBM …………………………………………………………… 34
13. Catatan Hasil Evaluasi Pembangunan ZI serta Saran Perbaikan dari Kementerian PANRB ..... 34
BAB VI
36
PEMANTAUAN SATKER/SAWIL BERPREDIKAT WBK/WBBM
14. Pemantauan Satker/Sawil Berpredikat WBK/WBBM ................................................................... 36
15. Pemberian Penghargaan bagi Satker/Satwil berpredikat WBK/WBBM ………………………… 36
16. Pencabutan Predikat WBK/WBBM ……………………………………………………………………. 37
17. Replikasi pada Satker/Satwil yang telah berpredikat WBK/WBBM ……………………………… 37
BAB VII 38
PENUTUP
LAMPIRAN:
PETUNJUK TEKNIS DAN BUKTI DUKUNG
LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MARKAS BESAR
Menimbang : bahwa dalam rangka Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dipandang perlu menetapkan keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun
2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah;
6. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor;
7. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia;
8. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/265/II/2021 tanggal
5 Februari 2021 tentang Petunjuk Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Polri.
Memperhatikan: 1. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/265/II/2021 tanggal
5 Februari 2021 tentang Petunjuk Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Polri;
2. Keputusan .....
KEPUTUSAN KAPOLRI
NOuOR : KEP/ IIV12fy#2
TANGGAL: 7 APRIL2022
MEMUTUSKAN
1. petunjuk Pembangunan Zona lntngritas (Zl) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani OwBBM) di Lingkungan Polri, digunakan sebagai acuan
dalam pembangunan dan penetapan Zona lntegritas (Zl) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBxp dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Polri;
2. pembangunan Zl menuju WBK dan WBBM dilaksanakan di Satker tingkat Mabes Polri
dan tingkat Kewilayahan/Polda dan jajarannya;
5, dengan difetapkannya keputusan ini maka Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor: Kepra65/ll/2021 tanggal 5 Februari 2021 tentang Petunjuk Pembangunan
Zona lntegritas (Zl) Menuju Wifayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani WBBM) di Lingkungan Polri dinyatakan tidak beriaku;
KepadaYth.:
Distribusi A, 8 dan C Mabes Polri.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Reformasi birokrasi telah memasuki fase akhir dari rangkaian periode reformasi birokrasi
2010-2024, sesuai Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
bahwa terdapat 3 fase pelaksanaan mulai tahun 2010-2014, 2015-2019, dan tentang bagaimana
pemerintah ingin mewujudkan pemerintah berkelas dunia, sasaran reformasi birokrasi diarahkan pada
tiga kondisi yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, dan pelayanan publik yang
prima. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024.
Sasaran reformasi birokrasi tersebut menjawab hal yang menjadi prioritas Presiden Republik
Indonesia yaitu mewujudkan pemerintahan yang sederhana, simpel, lincah, dan cepat. Selain itu, dalam
beberapa kali kesempatan, presiden selalu menyampaikan bahwa yang menghambat pelayanan harus
dipangkas, terutama yang lambat, berbelit-belit dan terdapat pungli. Hal ini tentu saja menjadi prioritas
pelaksanaan reformasi birokrasi yang harus dikawal bersama oleh setiap instansi pemerintah.
Sejalan dengan hal tersebut, untuk melaksanakan arahan presiden dan mempercepat pencapaian
sasaran reformasi birokrasi yang terdapat pada road map reformasi birokrasi 2020-2024, terutama terkait
birokrasi yang bersih dan akuntabel, dan pelayanan publik yang prima, perlu dibangun Zona Integritas
(ZI). Oleh karena itu, pelaksanaan ZI yang merupakan miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit
kerja/satuan kerja, diutamakan pada unit kerja/satuan kerja yang langsung memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Diharapkan unit yang membangun ZI dan mendapat predikat menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dapat menjadi percontohan bagi
unit kerja/satuan kerja lain.
Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM menjadi strategi pemerintah dalam percepatan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi
kolusi nepotisme, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas dan mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik pada unit kerja/satuan kerja sebagai pilot project percontohan. Birokrasi sebagai
pelaksana tugas pemerintah terus melakukan perubahan dalam mencapai sasaran dengan
meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat. Agar masyarakat merasakan hasil percepatan reformasi birokrasi yang telah dilakukan
pemerintah. Pembangunan ZI dianggap sebagai role model Reformasi Birokrasi dalam penegakan
integritas dan pelayanan berkualitas. Dengan demikian pembangunan ZI menjadi aspek penting dalam
hal pencegahan korupsi di pemerintahan. Upaya mewujudkan Satker berpredikat Wilayah Bebas dari
3. Pengertian Umum
a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri;
b. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah bagian dari Unit Organisasi Polri yang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program dan kegiatan Polri, dan selaku
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
4. Dasar
a. Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun
2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program Manajemen Perubahan, Penataan
Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik merupakan komponen pengungkit yang diharapkan dapat
menghasilkan sasaran pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta kualitas pelayanan publik yang
prima. Pada area pengungkit terdiri dari dua aspek, yaitu pemenuhan dan reform.
2) Penataan Tatalaksana
Penataan tata laksana, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,
proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada ZI menuju
WBK/WBBM. Target yang ingin dicapai pada masing-masing program ini yaitu:
a) meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan
manajemen pemerintahan di ZI menuju WBK/WBBM;
b) meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di ZI menuju
WBK/WBBM; dan
c) meningkatnya kinerja di ZI menuju WBK/WBBM.
Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk
menerapkan penataan tatalaksana, yaitu:
Aspek Pemenuhan
a) prosedur operasional tetap/piranti lunak kegiatan utama
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya telah dilakukan, seperti:
b. Komponen Hasil
Dalam pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi
tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:
1) Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel
Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel diukur dengan
menggunakan ukuran:
a) nilai persepsi korupsi (survei eksternal);
Nilai Persepsi Korupsi merupakan hasil survei kuantitatif terhadap stakeholders
yang terkait dengan suatu instansi tentang tingkat korupsi yang terjadi pada unit kerja
yang mengusulkan zona integritas. Beberapa hal utama terkait komponen survei ini
yaitu:
(1) Diskriminasi Pelayanan
Memastikan bahwa unit kerja memberikan pelayanan dengan tidak
membedakan karena faktor suku, agama, kekerabatan, almamater dan
sejenisnya.
1) Penilaian Pendahuluan
Penilaian pendahuluan dilakukan oleh tim asistensi/penilai dari TPI Polda yang
merupakan Kelompok Kerja yang terdiri dari personel yang memahami atau menangani
komponen pengungkit pada pembangunan ZI sehingga tim dapat memberikan penilaian
secara objektif terhadap pembangunan ZI yang dilakukan oleh unit kerja. Tim
asistensi/penilai dapat ditunjuk dari Itwasda, Bidpropam, Ro SDM dan Rorena Polda
(Bag RB Rorena Polda) untuk melakukan asistensi (6 area perubahan dan standar
pelayanan publik), memantau, mendampingi pembangunan ZI terhadap Satker tersebut
sebagai salah satu fungsi pembinaan. Penilaian pendahuluan menggunakan instrumen
penilaian yang sama yang digunakan oleh TPI Mabes Polri.
Hasil penilaian oleh tim asistensi/penilai dari TPI Polda menjadi dasar apakah unit
kerja layak dilakukan evaluasi/penilaian pembangunan ZI oleh TPI Mabes Polri. Apabila
memenuhi kriteria penilaian pembangunan ZI, maka Kapolda atau Karorena atas nama
Kapolda mengirimkan surat kepada Kapolri atau Asrena Kapolri u.p. Karo RBP perihal
pengusulan Satker untuk dievaluasi pembangunan ZI oleh TPI Mabes Polri.
Setelah TPI menyampaikan laporan hasil evaluasi terhadap unit kerja/satuan kerja yang membangun ZI.
Pimpinan instansi pemerintah menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut dengan mengusulkan kepada
Kementerian PANRB selaku TPN untuk dilakukan evaluasi terhadap kelayakan unit kerja/satuan kerja
berpredikat menuju WBK/WBBM. Sebelum mengajukan usulan evaluasi kepada TPN, terdapat beberapa
kriteria yang harus diperhatikan oleh instansi pemerintah terkait syarat pengajuan kepada TPN, yaitu:
SYARAT Menuju WBK Menuju WBBM
Opini BPK minimal “WTP”
Predikat SAKIP minimal “B” Predikat SAKIP minimal “BB”
Tingkat Indeks RB Minimal CC untuk Indeks RB Minimal B untuk
Instansi Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
pemerintah Indeks RB Minimal B untuk Indeks RB Minimal BB untuk
kementerian/lembaga kementerian/lembaga
Level Maturitas SPIP Minimal Level 3
Unit kerja/satuan kerja yang diajukan merupakan core layanan utama dari instansinya
Memberikan dampak yang signifikan terhadap persepsi masyarakat tentang kualitas birokrasi
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dari APIP/BPK 100%
Tingkat LHKASN dan LHKPN 100%
Satuan Kerja Sudah melakukan pembangunan ZI Sudah melakukan pembangunan ZI
menuju WBK minimal satu tahun menuju WBBM minimal satu tahun
Predikat SAKIP dari evaluasi internal Predikat SAKIP dari evaluasi internal
minimal “B” minimal “BB”
Bagi instansi pemerintah yang telah banyak satkernya mendapatkan predikat Menuju WBK/WBBM, yaitu
lebih dari 30% maka instansi tersebut tidak perlu mengajukan Satkernya lagi untuk diajukan mendapatkan
menuju WBK/WBBM. Ketentuan mengenai hal ini akan disampaikan oleh Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI kepada instansi yang telah memenuhi kriteria tersebut. Selanjutnya
TPI instansi pemerintah yang lebih dari 30% satkernya telah mendapat predikat menuju WBK/WBBM
diharapkan dapat mendorong TPI pada instansi pemerintah lain dalam peningkatan kualitas pembangunan ZI.
Pada saat pengajuan, wajib dilengkapi dengan surat pernyataan dari Kapolri dengan membuat surat
permohonan evaluasi dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak/SPTJM tentang kebenaran data
dukung pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM kepada TPN bahwa semua data dan informasi yang
di sampaikan telah sesuai dengan fakta yang ada (contoh surat mengacu ke Peraturan Menteri PANRB Nomor
90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Instansi Pemerintah).
Setelah pimpinan instansi pemerintah mengajukan Satker/Satwil yang memenuhi kriteria melalui PMPZI,
maka TPN melakukan langkah dalam rangka evaluasi pengajuan usulan Satker/Satwil berpredikat menuju
WBK/WBBM. Secara garis besar, alur evaluasi ZI oleh TPN melalui beberapa langkah sebagai berikut:
9. Pra Evaluasi
Pada tahap ini TPN memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. memastikan bahwa instansi pemerintah yang mengusulkan Satker/Satwil berpredikat Menuju WBK
atau WBBM telah memenuhi syarat pengusulan tingkat instansi. Apabila instansi pemerintah yang
mengusulkan tidak memenuhi persyaratan di atas, maka pengusulan akan ditolak dengan
pemberitahuan melalui PMPZI, kecuali ada pertimbangan teknis lain dari TPN;
b. memastikan Satker/Satwil yang diusulkan memenuhi syarat pengusulan tingkat unit. Apabila unit
kerja/satuan kerja yang diusulkan tidak memenuhi persyaratan di atas, maka pengusulan akan
ditolak dengan pemberitahuan melalui PMPZI, kecuali ada pertimbangan teknis lain dari TPN.
Selain itu, apabila unit kerja/satuan kerja yang diusulkan bukan unit kerja/satuan kerja yang
menyelenggarakan fungsi layanan masyarakat langsung, maka jumlah unit kerja/satuan kerja yang
sejenis yang akan dievaluasi ditentukan berdasarkan koordinasi antara TPN dan TPI;
c. memastikan hasil penilaian TPI pada Satker/Satwil yang diajukan telah memenuhi ambang batas
penilaian, yaitu total nilai pengungkit dan hasil minimal 75,00 dengan minimal nilai pengungkit 40
untuk Menuju WBK dan minimal 85,00 dengan minimal nilai pengungkit 48 untuk Menuju WBBM;
d. memastikan bobot nilai per area pengungkit minimal 60% pada semua area pengungkit untuk
predikat Menuju WBK; dan bobot nilai per area pengungkit minimal 75% pada semua area
pengungkit untuk predikat Menuju WBBM;
e. memastikan nilai komponen hasil “Birokrasi yang bersih dan akuntabel” minimal 18,25 untuk
Menuju WBK dan 19,50 untuk menuju WBBM dengan ketentuan nilai sub komponen “Survei
Persepsi Anti Korupsi” minimal 15,75 atau minimal skor survei 3,60 untuk Menuju WBK dan WBBM,
serta nilai sub komponen “kinerja lebih baik” minimal 2,50 untuk Menuju WBK dan 3,75 untuk
Menuju WBBM;
f. memastikan nilai komponen hasil “Pelayanan publik yang prima” minimal 14,00 atau skor survei
minimal 3,20 untuk unit kerja/satuan kerja yang diajukan berpredikat Menuju WBK dan minimal
15,75 atau skor survei minimal 3,60 untuk unit kerja/satuan kerja yang diajukan berpredikat Menuju
WBBM.
13. Catatan atas Hasil Evaluasi Pembangunan ZI serta Saran Perbaikan dari Kementerian PANRB RI
Secara umum terdapat beberapa catatan dan saran perbaikan dari Kementerian PANRB RI yang
dapat dijadikan pedoman dalam progres pembangunan ZI, antara lain:
a. terdapat unit kerja yang pimpinan dan seluruh anggota unit kerja belum sepenuhnya memiliki
pemahaman yang baik tentang ZI, hal ini ditunjukan dengan belum mampu menjelaskan kondisi
apa saja yang ingin diwujudkan pada tiap area perubahan dan operasionalisasinya pada
pekerjaan/tugas sehari-hari;
b. terdapat unit kerja yang belum memiliki peta risiko yang komprehensif untuk memitigasi setiap
potensi-potensi terjadinya pelanggaran integritas, misalnya pelanggaran kewenangan, gratifikasi,
benturan kepentingan, pungli, praktik percaloan baik dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan pekerjaan/tugas sehari-hari yang belum masuk dalam peta risiko unit kerja;
c. terdapat unit kerja yang belum sepenuhnya efektif dalam penanganan aduan pengguna
layanan/stakeholder. Masih terdapat aduan yang belum direspons dengan baik;
d. terdapat unit kerja yang inovasinya belum optimal mendorong capaian kinerja utama, penguatan
integritas, dan sesuai kebutuhan pengguna layanan, serta mengatasi isu strategis;
e. terdapat unit kerja yang tidak memenuhi kriteria survei;
PENUTUP
Terbangunnya Satker/Satwil yang berpredikat menuju WBK/WBBM dapat menjadi pencontohan bagi
Satker/Satwil dan Kementerian/Lembaga lain yang sedang berupaya melakukan perbaikan pelayanan publik
dan anti korupsi dalam rangka percepatan reformasi birokrasi. Kita harms memahami bahwa upayanya untuk
memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan integritas di lingkungannya akan
berpengaruh tidak hanya pada kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan, namun juga akan
meningkatkan kepercayaan publik yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. OIeh
karena itu, apabila pada tahun pengajuan terdapat perbuatan melanggar hukum terkait KKN pada Satker/Satwil,
khususnya yang melibatkan pimpinan tertinggi instansi, maka usulan Tpl yang telah disampaikan pada TPN
akan digugurkan.
Pedoman ini merupakan penjabaran dari Permenpan Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan
Evaluasi Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
di Lingkungan lnstansi Pemerintah, yang bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan di dalamnya dapat
diubah sesuai. kebutuhan berdasarkan perkembangan lingkungan strategis yang ada, sehingga semakin
mengarah kepada zero fo/erance approach dalam pemberantasan korupsi. Pada pedoman ini pun sudah
tergambar kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap unit keria dalam membangun zona integritas.
1
KOMPONEN PENGUNGKIT (60)
I. PEMENUHAN (30)
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Tim Kerja adalah tim yang dibentuk untuk mengkoordinasikan proses perubahan melalui
1. Penyusunan Tim Kerja (0,5) Program, kegiatan dan Inovasi di 6 Area Perubahan (6 Komponen Pengungkit), Tim kerja
akan menjadi Motor dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
a. Unit kerja telah membentuk tim membuat undangan pembentukan Tim; undangan rapat;
untuk melakukan pembangunan melaksanakan rapat pembentukan Tim; Absensi Rapat;
Zona Integritas
penentuan anggota Tim harus memiliki kriteria memiliki kompetensi, tidak Riwayat Hidup;
bermasalah, tidak pernah melakukan tindak pidana, kode etik dan pelanggaran SMK;
disiplin, berdedikasi, berkinerja, memahami Tupoksi;
rekomendasi dari Propam;
Pengesahan Tim kerja oleh Kasatker/Kasatwil melalui Sprin.
Notulen;
laporan pelaksanaan rapat pembentukan
Tim;
Dokumentasi
Sprin Kasatker/Kasatwil.
b. Penentuan anggota Tim dipilih membentuk panitia seleksi Penentuan Tim Kerja Zona Integritas; undangan rapat;
melalui prosedur/mekanisme masing-masing Satker/Satwil mengusulkan Personel-personel yang memiliki Absensi Rapat;
yang jelas kompetensi dan mampu di bidangnya masing-masing; Riwayat Hidup;
melakukan penilaian atas calon anggota tim untuk menilai motivasi dan kompetensi; SMK;
rekomendasi dari Propam;
melakukan rapat panitia seleksi pemilihan Tim Kerja Zona Integritas;
Notulen;
dibentuk operator tiap program, yang bertugas untuk pengumpulan data dukung laporan pelaksanaan rapat pembentukan
yang dibutuhkan untuk menjawab Lembar Kerja Evaluasi (LKE). Tim;
Dokumentasi
Sprin Kasatker/Kasatwil.
2
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Rencana Pembangunan Zona Rencana Pembangunan ZI adalah rencana aksi, Program, Kegiatan dan Inovasi dalam
2. rangka menuju WBK/WBBM yang akan dilaksanakan dan apabila telah terjadi pergantian
Integritas (1)
Kasatker/Kasatwil
a. Terdapat dokumen rencana buat rencana aksi tiap-tiap penanggung jawab program (kapan dimulai, berapa lama, Undangan rapat;
kerja pembangunan Zona target yang akan dicapai); Absensi
Integritas menuju WBK/WBBM rencana aksi berisi kegiatan, target, waktu, penanggung jawab dan hasil yang ingin Notulen
dicapai, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masyarakat di wilayah masing-
masing. laporan kegiatan penyusunan rencana
kerja ZI;
apabila terjadi pergantian Kasatker/Kasatwil dilampirkan penandatanganan pakta
integritas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pakta integritas serah terima Dokumentasi
jabatan, untuk tetap berkomitmen melanjutkan rencana aksi pembangunan Zona dokumen rencana kerja.
Integritas yang telah dibangun oleh Kasatker/Kasatwil sebelumnya. Dokumen Penandatanganan pakta
integritas terkait Zona Integritas
b. Dalam dokumen pembangunan rencana aksi berisi kegiatan yang berhubungan erat dengan hasil yang diinginkan dari dokumen rencana kerja.
terdapat target-target prioritas masing-masing aspek perubahan.
yang relevan dengan tujuan
tentukan target prioritas yang dirasa mudah diraih atau dicapai di tiap komponen
pembangunan WBK/WBBM
perubahan;
penentuan target-target prioritas harus melibatkan seluruh TIM Kerja;
melaksanakan Anev dari pencapaian target;
laksanakan Anev pada masing-masing rencana kerja dan rencana aksi yang
terlaksana maupun yang tidak terlaksana;
membuat Kep Kasatker/Kasatwil tentang rencana Pembangunan ZI.
c. Terdapat mekanisme atau media Proses Pembangunan ZI harus disosialisasikan kepada seluruh Personel maupun Undangan
untuk mensosialisasikan masyarakat agar tujuan utama meraih WBK dan WBBM tercapai. Absensi
pembangunan WBK/WBBM ?
Sosialisasi kepada Personel: Rapat
- melalui pengarahan saat Apel Pagi; Notulen
- kegiatan roadshow Program, Kegiatan dan Inovasi pembangunan ZI; Dokumentasi
- pada kegiatan Anev; Laporan sosialisasi berkala;
- pemasangan Spanduk dan Banner diingkungan kerja; Dokumentasi (foto, Video, screenshoot
website, screenshoot Medsos)
majalah kepolisian.
3
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Sosialisasi kepada masyarakat:
- melalui Website;
- melalui Media Sosial;
- melalui Media elektronik/cetak;
- pemasangan spanduk dan baner dilokasi pelayanan;
- pemanfaatan peran Bhabinkamtibmas;
membuat buku laporan sosialisasi ZI.
Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dalam rangka
3. monitoring capaian pembangunan ZI tiap-tiap komponen.
Pembangunan (1)
a. Seluruh kegiatan pembangunan Yang dimaksud dengan seluruh kegiatan merupakan kegiatan yang ada pada rencana Undangan
sudah dilaksanakan sesuai kerja pembangunan zona integritas sesuai tahapan . Absensi / Daftar Hadir
dengan rencana pemantauan dan evaluasi harus melibatkan seluruh anggota Tim; Notulen
melaksanakan Anev capaian hasil pelaksanaan rencana kerja Pembangunan ZI secara Dokumentasi;
berkala;
Laporan hasil Anev
membuat laporan hasil Anev pelaksana masing-masing rencana aksi yang telah
dilaksanakan;
melaksanakan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan;
b. Terdapat monitoring dan Keterlibatan pimpinan dalam kegiatan Monev secara berkala sangat penting. Undangan
evaluasi terhadap Absensi / Daftar Hadir
pembangunan Zona Integritas Notulen
Dokumentasi;
Laporan hasil Anev
c. Hasil monitoring dan evaluasi Saran dan rekomendasi dari Monev telah ditindaklanjuti Dokumen tindak lanjut saran rekomendasi
telah ditindaklanjuti pada Anev (foto dan laporan).
Perubahan pola pikir dan budaya kerja adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
Perubahan pola pikir dan budaya merubah pola pikir anggota menuju kearah yang lebih baik serta mewujudkan budaya
4. kerja disatuan kerjanya sehingga tercipta lingkungan kerja yang benar-benar bebas
kerja (1,5)
korupsi dan berkinerja baik.
a. Pimpinan berperan sebagai role Keteladanan yang ditunjukkan oleh pimpinan akan menjadi panutan bagi Dokumentasi kegiatan kerjasama;
model dalam pelaksanaan bawahannya; pelayanan dan pengabdian kepada
Pembangunan WBK/WBBM masyarakat;
4
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Keteladanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan pribadi seseorang press release.
serta akan sangat cepat merubah pola pikir bawahan
Kegiatan-kegiatan role model:
- kegiatan sinergitas;
- komunikasi pimpinan dengan media;
- komunikasi pimpinan dengan masyarakat secara langsung;
- kepedulian pimpinan.
b. Sudah ditetapkan agen Agen Perubahan adalah individu/kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan Undangan Rapat;
perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang Absensi/Daftar Hadir;
mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya;
Notulen;
Kriteria bagi setiap individu organisasi untuk dapat dipilih menjadi Agen Perubahan
adalah: Dokumentasi;
- Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara/Polri. Daftar persyaratan/kriteria agen
perubahan;
- Tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai.
Keputusan Kasatker/Kasatwil tentang
- Bertanggungjawab atas setiap tugas yang diberikan sesuai dengan bidang tugas
agen perubahan.
dan fungsinya.
- Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta konsisten terhadap penegakan
aturan disiplin dan kode etik.
- Mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan organisasinya
- Inovatif dan proaktif terkait dengan pelaksanaan tugas fungsi dan upaya
peningkatan kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Peran dan tugas Agen Perubahan:
- Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai di
lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja
menuju ke arah unit kerja yang lebih baik;
- Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas mendorong dan menggerakkan
pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja
yang lebih baik;
- Sebagai pemberi solusi, yang bertugas memberikan alternatif solusi kepada para
pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam
proses berjalannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik.
5
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
- Sebagai mediator, yang bertugas membantu memperlancar proses perubahan,
terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak
di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan.
- Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah antara
para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan.
Proses Penetapan Agen Perubahan melalui mekanisme rapat Stakeholder terkait.
c. Telah dibangun budaya kerja Yang dimaksud budaya kerja dan budaya pikir adalah hasil cipta karsa Polri yang Laporan Budaya kerja seperti:
dan pola pikir di lingkungan memiliki kemanfaatan untuk mendukung efektifitas dan efisiensi tugas pokok Polri. Data SOP
organisasi Contoh:
Data Inovasi
Peraturan dan/atau keputusan tentang aktifitas kerja yang mendukung aktifitas
Polri sebagai turunan dari undang – undang nomor 2 tahun 2002 (Seperti SOP) Foto Fingerprint
6
PENATAAN TATALAKSANA (3,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Prosedur operasional tetap
1.
(SOP) kegiatan (1)
a. SOP mengacu pada peta Proses pembuatan SOP pada setiap satker dan satwil sesuai dengan Rekapitulasi SOP
proses bisnis instansi tupoksi/SOTK masing-masing; Buku SOP
SOP dibuat sesuai karakteristik wilayah; Link SOP
Standar Operasional Prosedur yang mengacu pada Perkap Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pembentukan Peraturan Kepolisian ;
Membuat SOP inovasi yang dibuat;
b. Prosedur operasional Memastikan pelaksanaan Tugas Personel sesuai SOP; Anev bulanan setiap unit kerja (ABK)
tetap (SOP) telah Minimnya Jumlah pelanggaran pelaksanaan Tugas yang tidak sesuai SOP. Laporan bulanan Propam
diterapkan Reward and Punishment
c. Prosedur operasional Melaksanakan Evaluasi SOP Secara Berkala (Triwulan, Semester); Laporan anev per Triwulan dan Semester
tetap (SOP) telah Membuat laporan hasil Anev dan monitoring SOP.
dievaluasi
Sistem Pemerintahan Berbasis
2.
Elektronik (SPBE) (2)
a. Sistem pengukuran Sistem pengukuran kinerja polri saat ini telah menggunakan aplikasi SI ABK Screenshoot penggunaan Teknologi/aplikasi dalam
kinerja unit sudah PRESISI dan SIRENA. pengukuran kinerja unit
menggunakan teknologi Inovasi Pengukuran Kinerja berupa pengukuran kinerja yang dilaksanakan Screenshoot Inovasi
informasi waktu tertentu untuk mendukung pengukuran kinerja yang ada di aplikasi SI
ABK PRESISI
Aplikasi SAKTI, Aplikasi SMART, Aplikasi Krisna dan Aplikasi E – Monev
terintegrasi dengan kementerian terkait.
b. Operasionalisasi Penerapan Aplikasi SIPP 2.0 (Upgrading NEW Sistem Informasi Personel Screenshoot penggunaan Teknologi infromasi/ aplikasi
manajemen SDM sudah Polri); operasionalisasi manajemen SDM.
menggunakan teknologi Penerapan penggunaan Sistem Manajemen Kinerja Online (SMK Online) Screenshoot inovasi pendukung penggunaan Teknologi
informasi infromasi/ aplikasi operasionalisasi manajemen SDM.
Penerapan Aplikasi 13 Komponen Budaya Unggul
Pendidikan pengembangan menggunakan aplikasi E – Dikbang
Penerimaan calon anggota Polri melalui pendaftaran pada website
Assesment mandiri pada Assesment Center menggunakan aplikasi DAC
SSDM Polri
7
PENATAAN TATALAKSANA (3,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
c. Pemberian pelayanan Memiliki Website yang memudahkan masyarakat dalam memperoleh Screenshoot penggunaan Teknologi infromasi/ aplikasi
kepada publik sudah Informasi terkait layanan kepolisian dan pengaduan masyarakat; Layanan;
menggunakan teknologi Memiliki aplikasi Media Sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Screenshoot web/media sosial;
informasi Youtube, Whatsapp; Screenshoot Inovasi
Terhadap satker yang menggunakan aplikasi terintegrasi pelayanan pada
Mabes Polri termasuk satker/satwil yang telah memberikan pelayanan
public menggunakan teknologi informasi;
Contoh pelayanan menggunakan IT di Polri:
- Pelayanan pada aplikasi Polisiku;
- Pelayanan pada aplikasi Dumas Presisi, dan Propam Presisi
- Pelayanan SKCK Online;
- Pelayanan SKCK Keliling online;
- SIM Online;
- Sistem Antrian Elektronik;
- Command Center Polri
- Inovasi kolaboratif IT berupa penggabungan pelayanan Kepolisian dengan
stakeholder terkait.
d Telah dilakukan Membentulk TIM Monitoring dan Evaluasi khusus pemanfaatan IT; Sprint
monitoring dan evaluasi Pemilihan TIM harus memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang IT; Undangan rapat
terhadap pemanfaatan
Dapat melibatkan pihak luar dalam melakukan monitoring dan evaluasi Laporan Monev
teknologi informasi
(Survei);
dalam pengukuran
kinerja unit, Kegiatan Monev secara berkala pemanfaatan teknologi informasi
operasionalisasi SDM, dilaksanakan oleh unit kerja yang membuat teknologi informasi, sedangkan
dan pemberian layanan untuk unit kerja pendukung kegiatan teknologi informasi memberikan
kepada publik masukan terhadap efektifitas dan efisiensi teknologi informasi;
Membuat Laporan Hasil pelaksanaan monitoring evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit,
operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik.
8
PENATAAN TATALAKSANA (3,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Keterbukaan Informasi Publik
3.
(0,5)
a. Kebijakan tentang Dasar kebijakan tentang keterbukaan publik adalah Perkap Nomor 24 Tahun Perkap Nomor 24 Tahun 2011
keterbukaan informasi 2011 tentang Perubahan Perkap Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara Skep atau Sprint PPID
publik telah diterapkan Pelyanaan Informasi Publik di Lingkungan Polri
Screenshoot Website dan media sosial
Telah ditetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) oleh
Satker/Satwil Dokumentasi
PPID telah melaksanakan penyebaran informasi di era keterbukaan Dokumen MoU
informasi publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku Anev Laporan bulanan website dan medsos
Pelaksanaan kegiatan PPID yaitu menyiapkan ketersediaan informasi dengan
berbagai infrastruktur dan konten yang memadai, disertai sikap keterbukaan
dan mekanisme serta prosedur yang memadai seperti memiliki Website
(humas.polri.go.id) dan media sosial yang mudah diakses;
penandatanganan MoU dengan Media elektronik dan cetak dalam rangka
pemberitaan informasi publik;
Contoh kegiatan keterbukaan informasi publik berupa Inovasi Website yang
berisi konten:
- Transparansi alokasi anggaran DIPA Polri melalui Website;
- Informasi pengurusan layanan SIM, STNK, BPKB, SKCK Online, Laporan
Polisi, Laporan Bebas Narkoba, Izin Keramaian, Info Penerimaan Polri;
- Informasi Kegiatan.
b. Telah Melakukan Melaksanakan Anev dan Monitoring tentang keterbukaan informasi publik Sprin
monitoring dan evaluasi secara berkala; Undangan rapat
pelaksanaan kebijakan Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Notulen
keterbukaan informasi keterbukaan informasi publik. Dokumentasi
publik Laporan Monev
Melaksanakan tindak lanjut atas saran dan/atau rekomendasi pada anev.
Laporan tindak lanjut/ dokumen dan foto disposisi
tindak lanjut
9
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
1.
dengan kebutuhan organisasi (0,25)
a. Kebutuhan pegawai yang disusun Perencanaan Kebutuhan pegawai mengacu pada peta Pemutakhiran data Pers (DSP-RIIL):
oleh unit kerja mengacu kepada jabatan dan hasil analisis beban kerja (ABK) yang dibuat Stok Pers Satker/Satfung;
peta jabatan dan hasil analisis oleh satuan fungsi setiap bulan dengan mengoptimalkan
Data Personel Kualifikasi jabatan;
beban kerja untuk masing-masing jumlah personel yang ada serta mengusulkan
jabatan penambahan jumlah personel ke Polda DSP-RIIL anggota Polri dan PNS Satker/Satfung;
Analisa Beban Kerja (ABK) pada masing-masing unit kerja;
Rekap ABK.
b. Penempatan pegawai hasil Melaksanakan Wanjak (WaKasatfung/Kasatker, Data rekap ketersediaan ruang jabatan di satker/satfung:
rekrutmen murni mengacu kepada Kabagsumda, Kasubbagpers, Kasiwas dan Usulan Penambahan Personel;
kebutuhan pegawai yang telah Kasipropam);
Jabatan kosong;
disusun per jabatan Menempatkan Personel sesuai dengan kompetensi
(Dikjur dan Dikbangspes); Ketersediaan ruang jabatan Satker/ Satfung;
(untuk tingkat SDM Polda dan
Penempatan Personel berdasarkan SMK. Membuat Rencana Mutasi;
Mabes Polri, dan penempatan
Nota Dinas/TR undangan pelaksanaan Mutasi kepada DPK untuk
pendistribusian personel untuk
sidang Wanjak;
Polres)
Absensi DPK;
Dokumentasi sidang Wanjak;
Notulen hasil sidang Wanjak.
Keputusan Kapolres tentang Mutasi;
Surat Telegram mutasi.
c. Telah dilakukan monitoring dan dan Melaksanakan Anev dan Monitoring tentang Membuat Lap Monev perbulan/ Triwulan/semester tentang kendala/
evaluasi terhadap penempatan penempatan Personel; hambatan dengan tindak lanjut:
pegawai rekrutmen untuk memenuhi Membuat laporan terhadap evaluasi penempatan Surat permohonan penambahan personel ke tingkat lebih atas;
kebutuhan jabatan dalam organisasi Personel per Semester. Lap Dikjur dan penempatan pers sesuai kompetensi;
telah memberikan perbaikan
terhadap kinerja unit kerja ? Lap TOT/Prolat/Dikjur guna meningkatkan Kompetensi (lap hasil
lengkap, STR/undangan, dokumentasi, absensi).
Anev penempatan pendistribusian personel untuk Polres (untuk Polres
dan Satker Polda diluar SDM)
10
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
2. Pola Mutasi Internal (0,5)
a. Dalam melakukan pengembangan Mutasi Internal melalui Dewan Pertimbangan karier Kapolres sebagai Role Model memimpin langsung pembinaan Karir
karier pegawai, apakah telah yang mengacu pada kebutuhan personel tiap jabatan; bagi anggota
dilakukan mutasi pegawai antar Memiliki Sistem Mutasi Personel yang transparan dan Lap hasil Binkar pers meliputi:
jabatan Akuntabel; - Membuat Rencana Mutasi;
Prioritas pada Kompetensi dan kemampuan Personel. - undangan kepada DPK untuk sidang Wanjak;
- Absensi DPK;
- Dokumentasi;
- Notulen hasil sidang Wanjak;
- Kep Kapolres tentang Mutasi;
- Surat Telegram mutasi;
- Link Database kompetensi personel (sertifikasi) pada NEW SIPP 2.0
b. Dalam melakukan mutasi pegawai Penilaian kinerja berdasarkan penilaian atas langsung; Lap lengkap pers yang menempati jabatan sesuai standar kompetensi;
antar jabatan telah memperhatikan Mutasi Personel berdasarkan sertifikasi pendidikan Membuat Rencana Mutasi;
kompetensi jabatan dan mengikuti dan kejuruan yang dimiliki.
pola mutasi yang telah ditetapkan Nota Dinas pengantar mutasi
Absensi DPK;
Berita acara wanjak
Dokumentasi;
Notulen hasil sidang Wanjak;
Keputusan Kapolres tentang Mutasi;
Surat Telegram mutasi.
c. Telah dilakukan monitoring dan Melaksanakan Anev dan Monitoring tentang mutasi Lap Monev tiap bulan/triwulan/ semester dengan melampirkan hasil
evaluasi terhadap kegiatan mutasi Personel; Monev yaitu:
yang telah dilakukan dalam Membuat laporan terhadap evaluasi mutasi Personel Daftar rekap jabatan Kosong/ ketersediaan jabatan kosong;
kaitannya dengan perbaikan kinerja per Semester. Notulen hasil rapat;
Lap pers yang menempati jabatan sesuai kompetensinya.
11
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
Pengembangan pegawai berbasis
3.
kompetensi (1,25)
a. Unit Kerja melakukan Training Need Pengusulan Pendidikan personel melalui Dikbangspes Lap TOT setiap bulan yang dilaksanakan oleh Satker/satfung (laporan
Analysis Untuk pengembangan dan Diklat ke Satuan Atas; hasil lengkap, Dokumentasi, absensi)
kompetensi Melaksanakan pelatihan pelatihan peningkatan Lap hasil prolat yang dilaksanakan Polda.
kemampuan dibidang operasional, SDM dan IT; Lap dikjur/dikbangspers
Memiliki Pola Pelatihan Mandiri yang meningkatkan
Lap hasil Coaching Clinic
kompetensi Personel;
Coaching Clinic, Program pelatihan proaktif bagi
masyarakat umum yang akan masuk polisi untuk
menjaring calon anggota Polri yang berkualitas,
berupa pengetahuan umum dan kesiapan jasmani.
b. Dalam menyusun rencana Rencana pengembangan kompetensi pegawai, Lap SMK setiap unit kerja.
pengembangan kompetensi pegawai, apakah mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja Membuat rencana pers yang mengikuti prolat, Dikbangspes;
apakah mempertimbangkan hasil pegawai dengan menggunakan penilaian SMK
pengelolaan kinerja pegawai Personel; Lap hasil pers yang mengikuti Prolat,Diksbangspes, Dikjur
Membuat usulan Dikbang ke Satuan Atas Polda.
c. Tingkat kesenjangan kompetensi Memetakan Personel berdasarkan kepemilikan sertifikasi Lap hasil rekap unit kerja yang personelnya sudah sesuai dengan
pegawai yang ada dengan standar pendidikan dan kejuruan kompetensinya.
kompetensi yang ditetapkan untuk
masing-masing jabatan
d. Pegawai di Unit Kerja telah Merekap Personel yang memiliki: Lap hasil pers yang bertempat di unit kerja telah melaksanakan Prolat,
memperoleh kesempatan/ hak - Dikbangspes; Dikbangspes, Dikjur.
untuk mengikuti Diklat maupun
- Sertifikasi;
pengembangan kompetensi lainnya
- Keahlian.
e. Dalam pelaksanaan pengembangan Mengusulkan Dikbangspes, Pelatihan Ke satuan atas Lap Rencana pelakasanaan training TOT yang dilakukan oleh Unit
kompetensi, apakah unit kerja in-house training Melaksanakan in-house training Kerja;
melakukan upaya pengembangan pengembangan kepribadian TR/Undangan pelaksanaan training TOT;
kompetensi kepada pegawai
(seperti pengikutsertaan pada Lap hasil Pelaksanaan Training TOT/beserta dokumentasinya.
lembaga pelatihan, in-house
training, coaching, atau mentoring)
12
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
f. Telah dilakukan monitoring dan Melaksanaan Anev dan Monitoring tentang Lap hasil Monev bulan/triwulan/ semester kaitannya tentang TOT,
evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi Personel Prolat, Dikjur, Dikbangspes
pengembangan kompetensi dalam Membuat Laporan hasil
kaitannya dengan perbaikan kinerja tindak lanjut hasil Monev.
a. Data informasi kepegawaian unit Pengelolaan Sistem Informasi Personel polri yang Pemutakhiran data pers melalui aplikasi sismutjab yang terkoneksi
kerja telah dimutakhirkan secara terkoneksi dengan Mabes Polri dan dilaksanakan update dengan aplikasi SIPP 2.0 (screenshoot Aplikasi).
berkala setiap saat
13
PENGUATAN AKUNTABILITAS (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
1. Keterlibatan pimpinan (2,5)
a. Unit kerja telah melibatkan Pimpinan terlibat langsung dalam Sun produk perencanaan Undangan Rapat;
pimpinan secara langsung melalui penerbitan Sprin Pokja; Sprin Pokja;
pada saat penyusunan Sosialisasi tentang Renja, Perjanjian Kinerja (PK), IKU;
perencanaan Absensi kehadiran;
Membuat Laporan Hasil Pelaksanaan; Dokumentasi;
Laporan Hasil pelaksanaan penyusunan Renja, Perjanjian Kinerja (PK),
IKU;
b. Unit kerja telah melibatkan Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Undangan rapat;
secara langsung pimpinan Penetapan Kinerja melalui Rapat penetapan IKU yang berorientasi Sprin Pokja;
saat penyusunan Perjanjian hasil kepada masyarakat;
Kinerja Absensi kehadiran;
membuat laporan hasil pelaksanaan.
Dokumentasi;
Laporan Hasil pelaksanaan;
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK).
c. Pimpinan memantau Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala melalui Undangan rapat;
pencapaian kinerja secara Monev Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan. Absensi kehadiran;
berkala
Dokumentasi;
Laporan Hasil pelaksanaan Monev Bulanan, Triwulan, Semester dan
Tahunan
Pengelolaan Akuntabilitas
2.
Kinerja (2,5)
a. Dokumen perencanaan Membuat dokumen perencanaan jangka pendek Renja, Renstra lima Undangan sosialisasi;
sudah ada tahunan. Sprin Pokja;
Absensi kehadiran;
Dokumentasi;
Laporan Hasil;
Dokumen Renja dan Renstra.
14
PENGUATAN AKUNTABILITAS (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
b. Perencanaan kinerja telah Melaksanakan Monev kinerja Satker/Satfung apakah kinerja yang Undangan Monev;
berorientasi hasil dilaksanakan sudah sesuai renja dan Renstra; Sprin Pokja;
Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil dengan Laporan Hasil Pelaksanaan Monev (absen & dokumentasi);
menetapkan IKU.
Dokumen IKU;
Nilai AKIP.
**Disesuaikan dengan hasil AKIP
c. Terdapat penetapan Melaksanakan rapat penyusunan IKU Satker/Satfung; Undangan Monev;
Indikator Kinerja Utama Mengkompulir IKU dari masing masing Unit kerja. Sprin Pokja;
(IKU)
Laporan Hasil Pelaksanaan (absen dan dokumentasi);
Dokumen IKU.
d. Indikator kinerja telah Membuat IKU yang disesuaikan dengan kerawanan daerah; Dokumen IKU yang telah dibuat.
memenuhi kriteria SMART IKU yang dibuat harus jelas dan tepat sasaran berorentasi pada Nilai AKIP
pelayanan masyarakat antara lain: Persentase peningkatan
penyelesaian perkara, IKM berorientasi Baik, Menurunnya angka
kecelakaan Lalulintas dan Meningkatnya jumlah MoU.
e. Laporan kinerja telah Penyusunan LKIP secara tepat waktu (awal Bulan Februari); Dokumen LKIP
disusun tepat waktu Laporan Kinerja telah dikirim ke Polda tepat waktu (awal Bulan
Februari);
f. Laporan kinerja telah Laporan Kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja melalui Nilai AKIP & Dokumen LKIP
memberikan informasi capaian kinerja dari setiap indikator kinerja dan target yang tertuang
tentang kinerja dalam Perjanjian Kinerja (PK).
g. Terdapat sistem Sistem informasi/mekanisme informasi kinerja dapat ditemukan Screenshot capaian informasi kinerja
informasi/mekanisme pada aplikasi sirena 2.0
informasi kinerja
h. Unit kerja telah berupaya terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani Surat usulan pelatihan/ Dikbangspes;
meningkatkan kapasitas akuntabilitas kinerja dengan mengusulkan Personel Bagren untuk TR pemanggilan Diklat/ Dikbangspes;
SDM yang menangani mengikuti Diklat/Dikbangspes (tingkat Polres Bagren). Laporan hasil pelaksanaan;
akuntabilitas kinerja Sertifikat
15
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
1. Pengendalian Gratifikasi (1,5)
a. Telah dilakukan public campaign Sosialisasi Perkap 6 Tahun 2020; Laporan sosialisasi:
tentang pengendalian gratifikasi Melakukan public campaign dengan memanfaatkan - surat perintah,
aplikasi dan non aplikasi (pemasangan spanduk/banner - surat undangan,
tentang larangan Gratifikasi);
- daftar absensi kegiatan dan
- dokumentasi,
Screenshot spanduk dan banner larangan menerima Gratifikasi;
Screenshot aplikasi yang dibangun dilengkapi dengan public
campaign larangan menerima Gratifikasi
b. Pengendalian gratifikasi telah Melaporkan hasil penanganan gratifikasi dan membuat Laporan penanganan gratifikasi di lingkungan Satker
diimplementasikan surat pernyataan tidak menerima Gratifikikasi Surat Pernyataan tidak menerima Gratifikasi untuk pejabat eselon
II dan kepala urusan keuangan
2. Penerapan SPIP (1,5)
a. Telah dibangun lingkungan Telah dibangun lingkungan pengendalian sesuai yang Daftar peraturan/SOP yang dimiliki oleh Satker dalam mendukung
pengendalian ditetapkan organisasi (peraturan dan turunannya/SOP) terwujudnya pelaksanaan tugas sesuai prinsip yang ditetapkan
seperti: Inovasi untuk meminimalkan risiko permasalahan di lingkungan
- Peraturan tentang Kode Etik Profesi Polri; Satker
- Peraturan tentang Tata Cara Penanganan
Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri;
- Peraturan tentang Penyelesaian Pelanggaran
Disiplin Anggota Polri;
- Peraturan tentang Pengamanan Internal di
Lingkungan Polri;
- Peraturan tentang Kepemilikan Barang Mewah
Pegawai Negeri pada Polri;
- Peratutan tentang Usaha Bisnis Pegawai Negeri
pada Polri;
- peraturan/arahan tentang Benturan Kepentingan;
dan
- Peraturan/arahan tentang Pola Hidup Sederhana.
16
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
peraturan terkait sumber daya manusia, logistik dan
keuangan, seperti:
- Peraturan tentang SOTK
- Peraturan tentang Kepangkatan;
- Peraturan tentang Sistem Pembinaan Karier
Anggota Polri;
- Peraturan tentang Sistem Pendidikan Polri;
- Peraturan tentang Sistem Informasi Personel Polri;
- Peraturan tentang Promosi Jabatan Terbuka;
- Peraturan tentang Penyelenggaraan Assessment
Center Polri;
- Peraturan tentang Penilaian Kinerja bagi Pegawai
Negeri pada Polri dengan Sistem Manajemen
Kinerja;
- Peraturan tentang uraian jabatan; dan
- Peraturan tentang ABK.
- Peraturan tentang Sistem Informasi personel Polri;
- Peraturan tentang Penyelenggaraan Assessment
Center Polri;
- Peraturan tentang Tunjangan meliputi Kinerja,
jabatan dan khusus;
- Peraturan tentang Penyusunan Tapja di
Lingkungan Polri;
- Peraturan tentang penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
- Peraturan tentang Naskah Dinas dan Tata
Persuratan Dinas di Lingkungan Polri;
- Peraturan tentang barang persediaan;
- Peraturan tentang Penilaian Kinerja Bagi Pegawai
Negeri Pada Polri dengan Sistem Manajemen
Kinerja;
17
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
- Peraturan tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
- Peraturan tentang Sistem Informasi Manajemen
Akuntans.
Peraturan membangun hubungan kerja yang baik,
seperti:
- peraturan tentang HTCK;
- Satker Inspektorat memiliki peraturan terkait
fungsi pengawasan;
- Peraturan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi
yang menjadi tugas pokoknya.
b. Telah dilakukan penilaian risiko Menyusun dan menetapkan risiko sesuai dengan Perkap surat perintah penunjukan tim manajemen risiko;
atas pelaksanaan kebijakan nomor 4 tahun 2021 (risiko yang disusun per unit kerja surat undangan;
merujuk pada SOTK/job description unit/sub unit) daftar absen peserta rapat
Dokumentasi
Notulen
Daftar risiko
Laporan manajemen risiko per tahun
c. Telah dilakukan kegiatan Hasil implementasi lampiran laporan manajemen risiko laporan hasil kegiatan pengendalian resiko yang ditetapkan termasuk
pengendalian untuk meminimalisir tentang analisis dan identifikasi serta rencana tindak inovasi yang dibangun dilengkapi peraturan/kebijakan, fasilitas dan
risiko yang telah diidentifikasi pengendalian risiko Satker seperti kegiatan audit, reviu, inovasi yang dibangun
evaluasi, pemantauan, asistensi dan kegiatan pengawasan
lainnya (yang dimaksud dengan pemantauan lainnya seperti
cctv, absensi, kegiatan pengawasan lainnya)
d. SPI telah diinformasikan dan Sosialisasi kepada seluruh personel tentang SPIP yaitu surat perintah penunjukan panitia;
dikomunikasikan kepada seluruh Perkap Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan SPIP surat undangan;
pihak terkait di Lingkungan Polri dan Perir Nomor 2 Tahun 2018 tentang daftar absensi;
SOP Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP di Dokumentasi.
Lingkungan Polri baik secara langsung atau melalui media Notulen
social. laporan hasil sosialisasi peraturan tentang SPIP;
Screenshoot
18
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
3. Pengaduan Masyarakat (1,5)
a. Kebijakan pengaduan masyarakat Implementasi Perpol Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata Rekap Penanganan Dumas
telah diimplementasikan Cara Penanganan Dumas di Lingkungan Polri, Penanganan Screen Shoot Penanganan Dumas Presisi
Dumas pada satker/satwil
inovasi yang dilakukan Satker dalam penanganan Dumas
laporan Dumas bulanan, triwulan, dan semester
b. Pengaduan Masyarakat Pengaduan masyarakat yang diterima telah ditindak Dokumen surat permintaan klarifikasi kepada satker/satwil
ditindaklanjuti lanjuti oleh satker/satwil untuk dimintakan klarifikasi; Dokumen SP3D
Mengirimkan surat pemberitahuan perkembangan
penanganan dumas (SP3D) kepada masyarakat.
c. Telah dilakukan monitoring dan Analisa dan evaluasi Dumas dilakukan secara berkala laporan Anev Dumas bulanan, triwulan, dan semester
evaluasi atas penanganan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan 1 tahun).
pengaduan masyarakat
d. Hasil evaluasi atas penanganan Mengirimkan Surat hasil klarifikasi (surat jawaban Dokumen Surat Jawaban Kepada Pelapor;
pengaduan masyarakat telah kepada pelapor); laporan tindak lanjut Dumas bulanan, triwulan, dan semester;
ditindaklanjuti Melakukan Klarifikasi penanganan dumas yang belum
ditanggapi; satker polda (meminta data ke itwasda perihal evaluasi dumas
Membuat Jukrah kepada satker/satwil penanganan pada satker tersebut).
dumas.
4. Whistle-Blowing System (1,5)
a. Whistle Blowing System telah Internalisasi/Sosialisasi Perkap Nomor 21 Tahun 2012 Laporan Internalisasi/Sosialisasi Kep Kapolri Nomor:
diterapkan tentang Perlindungan Terhadap Pelapor Pelanggaran Kep/147/I/2020 tentang Whistle Blowing System (WBS) online di
Hukum di Lingkungan Polri; lingkungan Polri
Internalisasi/Sosialisasi Kep Kapolri Nomor: laporan internalisasi/sosialisasi Perkap Nomor 21 Tahun 2012;
Kep/147/I/2020 tentang Whistle Blowing System
(WBS) online di lingkungan Polri; Screenshot Kegiatan Sosialisasi;
Laporan Bulanan, Triwulan, dan Semester. surat perintah penunjukan panitia;
surat undangan;
daftar absensi;
Dokumentasi;
Laporan Bulanan, Triwulan, dan Semester.
19
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
b. Telah dilakukan evaluasi atas Melaksanakan evaluasi atas penerapan Whistle Blowing Terhadap satker/satwil lainnya terkait evaluasi WBS bukti dukung
penerapan Whistle Blowing System per periodik (Bulanan, Triwulan dan Semester) berupa laporan Bulanan, Triwulan dan semester yang diberikan
System khususnya pada Divpropam Polri, SSDM Mabes Polri, oleh Divpropam Polri untuk satker pada Mabes Polri, dan Bid
Bid Propam Polda, Biro SDM Polda, Sie Propam Polres, Propam Polda untuk satker polda dan polres;
dan Bag Sumda Polres. Laporan hasil evaluasi penerapan Whistle Blowing System per
Terhadap satker/satwil lainnya terkait evaluasi WBS periodik (Bulanan, Triwulan dan Semester) khususnya pada
diberikan oleh Divpropam Polri untuk satker pada Divpropam Polri, SSDM Mabes Polri, Bid Propam Polda, Biro SDM
Mabes Polri, dan Bid Propam Polda untuk satker polda Polda: Dengan tahapan (surat perintah penunjukan tim kerja,
dan polres. surat undangan, daftar absensi, Dokumentasi)
c. Hasil evaluasi atas penerapan Melaksanakan tindak lanjut saran dan/atau Laporan hasil evaluasi yang tidak terdapat saran dan/atau
Whistle Blowing System telah rekomendasi dari laporan hasil evaluasi penerapan rekomendasi;
ditindaklanjuti Whistle Blowing System Atau:
Apabila didalam laporan hasil evaluasi penerapan laporan hasil tindak lanjut hasil evaluasi penerapan Whistle
Whistle Blowing System tidak terdapat saran / Blowing System bila ada saran dan/atau rekomendasi dengan
rekomendasi, maka sebagai tindak lanjut berupa tahapan (surat perintah penunjukan panitia, surat undangan,
laporan hasil evaluasi itu sendiri. daftar absensi, Dokumentasi, dan Laporan tindak lanjut)
Atau:
Foto atau Screenshot disposisi Kasatker terkait tanggapan untuk
menindaklanjuti saran dan/atau rekomendasi laporan hasil
evaluasi penerapan Whistle Blowing System.
a. Telah terdapat Melaksanakan identifikasi/pemetaan benturan Hasil pemetaan berupa dokumen identifikasi yang ada pada
identifikasi/pemetaan benturan kepentingan yang mungkin terjadi di Satker sesuai dengan satker/satwil
kepentingan dalam tugas fungsi yang tercantum pada Surat Edaran Kapolri Nomor:
utama SE/8/X/2015 tentang Jukrah pencegahan benturan
kepentingan
b. Penanganan Benturan Melaksanakan sosialisasi/internalisasi tentang Surat Edaran laporan sosialisasi atau Screenshot dilengkapi lampiran surat
Kepentingan telah Kapolri Nomor: SE/8/X/2015 tentang Jukrah pencegahan perintah, surat undangan, daftar absensi, kegiatan foto,
disosialisasikan/ internalisasi benturan kepentingan dokumentasi dan laporan
20
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
c. Penanganan Benturan Kepentingan Melakukan kegiatan penanganan benturan kepentingan Laporan hasil penanganan benturan kepentingan
telah diimplementasikan
d. Telah dilakukan evaluasi atas Melakukan evaluasi penanganan benturan kepentingan Laporan hasil evaluasi penanganan benturan kepentingan dilengkapi
Penanganan Benturan lampiran surat perintah sosialisasi, surat undangan, daftar absensi
Kepentingan kegiatan dan foto
e. Hasil evaluasi atas Penanganan 1. melaksanakan tindak lanjut saran dan/atau rekomendasi Laporan hasil evaluasi yang tidak terdapat saran dan/atau
Benturan Kepentingan telah dari laporan hasil evaluasi penerapan Benturan rekomendasi;
ditindaklanjuti Kepentingan; Atau:
2. Apabila didalam laporan hasil evaluasi penerapan laporan hasil tindak lanjut hasil evaluasi penerapan benturan
benturan kepentingan tidak terdapat saran / rekomendasi, kepentingan bila ada saran dan/atau rekomendasi dengan
maka sebagai tindak lanjut berupa laporan hasil evaluasi itu tahapan (surat perintah penunjukan panitia, surat undangan,
sendiri. daftar absensi, Dokumentasi, dan Laporan tindak lanjut)
Atau:
Foto atau Screenshot disposisi Kasatker terkait tanggapan untuk
menindaklanjuti saran dan/atau rekomendasi laporan hasil
evaluasi penerapan benturan kepentingan.
21
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
1. Standar Pelayanan (1)
a. Terdapat kebijakan Menyusun Standar Pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB No. Buku Standar Pelayanan;
standar pelayanan 17 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan yang berisi: Dokumentasi.
1. Persyaratan;
2. Sistem Mekanisme dan Prosedur;
3. Jangka Waktu Pelayanan;
4. Biaya/Tarif;
5. Produk Layanan;
6. Penanganan pengaduan, Saran dan Masukan/Apresiasi;
7. Dasar Hukum;
8. Sarana Prasarana dan Fasilitas;
9. Kompetensi Pelaksana;
10. Pengawasan Internal;
11. Jumlah Pelaksana;
12. Jaminan Pelayanan;
13. Jaminan Kemanan dan Keselamatan Pelayanan;
14. Evaluasi Kinerja Pelayanan.
b. Standar pelayanan telah Membuat Maklumat Standar Pelayanan; Dokumentasi maklumat pelayanan;
dimaklumatkan Melaksanakan Sosialisasi dilokasi pelayanan publik dan melalui website. Screenshoot.
c. Dilakukan reviu dan Melaksanakan Analisa dan evaluasi terhadap SOP Pelayanan; laporan anev
perbaikan atas standar Melaksanakan Perbaikan SOP sesuai Kebutuhan; SOP yang telah direvisi
pelayanan
Melibatkan Pihak luar dalam perbaikan SOP Pelayanan.
Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi
2. Budaya Pelayanan Prima (1)
a. Telah dilakukan berbagai Roadshow Penerapan Pelayanan Prima; Laporan sosialisasi/pelatihan penerapan Budaya Pelayanan
upaya peningkatan Pelatihan Etika Pelayanan; Prima
kemampuan dan atau Sosialisasi/Pelatihan Budaya Pelayanan Prima
kompetensi tentang
penerapan Budaya
Pelayanan Prima
22
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
b. Informasi tentang Penyediaan Website dan Media Sosial yang mudah diakses oleh masyarakat Dokumentasi
pelayanan mudah diakses dalam memperoleh informasi layanan dan kegiatan; Screenshoot
melalui berbagai media
c. Telah terdapat sistem Pemberian Reward kepada petugas layanan secara kontinu; Laporan bulanan dumas satker dari Kasiwas
pemberian penghargaan Pemberian punishment terhadap anggota yang pelaksana pelayanan Laporan pemberian reward/punishment
dan sanksi bagi petugas melakukan pelanggaran atau pelayanan tidak sesuai SOP;
pemberi pelayanan Sistem pemberian kompensasi kepada masyarakat, contoh permohonan
maaf.
d. Telah terdapat sistem Kasatker menetapkan kompensasi apabila pelayanan tidak sesuai Foto maklumat/surat edaran menegnai pemberian
pemberian kompensasi dnegan ketentuan seperti waktu pelayanan melebihi waktu yang telah kompensasi pelayanan
kepada penerima layanan ditetapkan. Laporan sosialisasi dan/atau screenshoot kompensasi
bila layanan tidak sesuai Kompensasi yang telah ditetapkan wajib disosialisasikan. yang sudah di sosialisasikan
standar Contoh:
Pemberian bunga/aqua/permohonan maaf kepada masyarakat
penerima layanan bila waktu layanan melebihi batas aturan.
e. Terdapat sarana layanan Yang dimaksud dengan Sarana layanan terpadu, adalah sarana Dokumentasi tempat pelayanan
terpadu/terintegrasi ? pelayanan kepolisian yang mengakomodir lebih dari 1 (satu) fungsi, Screenshot pelayanan terpadu pada aplikasi
Yang dimaksud dengan terintegrasi adalah pelayanan kepolisian yang
mengikutsertakan pelayanan diluar polri.
23
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
f. Terdapat inovasi Maksud dari inovasi pelayanan adalah kegiatan untuk mengefektifkan kerja Laporan Inovasi
pelayanan dan efisiensi anggaran dalam pelayanan kepolisian guna menyelsaikan
masalah dan memaksimalkan kerja.
b. Telah membangun Contoh database pelayanan yang terintegrasi di Polri: Screenshoot secara online untuk layanan yang
database pelayanan yang - data e-KTP terintegrasi dengan AFIS (aplikasi Inafis) terintegrasi
terintegrasi - aplikasi pelayanan Polri yang terintegrasi dengan BRI (QRIS) Foto database pelayanan yang terintegrasi manual
- Data ranmor Samsat terintegrasi dengan Data Dispenda.
c. Telah dilakukan perbaikan Satker/Satwil melakukan survei terkait pelayanan, dimana hasil survey Dokumen anev
secara terus menerus secara periodik dijadikan dasar monev untuk perbaikan layanan. Adapun
contoh pertanyaan materi survey: Laporan hasil tindak lanjut saran dan rekomendasi
- Apakah terdapat kendala pada penerapan teknologi informasi anev.
dalam pemberian layanan?
- Apakah ada feedback dari pengguna layanan yang menerapkan
teknologi informasi?
- Apakah feedback tersebut telah ditindaklanjuti?
Satker/Satwil menindaklanjuti saran dan rekomendasi dari kegiatan
monev
25
LAMPIRAN
PETUNJUK TEKNIS DAN BUKTI DUKUNG
ASPEK REFORM
II. REFORM (30)
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
I. Komitmen Dalam perubahan (2)
a. Agen perubahan telah Setiap satuan kerja berkewajiban membuat surat perintah Sprint dan atau Kep Penujukan Agen Perubahan
membuat perubahan yang dan atau keputusan penunjukan agen perubahan, dimana Undangan penunjukan agen perubahan
konkrit di instansi (dalam satu
tahun) kegiatan agen perubahan telah terencana dan terdapat Absensi
laporan terhadap kegiatan perubahan yang dilakukan. Notulen Rapat
Kegiatan agen perubahan wajib di anev untuk mengetahui Rekomendasi clearance (SKHP) dari propam/paminal
capaian perubahan yang dilakukan dalam satu tahun. Dokumen kegiatan rapat penunjukan agen perubahan dan
Persentase diperoleh dari jumlah perubahan yang dibuat dokumentasi kegiatan agen perubahan serta testimoni
kemanfaatan perubahan.
dibagi dengan jumlah agen perubahan
Laporan evaluasi kegiatan agen perubahan yang
menjelaskan capaian dari perubahan.
- Jumlah agen perubahan Jumlah agen perubahan yang ada dalam Sprint dan atau Sprint dan atau Kep Penunjukan.
Keputusan.
- Jumlah perubahan yang Laporan evaluasi kegiatan agen perubahan yang menjelaskan capaian Laporan evaluasi kegiatan agen perubahan yang menjelaskan
dibuat dari perubahan. capaian dari perubahan beserta testimoni kemanfaatan
perubahan dari objek kegiatan atau fakta lapangan.
b. Perubahan yang dibuat agen Kegiatan yang dilakukan agen perubahan telah terjadwal pada kegiatan Jumlah perubahan yang telah terjadwal dalam kegiatan rutin
perubahan telah ter integrasi rutin atau khusus Satker/Satwil, terdapat laporan kegiatan dan anev Satker/Satwil dibandingkan dengan Jumlah perubahan oleh
dalam system manajemen capaian perubahan. agen perubahan pada laporan anev satu tahun.
Contoh kegiatan dibidang kerohanian:
Kegiatan agen perubahan pada pembinaan rohani telah terjadwal
secara rutin pada Satker/Satwil, kemudian terdapat laporan kegiatan
serta laporan hasil anev yang tergambar kemanfaatan dari perubahan.
- Jumlah perubahan yang Jumlah perubahan dapat terlihat dari laporan anev agen perubahan laporan anev agen perubahan dalam satu tahun.
dibuat dalam satu tahun.
- Jumlah perubahan yang Jumlah perubahan yang telah di integrasikan dalam system manajemen Jumlah perubahan yang telah di integrasikan dalam system
telah di integrasikan dalam manajemen
system manajemen
1
MANAJEMEN PERUBAHAN (4)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
II. Komitmen Pimpinan (1)
Pimpinan memiliki komitmen Peran pimpinan didalam perumusan target capaian dalam dokumen Dokumen Perencanaan Pembangunan Zona Integritas;
terhadap pelaksanaan reformasi perencanaan Zona Interitas adalah pimpinan memimpin proses Laporan Anev Capaian Pembangunan Zona Integritas
birokrasi, dengan adanya target perumusan terhadap target pada 6 (enam) area perubahan komponen selama setahun yang dilengkapi dengan kelengkapan
capaian reformasi yang jelas di pengungkit berupa aspek pemenuhan dan reform, serta komponen hasil administrasi berupa:
dokumen perencanaan (persepsi korupsi, indeks pelayanan dan hasil capaian kinerja/LKIP)
sesuai ketentuan PermenPANRB. - Undangan
2
PENATAAN TATALAKSANA (3,50)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG
1 2 3 4 5
Peta proses bisnis mempengaruhi
I.
(0,5)
Telah disusun peta proses bisnis Peta proses bisnis telah disusun dan mempengaruhi penyederhanaan Peraturan Kapolri tentang SOTK tingkat Mabes/Polda/Polres
dengan adanya penyederhanaan seluruh jabatan yang dimaksud peta proses bisnis adalah tupoksi SOTK
jabatan satker/satwil dimana pada lampiran SOTK terdapat kelas jabatan sesuai
dengan kepangkatan dan eselon
Sistem Pemerintahan Berbasis
II.
Elektronik (SPBE) (1)
a. Implementasi SPBE telah Polri telah membangun aplikasi pelayanan yang terintegrasi berupa: Screenshot/foto aplikasi
terintegrasi dan mampu Aplikasi Polisiku (Terintegrasi pelayanan 110, SKCK Online Pengaduan Screenshot/foto pengguna layanan
mendorong pelaksanaan masyarakat/ Dumasan Presisi, Info kantor Polisi Terdekat, Info Peraturan/Kep penggunaan aplikasi
pelayanan public yang lebih Humas)
cepat dan efisien Aplikasi E–Manajemen Penyidikan terintegrasi dengan laporan polisi
Sislaphar
Avis (Aplikasi Inafis) terintegrasi dengan E– KTP
Command Center Polri yang ada pada sebagian satwil terintegrasi
110, CCTV, aplikasi Hotspot, aplikasi weather radar, GPS personil,
aplikasi video analitik dan lain – lain)
Inovasi satwil berupa aplikasi pelayanan kepada masyarakat
b. Implementasi SPBE telah Polri telah membangun aplikasi pelayanan yang terintegrasi berupa: Screenshot/foto aplikasi
terintegrasi dan mampu Aplikasi Polisiku (Terintegrasi pelayanan 110, SKCK Online Pengaduan Screenshot/foto pengguna layanan
mendorong pelaksanaan masyarakat/ Dumasan Presisi, Info kantor Polisi Terdekat, Info Peraturan/Kep kapolri dan/atau kasatker penggunaan
pelayanan organisasi yang Humas); aplikasi
lebih cepat dan efisien Aplikasi E–Manajemen Penyidikan terintegrasi dengan laporan Polisi Anev aplikasi yang ada di Polri
Sislaphar;
Avis (Aplikasi Inafis) terintegrasi dengan E–KTP;
Command center polri yang ada pada sebagian satwil terintegrasi
110, CCTV, aplikasi Hotspot, aplikasi weather radar, GPS personil,
aplikasi video analitik dan lain – lain);
Inovasi satwil berupa aplikasi pelayanan kepada masyarakat
Integrasi SMK Online dengan SI ABK pada rumusan perjanjian kinerja
13 komponen budaya unggul terintegrasi kompetensi personel dan
aplikasi si cobar
3
PENATAAN TATALAKSANA (3,50)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS DATA DUKUNG
1 2 3 4 5
Transportasi digital memberikan
III.
nilai manfaat (2)
a. Transformasi digital pada Satker/Satwil yang membangun aplikasi berkewajiban membuat dan Screenshot aplikasi
bidang proses bisnis utama menetapkan manual book sebagai petunjuk penggunaan aplikasi Keputusan satker/satwil pengguna aplikasi
telah mampu memberikan dimana pada manual book tersebut terdapat definisi, petunjuk
nilai manfaat bagi unit kerja penggunaan, target/objek pengguna, frekuensi penggunaan serta Testimoni kemanfaatan aplikasi
secara optimal tanggapan atau testimoni terhadap kemanfaatan aplikasi, dan dilakukan Laporan ANEV
ANEV secara periodic.
b. Transformasi digital pada Tranformasi digital pada bidang administrasi kepolisian seperti: Screenshot aplikasi
bidang administrasi Aplikasi SIRENA (proses administrasi manajemen kegiatan dan Keputusan satker/satwil pengguna aplikasi
pemerintahan telah mampu anggaran terukur), Aplikasi 13 komponen budaya unggul (13
memberikan nilai manfaat komponen administrasi kompetensi SDM Polri terukur) Testimoni kemanfaatan aplikasi
bagi unit kerja secara optimal Terhadap aplikasi tersebut wajib membuat dan menetapkan manual Laporan ANEV
book sebagai petunjuk penggunaan aplikasi dimana pada manual
book tersebut terdapat definisi, petunjuk penggunaan, target /
objek pengguna, frekuensi penggunaan serta tanggapan atau
testimoni terhadap kemanfaatan aplikasi, dan dilakukan ANEV
secara periodik.
c. Transformasi digital pada Satker/Satwil yang membangun aplikasi pelayanan publik Screenshot aplikasi
bidang pelayanan publik berkewajiban membuat dan menetapkan manual book sebagai Keputusan satker/satwil pengguna aplikasi
telah mampu memberikan petunjuk penggunaan aplikasi dimana pada manual book tersebut
nilai manfaat bagi unit kerja terdapat definisi, petunjuk penggunaan, target/objek pengguna, Testimoni kemanfaatan aplikasi
secara optimal frekuensi penggunaan serta tanggapan atau testimoni terhadap Laporan ANEV
kemanfaatan aplikasi, dan dilakukan ANEV secara periodik.
4
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
I. Kinerja individu (1,5)
a. Ukuran kinerja individu telah Uraian pekerjaan pada SMK online berdasarkan atas kontrak kinerja Screenshot/foto profil anggota
berorientasi hasil (outcome) setiap personel yang telah ditandatangani oleh masing-masing pejabat Screenshot/foto form kontrak kerja SMK online yang telah
sesuai pada levelnya penilai, dimana terdapat target capaian kinerja per semester sesuai diinput uraian pekerjaan, target capaian kinerja per
dengan tahun anggaran berjalan semester
Screenshot pdf nilai SMK sesuai dengan kontrak kerja
pada SMK online
5
PENGUATAN AKUNTABILITAS (5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
I. Meningkatnya capaian kinerja unit
kerja (2)
a. Persentase sasaran dengan Persentase diperoleh dari jumlah sasaran kinerja yang tercapai 100%
capaian 100% atau lebih atau lebih dibagi dengan jumlah sasaran kinerja
- Jumlah sasaran kinerja Jumlah sasaran kinerja dapat dilihat di dokumen LKIP Dokumen Renstra, Renja, Perjanjian Kinerja (PK) dan LKIP.
- Jumlah sasaran kinerja Jumlah sasaran (baik sasaran strategis maupun sasaran program) yang Dokumen Renstra, Renja, Perjanjian Kinerja (PK) dan LKIP.
yang tercapai 100% atau tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang capaiannya > 100%
lebih
Apakah terdapat penjenjangan Penjenjangan kinerja dapat dilihat pada ABK dimana uraian kegiatan Perjanjian Kinerja (PK)
kinerja (kerangka logis kinerja kerja pegawai dapat dilihat pada faktor spesifik dan generic di SMK. IKU
yang mengaju pada kinerja utama
organisasi dan dijadikan dalam Analisa Beban Kerja
penentuan kinerja seluruh Screenshot ABK
pegawai? Screenshot uraian kerja spesifik dan generik pada SMK
6
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
I. Mekanisme pengendalian (2,5)
Telah dilakukan mekanisme Terdapat pengendalian aktivitas utama organisasi yang tersistem mulai Renja Tahunan;
pengendalian aktifitas secara dari perencanaan, penilaian risiko, pelaksanaan, monitoring, dan Penetapan pemetaan resiko;
berjenjang pelaporan oleh penanggung jawab aktivitas serta pimpinan unit kerja dan
telah menghasilkan peningkatan kinerja, mekanise kerja baru yang lebih LKIP
efektif, efisien, dan terkendali Screenshot SAKIP
Nilai AKIP 2 tahun terakhir
Penanganan pengaduan
II.
masyarakat (3)
Persentase penanganan Penilaian ini menghitung realisasi penanganan pengaduan masyarakat Rekap Dumas
pengaduan masyarakat yang harus diselesaikan
- Jumlah pengaduan Jumlah realisasi penanganan pengaduan masyarakat berkadar Rekap Dumas
masyarakat yang harus pengawasan yang harus ditindak lanjuti berdasarkan Perpol
ditindaklanjuti Nomor 9 tahun 2018
- Jumlah pengaduan Jumlah pengaduan masyarakat dalam proses klarifikasi Rekap Dumas
masyarakat yang sedang
di proses
- Jumlah pengaduan Jumlah pengaduan masyarakat yang telah selesai di klarifikasi Rekap Dumas
masyarakat yang selesai
di tindaklanjuti
Penyampaian laporan harta
III.
kekayaan (2)
1. Penyampaian laporan harta
kekayaan pejabat negara (LHKPN)
(1)
- Persentase penyampaian Jumlah presentase kewajiban LKHPN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Data Kepatuhan wajib LKHPN sesuai dengan Kep Kapolri
LHKPN Kep Kapolri Nomor: Kep/1059/X/2017 Nomor: Kep/1059/X/2017
- Jumlah yang harus
dilaporkan
- Kepala satuan kerja Jumlah kewajiban LKHPN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Kep Kapolri Data Kepatuhan wajib LKHPN sesuai dengan Kep Kapolri
Nomor: Kep/1059/X/2017 Nomor: Kep/1059/X/2017
7
PENGUATAN PENGAWASAN (7,5)
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS BUKTI DUKUNG
1 2 3 4 5
- Pejabat yang diwajibkan Jumlah kewajiban LKHPN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Kep Kapolri Data Kepatuhan wajib LKHPN sesuai dengan Kep Kapolri
menyampaikan LHKPN Nomor: Kep/1059/X/2017 Nomor: Kep/1059/X/2017
- Lainnya Jumlah kewajiban LKHPN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Kep Kapolri Data Kepatuhan wajib LKHPN sesuai dengan Kep Kapolri
Nomor: Kep/1059/X/2017 Nomor: Kep/1059/X/2017
- Jumlah yang sudah Jumlah kewajiban LKHPN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Kep Kapolri Data Kepatuhan wajib LKHPN sesuai dengan Kep Kapolri
melaporkan Nomor: Kep/1059/X/2017 Nomor: Kep/1059/X/2017
2. Penyampaian laporan harta
kekayaan aparatur sipil negara
(LHKASN) (1)
- Persentase penyampaian Jumlah presentase kewajiban LHKASN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Screenshot aplikasi LHKASN dengan alamat
LHKASN Perkap Nomor 8 Tahun 2017 dan Surat Edaran Menpan RB Nomor 1 siharka.menpan.go.id
Tahun 2015
- Jumlah yang harus
melaporkan (ASN tidak wajib
LHKPN)
- Pejabat administrator Jumlah presentase kewajiban LHKASN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Screenshot aplikasi LHKASN dengan alamat
(eselon III) Perkap Nomor 8 Tahun 2017 dan Surat Edaran Menpan RB Nomor 1 siharka.menpan.go.id
Tahun 2015
- Pejabat pengawas (eselon Jumlah presentase kewajiban LHKASN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Screenshot aplikasi LHKASN dengan alamat
IV) Perkap Nomor 8 Tahun 2017 dan Surat Edaran Menpan RB Nomor 1 siharka.menpan.go.id
Tahun 2015
- Jumlah fungsional dan Jumlah presentase kewajiban LHKASN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Screenshot aplikasi LHKASN dengan alamat
pelaksana Perkap Nomor 8 Tahun 2017 dan Surat Edaran Menpan RB Nomor 1 siharka.menpan.go.id
Tahun 2015
- Jumlah yang sudah Jumlah presentase kewajiban LHKASN bagi Satker/Satwil sesuai dengan Screenshot aplikasi LHKASN dengan alamat
melaporkan Perkap Nomor 8 Tahun 2017 dan Surat Edaran Menpan RB Nomor 1 siharka.menpan.go.id
Tahun 2015
8
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (5)
BUKTI DUKUNG
NO. PENILAIAN PETUNJUK TEKNIS
SATWIL
1 2 3 4 5
I. Upaya dan/atau inovasi pelayanan public (2,5)
a. Upaya dan/atau inovasi telah mendorong perbaikan Data Inovasi Data Inovasi
pelayanan publik pada: Data testimoni kemanfaatan inovasi Data testimoni kemanfaatan inovasi
1. Kesesuaian persyaratan Data kuantitatif capaian pelayanan Data kuantitatif capaian pelayanan
2. Kemudahan system, mekanisme dan prosedur
3. Kecepatan waktu penyelesaian
4. Kejelasan biaya/tarif, gratis
5. Kualitas produk spesifikasi jenis pelayanan
6. Kompetensi pelaksana/web
7. Perilaku pelaksanna/web
8. Kualitas sarana dan prasarana
9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
b. Upaya dan/atau inovasi pada perijinan/pelayanan Persentase diperoleh dari jumlah perijinan/pelayanan
telah dipermudah: yang telah dipermudah dibagi dengan jumlah
1. Waktu lebih cepat perijinan/pelayanan yang terdata atau terdaftar.
2. Pelayanan public yang terpadu
3. Alur lebih pendek/singkat
Untuk mendukung adanya inovasi ini, dilampirkan
4. Terintegrasi dengan aplikasi
keputusan kasatker terkait inovasi tersebut.
- Jumlah perijinan/pelayanan yang Rekap jumlah perijinan/ pelayanan Rekap jumlah perijinan/ pelayanan
terdata/terdaftar
- Jumlah perijinan/pelayanan yang telah Rekap jumlah perizinan/ pelayanan yang telah Rekap jumlah perizinan/ pelayanan yang telah
dipermudah dipermudah dipermudah
II. Penanganan Pengaduan Pelayanan dan… (2,5)
Penanganan pengaduan pelayanan dilakukan Laporan anev kegiatan, respon terhadap pengaduan Laporan Penanganan pengaduan pelayanan melalui
melalui berbagai kanal/media secara responsif dan pelayanan yang berisi jumlah pengaduan dan jumlah berbagai kanal/media
bertanggung jawab tanggapan serta disebutkan media untuk Screen shot
menanggapinya.
9
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI PEMBANGUNAN ZI PADA SATWIL
KASATKER/KASATWIL
WAKA
KETUA PROGRAM KETUA PROGRAM KETUA PROGRAM KETUA PROGRAM KETUA PROGRAM KETUA PROGRAM
I II III IV V VI
KABAGOPS KASATSAMAPTA KABAG SDM KABAGREN KASIWAS/KASIPROPAM KASAT LANTAS, KASAT
INTEL, KASAT RESKRIM,
KASAT RESNARKOBA,
KASAT TAHTI & KA SPKT
10
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA EVALUASI
(LKE)
LKE ZONA INTEGRITAS
(PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 90 TAHUN 2021)
NAMA SATKER/SATWIL:
TAHUN EVALUASI:
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
A. PENGUNGKIT
60,00 60,00 100,00%
I. PEMENUHAN 30,00 30,00 100,00%
1. MANAJEMEN PERUBAHAN 4,00 4,00 100,00%
i. Penyusunan Tim Kerja 0,50 0,50 100,00%
a. Unit kerja telah membentuk tim untuk
Ya, jika Tim telah dibentuk di dalam unit kerja. Ya/Tidak Ya 1,00
melakukan pembangunan Zona Integritas
b. Penentuan anggota Tim dipilih melalui a. Jika dengan prosedur/mekanisme yang jelas dan
prosedur/mekanisme yang jelas mewakili seluruh unsur dalam unit kerja
b. Jika sebagian menggunakan prosedur yang mewakili A/B/C A 1,00
sebagian besar unsur dalam unit kerja
c. Jika tidak di seleksi.
ii. Rencana Pembangunan Zona Integritas 1,00 1,00 100,00%
a. Terdapat dokumen rencana kerja pembangunan Ya, jika memiliki rencana kerja pembangunan Zona
Zona Integritas menuju WBK/WBBM Integritas. Ya/Tidak Ya 1,00
b. Dalam dokumen pembangunan terdapat target- a. Jika semua target-target prioritas relevan dengan
target prioritas yang relevan dengan tujuan tujuanpembangunan WBK/WBBM
pembangunan WBK/WBBM b. Jika sebagian target-target prioritas relevan dengan
tujuan pembangunan WBK/WBBM A/B/C A 1,00
c. Jika tidak ada target-target prioritas yang relevan
dengan tujuan pembangunan WBK/WBBM
c. Terdapat mekanisme atau media untuk a. Jika telah dilakukan pengelolaan media/aktivitas
mensosialisasikan pembangunan WBK/WBBM interaktif yang efektif untuk menginformasikan
pembangunan ZI kepada internal dan stakeholder secara
berkala
A/B/C A 1,00
b. Jika pengelolaan media/aktivitas interaktif dilakukan
secara terbatas dan tidak secara berkala
c. Jika pengelolaan media/aktivitas interaktif belum
dilakukan
iii. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan 1,00 1,00 100,00%
a. Seluruh kegiatan pembangunan sudah a. Jika semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan
dilaksanakan sesuai dengan rencana sesuai dengan rencana
b. Jika sebagian besar kegiatan pembangunan telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana
A/B/C/D A 1,00
c. Jika sebagian kecil kegiatan pembangunan telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana
d. Jika belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan
sesuai dengan rencana
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap a. Jika monitoring dan evaluasi melibatkan pimpinan dan
pembangunan Zona Integritas dilakukan secara berkala
b. Jika monitoring dan evaluasi melibatkan pimpinan
tetapi tidak secara berkala
A/B/C/D A 1,00
c. Jika monitoring dan evaluasi tidak melibatkan
pimpinan dan tidak secara berkala
d. Jika tidak terdapat monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan zona integritas
c. Hasil Monitoring dan Evaluasi telah a. Jika semua catatan/rekomendasi hasil monitoring dan
ditindaklanjuti evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan
kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti
b. Jika sebagian besar catatan/rekomendasi hasil
monitoring danevaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatanUnit WBK/WBBM telah
ditindaklanjuti
c. Jika sebagian kecil catatan/rekomendasi hasil A/B/C/D A 1,00
monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan Unit WBK/WBBM telah
ditindaklanjuti
d. Jika catatan/rekomendasi hasil monitoring dan
evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan
kegiatan Unit WBK/WBBM belum ditindaklanjuti
iv. Perubahan pola pikir dan budaya kerja 1,50 1,50 100,00%
a. Pimpinan berperan sebagai role model dalam ya, jika pimpinan menjadi contoh pelaksanaan nilai-nilai
pelaksanaan Pembangunan WBK/WBBM organisasi. Ya/Tidak Ya 1,00
b. Sudah ditetapkan agen perubahan a. Jika agen perubahan telah ditetapkan dan
berkontribusi terhadap perubahan pada unit kerjanya
b. Jika agen perubahan telah ditetapkan namun belum
berkontribusi terhadap perubahan pada unit kerjanya A/B/C A 1,00
c. Jika belum terdapat agen perubahan
c. Telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di a. Jika telah dilakukan upaya pembangunan budaya kerja
lingkungan organisasi dan pola pikir dan mampu mengurangi resistensi atas
perubahan
b. Jika telah dilakukan upaya pembangunan budaya
A/B/C A 1,00
kerja dan pola pikir tapi masih terdapat resistensi atas
perubahan
c. Jika belum terdapat upaya pembangunan budaya kerja
dan pola pikir
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
d. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan Zona
Zona Integritas menuju WBK/WBBM Integritas menuju WBK/WBBM dan usulan-usulan dari
anggota diakomodasikan dalam keputusan
b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
A/B/C/D A 1,00
c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
d. Jika belum ada anggota terlibat dalam pembangunan
Zona Integritas menuju WBK/WBBM
b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang
diterapkan ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi pada
SOP yang diterapkan
b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang
ditetapkan organisasi
c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP yang A/B/C/D/E A 1,00
ditetapkan organisasi
d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP yang
ditetapkan organisasi
e. Jika unit belum menerapkan SOP yang telah
ditetapkan organisasi
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah
dievaluasi ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan
perbaikan SOP
b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi dan
telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan
A/B/C/D/E A 1,00
perbaikan SOP
c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi tetapi
belum ditindaklanjuti
d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi
e. Jika SOP belum pernah dievaluasi
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
ii. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 2,00 2,00 100,00%
a. Sistem pengukuran kinerja unit sudah a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja (e-
menggunakan teknologi informasi performance /e-sakip) yang menggunakan teknologi
informasi dan juga melakukan inovasi
b. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja (e-
performance /e-sakip) yang menggunakan teknologi A/B/C A 1,00
informasi
c. Jika belum memiliki sistem pengukuran kinerja (e-
performance /e-sakip) yang menggunakan teknologi
informasi
b. Operasionalisasi manajemen SDM sudah a. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM
menggunakan teknologi informasi yang menggunakan teknologi informasi dan juga
melakukan inovasi
b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM
A/B/C A 1,00
yang menggunakan teknologi informasi secara terpusat
c. Jika belum menggunakan teknologi informasi dalam
operasionalisasi manajemen SDM
c. Pemberian pelayanan kepada publik sudah a. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan
menggunakan teknologi informasi menggunakan teknologi informasi terpusat/unit sendiri
dan terdapat inovasi
b. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan
A/B/C A 1,00
menggunakan teknologi informasi secara terpusat
c. Jika belum memberikan pelayanan kepada publik
dengan menggunakan teknologi informasi
d Telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap
terhadap pemanfaatan teknologi informasi pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
SDM, dan pemberian layanan kepada publik layanan kepada publik sudah dilakukan secara berkala
b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian A/B/C A 1,00
layanan kepada publik sudah dilakukan tetapi tidak
secara berkala
c. Jika tidak terdapat monitoring dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
layanan kepada publik
b. Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen
mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah
disusun per jabatan disusun per jabatan
b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil
rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai
yang telah disusun per jabatan
c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil A/B/C/D A 1,00
rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai
yang telah disusun per jabatan
d. Jika penempatan pegawai hasil rekrutmen murni tidak
mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun
per jabatan
c. Telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk terhadap penempatan pegawai hasil rekrutmen untuk
memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah Ya/Tidak Ya 1,00
telah memberikan perbaikan terhadap kinerja memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja.
unit kerja
ii. Pola Mutasi Internal 0,50 0,50 100,00%
a. Dalam melakukan pengembangan karier Ya, jika dilakukan mutasi pegawai antar jabatan sebagai
pegawai, telah dilakukan mutasi pegawai antar wujud dari pengembangan karier pegawai. Ya/Tidak Ya 1,00
jabatan
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
b. Dalam melakukan mutasi pegawai antar jabatan a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah
telah memperhatikan kompetensi jabatan dan memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga unit
kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini
b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mutasi yang telah ditetapkan organisasi
c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mutasi yang telah ditetapkan organisasi A/B/C/D/E A 1,00
d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar
jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan
mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi
e. Jika mutasi pegawai antar jabatan belum
memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola
mutasi yang telah ditetapkan organisasi
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam
Ya/Tidak Ya 1,00
dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja kaitannya dengan perbaikan kinerja.
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara a. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
periodik bulanan
b. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
triwulanan
c. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
A/B/C/D/E A 1,00
semesteran
d. Jika pengukuran kinerja individu dilakukan secara
tahunan
e. Jika pengukuran kinerja individu belum dilakukan
d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan Ya, jika hasil hasil penilaian kinerja individu telah
dasar untuk pemberian reward dijadikan dasar untuk pemberian reward (Seperti: Ya/Tidak Ya 1,00
pengembangan karir individu, atau penghargaan)
v. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode
0,75 0,75 100,00%
Perilaku Pegawai
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh
dilaksanakan/diimplementasikan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
organisasi dan juga membuat inovasi terkait aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku yang sesuai dengan
karakteristik unit kerja
b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
organisasi A/B/C/D A 1,00
c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian
aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
organisasi
d. Jika unit kerja belum mengimplementasikan aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan
organisasi
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
vi. Sistem Informasi Kepegawaian 0,25 0,25 100,00%
a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja dapat
dimutakhirkan secara berkala diakses oleh pegawai dan dimutakhirkan setiap ada
perubahan data pegawai
b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja dapat
A/B/C A 1,00
diakses oleh pegawai dan dimutakhirkan namun secara
berkala
c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja belum
dimutakhirkan
4. PENGUATAN AKUNTABILITAS 5,00 5,00 100,00%
i. Keterlibatan Pimpinan 2,50 2,50 100,00%
a. Unit kerja telah melibatkan pimpinan secara a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh tahapan
langsung pada saat penyusunan perencanaan penyusunan perencanaan
b. Jika pimpinan ikut terlibat dalam sebagian tahapan
A/B/C A 1,00
penyusunan perencanaan
c. Jika tidak ada keterlibatan pimpinan dalam
penyusunan perencanaan (hanya menandatangani)
b. Unit kerja telah melibatkan secara langsung a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh tahapan
pimpinan saat penyusunan penetapan kinerja penyusunan perjanjian kinerja
b. Jika pimpinan terlibat dalam sebagian tahapan
A/B/C A 1,00
penyusunan perjanjian kinerja
c. Jika tidak ada keterlibatan pimpinan dalam
penyusunan perjanjian kinerja
c. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara a. Jika pimpinan selalu terlibat dalam seluruh
berkala pemantauan pencapaian kinerja dan menindaklanjuti
hasil pemantauan
b. Jika pimpinan unit kerja terlibat dalam seluruh
pemantauan pencapaian kinerja tetapi tidak ada tindak
A/B/C/D A 1,00
lanjut hasil pemantauan
c. Jika pimpinan unit kerja terlibat dalam sebagian
pemantauan pencapaian kinerja
d. Jika tidak ada keterlibatan pimpinan dalam
pemantauan pencapaian kinerja
ii. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 2,50 2,50 100,00%
a. Dokumen perencanaan kinerja sudah ada ya, jika unit kerja memiliki dokumen perencanaan kinerja
Ya/Tidak Ya 1,00
lengkap
b. Perencanaan kinerja telah berorientasi hasil
ya, jika perencanaan kinerja telah berorientasi hasil Ya/Tidak Ya 1,00
c. Terdapat penetapan Indikator Kinerja Utama ya, jika unit kerja memiliki IKU
Ya/Tidak Ya 1,00
(IKU)
d. Indikator kinerja telah telah memenuhi kriteria a. Jika seluruh indikator kinerja telah SMART
SMART b. Jika sebagian besar indikator kinerja telah SMART
c. Jika sebagian kecil indikator kinerja telah SMART
A/B/C/D A 1,00
d. Jika belum ada indikator kinerja yang SMART
e. Laporan kinerja telah disusun tepat waktu Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat
Ya/Tidak Ya 1,00
waktu
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
f. Laporan kinerja telah memberikan informasi a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan
tentang kinerja informasi tentang kinerja
b. Jika sebagian pelaporan kinerja belum memberikan
A/B/C A 1,00
informasi tentang kinerja
c. Jika seluruh pelaporan kinerja belum memberikan
informasi tentang kinerja
g. Terdapat sistem informasi/mekanisme informasi ya, jika terdapat sistem informasi/mekanisme informasi
Ya/Tidak Ya 1,00
kinerja kinerja
h Unit kerja telah berupaya meningkatkan a. Jika seluruh SDM pengelola akuntabilitas kinerja
kapasitas SDM yang menangangi akuntabilitas kompeten
kinerja b. Jika sebagian SDM pengelola akuntabilitas kinerja
A/B/C A 1,00
kompeten
c. Jika seluruh SDM pengelola akuntabilitas kinerja
belum ada yang kompeten
5. PENGUATAN PENGAWASAN 7,50 7,50 100,00%
i. Pengendalian Gratifikasi 1,50 1,50 100,00%
a. Telah dilakukan public campaign tentang a. Jika public campaign telah dilakukan secara berkala
pengendalian gratifikasi b. Jika public campaign dilakukan tidak secara berkala
c. Jika belum dilakukan public campaign A/B/C A 1,00
a. Telah dibangun lingkungan pengendalian a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
dan juga membuat inovasi terkait lingkungan
pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja
b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi A/B/C/D/E A 1,00
d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan
pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
e. Jika unit kerja belum membangun lingkungan
pengendalian
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
b. Telah dilakukan penilaian risiko atas a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi dan juga membuat inovasi terkait lingkungan
pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi
c. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian besar
A/B/C/D/E A 1,00
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi
d. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian kecil
pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan
organisasi
e. Jika unit kerja belum melakukan penilaian resiko
c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian
meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
kegiatan pengendalian untuk meminimalisir resiko yang
sesuai dengan karakteristik unit kerja
b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian A/B/C A 1,00
untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi
c. Jika unit kerja belum melakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir resiko
d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan a. Jika SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada seluruh pihak terkait kepada seluruh pihak terkait
b. Jika SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada sebagian pihak terkait A/B/C A 1,00
c. Jika SPI belum diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada pihak terkait
iii. Pengaduan Masyarakat 1,50 1,50 100,00%
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh
diimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait
pengaduan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik
unit kerja
A/B/C A 1,00
b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh
kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang
ditetapkan organisasi
c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan kebijakan
pengaduan masyarakat
b. pengaduan masyarakat dtindaklanjuti ya,pengaduan masyaakat ditindaklanjuti Ya/Tidak Ya 1,00
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas a. Jika penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring
penanganan pengaduan masyarakat dan evaluasi secara berkala
b. Jika penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring
dan evaluasi tetapi tidak secara berkala A/B/C A 1,00
c. Jika penanganan pengaduan masyarakat belum di
monitoring dan evaluasi
d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan
masyarakat telah ditindaklanjuti pengaduan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan
A/B/C A 1,00
pengaduan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
c. Jika hasil evaluasi atas penanganan pengaduan belum
ditindaklanjuti
iv. Whistle-Blowing System 1,50 1,50 100,00%
a. Whistle Blowing System telah diterapkan a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle
Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
dan juga membuat inovasi terkait pelaksanaan Whistle
Blowing System yang sesuai dengan karakteristik unit
kerja A/B/C A 1,00
b. Jika unit kerja menerapkan kebijakan Whistle Blowing
System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi
c. Jika unit kerja belum menerapkan kebijakan Whistle
Blowing System
b. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan a. Jika penerapan Whistle Blowing System dimonitoring
Whistle Blowing System dan evaluasi secara berkala
b. Jika penerapan Whistle Blowing System dimonitoring
A/B/C A 1,00
dan evaluasi tidak secara berkala
c. Jika penerapan Whistle Blowing System belum di
monitoring dan evaluasi
c. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle
System telah ditindaklanjuti Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja
b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penerapan Whistle
Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja A/B/C A 1,00
c. Jika hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing
System belum ditindaklanjuti
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan a. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada seluruh
jenis pelayanan dan dipublikasikan di website dan media
lainnya
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian
besar jenis pelayanan dan dipublikasikan minimal di
website A/B/C/D A 1,00
c. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian
kecil jenis pelayanan dan belum dipublikasikan
d. Standar pelayanan belum dimaklumatkan pada
seluruh jenis pelayanan dan belum dipublikasikan
c. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar a. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan
pelayanan dan dilakukan dengan melibatkan stakeholders (antara
lain : tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan
lembaga swadaya masyarakat), serta memanfaatkan
masukan hasil SKM dan pengaduan masyarakat
b. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan
dan dilakukan dengan memanfaatkan masukan hasil
SKM dan pengaduan masyarakat, namun tanpa
A/B/C/D A 1,00
melibatkan stakeholders
c. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan,
namun dilakukan tanpa memanfaatkan masukan hasil
SKM dan pengaduan masyarakat, serta tanpa melibatkan
stakeholders
d. Belum dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan
d. telah melakukan publikasi atas standar ya,telah melakukan publikasi atas tandar pelayanan dan
pelayanan dan maklumat pelayanan maklumat pelayanan Ya/Tidak Ya 1,00
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
ii. Budaya Pelayanan Prima 1,00 1,00 100,00%
a. Telah dilakukan berbagai upaya peningkatan a. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima
kemampuan dan/atau kompetensi tentang secara berkelanjutan dan terjadwal, sehingga seluruh
penerapan budaya pelayanan prima petugas/pelaksana layanan memiliki kompetensi sesuai
kebutuhan jenis layanan serta telah dan terdapat monev
yang melihat kemampuan/kecakapan petugas/pelaksana
layanan
b. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima,
dan seluruh petugas/pelaksana layanan memiliki
kompetensi sesuai kebutuhan jenis layanan
c. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima,
akan tetapi baru sebagian besar petugas/pelaksana
layanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan jenis
A/B/C/D/E A 1,00
layanan
d. Telah dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan prima
namun secara terbatas, sehingga hanya sebagian kecil
petugas/pelaksana layanan yang memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan jenis layanan
e. Belum dilakukan pelatihan/sosialisasi pelayanan
prima, dan seluruh petugas/pelaksana layanan belum
memiliki kompetensi sesuai kebutuhan jenis layanan
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses a. Seluruh Informasi tentang pelayanan dapat diakses
melalui berbagai media secara online (website/media sosial) dan terhubung
dengan sistem informasi pelayanan publik nasional
b. Seluruh Informasi tentang pelayanan dapat diakses
secara online (website/media sosial), namun belum
terhubung dengan sistem informasi pelayanan publik
A/B/C/D A 1,00
nasional
c. Seluruh Informasi tentang pelayanan belum online,
hanya dapat diakses di tempat layanan (intranet dan non
elektronik)
d. Informasi tentang pelayanan sulit diakses
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
c. Telah terdapat sistem pemberian penghargaan a. Telah terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
dan sanksi bagi petugas pemberi pelayanan sanksi yang minimal memenuhi unsur penilaian: disiplin,
kinerja, dan hasil penilaian pengguna layanan, dan telah
diterapkan secara rutin/berkelanjutan
b. Telah terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
sanksi yang minimal memenuhi unsur penilaian: disiplin,
kinerja, dan hasil penilaian pengguna layanan, namun
belum diterapkan secara rutin/berkelanjutan
A/B/C/D A 1,00
c. Telah terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
sanksi, namun belum memenuhi unsur penilaian minimal
: disiplin, kinerja, dan hasil penilaian pengguna layanan
d. Belum terdapat kebijakan pemberian penghargaan dan
sanksi
d. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi a. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
kepada penerima layanan bila layanan tidak layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
sesuai standar seluruh jenis layanan
b. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
sebagian besar jenis layanan A/B/C/D A 1,00
c. Telah terdapat sistem pemberian kompensasi bila
layanan tidak sesuai standar bagi penerima layanan di
sebagian kecil jenis layanan
d. Belum terdapat sistem pemberian kompensasi bila
layanan tidak sesuai standar
e. Terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi a. Jika seluruh pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
b. Jika sebagian besar pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
A/B/C/D A 1,00
c. Jika sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
d. Jika tidak ada pelayanan yang dilakukan secara
terpadu/terintegrasi
f. Terdapat inovasi pelayanan a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang
berbeda dengan unit kerja lain dan mendekatkan
pelayanan dengan masyarakat serta telah direplikasi
b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang
berbeda dengan unit kerja lain dan mendekatkan
pelayanan dengan masyarakat
c. Jika unit kerja memiliki inovasi yang merupakan
replikasi dan pengembangan dari inovasi yang sudah ada A/B/C/D/E A 1,00
d. Jika unit kerja telah memiliki inovasi akan tetapi
merupakan pelaksanaan inovasi dari instansi pemerintah
e. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
iii. Pengelolaan Pengaduan 1,00 1,00 100,00%
a. Terdapat media pengaduan dan konsultasi a. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
pelayanan yang terintegrasi dengan SP4N-Lapor! offline dan online, tersedia petugas khusus yang
menangani, dan terintegrasi dengan SP4N-LAPOR!
b. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
offline dan online, tersedia petugas khusus yang
menangani namun belum terintegrasi dengan SP4N-
LAPOR!
A/B/C/D/E A 1,00
c. Terdapat media konsultasi dan pengaduan secara
offline dan online, namun belum tersedia petugas khusus
yang menangani
d. Hanya terdapat media konsultasi dan pengaduan
secara offline
e. Tidak terdapat media konsultasi dan pengaduan
b. Terdapat unit yang mengelola pengaduan dan a. Terdapat unit pengelola khusus untuk konsultasi dan
konsultasi pelayanan pengaduan, serta surat penugasan pengelola SP4N-
LAPOR! di level unit kerja
b. Terdapat SK pengelola SP4N-LAPOR! di level instansi
dan/atau surat penugasan pengelola SP4N-LAPOR! di
level unit kerja, namun unit pengelola khusus untuk
konsultasi dan pengaduan belum ada A/B/C A 1,00
c. Belum terdapat unit pengelola khusus untuk konsultasi
dan pengaduan, serta belum terdapat SK pengelola SP4N-
LAPOR! di level instansi dan/atau surat penugasan
pengelola SP4N-LAPOR! di level unit kerja
c. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan a. Evaluasi atas penanganan keluhan/masukan dan
keluhan/masukan dan konsultasi konsultasi dilakukan secara berkala
b. Evaluasi atas penanganan keluhan/masukan dan
konsultasi dilakukan tidak berkala A/B/C A 1,00
c. Belum dilakukan evaluasi penanganan
keluhan/masukan dan konsultasi
iv. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan 1,00 1,00 100,00%
a. Telah dilakukan survey kepuasan masyarakat a. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
terhadap pelayanan dilakukan minimal 4 kali dalam setahun
b. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan minimal 3 kali dalam setahun
c. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
A/B/C/D/E A 1,00
dilakukan minimal 2 kali dalam setahun
d. Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
e. Belum dilakukan survei kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
b. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses a. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses
secara terbuka secara online (website, media sosial, dll) dan offline
b. Hasil survei kepuasan masyarakat hanya dapat diakses
A/B/C A 1,00
secara offline di tempat layanan
c. Hasil survei kepuasan masyarakat tidak dipublikasi
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survei a. Jika dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survei
kepuasan masyarakat kepuasan masyarakat
b. Jika dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil
survei kepuasan masyarakat
A/B/C/D A 1,00
c. Jika dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil
survei kepuasan masyarakat
d. Jika belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survei
kepuasan masyarakat
v. Pemanfaatan Teknologi Informasi 1,00 1,00 100,00%
a. Telah menerapkan teknologi informasi dalam a. Terdapat pelayanan yang menggunakan teknologi
memberikan pelayanan informasi pada seluruh proses pemberian layanan
b. Terdapat pelayanan yang menggunakan teknologi
informasi pada sebagian besar proses pemberian layanan
c. Terdapat pelayanan yang menggunakan teknologi
informasi pada sebagian kecil proses pemberian layanan
A/B/C/D A 1,00
d. Terdapat pelayanan yang belum menggunakan
teknologi informasi pada proses pemberian pelayanan
c. Telah membangun database pelayanan yang Ya,jika tela membangun database pelayanan yang
Ya/Tidak Ya 1,00
terintegrasi terintegrasi
b. Telah dilakukan perbaikan secara terus a. Perbaikan dilakukan secara terus-menerus
menerus b. Perbaikan dilakukan tidak secara terus menerus A/B/C A 1,00
c. Belum dilakukan perbaikan
II. REFORM 30,00 30,00 100,00%
1. MANAJEMEN PERUBAHAN 4,00 4,00 100,00%
i. Komitmen dalam perubahan 2,00 2,00 100,00%
a. Agen perubahan telah membuat perubahan yang Misalkan dengan kebijakan 1 Agen 1 Perubahan
konkret di Instansi (dalam 1 tahun) Persentase diperoleh dari Jumlah Perubahan yang dibuat % 100,00% 1,00
dibagi dengan Jumlah Agen Perubahan
- Jumlah Agen Perubahan Jumlah 2
- Jumlah Perubahan yang dibuat Jumlah 2
b. Perubahan yang dibuat Agen Perubahan telah
% 100,00% 1,00
terintegrasi dalam sistem manajemen
- Jumlah Perubahan yang dibuat Jumlah 1
- Jumlah Perubahan yang telah diintegrasikan
Jumlah 1
dalam sistem manajemen
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
ii. Komitmen Pimpinan 1,00 1,00 100,00%
- Pimpinan memiliki komitmen terhadap a. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan adanya perencanaan unit kerja dan sebagian besar (diatas 80%)
target capaian reformasi yang jelas di dokumen sudah tercapai
perencanaan b. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja dan sebagian (diatas 50%) sudah
tercapai
c. Target capaian zona integritas sudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja dan sebagian kecil (dibawah 50%) A/B/C/D/E A 1,00
sudah tercapai
d. Target capaian zona integritassudah ada di dokumen
perencanaan unit kerja, namun belum ada yang tercapai
(masih dalam tahap pembangunan)
e. Tidak ada target capaian zona integritasdi dokumen
perencanaan unit kerja
b Implementasi SPBE telah terintegrasi dan a. Implementasi SPBE telah terintegrasi dan mampu
mampu mendorong pelaksanaan pelayanan mendorong pelaksanaan pelayanan internal unit kerja
internal organisasi yang lebih cepat dan efisien yang lebih cepat dan efisien
b. Implementasi SPBE telah mampu mendorong
pelaksanaan pelayanan internal unit kerja yang lebih
A/B/C A 1,00
cepat dan efisien, namun belum terintegrasi (parsial)
c. Implementasi SPBE belum mendorong pelaksanaan
pelayanan internal unit kerja yang lebih cepat dan efisien
c. Transformasi digital pada bidang pelayanan a. Kriteria huruf b telah terpenuhi dan penerapan atau
publik telah mampu memberikan nilai manfaat penggunaan dari manfaat/dampak dari transformasi
bagi unit kerja secara optimal digital pada bidang pelayanan publik bagi unit kerja telah
dilakukan validasi dan evaluasi serta ditindaklanjuti
secara berkelanjutan
b. Kriteria huruf c telah terpenuhi dan manfaat/dampak
dari transformasi digital pada bidang pelayanan publik
telah diterapkan/digunakan oleh unit kerja sesuai dengan
sasaran dan target manfaat/dampak
c. Kriteria huruf d telah terpenuhi dan manfaat/dampak
dari transformasi digital pada bidang pelayanan publik
A/B/C/D/E A 1,00
telah mampu direalisasikan pada unit kerja sesuai
dengan sasaran dan target manfaat/dampak
d. Kriteria huruf e telah terpenuhi dan kapabilitas
prakiraan dan pelacakan terhadap sasaran dan target
manfaat/dampak dari transformasi digital pada bidang
pelayanan publik
e. Sasaran dan target manfaat/dampak dari transformasi
digital pada bidang pelayanan publik telah direncanakan,
didefinisikan, dan ditetapkan
Pilihan
Penilaian Bobot Penjelasan Jawaban Nilai %
Jawaban
3. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR 5,00 5,00 100,00%
i. Kinerja Individu 1,50 1,50 100,00%
a Ukuran kinerja individu telah berorientasi hasil a. Seluruh ukuran kinerja individu telah berorientasi hasil
(outcome ) sesuai pada levelnya (outcome ) sesuai pada levelnya
b. Sebagian ukuran kinerja individu telah berorientasi
A/B/C A 1,00
hasil (outcome ) sesuai pada levelnya
c. Tidak ada ukuran kinerja individu yang berorientasi
hasil (outcome )
ii. Assessment Pegawai 1,50 1,50 100,00%
a Hasil assement telah dijadikan pertimbangan a. Seluruh hasil assessment dijadikan dasar mutasi
untuk mutasi dan pengembangan karir pegawai internal dan pengembangan kompetensi pegawai
b. Hasil assessment belum seluruhnya dijadikan mutasi
internal dan pengembangan kompetensi pegawai A/B/C A 1,00
c. Hasil assessment belum dijadikan dasar mutasi
internal dan pengembangan kompetensi pegawai
B. HASIL
40,00 40,00 100,00%
I. BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL 22,50 22,50 100,00%
a Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi
Nilai
17,50 Anti Korupsi (Indeks Persepsi Anti Korupsi / IPAK) 4,00 17,50
(0-4)
b Capaian Kinerja Lebih Baik dari pada Capaian Kinerja a. Target kinerja utama tercapai lebih dari 100% dan lebih
Sebelumnya baik dari capaian kinerja utama tahun sebelumnya serta
lebih baik dari capaian kinerja nasional/rata-rata capaian
kinerja unit yang sejenis;
b.Target kinerja utama tercapai 100% dan lebih baik dari
capaian kinerja utama tahun sebelumnya;
c.Target kinerja utama tercapai 100% atau lebih, namun
5,00 A/B/C/D/E A 5,00
tidak lebih baik dari capaian kinerja utama tahun
sebelumnya;
d. Kinerja utama sudah orientasi hasil akan tetapi masih
terdapat target kinerja utama yang tidak tercapai;
e. Kinerja utama tidak berorientasi hasil
bagsi
sinf
olap.
ror
bp@pol
ri
.go.
i
d
i
tkonli
ne.pol
ri
.go.
id
e
pz i
.pol
ri
.go.
id
k
p2.polri
.go.
id