DOKUMENKinerja
RENCANA AKSI
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)
MENUJU
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM)
Tahun 2022
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara i|Pag e
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar
F E R I W I B I S O N O – Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara
Untuk meningkatkan daya saing yang kian kompetitif diperlukan reformasi birokrasi
yang dapat menghasilkan birokrasi profesional dan ramping yang bebas hambatan. Hal
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara iii |
Page
DAFTAR ISI
Daftar Lampiran iv
1. Matrik Milistone Reformasi Birokrasi Eselon I
2. Rencana Aksi Eselon I Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.
1. LATAR BELAKANG
Perwujudan good governance di Indonesia telah didukung oleh political will dari
pemerintah melalui implemetasi kebijakan pelayanan maupun mutu hasil kerja. Hanya
saja, birokrasi masih sering menujukkan kesan yang kurang menggembirakan
disebabkan karena birokrasi selama ini tidak bisa merespon keinginan masyarakat.
Birokrasi yang selama ini bekerja lambat, berhati-hati dan metodologinya sudah tidak
dapat diterima oleh orang yang perlu layanan cepat, efisien, tepat waktu dan sederhana.
Untuk meningkatkan daya saing yang kian kompetitif diperlukan reformasi
birokrasi yang dapat menghasilkan birokrasi profesional dan ramping yang bebas
hambatan. Hal inilah yang menjadi prasyarat penyelenggaraan good local governance,
dengan menerapkan prinsip akuntabalitas, transparansi dan keterbukaan, efisiensi dan
efektifitas, serta partisipasi dari semua elemen.
Program Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI diluncurkan pada 18 September 2008
berpedoman pada pada ketentuan/ peraturan/ juklak yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sebagai lembaga penegak hukum yang melayani kepentingan publik maka
Kejaksaan merupakan prioritas dari Reformasi Birokrasi pemerintah. Hal ini sangat
wajar mengingat kepastian hukum dan penegakan hukum merupakan faktor utama
dalam penataan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Program kerja Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang
merupakan program penanganan dan penyelesaian perkara/kegiatan Perdata, Tata
Usaha Negara (TUN) serta Pertimbangan Hukum serta program dukungan manajemen
sebagai kegiatan pendukung pelaksanaan kegiatan teknis.
Adapun kegiatan utama yang dilakukan adalah program penanganan dan
penyelesaian perkara/kegiatan Perdata, Tata Usaha Negara, Pertimbangan Hukum
yang merupakan pelaksanaan fungsi bidang Perdata dan Tata Usaha Negara meliputi
kegiatan :
1. Bantuan Hukum.
Pemberian jasa hukum di bidang perdata oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN)
kepada Negara atau pemerintah untuk bertindak sebagai kuasa hukum
berdasarkan Surat Kuasa Khusus (SKK) baik secara non litigasi maupun litigasi di
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 1|Page
peradilan perdata serta arbitrase sebagai pengguga/ penggugat
intervensi/pemohon/pelawan/ pembantah atau tergugat/tergugat
intervensi/termohon/terlawan/ terbantah atau dibidang Tata Usaha Negara (TUN).
2. Pertimbangan Hukum.
Jasa hukum yang diberikan oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN) kepada Negara
atau pemerintah, dalam bentuk Pendapat Hukum (LO) dan/atau Pendampingan
Hukum (LA) di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dan atau Audit Hukum di
bidang Perdata.
3. Pelayanan Hukum.
Pemberian jasa hukum oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN) secara tertulis
maupun lisan kepada masyarakat, yang meliputi orang perorangan dan bantuan
hukum, terkait masalah Perdata dan Tata Usaha Negara dalam bentuk konsultasi,
pendapat dan informasi.
4. Penegakan Hukum.
Kegiatan Jaksa Pengacara Negara (JPN) untuk mengajukan gugatan atau
permohonan kepada pengadilan di bidang Perdata sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan dalam rangka memelihara ketertiban hukum,
kepastian hukum, dan melindungi kepentingan Negara dan pemerintah serta hak-
hak keperdataan masyarakat.
5. Tindakan Hukum Lain.
Pemberian jasa hukum oleh Jaksa Pengacara Negara diluar penegakan hukum,
bantuan hukum, pelayanan hukum dan pertimbangan hukum dalam rangka
penyelamatan dan pemulihan keuangan/kekayaan Negara serta menegakan
kewibawaan pemerintah.
Sedangkan program dukungan manajemen sebagai kegiatan pendukung
pelaksanaan kegiatan teknis, antara lain adalah penyelenggaraan In House Training
(IHT), Supervisi dan Eksaminasi yang dilaksanakan pada tiap Kejaksaan Tinggi
Seluruh Indonesia.
Sasaran Strategis Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang dicita-citakan
adalah :
1. Meningkatnya keberhasilan penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara;
2. Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan Negara melalui jalur Perdata;
3. Meningkatnya pelaksanaan kegiatan pemberian Pertimbangan Hukum, Pelayanan
Hukum dan Tindakan Hukum Lain.
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 2|Page
Terselenggaranya good and clean govermance merupakan cita-cita utama
Kejaksaan Agung Republik Indonesia khususnya Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara dibawah Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara. Dalam rangka itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. TUJUAN PERUBAHAN
Program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas dilaksanakan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Rencana Kegiatan / Strategi pembangunan yang di maksudkan sebagai acuan bagi
instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun Zona
Integritas menuju Wilayah bebas Korupsi (WBK) / Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM);
2. Memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona
Integritas menuju WBBM di lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata & Tata
Usaha Negara;
3. Memberikan program percepatan reformasi birokrasi melalui 9 (Sembilan) program
menuju kepercayaan publik yaitu :
a. Penataan struktur birokrasi;
b. Penataan jumlah dan distribusi pegawai;
c. System seleksi dan promosi terbuka;
d. Profesionalisme;
e. E-Government;
f. Penyederhanaan pelayanan;
g. Transparasi dan akuntabilitas;
h. Peningkatan kesejahteraan pegawai;
i. Efisiensi fasilitas dan Sarana prasarana kerja.
4. Menuju sasaran birokrasi yang bersih dan bebas KKN, Akuntabilitas dan Kualitas
Pelayanan.
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 3|Page
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi pembangunan Zona Integritas
menuju WBBM, pembinaan dan evaluasi WBK/WBBM di Kejaksaan di lingkungan Jaksa
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara meliputi 8 (delapan) area
perubahan yaitu :
a. Manajemen Perubahan;
b. Deregulasi Kebijakan;
c. Penataan dan Penguatan Organisasi;
d. Penataan Tatalaksana;
e. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia;
f. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
g. Penguatan Pengawasan;
h. Penguatan kualitas Pelayanan.
4. PENGERTIAN UMUM.
Dalam Dokumen ini, yang dimaksud dengan:
a. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah
yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/W
BBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik;
b. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja;
c. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat
yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan
publik;
d. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah;
e. Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja di instansi pemerintah, serendah-rendahnya
eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan;
f. Menteri adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi;
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 4|Page
g. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan instansi
pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka
memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM; dan
h. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan evaluasi
terhadap unit kerja yang diusulkan menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan Menuju
WBBM. Tim Penilai Nasional terdiri dari unsur Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).
5. DASAR HUKUM
Sejalan dengan Reformasi Birokrasi Kejaksaan dalam memberikan pelayanan
prima terhadap masyarakat khususnya pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan
Tata Usaha Negara (JAMDATUN) maka sudah dirasa perlu untuk melakukan
perubahan-perubahan yang berupa inovasi seiring dengan perkembangan teknologi
informasi yang telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dasar Pelaksanaan
pembangunan Zona Integritas menuju WBBM, pembinaan dan evaluasi WBK/WBBM di
Unit Kerja (JAMDATUN) tercantum dan didalam :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874);
c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);
d. Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I.
e. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Tata Kerja
dan Organisasi Kejaksaan RI.
g. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-009/A/JA/01/2011 tanggal 24 Januari 2011
tentang Tata Kerja dan Organisasi Kejaksaan RI.
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 5|Page
h. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-046/A/JA/12/2010 tanggal 30 Desember
2010 tentang Visi dan Misi Kejaksaan RI.
i. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka
Menengah Tahun 2012-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 122);
j. Peraturan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
52 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju W ilayah Bebas dari Korupsi dan W ilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di lingkungan Instansi Pemerintah.
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara 6|Page
BAB III TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN
ZONA INTEGRITAS
Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada
K/L dan Pemerintah Daerah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat
(komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan
korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. K/L dan
Pemerintah Daerah yang telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu
unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi.