Anda di halaman 1dari 5

UTS IRIGASI

Nama: Emilianus min

Nim:022200001

FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

2021/2022
1. Hitung berapa It/det/ha kebutuhan air bersih (NFR) disawah untuk petak tersier jika
diketahui data‐data pada bulan September sebagai berikut:

Evapotranspirasi = 135,8 + 1 = 136,8 mm

Hujan efektif = 138,6 + 1 = 139,6 mm

Pola tanam = padi ‐ padi ‐ palawija

Koefisien tanaman = 0,91 mm

Perkolasi = 165 + 1 = 166 mm

Kebutuhan air bulan pertama = 70 mm

Untuk Kebutuhan Perencanaan maka besar Evapotranspirasi, Hujan efektif dan Perkolasi
tersebut akan di tambahkan dengan 2DNIM mm.

Pemakaian komsumtif = 0,91 x 136,8 = 124,4 mm

Kebutuhan air untuk tanaman = 124,4 + 166= 290,4

Kebutuhan air di sawah = 290,4 + 70-139, 6= 220,8 mm

Debit kebutuhan air di sawah =

220,8 x 1 ha/(10.000 x 30 x 24 x 3.600) / 1.000 = 0,85 lt/dt.ha

2. Suatu sawah dengan petak tersier dibagi menjadi 3 golongan dengan luas masing‐masing sub
adalah sebagai berikut:

sub tersier A = 55.30 + 1 = 56,3 ha dengan kebutuhan air 2,74 It/det/ha,


sub tersier B = 49.63 + 1 = 50,63 ha dengan kebutuhan air 3,02 It/det/ha,
sub tersier C = 37.2 + 1 = 38,2 ha dengan kebutuhan air 3,31 It/det/ha.

Untuk kebutuhan perencanaan maka luas masing‐masing sub tersier tersebut akan di
tambahkan dengan 2DNIM ha. Rencanakan:
a. Pembagian waktu untuk sistim pemberian air dengan cara bergilir.
b. Buktikan bahwa debit yang terbesar tidak selalu sama dengan debit maksimum.

A. Perhitungan debit rencana


Pemberian air secara terus menerus dapat dilakukan selama Q > 65% Q maks. Bila Q < 65% Q
mak. Maka pemberian air dilakukan secara bergiliran.
Pemberian air bila Q = 100% Q maks.
Petak a luas 56,3 ha dapat air = 56,3 x 2,74 it/det/ha = 154,2 it/det.
Petak b luas 50,63 ha dapat air = 50,63 x 3,02 it/det/ha = 152,90 It/det.
Petak c luas 38,2 ha dapat air = 38,2 x 3,31 it/det/ha = 126,44 it/det.
Jumblah Q max = 433,54 it/det.

Pemberian air bila Q = 65%


Q max = 65/100 x 433,54 = 281,80 it/det.
Perhitungan berdasarkan pada pemberian air gilitan sub tersier 1

Periode I sub tersier a dan b dialiri :


Luas a + b =56,3+ 50,63= 106,93 ha.
Sub tersier a = 56,3/140 x 281,80 it/det/ha = 113,3 it/det.
Sub tersier b = 50,63/140 x 281,80 it/det/ha = 101,9 it/det

Periode II sub tersier a dan c dialiri


Luas a + c = 56,3 +38 ,2 = 94,5 ha.
Sub tersier a = 56,3/135 x 281,80 it/det = 117,5 it/det.
Sub tersier c = 38,2/135 x 281,80 it/det = 79,7 it/det.

Periode III sub tersier b dan c diairi


Luas b dan c = 50,63 + 38,2 = 106,83 ha.
Sub tersier b = 50,63/125 x 281,80 it/det = 114,14 it/det
Sub tersier c = 38,2/125 x 281,80 it/det = 86,11 it/det

Pemberian air bila Q = 30%


Qmax = 0,3 x 433,54 = 130,062 it/det.
Air sebanyak 154,56 it/det tidak dapat diberikan secara proprorsional dalam waktu Bersama
dipakai hanya untuk mengairi satu petak sawah tersier secara bergiliran. Lamanya giliran
berdasarkan rotasi sub tersier II
Petak sub Luas Q (it/det) Q
tersier (ha) 100% 65% 30% (Rencana)
a 56,3 154,2 106,93 154,56 178,9
b 59,63 152,90 113,3 154,56 180,08
c 47,2 126,44 101,09 154,56 156,2
Jumlah 172,13 433,54 448,101 154,56

B. Perhitungan jam rotasi


Rotasi I
Semua petak mendapat air secara terus menerus

Rotasi II
2 golongan dibuka 1 golongan ditutup
A + B = (A+B)/(A+B+C) x 336/2
= (65,3+59,63) / (65,3+59,63+47,2) x 336/2
= 124,93/ 172,13 X 168= 122 jam = 5 hari 2 jam.
B + C = (B+C)/(A+B+C) x 336/2
=(59,63+47,2)/( 65,3+59,63+47,2) x 336/2
=(106,83)/( 172,13) x 168= 104 jam = 4 hari 8 jam.
A + C = (A + C)/(A+B+C) x 336/2
= (65,3+47,2)/( 65,3+59,63+47,2) x 336/2
=(112,5)/(172,13) x 168= 110 jam = 4 hari 14 jam.

Rotasi III
1 golongan dibuka dan 2 golongan di tutup
A = (65,3)/( 65,3+59,63+47,2) x 168/1
= 65,3 / (172,13) x 168 = 64 jam = 2 hari 16 jam
B = 59,63/ (65,3+59,63+47,2) x 168/1
= 59,63/ 172,13 x 168 = 59 jam = 2 hari 11 jam.
C = 47,2/(65,3+59,63+47,2)
= 47,2 / 172,13 x 168 = 46 jam = 1 hari 22 jam.

Anda mungkin juga menyukai