Anda di halaman 1dari 7

Profesi Kependidikan

CASE METHODE

PERANAN GURU BIDANG STUDI PADA SETIAP SUBSTANSI


MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Profesi Kependidikan

CASE METHOD
PERANAN GURU BIDANG STUDI PADA SETIAP SUBSTANSI
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Case study :
Disuatu satuan pendidikan (SMA/SMP) terdapat sejumlah pendidik dan tenaga kependidikan
yang setiap hari membelajarkan peserta didik dengan bidang ilmu masing-masing. Untuk
menjamin dan meningkatkan profesionalitas tenaga pendidika, manajer satuan pendidikan
(kepala sekolah) memonitoring terhadap kelengkapan perangkat pembelajaran dengan
berbagai pendekatan dan teknik agar kinerja sekolah dapat dipertahankan dan atau
ditingkatkan. Setiap tahun manajer memberitahu kepada warga sekolah tingkat kinerja guru.
Pada akhir tahun 2020 kinerja guru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Mahasiswa berdiskusi difasilitasi dosen untuk mengidentifikasi peranan guru bidang studi
pada setiap substansi manajemen pendidikan di sekolah
A. Isu / Fenomena
Guru juga harus bertindak dengan baik agar dapat melakukan pembelajaran
dengan benar. Namun, di awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan pandemi virus
corona (COVID19). Ini menyerang sistem pernapasan manusia dan menjadi krisis
kesehatan masyarakat pertama dan terbesar di dunia. Virus yang berasal dari Wuhan,
China ini pertama kali menyerang Indonesia pada 2 Maret 2020. Karena penyebaran
infeksi coronavirus ini begitu mudah dan cepat, jumlah kasus COVID19 di Indonesia
juga meningkat sangat pesat, dan angka kematian pasien sangat tinggi. Merespon
bahaya virus corona dan penyebarannya yang mudah dan cepat, pemerintah
mengeluarkan arahan. Salah satunya adalah melarang orang berkumpul dan bekerja di
luar rumah. Pemerintah telah memberlakukan kebijakan untuk membatasi kegiatan di
luar rumah, menghentikan kegiatan sekolah/universitas, bekerja di rumah (work at
home), bahkan kegiatan beribadahpun dirumahkan.
Indonesia telah menetapkan sebagai salah satu negara yang terkena dampak
wabah virus corona, Surat Edaran Nomor 3 tentang Pencegahan COVID 19 Tahun
2020, kemudian Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.01/MENKES/199/2020 pada bulan Maret. dasar. Surat Edaran
No.36603/A.A5/OT/2020, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tertanggal 12 Desember 2020 dan 15
Maret 2020. Berdasarkan undang-undang Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Olahraga, Ilmu
Profesi Kependidikan

Pengetahuan dan Teknologi tentang upaya pencegahan dan sosialisasi. Dikarenakan


pandemi COVID19, seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah dan
universitas akan ditutup sementara selama pandemi ini dan digantikan dengan
pembelajaran jarak jauh atau online learning. Guru sebagai tenaga kependidikan juga
disarankan untuk tidak datang ke sekolah.
Pada masa-masa seperti ini Kualitas proses pendidikan dalam hal ini kinerja
guru sangat menentukan kualitas hasil pendidikan di Indonesia. Dengan menurunnya
kinerja para guru maka akan berakibat pada proses pembelajaran yang kurang
maksimal bagi para murid sehingga kualitas hasil pendidikan di Indonesia pun
menurun.
Kepala sekolah sebagai manajer dan pengelola lembaga pendidikan memiliki
andil yang besar terhadap kinerja guru. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang
sangat penting terhadap kemajuan bangsa, guru sebagai salah satu faktor penentu
keberhasilan pendidikan. oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan
dengan eksistensi guru itu sendiri (Mahardhani, 2015; Mukhid, 2007; Mustofa, 2007).
B. Landasan Teoritis
Kinerja guru merupakan salah satu faktor penentu kualitas pendidikan,
sehingga pemilik sekolah yang baik harus mampu meningkatkan kinerja pendidik.
Kepemimpinan kepala sekolah mengacu pada berbagai peran dan fungsi yang
diperlukan untuk menciptakan sekolah yang produktif, efektif, mandiri, dan
akuntabel.(Nurmasyitah et al., 2015). Berhasil tidaknya pendidikan dan pembelajaran
di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam mengelola
setiap bagian sekolah. Peran kepala sekolah adalah sebagai edukator, manager,
supervisor, leader, innovator, dan motivator(Tarhid, 2017). Praktik pembelajaran yang
baik tidak terlepas dari peran kepala sekolah sebagai pengelola lembaga sekolah.
Kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui
komitmen dan kinerja guru (Saputra et al, 2019).
a. Kinerja guru
Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam
kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan
hal tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja. Smith dalam
(Mulyasa, 2005: 136) menyatakan bahwa kinerja adalah “…..output drive
from processes, human or otherwise”. Kinerja merupakan hasil atau keluaran
dari suatu proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau
Profesi Kependidikan

performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja,


pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki
oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang
dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. UU Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39 ayat (2), menyatakan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
b. Penyebab menurunnya kinerja guru tahun 2020
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sarah Busyra
dan Lutfiah Sani (2020) mengenai Kinerja Mengajar Dengan Sistem Work
From Home (WFH) Pada Guru Di SMK Purnawarman Purwakarta. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kinerja guru dalam mengajar
dengan menggunakan sistem work from home atau bekerja dari rumah hanya
50%. Secara keseluruhan, hasil kinerjanya tidak lebih dari 70%.. Kualitas hasil
kerja guru belum cukup baik karena proses pembelajaran saat ini hanya
dilakukan secara daring melalui media sosial yaitu Whatsapp group, kepuasan
terhadap kinerja mereka pun menurun. Kemudian guru kurang memberikan
materi pembelajaran sehingga banyak peserta didik yang kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan dan menjadi salah satu faktor menurunnya
prestasi belajar. Hal ini disebabkan karena aturaan untuk melakukan
pembelajaran dari rumah dikarenakan masa covid yang mengharuskan
pemerintah menurunkan surat edaran untuk tidak menyebabkan kerumunan.
Hal lain yang menjadi salah satu penyebab adalah Komunikasi guru saat ini
dinilai kurang karena hanya dilakukan secara daring melalui media sosial yaitu
Whatsapp group sedangkan sebagian dari peserta didik tidak memiliki handphone
sebagai media pembelajaran dan media untuk berkomunikasi mengenai materi
pembelajaran dengan guru. Juga dinilai melalui keaktifan peserta didik pada saat
proses pembelajaran secara luring dan daring dilaksanakan dimana tidak semua
peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan dan hanya sebagian peserta didik
saja yang memgumpulkan tugas.
Profesi Kependidikan

c. Manajemen satuan pendidikan


Pengertian manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya
yang mana hal itu bisa berupa man, money, materials, method, machines,
market, dan segala hal untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan
efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan
dan perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan
manajemen.
ujuannya yakni terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran
yang aktif, kreatif dan efektif sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran
yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik.
Tidak hanya itu, tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan,
peluang dan ancaman dalam perencanaan. Jadi segala sesuatu yang sifatnya
demikian juga akan diidentifikasi dengan dilakukannya manajemen
pendidikan.
Tujuan lainnya yaitu terciptanya peserta didik yang aktif dalam
pengembangan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya.
ruang lingkup manajemen pendidikan menurut pelaksana. Dalam hal
ini guru sebagai pelaksana bertindak sebagai manajer dikelas yang ia pimpin.
Jadi segala sesuatunya diatur dan diorganisasikan dengan baik untuk mencapai
sebuah tujuan kelas dan keberhasilan peserta didik.
C. Solusi
Alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas peneliti mengadakan supervisi
yang dilakukan secara konsistendengan sebaik–baiknya kepada guru. Supervisi
klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Dikatakan supervisi klinis karena
prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mancari sebab-sebab atau
kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan kemudian secara
langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan
tersebut. Supervisi klinis adalah suatu proses tatap muka antara supervisor dengan
guru yang membicarakan hal mengajar dan yang ada hubungannya dengan
itu(Wahyudin, 2020). Pembicaraan ini bertujuan bertujuan untuk membantu
pengembangan profesional guru dan sekaligus untuk perbaikan proses pengajaran itu
Profesi Kependidikan

sendiri. Pembicaraan ini biasanya dipusatkan kepada penampilan mengajar guru


berdasarkan hasil observasi.
Melalui Nuraini (2022) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Ketuntasan Hasil
Pembinaan Kinerja gurupada masa pandemi Covid-19. Melalui hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembinaan melalui supervisi Klinis Kepala Sekolah memiliki
dampak positif dalam meningkatkan kinerja guru.
Kegiatan kepala sekolah dan guru ke supervisi klinis, berdasarkan analisis data,
adalah kegiatan kepala sekolah dan guru, kegiatan media, mendengarkan deskripsi kepala
sekolah, diskusi antara dan kepala sekolah dan guru. Oleh akrena itu dapat dikatakan
yang dapat dikatakan guru aktif dalam kegiatan ini.
Mengenai kegiatan kepala sekolah selama pembinaan, kepala sekolah juga berhasil
melakukan langkah metode pengajaran melalui supervisi klinis. Hal ini terlihat dari
kegiatan yang diterbitkan antara lain kegiatan pelaksanaan dan rencana origram sekolah,
pelaksanaan umpan balik/rating/evaluasi.
Profesi Kependidikan

DAFTAR PUSTAKA
Mahardhani, A. J. (2015). Kepemimpinan Ideal Kepala Sekolah. Jurnal Dimensi Pendidikan
Dan Pembelajaran.
Mukhid, A. (2007). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Sistem Pembelajaran Yang
Tepat. Journal Tadris.
Sardijo., dkk. 2021. Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Swasta Kota Batam. Jurnal Manajemen
Pendidikan. 8 (2) : 239-249.
Saputra, B.R., Maulana Amirul Adha., Raden Bambang Sumarsono. (2019). Strategi
Pendekatan Peran sebagai Pemimpin dan Keluarga yang diterapkan Kepala Sekolah
untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Guru di Sekolah. Kelola Jurnal Manajemen
Pendidikan Vol. 6 No.2, 122-129.
Wahyudin, A. (2021). Penerapan Supervisi Klinis Dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Dan Profesionalitas Guru. Tamaddun, 22, 30.
https://doi.org/10.30587/tamaddun.v22i1.2290

Anda mungkin juga menyukai