Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adib Samudra Putra

NIM : 21924011

TUGAS
1. Type target obat DNA, dan mekanismenya

RESEPTOR INTI ( NUKLEAR RESEPTOR )

• Reseptor yang terhubung transkripsi gen


• Lokasi: diruang intrasel sitoplasma yang kemudian bermigrasi ke nukleus setelah
berikatan dengan ligand, atau di nukleus → aksinya langsung mengatur transkripsi
gen. Reseptor intraseluler adalah kelas reseptor yang diaktifkan ligan faktor transkripsi
yang aktifitas utamanya adalah regulasi transkripsi gen.
• Fungsi Ligan dan Reseptornya adalah menerjemahkan signal dari lingkungan eksternal
dan internal menjadi ekspresi gen.

Reseptor Inti memiliki 2 tempat ikatan:


1. Tempat Ikatan dengan hormon/ligan
2. Tempat ikatan dengan bagian spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan
transkripsi gen. Ketika terjadi pengikatan dengan suatu agonis reseptor akan mengikat
hormone response element (HRE) spesifik >>>meregulasi ekspresi gen-gen tertentu Untuk
reseptor yang berada pada sitosol >>akan terjadi translokasi ke dalam nukleus terlebih dahulu.

Berdasarkan mekanisme kerjanya,reseptor inti dibagi 3:


1. Reseptor Glucocorticoid (GR)~ Glucocorticoid
2. Reseptor Estrogen (ER-α, ER-β )~ Estrogen
3. Reseptor PPAR (→) ~ Asam Lemak

Contoh obatnya adalah Etoposide (terapi leukemia)

Etoposide adalah turunan glikosida semi-sintetik dari podophyllotoxin, juga dikenal sebagai VP-
16.Etoposida diketahui bergantung pada metabolit oksidatif reaktif etoposida, terutama
etoposida kuinon, yang berinteraksi dengan protein seluler seperti topoisomerase II (TOP2).

CYP3A4 dan CYP3A5 memetabolisme etoposide menjadi etoposide catechol, yang dengan
mudah teroksidasi menjadi etoposide quinone. Sebagai racun enzim TOP2, etoposida dan
metabolitnya menginduksi pemutusan rantai ganda DNA.

etoposide adalah inhibitor TOP2, penghambatan ini dianggap sebagai mekanisme anti-kanker
utama dari etoposide. TOP2 (alpha dan beta isoforms) adalah enzim yang memainkan peran
penting dalam banyak proses DNA , dan bisa berefek apoptosis yang bertujuan untuk
mempertahankan kestabilan pembelahan sel.Kegagalan apoptosis ini bisa menyebabakan sel
membelah tanpa terkendali,ini yang biasa disebut sel kanker.

Jadi secara umum etoposide sifatnya sebagai intercalating agent yang spesifik mengahmbat
enzim topoisomerase II (TOP2). Dimana TOP2 ini membuat susunan double helix yang
seharusnya menjadi rapi,tetapi karna kerjanya dihambat susunan double helix bisa menjadi
tidak beraturan bahkan rusak.

Referensi
http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1936523321001613

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0163725817303108

2. Mekanisme Obat pada RNA

Mekanisme terbagi :

a. RNA-dependent RNA-polymerase
Contoh : Sofosbufir > Penghambat analog nukleotida
menghambat HCV NS5B (protein non-struktural 5B) RNA polimerase yang bergantung pada RNA.
Mengikuti metabolisme intraseluler untuk membentuk uridine analog triphosphate (GS-461203)
yang aktif secara farmakologis, sofosbuvir digabungkan ke dalam RNA HCV oleh NS5B
polimerase dan bertindak sebagai Sintesis rantai 2.Sofosbuvir mencegah replikasi lebih lanjut
dari materi genetik HCV
b. RNA-directed RNA polymerase
Contoh : Ribavirin > memiliki mekanisme aksi yang mengarah pada penghambatan RNA virus
dan sintesis protein.
Setelah diaktivasi oleh adenosin kinase ribavirin diubah menjadi metabolit ribavirin trifosfat.
Ribavirin triphosphate (RTP) adalah metabolit utama yang secara langsung menghambat mRNA
polimerase virus dengan mengikat enzim nukleotida. Ini mencegah pengikatan nukleotida yang
benar, sehingga mengarah pada pengurangan replikasi virus atau produksi virion menjadi rusak.

Referensi

https://go.drugbank.com/unearth/q?utf8=%E2%9C%93&searcher=bio_entities&query=rna

Anda mungkin juga menyukai