Anda di halaman 1dari 2

KIAT-KIAT PRAKTIS MENDIDIK ANAK “rich dad poo dad”

A. MENGHADAPI KONSUMTIFISME
Berang kebutuhan anak sengaja dibuat dan dikemas secantik dan semenarik mungkin untuk
mengundang selera tinggi anaknya sehingga ayah dan ibunya terpaksa harus membelinya, padahal
dengan biaya produksi yang cukup rendah namun dijual dengan harga selangit seusai dengan motif
ekonomi dan hukum ekonomi kapitalis. Mulai dari produk bayi-balita-hingga anak usia sekolah
sengajar diproduksi dengan berbagai iklan yang mendukungnya. Susu formula bayi, makanan
minuman pendamping ASI, dan berbagai baju serta mainan anak begitu menarik dan sangat layak
untuk dibeli yang kadang-kadang hanya untuk sekali pakai. Bahkan kebutuhan yang masih belum
layak dikonsumsi seperti investasi dan Pendidikan informal / bimbel pun kerap ditawarkan demi
menjaga masa depan buah hatinya supaya menjadi manusia sukses, gilee benerr para pedagang
dan pengusaha mengeksploitasi anak-anak kita. Karena perasaan berdosa orangtua terhadap
anaknya, akhirnya anak diberikan kebebebasan untuk memilih apa saja yang mereka sukai.
Faktor-faktor pendorong konsumtifisme orangtua terhadap anak adalah :
a. Sikap orangtua terhadap preferensi Pendidikan semakin tinggi dan bergengsi
b. Mementingkan Karir dan kesibukan bekerja karena desakan formalitas status
c. Gaya Angka menunda usia pernikahan semakin tinggi karena gaya hidup mapan dan desakan
ekonomi
d. Pendidikan orangtua semakin beragam dan tinggi
e. Tingkat status dan Gengsi dalam preferensi pilihan produk anak
f. Inovasi produsen dalam mengeksploitasi anak dan orangtua
g. Marketing produksi yang inovatif, kreativ, cerdas dan intens masiv
h. Teknologi dan komunikasi informasi semakin mudah dan berefek domino
Untuk menghambat dan melawan hal tersebut maka perlu dilakukan kontra Tindakan KONSISTEN :
1. Memperkuat dan memperbaiki perencanaan keuangan keluarga
Pola konsumsi dimulai dari analisis SWOT kebutuhan keuangan keluarga mengatur antara
pengeluaran dan pendapatan sekaligus saving tabungan dan amal kebaikan / ZIS.
2. Uang saku dan keinginan serta anak harus dikendalikan dengan cara mengatur jumlah dan jenis
jajanan mereka, belajar mengatur sendiri keuangan dan kebutuhannya sekaligus mengambil
keputusan sendiri tentang kebutuhan mereka. Mengenalkan fungsi uang pada anak bukan
sebagai alat tukar semata, namun juga menjadi alat penimbun kekayaan lewat tabungan,
belanja rutin, tidak rutin dan mendadak.
3.
B. BELAJAR KONFLIK DAN MENYELESAIKAN MASALAH
Konflik adalah sebuah kewajaran dan sunnatullah sebagai bagian dari cara Allah untuk manusia agar
menggunakan akal dan nalarnya dalam mengatasi dan mengendalikan masalah. Berkonflik itu baik dan
harus serta wajar, karena hidup adalah masalah. Bersyukurlah jika kita berkonflik..

Anda mungkin juga menyukai