Anda di halaman 1dari 6

Scarlet Solitaire - 18014101085

Glaukoma Serangan Akut

Definisi

Glaukoma akut (Acute Angle Closure – AAC) adalah suatu kondisi dimana terjadi blok
jalinan trabekular oleh iris perifer pada sudut bilik mata. Blok ini dapat terjadi melalui
mekanisme aposisi iris dengan jalinan trabekular atau karena sinekia. Saat kondisi iris terdorong
atau menonjol kedepan maka outflow humor akuos akan terhambat, keadaan ini dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intraocular.

Epidemiologi

Statistik suatu studi oleh Qugley dan Broman (2006) menunjukkan bahwa 21 juta orang
akan mengalami glaukoma sudut tertutup (kronis) / Chronic Angle Closure Glaucoma – CACG,
dan 5,2 juta diantaranya akan mengalami kebutaan bilateral akibat penyakit ini di tahun 2020.
Sebagian besar kasus asimtomatis hingga mencapai tahap lanjut, namun tidak jarang juga
diantaranya dengan riwayat adanya serangan akut (AAC).

Faktor Risiko

Faktor demografis dan okular memegang peranan penting sebagai faktor risiko dari
glaukoma sudut tertutup, yaitu:

Demografi

- Usia (>60 th)


- Jenis kelamin perempuan
- Ras Asia
- Riwayat keluarga dengan glaukoma sudut tertutup
Okular

- Bilik mata depan dangkal


- Iris yang lebih tebal
- Ketebalan lensa (>>>)
- Sumbu bola mata pendek
- Ketebalan kornea (<<<)
- Hyperopia

Gambaran Klinis

Sebagian besar serangan akut pada glaukoma sudut tertutup bersifat unilateral, namun 10%
pasien dapat mengalami serangan akut bilateral.

1. Gejala
- Nyeri, merupakan tanda khas pada serangan akut yang terjadi secara mendadak dan
sangat nyeri pada mata di sekitar daerah inervasi cabang n.V
- Mual, muntah dan lemas
- Penurunan visus secara cepat dan progresif, hiperemis, fotofobia yang terjadi pada semua
kasus
- Riwayat serangan akut sebelumnya

2. Slit-lamp biomikroskopi
- Hiperemis siliar karena injeksi limbal dan pembuluh darah konjungtiva.
- Edema kornea
- Bilik mata depan dangkal dengan kontak iridokorneal perifer
- Flare dan sel akuos
- Pupil mid-dilatasi dan tidak ada reaksi terhadap cahaya
- Tekanan intra-okular sangat meningkat (50-100 mmHg)
3. Gonioskopi
Pemeriksaan gonioskopi ditunda sampai edem kornea berkurang, dan menunjukkan
adanya kontak irido-korneal perifer. Pemeriksaan gonioskopi kontra-lateral juga penting
untuk dilakukan, umumnya pada kasus glaukoma akut sudut tertutup primer ditemukan
adanya gambaran sudut tertutup laten pada mata sebelahnya.
4. Oftalmoskopi
Kelainan optik-disk dapat dievaluasi dengan menggunakan oftalmoskop direk, slit-lamp
biomikroskopi yang menggunakan lensa +78 D, atau lensa kontak Goldmann dan
oftalmoskop indirek. Gambaran fundus pada glaukoma akut dapat ditemukan optik-disk
edema dan hiperemis akibat gangguan pada aksoplasmik transport / flow.

Patofisiologi

Pada glaucoma sudut terbuka, kelainan terjadi pada jalinan trabekuler, sedangkan sudut
bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan itraokular meningkat karena adanya hambatan outflow
humor akuous akibat kelainan mikroskopis pada jalinan trabecular.

Apabila sudut bilik mata tertutup secara cepat dan berat, ini dikenal dengan galukoma
akut yang disertai dengan banyak gejala dan tanda. Apabila penutupan sudut bilik mata tidak
sempurna dan kadang-kadang saja terjadi, ini dkenal dengan glaucoma sudut tertutup intermitten
atau glaucoma sudut tertutup kronik, dan disertai dengan sedikit gejala. Apabila glaucoma sudut
tertutup intermitten yang tidak mempunyai gejala, ini dikenal dengan glaucoma sudut tertutp
kreeping.

Di bawah ini menunjukkan gambaran struktur segmen anterior yang berhubungan


dengan glaucoma akut:

1. Diameter kornea lebih kecil


2. Kurvatura kornea anterior lebih datar
3. Kurvatura kornea posterior lebih datar
4. Sudut bilik mata depan lebih dangkal
5. Lensa lebih tebal
6. Kurvatura lensa anterior lebih pendek
7. Letak lensa lebih ke anterior
8. Sumbu bola mata lebih pendek
Mekanisme lain yang dapat menyebabkan glaucoma akut adalah platau iris dan letak lensa
lebih ke anterior. Pada keadaan seperti ini juga sering terjadi blok pupil.

Diagnosis Banding

Diagnosa glaukoma akut dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinik, namun diagnosa
banding berikut ini dapat dipertimbangkan:

1. Glaukoma sekunder sudut tertutup akut, karena intumesensi atau dislokasi lensa.
2. Glaukoma neovaskular
3. Glaukomatosiklitik krisis
4. Migrain, atau neuralgia migrain (cluster headache)

Penatalaksanaan

Terapi medikamentosa

a. Karbonik anhidrase inhibitor


Asetazolamid, merupakan pilihan yang sangat tepat untuk pengobatan darurat pada
glaukoma akut. Efeknya dapat menurunkan tekanan dengan menghambat produksi
humour akuos, sehingga sangat berguna untuk menurunkan tekanan intraokular secara
cepat.
b. Beta bloker
Merupakan terapi tambahan yang efektif untuk menangani serangan sudut tertutup. Beta
bloker dapat menurunkan tekanan intraokular dengan cara mengurangi produksi humor
akuos. Timolol merupakan beta bloker nonselektif dengan aktifitas dan konsentrasi
tertinggi di bilik mata belakang yang dicapai dalam waktu 30 – 60 menit setelah
pemberian topikal.
c. Miotik kuat
Pilokarpin 2% atau 4% 4 x 1 tetes pemberian sebagai inisial terapi. Penggunaannya tidak
efektif pada serangan yang sudah lebih dari 1-2 jam. Hal ini karena muskulus sfingter
pupil sudah mengalami iskemik sehingga tidak dapat berespon terhadap pilokarpin.
d. Agen osmotik
Agen ini sangat efektif untuk menurunkan tekanan intra okular dengan cepat,
pemberiannya dianjurkan kepada pasien yang tidak mengalami emesis.
- Gliserin, dosis efektif 1 - 1,5 gr/kg BB dalam 50% cairan. Dapat menurunkan tekanan
intraokular dalam waktu 30-90 menit setelah pemberian, dan durasi efek selama 5 - 6
jam.
- Mannitol, pemberian intravena dalam 20% cairan dengan dosis 2 gr/kgBB selama 30
menit. Mannitol dengan berat molekul yang tinggi, akan lebih lambat berpenetrasi pada
mata sehingga lebih efektif menurunkan tekanan intraokular. Efek penurunan tekanan
dijumpai dalam 1 jam setelah pemberian manitol intravena.
e. Steroid topical

Prognosis

Prognosis baik apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan mendapat terapi yang sesegera
mungkin. Sering diagnosa dibuat pada stadium lanjut, dimana lapangan pandang telah hilang
secara progresif, iris menjadi atrofi dan midriasis pupil telah menetap. Penanganan episode akut
yang terlambat akan menyebabkan sinekia sudut tertutup permanen dan bahkan menyebabkan
kebutaan permanen dalam 2-3 hari.
Daftar Pustaka

1. American Academy Of Ophthalmology: Acute Primary Angle Closure Glaucoma in


Basic and Clinical Science Course, Section 10, 2016-2017, page 106-108
2. Rojanapongpun, P., Suwanpimolkul, O, Acute Intraocular Pressure Rise Chapter 59 in
Glaucoma Medical Diagnosis and Therapy, 2nd Ed, Elsevier Saunders, 2015, page 598-
604
3. American Academy of Ophthalmology: Surgery of Angle Closure Glaucoma in Basic
and Clinical Science Course, Section 10, 2016 - 2017, page 160-162
4. Leung, CK, Primary Acute Angle Closure and Chronic Angle Closure Glaucoma,
Chapter 17 in Color Atlas & Synopsis of Clinical Ophthalmology Will’s Eye Institute :
Glaucoma, 2 nd Ed, Philadelphia, Lippincot Williams & Wilkins, 2012, page 270-276
5. Ulrich, G, Schuman, JS, Epstein, DL, Conner, IP, Acute Angle Closure Glaucoma:
Diagnosis and Treatment Chapter 23 in Chandler and Grant’s Glaucoma, 5th Edition,
Slack Incorporated, 2013, page 255-268
6. Asian Pacific Glaucoma Society, Asia Pacific Glaucoma Guidelines 3 rd Ed, Kugler
Publications, 2016, page 33-54

Anda mungkin juga menyukai