Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK 1 (GENAP)

Anggota :

 Ardiansyah
 Andi Sitti Fahmi Riyanti Hufaini
 Andi Pute Syahrullah
 Abd. Kaisar
 Vindy Christley Manuhutu

Kasus : Kebocoran Data Pengelolaan Aset Sistem Digital (Kredensial) Pemerintah


Indonesia

Berdasarkan laporan DarkTracer kuartal 1 2022, Sektor pemerintahan Indonesia


menghadapi permasalahan kebocoran data (kredensial). Kebocoran kredensial yang terjadi
cukup banyak berasal dari akun layanan pemerintahan. Namun demikian, banyak juga
layanan kritikal, rahasia atau internal pemerintahan yang mengalami kebocoran seperti
absensi pegawai, akun email, data laporan wajib pajak dan bahkan lembaga yang bertugas
mengurus keamanan data digital. Hal ini perlu menjadi evaluasi dan pembelajaran untuk
mengamankan aset digital dengan baik.

Tautan Berita :
https://tekno.tempo.co/read/1584450/pemerintah-indonesia-juara-kebocoran-data-
versidarktracer/full&view=ok

Baca dan telaah berita di atas, dan kemudian diskusikan dalam kelompok beberapa
pertanyaan berikut;
1. Bagaimana tanggapan anda terkait penyebab maraknya kebocoran data pengelolaan
aset sistem digital (kredensial) pemerintah Indonesia?
2. Buatlah rekomendasi penyelesaian masalah berdasarkan sudut pandang dan
pemahaman yang telah anda miliki mengenai literasi digital?
Jawaban :
1. Penyebab maraknya kebocoran data pengelolaan aset sistem digital pemerintah
Indonesia yaitu :
a. Masih kurangnya pemahaman terkait Literasi Digital khususnya Digital Skill dan
Digital Safety.
Literasi Digital merupakan pemahaman mengenai kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami informasi secara aman dan tepat, yang dimana tidak sebatas
keterampilan mengoperasikan gawai atau perangkat elektronik lainnya tetapi juga
mampu bermedia digital dengan bertanggung jawab. Digital Skill merupakan
pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital. Sedangkan, Digital
Safety merupakan pengetahuan dasar memproteksi perangkat keras, identitas
digital, memahami fitur keamanan platform digital dan perlindungan diri atas
berbagai macam penipuan digital.
Keamanan digital bukan sekedar tentang perlindungan perangkat digital sendiri dan
data diri sendiri, melainkan menjaga keamanan pengguna lain. Keamanan dalam
bermedia digital harus dibarengi dengan kecakapan dalam bermedia digital. Karena
kurangnya pemahaman akan Literasi Digital, maka berdampak pada kurangnya
pemahaman untuk mengantisipasi beberapa macam kejadian yang mungkin terjadi.
b. Kurang tepatnya penempatan atau manajemen ASN yang mumpuni pada bidang
tersebut.
Kebocoran kredensial absensi secara tidak langsung mencerminkan kemampuan
pengelolaan aset digital (kredensial) yang kurang baik. Kemampuan pengelolaan
aset digital yang kurang baik sangat beresiko dan berbahaya apalagi jika pegawai
yang diberi tanggung jawab mengelola data digital tersebut tidak memiliki
kemampuan mengelola aset digital dengan baik.
c. Bisa jadi disebabkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh pihak internal yang
mengelola data tersebut.
Dampak yang dapat ditimbulkan :
a. Jika data absensi yang bocor :
Dampak negatifnya yaitu beberapa oknum akan memberi penilaian yang buruk
dan mengakibatkan muncul berbagai macam persepsi yang berdampak pada
buruknya citra atau reputasi instansi.
Jika data absensi ini dikumpulkan dan diolah sebagai Big Data, akan ada banyak
informasi yang bisa didapatkan pihak luar yang memiliki kepentingan terhadap
Indonesia seperti kebiasaan Aparatur Sipil Negara (ASN), kedisiplinan ASN,
motivasi ASN atau pemetaan aktivitas ASN di seluruh Indonesia yang secara
tidak langsung akan memberikan informasi yang cukup akurat atas kondisi
pemerintahan.
Dampak positifnya yaitu instansi bisa berbenah terkait kedisiplinan ASN karena
telah memiliki gambaran dari data tersebut, apa-apa saja yang perlu ditingkatkan.
b. Jika data yang bersifat rahasia yg bocor :
Data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan
atau menjatuhkan instansi atau memecah bela bangsa kita. Seperti contoh sekarang
ini, dimana data e-KTP yang bocor dan banyak dieksploitasi sampai hari ini.

2. Rekomendasi penyelesaian masalah :

Rekomendasi tindakan antisipasi yaitu sebagai berikut :

a. Melaksanakan Pelatihan dan melakukan monitoring secara berkala untuk


meningkatkan pemahaman terkait Literasi Digital khususnya Digital Skill dan
Digital Safety.
b. Selalu memastikan menggunakan kata sandi yang kuat dan diperbaharui secara
berkala.
c. Selalu melakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan, guna
meminimalisir resiko celah kebocoran data.

Rekomendasi penyelesaian jika data sudah bocor:

a. Mengklarifikasi terkait data yang bocor kepada masyarakat agar tidak tercipta mis-
informasi.
b. Mengakui kurangnya keamanan data dan tetap melakukan evaluasi serta perbaikan
terkait keamanan data kedepannya.
c. Bekerja sama dengan Aparatur Penegak Hukum untuk menyelidiki dan
mengungkap siapa oknum yang berusaha mengambil informasi dari data tersebut.
d. Jika terbukti hal ini terjadi karena oknum internal instansi itu sendiri, maka akan
dilakukan evaluasi dengan tim yang mengelola data keamanan tersebut dan juga
melakukan perbaikan proses seleksi manajemen instansi.

Rekomendasi penyelesaian secara teknis agar data tidak mudah bocor:

a. Mengaktifkan Enkripsi.
b. Batasi Akses data penting hanya di kantor.
c. Pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun yang dimiliki sesuai dengan
tingkat keamanan yang dibutuhkan.
d. Hati-hati mengakses data penting apalagi yang bersifat rahasia saat menggunakan
Wi-Fi public/gratis.
e. Waspada jika ada komunikasi atau aktivasi mencurigakan dari akun dengan
identitas yang tidak dikenal.

Anda mungkin juga menyukai