Anda di halaman 1dari 27

BUPATIBOYOLALI

KEPUTUSAN BUPATT BOYOLAL1


NOMOR 180/ 2^^ TAHUN 2022
TENTANG
PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU
BADAN, DINAS, KECAMATAN, UNIT PELAKSANA TEKNIS, BADAN USAHA MILIK
DAERAH, PEMERINTAHAN DESA DAN LAYANAN PERIZINAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
BUPATI BOYOLALI,
Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali, perlu adanya upaya pengendalian terhadap
penerimaan maupun pemberian gratifikasi sebagai
perwujudan dari integritas aparatur sipil negara,
pegawai badan usaha milik daerah, aparatur
pemerintah desa dan pelayanan perizinan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali;
k bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan
Bupati Boyolali Nomor 64 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boyolali, maka dipandang
perlu membentuk unit pengendalian gratifikasi
pembantu badan, dinas, kecamatan, unit pelaksana
teknis, badan usaha milik daerah, pemerintahan
desa dan layanan perizinan di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Boyolali;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Bupati tentang
Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi
Pembantu Badan, Dinas, Kecamatan, Unit
Pelaksana Teknis, Badan Usaha Milik Daerah,
Pemerintahan Desa dan Layanan Perizinan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang
-2-

2.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korapsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3.Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 te^tsmg
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4150);
4.Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4250) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 197, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6409);
5.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);

8. Peraturan Pemerintah.
-3-

8.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008


tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
9.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
10.Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun 2020 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 244);
11.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);
12.Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1438);
13.Peraturan Bupati Boyolali Nomor 64 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali (Berita
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020 Nomor 64);

MEMUTUSKAN:
-4-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan
KESATU Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Badan, Dinas, Kecamatan, Unit Pelaksana Teknis,
Badan Usaha Milik Daerah, Pemerintahan Desa dan
Layanan Perizinan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Boyolali.
KEDUA Format Keputusan Unit Pengendalian Pembantu
sebagaimana dimaksud Diktum KESATU, sebagai
berikut:
a.Badan, Dinas, Unit Pelaksana Teknis dan Badan
Usaha Milik Daerah tercantum dalam Lampiran I;
b.Kecamatan tercantum dalam Lampiran II;
^. Pemerintahan Desa tercantum dalam Lampiran III;
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.

KETIGA Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu Badan,


Dinas, Unit Pelaksana Teknis, dan Badan Usaha Milik
Daerah sebagaimana dimaksud Diktum KESATU adalah
sebagai berikut:
a.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;
b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat
menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi di lingkungan Unit Keija masing-masing;
c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan

gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi


Kabupaten melalui Aplikasi eMonev Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu yang dapat
diakses melalui link https:/ /sirb.boyolali.go.id; dan
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan
penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu secara periodik
setiap bulan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu yang dapat
diakses melalui link https: / /sirb.boyolali.go.id;
KEEMPAT Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Kecamatan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
adalah sebagai berikut:
a. melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;

b. melakukan koordinasi.
-5-

b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat


menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi di lingkungan Unit Kerja masing-masing;
c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan
gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu yang dapat
diakses melalui link https: / /sirb.boyolali.go.id;
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan

penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit


Pengendalian Gratifikasi Pembantu seeara periodik
setiap bulan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu yang dapat
diakses melalui link https://sirb.boyolali.go.id; dan
e.bertanggung jawab atas pembentukan dan
implementasi program pengendalian gratifikasi Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu Pemerintahan
Desa di wilayahnya masing-masing.

KELIMA Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu


Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud Diktum
KESATU adalah sebagai berikut:
a.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;
b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat
menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Pembantu Keeamatan dalam pelaksanaan

pengendalian gratifikasi di lingkungan Pemerintah


Desa masing-masing;

c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan


gratifikasi kepad^ Unit Pengendalian Gratifikasi
Pembantu Keeamatan; dan
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan

penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit


Pengendalian Gratifikasi Pembantu Desa seeara
periodik setiap bulan kepada Unit Pengendalian
Gratifikasi Keeamatan;
KEENAM Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu Layanan
Perizinan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja program pengendalian
gratifikasi;

b. melakukan sosialisasi
-6-

b.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di


lingkungan dinas teknis layanan perizinan;
c.melakukan identifikasi titik rawan praktik gratifikasi
dan mitigasi risiko dalam monitoring tindak lanjut
terhadap hasil identifikasi titik rawan gratifikasi;
d.melaksanakan kegiatan pengendalian gratifikasi
dalam rangka menjaga integritas aparatur dan

meningkatkan mutu pelayanan publik;


e.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat

menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi


Kabupaten Boyolali atas nama Unit Pengendalian
Gratifikasi Pembantu Layanan Perizinan dalam
pelaksanaan pengendalian gratifikasi di bidang
layanan perizinan; dan
f.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan

penerimaan gratifikasi yang dikelola Unit


Pengendalian Gratifikasi Pembantu Layanan
Perizinan secara periodik setiap bulan kepada Unit
Pengendalian Gratifikasi Kabupaten Boyolali.
KETUJUH Dalam implementasi program pengendalian gratifikasi,
Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU mengacu pada Pedoman
Monitoring dan Evaluasi Impiementasi Program
Pengendalian Gratifikasi pada Unit Pengendalian
Gratifikasi Pembantu, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini
KEDELAPAN Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
Diktum KETIGA dan Diktum KEEMPAT, Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu Badan, Dinas,
Keeamafan, Unit Pelaksana Teknis, dan Badan Usaba
Milik Daerah sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
bertanggung jawab kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten.

KESEMBILAN Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut

Diktum KELIMA, Unit Pengendalian Gratifikasi


Pembantu Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud
Diktum KESATU bertanggung jawab kepada Unit
Pengendalian Gratifikasi Keeamatan.
KESEPULUH Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut

Diktum KEENAM, Unit Pengendalian Gratifikasi


Pembantu Layanan Perizinan sebagaimana dimaksud
Diktum KESATU bertanggung jawab kepada Bupati
Boyolali.

KESEBELAS:
.7-

KESEBELAS Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu sebagaimana


dimaksud Diktum KESATU berkedudukan di Badan,
Dinas, Kecamatan, Unit Pelaksana Teknis, Badan Usaha
Milik Daerah dan Pemerintahan Desa masing-masing.
KEDUABELAS Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali.
KETIGABELAS Pada saat Keputusan Bupati ini mulai berlaku,
Keputusan Bupati Boyolali Nomor 180/420 Tahun 2021
tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi
Pembantu Layanan Permnan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Boyolali, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

KEEMPATBELAS Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Boyolali
pada tanggaJU__^ 8 Afrij 2022

YAT

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1.Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
2.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia;
3.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia;
4.Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
5.Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
6.Wakil Bupati Boyolali;
7.Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
8.Para Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten
Boyolali;
9.Para Kepala Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali;
10.Direktur BUMD se Kabupaten Boyolali;
11.Kepala UPT se Kabupaten Boyolali;
12.Kepala Desa se Kabupaten Boyolali;
13.Pertinggal.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI
NOMOR 180/2^^TAHUN 2022
TANGGAL Apr A 2022

Contoh Format Keputusan UPG Pembantu


Badan, Dinas, UPT dan BUMD

KOP Badan, Dinas, UPT dan BUMD

KEPUTUSAN
KEPALA/ DIREKTUR ....
NOMOR 700/

TENTANG

PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU


DI LINGKUNGANKABUPATEN BOYOLALI

KEPALA/ DIREKTUR

Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan


negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali, perlu adanya upaya pengendalian terhadap
penerimaan maupun pemberian gratifikasi sebagai
perwujudan dari integritas aparatur sipil negara/
pegawai badan usaha milik daerah di Lingkungan

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala/ Direktur tentang
Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di
LingkunganKabupaten Boyolali;
Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3.Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150);
4 .Undang-Undang
4.Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4250) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6409);
5.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
8.Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4890);
9.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
10.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
11.Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor
1 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Nomor 244);
12. Peraturan Menteri....

-2-
12.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);
13.Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1438);
14.Peraturan Bupati Boyolali Nomor 64 Tahun 2026
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali (Berita
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020 Nomor 64);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu,
dengan Susunan Keanggotaan
sebagaimana tereantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
adalah sebagai berikut:
a.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;
b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat
menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi di lingkungan Unit Kerja masing-masing;
c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan
gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev UPG Pembantu
yangdapatdiaksesmelaluilink
https:/ /sirb.boyolali.go.id; dan
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan
penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu secara periodik
setiap bulan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev UPG Pembantu
yangdapatdiaksesmelaluilink
https: / /sirb.boyolali.go.id:

KETIGA
-3
KETIGA: Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
Diktum KEDUA, Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
bertanggung jawab kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten.
KEEMPAT: Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU berkedudukan di
KELIMA: Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali.
KEENAM: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Boyolali
pada tanggal2022

KEPALA/DIREKTUR

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1.Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
2.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia;
3.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia;
4.Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
5.Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
6.WaMl Bupati: Boyolali;'
7.Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
8.Para Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
9.Inspektur Daerah Kabupaten Boyolali;
10.Pertinggal.

-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA/DIREKTUR

NOMOR 700/ TAHUN 2022


TANGGAL 2022

SUSUNAN KEANGGOTAAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU


DI UNGKUNGANKABUPATEN BOYOLAU

NO JABATAN DALAM KEDINASAN KEDUDUKAN DALAM UNIT

1 2 3
1. (Kepala/ Dir^ktur) Penanggung Jawab
2. (Sekretaris) Ketua
3. (Pejabat Eselon HI/ Eselon IV) Sekretaris .

4. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota

Fungsional Tertentu)
5. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota

Fungsional Tertentu)

6. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota

Fungsional Tertentu)
7. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)
8. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)

KEPALA/ DIREKTUR.

YAT
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI
NOMOR 180/2<^ TAHUN 2022
TANGGAL ^^/Wll 2022

Contoh Format Keputusan UPG Pembantu


Kecamatan

KOP Kecamatan

KEPUTUSAN
CAMAT
NOMOR 700/

TENTANO

PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU


DI LINGKUNGAN KECAMATANKABUPATEN BOYOLALI

CAMAT,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan


negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali, perlu adanya upaya pengendalian terhadap
^enefimaafi maupun pemberian gratifikasi sebagai
perwujudan dari integritas aparatur sipil negara di
Lingkungan Kecamatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Camat tentang Pembentukan Unit
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kecamatan
Kabupaten Boyolali;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3.Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150);

4.Undang-Undang
4.Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4250) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6409);
5.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
8.Peraturan Pemerintah Nomor ^0 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4890);
9.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
10.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
11.Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor
1 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Nomor 2441:
12. Peraturan Menteri....

-2-
12.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);
13.Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1438);
14.Peraturan Bupati Boyolali Nomor 64 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali (Berita
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020 Nomor 64);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Kecamatan , dengan Susunan Keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Kecamatan sebagaimana dimaksud Diktum
KESATU adalah sebagai berikut:
a.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;
b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat
menyurat kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi di lingkungan Unit Kerja masing-masing;
c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan
gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev UPG Pembantu
yangdapatdiaksesmelaluilink
https://sirb.bovolali.qo.id:
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan
penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu secara periodik
setiap bulan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Kabupaten melalui Aplikasi eMonev UPG Pembantu
yangdapatdiaksesmelaluilink
https://sirb.bovolali.qo.id: dan

e. bertanggung jawab atas


-3-
e. bertanggung jawab atas pembentukan dan
implementasi program pengendalian gratifikasi Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu Pemerintahan
Desa di wilayahnya masing-masing.
KETIGA: Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
Diktum KEDUA, Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Kecamatansebagaimana dimaksud Diktum
KESATU bertanggung jawab kepada Unit Pengendalian
Gratifikasi Kabupaten.
KEEMPAT: Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU berkedudukan di
KELIMA: Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan mi dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali.
KEENAM: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Boyolali
pada tanggal2022

CAMAT

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1.Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
2.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia;
3.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia;
4.Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
5.Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
6.Wakil Bupati Boyolali;
7.Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
8.Para Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
9.Inspektur Daerah Kabupaten Boyolali;
10.Pertinggal.

-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN CAMAT
NOMOR 700/TAHUN 2022
TANGGAL2022

SUSUNAN KEANGGOTAAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU


DI UNGKUNGAN KECAMATANKABUPATEN BOYOLALI

NO JABATAN DALAM KEDINASAN KEDUDUKAN DALAM UNIT

1 2 3
1. (Camat) Penanggung Jawab
2. (Sekretaris) Ketua
3. (Eselon IV) Sekretaris
4. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)
5. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)
6. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)
7. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)
8. (Jabatan Fungsional Umum/ Jabatan Anggota
Fungsional Tertentu)

CAMAT

yat
LAMPIRANIII
KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI
NOMOR 180/2^^TAHUN 2022
TANGGAL ^ A^ci\ 2022

Contoh Format Keputusan UPG Pembantu


Pemerintahan Desa

KOP Pemerintahan Desa

KEPUTUSAN
KEPALA DESA .........

NOMOR 700/

TENTANG
PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DESAKABUPATEN BOYOLALI

KEPALA DESA

Menimbang a.bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan


negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Boyolali, perlu adanya upaya pengendalian terhadap
penerimaan maupun pemberian gratifikasi sebagai
perwujudan dari integritas aparatur pemerintah desa
di Lingkungan Pemerintah Desa;
b.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Desatentang Pembentukan
Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Pemerintah DesaKabupaten Boyolali;
Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Hdana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Hdana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150);

4.Undang-Undang.
4.Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4250) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6409);
5.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
8.Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4890);
9.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
10.Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
11.Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 1
Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Boyolali Nomor 2441:
12. Peraturan Menteri....

-2-
12.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1813) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 671);
13.Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 2
Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1438);
14.Peraturan Bupati Boyolali Nomor 64 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali (Berita
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2020 Nomor 64);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan
KESATU Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Pemerintah Desa , dengan Susunan
Keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
Diktum KESATU adalah sebagai berikut:
a.melakukan sosialisasi pengendalian gratifikasi di
lingkungan internal dan eksternal masing-masing;
b.melakukan koordinasi, konsultasi dan surat menyurat
kepada Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Kecamatan dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi di lingkungan Pemerintah Desa masing-
masing;
c.melaporkan kejadian penerimaan atau penolakan
gratifikasi kepada Unit Pengendalian Gratifikasi
Pembantu Kecamatan; dan
d.menyampaikan laporan rekapitulasi penanganan
penerimaan gratifikasi, yang dikelola Unit
Pengendalian Gratifikasi Pembantu Desa secara
periodik setiap bulan kepada Unit Pengendalian
Gratifikasi Kecamatan.

KETIGA

-3-
KETIGA: Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut
Diktum KEDUA, Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
Diktum KESATU bertanggung jawab kepada Unit
Pengendalian Gratifikasi Kabupaten.
KEEMPAT: Unit Pengendalian Gratifikasi Pembantu sebagaimana
dimaksud Diktum KESATU berkedudukan di
KELIMA: Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali.
KEENAM: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Boyolali
pada tanggal2022.

KEPALADESA

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1.Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia;
2.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia;
3.Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia;
4.Gubernur Provinsi Jawa Tengah;
5.Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
6.Wakil Bupati Boyolali;
7.Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
8.Para Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali;
9.Inspektur Daerah Kabupaten Boyolali;
10.Camat;
11.Pertinggal.^____

-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA

NOMOR 700/ TAHUN 2022


TANGGAL 2022

SUSUNAN KEANGGOTAAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEMBANTU


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DESAKABUPATEN BOYOLAU

NO JABATAN DALAM KEDINASAN KEDUDUKAN DALAM UNIT

1 2 3
1. (Kepala Desa) Penanggung Jawab

2. (Sekretaris Desa) Ketua


3. (Perangkat Desa) Sekretaris

4. (Perangkat Desa) Anggota


5. (Perangkat Desa) Anggota
6. (Perangkat Desa) Anggota
7. (Perangkat Desa) Anggota
8. (Perangkat Desa) Anggota

KEPALA DESA

YAT
(0
t

1
LO

co

^2
^a

CO
o
a
aO
^q
t>
Qaz
^2^ CN 00
00

5^
S-a

IS a
S
0 CL,

o u

8^5
a is ^

s i
CM,
IIII
1 I
S> &0^^
l-l (H -i-l
^3
Q

o
•a

^ I CO' ! o

^
a
a,
!
o •c *s
cO

it
cC I
o
CM ^a
3 ^^ S2
00 X) S
1
•a
III
I III
IB ina
, go 'n

OT

CS| CO AO o
is
^ ^
13 •
-a
o
n II
•g
aS
g
a
•43

•53
I ^d
•43

•c
43
LO a
13
TS
1
^3 •43 H^^ ^
s
^ I -c g
^i •^ O +3 aS
13

I qS3 ; a1 a

en

u
313

13 13

O ..
:^3 ^ CO o O
O 2^
CQ

II ll|
• 1—I ^-^ *-^ ^t

•^ ^3 "i^ c3
13
a

^
I LI
CO
^^
^8$
TO JT\
Oh 3c
Q OS

-3

&5
© ^^
co Q

3 00

16

*a)) <i> "?

so so
^
o
in
DQ

C
I! CO
^
c
a - 1 a
CN
.llf I
g^ ^
co co -g
a 21 1

Anda mungkin juga menyukai