Anda di halaman 1dari 64

-1-

Imbimb b RANCANGAN
EVALUASI

WALIKOTA SORONG
PROPINSI PAPUA BARAT
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG
NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG
RETRIBUSI DAERAH DI KOTA SORONG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SORONG,

Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber


Pendapatan Asli Daerah yang penting guna
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam rangka
memantapkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan
bertanggungjawab;
b. bahwa guna menggali dan mengoptimalkan Pendapatan
Asli Daerah dari Retribusi Daerah sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu ditata kembali obyek
Retribusi Daerah dan penetapan kembali jenis dan tarif
retribusi Daerah sesuai kewenangan yang diberikan
Negara kepada Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah di Kota
Sorong;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian
Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika,
Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3894) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya
Barat, Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya
Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten
Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3960);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );
-2-

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang


Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5233 );
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pungutan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang
Retribusi Pengendalian Lalulintas dan Retribusi
Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5538);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/MK.07/2010
Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi terhadap
Pelanggaran ketentuan dibidang Pajak Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SORONG
dan
WALIKOTA SORONG
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI DAERAH DI


KOTA SORONG
-3-

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Sorong.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
4. Kepala Daerah adalah Walikota Sorong.
5. Pejabat adalah Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota
Sorong yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
6. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan.
7. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau badan hukum.
8. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sektor swasta.
9. Perizinan tertentu adalah Kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta penggunaan sumber
daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
10. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan
data obyek dan subyek retribusi, penentuan besarnya retribusi yang
terutang sampai kegiatan retribusi kepada wajib retribusi serta
pengawasan penyetorannya;
11. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan
Perundang-undangan Wajib Retribusi diwajibkan untuk membayar
retribusi.
12. Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan
tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
13. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SSRD adalah
bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Walikota .
14. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat
disingkat SPdORD, adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi
untuk melaporkan objek retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar
perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut Peraturan
Perundang-undangan Retribusi Daerah.
15. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat
SKRD, adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah
retribusi yang terutang.
16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang
selanjutnya dapat disingkat SKRDKBT, adalah surat keputusan yang
menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.
17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya dapat
disingkat SKRDLB, adalah surat keputusan yang menentukan jumlah
-4-

kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar


dari pada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
18. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat STRD,
adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
19. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan
terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan
SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.
20. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah pada Bank Pembangunan
Daerah Kota Sorong.
21. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan
dan mengelola data dan/atau keterangan, lainnya dalam rangka
pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah.
22. Penyidikan Tindak Pidana Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang Retribusi
Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
23. Penyidik adalah pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas wewenang khusus oleh Undang-
Undang untuk melakukan penyidikan.
24. Kedaluarsa adalah suatu alat untuk memperoleh sesuatu untuk
dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu
dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang.

BAB II
JENIS RETRIBUSI

Pasal 2
Jenis Retribusi Daerah terdiri dari :
a. Retribusi Jasa Umum
b. Retribusi Jasa Usaha
c. Retribusi Perijinan tertentu

BAB III
RETRIBUSI JASA UMUM

Pasal 3
Jenis Retribusi Jasa Umum terdiri dari :
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
c. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;
d. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
e. Retribusi Pelayanan Pasar;
f. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
g. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
h. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
i. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; dan
j. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
k. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
l. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
-5-

BAB IV
KETENTUAN RETRIBUSI

BAGIAN KESATU
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 4
Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi atas
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 5
(1) Obyek Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 adalah pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Puskemas Keliling,
Puskesmas Pembantu, Balai pengobatan dan tempat pelayanan Kesehatan
lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelolah oleh Pemerintah
Daerah kecuali pelayanan pendaftaran
(2) Dikecualikan dari obyek retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak
swasta.
Pasal 6
Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
pelayanan kesehatan, Laboratorium air atau Pelayanan kesesehatan hewan
dari Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 7
Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan jenis dan layanan, jenis
peralatan yang digunakan dan jangka waktu.
Pasal 8
Retribusi pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Puskemas Keliling, Puskesmas
Pembantu, Balai pengobatan dan tempat Pelayanan Kesehatan lainnya yang
sejenis, dikenakan kepada masyarakat yang mendapatkan jasa pelayan
kesehatan dasar.
Pasal 9
Besarnya tarif Retribusi yang dikenakan meliputi jasa pelayanan dan jasa
sarana ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah
ini.

BAGIAN KEDUA
RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 10
Dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dipungut
Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan persampahan/kebersihan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 11
(1) Objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pelayanan
persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah,
meliputi:
a. pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi
pembuangan sementara;
-6-

b. pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan


sementara ke lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah ; dan
c. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pelayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial,
dan tempat umum lainnya.
Pasal 12
Subjek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah orang pribadi
atau badan yang memperoleh manfaat atas pelayanan
persampahan/kebersihan dari Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 13
Tingkat penggunaan jasa pelayanan kebersihan/pembuangan sampah diukur
dengan cara menghitung volume sampah yang dibuang .
Pasal 14
Besaran tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan diukur
berdasarkan lokasi dan volume sampah yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KETIGA
RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

Paragraf 1

Nama Obyek, dan Subyek Retribusi


Pasal 15
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
dipungut Retribusi atas pelayanan Pemakaman dan pengabuan mayat yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 16
Obyek Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 adalah pelayanan pemakaman dan pengabuan
mayat yang meliputi: :
a. pelayanan penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan
pengurukan, pembakaran/pangabuan mayat; dan
b. sewa tempat pemakaman atau pembakaran/pengabuan mayat yang
dimiliki atau dikelola Pemerintah Daerah.
Pasal 17
Objek retribusi sebagaiman dimaksud pasal 15 tidak termasuk :
a. Pemakaman mayat atau jenazah secara massal;
b. Pemakaman mayat atau jenazah oleh pihak rumah sakit dalam hal ini
bagi jenazah tidak ada yang bertanggung jawab; dan
c. Pemakaman mayat atau jenazah yang dikelola oleh pihak swasta.
Pasal 18
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh
pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 19
Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan jenis dan frekwensi
pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat (misalnya lokasi, ukuran,
jangka waktu dan sebagainnya).
-7-

Pasal 20
Besaran tarif retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat diukur
berdasarkan lokasi dan jarak tempat pemakaman ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan daerah ini.

BAGIAN KEEMPAT
RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 21
Dengan nama Retribusi pelayanan Parkir di tepi jalan umum, dipungut
retribusi atas penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 22
Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang
ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 23
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan Hukum yang
mendapatkan pelayanan parkir di tepi jalan umum.
Pasal 24
Besaran tarif retribusi parkir di tepi jalan umum diukur berdasarkan jenis
kendaraan dan jangka waktu parkir ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KELIMA
RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 25
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut retribusi sebagai
pembayaran atas pelayanan fasiltas pasar tradisional/sederhana, berupa
pelataran, los, kios yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, dan khusus
disediakan untuk pedagang
Pasal 26
(1) Objek Retribusi adalah pelayanan fasilitas pasar tradisional/sederhana,
berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus
disediakan untuk pedagang.
(2) Dikecualikan obyek retribusi pelayanan pasar adalah pelayanan fasilitas
pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Pasal 27
Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh
pelayanan fasilitas pasar tradisional/sederhana yang dikelola Pemerintah
Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 28
Tingkat penggunaan jasa Pelayanan pasar diukur berdasarkan lokasi, jenis
dan ukuran bangunan/fasilitas, serta jangka waktu pemakaian pasar.
-8-

Pasal 29
Besarnya Tarif retribusi Pelayanan Pasar diukur berdasarkan jenis fasilitas
yang terdiri atas halaman/ pelataran, los dan atau kios, luas lokasi dan
jangka waktu pemakaian sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan
Daerah ini.

BAGIAN KEENAM
RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 30
Dengan nama retribusi pengujian kendaraan bermotor dipungut retribusi
atas pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah.
Pasal 31
Objek Retribusi adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor, termasuk
kendaraan bermotor di air, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 32
Subjek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau
Badan yang menikmati/menggunakan pelayanan Pengujian Kendaraan
Bermotor, termasuk kendaraan bermotor di air sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 33
Besaran tarif retribusi pengujian kendaraan bermotor diukur berdasarkan
jenis dan jumlah kendaraan bermotor yang diuji yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KETUJUH
RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 34
Dengan nama Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dipungut
retribusi atas pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam
kebakaran, alat penanggulangan kebakaran dan alat penyelamatan jiwa oleh
Pemerintah Daerah.

Pasal 35
Objek Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan
pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat
penanggulangan kebakaran dan alat penyelamatan jiwa oleh Pemerintah
Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan
kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan
oleh masyarakat.
-9-

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 36
Pelayanan pemeriksaan dan atau pengujian alat pemadam kebakaran yang
dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi:
a. pemeriksaan alat pemadam kebakaran pada gedung/bangunan dan
b. pemeriksaan alat pemadam api ringan (Apar).
Pasal 37
(1) Besarnya retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran yang terutang
dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa
pemeriksaan alat pemadam kebakaran dengan tarif retribusi.
(2) Tingkat penggunaan jasa pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah
jumlah penggunaan jasa pemeriksaan alat pemadam kebakaran yang
dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul oleh Pemerintah Daerah
untuk penyelenggaraan pemeriksaan alat pemadam kebakaran.
Pasal 38
(1) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
pelayanan pemeriksaan dan atau pengujian Alat Pemadam Kebakaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37;
(2) Untuk apartemen, kondominium dan rumah susun subyek retribusinya
adalah pihak pengelola.
Pasal 39
Tarif Retribusi Pelayanan pemeriksaan dan atau pengujian alat pemadam
kebakaran ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
Daerah ini.

BAGIAN KEDELAPAN
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

Pragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 40
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta dipungut retribusi atas
pelayanan penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 41
Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang
dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 42
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan penggantian biaya cetak peta yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 43
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umum
ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang
bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas
pengendalian atas pelayanan tersebut.
(2) Prinsip penetapan tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta hanya
memperhitungkan biaya pencetakan dan pengadministrasian.
Pasal 44
(1) Untuk mendapatkan peta potensi dan informasi kewilayahan, pemohon
harus terlebih dahulu mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Bupati atau pejabat yang telah ditunjuk;
- 10 -

(2) Pemohon mengisi formulir yang telah disediakan dengan dilampiri


persyaratan-persyaratan yang ditetapkan;

(3) Pemohon yang hanya membutuhkan informasi kewilayahan tanpa


mencetak peta tidak dipungut retribusi.
Pasal 45
Besaran Tarif Retribusi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KESEMBILAN
RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 46
Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus, dipungut
Retribusi atas pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang oleh
Pemerintah Daerah.
Pasal 47
(1) Objek Retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus adalah
pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak
swasta.
Pasal 48
Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati fasilitas pelayanan penyediaan dan/atau
penyedotan kakus oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 49
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan, volume tinja
dan jarak antara lokasi pelayanan dengan lokasi pengolahan tinja.
Pasal 50
Besaran tarif retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus diukur
berdasarkan jenis / klasifikasi pengguna jasa yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran

BAGIAN KESEPULUH
RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 51
Dengan nama Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang dipungut retribusi atas
pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya,
dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan.
- 11 -

Pasal 52
Objek Retribusi adalah :
a. pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan
perlengkapannya; dan
b. pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 53
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh
pelayanan Tera/Tera Ulang dari Pemeritah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 54
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa tera/tera ulang dihitung
berdasarkan tingkat kesulitan, karakterisrik, jenis kapasitas dan peralatan
pengujian yang digunakan .
Pasal 55
Besaran tarif retribusi pelayanan Tera/tera Ulang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini

BAGIAN KESEBELAS
RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 56
Den gan na ma R etribusi Pengolahan Limbah Cair dipungut Retribusi
atas pelayanan pengolahan limbah cair oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 57
(1) Objek Retribusi pengolahan limbah cair adalah p el a ya n a n
pen go la h a n li mba ca i r rumah tangga, perkantoran, dan industri
yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola secara khusus oleh
Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah :
a. pelayanan pengolahan limbah cair yang disediakan, dimiliki,
dan/atau dikelola oleh pemerintah pusat, BUMN, BUMD, Pihak
Swasta; dan
b. pembuangan limbah cair secara langsung ke sungai, drainase,
dan/atau sarana pembuangan lainnya.
Pasal 58
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/
menikmati fasilitas pelayanan instalasi pengolahan limbah cair yang
disediakan, dimilki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 59
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan, volume limbah
yang diolah dan jenis perlakuan (treatment) terhadap limbah
Pasal 60
Besaran Tarif Retribusi Pengolahan Limbah Cair ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
- 12 -

BAGIAN KEDUABELAS
RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI.

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 61
Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dipungut
retribusi sebagai pembayaran atas pemanfaatan ruang untuk menara
telekomunikasi.
Pasal 62
Obyek retribusi adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi
dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan dan kepentingan umum.
Pasal 63
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati jasa pelayanan pengendalian dan pengawasan
terhadap menara telekomunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 64
Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan presentase tertentu dari nilai
investasi usaha diluar tanah dan bangunan, atau penjualan kotor, atau biaya
operasional, yang nilainya dikaitkan dengan frekwensi pengawasan dan
pengendalian usaha/kegiatan tersebut.
Pasal 65
Besaran Tarif Retribusi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB V
RETRIBUSI JASA USAHA

Pasal 66
Jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri dari :
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
c. Retribusi Tempat Pelelangan;
d. Retribusi Terminal;
e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
g. Retribusi Rumah Potong Hewan;
h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.
i. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;
j. Retribusi Penyeberangan di Air; dan
k. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
- 13 -

BAB VI
KETENTUAN RETRIBUSI

BAGIAN KESATU
RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 67
Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dipungut Retribusi
sebagai pembayaran atas pemakaian kekayaan daerah.
Pasal 68
(1) Objek Retribusi adalah pemakaian kekayaan daerah yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah antara lain penyewaan tanah dan
bangunan/laboratorium/ruangan/kendaraan bermotor.
(2) Dikecualikan dari objek retribusi adalah penggunaan tanah yang tidak
mangubah fungsi dari tanah tersebut antara lain pemancangan tiang
listrik/telepon atau penanaman/pembentangan kabel listrik/telepon di
tepi jalan umum.
Pasal 69
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/memakai kekayaan daerah yang dimiliki oleh Pemerintah
Daerah.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 70
Tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan Daerah diukur berdasarkan
jenis dan jangka waktu pemakaian kekayaan Daerah.
1. Untuk barang bergerak berdasarkan jangka waktu pemakaian dengan
batas waktu, jam, hari, minggu atau bulan;
2. Untuk barang tidak bergerak berdasarkan klasifikasi, fungsi, lokasi dan
jangka waktu pemakaian dengan batas waktu dan lama pemakaian;
Pasal 71
Besaran Tarif retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KEDUA
RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 72
Dengan nama Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan dipungut retribusi
sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan fasilitas pasar grosir.
Pasal 73
(1) Obyek Retribusi adalah penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis
barang, dan fasilitas pasar/pertokoan yang dikontrakkan, yang
disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
(2) Dikecualikan dari penyediaan pasar grosir dan/atau pertokoan adalah
fasilitas pasar yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh BUMN,
BUMD dan pihak swasta.
Pasal 74
Subjek Retribusi orang pribadi atau badan yang menggunakan/memakai
fasilitas pasar grosir dan/atau pertokoan yang diselenggarakan/disediakan
oleh Pemerintah Daerah.
- 14 -

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 75
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan jangka waktu
penggunaan fasilitas pasar grosir dan/atau pertokoan.
Pasal 76
Besaran Tarif Retribusi Pasar Grosir dan atau/Pertokoan diukur berdasarkan
luas, jenis/bentuk bangunan, dan jangka waktu ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KETIGA
RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Tarif Retribusi

Pasal 77
Dengan nama Retribusi Tempat Pelelangan dipungut Retribusi sebagai
pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat pelelangan yang secara
khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah
Pasal 78
1. Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat pelelangan yang
secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan
pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa
pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan.
2. Termasuk Obyek retribusi adalah tempat yang dikontrak oleh Pemerintah
Daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat pelelangan.
3. Dikecualikan dari Objek Retribusi adalah tempat pelelangan yang
disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak
Swasta.
Pasal 79
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
pelayanan tempat pelelangan dari Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 80
Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan, jenis fasilitas
dan jenis hewan ternak.
Pasal 81
Besaran Tarif retribusi diukur berdasarkan jenis sarana prasarana pelelangan
ikan dipergunakan dan jangka waktu pemakaian Tempat Pelelangan
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KEEMPAT
RETRIBUSI TERMINAL

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 82
Dengan nama Retribusi atas pelayanan penyediaan fasilitas Terminal oleh
Pemerintah Daerah.
- 15 -

Pasal 83
(1) Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas terminal yang
meliputi :
a. penyediaan tempat parkir untuk kendaraan bermotor penumpang
dan bis umum;
b. penyediaan tempat kegiatan usaha; dan
c. fasilitas lainnya dilingkungan terminal, yang disediakan, dimiliki,
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah
(2) Tidak termasuk Objek Retribusi adalah terminal yang disediakan,
dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Pasal 84
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan fasilitas terminal yang
disediakan/diselenggarakan oleh Pemeritah Daerah.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 85
Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan jenis dan jangka waktu
penggunaan fasilitas terminal.
Pasal 86
Besaran Tarif retribusi Retribusi Terminal diukur berdasarkan jenis
kendaraan, dan frekuensi, serta jenis fasilitas terminal dan jangka waktu
pemakaian.ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
Daerah ini.

BAGIAN KELIMA
RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 87
Dengan nama Retribusi Tempat Khusus Parkir dipungut Retribusi atas
pelayanan penyediaan tempat khusus parkir oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 88
(1) Objek Retribusi tempat khusus parkir adalah pelayanan tempat khusus
parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah meliputi:
a. pelataran/lingkungan parkir ;
b. taman parkir ; dan
c. gedung parkir ;
(2) Tidak termasuk objek retribusi adalah pelayanan tempat khusus parkir
yang disediakan, dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN,
BUMD, dan pihak swasta.
Pasal 89
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan tempat khusus parkir yang
disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 90
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jangka waktu penggunaan
fasilitas dan jenis kendaraan
- 16 -

Pasal 91
Tarif retribusi Tempat Khusus Parkir diukur berdasarkan jenis tempat parkir,
jenis kendaraan dan frekuensi penggunaan tempat khusus parkir.ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KEENAM
RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESSANGGRAHAN/VILLA

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 92
Dengan nama Retribusi tempat penginapan/pessangrahan/villa dipungut
retribusi, sebagai pembayaran atas jasa penginapan/pesangrahan/villa yang
disediakan oleh pemerintah daerah.
Pasal 93
(1) Objek Retribusi tempat penginapan/pessangrahan/villa adalah pelayanan
tempat penginapan/pesangrahan/villa yang dimiliki dan/atau oleh
pemerintah daerah.
(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah tempat penginapan/pessangrahan/villa yang dimiliki dan/atau
dikelola BUMN, BUMD, dan Pihak Swasta
Pasal 94
Subjek retribusi tempat penginapan/pessangrahan/villa adalah orang
pribadi/ badan yang menggunakan/menikmati pelayanan tempat
penginapan/persangrahan/villa.

Paragraf 2
Cara Mengukur Penggunaan Jasa

Pasal 95
Tingkat penggunaan jasa tempat penginapan/pesanggrahan/villa diukur
berdasarkan jenis fasilitas, lokasi dan jangka waktu pemakaian
penginapan/pesanggrahan/villa.
Pasal 96
Besaran Tarif Retribusi tempat penginapan/pessangrahan/villa diukur
berdasarkan lamanya waktu pemakaian fasilitas tempat penginapan
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KETUJUH
RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 97
Dengan nama Retribusi Rumah Potong Hewan dipungut Retribusi atas
pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk
pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong oleh
pemerintah daerah.
Pasal 98
(1) Obyek Retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas Rumah Potong
hewan meliputi :
a. penyewaan kandang (karantina);
b. pemeriksaan kesehatan hewan sebelum di potong;
c. pemakaian tempat pemotongan;
d. pemakaian tempat pelayuan daging; dan
e. pelayanan pengangkutan daging dari rumah potong.
- 17 -

(2) Tidak termasuk objek retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas


rumah potong hewan ternak yang disediakan, dimiliki, dan/atau
dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
Pasal 99
Subyek retribusí adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh
pelayanan dan/atau menikmati/menggunakan fasilitas rumah pemotongan
hewan/ternak yang disediakan dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
Paragraf 2
Cara Mengukur Penggunaan Jasa
Pasal 100
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan, jenis fasilitas
dan jenis hewan ternak
Pasal 101
Besarnya Tarif Retribusi Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KEDELAPAN
RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 102
Dengan nama Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan dipungut Retribusi atas
pelayanan jasa kepelabuhanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan
pelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah.
Pasal 103
(1) Objek Retribusi adalah pelayanan jasa kepepelabuhanan, termasuk
fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki,
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi :
a. pelayanan jasa tambat;
b. pelayanan jasa labuh;
c. pelayanan jasa dermaga;
d. pelayanan Pas Masuk Penumpang;
e. pelayanan jasa alat;dan
f. pelayanan jasa kepelabuhanan lainnya;
(2) Yang tidak termasuk dalam objek retribusi sebagaimana dimaksud ayat
(1) di atas adalah pelayanan kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki
dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Pasal 104
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan kepelabuhanan yang disediakan,
dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Penggunaan Jasa

Pasal 105
Tingkat penggunaan jasa pelayanan kepelabuhanan diukur berdasarkan
frekwensi, Volume, atau jangka waktu.
Pasal 106
Besaran Tarif retribusi Pelayanan Kepelabuhanan diukur berdasarkan jenis
pelayanan, serta frekuensi dan jangka waktu penggunaan fasilitas pelabuhan
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
- 18 -

BAGIAN KESEMBILAN
RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

Paragraf 1
Nama,Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 107
Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, dipungut retribusi
sebagai pembayaran atas penyediaan fasilitas rekreasi, pariwisata dan
olahraga yang dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 108
(1) Obyek retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah pelayanan tempat
rekreasi, pariwisata, dan olehraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau
dikelola oleh Pemerintah Daerah.
(2) Tidak termasuk obyek retribusi adalah pelayanan tempat rekreasi,
pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
BUMN, BUMD dan pihak swasta
Pasal 109
Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan tempat rekreasi dan olahraga.

Paragraf 2
Cara Mengukur Penggunaan Jasa

Pasal 110
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekwensi, jenis, dan jangka
waktu layanan tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga dikalikan dengan
tarif.
Pasal 111
Besaran Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KESEPULUH
RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 112
Dengan nama Retribusi penyebrangan di air dipungut retribusi atas
pelayanan penyebrangan orang atau barang dengan menggunakan
kendaraan di air yang dimiliki dan/atau disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Pasal 113
(1) Objek retribusi tempat penyebrangan di air adalah pelayanan
penyebrangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air
yang dimiliki dan atau di kelola oleh pemerintah daerah.
(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah penyebrangan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh
pemerintah, BUMN, BUMD, dan Pihak Swasta
Pasal 114
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mengunakan/
menikmati pelayanan penyebrangan orang atau barang dengan
menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
- 19 -

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 115
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekwensi, volume dan jangka
waktu.
Pasal 116
Besaran Tarif Retribusi penyebrangan di air ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KESEBELAS
RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

Paragraf 1
Nama,Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 117
Dengan nama Retribusi penjualan produksi usaha daerah dipungut retribusi
atas penjualan hasil produksi usaha daerah.
Pasal 118
(1) Objek retribusi adalah penjualan hasil produksi usaha Pemerintah daerah
yang meliputi Bibit Pertanian dan perkebunan, bibit peternakan, dan bibit
Perikanan.
(2) Tidak termasuk objek retribusi adalah penjualan produksi yang dikelola
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, BUMN, BUMD, dan pihak
swasta.
Pasal 119
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang membeli hasil
produksi usaha daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 120
Tingkat penggunaan jasa penjualan produksi usaha Daerah diukur
berdasarkan jumlah dan jenis produksi usaha daerah.
Pasal 121
Besaran Retribusi penjualan produksi usaha daerah diukur berdasarkan jenis
dan ukuran hasil produksi yang dijual ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB VII
RETRIBUSI PERIJINAN TERTENTU

Pasal 122
Jenis Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari :
a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
b. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;
c. Retribusi Izin Trayek;
d. Retribusi Izin Usaha Perikanan;
e. Retribusi Izin Usaha Perindustrian;dan
f. Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
- 20 -

BAGIAN KESATU
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 123
Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, dipungut retribusi
sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian izin untuk mendirikan suatu
bangunan.
Pasal 124
(1) Objek Retribusi adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu
bangunan.
(2) Pemberian izin meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan
pelaksanaan pembangunan agar tetap sesuai dengan rencana teknis
bangunan dan rencana tata ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien
dasar bangunan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), koefisien
ketinggian bangunan (KTB), dan pengawasan penggunaan bangunan yang
meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi
yang menempati bangunan tersebut.
(3) Tidak termasuk objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pemberian izin untuk mendirikan bangunan milik Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah.
Pasal 125
Subjek Retribusi adalah setiap orang pribadi dan atau badan yang
memperoleh izin mendirikan bangunan dari Pemerintah Daerah.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 126
(1) Tingkat penggunan jasa Izin Mendirikan Bangunan diukur dengan rumus
yang didasarkan atas faktor luas lantai bangunan, jumlah tingkat
bangunan dan rencana penggunaan bangunan
(2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot
(koofisiensi)
Pasal 127
Besarnya Tarif Retribusi didasarkan pada perhitungan dengan rumus
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KEDUA
RETIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 128
Dengan nama Retibusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, adalah
retribusi atas pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman
beralkohol di suatu tempat tertentu.

Pasal 129
(1) Objek Retribusi Izin Tempat Minuman Beralkohol adalah pemberian izin
untuk melakukan penjualan minuman beralkohol disuatu tempat
tertentu.
(2) Tempat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Hotel;
- 21 -

b. Restoran;
c. Bar atau Pub;
d. Supermarket
e. Karaoke;
f. Cafe; dan
g. Diskotik.
Pasal 130
(1) Subjek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah
orang pribadi atau Badan yang memperoleh izin untuk melakukan
penjualan minuman beralkohol.
(2) Wajib Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah orang
pribadi atau Badan yang menurut Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong
Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 131
Tingkat penggunan jasa Izin Tempat Penjkualan Minuman Beralkohol diukur
dengan rumus yang didasarkan atas pengembalia, pengawasan dan dampak
negative dari pemberian izin tersebut.
Pasal 132
besarnya tarif Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAGIAN KETIGA
RETRIBUSI IZIN TRAYEK

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 133
Dengan nama Reribusi Izin Trayek dipungut Retribusi sebagai pemberian izin
sebagai orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan
penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu dalam wilayah
daerah.
Pasal 134
Obyek Retribusi adalah pemberian Izin kepada orang pribadi atau badan
untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau
beberapa trayek tertentu.
Pasal 135
Subyek Retribusi adalah setiap orang atau badan yang memperoleh Izin
Trayek.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 136
Tingkat penggunan jasa diukur berdasarkan jumlah izin yang diberikan dan
jenis angkutan umum penumpang.
1. jumlah kendaraan, jenis kendaraan dan jangka waktu
2. jenis usaha, luas areal usaha serta jenis dan gross tonage (GT) alat
tangkap yang digunakan
Pasal 137
Besarnya Tarif Retribusi Izin Trayek ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
- 22 -

BAGIAN KEEMPAT
RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN

Paragraf 1
Nama Obyek dan Subyek Retribusi

Pasal 138
Dengan nama Retribusi Izin Usaha Perikanan dipungut retribusi atas
pelayanan pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk melakukan
kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan.
Pasal 139
Obyek retribusi izin usaha perikanan adalah :
a. Izin usaha penangkapan ikan;
b. izin usaha budidaya ikan (air tawar, payau dan laut);
c. izin usaha pembenihan/penangkaran benih ikan (air tawar, payau dan
laut);
d. izin usaha penyimpanan/penampung, pengolahan, pengangkutan dan
pemasaran hasil perikanan;dan
e. surat izin kapal pengangkut ikan .
Pasal 140
Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang mendapatkan
pelayanan izin usaha Perikanan dari Pemerintah Daerah.
Pasal 141
Besaran Tarif Retribusi Izin Usaha Perikanan diukur berdasarkan besaran
dan jenis kegiatan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 142
Tingkat penggunan jasa diukur berdasarkan jumlah volume kegiatan, jenis
alat tangkap frekwensi penangkapan, dan luas area pembudidayaan ikan
dikalikan dengan tarif.

BAGIAN KELIMA
RETRIBUSI PERPANJANGAN
IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

Paragraf 1
Nama, Obyek dan Subjek Retribusi

Pasal 143
Dengan nama Retribusi Perpanjangan IMTA dipungut Retribusi atas
penerbitan Perpanjangan IMTA.
Pasal 144
Objek Retribusi adalah Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi
Kerja Tenaga Kerja Asing oleh Pemerintah Daerah.
Pemberi kerja tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)tidak termasuk Instansi Pemerintah, Perwakilan Negara Asing,Bada n
Internasional, Lembaga Sosial, Lembaga Keagamaan, dan Jabatan
tertentu di Lembaga pendidikan.
Pasal 145
- 23 -

Subjek Retribusi Perpanjangan IMTA adalah Pemberi Kerja Tenaga Kerja


Asing.
Pasal 146
Besaran Tarif Retribusi perpanjangan IMTA diukur berdasarkan jumlah
penerbitan dokumen perpanjangan IMTA. ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB VIII
STRUKTUR BESARAN TARIF RERIBUSI

Pasal 148
(1) Adapun pengaturan terkait struktur besaran tarif diatur berdasarkan
jenis retribusi pada lampiran dengan urutan sebagai berikut :
a. Retribusi Jasa Umum (lampiran I)
b. Retribusi Jasa Usaha (lampiran II)
c. Retribusi Perijinan tertentu (lampiran III)
(2) Tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 ) merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perda ini.

BAB IX
PENINJAUAN TARIF

Pasal 149
Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun.
Pasal 150
Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.
Pasal 151
Penetapan peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BAB X
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR
DAN BESARNYA TARIF

Pasal 152
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi didasarkan pada
kebijaksanaan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan
jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan serta
efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut.

BAB XI
WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 153
Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat pelayanan
berikan.

BAB XII
MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 154
Masa retribusi pelayanan dan fasilitas yang diberikan adalah jangka waktu
lamanya 1 (satu) bulan atau ditetapkan oleh Walikota.
Pasal 155
- 24 -

Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain
yang dipersamakan.

BAB XIII
SURAT PENDAFTARAN

Pasal 156
(1) Wajib retribusi wajib mengisi SPdORD.
(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas,
benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib retribusi atau
kuasanya.

BAB XIV
PENETAPAN RETRIBUSI

Pasal 157
(1) Berdasarkan SPdORD ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditemukan data baru dan
data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan
jumlah retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRDKBT.
(3) Bentuk, isi, dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan SKRDKBT
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Walikota.

BAB XV
TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 158
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan dan SKRDKBT.

BAB XVI
SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 159
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua
persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan
ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XVII
TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 160
(1) Pembayaran Retribusi yang terutang dilunasi sekaligus;
(2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan yang
merupakan tanggal jatuh tempo pembayaran Retribusi.
(3) Walikota atas permohonan Wajib Retribusi setelah memenuhi
persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada
Wajib Retribusi untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Retribusi, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
- 25 -

(4) Tatacara pembayaran, pembayaran dengan angsuran dan penundaan


pembayaran Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
Pasal 161
(1) Pembayaran Retribusi yang terutang dilakukan di Kas Daerah atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Walikota.
(2) Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan menggunakan SSRD.
(3) Bentuk, jenis, ukuran dan tatacara pengisian SSRD, ditetapkan dengan
Peraturan Walikota.

BAB XVIII
TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 162
(1) Untuk melakukan penagihan Retribusi, Walikota dapat menerbitkan
STRD jika Wajib Retribusi tidak membayar Retribusi Terutang tepat pada
waktunya atau kurang membayar.
(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didahului dengan Surat Teguran.
(3) Jumlah kekurangan Retribusi yang terutang dalam STRD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah dengan sanksi administratif berupa
bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang
yang tidak atau kurang dibayar.
(4) Tata cara penagihan Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
BAB XIX
KEBERATAN

Pasal 163
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala
Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
disertai alasan-alasan yang jelas.
(3) Dalam hal wajib retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan
retribusi, wajib retribusi harus dapat membuktikan ketidak benaran
ketetapan retribusi tersebut.
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT
dan SKRDLB di terbitkan, kecuali apabila wajib retribusi tertentu dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan diluar kekuasaannya.
(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga
tidak dipertimbangkan.
(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan
pelaksanaan penagihan retribusi.
Pasal 164
(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang
diajukan.
(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya retribusi yang
terutang.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat
dan Walikota tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang
diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XX
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
- 26 -

Pasal 165
(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada Walikota.
(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
diterimanya permohonan kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah
dilampaui dan Walikota tidak memberikan suatu keputusan,
permohonan pengembalian kelebihan retribusi dianggap dikabulkan dan
SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan.
(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan
pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung
diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.
(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak diterbitkannya SKRDLB.
(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah
lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Walikota memberikan imbalan bunga
sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran
kelebihan retribusi.
Pasal 166
(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukan
secara tertulis kepada Walikota dengan sekurang-kurangnya
menyebutkan :
a. nama dan alamat Wajib Retribusi;
b. masa retribusi;
c. besarnya kelebihan pembayaran; dan
d. alasan yang singkat dan jelas;
(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi disampaikan
secara langsung atau melalui pos tercatat.
(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos
tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima oleh Walikota.
Pasal 167
(1) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan menerbitkan surat
perintah membayar kelebihan retribusi.
(2) Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkan dengan utang
retribusi lainnya, pembayaran dilakukan dengan cara pemindah bukuan
dan bukti pemindah bukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.

BAB XXI
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 168
(1) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan
retribusi.
(2) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memperhatikan wajib
retribusi antara lain untuk mengangsur.
(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi
ditetapkan oleh Walikota.

BAB XXII
KEDALUARSA PENAGIHAN

Pasal 169
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah
melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya
- 27 -

Retribusi, kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di


bidang Retribusi.
(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tertangguh jika:
a. diterbitkan Surat Teguran; dan
b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung
maupun tidak langsung.
(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya
Surat Teguran tersebut.
(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya
menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya
kepada Pemerintah Daerah.
(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan
keberatan oleh Wajib Retribusi.
Pasal 170
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang
sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur
dengan Peraturan Walikota.

BAB XXIII
INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 171
(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan retribusi dapat diberi insentif
atas dasar pencapaian kinerja tertentu.
(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah.

BAB XXIV
KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 172
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah
diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah;
(2) Wewenang penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi
atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan
dengan tindak pidana Retribusi Daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah;
d. memeriksa buku - buku, catatan - catatan dan dokumen - dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,
pencatatan, dan dokumen - dokumen lain, serta melakukan penyitaan
terhadap bahan bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
- 28 -

tindak pidana di Bidang Retribusi Daerah;


g. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang
atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat (2)
pasal ini;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak
pidana di Bidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya
penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XXV
KETENTUAN PIDANA

Pasal 173
(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah
Retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.
(2) Denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan penerimaan
Daerah.

BAB XXVI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 174
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Sorong
Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi daerah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

BAB XXVII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 175
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Sorong.

Ditetapkan di Sorong
pada tanggal 2019
WALIKOTA SORONG,

LAMBERTUS JITMAU
Diundangkan di Sorong
pada tanggal 2019
SEKRETARIS DAERAH KOTA SORONG,

WELLY TIGTIGWERIA
LEMBARAN DAERAH KOTA SORONG TAHUN 2019 NOMOR
NOREG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT:
(..../..../2019)
- 29 -

LAMPIRAN I
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL 2019
TENTANG RETRIBUSI DAERAH DI KOTA SORONG

RETRIBUSI JASA UMUM

1. RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN


Struktur Besaran Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Dan
Pustu
1 Pelayanan tindakan medik khusus :
a. Kumbang lambung Rp. 30.000
b. Ekstraksi kuku Rp. 20.000
c. Spooling telinga Rp. 8.000
d. Alveolectomi/regio Rp.30.000
e. Fraktur gigi/komplikasi Rp.30.000
f. Extirpasi Tumor Kecil Rp. 30.000
g. Fisioterapi Rp.15.000
h. Sirkumsisi Normal Rp. 100.000
2 Pelayanan lanjutan kesehaan ibu dan anak (KIA)
dan pelayanan lanjutan keluarga berencana :
a. Pap smear Rp. 15.000
b. Manual plasenta untuk rawat inap Rp. 50.000
c. Ekstraksi Implan Rp. 50.000
3 Pelayanan surat keterangan :
a. Surat visum et repertum (dalam instalasi Rp. 15.000
kesehatan)
b. Surat visum et repertum (diluar instalasi Rp. 25.000
kesehatan)
4 Pelayanan pemeriksaan laboratorium tingkat
lanjutan :
a. Pemeriksaan fungsi hati/item (bilirubin test, Rp. 15.000
bilirubin dirieet, SGOT, SOPT, Total protein
albumin dan globuli
b. Pemeriksaan tes fungsi ginjal/item (ureum Rp. 15.000
creatinin)
c. Pemeriksaan kolestrol, trigserida, HDL, LDL Rp. 20.000
peritem
d. Pemeriksaan gula darah (1x pemeriksaan) Rp. 15.000
e. Pemeriksaan Urine Narkoba/item Rp. 25.000
f. Rapid test HIV Rp.100.000
g. Test anti HIV Rp. 35.000
h. Pemerikasan (Hbs-Ag) Rp. 35.000
i. Pemeriksaan asam urat Rp. 15.000
5 Pelayanan konsultasi Dokter Spesialis : Rp. 20.000
6 Pemeriksaan dokter, pengobatan dan konsultasi Rp. 10.000
kesehatan
7 Pelayanan Laboratorium :
a. Pemerikasaan darah rutin per item Rp. 5.000
b. Pemeriksaan Urine Rutin Peritem Rp. 3.500
c. Pemeriksaan Tinja Rp. 10.000
d. Pemeriksaan Sputum Rp. 10.000
e. Pemeriksaan Malaria/DDR Rp. 15.000
f. Pemeriksaan Widal Rp. 20.000
g. Pemeriksaan Golongan Darah Rp. 10.000
h. Pemeriksaan Tes Kehamilan Rp. 15.000
8 Tindakan medik dasar yang terdiri dari :
a. Tindakan Medik Umum yang meliputi
1. Jahit Luka
a. 1-5 jahitan Rp. 10.000
b. 6-10 Jahitan Rp. 15. 000
c. Lebih dari 10 jahitan Rp. 25.000
2. Ganti verband Rp. 7.500
3. Cros insisi Rp. 10.000
4. Insisi abses Rp. 20.000
- 30 -

5. Ekstrasi corpus alienum Rp. 20.000


6. Perawatan
a. Luka ringan Rp.5.000
b. Luka sedang Rp. 10.000
c. Luka berat Rp. 15. 000
7. Resusitasi kardio pulmoner (RKP) Rp.5.000
8. Pasang infus Rp. 10.000
9. Pasang Kateter Rp. 15. 000
b. Tindakan medik gigi mulut dasar
1. Pencabutan gigi dewasa Rp. 15.000
2. Pencabutan gigi anak-anak Rp. 7.500
3. Tumpatan tetap Rp. 20.000
4. Tumpatan Sementara Rp. 10.000
5. Insisi abses Rp. 10.000
6. Pembersihan karang gigi manual Rp. 30.000
9 Pelayanan Dasar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA dan
Keluarga berencana (KB)
a. Pelayanan Ibu Hamil (atenatal care) Rp. 4.000
b. Pelayanan PNC (Postal Natal Care) Rp. 4.000
c. Pelayanan Imunisasi Rp. 4.000
d. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Suntik Rp. 15.000
2. Pil Rp. 3.500
e. Perawatan Tali Pusat Rp. 5.000
f. Perawatan Payudara Rp. 10.000
10 Fisioterapi Per item Rp. 15.000
11 Tindik telinga Rp. 10.000
12 Eksterpasi Tumor Kecil Rp. 30.000
13 Pelayanan Rawat Inap umum/persalinan
a. Rawat inap umum Rp. 50.000/hari
b. Rawat inap persalinan Rp. 50.000/hari
c. Tindakan persalinan (partus) Rp.150.000/orang

2. RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN


a. Perumahan:
1. Rumah Mewah Rp. 35.000,- /bulan
2. Rumah Sederhana Rp. 25.000,- /bulan
3. Rumah Sangat Sederhana Rp. 15.000,- /bulan
b. Rumah + Toko (Ruko):
1. Satu lantai Rp. 100.000,-/bulan
2. Dua lantai Rp. 150.000,-/bulan
3. Tiga lantai Rp. 200.000.-/bulan
c. Pasar:
1. Toko dipasar Lt. I Rp. 52.000,-/bulan
2. Toko dipasar Lt. II Rp. 60.000,-/bulan
3. Toko dipasar Lt. III Rp. 65.000,-/bulan
4. Kios/Los/warung Rp. 50.000,-/bulan
5. Meja sayur/ikan/buah-buahan Rp. 3.000.-/hari
6. Pedagang bertempat (setiap hari)/ Pujasera Rp. 3.000,-/hari
7. Pedagang Kaki Lima (PKL) Rp. 3.000,-/hari
d. Supermarket/Pasar Swalayan:
1. Kecil (Mini Market) Rp. 150.000,-/bulan
2. Menengah Rp. 1.000.000,-/bulan
3. Besar (Supermarket/Mall) Rp.1.500.000,-/bulan
e. Restauran/Rumah Makan/Catering:
1. Restauran:
a) Kecil Rp. 100.000,-/bulan
b) Sedang Rp.150.000,-/bulan
c) Besar Rp.200.000,-/bulan
2. Rumah Makan:
a) Kecil Rp. 30.000,-/bulan
b) Sedang Rp. 50.000,-/bulan
c) Besar Rp. 100.000,-/bulan
- 31 -

3.Catering Rp. 100.000,-/bulan


f. Hotel:
1. Berbintang Tiga Rp.1.000.000,-/bulan
2. Berbintang Dua Rp.500.000,-/bulan
3. Berbintang Satu Rp.350.000.-/bulan
4. Cottage Rp.200.000,-/bulan
5. Melati Rp.200.000.-/bulan
6. Losmen/penginapan Rp.200.000.-/bulan
g. Bar/Diskotik dan sejenisnya:
a) Kecil Rp. 100.000.-/bulan
b) Sedang Rp.150.000.-/bulan
c) Besar Rp.200.000.-/bulan
h. Perbengkelan:
1. Bengkel Kecil Rp. 100.000,-/bulan
2. Bengkel Sedang Rp. 125.000,-/bulan
3. Bengkel Besar Rp.200.000,-/bulan
4. Pencucian Mobil :
a). Kecil Rp. 20.000,-/bulan
b). Sedang Rp. 50.000.-/bulan
c). Besar Rp. 100.000.-/bulan
i. Industri:
1. Kecil Rp. 30.000.-/bulan
2. Sedang Rp. 50.000.-/bulan
3. Besar Rp. 100.000,-/bulan
j. Pergudangan:
1. Kecil Rp. 150.000.-/bulan
2. Sedang Rp. 350.000,-/bulan
3. Besar Rp. 500.000,-/bulan
k. Gedung Pertemuan/Pertunjukan:
1. Gedung pertunjukan/Kesenian Serba Guna
Rp. 75.000.-/bulan
Kecil
2. Gedung pertunjukan/Kesenian Serba Guna
Sedang Rp. 120.000.-/bulan
3. Gedung pertunjukan/Kesenian Serba Guna
Rp.170.000.-/bulan
Besar
l. Perkantoran :
1. Kantor Pemerintah Rp. 50.000.-/bulan
2. Kantor Swasta Kecil Rp. 50.000.-/bulan
3. Kantor Swasta Sedang Rp. 100.000.-/bulan
4. Kantor Swasta Besar, BUMN / BUMD Rp. 200.000.-/bulan
m. Fasilitas Umum :
1. Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Swasta dan
Sarana Kesehatan lainnya:
a). Rumah Sakit
Rp. 1.000.000,-/bulan
- Besar
Rp. 750.000,-/bulan
- Kecil
b). Poliklinik/Balai Pengobatan Rp. 250.000.-/bulan
c). Rumah Bersalin Rp. 250.000.-/bulan
d). Apotik Rp. 150.000.-/bulan
e). Laboratorium Rp. 150.000.-/bulan
f ). Praktek Dokter Rp. 150.000.-/bulan
2. Sarana Olah Raga:
a) Gedung Olah Raga Pemerintah Rp. 100.000,-/bulan.
b) Gedung Olah Raga Swasta Rp. 150.000,-/bulan
c) Club House Rp. 100.000,-/bulan
3. Terminal/Pelabuhan:
a) Terminal Bus/Angkutan Umum Rp. 200.000.-/bulan
b) Pelabuhan Laut.
- 32 -

1. Pelabuhan Penyeberangan Rp. 500.000.-/bulan


2. Pelabuhan Rakyat Rp. 1.500.000.-/bulan
3. Pelabuhan Pelni Rp. 2.000.000,-/bulan
4. Pelabuhan Udara Rp. 2.000.000,-/bulan
c. Pendidikan Negeri dan Swasta:
a) Pendidikan SD Rp. 35.000.-/bulan
b) Pendidikan Menengah Rp. 50.000.-/bulan
c) Perguruan Tinggi Rp. 75.000.-/bulan
d) Tempat Pelatihan Rp. 75.000.-/bulan
n. Sampah Khusus
1. Domestik Insidentil Rp.500.000.-/kegiatan
2. Sisa Bangunan sebesar Rp.300.000.-/kegiatan
o. Tempat Pelelangan Ikan
1. Pedagang Isidentil (harian) Rp.2.000,-/hari
2. Kapal (Perikanan/Non Perikanan) Rp. 5.000/1x masuk
3. Pengguna Gudang tertutup/terbuka Rp. 5.000.-/hari
4. Warung/kios Rp. 5000,-/hari

3. RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT


a. Retribusi Liang Kubur
b. - Dewasa( 2 m x 1 m / jenazah ); Rp. 200.000,-
- Anak-anak( 2 m x 1 m / jenazah ); Rp. 150.000,-
c. Retribusi perbaikan makam/ pemugaran:
- Dewasa Rp. 150.000,-
- Anak-anak Rp. 100.000,-
Pemasangan tegel keramik (tanpa rumah) :
- Untuk Dewasa Rp. 100.000,-
- Untuk Anak-anak Rp. 75.000,-
d. Retribusi ijin Penggalian rangka/jenazah Rp. 700.000,-

4. RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM


a. Angkutan barang jenis Box bertonase diatas 1 (satu) ton Rp. 7.000,-
b. Sedan, Jeep, Mini Bus, Pick Up dan sejenisnya Rp. 5.000,-
c. Sepeda Motor Rp. 3.000,-
d. Sepeda/Becak Rp. 2.000

5. RETRIBUSI PELAYANAN PASAR


a. Pasar
1. Pelataran 1 X 1 M² Rp. 1.000/hari
2. Los Tertutup Atap 1 x 1 Rp. 2.000/hari
3. Los Tertutup Atap 2 X 2 M² Rp. 150.000/bulan
4. Los Tertutup Atap 3 X 3 M² Rp. 250.000/bulan
5. Los Tertutup Atap 4 X 5 M² Rp. 350.000/bulan
6. Kios-kios kecil/ Gerobak dorong/Cakar bongkar/ Rp. 2.000/hari
Pedagang keliling dan sejenisnya disesuaikan
b. Kios-kios kecil / Gerobak dorong /Cakar bongkar Rp. 2.000/hari
/ Pedagang keliling dan sejenisnya disesuaikan

6. RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR


a. Biaya Pengganti Formulir Permohonan Uji berkala Rp.25.000,-
b. Biaya pemeriksaan mobil barang, mobil bus Rp.50.000,-
kereta penarik
c. Kereta Tempelan, Mobil Penumpang Rp. 50.000,-
d. Buku Uji Rp. 100.000,-
e. Tanda Uji (per pasang) Rp. 30.000,-
f. Penggantian Tanda Uji yang Rusak atau Hilang Rp. 100.000,-
(perbuah)
g. Penggantian buku uji hilang/rusak Rp. 250.000,-
- 33 -

7. RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


a. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran:
1). Pemeriksaan alat pemadam kebakaran pada gedung/bangunan baik bertingkat
maupun tidak, yang menggunakan hydrant, hose real, springkler dan alarm
system setiap tahun ditetapkan sebagai berikut:
- Luas bangunan s/d 5.000 m2 Rp. 60,00 (Enam puluh rupiah) setiap meter
persegi;
- Luas bangunan diatas 5.000 m2 s/d 10.000 m2 Rp. 55,00 (Lima puluh lima
rupiah) setiap meter persegi;
- Luas bangunan diatas 10.000 m2 Rp. 50,00 (Lima puluh rupiah) setiap
meter persegi.
2). Pemeriksaan alat pemadam kebakaran pada gedung/bangunan baik bertingkat
maupun tidak, yang menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) setiap tahun
sebagai berikut:
- Luas bangunan s/d 5.000 m2 Rp. 45,00 (Empat puluh lima rupiah) setiap
meter persegi;
- Luas bangunan diatas 5.000 m2 s/d 10.000 m2 Rp. 40,00 (Empat puluh
rupiah) setiap meter persegi;
- Luas bangunan diatas 10.000 m2 Rp. 35,00 (Tiga puluh lima rupiah) setiap
meter persegi.
b. Pemeriksaan, pengetesan dan uji coba peralatan pemadam kebakaran bagi badan
usaha yang memproduksi, mengimport, memperdagangkan dan mengedarkan
segala jenis alat pemadam kebakaran, dikenakan retribusi pemeriksaan alat
pemadam kebakaran yang sama dan pengenaan retribusi minimal untuk 100
tabung setiap tahun;
c. Pemasangan label dan plumbir pada alat pemadam api ringan (APAR) setiap tahun
ditetapkan sebagai berikut:
1). Alat pemadam kebakaran jenis busa, super busa dan sejenis:
- 1 Liter s/d 9 Liter Rp. 3.000,00 (Tiga ribu rupiah) setiap tabung;
- 10 Liter s/d 50 Liter Rp. 4.000,00 (Empat ribu rupiah) setiap tabung;
- Lebih dari 50 Liter Rp. 5.000,00 (Lima ribu rupiah) setiap tabung.
2). Alat pemadam kebakaran jenis gas, CO2, Dry Chemical Powder dan sejenisnya:
- 1 kg. s/d 10 kg. Rp. 3.500,00 (Tiga ribu lima ratus rupiah) setiap kilogram;
- 11 kg s/d 50 kg. Rp. 5.000,00 (Lima ribu rupiah) setiap kilogram;
- Lebih dari 50 kg. Rp. 7.500,00 (Tujuh ribu lima rupiah) setiap kilogram.
d. Pemeriksaan Penyimpanan barang-barang berbahaya setiap tahun ditetapkan sebagai
berikut:
1). Bahan-bahan yang mudah meledak sebesar Rp. 100,00 (seratus rupiah)
setiap kilogram;
2). Bahan-bahan yang dalam kondisi normal sangat mudah menyala
sebesar Rp. 20.000,00 (Dua puluh ribu rupiah) setiap ton;
3). Bahan-bahan yang karena pengaruh panas akibat kebakaran benda lainnya
akan mudah menyala Rp. 4.000,00 (Empat ribu rupiah) setiap ton;
e. Pemasangan Stiker dan Pemberian Sertifikat bagi bangunan yang telah memenuhi
persyaratan klasifikasi, maupun kelengkapan alat pencegahan dan pemadam
kebakaran, setiap tahun ditentukan sebagai berikut:
1). Klasifikasi ancaman kebakaran tinggi sebesar Rp. 15.000,00 (Lima belas ribu
rupiah);
2). Klasifikasi ancaman kebakaran sedang sebesar Rp. 10.000,00 (Sepuluh ribu
rupiah);
3). Klasifikasi ancaman kebakaran ringan sebesar Rp. 7.500,00 (Tujuh ribu lima
ratus rupiah);
4). Sertifikat kelengkapan peralatan kebakaran Rp. 5.000,00 (Lima ribu
rupiah).

8. RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA


a. Struktur dan besarnya tarif digolongkan berdasarkan jenis, skala, layer, dan ukuran
peta.
b. Struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Peta
a. Peta Rupa Bumi Digital, minimal 3 (tiga) layer pertama:
1) Skala 1:10.000 Rp. 400.000,00
Tambahan per layer:
a) Layer Hidrologi (termasuk garis pantai) Rp. 90.000,00
b) Layer Jaringan Jalan Rp. 45.000,00
c) Layer Toponimi Rp. 45.000,00
d) Layer Batas Administrasi Rp. 45.000,00
- 34 -

e) Layer Gedung dan Bangunan Rp. 45.000,00


(Permukiman)
f) Layer Vegetasi Rp. 45.000,00
g) Layer Kontur Rp. 130.000,00
2) Skala 1:25.000 Rp. 475.000,00
Tambahan per layer:
a) Layer Hidrologi (termasuk garis pantai) Rp. 100.000,00
b) Layer Jaringan Jalan Rp. 50.000,00
c) Layer Toponimi Rp. 50.000,00
d) Layer Batas Administrasi Rp. 50.000,00
e) Layer Gedung dan Bangunan Rp. 50.000,00
(Permukiman)
f) Layer Vegetasi Rp. 50.000,00
g) Layer Kontur Rp. 145.000,00
3) Skala 1:50.000 Rp. 390.000,00
Tambahan per layer:
a) Layer Hidrologi (termasuk garis pantai) Rp. 80.000,00
b) Layer Jaringan Jalan Rp. 40.000,00
c) Layer Toponimi Rp. 40.000,00
d) Layer Batas Administrasi Rp. 40.000,00
e) Layer Gedung dan Bangunan Rp. 40.000,00
(Permukiman)
f) Layer Vegetasi Rp. 40.000,00
g) Layer Kontur Rp. 120.000,00
4) Skala 1:250.000 Rp. 320.000,00
Tambahan per layer:
a) Layer Hidrologi (termasuk garis pantai) Rp. 65.000,00
b) Layer Jaringan Jalan Rp. 35.000,00
c) Layer Toponimi Rp. 35.000,00
d) Layer Batas Administrasi Rp. 35.000,00
e) Layer Gedung dan Bangunan Rp. 35.000,00
(Permukiman)
f) Layer Vegetasi Rp. 35.000,00
g) Layer Kontur Rp. 100.000,00
2. Peta Tematik, 3(tiga) layer pertama:
1 Skala 1:1.000.000 s/d 1:2.500.000 Rp. 200.000,00
Tambahan per layer Rp. 40.000,00
2 Skala 1:250.000 s/d 1:500.000 Rp. 250.000,00
Tambahan per layer Rp. 50.000,00
3. Skala 1:25.000 s/d 1: 50.000 Rp. 300.000,00
Tambahan per layer Rp. 60.000,00
3. Cetak Peta
1. Ukuran A0 Rp. 50.000,00/layer/lembar
2. Ukuran A1 Rp. 35.000,00/layer/lembar
3. Ukuran A2 Rp. 25.000,00/layer/lembar
4. Ukuran A3 Rp. 15.000,00/layer/lembar
5. Ukuran A4/F4 Rp. 10.000,00/layer/lembar
4. Legalisir Rp. 5.000,00/lembar

9. RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS


1. Rumah Tangga Rp.500.000,-/Net
2. Kantor Rp. 700.000,-/Net
3. Hotel/Restaurant/Supermarket/
Pertokoan/ rumah sakit Rp. 1.000.000,-/Net
4 Pembuangan di Instalasi pengelolaan
Lumpur tinja IPLT) Rp. 100.000,-/sekali angkut

10. RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


1. Rumah Tangga:
a. rumah tangga dengan penghuni Rp.150,00,- /hari
s.d. 5 orang;
b. rumah tangga dengan penghuni Rp. 300,00,- /hari
6 sampai dengan 10 orang;
c. rumah tangga dengan penghuni Rp. 450,00,- /hari
lebih dari 11 orang.
- 35 -

2. Sosial:
a. peribadatan; Rp. 10,00,- /m3 /hari
b. lembaga pendidikan, lembaga Rp. 50,00,- /m3/ hari
sosial dan museum;
c. lembaga pendidikan dan/atau Rp. 100,00,- /m3 / hari
sosial dengan fasilitas
tempattinggal atau asrama;
d. lembaga pelayanan kesehatan:
1. lembaga pelayanan kesehatan Rp. 300,00,- /m3 /hari
dengan rawat inap;
2. lembaga pelayanan kesehatan Rp. 250,00,- /m3 /hari
tanpa fasilitas rawat inap.
3. Komersil:
a. bandara, terminal angkutan, dan Rp. 25,00,- /m3 /hari
sejenisnya;
b. bengkel kendaraan, dan sejenisnya; Rp. 25,00,- /m3 /hari
c. kafe dan sejenisnya; Rp. 50,00,- / m3 /hari
d. hotel dan sejenisnya; Rp. 125,00,- /m3 /hari
e. gedung industri, perkantoran, dan Rp. 50,00,- /m3 /hari
sejenisnya;
f. Tempat Pencucian:
1. tempat pencucian pakaian Rp.1.500,00,- /m3/hari
2. tempat pencucian kendaraan:
a. Roda 2 dan Roda 3 Rp. 500,00,-/m3/ hari
b. Roda 4 Rp.1.000,00,-/ m3/hari
c. Roda 6 keatas Rp.1.500,00,- /m3/hari
g. Tempat Makan:
1. restoran Rp. 50,00,- /m3 /hari
2. rumah makan Rp. 25,00,-/ m3 /hari
h. Tempat belanja:
1. pusat perbelanjaan Rp. 350,00,-/ m3/hari
2. pertokoan, Rp. 300,00,- / m3/ hari

7. RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG


a. Tarif retribusi pelayanan tera atau tera ulang alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan
Perlengkapannya (UTTP)
A KATEGORI
1. UKURAN PANJANG
a. Sampai dengan 2 meter:
1) Meter dengan pegangan Rp. 5.000,- /Buah
2) Meter meja dari bahan logam Rp. 7.000,-/ Buah
3) Meter saku baja Rp. 5.000,- /Buah
4) Salib ukur Rp. 10.000,- /Buah
5) Gauge block Rp. 10.000,- /Buah
6) Micrometer Rp. 12.000,- /Buah
7) Jangka sorong Rp. 12.000,- /Buah
b. Lebih dari 2 meter s/d 10 meter:
1) Tongkat duga Rp. 25.000,-/Buah
2) Meter saku baja Rp. 10.000,-/Buah
3) Ban ukur kundang, Depth tape Rp. 30.000,-/Buah
4) Alat ukur tinggi orang Rp. 30.000,-/Buah
5) Komparator Rp. 75.000,-/Buah
c. Lebih dari 10 meter, biaya pada huruf b
angka ini ditambah untuk setiap:
1) Ban ukur, Depth tape Rp. 20.000,-/Buah
2) Komparator Rp. 50.000,-/Buah
2. UKURAN PANJANG DENGAN ALAT HITUNG
Rp. 25.000,-/Buah
(CAOUNTER METER)
3. ALAT UKUR PERMUKAAN CAIRAN (LEVEL
GAUGE)
a. Mekanik Rp. 75.000,- /Buah
b. Elektronik Rp. 150.000,-/Buah
4. TAKARAN (BASAH/KERING)
a. Sampai dengan 2 liter Rp. 5.000,- / Buah
b. Lebih dari 2 liter s/d 25 liter Rp. 10.000,- / Buah
c. Lebih dari 25 liter Rp. 15.000,- / Buah
5. TANGKI UKUR
a. Bentuk silinder tegak
- 36 -

1) Sampai dengan 500 Kl Rp. 750.000,-/ Unit


2) Lebih dari 500 Kl dihitung sebagai
berikut
a) 500 Kl pertama Rp. 750.000,- /Buah
b) Selebihnya dari 500 Kl s/d 1000 kl, Rp. 700,- /Buah
setiap Kl
c) Selebihnya dari 1000 Kl s/d 2000 kl,
Rp. 600,- /Buah
setiap Kl
d) Selebihnya dari 2000 Kl s/d 10000
Rp. 500,- / Buah
kl, setiap Kl
e) Selebihnya dari 10000 Kl s/d 20000
Rp. 500,- / Buah
kl, setiap Kl
f) Selebihnya dari 20000 Kl dihitung 1
Rp. 500,- / Buah
Kl
Bagian-bagian dari Kl dihitung 1 Kl
b. Bentuk silinder datar
1) Sampai dengan 500 Kl Rp. 750.000,-/Buah
2) Lebih dari 500 Kl dihitung sebagai
berikut
a) 500 Kl pertama Rp. 750.000,-/Buah
b) Selebihnya dari 500 Kl s/d 1000 kl,
Rp. 700,- / Buah
setiap Kl
c) Selebihnya dari 1000 Kl s/d 2000
Rp. 600,- / Buah
kl, setiap Kl
a) Selebihnya dari 2000 Kl s/d 10000
kl, setiap Kl Rp. 500,- / Buah
e) Selebihnya dari 10000 Kl s/d 20000
kl, setiap Kl Rp. 500,- / Buah
f) Selebihnya dari 20000 Kl dihitung 1
Kl bagian-bagian dari Kl dihitung 1
Kl Rp. 500,- / Buah
6. TANGKI UKUR GERAK
a. Tangki ukur mobil dan tangki ukur wagon
1) Kapasitas sampai dengan 5 Kl Rp. 250.000,-/Buah
2) Lebih dari 500 Kl dihitung sebagai
berikut:
a) 5 Kl pertama Rp. 120.000,-/Buah
b) Selebihnya dari 5 Kl, setiap Kl Rp. 10.000,- / Buah
b. Tangki ukur tongkang, tangki ukur pindah, dan tangki ukur apung
dan kapal:
1) Sampai dengan 50 Kl Rp. 500.000,-/Buah
2) Lebih dari 50 Kl dihitung sebagai
berikut:
a) 50 Kl pertama Rp. 500.000,-/Buah
b) Selebihnya dari 50 Kl s/d 75 Kl,
Rp. 500,- /Buah
setiap Kl
c) Selebihnya dari 75 Kl s/d 100 Kl,
Rp. 400,- / Buah
setiap Kl
d) Selebihnya dari 100 Kl s/d 250 Kl,
Rp. 300,- / Buah
setiap Kl
e) Selebihnya dari 250 Kl s/d 500 Kl,
Rp. 200,- / Buah
setiap Kl
f) Selebihnya dari 500 Kl s/d 1000 Kl,
setiap Kl Rp. 200,- / Buah
g) Selebihnya dari 1000 Kl s/d 5000 Kl,
Rp. 200,- / Buah
setiap Kl
Bagian-bagian dari Kl dihitung 1 (satu) Kl
7. ALAT UKUR DARI GELAS
a. Labu ukur, Buret dan Pipet Rp. 50.000,- / Buah
b. Gelas ukur Rp. 40.000,- / Buah
8. BEJANA UKUR
a. Sampai dengan 50 liter Rp. 50.000,- / Buah
b. Lebih dari 50 liter s/d 200 liter Rp. 60.000,- / Buah
c. Lebih dari 200 liter s/d 500 liter Rp. 70.000,- / Buah
d. Lebih dari 500 liter s/d 1000 liter Rp. 100.000,- / Buah
e. Lebih dari 1000 liter biaya pada huruf d
angka ini ditambah tiap 1000 liter Rp. 15.000,- / Buah
Bagian-bagian dari 1000 liter dihitung 1000 liter
9. METER TAXI Rp. 75.000,- / Buah
- 37 -

10. SPEEDOMETER Rp. 25.000,- / Buah


11. METER REM Rp. 20.000,- / Buah
12. TACHO METER Rp. 40.000,- / Buah
13. THERNOMETER Rp. 7.500,- / Buah
14. ALAT UKUR LUAS Rp. 7.500,- / Buah
15. ALAT UKUR SUDUT Rp. 7.500,- / Buah
16. METER BAHAN BAKAR MINYAK
a. Meter induk
Untuk setiap jenis media uji
1) Sampai dengan 15 m3/h Rp. 150.000,- / Buah
2) Lebih dari 15 m3/h dihitung sebagai
berikut:
a) 25m3/h pertama Rp. 150.000,- / Buah
b) Selebihnya dari 25m3/h sampai Rp. 10.000,- / Buah
dengan 100m3/h, setiap m3/h
c) Selebihnya dari 100m3/h sampai
Rp. 6.000,- / Buah
dengan 500m3/h, setiap m3/h
d) Selebihnya dari 500m3/h sampai
Rp. 5.000,- / Buah
dengan 1000m3/h, setiap m3/h
Bagian-bagian dari m3/h dihitung 1 m3/h
b. Meter kerja
Untuk setiap jenis media uji
1) Sampai dengan 15 m3/h Rp. 100.000,- / Buah
2) Lebih dari 15 m3/h dihitung sebagai
berikut:
a) 25m3/h pertama Rp. 100.000,- / Buah
b) Selebihnya dari 25m3/h sampai
Rp. 4.000,- / Buah
dengan 100m3/h, setiap m3/h
c) Selebihnya dari 100m3/h sampai
Rp. 3.000,- / Buah
dengan 500m3/h, setiap m3/h
d) Selebihnya dari 500m3/h sampai
Rp. 2.000,- / Buah
dengan 1000m3/h, setiap m3/h
c. Pompa ukur
Untuk setiap badan ukur 2 Nossel Rp. 200.000,- / unit
Untuk setiap badan ukur 4 Nossel Rp. 300.000,- / unit
Untuk setiap badan ukur diatas 4 Nossel Rp. 500.000,- / unit
17. ALAT UKUR
a. Meter induk
1) Sampai dengan 100 m3/h Rp. 100.000,- / Buah
2) Lebih dari 100 m3/h dihitung sebagai berikut:
a) 100 m3/h pertama Rp. 100.000,- / Buah
b) Selebihnya dari 100m3/h sampai
Rp. 10.000,- / Buah
dengan 500m3/h, setiap m3/h
c) Selebihnya dari 500m3/h sampai
Rp. 6.000,- / Buah
dengan 1000m3/h, setiap m3/h
d) Selebihnya dari 1000m3/h sampai
Rp. 5.000,- / Buah
dengan 2000m3/h, setiap m3/h
e) Selebihnya dari 2000m3/h, setiap
Rp. 5.000,- / Buah
m3/h
Bagian-bagian dari m3/h dihitung 1 m3/h
b. Meter kerja
1) Sampai dengan 50 m3/h Rp. 50.000,- / Buah
2) Lebih dari 50 m3/h dihitung sebagai
berikut:
a) 50 m3/h pertama Rp. 50.000,- / Buah
b) Selebihnya dari 50m3/h sampai
Rp. 3.000,- / Buah
dengan 500m3/h, setiap m3/h
c) Selebihnya dari 500m3/h sampai
Rp. 2.000,- / Buah
dengan 1000m3/h, setiap m3/h
d) Selebihnya dari 1000m3/h sampai
Rp. 1.500,- / Buah
dengan 2000m3/h, setiap m3/h
e) Selebihnya dari 2000m3/h, setiap
Rp. 1.500,- / Buah
m3/h
Bagian-bagian dari m3/h dihitung 1 m3/h
c. Meter gas Orifice (jika diuji tersendiri)
Rp. 300.000,- /Buah
setiap alat perlengkapan
d. Perlengkapan Meter gas Orifice (jika diuji
Rp. 50.000,- / Buah
tersendiri) setiap alat perlengkapan
- 38 -

e. Pompa ukur bahan bakar gas (BBG), elpiji,


Rp.150.000,- / Buah
setiap badan ukur
18. METER AIR
a. Meter induk
1) Sampai dengan 15 m3/h Rp. 30.000,- / Buah
2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan 100
Rp. 50.000,- / Buah
m3/h
3) Lebih dari 100 m3/h Rp. 75.000,- / Buah
b. Meter kerja
1) Sampai dengan 10 m3/h Rp. 40.000,- / Buah
2) Lebih dari 10 m3/h sampai dengan
100 m3/h Rp. 75.000,- / Buah
3) Lebih dari 100 m3/h Rp. 150.000,- / Buah
19. METER CAIRAN MINUM SELAIN AIR
a. Meter induk
1) Sampai dengan 15 m3/h Rp. 50.000,-/buah
2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan
Rp. 75.000,- / Buah
100 m3/h
3) Lebih dari 100 m3/h Rp. 150.000,- / Buah
b. Meter kerja
1) Sampai dengan 10 m3/h Rp. 50.000,- / Buah
2) Lebih dari 15 m3/h sampai dengan Rp. 100.000,- / Buah
100 m3/h
3) Lebih dari 100 m3/h Rp. 130.000,- / Buah
20. ALAT KOMPESASI: SUHU (ATC) / TEKANAN /
Rp. 25.000,- / Buah
KOMPESASI LAINNYA
21. METER PROVER
a. Sampai dengan 2000 liter Rp. 300.000,- /Buah
b. Lebih dari 2000 liter s/d 10000 liter Rp. 400.000,- /Buah
c. Lebih dari 10000 liter Rp. 500.000,- /Buah
Meter Prover yang mempunyai 2 (dua) seksi atau lebih, maka setiap seksi
dihitung sebagai satu alat ukur.
22. ALAT UKUR PENGISI (FILLING MACHINE)
Untuk setiap jenis media
a. Sampai dengan 4 alat pengisi Rp. 30.000,- / Buah
b. Selebihnya dari 4 alat pengisi, setiap Rp. 10.000,- / Buah
pengisi dihitung 1 (satu)
23. METER LISTRIK (meter Kwh)
a. Meter induk
1) 3 (tiga) phasa Rp. 100.000,- / Buah
2) 1 (satu) phasa Rp. 30.000,- / Buah
b. Meter kerja
1) 3 (tiga) phasa Rp. 12.000,- / Buah
2) 1 (satu) phasa Rp. 7.500,- / Buah
24. ANAK TIMBANGAN
a. Ketelitian sedang dan biasa (Kelas M2 dan M3)
1) Sampai dengan 1 Kg Rp. 1.000,- / Buah
2) Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg Rp. 1.500,- / Buah
3) Lebih dari 5 Kg s/d 50 Kg Rp. 2.000,- / Buah
b. Ketelitian halus (Kelas F2 dan F1)
1) Sampai dengan 1 Kg Rp. 1.500,- / Buah
2) Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg Rp. 2.000,- / Buah
3) Lebih dari 5 Kg s/d 50 Kg Rp. 4.500,- / Buah
c. Ketelitian khusus (Kelas E2 dan E1)
1) Sampai dengan 1 Kg Rp. 8.000,- / Buah
2) Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg Rp. 10.000,- / Buah
3) Lebih dari 5 Kg s/d 50 Kg Rp.15.000,- / Buah
25. TIMBANGAN
a. Timbangan meja 5 Kg s/d 10 Kg Rp. 25.000,- / Unit
b. Dacin logam
1) Dacin logam 25 Kg dan kurang Rp. 20.000,- / Unit
2) Dacin logam 25 Kg s/d 50 Kg Rp. 30.000,- / Unit
3) Dacin logam diatas 50 Kg Rp. 50.000,- / Unit
c. Timbangan Senstimal/ decimal/ milisimal
1) Kekuatan 150 Kg Rp. 50.000,- / Unit
2) Kekuatan 300 Kg dan 500 Kg Rp. 75.000,- / Unit
3) Kekuatan diatas 500 Kg Rp. 100.000,- / Unit
d. Timbangan pegas/bobot ingsut
1) Kekuatan 25 Kg dan kurang Rp. 20.000,- / Unit
2) Kekuatan 26 Kg s/d 100 Kg Rp. 30.000,- / Unit
- 39 -

3) Kekuatan 101 Kg s/d 250 Kg Rp. 50.000,- / Unit


4) Kekuatan 251 Kg s/d 1000 Kg Rp. 60.000,- / Unit
5) Kekuatan diatas 1000 Kg Rp. 100.000,- / Unit
e. Timbangan cepat/kuadran majemuk
1) Kekuatan 25 Kg dan kurang Rp. 30.000,- / Unit
2) Kekuatan 26 Kg s/d 100 Kg Rp. 35.000,- / Unit
3) Kekuatan 101 Kg s/d 250 Kg Rp. 40.000,- / Unit
4) Kekuatan 251 Kg s/d 1000 Kg Rp. 50.000,- / Unit
1) Kekuatan diatas 1000 Kg Rp. 100.000,- / Unit
f. Neraca emas Rp. 50.000,- / Unit
g. Neraca obat Rp. 60.000,- / Unit
h. Timbangan elektronik Rp. 10.000,- / Unit
1. Kelas I
a) Kapasitas s/d 100 g Rp. 50.000,-/unit
b) Kapasitas 101 g s/d 500 g Rp. 60.000,-/unit
c) Kapasitas 501 g s/d 5 kg Rp. 75.000,-/unit
d) Kapasitas 5.001 g s/d 10 kg Rp. 100.000,-/unit
e) Kapasitas Lebih dari 10 kg Rp. 200.000,-/unit
2. Kelas II
a) Kapasitas s/d 100 g Rp. 40.000,-/unit
b) Kapasitas 101 g s/d 500 g Rp. 50.000,-/unit
c) Kapasitas 501 g s/d 5 kg Rp. 60.000,-/unit
d) Kapasitas 5.001 g s/d 10 kg Rp. 80.000,-/unit
e) Kapasitas Lebih dari 10 kg Rp. 160.000,-/unit
3. Kelas III
a) Kapasitas s/d 100 g Rp. 30.000,-/unit
b) Kapasitas 101 g s/d 500 g Rp. 40.000,-/unit
c) Kapasitas 501 g s/d 5 kg Rp. 50.000,-/unit
d) Kapasitas 5.001 g s/d 10 kg Rp. 75.000,-/unit
e) Kapasitas Lebih dari 10 kg Rp. 150.000,-/unit
4. Kelas IV
a) Kapasitas s/d 100 g Rp. 25.000,-/unit
b) Kapasitas 101 g s/d 500 g Rp. 35.000,-/unit
c) Kapasitas 501 g s/d 5 kg Rp. 40.000,-/unit
d) Kapasitas 5.001 g s/d 10 kg Rp. 65.000,-/unit
e) Kapasitas Lebih dari 10 kg Rp. 125.000,-/unit
26. ALAT UKUR TEKANAN / PRESSURE METER
a. Dead weight testing machine
1) Sampai dengan 100 Kg/cm2 Rp. 7.500,- / Buah
2) Lebih dari 100 Kg/cm2 s/d 1000
Rp. 15.000,- / Buah
Kg/cm2
3) Lebih dari 1000 Kg/cm2 Rp. 20.000,- / Buah
b. Alat ukur tekanan darah Rp. 7.500,- / Buah
c. Mano meter minyak
1) Sampai dengan 100 Kg/cm2 Rp. 7.500,- / Buah
2) Lebih dari 100 Kg/cm2 s/d 1000
Rp. 10.000,- / Buah
Kg/cm2
3) Lebih dari 1000 Kg/cm2 Rp. 15.000,- / Buah
d. Pressure Calibrator Rp. 30.000,- / Buah
e. Pressure Recorder
1) Sampai dengan 100 Kg/cm2 Rp. 7.500,- / Buah
2) Lebih dari 100 Kg/cm2 s/d 1000
Rp. 15.000,- / Buah
Kg/cm2
3) Lebih dari 1000 Kg/cm2 Rp. 15.000,- / Buah
27. PENCAP KARTU OTOMATIS (PRINTER
Rp. 6.000,- / Buah
RECORDER)
28. METER KADAR AIR
a. Untuk biji-bijian tidak mengandung Rp. 15.000,- / Buah
minyak, setiap komoditi
b. Untuk biji-bijian mengandung minyak, Rp. 20.000,- / Buah
kapas dan tekstil, setiap komoditi
c. Untuk kayu dan komoditi lain, setiap Rp. 30.000,- / Buah
komoditi
29. Selain UTTP tersebut pada angka 1 sampai
dengan 28, atau benda/barang bukan UTTP
yang atas permintaan untuk diukur,
ditimbang, setiap jam dan bagian dari jam
dihitung 1 jam Rp. 5.000,- / Buah
- 40 -

B. Biaya penelitian dalam rangka izin tipe dan


izin tanda pabrik atau pengukuran atau
Rp. 5.000,- / Jam
penimbangan lainnya yang jenisnya
tercantumm pada Poin A
b. Untuk alat Tera (UTTP) yang :
1) Ditanam Rp. 100.000,-
2) Mempunyai kekhususan Rp. 150.000,-
3) Tidak ditanam sekurang-kurangnya
sejumlah 5 (lima) Pesawat Rp. 100.000,-
c. Atas permohonan pemilik/pemakai alat-alat UTTP, pengujian dapat dilakukan di tempat
(di lokasi) alat UTTP dengan dikenakan tambahan biaya Perjalanan Dinas Pegawai yang
bertugas, termasuk biaya pengangkutan peralatan/instrumen kemetrologian sebesar
Rp.75.000,- per KM untuk setiap kali pengujian, dihitung dari jarak Kantor Instansi
yang membidangi kemetrologian dengan lokasi tempat alat atau pemakai alat UTTP.

12. RETRIBUSI MENARA TELEKOMUNIKASI


Besarnya Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
RPMT = TP X TR
RPMT : Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
TP : Tingkat Penggunaan Jasa
TR : Tarif Retribusi sebesar 2% (dua persen) dari Nilai jual Objek Pajak
PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
Penghitungan Tingkat Penggunaan Jasa diatur dalam Peraturan Walikota.

WALIKOTA SORONG,

LAMBERTUS JITMAU

SEKRETARIS DAERAH KOTA SORONG,

WELLY TIGTIGWERIA
- 41 -

LAMPIRAN II
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL 2019
TENTANG RETRIBUSI DAERAH DI KOTA SORONG

RETRIBUSI JASA USAHA

1. RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH


Struktur dan besarnya tarif Retribusi adalah :
(1) Barang bergerak :
a. Kontainer Rp. 300.000,-/hari
b. Boulldozer
1. dibawah 2 m3 Rp. 2.000.0000,-/hari
2. diatas 2 m3 Rp. 2.500.000,-/hari
c. Motor Grader Komatsu Rp. 1.500.000,-/hari
d. Excavator
1. dibawah 1 m3 Rp. 2.000.000,-/hari
2. diatas 1 m3 Rp. 2.500.000,-/hari
e. Whell Loader Rp. 2.750.000,-/hari
f. Stamper Rp. 250.000,-/hari
g. Roller 3 Wheel (6-8 ton) Rp. 300.000,-/hari
h. Air compresor Rp. 50.000,-/jam
i. Jack Hammer Rp. 30.000,-/jam
j. Mobil crene/derek
1. dalam kota Rp. 500.000,-/1xderek
2. Luar kota Rp. 50.000/Km/1xDerek
k. Backhoe loader Rp. 3.000.000/hari
l. Grader Rp. 3.000.000/hari
m. Stone walls Rp. 3.000.000/hari
n. Vibro roller Rp. 3.500.000/hari
o. Asphalt sprayer Rp. 600.000/hari
p. Asphalt mixing plant mini Rp. 4.500.000/hari
q. Beron mollen Rp. 2.500.000/hari
r. Welding/alat las Rp. 300.000/hari
s. Generator set Rp. 300.000/hari
t. Forkklift Rp. 2.500.000/hari
u. Mesin marka jalan Rp. 800.000/hari
v. Mobil trailer Rp. 2.500.000/hari
w. Mobil lift Rp. 500.000/ hari
x. Tire roller Rp. 3.000.000/hari
y. Asphal finisher Rp. 3.000.000/hari
z. Kendaraan bermotor
1. Mobil Tangki Air Rp. 300.000,-/hari
2. Truck Kontainer Rp. 300.000,-/hari
3. Dum Truck
a. Daya angkut 6 ton Rp. 600.000/hari
b. Daya angkut 6 ton keatas Rp. 300.000,-/hari
4. Amrol Truck A Rp. 300.000,-/hari
5. Amrol Truck B Rp. 300.000,-/hari
6. Pick up Rp. 500.000/hari
7. Bus Rp. 1.000.000/hari
8. Mini Bus Rp. 500.000/hari
9. Mobil Ambulance / Jenazah
a. Dalam Kota Rp. 50.000,-/ angkut
b. Luar Kota
1. Jarak 01 sd 100 km Rp. 500.000,/angkut
2. Jarak diatas 101 Rp. 1.000.000/angkut
(2) Barang tidak bergerak :
a. Tanah :
1. Tanah untuk galian bukan kabel telepon dan bukan kabel listrik
sebesar Rp. 100,-/ m2/ hari.
2. Tanah untuk tiang bukan tiang listrik dan tiang telepon sebesar Rp.
200,-/diameter (cm)/ tiang/ hari
3. Tanah untuk menara/tower Rp. 2.000,-/m2/hari
4. Tanah Untuk Usaha kecil Rp. 15.000/m2/bulan
5. Tanah Untuk Bangunan Permanen Rp. 20.000,-/m2/bulan
- 42 -

6. Dikecualikan Tanah untuk kepentingan sosial, peribadatan dan


kegiatan Pemerintah Daerah tidak dikenakan retribusi.
b. Tanah dan/atau Bangunan Pemerintah daerah untuk Pemasangan reklame
:
1. Reklame Pada Tanah
a. Reklame Billboard, megatron, Vidiatron dan sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 1.150,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 750,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 350,-/m2/hari
b. Reklame Papan dan Sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 450,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 350,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 300,-/m2/hari
c. Reklame Baliho dan Sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 450,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 350,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 300,-/m2/hari
d. Reklame Kain (Spanduk, Umbul-umbul, Banner dan Sejenisnya):
- Pada Jalan Kelas A Rp. 450,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 350,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 300,-/m2/hari
e. Reklame Balon
Reklame Balon dan Sejenisnya Rp. 400,-/m2/hari
2. Reklame pada Bangunan
a. Reklame Billboard, megatron, Vidiatron dan sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 1.500,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 1.150,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 750,-/m2/hari
b. Reklame Papan dan Sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 600,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 450,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 350,-/m2/hari
c. Reklame Baliho dan Sejenisnya :
- Pada Jalan Kelas A Rp. 700,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 450,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 350,-/m2/hari
d. Reklame Kain (Spanduk, Umbul-umbul, Banner dan Sejenisnya):
- Pada Jalan Kelas A Rp. 300,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas B Rp. 270,- /m2/hari
- Pada Jalan Kelas C Rp. 200,-/m2/hari
e. Reklame Balon Reklame Balon dan Sejenisnya Rp. 400,-/m2/hari
c. Bangunan
1) Gedung :
a) Kontrak / Sewa Kios Tertata Rp.2.400.000,-/Tahun
b) Sewa Gedung Olah Raga Rp. 500.000,- / Hari
c) Aula/ Gedung Serba guna kecil Rp. 1.500.000,- /hari
d) Aula/ Gedung Serba guna sedang Rp. 3.000.000,- /hari
e) Aula/ Gedung Serba guna besar Rp. 5.000.000,- /hari
2) Bangunan Lainnya
a) Bangunan dengan luas + 48 M2 Rp. 500.000,- /Tahun
b) Bangunan dengan luas +200 M2 Rp.7.500.000,-/ Tahun
c) Pengunaan Perairan untuk
bangunan diatas air Rp. 20.000/m2
3) Tempat penumpukan Barang
a. Tempat penumpukan barang
lapangan terbuka tidak beratap Rp.2.000,-/M3/hari
b. Tempat penumpukan lapangan
terbuka beratap Rp.3.000,-/M3/hari
c. Tempat penumpukan barang
dalam gedung Rp.5.000,-/M3/hari
d. Tempat Penumpukan hewan
1) Kerbau, Sapi, kuda dan sejenisnya Rp.5000,-/ekor/hari
2) Kambing, Babi dan sejenisnya Rp.3.000,-/ekor/hari
e. Peti Kemas (container)
1). Ukuran 20’
a). Isi Rp. 10.500/unit/hari
b). Kosong Rp. 7.000,-/ unit/hari
2). Ukuran 40’
a). Isi Rp. 15.000/unit/hari
b). Kosong Rp. 10.000,-/ unit/hari
- 43 -

3). Ukuran diatas 40’


a). Isi Rp. 35.000/unit/hari
b). Kosong Rp. 15.000,-/ unit/hari
f. Chasis
1). Ukuran 20’ Rp. 7.000/unit/hari
2). Ukuran 40’ Rp. 12.500/unit/hari
3). Ukuran diatas 40’ Rp. 13.500/unit/hari
4) Gudang :
a) Gudang dengan luas 501 m2 sampai 1.000 m2 sebesar Rp.500.000,-
(lima ratus ribu rupiah ) / tahun;
b) Gudang dengan luas 1.001 m2 sampai 1.200 m2 sebesar
Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah)/ tahun;
c) Gudang dengan luas 1.201 m2 dan selebihnya sebesar Rp.700.000,-
(tujuh ratus ribu rupiah ) / tahun.
d. Peralatan :
a) Kursi Plastik Rp. 2.000/ buah/hari
b) Kursi besi Rp.3.000/buah / hari
c) Kursi Sofa Rp. 300.000/set/hari
d) Sarung kursi Rp. 1.000/buah/hari
e) Meja Rp.5.000/buah / hari
f) Meja + Taplak Rp.1.500/buah / hari
g) Sound System Rp. 2.500.000,-/Unit/hari
h) Cold Strorage Rp. 350,-/Kg/hari
i) Freezer Rp. 1.250,-/hari
j) Cold Box Rp. 750,- /hari
k) Mesin Kemasan Rp 2500,-/kg
l) Gerobak Rp. 1.000,- /jam
m) Tangki BBM Rp.5.000,- /Kg/hari
n) Keranjang Rp.1.000,- /jam
o) Trays/peti ikan Rp. 7.000,- /jam
p) Infocus/Proyektor Rp. 300.000/unit/hari
q) Tenda
- Ukuran 4x4 Rp.400.000,-/hari
- Ukuran 4x6 Rp. 600.000,-/hari
e. Laboratorium
1. Laboratorium Konstruksi:
a). Pengujian Tanah (Soil Equipment)
a) Dutch Cone Penetrometer (Sondir) Rp. 500.000,-/ titik
b) Sand Cone Test Rp.50.000,-/ titik
c) Dynamic Cone Penetrometer(DCP) Rp.100.000,-/ titik
b). Pengujian Aspal (Asphalt Equipment)
a) Core Drilling Test Rp.100.000,- / titik
b) Marshal Test Rp.200.000,-/sampel
c) Asphalt Compactor Rp.100.000,-/sampel
c). Pengujian Beton (Concrete Equipment)
a) Slump Test Rp.100.000,-/sampel
b) Concrete Test Hammer Rp.100.000,- / titik
c) Compression Machine Rp.100.000,-/sampel
d). Pengujian Agregat (Agregate quipment)
a) Los Angeles Abration Machine Rp.100.000,-/sampel
b) Round Sieve Shaker Rp.100.000,-/sampel
2. Laboratorium air
TARIF (RP)
NO JENIS PELAYANAN JENIS JENIS
JUMLAH
SARANA MEDIA
1. PEMERISAAN LABORATORIUM
MIKROBIOLGI AirBakteriogi MPN
Include
- Test perkiraan Test Penegasan 240.000 160.000 400.000
(Coliform dan E coli)
2. KIMIA FISIKA /Lapangan
1. Bau 18.000 12.000 30.000
2. Rasa 18.000 12.000 30.000
3. Temperatur 39.000 26.000 65.000
4. Warna 39.000 26.000 65.000
5. Kekeruhan 39.000 26.000 65.000
6. Zat Padat Terlarut ( TDS) 39.000 26.000 65.000
3. KIMIA ANORGANIK NON LOGAM
PH 39.000 26.000 65.000
- 44 -

ALMUNIUM ( AL 43.000 28.000 71.000


AMONIA Free ( NH3-N) 48.000 32.000 80.000
Amonia Toral ( NH3 – N) 54.000 36.000 90.000
Cloride ( Cl) 45.000 30.000 75.000
Chlorida Free( Cl) 45.000 30.000 75.000
Chikirine ( Cl2) 45.000 30.000 75.000
Cyanida ( CN) 45.000 36.000 81.000
Florida ( F) 54.000 30.000 84.000
Nitrate ( NO3-N) 45.000 32.000 77.000
Nitrite( NO2 – N) 48.000 30.000 78.000
Phospate ( PO4-P) 51.000 34.000 85.000
Sulfate ( SO4) 43.000 30.000 73.000
4. KIMIA ANORGANIK LOGAM
(TERLARUT/TOTAL)
Arssen ( AS) 60.000 40.000 100.000
Cadmium (Cd) 48.000 32.000 80.000
Calsium ( Ca) 48.000 32.000 80.000
Choromium (Cr va 6) 48.000 32.000 80.000
Cobalt ( Co) 48.000 32.000 80.000
Copper (Cu) 48.000 32.000 80.000
Iron ( Fe) 45.000 30.000 75.000
Lead (Pb)agnesium( Mg) 45.000 32.000 77.000
Manganese ( Mr) 66.000 44.000 110.000
Mercury ( Hg) 48.000 32.000 80.000
Natrium ( ( Na) 48.000 32.000 80.000
Nikel ( Ni) 48.000 32.000 80.000
Potasium ( K) 48.000 32.000 80.000
Pottasium( K) 48.000 32.000 80.000
Salenium (Se) 48.000 32.000 80.000
Zinc ( Zn) 48.000 32.000 80.000
5. PENGAMBIAN SAMPEL AIR DAN
SERTIFIKASI LAIK :
1. Pengambilan sampel Air 180.000 120.000 300.000
2. Inspeksi Sanitasi dan Sertifikasi
Laik:
a. Hotel 120.000 80.000 200.000
b. Restoran 60.000 40.000 100.000
c. Warung Makan/Usaha Lainnya 30.000 20.000 50.000

3. Tarif pelayanan Pusat Kesehatan Hewan


a. Tarif hewan Peliharaan
No Jenis Biaya langsung (RP) Biaya Tarif
pelayanan tidak Retribusi
langsung (RP)
Kartu Bahan Obat Listrik,
status medis air, bbm
pasien habis (RP)
pakai
1 Diagnosis dan tindakan terapi kunjungan
a. Kucing 10.0000 10.0000 20.000 20.000 60.000
b. Anjing 10.0000 10.0000 30.000 20.000 70.000
besar
c. Anjing 10.0000 10.0000 25.000 20.000 65.000
kecil
d. Kelinci, 10.0000 10.0000 20.000 20.000 60.000
marmut,
dan
sejenisnya
Diagnosis dan tindakan terapi di puskeswan
a. Kucing 10.0000 10.0000 20.000 10.0000 50.000
b. Anjing 10.0000 10.0000 30.000 10.0000 60.000
besar
c. Anjing 10.0000 10.0000 25.000 10.0000 55.000
kecil
d. Kelinci, 10.0000 10.0000 20.000 10.0000 50.000
marmut,
- 45 -

dan
sejenisnya
Vaksinasi 10.0000 10.0000 200.0000 20.0000 240.000
2. Tindakan Medis Non Operatif
a. Kucing 10.0000 15.0000 30.000 10.0000 65.000
b. Anjing 10.0000 20.0000 40.000 10.0000 80.000
besar
c. Anjing 10.0000 15.0000 30.000 10.0000 65.000
kecil
d. Kelinci, 10.0000 15.0000 30.000 10.0000 65.000
marmut,
dan
sejenisnya
Tindakan Medis Operatif Sederhana
a. Kucing 10.0000 15.0000 360.000 15.0000 400.000
b. Anjing 10.0000 20.000 555.000 15.0000 600.000
besar
c. Anjing kecil 10.0000 15.0000 360.000 15.0000 400.000
d. Kelinci, 10.0000 15.0000 260.000 15.0000 300.000
marmut,
dan
sejenisnya
Tindakan Operatif Sedang
a. Kucing 10.0000 30.000 545.000 15.0000 600.000
b. Anjing besar 10.0000 40.000 735.000 15.0000 800.000
c. Anjing kecil 10.0000 35.000 690.000 15.0000 750.000
d. Kelinci, 10.0000 30.000 495.000 15.0000 550.000
marmut, dan
sejenisnya
Tindakan Operatif Besar
a. Kucing 10.0000 100.000 690.000 50.000 850.000
b. Anjing besar 10.0000 250.000 890.000 50.000 1.200.000
c. Anjing kecil 10.0000 100.000 840.000 50.000 1.000.000
d. Kelinci, 10.0000 100.000 390.000 50.000 550.000
marmut, dan
sejenisnya
b. Tarif Ternak Kecil (Babi, Kambing, Domba)
No Jenis Biaya langsung (RP) Biaya Tarif
pelayanan tidak Retribusi
langsung (RP)
Kartu Bahan Obat Listrik,
status medis air, bbm
pasien habis (RP)
pakai
1 Diagnosis dan 10.0000 10.0000 20.000 20.000 60.000
tindakan terapi
kunjungan
2 Tindakan medis 10.0000 30.0000 50.000 20.000 10.000
Non Operatif
3 Tindakan medis 10.0000 120.000 250.000 20.000 400.000
Operatif
Sederhana
4 Tindakan medis 10.0000 180.000 390.000 20.000 600.000
Operatif Sedang
5 Tindakan medis 10.0000 220.000 600.000 20.000 850.000
Operatif Besar
c. Tarif Ternak Besar
No Jenis pelayanan Biaya langsung (RP) Biaya Tarif
tidak Retribusi
langsung (RP)
Kartu Bahan Obat Listrik,
status medis air, bbm
pasien habis (RP)
pakai
1 Diagnosis dan tindakan terapi
a. Ternak Besar 10.0000 10.0000 30.000 20.000 70.000
Dewasa
- 46 -

b. Ternak Besar 10.0000 10.0000 20.000 60.000


Muda
2 Tindakan medis Non Operatif
a. Ternak Besar 10.0000 30.0000 40.000 20.000 100.000
Dewasa
b. Ternak Besar 10.0000 30.0000 40.000 20.000 100.000
Muda
3 Tindakan medis Operatif Sederhana
a. Ternak Besar 10.0000 50.000 430.000 20.000 510.000
Dewasa
b. Ternak Besar 10.0000 50.000 400.000 20.000 480.000
Muda

4 Tindakan medis
Operatif Sedang
a. Ternak Besar 10.0000 100.000 600.000 20.000 730.000
Dewasa
b. Ternak Besar 10.0000 100.000 550.000 20.000 680.000
Muda
5 Tindakan medis Operatif Besar
a. Ternak Besar 10.0000 150.000 800.000 20.000 980.000
Dewasa
b. Ternak Besar 10.0000 150.000 750.000 20.000 930.000
Muda

d. Tarif Ungas
No Jenis Biaya langsung (RP) Biaya Tarif
pelayanan Kartu Bahan Obat tidak Retribusi
status medis langsung (RP)
pasien habis Listrik,
pakai air, bbm
(RP)
1 Diagnosis dan 10.0000 5.000 10.000 5.000 30.000
tindakan terapi
2 Tindakan medis 10.0000 15.000 50.000 5.000 45.000
Non Operatif
3 Tindakan medis 10.0000 20.000 65.000 5.000 100.0000
Operatif
Sederhana
4 Tindakan medis 10.0000 40.000 145.000 5.000 200.000
Operatif Sedang
5 Tindakan medis 10.0000 80.000 205.000 5.000 300.000
Operatif Besar
e. Tarif USG (Ultrasonografi).
Pemeriksaan USG dan pembacaaan
1. Hewan Hobi Kecil : Anjing, Kucing, Kelinci, dll Rp. 50.000
2. Ternak Kecil : Kambing, Domba, Babi Rp. 50.000
3. Ternak Besar : Sapi, Kerbau Kuda Rp. 50.000
f. Tarif Atas Pemeriksaan Kesehatan Hewan Yang Akan Dikirim Keluar
Daerah Dan Keluar Negeri
a. Hewan Peliharaan
1) Hewan Besar : Kuda Rp. 20.000
2) Hewan Kecil : Anjing,Kucing, Kelinci, dll Rp. 50.000
3) Unggas : Burung, Ayam, dll Rp. 20.000
b. Hewan Ternak Untuk Konsumsi
1) Hewan Besar : Sapi, Kerbau Rp. 20.000
2) Hewan Kecil : Kambing, Domba, Babi Rp. 15.000
3) Unggas : Burung, Ayam, dll Rp. 5.000
c. Satwa Liar
Hewan Eksotis : Ular, Kura-kura, Kadal, dll Rp. 20.000
g. Tarif Inseminasi Buatan
a) Ternak Kecil : Kambing, Domba, Babi Rp. 200.000,-
b) Ternak Besar : Sapi, Kerbau, Kuda Rp. 250.000,-
- 47 -

2. RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN

a. Toko Rp. 750.000 / bulan


b. Kios Rp. 350.000 / bulan
c. Los Rp. 200.000 / bulan

3. RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN


a. JASA TAMBAT
1. Kapal Perikanan Rp. 2.000,- /GT/hari
2. Kapal Non Perikanan RP. 3.000,- /GT/hari
3. Perahu Motor Tempel Rp.5.000,-/1x /masuk
b. JASA BONGKAR MUAT
1. Bongkar Kegiatan Perikanan Rp.25.000,-/1x/ bongkar
2. Bongkar Non Perikanan Rp.50.000,-/1x/ bongkar

4. RETRIBUSI TERMINAL

a. Penyediaan tempat parkir kendaraan bermotor Angkutan Dalam Kota :


- Mobil Penumpang 8 orang Rp. 3.000 /1x/masuk
- Bis kecil kapasitas maksimal 16 orang Rp. 3.000/1x/masuk
- Bis Kota kapasitas lebih dari 16 orang Rp. 5.000/1x/masuk
- Truk kecil kapasitas maksimal 3 ton Rp.5.000 /1x/parkir
- Truk besar kapasitas maksimal lebih dari Rp.5.000 /1x/ parkir
3 ton
- Sepeda motor Rp. 2.000/sekali parkir
b. Pemakaian fasiitas lainnya
Pencucian kendaraan
- Sedan, jeep, Mini Bus Rp. 70.0000
- Pickup dan sejenis Rp. 70.000
- Bus,Truk dan Alat Besar Rp. 100.000
- Sepeda motor sejenis. Rp. 20.000

5. RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR


a. Pelataran/ lingkungan
b. - Sedan, Jeep, Mini bus Rp. 5.000/sekali parkir
- Pickup dan sejenis. Rp. 5.000/sekali parkir
- Bus,Truk dan Alat Besar Rp. 10.000/sekali parkir
- Sepeda motor sejenis. Rp. 3.000/sekali parker
c. Taman
- Sedan, jeep, Mini Bus Rp. 5.000/sekali parkir
- Pickup dan sejenis Rp. 3.000/sekali parkir
- Bus,Truk dan Alat Besar Rp. 10.000/sekali parkir
- Sepeda motor sejenis Rp. 2.000/sekali parkir
d. Gedung
- Sedan, jeep, Mini Bus Rp. 5.000/sekali parkir
- Pickup dan sejenis Rp. 3.000/sekali parkir
- Bus. Truk dan Alat Besar Rp. 10.000/sekali parkir
- Sepeda motor sejenis Rp. 2.000/sekali parkir
e. Penitipan kendaraan
- Sedan, jeep, Mini Bus 60.000/hari
- Pickup dan sejenis 60.000/hari
- Bus. Truk dan Alat Besar 80.000/hari
- Sepeda motor sejenis 36.000/hari
- 48 -

6. RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESSANGGRAHAN/VILLA


a. Penggunaan Fasilitas Tempat Penginapan/Pessanggrahan/Villa Pemda di
Jakarta
1. Pejabat Daerah/Pimpinan dan
Rp.200.000,-/Hari
Anggota DPRD
2. Pegawai Negeri Sipil Rp.180.000,-/Hari
3. Non Pegawai Negeri Sipil Rp.160.000,-/Hari
4. Tambahan Extra bed Rp.30.000,-/Unit/Hari
b. Penggunaan Fasilitas Tempat Penginapan/Pessanggrahan/Villa Pemda di
Propinsi Lain
Kelas VIP:
a. Aparat Pemda/Legislatif Rp.75.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta Rp.100.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda Rp.75.000,-/Orang/Hari
Kelas Standar:
a. Aparat Pemda/Legislatif Rp.50.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta Rp.75.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda Rp.50.000,-/Orang/Hari
Kelas Standar:
a. Aparat Pemda/Legislatif Rp.35.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta Rp.50.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda Rp.35.000,-/Orang/Hari
c. Penggunaan Fasilitas Tempat Penginapan/Pessanggrahan/Villa Pemda di
Propinsi Papua Barat dan Kota Sorong
Kelas VIP:
a. Aparat Pemda/Legislatif 75.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta 100.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda 75.000,-/Orang/Hari
Kelas Standar:
a. Aparat Pemda/Legislatif 50.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta 75.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda 50.000,-/Orang/Hari
Kelas Standar:
a. Aparat Pemda/Legislatif 35.000,-/Orang/Hari
b. Umum/Swasta 50.000,-/Orang/Hari
c. Tamu Pemda 35.000,-/Orang

7. RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN


A. Penyewaan Kandang Karantina
- Sapi / Kerbau / Kuda Rp 15.000,-
- Babi / Kambing Rp 5.000,-
- Unggas Rp 500,-
B. Pemeriksaan Kesehatan Hewan sebelum dan sesudah dipotong
- Sapi / Kerbau / Kuda Rp.40.000,-
- Babi / Kambing Rp.15.000,-
- Unggas Rp.1.000,-
C. Pemakaian Tempat Pemotongan
- Sapi / Kerbau / Kuda Rp.15.000,-
- Babi / Kambing Rp.5.000,-
- Unggas Rp. 500,-
D. Pemakaian Tempat Pelayuan Daging
- Sapi / Kerbau / Kuda Rp.10.000,-
- Babi / Kambing -
- Unggas -
E Pelayanan pengangkutan daging
- Sapi / Kerbau / Kuda Rp.50.000,-
- Babi / Kambing Rp.20.000,-
- Unggas -
- 49 -

8. RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN


A. PELABUHAN RAKYAT
1 JASA TAMBAT PELABUHAN :
a. Kapal yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Umum
1. Tambatan Dermaga (besi, beton dan kayu
- Kapal Angkutan Laut Luar Negeri US$ 0.50 /GT/Etmal
- Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp.120/GT/Etmal
- Kapal Pelayaran Rakyat/Kapal Perintis Rp.100/GT/Etmal
2.Tambatan Breasthing, Dolphin, Pelampung
- Kapal Angkutan Laut Luar Negeri US$ 0.45/ GT/Etmal
- Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp.50/GT/Etmal
- Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis Rp.40/GT/Etmal
3. Tambatan Pinggiran Talut
- Kapal Angkutan Laut Luar Negeri US$ 0.40/GT/Etmal
- Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp.50/GT/Etmal
- Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis Rp.0/GT/Etmal
b. Kapal Wisata
1. Kapal Berbendera Indonesia Rp. 300,000 Kapal / Bulan
2. Kapal Berbendera Asing Rp.800,000 Kapal / Bulan
2. PELAYANAN JASA LABUH
a. Kapal yang melakukan kegiatan di Pelabuhan Umum
1. Kapal yang melaksanakan kegiatan Niaga
- Kapal Angkutan Laut Luar Negeri US$.0.80 /GT/Kunjungan
- Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp. 100/GT/Kunjungan
- Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis Rp. 50/GT/Kunjungan
2. Kapal yang melakukan kegiatan tetap di perairan pelabuhan :
- Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp. 100/GT/Bulan
- Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis Rp. 50/GT/Bulan
b. Kapal tidak melaksanakan kegiatan Niaga
1. Kapal Angkutan Laut Luar Negeri US$.0.50/GT/Kunjungan
2. Kapal Angkutan Laut Dalam Negeri Rp. 50/GT/Kunjungan
3. Kapal Pelayaran Rakyat / Kapal Perintis Rp. 40/GT/Kunjungan
c. Jasa Labuh Kapal Nelayan
1. Kapal Nasional
- Kapal 1 s/d 10 GT Rp.10.000,-/Kapal/GT
- Kapal 10 s/d 30 GT Rp. 20.000,- /Kapal/GT
- Kapal 30 s/d 100 GT Rp. 50.000,- /Kapal/GT
- Kapal 100 s/d 500 GT Rp. 100.000,- /Kapal/GT
-Kapal 500 s/d 1.000 GT Rp. 150.000,- /Kapal/GT
-Di atas 1.000 GT Rp. 200.000,- /Kapal/GT
2 . Kapal Asing
- Kapal 1 s/d 10 GT US$ 50,- /Kapal/GT
- Kapal 10 s/d 30 GT US$ 10,- /Kapal/GT
- Kapal 30 s/d 100 GT US$ 20,- /Kapal/GT
- Kapal 100 s/d 500 GT US$ 30,- /Kapal/GT
- Kapal 500 s/d 1.000 GT US$ 60,- /Kapal/GT
- Di atas 1.000 GT US$ 100,- /Kapal/GT
3. PELAYANAN JASA BARANG
Jasa Dermaga
1. Barang yang dibongkar / dimuat melalui dermaga umum
a) Barang export dan import Rp.6.000,-/Ton/M³
b) Barang antar pulau
- Barang pupuk dan barang bulog Rp.5.000,- /Ton/M³
- barang lainnya:
1) Barang bahan bangunan Rp. 5.000 /Ton/M³
2) Barang hasil pertanian Rp. 5.000 /Ton/M³
3) Barang hasil nelayan Rp. 5.000 /Ton/M³
4) Dsb. Rp. 5.000 /Ton/M³
c) Hewan :
- Kerbau, sapi, kuda dan sejenisnya Rp. 5.000/Ekor
- kambing, babi dan sejenisnya Rp. 5.000/Ekor
2. Barang Melalui Kapal Wisata Rp. 350.000 / Ton/M³
- 50 -

4 PELAYANAN JASA PENUMPANG


1. Pelayanan Terminal Penumpang Kapal Laut
a. Terminal Penumpang Kelas A
Penumpang yang berangkat Rp. 3.000 /Orang
b. Terminal Penumpang Kelas B (Sorong)
Penumpang yang berangkat Rp. 2.500 /Orang
c. Terminal Penumpang Kelas C
Penumpang yang berangkat Rp. 2.500/Orang
2. Tanda masuk orang dan tanda masuk kendaraan
a.Tanda Masuk Orang Rp. 1.000/Orang/ 1x masuk
1)Tanda masuk harian Rp. 25.000/Orang/ Bulan
2)tanda masuk tetap Rp. 150.000/Orang /Tahun
b.Tanda Masuk Kendaraan (termasuk uang parkir)
1) Tanda masuk harian sekali masuk
- Trailer, Truk Gandengan Rp. 15.000/Kendaraan dan
Pengemudi + Kenerk
- Truk, Bus Besar Rp. 10.000/Kendaraan dan
Pengemudi + Kenerk
- Pick Up, Mini Bus, Sedan dan Jeep Rp. 5.000/Kendaraan dan
Pengemudi + Kenerk
- Sepeda Motor Rp. 2.000 / Kendaraan
- Gerobak, Cikar, Dokar dan Sepeda Rp. 1.000/Kendaraan
2) Tanda masuk tetap
- Trailer, Truk Gandengan : Rp 150.000 /Kendaraan/Bln
Rp. 350.000/Kendaraan/Thn
- Truk, Bus Besar : Rp.100,000 /Kendaraan /Bln
Rp. 500.000/Kendaraan/Thn
- Pick Up, Mini Bus, Sedan dan Jeep: Rp. 75.000/Kendaraan/ Bln
Rp. 750.000/Kendaraan / Thn
- Sepeda Motor Rp.50.000/Kendaraan/ Bln
Rp.100.000/Kendaraan/thn
- Gerobak, Cikar, Dokar dan Sepeda Rp.10,000 /Kendaraan / Bln
Rp.30,000 /Kendaraan / Thn
3. Jasa Penumpang Terminal Wisata Rp.35,000 / Orang /Masuk
5. PELAYANAN PENUNJANG KESELAMATAN
1. Pemeriksaan Kapal
a. Sertifikasi yang berkaitan dengan Rp. 20.000/kapal
keselamatan kapal, isi kotaor lebih kecil
dari GT 35.
b. Pemeriksaan dan pengawasan Rp. 50.000/kapal
2. Pengukuran Kapal
Penerbitan surat ukur+A3 kapal kotor lebih Rp. 200.000/kapal
kecil dari GT35
3. Pengesahan
a. Penegasan gambar kapal isi kotor lebih Rp. 200.000/kapal
kecil dari GT35
b. Balik Nama pemilik kapal Rp. 200.000/kapal
4. Penilikan Dokumen
Dokumen Kepelautan isi kotor lebih kecil dari Rp. 100.000/dokumen
GT35
5. Status Hukum Kapal
a. Surat tanda kebangasaan Rp. 20.000/GT
b. Akte pendaftran Rp. 10.000/GT
c. Pas Kecil Rp. 200.000/kapal
d. Sertifikat Rp. 200.000
e. Penetapan, Izin Trayek Rp. 200.000/Kapal
6. Pengawasan Barang Berbahaya Kapal Tanker dan barang Berbahaya lainya
Pengawasan BBM dan Sejenisnya Rp. 100.000/dokumen
a. Kurang dari 6 jam Rp.200/GT
b. lebih dari 6 jam s/d 12 jam Rp.350/GT
c. lebih dari 12 jam tiap jam di tambah Rp.100/GT
7. Pengawasan Mobil
Bungker Pemuatan Rp. 10.000/Ton
- 51 -

8. Penerbitan Surat Kecakapan Pelaut


Penerbitan SKK SKK isi kotor lebih kecil dari Rp. 500.000/ orang
GT 35.
9. Penerbitan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) BBM
Penerbitan SIB Untuk Kapal lebih kecil dari Rp. 100.000
GT 35
a. Isi Kotor lebih dari 7 GT Rp. 20.000/kapal
b. GT 7 s/d isi kotor lebih kecil dari GT 15 Rp.25.000/kapal
c. GT 15 s/d isi kotor lebih kecil dari GT 25 Rp.30.000/kapal
d. GT 25 s/d isi kotor lebih kecil dari GT Rp.35.000/kapal
355
e. Pemuatan/ bongkar barang Rp. 50.000/ton/m3
10. DOC (document of comliance)isi kotor lebih Rp.75.000
11. SMC (Safety management cletifikasi) isi Rp.75.000
kotor lebih dari 35 GT
12. Pemeriksaan Kapal
13. Pemeriksaan kapal dibawah 7 GT Rp. 50.000/kapal
14. Penerbitan Surat Keterangan Pengisian BBM
Penerbitan Pengisian BBM di dermaga Rp. 100.000/kapal
Khusus (DUKS)
6. PELAYANAN KEPELABUHANAN LAINNYA
1. Jasa Pemakaian Air Tawar (PDAM) (harga PDAM + biaya administrasi Rp.
2.000)
a. Kapal Umum Rp. 8,000/M³
b. Kapal Wisata
1) Kapal berbendera Indonesia Rp 15,000 /M³
2) Kapal berbendera Asing US$ 8 /M³
2. Jasa Perairan Kapal Wisata
a. Kapal berbendera Indonesia Rp 125,000/Kapal / Bulan
b. Kapal berbendera Asing US$ 50 /Kapal / Bulan
3. Jasa Pelayanan Security Kapal Wisata
a. Kapal berbendera Indonesia Rp. 350,000/Kapal / Bulan
b. Kapal berbendera Asing US$ 60/Kapal / Bulan
4. Jasa Pelayanan Telekomunikasi Kapal Wisata Rp. 250,000/Call / Bulan
B. DERMAGA LAINNYA (SUNGAI REMU, SORONG-DOM, SORONG-RAM, SORONG-
SOUP)
A. Kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan
Jasa Labuh tambat Dermaga Tambatan dermaga (besi, beton, dan kayu)
a. Kapal Tongkang Besi/ Kapal Gandeng Rp. 100 /GT/Etrnal
b. kapal motor /speed boad Rp. 80 /GT/Etrnal
c. Perahu motor/ loangboad, ketinting Rp. 50.000/sekali masuk
B. Jasa Labuh
Kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan
a. Jasa labuh kapal pelayaran rakyat/ Rp. 80 /GT/Etrnal
kapal perintis 10 s/d 30 GT
b. Jasa Labuh Kapal Nelayan 1 s/d 10 GT Rp. 50 /GT/Etrnal
C. Jasa Barang
Jasa Dermaga
Barang yang dibongkar/dimuat melalui Dermaga
a. Barang Pupuk dan barang bulog Rp. 5.000/ orang/m²/unit
b. Barang lainnya Rp. 5.000/ orang/m²/unit
c. Hewan
Kerbau, sapi, kuda dan sejenisnya Rp. 5.000/ekor
Kambing, babi dan sejenisnya Rp. 5.000/ekor
Ungas dan sejenisnya Rp. 3.000/ekor
D. Pelayanan Jasa Penumpang
1. Pelayanan Terminal Penumpang kelas C
Penumpang berangkat Rp. 2.000/ orang/m²/unit
2. Tanda masuk Orang dan tanda masuk kendaraan 1 kali masuk
a. Tanda masuk orang Rp. 2.000/orang
b.Tanda masuk sepeda motor Rp. 2.000/orang
c. Tanda masuk Pick Up, Mini Bus, Sedan Rp. 5.000/1x masuk
dan Jeep
d. Tanda Masuk Truk Besar Rp. 10.000/1x masuk
e. Tanda Masuk Gerobak, Cikar, Dokar, dan Rp. 2.000/1x masuk
Sepeda
- 52 -

9. RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA


a. Objek Wisata
- Tarif masuk Dewasa Rp. 10.000,-/orang
- Tarif masuk anak-anak Rp. 5.000,-/orang
- Tarif masuk Group total 30 orang Rp. 5.000,-/orang
- Tarif Foto preweding/
Resepsi Acara Lainnya Rp. 500.000,-
- Tarif pembuatan film/iklan Rp. 1.000.000,-
- Tarif penelitian Umum Rp. 50.000/orang
- Tarif Penelitian Guna Pendidikan Rp. 25.000,-/orang
b. Hiburan Umum dan Rekreasi Tempat Terbuka:
- Tarif Tontonan Olahraga Rp. 5.000,-/orang
c. Road Race :
- Lomba Kendaraan Roda 2 Rp. 5.000,-/orang
d. Olahraga dalam Lapangan Tertutup Rp. 3.000,-/orang
e. Tanah yang dipergunakan untuk
kepentingan olah raga dan pendidikan Rp.250.000,- /hari
f. Lapangan bola kaki untuk kegiatan
pertunjukan dan pameran sebesar Rp.500.000,-/hari
lapangan bola kaki yang Rp.1.000.000,-/hari;

10. RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR


a. besarnya tarif untuk sekali penyeberangan ditetapkan sebagai berikut :
1. dewasa Rp. 5.000,- / orang;
2. anak-anak, Rp. 3.000,-/orang;
3. sepeda, sebesar Rp. 2.000,- /kendaraan;
4. sepeda motor Rp. 5.000,- /kendaraan;
5. becak Rp. 5.000,- / kendaraan;
6. ternak besar Rp. 3.000,-/ ekor;
7. ternak kecil Rp. 1.000,- /ekor;
8. mobil roda empat tanpa muatan Rp. 5.000,-/kendaraan;
9. mobil barang Rp. 10.000,-/ kendaraan.
b. besarnya tarif bagi pelanggan tetap pemakai jasa ini ditetapkan sebesar :
1. Dewasa Rp. 22.500,- /orang per bulan;
2. anak-anak Rp. 11.250,- / orang/ bulan.

11. RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH


a. PERTANIAN
Retribusi atas penjualan tanaman dan bibit tanaman sebesar 10% (sepuluh persen)dari
harga penjualan
b. PETERNAKAN
Retribusi atas penjualan Ternak dan Benih Ternak sebesar 10% (sepuluh persen) dari
harga penjualan
c. Perikanan
Retribusi atas penjualan hasil perikanan (ikan, Udang dan kepiting) dan benih Perikanan
sebesar 10% (sepuluh Persen) dari harga penjualan
d. UPT Mebeul dinas perindustrian
Retribusi dari hasil produksi dikenakan 30% (tiga puluh persen) dari harga penjualan
e. Pengelolaan Air Bersih
Retribusi pengelolaan air bersih dikenakan Rp. 2.000/m³

WALIKOTA SORONG,

LAMBERTUS JITMAU
SEKRETARIS DAERAH KOTA SORONG,

WELLY TIGTIGWERIA
- 53 -
- 54 -

LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG
NOMOR TAHUN 2019
TANGGAL 2019
TENTANG RETRIBUSI DAERAH DI KOTA SORONG

RETRIBUSI PERIJINAN TERTENTU

1. RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN


a) Besarnya tarif retribusi izin mendirikan bangunan bidang cipta karya ditetapkan :
1. - Bangunan rumah tempat tinggal
permanen bangunan masyarakat : Rp. 15.000/M².
- Bangunan rumah tempat tinggal
yang tidak permanen : Rp.10.000/M².
- Bangunan rumah tempat tinggal
Permanen yang bertingkat : Rp.20.000/M².
- Bangunan rumah tempat tinggal
Yang tidak bertingkat : Rp.15.000/M².
- Rumah Sewa : Rp.17.500/M².
- Rumah Sewa bertingkat : Rp.22.500/M².
2. Bangunan untuk usaha, badan usaha baik swasta,
BUMN, BUMD : Rp.3 % dari harga
bangunan
3. Bangunan pagar rumah tempat tinggal : Rp7.500/M².
4. Bangunan pagar untuk usaha, badan usaha
baik Swasta, BUMN, BUMD : Rp.2,0% dari harga
bangunan
5. Bangunan pagar mewah : Rp.1,0% dari harga
bangunan
b) Tarif izin mendirikan bangunan bidang kebinamargaan dan kepengairan ditetapkan :
a. Bangunan jalan, jembatan dan dermaga oleh usaha baik swasta, BUMN, BUMD
sebesar 2,5 % (dua koma lima persen) dari harga bangunan.
b. Bangunan kepengairan yang di bangun oleh badan usaha Swasta, BUMN, BUMD
sebesar 3,0% (tiga koma nol persen) dari harga bangunan.
c. Bangunan instalasi (PDAM), PLN, Telkom) yang dibangun dalan daerah
pengawasan jalan (Dawasja), oleh badan usaha swasta, BUMN, BUMD sebesar
5,0% (lima koma nol persen) dari harga bangunan.
c) Tarif izin mengubah / perbaikan bangunan ditetapkan :
a. - Bangunan rumah tempat tinggal
permanen bangunan masyarakat : Rp.10.000/M².
- Bangunan rumah tempat tinggal
yang tidak permanen : Rp.5.000/M².
- Bangunan rumah tempat tinggal
Permanen yang bertingkat : Rp.15.000/M²
- Bangunan rumah tempat tinggal
yang tidak bertingkat : Rp.10.000/M².
- Bangunan Rumah Sewa : Rp.15.000/M².
- Bangunan Rumah Sewa bertingkat : Rp.20.000/M².
b. Bangunan untuk usaha, badan usaha,
baik Swasta BUMN, BUMD : Rp.2,5% dari harga
perubahan/perbaikan/
bangunan.
- 55 -

2. RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL;


1. Hotel Berbintang 1 dan 2 Rp. 40.000.000,- /Tahun
2. Hotel Berbintang 3, 4, dan 5 Rp. 60.000.000,- /Tahun
3. Restoran Rp. 20.000.000,- /Tahun
4. Bar/Pub /Diskotik Rp.100.000.000,- /Tahun
5. Supermarket Rp. 80.000.000,- /Tahun
6. Hypermarket/mall Rp. 80.000.000,- /Tahun
7. Mini Bar (Pada Kawasan Khusus) Rp. 20.000.000,-/Tahun

3. RETRIBUSI IZIN TRAYEK


a. Izin Trayek Baru
- s.d 8 Orang 1.000.000,-/tahun
- 9 s.d 25 Orang 1.500.000,-/tahun
- Lebih dari 26 Orang 2.000.000,-/tahun
b. Perpanjang Izin Trayek
- s.d 8 Orang 300.000,-/tahun
- 9 s.d 25 Orang 500.000,-/tahun
- Lebih dari 26 Orang 750.000,-/tahun
c. Pindah Trayek
- s.d 8 Orang 1.000.000,-
- 9 s.d. 25 Orang 1.500.000,-
- Lebih dari 26 Orang 2.000.000,-
d. Izin insidentil
- s.d 8 Orang 20.000,-/sekali jalan
- 9 s.d. 25 Orang 30.000,-/sekali jalan
- Lebih dari 26 Orang 50.000,-/sekali jalan
e. Izin Operasi
- Taxi/Minibus 500.000,-/Tahun
f. Ijin Trayek Kapal Sorong-DOM-Ram-Soop 250.000/tahun

4. RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN.


a. Usaha Perorangan Rp. 1.000.000/tahun
b. Usaha Berbadan Hukum Rp. 3.000.000/tahun

5. IZIN USAHA INDUSTRI, PRODUK, DAN JASA


a. Ijin Usaha Industri
1) Ijin Usaha industri/TDI PMA dan PMDN Rp. 1.500.000/5 Tahun
2) Ijin Usaha Industri/TDI Non PMA/PMDN Rp. 1.500.000/5 Tahun
3) IPI Rp. 1.500.000/5 tahun
b. Ijin Produk Industri
1) Oksigen Rp. 700.000/ bulan
2) Air minum dalam kemasan (amdk)
dalam bentuk galon Rp. 700.000/bulan
3) Air minum dalam kemasan (amdk)
dalam bentuk gelas/botol Rp. 700.000/bulan
4) Depot/ isi ulang Rp. 400.000/tahun
5) ProdukMakanan ringan, kue dan roti Rp. 1.000.000/tahun
6) Produk minuman Rp. 1.000.000/tahun
7) Produk Es Rp. 1.000.000/tahun
8) Produk Spon Rp. 1.000.000/tahun
9) Produk Meubel Rp. 1.000.000/tahun
10) Pembuatan Kapal Rp. 2.000.000/Tahun
11) Daur ulang kertas, karton, dan plastik Rp. 500.000/tahun
12) Produk bahan bangunan
- pilar, gorong-gorong dan sejenisnya Rp. 1.000.000/tahun
- Batu tela/bata, batu angin
dan sejenisnya Rp. 1.000.000/tahun
13) Tahu/tempe Rp. 1.000.000/tahun
c. Ijin Jasa Industri
1) Jasa Dok kapal Rp. 2.000.000/tahun
2) Jasa Bengkel kendaraan roda empat Rp. 2.000.000/tahun
3) Jasa Bengkel kendaraan roda dua Rp. 1.000.000/tahun
4) Jasa Elektronik, HP, percetakan,
- 56 -

penerbitan, penjilidan,
reproduksi (fotostudio, fotocopy) Rp. 500.000/tahun
5) Sablon dan biro reklame Rp. 500.000/tahun
6) Vilkanisir Ban Rp. 500.000/tahun
7) Penjahit/konveksi Rp. 500.000/tahun
8) Las/bubut Rp. 2.000.000/tahun
9) Pasang gigi Rp. 200.000/tahun
10) Baber shop Rp. 500.000/tahun
11) Salon kecantikan Rp. 500.000/tahun
12) Kerajinan pandai emas/logam mulia Rp. 500.000/tahun
13) Kerajinan pandai besi Rp. 500.000/tahun
d. Ijin Industri dan jasa lainnya
1. Garam Non Yodium Rp. 200.000/tahun
2. Barang Bekas
(Botol Kosong, Kertas, Karton
Plastik Bekas) Rp. 500.000,-/Tahun
3. Besi/ Logam Bekas Rp. 1.000.000,-/Tahun
4. Rumah Knock Down Rp. 1.000.000,-/Tahun
e. Ijin sektor pertambangan
1. Retribusi Ijin Usaha Agen Minyak tanah Rp. 1.000.000,-/Tahun
2. Retribusi Ijin Usaha Pangkalan
BBG bersubsidi /BBM Industri Rp. 1.000.000,-/Tahun
3. Retribusi ijin Usaha pangkalan minyak tanah Rp. 200.000,-/Tahun

6. IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING


a. Besarnya tarif Retribusi Perpanjangan Tenaga Kerja Asing ditetapkan sebesar
US$ 100 (seratus dolar US)/bulan/perorang dikali 1 (satu) tahun, dengan
ketentuan jika bekerja kurang dari 1 (satu) tahun, tetap membayar 1 (satu)
tahun, jika bekerja kurang dari 1 (satu) bulan tetap membayar retribusi 1
(satu) bulan.
b. Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan untuk
1 (satu) tahun sesuai perpanjangan IMTA.
c. Pembayaran untuk masa kerja dibawah 1 (satu) tahun tetap membayar 1
(satu) tahun.
d. Retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dibayarkan dengan rupiah
berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat pembayaran.

7. IZIN KEPELABUHANAN
a. Pemberian izin
1). Pembangunan Pelabuhan Khusus Rp. 7.000.000/ Perusahaan
2). Penggunaan Pelabuhan Khusus Rp. 7.000.000/ Perusahaan
3). Penggunaan Pelabuhan Khusus untuk pihah III Rp. 7.000.000/ Perusahaan
4). Pengoperasian Pelabuhan Khusus Rp. 7.000.000/ Perusahaan
5). Penetapan DLKR, DLKP Rp. 7.000.000/ berkas
6). Sewa Perairan, Daratan/daratan hasil reklamasi Rp. 7.000.000
a). Perairan Rp. 700/m2
b). Daratan/daratan hasil reklamasi Rp. 900/m2
7). Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP) Rp. 4.000.000/berkas/paket
8). Operasi Perusahaan Pelayaran Rp. 4.000.000/berkas/paket
9). Usaha Perusahaan Rakyat (SIUPPER) Rp. 4.000.000/berkas/paket
10). Usaha Angkutan Laut Khusus Rp. 4.000.000/berkas/paket
11). Operasi Perusahaan Non Pelayaran Rp. 4.000.000/berkas/paket
12). Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Rp. 4.000.000/berkas/paket
13). Usaha Perusahaan Bongkar Muat (PBM) Rp. 4.000.000/berkas/paket
14). Usaha Tally Rp. 4.000.000/berkas/paket
15). Usaha Jasa Pengurusan (JPT) Rp. 4.000.000/berkas/paket
16). Usaha Angkut Sungai dan danau Rp. 5.000.000/berkas/paket
17). Izin Jasa Usaha Rp. 5.000.000/berkas/paket
b. Peti Kemas
1). Pembangunan Depo Peti Kemas Rp. 4.000.000/m2
2). Pembanguan Fasilitas Depot Peti Kemas Rp. 4.000.000/m2
3). Operasi Depo Peti Kemas Rp. 4.000.000
c. Reklamasi Rp. 4.500.000/m2
d. Pengerukan Rp. 4.500.000/m2
- 57 -

e.Gelagang/Bengkel Rp. 7.500.000/m2


f. Rekomendasi
1). Pemberian Rekomendasi Pengisian BBM di Dermaga Rp. 100.000/Rekomendasi
Khusus (DUKS)
2). Rekomendasi Usaha dan Kegiatan Salvage serta Rp. 7.000.000/Rekomendasi
persetujuan Pekerjaan Bawah Air (PBA)
g. Pengawasan Rp. 7.000.000/hari

WALIKOTA SORONG,

LAMBERTUS JITMAU
SEKRETARIS DAERAH KOTA SORONG,

WELLY TIGTIGWERIA
- 58 -

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
RETRIBUSI DAERAH DI KOTA SORONG
I. UMUM
Dalam rangka untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan
Kota Sorong maka perlu peningkatan pendapatan asli daerah yang
berlandaskan kewajaran dan rasa keadilan di masyarakat. Untuk
mewujutkan hal tersebut maka diperlukan manajemen regulasi daerah
terkait retribusi daerah yang berlandaskan kepada Undang-undang
Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Jo. Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai
dasar menentukan kewenanan yang dimiliki Kota Sorong khusus dalam
penentuan kewenangan retribusi daerah.
Untuk itu diperlukan kajian guna penetuan kewenangan dan
potensi daerah dalam peningkatan Pendapatan asli daerah kota sorong.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Sorong bersama DPRD Kota
Sorong perlu memutuskan objek dan tarif retibusi Jasa usaha,
retribusi jasa Umum dan reribusi Perijinan tertentu sebagai dasar
penarikan/pungutan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
- 59 -

Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup Jelas.
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup Jelas
Pasal 41
Cukup Jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
- 60 -

Pasal 46
Cukup Jelas
Pasal 47
Cukup Jelas
Pasal 48
Cukup jelas

Pasal 49
Cukup Jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup Jelas
Pasal 55
Cukup Jelas
Pasal 56
Cukup Jelas
Pasal 57
Cukup Jelas
Pasal 58
Cukup Jelas
Pasal 59
Cukup Jelas
Pasal 60
Cukup Jelas
Pasal 61
Cukup Jelas
Pasal 62
Cukup Jelas
Pasal 63
Cukup Jelas
Pasal 64
Cukup Jelas
Pasal 65
Cukup Jelas
Pasal 66
Cukup Jelas
Pasal 67
Cukup Jelas
Pasal 68
Cukup Jelas
Pasal 69
Cukup Jelas
Pasal 70
Cukup Jelas
Pasal 71
Cukup Jelas
Pasal 72
Cukup Jelas
Pasal 73
Cukup Jelas
Pasal 74
Cukup Jelas
- 61 -

Pasal 75
Cukup Jelas
Pasal 76
Cukup Jelas
Pasal 77
Cukup Jelas
Pasal 78
Cukup Jelas
Pasal 79
Cukup Jelas
Pasal 80
Cukup Jelas
Pasal 81
Cukup Jelas
Pasal 82
Cukup Jelas
Pasal 83
Cukup Jelas
Pasal 84
Cukup Jelas
Pasal 86
Cukup Jelas
Pasal 87
Cukup Jelas
Pasal 88
Cukup Jelas
Pasal 89
Cukup Jelas
Pasal 90
Cukup Jelas
Pasal 91
Cukup Jelas
Pasal 92
Cukup Jelas
Pasal 93
Cukup Jelas
Pasal 95
Cukup Jelas
Pasal 96
Cukup Jelas
Pasal 97
Cukup Jelas
Pasal 98
Cukup Jelas
Pasal 99
Cukup Jelas
Pasal 100
Cukup Jelas
Pasal 101
Cukup Jelas
Pasal 102
Cukup Jelas
Pasal 103
Cukup Jelas
Pasal 104
Cukup Jelas
Pasal 105
Cukup Jelas
- 62 -

Pasal 106
Cukup Jelas
Pasal 107
Cukup Jelas
Pasal 108
Cukup Jelas
Pasal 109
Cukup Jelas
Pasal 110
Cukup Jelas
Pasal 111
Cukup Jelas
Pasal 112
Cukup Jelas
Pasal 113
Cukup Jelas
Pasal 114
Cukup Jelas
Pasal 115
Cukup Jelas
Pasal 116
Cukup Jelas
Pasal 117
Cukup Jelas
Pasal 118
Cukup Jelas
Pasal 119
Cukup Jelas
Pasal 120
Cukup Jelas
Pasal 121
Cukup Jelas
Pasal 122
Cukup Jelas
Pasal 123
Cukup Jelas
Pasal 124
Cukup Jelas
Pasal 125
Cukup Jelas
Pasal 126
Cukup Jelas
Pasal 127
Cukup Jelas
Pasal 128
Cukup Jelas
Pasal 129
Cukup Jelas
Pasal 130
Cukup Jelas
Pasal 131
Cukup Jelas
Pasal 132
Cukup Jelas
Pasal 133
Cukup Jelas
Pasal 134
Cukup Jelas
- 63 -

Pasal 135
Cukup Jelas
Pasal 136
Cukup Jelas
Pasal 137
Cukup Jelas
Pasal 138
Cukup Jelas
Pasal 139
Cukup Jelas
Pasal 140
Cukup Jelas
Pasal 141
Cukup Jelas
Pasal 142
Cukup Jelas
Pasal 143
Cukup Jelas
Pasal 144
Cukup Jelas
Pasal 145
Cukup Jelas
Pasal 146
Cukup Jelas
Pasal 147
Cukup Jelas
Pasal 148
Cukup Jelas
Pasal 149
Cukup Jelas
Pasal 150
Cukup Jelas
Pasal 151
Cukup Jelas
Pasal 152
Cukup Jelas
Pasal 153
Cukup Jelas
Pasal 154
Cukup Jelas
Pasal 155
Cukup Jelas
Pasal 156
Cukup Jelas
Pasal 157
Cukup Jelas
Pasal 158
Cukup Jelas
Pasal 159
Cukup Jelas
Pasal 160
Cukup Jelas
Pasal 161
Cukup Jelas
Pasal 162
Cukup Jelas
Pasal 163
Cukup Jelas
- 64 -

Pasal 164
Cukup Jelas
Pasal 165
Cukup Jelas
Pasal 166
Cukup Jelas
Pasal 167
Cukup Jelas
Pasal 168
Cukup Jelas
Pasal 169
Cukup Jelas
Pasal 170
Cukup Jelas
Pasal 171
Cukup Jelas
Pasal 172
Cukup Jelas
Pasal 173
Cukup Jelas
Pasal 174
Cukup Jelas
Pasal 175
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SORONG TAHUN 2019 NOMOR ....

Anda mungkin juga menyukai