Anda di halaman 1dari 1

Antimikroba terdiri dari disinfektan, antiseptik, dan antibiotika.

Sensitivitas mikroba harus


didiagnosis dengan biopsi jaringan atau kultur apus untuk menentukan terapi antimikroba yang
sesuai. Dengan meningkatnya resistensi terhadap antibiotika, antiseptik topikal adalah metode
yang lebih dipilih untuk mengontrol bioburden luka.

Agen topikal spektrum luas yang dapat digunakan antara lain perak, iodine, dan PHMB
(polyhexamethylene biguanide). Pemberian dilanjutkan selama 2 minggu kemudian dievaluasi
ulang. Antibiotika topikal tidak direkomendasikan. [1]

Moisture

Berbeda dengan luka kronik, cairan luka akut kaya akan leukosit dan nutrient. Luka kronik
memiliki kadar protease, sitokin proinflamasi, dan MMP yang tinggi. Hal ini menyebabkan
aktivitas proteolisis yang tinggi sehingga merusak dasar luka, penurunan TIMP (tissue inhibitor
MMP), mengganggu kerja faktor pertumbuhan, mendegradasi matriks ekstraseluler, merusak
integritas kulit sekitar luka, memperpanjang proses inflamasi, menurunkan pH luka, dan
menghambat penyembuhan luka. [1,4,5]

Pembentukan eksudat yang berlebih atau insufisien memberikan pengaruh buruk terhadap
penyembuhan luka. Kelembaban yang sesuai dibutuhkan untuk kerja faktor pertumbuhan,
sitokin, dan migrasi sel. [1] Kelembaban meningkatkan laju epitelialisasi hingga dua kali lipat.

Eksudat berlebih akan merusak kulit sekitar luka dan meningkatkan risiko infeksi, sementara
eksudat yang terlalu sedikit menghambat aktivitas sel dan berujung pada pembentukan eschar.
Luka yang kering dan dehidrasi akan menimbulkan nyeri dan gatal.

Keropeng kering juga menghambat penyembuhan luka karena epitel tidak dapat bermigrasi
melalui jaringan kering. Keropeng juga menyebabkan hasil estetik suboptimal.

Pembentukan biofilm diasosiasikan dengan manajemen eksudat yang buruk, karena eksudat
merupakan sumber nutrisi potensial bagi biofilm. [1,3,5]

Karakteristik volume dan viskositas eksudat harus dievaluasi untuk memilih dressing yang tepat.
Eksudat dapat bersifat :

 Serous : jernih tanpa darah, pus, debris


 Sanguinous : berdarah
 Serosanguinous : darah bercampur cairan jernih
 Purulen : pus berwarna kehijauan atau kekuningan, lengket, kental, berbau [5]

Eksudat berlebih diatasi dengan dressing absorptif atau NPWT (negative pressure wound
therapy). Sementara luka yang kering ditangani dengan dressing yang meningkatkan
kelembaban. Dressing yang ideal harus dapat mempertahankan kelembaban yang sesuai,
mencegah maserasi atau desikasi dasar luka, mencegah kontaminasi, membatasi pertumbuhan
bakteri, tidak bulky, tidak nyeri ketika diganti, nyaman dikenakan, menghilangkan bau, tidak
perlu sering diganti, mudah dipasang dan dilepaskan, serta memiliki harga terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai