Anda di halaman 1dari 2

a.

Vesicourethral reflux
b. Batu traktus urinarius
c. Penderita tidak kooperatif
d. Bladder penuh
Komplikasi: elastisitas uretra berkurang

1. Prosedur :
 Kedutan Perlahan tipe I (Slow Twitch I)
a. Mengencangkan anus seperti menahan defekasi.
b. Mengerutkan uretra dan vagina seperti menahan berkemih.
c. Tahan dengan kuat selama mungkin sampai 10 detik dengan tetap bernapas secara
normal.
d. Rileks dan istirahat selama 3 detik.
e. Ulangi dengan perlahan sebanyak mungkin sampai maksimum 10 kali.
 Kedutan Cepat tipe II (Fast Twitch II)
a. Setelah melakukan gerakan itu, ulangi senam dengan mengencangkan dan
mengendurkan dengan lebih cepat sampai 10 kali tanpa menahan kontraksi.
b. Alternatif melakukan latihan Kegel dalam duduk, berdiri dan posisi berbaring. Beberapa
wanita mengubah posisi tubuh mereka selama setiap sesi latihan, melakukan beberapa
latihan di setiap posisi. Anda juga dapat memilih posisi tubuh yang berbeda untuk setiap
sesi. Misalnya, duduk saat melakukan latihan kegel pagi Anda, berdiri untuk set tengah
hari dan berbaring set malam Anda.
c. Secara bertahap meningkatkan jumlah pengulangan latihan kegel Anda melakukan
untuk 25 sampai 50 kontraksi per sesi. Kemudian mulai untuk secara bertahap
meningkatkan periode memegang kontraksi hingga hitungan lambat 10.

2. Hal – hal yang perlu diperhatikan Perawat dalam melakukan tindakan


a. Sebelum melakukan latihan kegel, perawat harus memastikan menggunakan otot yang
benar. Karena kita ketahui bahwa pada lansia otot- otot sudah mengalami kelemahan. Ada
beberapa cara untuk menentukan otot panggul yang digunakan dalam latihan kegel ini,
yaitu:
 Coba hentikan aliran urin saat anda berada di kamar mandi atau duduk di toilet. Jika
telah dapat melakukannya, berarti telah menemukan otot yang benar.
 Bayangkan seperti sedang menahan keluarnya gas (kentut). Kencangkan otot yang
diperkirakan dapat menghentikan keluarnya gas. Jika anda sudah seperti ada tarikan,
berarti telah benar menggunakan otot yang tepat.
b. Menemukan otot panggul yang benar sangat penting, karena jika mengencangkan otot
yang salah justru akan menambah tekanan pada otot-otot panggul, akibatnya memperburuk
kemampuan otot panggul untuk mengendalikan pengeluaran urin atau sampah tubuh.
c. Latihan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, tetapi jangan berlebihan. Untuk
melakukannya pertama kali, anda dapat mencobanya di kamar mandi. Selain dapat
berkonsentrasi penuh, juga dapat mencari otot-otot panggul seperti yang sudah
diindikasikan. Ulangi latihan ini 10 sampai 15 kali, dan diperhatikan supaya tidak menahan
napas ketika melakukannya.

3. Hal yang harus dilaporkan dan didokumentasikan:


1. Nama, jenis kelamin, usia klien.
2. Tanggal dan waktu dilakukan tindakan.
3. Berapa lama tindakan dilakukan.
4. Berapa kali tindakan dilakukan pada saat itu.
5. Respon klien setelah melakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai