Faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat
memperlambat proses aterogenik. Faktor-faktor tersebut adalah peningkatan kadarlipid
serum, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa dan diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan kalori (Santoso, 2005). SKA umumnya terjadi pada pasien dengan usia diatas 40 tahun. Walaupun begitu, usia yang lebih muda dari 40 tahun dapat juga menderita penyakit tersebut. Banyak penelitian yang telah menggunakan batasan usia 40-45 tahun untuk mendefenisikan “pasien usia muda” dengan penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler mempunyai insidensi yang rendah pada usia muda (Wiliam et al, 2007). A. Klasifikasi 1.) UAP (unstable angina pectoris) Pada angina pektoris tidak stabil terjadi erosi atau fisur pada plak aterosklerosis yang relatif kecil dan menimbulkan oklusi thrombus yang transien.Trombus biasanya labil dan menyebabkan oklusi sementara yang berlangsung antara 10-20 menit. 2.) NSTEMI (Non ST Elevation Myocard Infarct) Pada NSTEMI kerusakan pada plak lebih berat dan menimbulkan oklusi yang lebih persisten dan berlangsung sampai lebih dari 1 jam.Pada kurang lebih 1/4 pasien NSTEMI, terjadi oklusi trombus yang berlangsung lebih dari 1 jam, tetapi distal dari penyumbatan terdapat koleteral.Trombolisis spontan, resolusi vasikonstriksi dan koleteral memegang peranan p e n t i n g d a l a m m e n c e g a h terjadinya STEMI 3.) STEMI (ST Elevation Myocard Infarct) Pada STEMI disrupsi plak terjadi pada daerah yang lebih besar danm e n y e b a b k a n t e r b e n t u k n y a trombus yang fixed dan persisten y a n g m e n y e b a b k a n p e r f u s i miokard terhentisecara tiba-tibayang berlangsunglebihdari1 jamdanmenyebabkannekrosis miokard transmural