Pada kondisi membutuhkan penanganan segera atau gawat darurat maka dapat dilakukan
beberapa prosedural, yaitu:
1) Segera menilai kelayakan (terlepas dari usia, etnis atau jenis kelamin) untuk koroner Terapi reperfusi (baik intervensi primer perkutan koroner [PCI] vs fibrinolisis) pada orang dengan ST-elevasi akut infark miokard (STEMI). 2) Jangan gunakan tingkat kesadaran setelah serangan jantung yang disebabkan oleh dugaan akut STEMI untuk menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk koroner angiography (dengan PCI primer tindak-on bila diindikasikan). 3) Memberikan terapi reperfusi koroner (baik primer PCI vs fibrinolisis) sebagai secepat mungkin bagi orang-orang yang memenuhi syarat dengan STEMI akut. 4) Penawaran angiografi koroner, dengan PCI primer tindak-on jika ada indikasi, sebagai Strategi reperfusi koroner disukai untuk orang dengan STEMI akut jika: presentasi dalam waktu 12 jam dari timbulnya gejala dan PCI primer dapat disampaikan dalam waktu 120 menit dari waktu ketika fibrinolisis bisa telah diberikan. 5) Penawaran fibrinolisis kepada orang-orang dengan STEMI akut menyajikan dalam waktu 12 jam timbulnya gejala jika PCI primer tidak dapat disampaikan dalam waktu 120 menit waktu ketika fibrinolisis bisa telah diberikan. 6) Ketika mengobati orang dengan fibrinolisis, memberikan antitrombin pada waktu yang sama. 7) Terapi medis 1.1.7 Penawaran kepada orang-orang dengan STEMI akut yang tidak memenuhi syarat untuk terapi reperfusi. 8) Pertimbangkan angiografi koroner, dengan PCI primer tindak-on jika diindikasikan, untuk orang dengan STEMI akut menghadirkan lebih dari 12 jam setelah onset Gejala jika ada bukti terus iskemia miokard. 9) Jangan menawarkan inhibitor glikoprotein IIb / IIIa rutin atau obat-obatan fibrinolitik sebelum Setibanya di laboratorium kateter kepada orang-orang dengan STEMI akut untuk siapa primer PCI direncanakan.