Terapi komplementer merupakan suatu terapi yang digunakan dalam memberikan

perawatan untuk meningkatkan kesehatan yang dapat menjadi pilihan selain pengobatan secara
medis (obat-obatan) (Lindquist R, Snyder M & Tracy, 2014). Terapi ini dilakukan tanpa
mengesampingkan terapi konvensional medis yang telah ada. Menurut National Center for
Complementary and Alternative Medicine (NCCAM) terapi komplementer dibedakan menjadi
lima kategori yaitu Natural Products, Mind–Body Therapies, Manipulative and Body-Based
Therapies, Energy Therapies, Systems of Care, dan Traditional Healers, dimana masing-masing
kategori terdiri dari berbagai macam bentuk terapi yang dapat dilakukan. Salah satu terapi
komplementer yang dapat menjadi alternatif pilihan pengobatan yaitu natural product atau
produk alami yang berasal dari bahan-bahan alam. Jenis terapi komplementer ini terdiri dari
pengobatan herbal, diet makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) mikronutrien (vitamin dan
mineral) diet suplemen, dan probiotik. Terapi ini menggunakan bahan nutrisi atau makanan yang
didalamnya mengandung zat-zat yang penting bagi tubuh sehingga dapat mencegah dan atau
bahkan menyembuhkan suatu penyakit.
Lindquist R, Snyder M, and Tracy (2014) menyatakan bahwa konsep pangan atau makanan
fungsional pertama kali diperkenalkan di Jepang dengan istilah FOSHU (Food For Special
Dietary Uses) pada tahun 1984. FOSHU merupakan pangan khusua untuk diet tertentu yang
telah mendapat label persetujuan yang mencantumkan klaim kesehatan. Hal ini dilatarbelakangi
dengan banyaknya penduduk Jepang khususnya lanjut usia yang berpotensi menderita penyakit-
penyakit kronis seperti diabetes, jantung, ginjal, dan lain-lain. Pada abad ke 21, hubungan antara
kebiasaan makan dan kesehatan berubah menjadi penekanan bahwa dengan pemberian diet
makanan atau nutrisi yang banyak mengandung zat-zat penting bagi tubuh seperti vitamin dan
mineral dapat memberikan kesehatan yang lebih baik untuk membantu dalam mencegah
penyakit dan juga dalam pengobatan penyakit. Pada tahun 2010 di Amerika Serikat, penduduk
negara tersebut diperkirakan telah menghabiskan sekitar 126,31